Strategi Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung Dalam Menjalin Hubungan Baik Dengan Sponsor Otomotif

(1)

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Diploma III (D3) Pada Program Studi Public Relations

Oleh :

WINDA WULANDARI NIM : 43308005

PROGRAM STUDI PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

iv OTOMOTIF

Oleh: Winda Wulandari

NIM. 43308005

Di bawah bimbingan : Sangra Juliano, S.I.Kom

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif melalui proses pencarian fakta, perencanaan & program, komunikasi dan evaluasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah dengan wawancara, studi pustaka, dan penelusuran data online. Objek penelitian ini adalah Auto Radio 88.9 FM Bandung dan Peneliti memilih Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung sebagai subjek dan informan penelitian bapak Arief Hidayat dengan menggunakan teknik purposive sampling.

Hasil Penelitian adalah pencarian fakta yang dilakukan oleh Public Relations Auto Radio 88.89 FM Bandung dengan mencari sponsor otomotif. Perencanaaan yang dilakukan adalah menyampaikan informasi tentang perusahaan. Kegiatan yang dilakukan adalah corporate visit dan bersosialisasi dengan sponsor otomotif dan bentuk komunikasi yang dilakukan adalah melalui media cetak dan elektronik. Evaluasi yang dilakukan adalah melakukan diskusi tentang kegiatan yang telah dilakukan.

Dari hasil tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa strategi Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif menunjang kesuksesaan kinerja Public Relations karena menjalin hubungan baik dengan public eksternal adalah salah satu tanggung jawab seorang Public Relations. Saran yang peneliti sampaikan adalah dengan menambah kegiatan yang dapat menciptakan hubungan baik dengan sponsor otomotif seperti tours wisata.


(3)

v By : Winda wulandari

Nim 43308005 Under Guidance of : Sangra Juliano, S.I.Kom

This research aimed to know Strategy Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung in good relationship with sponsor automotive. through fact finding process, planning & Programming, communication and evaluation

The method which was applied in this research was descriptive method with qualitative approach. Data collection technique done by the researcher was through interview, book study and online scanning data. This research object was Auto Radio 88.9 FM Bandung. Researcher chose the Public Relations of Auto Radio 88.9 FM Bandung as the subject and research informant was by using technique in purposive sampling technique.

The result was fact finding done by Public Relations of Auto Radio 88.89 FM Bandung by looking for sponsor automotive. The planning done was aimed to deliver the information of company. Activity taken was corporate visit and socialization with automotive sponsor and form of communication done though electronic and cast media. Evaluation done by discussion concerning about activity which had been done.

From the result researcher earn conclude that strategy Public Relations Auto Radio 88.89 FM Bandung strategy in good relationship with automotive sponsor support the performance public relations because good relationship with public external is one of responsibility of a Public Relations. Suggestion whose researcher said was by adding activity that could create good relationship with automotive sponsor such as tourism touring


(4)

vi

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini dengan judul “Strategi Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung Dalam Menjalin Hubungan Baik Dengan Sponsor Otomotif ”.

Dalam proses penulisan Tugas Akhir ini menyita pengorbanan yang cukup besar baik tenaga, pikiran, serta materi. Berbagai hambatan dan kesulitan senantiasa menyertai proses penulisan Tugas Akhir ini, namun berkat usaha dan kerja keras yang disertai kesabaran serta dukungan dari berbagai pihak pada akhirnya semua kesulitan dan hambatan dapat diatasi. Berkenaan dengan itu penulis ingin memberikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada orang- orang yang berarti dalam hidup penulis yaitu kedua orang tua penulis tersayang, Ayahanda U.Saefudin dan ibunda M. Fatmah tercinta, terima kasih yang telah rela berkorban demi keberhasilan penulis dalam menyelesaikan studi dan terus memberikan dukungan dan semangat yang luar biasa kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Peneliti menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, walaupun demikian peneliti telah berusaha dengan sebaik mungkin. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sebagai bahan masukan yang berharga karena peneliti menyadari akan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang peneliti miliki, akhirnya dengan terwujudnya Tugas Akhir ini peneliti


(5)

vii

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian

2. Yth. Drs. Manap Solihat, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia, sekaligus Dosen wali kelas Public Relations angkatan 2008 yang telah memberi ilmu yang bermanfaat selama perkuliahan berlangsung. Terimakasih banyak

3. Yth. Sangra Juliano, S.I.kom selaku pembimbing yang dengan sabar telah menuntun dan memberikan pengarahan, masukan, motivasi, serta koreksi kepada penulis dalam menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini 4. Yth. Staff Dosen Program Studi Public Relations, Ibu Rismawaty S.Sos

M.Si, Ibu Melly Maulin, S.Sos., M.Si, Ibu Desayu Eka Surya, S.Sos, M.Si, Bapak Inggar Prayoga, S.I.Kom, dan staff dosen Public Relations lainnya yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu. Terimakasih atas ilmu dan kesabaran dalam mengajar peneliti selama perkuliahan.

5. Sekretariat Ilmu Komunikasi & Public Relations. Mba Astri Ikawati A.Md.Kom, Intan Fajarini S.I.Kom terimaksih untuk kerjasama dan segala bantuan dalam segala hal yang berhubungan dengan perkuliahan selama tiga tahun belakangan ini.

6. Para pegawai Auto Radio 88.9 FM Bandung. Bapak Arief Hidayat, Bapak Dadan Kusnendar, Ibu Sari, Dendi dan Bagus S. Nugraha yang


(6)

viii

memberikan semangat dan selalu mendoakan penulis, Kakaku Ackbar yang telah banyak berkorban demi penulis dari segi tenaga dan materi, Kakakku Ary Sri yang selalu mendengarkan keluhan-keluhan penulis, Annisa Majaya Fatharani dan Aira Nadhifa yang membuat penulis selalu tertawa.

8. Sahabat-sahabat terbaikku dalam suka dan duka Dian Prasesti, Innri Tri Utari, Anne Moerdiany, Lisa Rostikasari yang menjadi bagian dalam hidup penulis dan juga Aldy Meilandy sahabat baru penulis yang selalu memberikan dukungan kepada penulis

9. Teman-teman PR lainnya Nandini, Aniel, Abang Badrul, latho, Hero, Ucup, Aldy, Eko, Renold, Rian, Berdhan, terimakasih kawan untuk segala hal selama kita bersama, semoga kenangan itu tidak menipis lalu menghilang.

10.Terimakasih kepada Aa Asep dan Aa Dadus Yoma atas bantuannya kepada penulis dan Dulibon yang memberi tempat kepada penulis dan teman-teman untuk selalu berkumpul dan tertawa bersama

11.Dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan ini, yang tidak dapat disebut satu persatu.


(7)

ix

Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam melakukan penulisan Tugas Akhir ini dan semoga dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Semoga semua bantuan, dorongan dan bimbingan yang telah diberikan itu akan mendapat balasan pahala dari Allah SWT.

Bandung, Juli 2011


(8)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Keberadaan radio siaran di Indonesia, mempunyai hubungan erat dengan sejarah perjuangan bangsa, baik semasa penjajahan, masa perjuangan proklamasi kemerdekaan, maupun di dalam dinamika perjalanan bangsa. Di zaman penjajahan Belanda, radio siaran swasta yang dikelola warga asing menyiarkan program untuk kepentingan dagang, sedangkan radio siaran swasta yang dikelola pribumi menyiarkan program untuk memajukan kesenian, kebudayaan, disamping kepentingan pergerakan semangat kebangsaan. Secara Defacto radio siaran swasta nasional Indonesia tumbuh sebagai perkembangan profesionalisme “radio amatir” yang dimotori kaum muda awal orde baru tahun 1966. Secara yuridis keberadaan radio siaran swasta diakui, dengan prasyarat penyelenggaraan ber-Badan hukum.

Radio sebagai pemberi informasi yang paling cepat karena untuk menyiarkan sebuah program radio itu tidak memerlukan suatu proses yang rumit. Lahirnya radio dimulai ketika Hendrik (1988) mulai mentranmisikan aliran gelombang-gelombang di udara. Hal ini memberikan inspirasi bagi Gulielmo Marconi yang pada tahun 1901 mengirimkan pesan-pesan radio melintas laut atlantik, di susul dengan penambahan tabung hampa udara pada radio oleh Lee De Forest pada tahun 1906 ( Liliweri, 1991 : 14 )


(9)

Seiring dengan adanya reformasi yang menimbulkan kebebasan informasi maka perkembangan radio sebagai media informasi yang menimbulkan kebebasan informasi maka perkembangan radio sebagai media informasi mengalami perkembangan dalam kuantitas dengan bermunculnya stasiun-stasiun radio. Dalam upaya menyiasati serta mempertahankan kelangsungan hidup dan menumbuhkan citra positif perusahaan dalam perkembangan persaingan bisnis industri radio. Oleh karena itu radio memerlukan suatu manajemen yang profesional supaya radio tetap bertahan dalam persaingan dengan televisi maupun dengan sesama stasiun radio. Manajemen organisasi radio biasanya dipimpin oleh seorang General Manager, bertahannya dan berjayanya stasiun radio bergantung bagaimana dia mengatur segalanya yang berhubungan dengan organisasi radio.

Auto Radio merupakan sebuah Radio yang memiliki gelombang siar pada frekuensi 88.9 FM di kota Bandung, Jawa Barat. Berawal dari pemikiran sekelompok kalangan anak muda, yang sepakat untuk memandu ide dan kreativitas di dunia radio siaran, maka sejak tanggal 8 bulan Agustus 2005, Auto Radio 88,9 FM Bandung mulai mengudara dan menggema, menjadi media broadcast yang semakin membuat semarak suasana penyiaran radio di kota Bandung. Dengan tipe pendengar “Auto People“ (sebutan untuk para pendengar Auto Radio).

