2
PETUNJUK TEKNIS PENUGASAN MOTIVATOR KEGIATAN PENDAMPINGAN DAN PEMBERDAYAAN
PROGRAM PENGEMBANGAN TENAGA KERJA RENTAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah pengangguran dan kemiskinan yang dihadapi bangsa Indonesia merupakan masalah yang harus ditangani secara serius melalui program yang
terintegrasi satu sama lain. Melalui penanganan yang demikian, angka pengangguran dan kemiskinan akan dapat ditekan seminimal mungkin
sehingga berdampak terhadap upaya pembangunan nasional.
Menyadari hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan meluncurkan kebijakan Penguatan Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan
P2B Sustainable livelihood. Untuk merealisasikan program tersebut, Ditjen Binapenanta dan PKK menyusun Program Pengembangan Tenaga Kerja
Rentan yang terdiri atas tiga kegiatan prioritas yaitu: 1 Pengembangan Keterampilan dan Wirausaha Tenaga Kerja Muda; 2 Pendampingan
Pemberdayaan; dan 3 Pemberdayaan dengan Aset Produktif.
Pengembangan Keterampilan dan Wirausaha Tenaga Kerja Muda merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan menyiapkan 24.000 Wirausaha Tenaga Kerja
Muda yang berada di bawah Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja Dit. PPKK.. Untuk mendukung usaha tersebut, Balai
Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja BBPPK melaksanakan Kegiatan Pendampingan Pemberdayaan KPP. Kegiatan ini bertujuan menyiapkan 600
tenaga pendamping dan mendampingi 24.000 Wirausaha Tenaga Kerja Muda untuk menjadi wirausaha mandiri dan juga menyiapkan 500 tenaga motivator
yang akan mendorong Wirausaha Tenaga Kerja Muda ini dalam membangun, menjalankan, dan memperluas usahanya.
Dalam rangka penguatan usaha, dilakukan seleksi untuk memilih 5.000 peserta yang berhak mendapatkan bantuan pengembangan usaha dalam bentuk
Pemberdayaan Aset
Produktif. Untuk
memandu pelaksanaan
kegiatan Pendampingan Pemberdayaan dan Pemberdayaan Aset Produktif ini, maka
diperlukan sebuah Petunjuk Pelaksanaan yang dijadikan acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
3
5. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 27 Tahun 2015 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2015; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan
Kesempatan Kerja; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019; 10. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015;
11. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
BarangJasa Pemerintah; 12. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian
Ketenagakerjaan; 13. Peraturan Menteri Keuangan No. 81PMK.052012 tentang Bantuan Belanja
Sosial Pada KementerianLembaga; 14. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.13MENXII2013 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian;
15. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Ketenagakerjaan;
16. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 122 Tahun 2015 tentang Pemberian Bantuan Kepada Masyarakat;
C. Tujuan
Penyusunan Panduan Penugasan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih spesifik kepada Motivator yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
ini. Melalui informasi yang tersusun dalam Panduan Penugasan ini diharapkan para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini akan memiliki
kesamaan pandangan dan pemahaman teknis pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Pendampingan.
D. Pengertian-Pengertian