Auto Radio memiliki segment pendengar dewasa muda. Dengan format program acara siaran yang beragam, mulai dari format program interaktif atau talkshow mengenai Otomotif , Sport , lifestyle & entertainment , dan lain-lain. Serta menyuguhkan format progam informasi seputar dunia otomotif & sport


(10)

(dalam dan luar negeri), informasi mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi, film & music, lifestyle, dan lain sebagainya yang dikemas menarik dan selalu diperbaharui, yang tentunya disesuaikan dengan perkembangan trend tanah air khususnya Kota Bandung, yang selalu berubah dari waktu ke waktu.

Perkembangan teknologi di bidang otomotif sangat pesat. Hal tersebut juga diimbangi dengan minat masyarakat terhadap otomotif. Karena tingginya minat masayrakat tersebut maka bidang otomotif tersebut berkembang bukan hanya sebatas sebuah bisnis saja tetapi sudah berkembang menjadi sebuah olahraga. Tidak banyak perusahaan yang menggunakan sponsor otomotif, mungkin hanya sebagian perusahaan tertentu saja yang menggunakan sponsor otomotif. Auto Radio adalah perusahan yang berbasis di bidang otomotif, dalam program acara-acara Auto Radio menyuguhkan program mengenai Otomotif baik secara format program interaktif atau talkshow. Maka dari itu Auto Radio sebagian besar dalam setiap event-event yang diadakan menggunakan sponsor otomotif. Dan inilah yang membedakan Auto Radio dengan radio-radio lain.

Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung harus ikut ambil bagian dalam hal menjaga hubungan baik dengan sponsor, baik melalui pelayanannya ataupun menjaga citra perusahaan agar tetap menjadi positive image pada masyarakat dan pendengarnya.

Banyak hal yang dilakukan oleh Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung dalam menjaga pelayanan terhadap sponsor serta menjaga citra perusahaan, salah satu strategi Public Relations yang kini sedang digalakkan oleh Auto Radio 88.9 FM Bandung adalah dengan diadakannya promosi (baik dengan


(11)

Branding secara perusahaan ataupun dengan menjadi sponsor pada event-event), meningkatkan kualitas pogram-program acara yang ada, memperbaharui kinerja dari segi internal perusahaan serta meningkatkan penjualan slot iklan di Auto Radio 88.9 FM Bandung.

Bidang Public Relations (PR) atau lebih dikenal Hubungan Masyarakat (Humas) mengalami kemajuan cukup pesat beberapa tahun terakhir. Public Relations menjadi fenomena tersendiri diakhir abad ke-20 dan awal ke-21. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan yang sudah menggunakan jasa para Public Relations untuk menghadapi tantangan di dunia usaha khususnya dunia broadcast seperti radio yang semakin signifikan sehingga fungsi Public Relations dapat mempermudah dalam mencapai tujuannya.

Public Relations sebagai fungsi manajemen yang melekat pada organisasi merupakan suatu kegiatan yang berorientasi/bertujuan untuk memperoleh goodwill, menciptakan dan membina pengertian dan pengakuan dari publik, membina dan memelihara kerjasama, menciptakan citra serta membentuk dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan publik-publiknya

Definisi PR menurut Oemi Abdurachman :

Public Relations adalah proses yang continue dari usaha management untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para pelanggannya, pegawainya, dan public pada umumnya, keadaan dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan” (Oemi Abdurrachman, 1995:24-25) Public Relations pada umumnya dianggap sebagai bagian dari strategi pemasaran organisasi. Strategi sendiri pada hakikatnya merupakan perencanaan


(12)

dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.

Dalam hal inilah seorang Public Relations dituntut untuk menciptakan hubungan baik antara perusahaan dengan sponsor, baik publik internal ataupun eksternalnya. “pada dasarnya tujuan yang hendak dicapai oleh Public Relations diantaranya adalah mengembangkan good will dan memperoleh opini public yang favorable image atau menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang baik dengan berbagai public, sedangkan tujuan umum dari program kerja dan berbagai aktifitas Public Relations atau humas adalah bagaimana upaya menciptakan hubungan harmonis antara organisasi atau perusahaaan yang diwakilinya dengan publiknya atau stakeholder sasaran khalayak yang terkait, pada akhir tujuan diharapkan akan tercipta energi positif (good image), kemauan yang baik (good will), saling menghargai (mutual appreciation), saling timbul pengetian (mutual understanding), toleransi (tolerance) antara kedua belah pihak yang terkait”.

Hubungan sponsor adalah “usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran

yang maksimum atas sesuatu pesan atau informasi Public Relations dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau

perusahaan yang bersangkutan”.

Sedangkan menurut Frank Jefkins dalam bukul berjudul Public Relations edisi keempat, hubungan antara Public Relations dengan sponsor adalah proses memberi dan melayani, bukannya meminta sesuatu, kepada kalangan sponsor yang harus dijalani oleh para Public Relations. Kalangan sponsor akan lebih


(13)

miskin seandainya jika tidak ada praktisi Public Relations. Mereka menerima berbagai hal; mulai dari informasi, pelayanan serba ramah-tamah, keakraban dan sebagainya. Meskipun demikian itu tidak berarti para praktisi Public Relations tidak menerima apa-apa sama sekali. Apa yang diterima oleh praktisi Public Relations memang lebih abstrak, namun tidak kalah pentingnya, yakni suatu mitra yang akan dapat menunjang berbagai macam kegiatan Public Relations dalam rangka untuk mencapai tujuan. Dengan menyajikan segala bantuan kepada sponsor, maka para praktisi Public Relations akan dapat memetik manfaat berupa dukungan dan berbagai kemudahan dalam menyebarluaskan berbagai pesan demi menciptakan pengetahuan dan pemahaman khalayak mengenai segala aspek organisasinya.

Secara garis besar dapat diungkapkan bahwa tujuan utama dari sponsor adalah agar lembaga atau perusahaan mempunyai reputasi yang mengesankan, memiliki nama harum, dan dikenal oleh masyarakat luas. Tujuan penyediaan sponsor adalah untuk melancarkan kampanye periklanan melalui publikasi nama serta produk yang seluas-luasnya oleh media yang meliputi acara tersebut.

Strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Jadi dalam merumuskan strategi komunikasi, selain diperlukan perumusan tujuan yang jelas, terutama memperhitungkan kondisi psikis manusia yang dapat mendorong untuk mencapai tujuan. Itulah sebabnya maka langkah pertama yang diperlukan mengenal minat cara seperti ini menurut susanto (1974) merupakan persuasi dalam arti yang sesungguhnya.


(14)

Strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi. Individu dan organisasi memang bisa lestari tanpa Public Relations, tetapi dengan Public Relations yang terencana, suatu perusahaan bisa mengharapkan hasil yang lebih baik dan reputasi yang semakin meningkat.

Strategi Public Relations adalah ”proses yang mengendalikan persepsi masyarakat tentang perusahaan anda dan orang-orang yang bekerja dan menjalankan perusahaan, sangat terpadu upaya untuk terus mempertahankan positif, mandiri mempertahankan hubungan dengan orang-orang yang mempengaruhi pasar” (Ruslan 2003 : p.13)

Dari berbagai pengertian dan definisi mengenai strategi, secara umum dapat didefinisikan bahwa strategi itu adalah rencana tentang serangkaian manuver, yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun yang tak-kasat mata, untuk menjamin keberhasilan mencapai tujuan.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut : “Bagaimana Strategi Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung Dalam Menjalin Hubungan Baik Dengan Sponsor Otomotif?”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah penulis kemukakan diatas maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:


(15)

1. Bagaimana pencarian fakta yang dilakukan Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif ?

2. Bagaimana perencanaan dan program yang dilakukan Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif ?

3. Bagaimana bentuk komunikasi yang disampaikan Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif ?

4. Bagaimana evaluasi yang dilakukan Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif ?

5. Bagaimana strategi Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif ?

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui “Strategi Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif”

1.3.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi permasalahan yang telah penulis tentukan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :


(16)

1. Untuk mengetahui pencarian fakta yang dilakukan Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif

2. Untuk mengetahui perencanaan dan program yang dilakukan Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif

3. Untuk mengetahui bentuk komunikasi apa yang digunakan Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif

4. Untuk mengetahui evaluasi yang dilakukan Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif

5. Untuk mengetahui strategi yang dilakukan Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi keilmuan komunikasi dan ilmu kehumasan (Public Relations), khususnya tentang Strategi Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif.


(17)

1.4.2 Kegunaan Praktis 1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat membuat peneliti lebih menguasai materi strategi Public Relations secara lebih mendalam, khususnya dalam meningkatkan minat terhadap perusahaan serta diharapkan dapat memberikan gambaran begi peneliti mengenai pekerjaan seorang Public Relations dalam suatu perusahaan

2. Bagi Lembaga Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan sebagai bahan masukan mengenai strategi Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif dan evaluasi terutama untuk divisi Public Relations dalam melaksanakan tugasnya.

3. Bagi Akademik

Berguna bagi mahasiswa Unikom secara umum dan bagi mahasiswa Public Relations secara khusus sebagai literatur atau referensi bagi yang akan melaksanakan penelitian pada kajian yang sama.

1.5 Kerangka Pemikiran 1.5.1 Kerangka Teoritis

Strategi sangat besar peranannya dalam menjalin hubungan baik disebuah perusahaan, yaitu sebagai titik tolak keberhasilan. Seorang Public Relations diharapkan berperan sebagai pembentuk citra positif bagi


(18)

perusahaannya dan membina hubungan dengan publik, misalnya dengan sponsor.

Untuk dapat memahami masalah yang akan diteliti, perlu dikemukakan teori dan konsep yang ada dalam studi ini khusunya studi Public Relations yang dianggap relevan dengan obyek peneliti ini. peneliti menggunakan tahap-tahap proses operasional Public Relations menurut cutlip & center (1961), dimana untuk mencapai efek yang tinggi dalam kegiatan komunikasi proses operasional public relations harus melalui 4 tahap :

1. Fact-finding

Yaitu pengumpulan data sesuai dengan kenyataan yang ada. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana citra institusi/lembaga dimata masyarakat. Kegiatan fact finding diharapkan bahwa manajemen akan mengetahui gambaran yang obyektif tentang lembaganya dimata masyarakat. Gambaran yang obyektif ini hanya bisa didapatkan melalui research yang akan dimanfaatkan sebagai landasan kegiatan komunikasi yang akan dilakukan oleh Public Relations. Hasilnya berupa dokumentasi dan data-data.

2. Planning and Programming

Yaitu tahap merencanakan dan membuat program sesuai dengan apa yang telah diketahui dalam tahap fact-finding. Perencanaan dan pemrograman merupakan segala informasi atau data masukan atau input yang diperoleh berkaitan dengan hal atau permasalahan yang dihadapi ke dalam bentuk rencana tindakan untuk pemecahannya.


(19)

Perencanaan Public Relations merupakan suatu proses berkesinambungan dan selalu memerlukan peninjauan agar tindakan yang diambil sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam perencanaan juga harus memperhatikan situasi di dalam maupun di luar organisasi, serta pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan tersebut.

3. Communicating

Yaitu tahap pelaksanaan komunikasi. Merupakan tahap implementasi sesuai fakta/data yang telah dirumuskan dalam perencanaan. Misalnya dengan mengkomunikasikan sesuai dengan bentuk-bentuk komunikasi :

- Personal communication - Group communication - Mass communication

Pada tahap ini hal-hal yang harus diperhatikan adalah :

- The action of strategy : Public Relations harus dapat melakukan tindakan yang sifatnya acting responsively dan responsibility, artinya Public Relations mau mendengar keinginan public sehubungan dengan segala kegiatan yang dilakukan.

- The communication of strategy : mempertimbangkan seluruh komponen komunikasi yang dilaksanakan dimulai pada saat menggunakan media, menggunakan sumber komunikasi, membawa komunikan kearah yang lebih diinginkan, memodifikasi


(20)

pesan yang disampaikan sesuai kerangka pesan yang baik, dan dapat menggiring opini public, sikap, dan perilaku public yang diharapkan dengan memanfaatkan sumber daya komponen-komponen komunikasi yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan pemrograman.

- Implementating the strategy, credibility, context, content, clarity, continuity & consistency, channel, capability of the audience. 4. Evaluation

Yaitu tahap melakukan suatu evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan dari tahap pertama dan tahap-tahap berikutnya. Tujuan utama evaluasi adalah untuk mengetahui apakah tujuan Public Relations benar-benar telah dilaksanakan sesuai rencana berdasarkan hasil penelitian atau tidak. Penilaian untuk mengetahui sampai dimana kelancaran kegiatan Public Relations yang telah berlangsung.

1.5.2 Kerangka Konseptual

Dari tahap-tahap proses operasional Public Relations menurut Cutlip & Center (1961), peneliti mengaplikasikannya kedalam masalah penelitian. Untuk lebih jelasnya akan dijabarkan sebagai berikut .

1. Dari segi Fact-finding

Dalam tahap ini bagian Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung berusaha mencari keterangan yang merupakan data faktual mengenai sponsor-sponsor otomotif. Keterangan yang mentah itu


(21)

harus diolah terlebih dahulu. Disini bagian Public Relations Auto Radio 88.9 FM mengadakan perbandingan, pertimbangan dan penilaian sehingga akhirnya dapat diperoleh sampai dimana derajat ketelitian dan derajat kebenaran dari data yang diperoleh itu. Fact-finding ini termasuk kedalam perencanaan Public Relations Auto Radio setelah mendapatkan sebuah data-data atau dokumentasi

2. Dari segi Planning dan Programming

Dari tahap penelitian kemudian ke tahap perencanaan. Dalam tahap ini bagian Public Relations Auto Radio 88.9 FM melakukan penyusunan daftar masalah. Dengan adanya daftar tersebut akan dapat dilakukan pemikiran dengan cepat untuk mengatasinya dan nantinya perencanaan ini perlu dipikirkan dengan matang, oleh karena itu kegiatan merupakan salah satu tahap yang turut menentukan suksesnya pekerjaan bagian Public Relations keseluruhan. Untuk programming itu sendiri yaitu penyusunan daftar masalah yang nantinya dibuat dalam perencanaan lalu dimasukan dalam kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.

3. Dari segi Communicating

Pada tahap komunikasi, tahap pelaksanaan komunikasi di sini kerja sama yang dilakukan misalnya dengan terjadinya pemberitahuan dari bagian Public Relations Auto Radio 88.9 FM kepada para sponsor otomotif tentang kerjasama yang akan dilakukan dan bentuk komunikasi seperti apa yang akan disampaikan apakah itu secara


(22)

personal communication, group commmunication atau melalui mass comunication

4. Dari segi Evaluation

Tahap-tahap proses operasionalnya Public Relations berlangsung secara berkesinambungan dalam bentuk hubungan yang terdiri dari program kegiatan dan frekuensi. Evaluation adalah tahap terakhir setelah tahap-tahap pengumpulan data, perencanaan dan komunikasi. Sebelumnya telah dijelaskan pentahapan proses operasional Public Relations itu dalam praktiknya berlangsung secara berkesinambungan, sehingga tidak tampak kapan dimulainya evaluation, sebab sebelum evaluation berakhir telah dimulai pula dengan pengumpulan data untuk mencari fakta. Tidak jarang perubahan suatu program yang telah direncanakan dan memang setiap program dalam setiap program dalam tahap perencanaan fleksibel, tidak kaku demi kelancaran kegiatan yang dilakukan. Apakah Strategi Public Relations Auto Radio 88,9 FM dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif benar-benar telah dilaksanakan sesuai rencana berdasarkan hasil penelitian atau tidak.

1.6 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana pencarian fakta yang dilakukan oleh Public Relations Auto Radio 88,9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif?


(23)

a. Ada berapa perusahaan otomotif yang menjadi sponsor Auto Radio 88.9 FM Bandung?

b. Event seperti apa yang diminati oleh perusahaan otomotif untuk menjadi sponsor Auto Radio Bandung 88.9 FM Bandung?

c. Seperti apa proses yang dilakukan oleh perusahaan otomotif untuk menjadi sponsor Auto Radio 88.9 FM Bandung?

d. Apa keuntungan yang didapatkan untuk perusahaan otomotif menjadi sponsor Auto Radio 88.9 FM Bandung?

e. Seperti apa citra yang dibentuk oleh Public Relations Auto Radio 88.9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif?

2. Bagaimana perencanaan dan program yang dilakukan oleh Public Relations Auto Radio 88,9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif ?

a. Seperti apa perencanaan yang dilakukan Public Relations Auto Radio 88,9 FM Bandung dalam mencari sponsor otomotif ?

b. Siapa saja yang membantu menyusun perencanaan Public Relations Auto Radio 88,9 FM Bandung dalam mencari sponsor otomotif? c. Apa saja yang dilakukan Public Relations Auto Radio 88,9 FM

Bandung untuk menarik perusahaan otomotif dalam mensponsori perusahaannya ?


(24)

d. Apa saja kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations Auto Radio 88,9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif ?

e. Apa tujuan dari kegiatan Public Relations Auto Radio 88,9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif ? f. Apa manfaat dari kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations Auto

Radio 88,9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif ?

g. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan yang dilakukan Public Relations Auto Radio 88,9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif ?

3. Bagaimana bentuk komunikasi yang disampaikan Public Relations Auto Radio 88,9 FM dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif ?

a. Seperti apa bentuk komunikasi pribadi yang dilakukan Public Relations Auto Radio 88,9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif ?

b. Seperti apa bentuk komunikasi kelompok yang disampaikan Public Relations Auto Radio 88,9 FM dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif ?

c. Apakah komunikasi yang disampaikan Public Relations Auto Radio 88,9 FM Bandung kepada sponsor otomotif sudah sesuai dengan kegiatan yang dilakukan ?


(25)

d. Apakah bentuk komunikasi tersebut menggunakan media, media apa yang digunakan Public Relations Auto Radio 88,9 FM Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif?

e. Sudah efektifkah Public Relations Auto Radio 88,9 FM Bandung dalam menggunakan media tersebut ?

4. Bagaimana evaluasi yang dilakukan Public Relations auto radio 88.9 Fm Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif ?

a. Apa manfaat yang didapatkan Auto Radio 88.9 Fm Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif ?

b. Seperti apa tahap evaluasi dari pencarian fakta yang dilakukan Public Relations Auto Radio 88.9 Fm Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif ?

c. Seperti apa tahap evaluasi dari perencanaan dan program yang dilakukan Public Relations Auto Radio 88.9 Fm Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif ?

d. Seperti apa tahap evaluasi dari komunikasi yang dilakukan Public Relations Auto Radio 88.9 Fm Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif ?

d. Siapa saja yang membantu evaluasi yang dilakukan Public Relations Auto Radio 88.9 Fm Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif ?

e. Apa yang diharapkan Public Relations Auto Radio 88.9 Fm Bandung dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif ?


(26)

1.7 Metode Penelitian

Metode penelitian yang di gunakan adalah metode desktiptif dengan

pendekatan kualitatif. Menurut Rakhmat dalam bukunya “Metode Penelitian Komunikasi” mengemukakan bahwa metode ini mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :

1. Mengumpulkan informasi aktual secara terperinci yang melukiskan masalah yang ada.

2. Membuat perbandingan atau evaluasi.

3. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama pada masa yang akan datang. (Rakhmat, 1997 : 24)

Serta menurut Isaac dan Michael yang dikutip oleh Jalaludin Rakhmat menjelaskan bahwa “Metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan

cermat”. (Rakhmat,1997 : 22) Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu hanya menggambarkan fenomena yang terjadi dari objek yang diteliti.

1.8 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data 1.8.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(27)

Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti langsung berdialog dengan Informan untuk menggali informasi dari informan.

Definisi wawancara adalah : “Suatu proses komunikasi diadik

relasional dengan tujuan yang serius dan ditetapkan terlebih dulu yang dirancang untuk memprtukarkan perilaku dan melibatkan Tanya

jawab “atau singkatnya” suatu percakapan berdasarkan suatu maksud”. Namun definisi tersebut agak terbatas karena wawancara

membatasi wawancara dengan tujuan yang serius. Wawancara juga telah menjadi bentuk hiburan yang popular seperti disiarkan televisi dan radio (Stewart,2000:40) Wawancara dilakukan pada Public Relations Auto Radio 88,9 FM Bandung. Selain itu juga peneliti melakukan wawancara dengan beberapa pihak sponsor otomotif. 2. Studi Pustaka

Peneliti juga menggunakan teknik pengumpulan data studi pustaka yaitu dimana peneliti mencari data dengan cara menelusuri literatur-literatur (buku, majalah, jurnal-jurnal ilmiah, kamus dan lain-lain). 3. Internet serching

Internet Searching merupakan salah satu metode pencarian dan pengumpulan data dan informasi dari alamat website tertentu yang dapat diletakkan (posting) oleh pengguna internet


(28)

1.8.2 Teknik Analisis Data

Analisis yang dilakukan dengan metode deskriptif sehingga pembahasan dilakukan secara deskriptif yang meliputi tahapan :

1. Pengumpulan data yang dilakukan penulis pada saat tahap awal sehingga berbagai macam data kualitatif mengenai Strategi Public Relations Auto Radio 88,9 FM Bandug dalam menjalin hubungan baik dengan sponsor otomotif

2. Klasifikasi data yakni proses penelitian, pemusatan penelitian pada penyederhanaan data mentah dari catatan lapangan atau penelitian, membuat ringkasan, penggolongan kategori jawaban, kualifikasi jawaban atau informan penelitian terhadap Public Reations Auto Radio 88,9 FM Bandung.

3. Proses akhir analisis penelitian dan pembahasan yang didasarkan pada rujukan berbagai teori yang digunakan dimana didalamnya ditentukan suatu kepastian mengenai aspek teori dan kesesuaian dengan fakta hasil penelitian di lapangan.

1.9 Subjek dan Informan 1.9.1 Subjek Penelitian

Dimana subjek penelitian ataupun tempat memperoleh keterangan penelitian ialah Auto Radio 88,9 FM Bandung. Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa jenis penelitian ini adalah kualitatif, sehingga kuantitas subjek penelitian bukanlah hal yang utama. Penilaian informan lebih didasarkan


(29)

pada kualitas informasi yang terkait dengan tema penelitian (Idrus, 2001:38).

Subjek dalam penelitian ini adalah Public Relations dan Promotions Auto Radio 88,9 FM Bandung yaitu Bapak Arief Hidayat

1.9.2 Informan Penelitian

Informan (narasumber) penelitian adalah seseorang yang memiliki informasi (data) mengenai objek yang sedang diteliti. Diminta informasi mengenai objek penelitian tersebut. Lazimnya informan atau narasumber penelitian ini ada dalam penelitian yang subjek penelitiannya berupa

“kasus” (satu kesatuan unit) antara lain yang berupa lembaga atau

organisasi atau institusi (pranata) sosial.

“Informan adalah Seseorang yang memberikan informasi kepada

orang lain yang belum mengetahuinya . Dalam hal ini, informan merupakan sumber data penelitian utama yang memberikan informasi dan gambaran mengenai pola perilaku dari kelompok masyarakat yang

diteliti.” (Kuswarno, 2008 : 162)

Untuk memperoleh data penelitian yang mencerminkan keadaan subjek penelitian dan bisa menggambarkan (menjawab) apa yang menjadi tujuan dan permasalahan penelitian, peneliti memilih semua informan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling dan sesuai dengan tujuan penelitian.

Informan dalam penelitian ini adalah Public Relations dan Promotions Auto Radio 88,9 FM Bandung yaitu Bapak Arief Hidayat.


(30)

1.10 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.10.1 Lokasi

Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data sebagai syarat penulisan tugas akhir ini, peneliti memilih Auto Radio 88,9 FM Bandung yang beralamat di jalan Cihampelas 265-268 dengan nomor telp 022-2043805, Fax 022-2043811 serta alamat email www.autoradiobandung.com 1.10.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama empat bulan terhitung dari bulan maret 2011 sampai dengan juni 2011. Rincian penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.1 Schedule Peneliti.


(31)

Tabel 1.1 Waktu Penelitian

No. Kegiatan

Waktu Penjualan

Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Tahap Persiapan

Studi Pendahuluan Pengajuan Judul Persetujuan Judul Wawancara

2. Tahap Pelaksanaan

Pengajuan Bab I Pengajuan Bab II Pengajuan Bab III Pengumpulan Data Penulisan Laporan Bimbingan

3. Tahap Analisa Data

Pengolahan dan Analisa Data Pengajuan Bab IV

Menympulkan Hasil Penelitian Pengajuan Bab V

4. Tahap Pengujian

Pendaftaran Sidang Sidang Tugas Akhir Wisuda


(32)

1. 11 Sistematika Penelitian Bab I : Pendahuluan

Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, metode penelitian.

Bab II : Tinjauan Pustaka

Berisikan mengenai tinjauan Public Relations, pengertian, tujuan , fungsi, kegiatan, tinjauan tentang public eksternal, pengertian strategi, tinjauan tentang sponsorship

Bab III : Objek Penelitian

Bab ini menjelaskan Sejarah, Moto Auto Radio 88.9 FM Bandung, Logo dan Arti Lambang Perusahaan, Job Description, Struktur organisasi dan program-program Auto Radio 88.9 FM Bandung

Bab IV : Hasil Penelitian

Pada bab ini merupakan hasil penelitian yang terdiri dari gambaran data yang di dalamnya mengelompokan data yang dimiliki. Dan analisis data, pada bagian ini mengolah data dengan menggunakan alat ukur dan teori-teorinya. Serta membahas seluruh hasil penelitian.

Bab V : Kesimpulan dan Saran

Terdiri dari kesimpulan berupa summary dari hasil penelitian maupun jawaban atas indentifikasi yang telah ditentukan di awal dan juga saran yang ditujukan pada dua pihak, yaitu pihak yang memanfaatkan penelitian dan kepada peneliti.


(33)

26 2.1 Tinjuan Tentang Public Relations

2.1.1 Definisi Public Relations

Public Relations atau sering juga disebut hubungan masyarakat sebenarnya merupakan yang timbul akibat adanya saling ketergantungan antar individu, individu dengan kelompok, maupun antar kelompok dengan masyarakat. Pada saat yang sama, semakin mengakarnya kekuatan individu dalam kelompok publik membuat hubungan ini menjadi penting.

Maka dari itu perkembangan Public Relations kemudian menjadi suatu konsep yang dijadikan objek studi ilmiah. Dalam suatu organisasi keberadaan Public Relations ini merupakan hal yang sangat penting sehubungan dengan upaya membina komunikasi yang harmonis yang baik ke dalam maupun keluar organisasi.

Definisi Public Relations yang dirumuskan Dr. Rex Harlow, Setelah mengkaji kurang lebih 472 lebih definisi PR dan terkenal sebagai definisi kerja (working definition), menyatakan bahwa definisi dari Public Relations menurut Dr. Rex Harlow dalam buku (Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy. M.A.) adalah :

Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara dengan publiknya, menyangkut aktifitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama; melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu manajemen untuk mampu


(34)

menanggapi opini public; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana

utama.” (Effendy, 1978)

Definisi tersebut di atas adalah definisi yang paling lengkap dan akomodatif terhadap perkembangan dan dinamika Humas/Public Relations, sebab terdapat aspek cukup penting dalam Public Relations, yaitu teknik komunikasi dan komunikasi yang sehat dan etis.

Menurut J.C Hoofman menyatakan bahwa :

”Untuk menumbuhkan opini publik yang positif terhadap suatu

badan, publik harus diberi penerangan-penerangan yang lengkap dan objektif mengenai kgiatan-kegiatan yang menyangkut kepentingan mereka, sehingga demikian akan timbul pengertian daripadanya. Selain dari pada itu pendapat-pendapat dan saran-saran dari publik

mengenai kebijaksanaan badan harus diperhatikan dan dihargai.”

(Abdurachman, 1986:26)

Vincent Lowe dalam bukunya Asian Public Relations menyatakan bahwa:

Public relations melibatkan usaha-usaha jangka panjang dan terus menerus, sehingga tidak hanya mendapat goodwill dari publik tetapi menjaga dan berkesinambungan. Tujuan utama dari usaha-usaha ini adalah untuk memantapkan saling pengertian dan komunikasi dua arah antara perusahaan dan publik-publiknya. (Lowe, 1986:5)

Walaupun berbagai definisi Public Relations memiliki redaksi yang saling berbeda akan tetapi prinsip dan pengertiannya sama. Sebagai acuan, salah satu definisi Humas / Public Relations, yang diambil dari The British Institute of Public Relations, berbunyi :


(35)

a. “Public Relations activity is management of communications between an organization and ots publics.” (Aktifitas Public Relations adalah mengelola komunikasi antara perusahaan dan publiknya)

b. “Public Relations practice is deliberate, planned and sustain effort to establish and maintain mutual understanding between an organization and its public.” (Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan dan menurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara perusahaan dan publiknya).

2.1.2 Tujuan Public Relations

Tujuan utama Public Relations adalah untuk mempengaruhi publiknya, antara lain sejauh mana mereka mengenal dan mengetahui kegiatan lembaga atau instansi yang diwakilinya, yang ada akhirnya menjadi dikenal dan disukai publikasinya.

Dalam hal ini untuk mencapai tujuannya, seorang Public Relations harus mengembangkan goodwill dan memperoleh opini public yang favourable atau menciptakan kerja sama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai publik. Kegiatan Public Relations harus di kerahkan ke dalam (Internal Public Relations) dan ke luar (Eksternal Public Relations).

Secara universal tujuan Public Relations itu adalah “untuk menciptakan, memelihara, meningkatkan dan memperbaiki citra perusahaan


(36)

atau organisasi dimata publik yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi dari

pada publik yang bersangkutan”.

Menurut Rosady Ruslan, tujuan Public Relations adalah sebagai berikut:

a. Menumbuh kembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen

b. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.

c. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan Public Relations d. Efektif dalam membangun pengenalan merk dan pengetahuan merk e. Mendukung bauran pemasaran.

adapun tujuan Public Relations secara umum adalah menciptakan dan memelihara saling pengertian, maksudnya adalah untuk memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak lain yang

berkepentingan. Dengan adanya kata “saling” maka organisasi pun

harus dapat memahami publiknya.

Menurut Charles S. Steinberg tujuan Public Relations adalah menciptakan opini publik yang favourable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan (abdurachman, II001:II6)

2.1.3 Fungsi Public Relations

Menurut Cutlip & Center merumuskan fungsi Public Relations sebagai berikut:


(37)

a. Menjunjung aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat padamanajemen lembaga atau organisasi)

b. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publik sebagai khalayak sasaran.

c. Mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya.

d. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan sasaran kepada pimpinan manajemen demi untuk tujun dan manfaat bersama

e. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi seta pesan dari badan atau organisasi ke publiknya atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak (Ruslan, 1998:311)

2.1.4 Kegiatan Public Relations

Keberadaan dan manfaat profesi Public Relations pertama sekali mulai di kenal pada tahun 1906. Oleh seorang jurnalis bernama Ivy Ledbetter Lee yang kemudian dikenal sebagai Bapak “Humas Dunia”. Ia memanfaatkan fungsi kegiatan Public Relations melalui publikasi (publicity) , publikasi (publications), periklanan (advertising), promosi (promotions), hubungan


(38)

dengan publik (public relations), sebagai lingkup fungsi dan tugas kehumasan (Roeslan,1997:5)

Dalam aktivitasnya, Public Relations berusaha menyelenggarakan komunikasi timbal balik (two – way communication) antara perusahaan atau lembaga dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi barang atau pelayanan jasa dan sebagainya, demi kemajuan perusahaan atau citra positif bagi lembaga bersangkutan.

Pada pelaksanaan kegiatan komunikasi pada prakteknya tidak terlepas dari hubungannya dengan publik diluar lembaga / instansi. Hal ini di karenakan bahwa kegiatan humas tersebut bertujuan untuk memperoleh dan memelihara hubungan baik dengan publik. Sasaran kegiatan public Relations terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Internal Public Relations, adalah orang-orang yang berada atau tercakup oleh lembaga atau instansi, seluruh pegawai mulai dari staf sampai karyawan bawahan

2. Eksternal Public Relations, adalah orang-orang yang ada di luar lembaga atau instansi yang ada hubungannya dan di harapkan ada hubungannya. (Effendy, 1989:110)

Dengan adanya kegiatan tersebut di harapkan terpeliharanya komunikasi yang baik antara publik dengan khalayaknya.

Dari beberapa perincian yang dikemukakan mengenai kelompok yang menjadi sasaran dari kegiatan humas, maka sehubungan dengan itu M.O.


(39)

Palapah dan Atang Syamsudin menyatakan bahwa; Sistem hubungan dalam kegiatan Public Relations terbagi dalam dua bagian yaitu :

1. Internal Relations

a. Employee Relations, umumnya memelihara hubungan baik dengan karyawan, dalam rangka kepegawaian secara formil.

b. Humas Relations, umumnya memelihara hubungan khusus antara perusahaan publiknya secara informal sebagai manusia dan bukan hubungan antara manusia yang formil.

c. Labour Relations, umumnya memelihara hubungan antara perusahaan dengan serikat buruh di dalam perusahaan dan turut menyelesaikan masalah-masalah yang timbul di antara keduanya. d. Stockholder Relations, umumnya memelihara hubungan dengan

para anggota. 2. Eksternal relations

a. Press Relations, mengatur dan memelihara hubungan dengan pers dan umumnya media massa.

b. Government Relations, mengatur dan memelihara hubungan dengan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah atau dengan jabatan-jabatan resmi yang berhubungan dengan usaha perusahaan.

c. Community Relations, mengatur dan memelihara hubungan dengan pelanggan.


(40)

d. Suplier Relations, mengatur dan memelihara hubungan dengan para reveransir agar segala kebutuhan perusahaan dapat di terima secara teratur dengan harga dan syarat-syarat yang wajar.

e. Customer Relations, mengatur dan memelihara hubungan dengan para langganan, sehingga hubungan itu selalu dalam situasi bahwa langgananlah yang sangat membutuhkan perusahaan, bukan sebaliknya perusahaan membutuhkan langganan. (Palapah & Syamsuddin, 1976:26)

Dalam Public Relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan suatu hubungan yang baik antara suatu badan dengan publiknya. Usaha-usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan, sehingga akan timbul opini Public yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup badan itu. Hal ini dapat dilaksanakan oleh Public Relations dengan menunjukkan hal-hal positif tentang apa yang telah dilaksanakan,dan direncanakannya, salah satu aplikasinya, yaitu memberikan keterangan atau penjelasan kepada Public dengan jujur, sehingga Public merasa well-informed dan diikutsertakan dalam usaha badan tersebut.

Public Relations pada dasarnya berfungsi untuk menghubungkan public-public atau pihak-pihak yang berkepentingan di dalam suatu instansi atau perusahaan. Hubungan yang efektif antara pihak yang berkepentingan itu, adalah hal yang penting demi tercapainya kepentingan dan kepuasan pelanggan.


(41)

Di dalam Public Relations terdapat “Two way communications” sebagai ciri khas dari Public Relations. Wilbur Schram di dalam bukunya The Process Effect of Mass Communications, mengemukakan bahwa bila kita mengadakan komunikasi berarti kita berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain. Sesuai dengan definisi-definisi di atas maka kata-kata atau message (pesan) yang disampaikan komunikator harus mempunyai pengertian yang sama dengan komunikan agar dapat dimengerti. Sehingga komunikator akan mengetahui bagaimana reaksi dan respon dari komunikan terhadap pesan yang akan disampaikan. Hal ini merupakan salah satu faktor utama di dalam Public Relations sesuai dengan fungsinya. Tanpa pengertian maka reaksi dan responden yang diharapkan didalam Public Relations mungkin tidak akan tercapai. Dengan adanya reaksi Public, maka seluruh proses komunikasi akan terjadi di dalam Public Relations.

2.2 Tunjauan Tentang Eksternal Public Relations 2.2.1 Definisi Public Relations Eksternal

Bagi suatu perusahaan, hubungan dengan public di luar perusahaannya merupakan suatu keharusan yang mutlak. Sesuai dengan sifatnya, dalam masyarakat modern tidak akan ada kemungkinan bagi seseorang atau suatu badan bisa hidup menyendiri. Masing-masing akan saling membutuhkan satu sama lain. Hubungan ke luar perlu dibina oleh perusahaan atau instansi seperti ke pemerintah, pelanggan, pers / media termasuk kepada masyarakat sekitar (community).


(42)

Hubungan yang harmonis dan bak hanya dapat tercapai dengan pengertian yang ikhlas, tidak dengan paksaan. Apalagi hubungan atau komunikasi itu harus berkembang dalam masyrakat demokratis. Semua komunikasi dengan public ekstern hendaknya dilakukan perusahaan itu secara informative dan persuasive. Informasi hendaknya diberikan secara jujur, teliti, sempurna, dan berdasarkan fakta yang sebenarnya. Publik kadang-kadang sangat kritis terhadap sesuatu yang berhubungan dengan kepentingannya yang actual dan tidak biasa. Karena sifat yang ramah merupakan salah satu syarat yang bisa menentukan berhasil tidaknya usaha Eksternal Public Relations.

2.2.2 Kegiatan Eksternal

Kegiatan Eksternal Public Relations ini ditujukan untuk publik eksternal organisasi/perusahaan, yaitu keseluruhan elemen yang berada di luar perusahaan yang tidak berkaitan secara langsung dengan perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan, pers, pemerintah, konsumen, pesaing dan lain sebagainya

Melalui kegiatan eksternal ini, diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan. Dengan begitu maka akan tercipta hubungan yang harmonis antara organisasi/ perusahaan dengan publik eksternalnya, sehingga dapat menimbulkan citra baik atas perusahaan dimata publiknya.

Kegiatan Eksternal Public Relations antara lain meliputi : 1. Bagaimana memperluas pasar


(43)

2. Bagaimana memperkenalkan produksinya kepada masyarakat

3. Bagaimana cara mendapatkan penghargaan dan penerimaan dari public maupun masyarakat

4. Bagaimana memelihara hubungan baik dengan para pejabat pemerintahan dan negara

5. Bagaimana cara mengetahui sikdap dan pendapat public terhadap perusahaan

6. Bagaimana memelihara hubungan baik dengan pers dan para opinion -leader

7. Bagaimana memelihara hubungan baik dengan para pemasok dan public-public lain yang berhubungan dengan operasional perusahaan 8. Problem lainnya yang menyangkut persoalan antara perusahaan

dengan masyarakat yang ada di luar perusahaan, untuk mencapai rasa simpatik dan kepercayaan dari publik-publik yang ada di dalam masyarakat itu.

Eksternal Public Relations bertugas untuk membina hubungan dengan orang - orang di luar perusahaan dan juga harus dapat menciptakan citra positif perusahaan. Publik eksternal terbagi kepada beberapa bentuk, yaitu :

1. Hubungan dengan pres (Press Relations). 2. Hubungan dengan Media

3. Hubungan dengan pelanggan (Coustemer Relations). 4. Hubungan dengan masyarakat (Community Relations).


(44)

Bagi suatu perusahaan, hubungan dengan publik eksternal merupakan suatu keharusan dalam usahanya untuk :

1. Memperluas langganan. 2. Memperkenalkan produk.

3. Mencari modal dan hubungan baik.

4. Memperbaiki hubungan dengan serikat – serikat buruh, mencegah pemogokan dan mempertahankan karyawan yang cakap, efektif, dan produktif dalam kerjanya.

5. Mencegah persoalan – persoalan yang sedang dihadapi.

Berdasarkan hal - hal yang telah disebutkan di atas, tugas penting humas eksternal adalah mengadakan komunikasi yang efektif, yang bersifat informatif dan persuasif yang ditujukan kepada publik di luar preusahaan atau publik eksternal (Abdurachman, 1985; 38).

Perhatian yang besar terhadap kepentingan publik dan bertindak sesuai dengan kepentingan mereka akan membangkitkan simpati dan salah satu tugas Public Relations adalah memikirkan serta memperhatikan kepentingan publiknya.

Tujuan yang ingin dicapai dalam eksternal relations adalah untuk memperoleh dukungan, kepentingan kepercayaan, serta menciptakan kesediaan kerja sama dari pihk luar.

Terciptanya opini public yang favorable terhadap suatu organisasi merupakan suatu awal dari kerja Public Relations, dan semua angggota organisasi harus dapat menjaga serta meningkatkan citra positif perusahaan


(45)

maupun opini publik mengenai perusahaan yang sudah terbetuk dengan baik sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan

Dengan sudah terbentuknya opini publik yang baik dan publik luar yang menaruh simpati pada suatu organisasi maupun perusahaan, kerjasama pun akan berjalan karena kerja sama itu sudah didasari oleh kepercayaan dan saling mendukung satu sama lainnya.

2.3 Tinjauan Tentang Strategi 2.3.1 Pengertian Strategi

Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategeia (stratos = militer dan ag = memimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dahulu yang sering diwarnai perang.

Dikalangan militer terdapat ungkapan yang berbunyi “To win the var, not to win bittle” yang kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti

“menangkan perang bukan menangkan pertempuran”.

Pentingnya strategi adalah untuk memenangkan perang sedangkan pentingnya strategi adalah untuk memenangkan pertempuran. Demikian dalam komunikasi, terlebih komunikasi yang dilancarkan suatu organisasi.

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan mengenai (manajement) untuk mencapai suatu tujuan tetapi untuk mencapai suatu tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan hanya sebagai penunjuk bagaimana teknik operasionalnya.


(46)

Demikian pula strategi komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi (communication manajemen) untuk mencapai suatu tujuan tersebut. Strategi komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan dalam arti kata bahwa pendekatan (approveli) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung dari situasi dan kondisi.

Menurut Pace, Peresson dan Burenett, tujuan strategi komunikasi tersebut sebagai berikut :

a. To secure understanding

Untuk memastikan bahwa terjadi sesuatu pengertian dalam berkomunikasi.

b. To establih acceptance

Bagaimana cara penerimaan itu terus dibina dengan baik. c. To motive action

Penggiatan untuk motivasi.

d. The goals which the communication sought to achieve

Bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator tersebut.

Menurut Ahmad S Adnanputra, “ Arti strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu


(47)

Tahapan fungsi-fungsi manajemen, tahap pertama adalah menetapkan tujuan (objektif) yang hendak diraih, posisi tertentu atau dimensi yang ingin dicapai sesuai dengan perencanaan (statement of organization destination) yang telah diperhitungkan dengan baik oleh pihak-pihak yang terlibat dalam manajemen suatu organisasi bersangkutan.

Strategi “Apa dan Bagaimana?” yang digunakan dalam perencanaan

untuk mencapai suatu tujuan organisasi / lembaga. Kemudian, program kerja (action plan) yang merupakan suatu strategi yang “dijabarkan“ dalam langkah-langkah yang telah dijadwalkan (direncanakan semula). Terakhir, yang paling menentukan adalah unsur anggaran (budget) yang sudah

dipersiapkan, yang merupakan “dana dan daya”, berfungsi sebagai

pendukung khusus yang dialokasikan untuk terlaksananya suatu strategi program kerja manajemen Public Relations.

Kata strategi mempunyai pengertian yang terkait dengan hal-hal seperti kemenangan, kehidupan atau daya juang. Artinya menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan mampu atau tidaknya perusahaan atau organisasi menghadapi tekanan yang muncul dari dalam maupun dari luar.

Strategi membenarkan perusahaan atau organisasi melakukan tindakan pahit seperti amputasi (pengurangan unit usaha, dirumahkannya karyawan, pemangkasan, dll). Sepanjang hal itu dilakukan demi kehidupan perusahaan atau organisasi dalam jangka panjang. Oleh karenanya sebagai seorang praktisi Public Relations pemahaman akan perusahaan sangat diperlukan.


(48)

Dalam sebuah perusahaan atau kapal yang tengah berlayar, dimana lokasi perusahaan ini berada tidak banyak yang tahu, strategi memulai pekerjaannya dengan mencari tahu dimana lokasi perusahaan atau organisasi itu berada pada hari ini dengan menyatukan mimpi-mimpi perusahaan dalam suatu kesepakatan bersama. Misi tersebut dalam istilah strategi disebut mission.

Public Relations salah satu komponen perusahaan diadakan untuk tujuan strategis, yaitu untuk membaca rintangan yang muncul dari luar (ketentuan pemerintah yang mematikan, ketidak pahaman karyawan atas sikap penduduk disekitar perusahaan/lembaga sehingga penduduk bersikap melawan tindakan pesaing, boikot dari konsumen sampai pada kesalahan perusahaan yang dibuat tanpa sengaja terhadap publiknya). Maupun dari dalam (pemogokan karyawan, pengrusakan, sikap tidak terpuji, dll).

Agar perusahaan dapat mencapai tujuan dengan baik tanpa ada hambatan-hambatan yang sulit. Public Relations memberi sumbangan yang sangat besar bagi perusahaan dengan mengembangkan hubungan-hubungan (relations) yang harmonis dengan public internal dan public exsternal nya agar perusahaan tersebut dapat mengembangkan kemampuannya mencapai misinya.

Public Relations mempunyai peranan yang penting dalam upaya mengefektifkan organisasi dengan membangun hubungan jangka panjang dengan lembaga-lembaga strategis.


(49)

Pelaksanaan tugas Public Relations bukanlah semata-mata melakukan aksi, melainkan membutuhkan rencana-rencana dan diikuti dengan langkah-langkah serta pengendalian yang melalui suatu proses evaluasi secara langsung oleh praktisi Public Relations dengan serta merta tanpa melakukan berbagai macam analisis. Misalnya langsung membuat program komunikasi berdasarkan perkiraan umum menurut kebiasaan yang berlaku. Biasanya ia langsung menyusun program teknis seperti membuat booklet, company profile, membuat film dokumentasi, majalah intern, hiburan karyawan, press relations, dan strategi Public Relations lainnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Public Relations adalah cara-cara tertentu atau kemampuan sebuah perusahaan atau organisasi untuk membaca rintangan yang muncul dari luar maupun dari dalam perusahaan, agar perusahaan dapat mencapai tujuan dan cita-cita yang telah direncanakan.

2.3.2 Program Strategi

Penentuan strategi Public Relations melalui program dan fungsi-fungsi Manajemen Humas, dengan merujuk dari salah satu atau perpaduan strategi: program pendekatan dengan cara membeli/purchasing, jalur penekanan/kekuasaan (pressure/power), jalur membujuk (persuasive), dan hingga taktik merangkul (patronage).

Landasan secara umum dalam proses penyusunan strategi Public Relations, menurut Ahmad S Adnanputra dalam makalah Public Relations Strategy, yang berkaitan dengan fungsi-fungsi Public Relations secara integral melekat pada manajemen suatu perusahaan atau lembaga yaitu :


(50)

1. Mengidentifikasi masalah yang muncul 2. Indetifikasi unit-unit sasarannya

3. Mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap dan tindak unit sebagai sasarannya

4. Mengidentifikasi tentang struktur kekuasaan pada unit sasaran. 5. Pemilihan opsi atau unsur taktikal strategi Public Relations

6. Mengidentifikasi dan evaluasi terhadap perubahan kebijaksanaan atau peraturan pemerintahan

7. Langkah terakhir adalah menjabarkan strategi Public Relations, dan taktik atau cara menerapkan langkah-langkah program yang telah direncanakan, dilaksanakan, mengkomunikasikan dan penilaian/ evaluasi hasil kerja.

2.3.3 Komponen Pembentuk Strategi

Dalam pembentukan strategi akan dipengaruhi oleh unsur-unsur tertentu yang berkaitan dengan lingkungan, kondisi, visi atau arah, tujuan dan sasaran dari suatu pola yang menjadi dasar budaya perusahaan yang bersangkutan (corporate culture) yaitu antara lain :

1. Secara makro, lingkungan perusahaan/lembaga tersebut akan dipengaruhi oleh unsur-unsur :

a. Kebijakan umum. b. Budaya yang dianut.

c. Sistem perekonomian dan teknologi yang dikuasai oleh organisasi yang bersangkutan.


(51)

2. Secara mikro, tergantung dari: a. Misi perusahaan.

b. Sumber-sumber dimiliki yang berkaitan dengan sumber daya manusia dan sumber daya guna lainnya yang dikuasai.

c. Sistem pengorganisasian.

d. Rencana atau program dalam jangka pendek atau jangka panjang. e. Tujuan dan sasarannya yang hendak dicapai.

2.3.4 Manajemen Strategi

Manajemen strategi adalah suatu seni dan ilmu dari pembuatan (formulating), penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Dalam Manajemen strategi terdapat tiga proses fungsional yaitu :

1. Pembuatan strategi yang mencakupi pengembangan misi dan tujuan jangka panjang, pengidentifikasian peluang dan ancaman dari faktor eksternal serta kelemahan dan kekuatan bersumber dari faktor internal dan tentukan manajemen strategi yang tepat.

2. Penerapan strategi yang mencakupi sasaran atau obyektif perusahaan, kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya dan potensi yang ada dalam perusahaan.

3. Memfokuskan pada penyatuan dan pengintegrasian aspek-aspek pemasaran, promosi, publikasi, riset dan pengembangan, investasi


(52)

operasional produksi serta tujuan bersama yang hendak dicapai oleh organisasi atau perusahaan.

2.3.5 Manfaat manajemen Strategi

Menurut Agustinus Sri Wahyudi (1996:19), manfaat yang dapat diperoleh oleh organisasi dalam menerapkan manajemen strategi secara garis besarnya yaitu :

1. Memberikan arah dan tujuan yang jelas dalam jangka panjang.

2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan yang akan mungkin terjadi.

3. Menciptakan suatu operasional dan fungsional manajemen perusahaan akan lebih efektif dan efisiensi dalam menghadapi persaingan.

4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin berisiko tinggi.

5. Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya berbagai masalah.

6. Keterikatan karyawan dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi dalam tahap-tahap pelaksanaannya.

7. Aktivitas yang saling tumpang tindih antar unit atau divisi dapat dihindarkan.

2.3.6 Manajemen Strategi Public Relations

Sebagai landasan perencanaan dan program kerja manajemen strategi Public Relations yaitu secara garis besar memenuhi faktor-faktor sebagai berikut :


(53)

1. Merancang atau melakukan “SWOT”.

2. Mengevaluasi mengenai perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pelaksanaan, pengkomunikasian, dan pencapaian tujuan.

3. Melaksanakan manajemen dan aktifitas Humas.

4. Penyampaian analisis fakta secara aktual yang beredar di masyarakat.

2.3.7 Strategi Operasional Public Relations

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa untuk mengkokohkan dan memantapkan fungsi Kehumasan agar mengenai sasarannya dalam suatu tujuan organisasi atau lembaga, maka aktifitas utama Humas secara operasional seharusnya berada di posisi yang sedekat mungkin dengan pimpinan puncak organisasi (top management), dan diharapkan kegiatan Humas tersebut akan tercapai, sebagai berikut:

1. Dengan posisi Humas yang dekat dengan pimpinan tertinggi tersebut akan lebih mengetahui secara jelas dan rinci mengenai suatu sistem terpadu mengenai pola perencanaan, kebijakan, keputusan yang diambil, visi dan arah tujuan organisasi bersangkutan, agar tidak terjadi kesalahan dalam penyampaian pesan dan informasi yang berasal dari lembaga/organisasi kepada publiknya.

2. Agar aktifitas Humas dalam mewakili lembaga/organisasi tersebut dapat dipertegas tentang batas-batas wewenang dan tanggung jawab dalam memberikan keterangan. Kemudian kegiatan Humas akan selalu mengetahui secara jelas apa dan bagaimana segi pelaksanaan dari keputusan atau kebijaksanaan pimpinan organisasi tersebut.


(54)

3. Menghadiri setiap rapat atau pertemuan pada tingkat pimpinan agar dapat mengetahui secara langsung dengan tepat tentang latar belakang suatu proses perencanaan, kebijaksanaan, arah dan tujuan organisasi yang hendak dicapai baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

4. Berhubungan secara langsung dengan pimpinan puncak sehingga fungsi kehumasan berlangsung secara optimal.

5. Dalam menjalankan fungsi kehumasan secara proaktif dan bertindak dinamis serta fleksibel sebagai narasumber atau mengatur saluran informasi baik ke dalam maupun ke luar.

6. Sebagai pembantu pimpinan puncak, maka Humas berperan melakukan tindakan mulai dari memonitor, merekam, menganalisis, menelaah hingga mengevaluasi setiap reaksi, khususnya dalam upaya penilaian sikap, tindak serta mengetahui persepsi masyarakat.

7. Memberikan ide dan rencana atau program kerja kehumasan dalam rangka untuk memperbaiki, atau mempertahankan nama baik, kepercayaan dan citra perusahaan terhadap publiknya.

Menurut Anwar Arifin dalam bukunya Strategi Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas, Humas berfungsi untuk menciptakan iklim yang kondusif dalam mengembangkan tanggung jawab serta partisipasi antara pejabat Humas dan masyarakat untuk mewujudkan tujuan bersama, melalui berbagai macam aspek-aspek pendekatan atau Strategi Public Relations, yaitu :


(55)

1. Strategi Operasional

Melalui pelaksanaan program Humas yang dilakukan dengan pendekatan kemasyarakatan (sociologi approach), melalui mekanisme sosial cultural dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.

2. Pendekatan Persuasif dan Edukatif

Fungsi Humas adalah menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publiknya, baik bersifat mendidik, dan memberikan penerangan maupun dengan melakukan pendekatan persuasif agar tercipta saling pengertian, menghargai pemahaman dan toleransi.

3. Pendekatan Tangung Jawab Sosial Humas

Menumbuhkan sikap bahwa tujuan dan sasaran yang hendak dicapai tersebut bukan memperoleh keuntungan sepihak dari publik sasarannya tetapi memperoleh keuntungan bersama.

4. Pendekatan Kerja Sama

Berupaya membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan berbagai kalangan, baik ditujukan hubungan ke dalam (internal relations) maupun ke luar (eksternal relations) untuk meningkatkan kerja sama.

5. Pendekatan Koordinatif dan Integratif

Lebih luas berpartisipasi dalam menunjang program pembangunan nasional, dan mewujudkan ketahanan nasional di bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankamnas. (Anwar Arifin, 1994 : 32)


(56)

2.4 Tinjauan Tentang Hubungan Dengan Sponsor

Hubungan sponsor adalah “usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran

yang maksimum atas sesuatu pesan atau informasi Public Relations dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau

perusahaan yang bersangkutan”.

Sedangkan menurut Frank Jefkins dalam bukul berjudul Public Relations edisi keempat, hubungan antara Public Relations dengan sponsor adalah proses memberi dan melayani, bukannya meminta sesuatu, kepada kalangan sponsor yang harus dijalani oleh para Public Relations. Kalangan sponsor akan lebih miskin seandainya jika tidak ada praktisi Public Relations. Mereka menerima berbagai hal; mulai dari informasi, pelayanan serba ramah-tamah, keakraban dan sebagainya. Meskipun demikian itu tidak berarti para praktisi Public Relations tidak menerima apa-apa sama sekali. Apa yang diterima oleh praktisi Public Relations memang lebih abstrak, namun tidak kalah pentingnya, yakni suatu mitra yang akan dapat menunjang berbagai macam kegiatan Public Relations dalam rangka untuk mencapai tujuan. Dengan menyajikan segala bantuan kepada sponsor, maka para praktisi Public Relations akan dapat memetik manfaat berupa dukungan dan berbagai kemudahan dalam menyebarluaskan berbagai pesan demi menciptakan pengetahuan dan pemahaman khalayak mengenai segala aspek organisasinya.

Secara garis besar dapat diungkapkan bahwa tujuan utama dari sponsor adalah agar lembaga atau perusahaan mempunyai reputasi yang mengesankan, memiliki nama harum, dan dikenal oleh masyarakat luas. Tujuan penyediaan


(57)

sponsor adalah untuk melancarkan kampanye periklanan melalui publikasi nama serta produk yang seluas-luasnya oleh media yang meliputi acara tersebut

2.5 Tinjauan Tentang Sponsorship 2.5.1 pengertian Sponsorship

Sponsor tidak hanya sebatas memberikan uang atau barang dan jasa saja. Para sponsor juga turut berperan aktif untuk kesuksesan suatu event.

Tugas event organizer adalah menciptakan berbagai macam bentuk kerja sama dengan pihak sponsor yang mendatangkan keuntungan bagi kedua belah pihak. Sponsorship event dapat digarap tergantung dari lobi, negosiasi dan strategi yang dijalankan oleh event organizer

Sponsorship adalah suatu bentuk dari promosi merek dengan cara memberikan bantuan keuangan dari sebuah organisasi, perorangan atau, kegiatan yang menghubungkan suatu merek dengan kegiatan olahraga, hiburan, budaya, sosial (public activity) yang menimbulkan ketertarikan yang tinggi, dengan memberikan timbal balik untuk mengiklankan perusahaan.

Sponsorship sebagai “Hubungan bisnis antara penyedia dana, sumber daya atau layanan, sebuah kegiatan atau organisasi yang menawarkan hubungan saling menguntungkan dan sebuah asosiasi yang dapat digunakan


(58)

2.5.2 Jenis-Jenis Sponsorship

Secara umum cakupan sponsor memang tidak terbatas, namun dari sekian banyak bidang atau kegiatan, yang popular menurut Jefkins (2004 : 265) adalah :

Ada tiga jenis penyediaan sponsor yang masing-masing dibedakan berdasarkan tujuannya, yakni

1. Penyediaan sponsor untuk iklan

Hal ini banyak dilakukan oleh bergbagai perusahaan yang memberi dana untuk pengadaan dan penyiaran suatu acara di televisi atau radio. Sebagai imbalannya, mereka boleh memasang iklan disela-sela acara tersebut. Sejarah sponsor iklan ini bermula dari pemasangan iklan lisan pada opera (soap opera) di radio-radio Amerika Serikat pada dekade 1920-an dan 1930-an. Sedangkan di eropa, perusahaan-perusahaan mulai memasang iklan pada program-program acara radio

luxembourg (program „hiburan populer‟-nya yang pertama disiarkan inggris setiap hari senin). Sponsor seperti ini sampai sekarang masih merupakan sumber penghasilan terbesar bagi stasiun-stasiun radio dan televisi, walaupun di Inggris hal ini sempat dilarang oleh IBA. Di Singapura, misalnya penduduknya bisa menyaksikan acara pertandingan final sepak bola liga Inggris melalui televisi yang disponsori oleh sebuah perusahaan rokok.


(59)

Penyediaan sponsor uuntuk mendukung usaha pemasaran. Ini berawal dari penyediaan sponsor untuk program-program acara BBC dan ILR pada tahun 1990. Namun diperkenankan bagi BBC, ILR dan ITV untuk menerima sponsor tunggal yang bersedia menutup seluruh biaya pengadaan dan penyiaraan suatu program acara. Tentu saja, sebagai imbalannya, hanya pemberi sponsot tunggal itulah yang berhak memasang pesan-pesannya di sepanjang acara.

3. Untuk tujuan Public Relations

Adapun jenis sponsor yang ketiga, yakni penyediaan dana untuk menunjang usaha-usaha Public Relations, yang pada dasarnya merupakan bentuk modern dari patronase yang disajikan oleh pihak-pihak yang makmur dan kuat (khusunya dalam soal finansial). Yang menerima sponsor ini bukan hanya media massa, tetapi juga panitia penyelenggara acara olah raga, pameran seni, pertunjukan teater, acara penghargaan di bidang sastra, ekspedisi baru, penyelenggara kependidikan dan indivivu-individu tertentu. Semuanya diizinkan menerima sponsor. Sedangkan imbalannya adalah peliputan media secara tunggal seperti yang sering kita saksikan pada acara pertandingan balap motor Grand Prix yang seringkali disponsori oleh perusahaan-perusahaan raksasa seperti Canon, Mallboro, atau Goodyear

Aspek-aspek praktis dalam sponsorship Beberapa pertimbangan khusus


(60)

Sebelum memberikan sponsor berupa bantuan keuangan, perusahaan atau pihak-pihak penyedia sponsor harus:

a. Memastikan tujuan dari diselenggrakannya acara yang akan diberi sponsor itu

b. Memilih aspek atau bidang kegiatan yang sekiranya paling sesuai dengan tujuan-tujuan acara itu maupun kepentingan-kepentingan pihak penyedia sponsor

c. Memastikan bahwa total biaya atau dana yang harus ditanggungnya sesuai dengan tujuan yang hendak diraih. Sponsor biasanya melibatkan sejumlah besar uang karena yang harus dibiayai begitu banyak.

2.5.3 Manfaat dan Alasan-Alasan Penggunaan Sponsorship

Sekarang ini tidak ada satu orang pun yang memperoleh suatu hadiah atau penghargaan dari perusahaan yang tidak dikenal atau tidak jelas reputasinya, maka bagi siapa saja yang bersedia menyediakan sponsor pasti ingin agar jati diri atau lembaganya meraih reputasi yang mengesankan, memiliki nama harum agar dikenal luas (Jefkins 2004;266)

Manfaat penyediaan sponsorship adalah bahwa dana sponsor telah dikeluarkan dengan sendirinya kembali ke perusahaan dalam jumlah yang berlipat ganda. Potensi keuangan, baik langsung maupun tidak langsung, dari penyediaan sponsor memang cukup besar sehingga begitu banyak


(61)

perusahaan yang bahkan bersedia mengalokasikan dana khusus untuk sponsorship

Menurut Shimp (2000;616) manfaat penggunaan sponsorship adalah untuk membangun hubungan dengan konsumen, untuk menambah brand equity, dan untuk memperkuat ikatan dalam pertukaran terdapat begitu banyak alasan, namun pada dasarnya semua alasan itu pasti mengundang tujuan-tujuan humas, yakni dalam rangka menunjukkan niat baik dan menciptakan suatu pemahaman dikalangan khalayak setidak-tidaknya agar mereka mengetahui keberadaan perusahaan atau lembaga penyedia sponsor.

Adapun alasan-alasan penyediaan sponsor menurut Jefkins (2004 : 267) adalah :

1. Untuk melancarkan suatu kampanye periklanan melalui publikasi nama serta produk-produk perusahaan yang seluas-luasnya oleh media massa yang meliputi acara yang disponsori itu

2. Untuk mendukung strategi atau kebijakan pemerintah

3. Untuk memperlihatkan niat baik organisasi ataupun perusahaan guna melaksanakan tanggung jawab sosialnya.

2.5.4 Perencanaan Sponsorship

Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan, maka harus dilakukan suatu perencanaan yang matang dari sebuah sponsorship

Menurut Rossiter dan Percy (1988 : 346) perencanaan sponsorship mencakup :


(1)

96

merekrut orang-orang yang memang lulusan dari jurusan Public Relations, karena menyangkut kelangsungan Auto Radio 88,9 FM Bandung kedepannya.

5.2.1 Saran Bagi Peneliti

1. Semoga penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan untuk penelitian sejenis yang lebih baik.

2. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat meneliti lebih dalam lagi tentang masalah ini.

3. Peneliti dapat lebih mempersiapkan segala sesuatu kepentingan yang berhubungan dengan penelitian seperti menyiapkan surat-surat, wawancara dan mengambil data.


(2)

97

DAFTAR PUSTAKA

Literatur :

Abdurachman, Oemi. 1995. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Citra Aditya Bakti

Alo Liliweri, 1991, Memahami Peran Komunikasi Massa Dalam Masyarakat. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

Ahmad S Adnanputra. 2005. Public Relations Strategy. Jakarta: PT Network Bhakti Persada

Amirin, M. Tatang. 2000. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persa

Arifin Anwar. 1994. Strategi komunikasi sebuah pengantar ringkas. Bandung: Armico

Cutlip, S.M.,Center, A.H. Center & Broom, G.M. 1982. Effective Public Relations. Edisi Pertama. New Jersy: Prentice Hall.

Effendy, Onong Uchjana. 1992. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Effendy, Onong Uchjana. 1998. Human Relations dan Public Relations dalam Manajemen. Bandung: CV Mandar Maju

_______________________. ,1986. Dinamika Komunikasi. Bandung : Remadja Karya CV


(3)

98

Jeffkins, Frank, & Yadin, Daniel 2002. Public Relations. Edisi kelima Jakarta: Erlangga

Jeffkins, Frank. 2004. Public Relations. Edisi keempat. Jakarta : Erlangga

Palapah & Atang Syamsudin. 1983. Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Bandung.

Rakhmat. Jalaludin. 1997. Metode Penelitian Komunikasi. Remaja Rosda Karya, Bandung

Ruslan, Rosady. 2003. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sumber Lain :

Arsip Auto Radio 88.9 FM Bandung 2008

Gustiana Ramdan. 2009. Strategi Public Relations Cosmo 101.9 FM Bandung Joged Mania Dalam Menjalin Hubungan Baik Dengan Sponsor. Universitas Komputer Indonesia

Internet :

http://thomp.blogdetik.com/2010/07/09/sejarah-radio/


(4)

99

diakses pada 10 maret 2011

http://www.12-monkeys.com/2009/02/06/peran-baru-sponsorship/

diakses pada 15 maret 2011

http://tatangmanguny’sblog.htm/ / 5/

diakses pada 15 maret 2011

www.Autoradiobandung.com


(5)

106

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Diri

Nama Lengkap : Winda Wulandari Nama Pangilan : Winda

Lahir : Cimahi, 12 Februari 1988

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum Menikah

Hobi : Jalan-jalan

Alamat : Jalan Pesantren no 168 Rt02/Rw16 Kel.Cibabat

Kec.Cimahi Utara Bandung 40513 No Tlp : ( 022 ) 6632586/085721034241

Nama Ayah : U. Saefudin

Nama Ibu : M. Fatmah

Alamat orang tua : Jalan Pesantren no 168 Rt02/Rw16 Kel.Cibabat Kec.Cimahi Utara Bandung 40513

No Tlp : ( 022 ) 6632586

Pekerjaan Ayah : Wiraswasta Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga


(6)

107

II. Pendidikan Formal

1994-2000 : SD Setia Mulya 2 Cimahi ( lulus/berijazah ) 2000-2001 : SMP 47 Bandung

2001-2003 : SMP 228 Jakarta (lulus/berijazah) 2003-2004 : SMA 1 Boediutomo Jakarta 2004-2006 : SMA 1 Cimahi (lulus/berijazah)

2008-Sekarang : Jurusan Public Relations UNIKOM Bandung

III.Pelatihan

Januari 2008 : Pelatihan Table Manner (Bersertifikat)

Maret 209 : Pelatihan melejitkan Potensi dan Pengembangan Diri (Bersertifikat)

Oktober 2008 : Beauty Class Sariayu (Bersertifikat) April 2009 : Mentoring Agama Islam (Bersertifikat)

April 2008 : Study Tour Keprotokoleran di Istana Kepresidenan Bogor (Bersertifikat)

Bandung, Agustus 2011 Hormat saya,

Winda Wulandari NIM. 43308005