Ditjen Binapenta dan PKK Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia

(1)

PETUNJUK TEKNIS

MEKANISME PENCAIRAN

DANA BANTUAN PEMERINTAH

PROGRAM PENEMPATAN DAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KEMENTERIAN

KETENAGAKERJAAN

REPUBLIK


(2)

(3)

PENGANTAR

Salah satu mekanisme atau cara untuk membantu masyarakat, khususnya kepada kelompok masyarakat dan lembaga dilaksanakan melalui mekanisme bantuan pemerintah. Untuk lancarnya kegiatan tersebut, dipandang perlu menerbitkan buku Petunjuk Teknis Mekanisme pencairan dana Bantuan Pemerintah dalam bentuk bantuan lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran (PA). Buku petunjuk teknis ini agar dapat dijadikan rujukan pelaksanaan kegiatan di lingkup Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja.

Petunjuk Teknis Mekanisme pencairan dana Bantuan Pemerintah dalam bentuk bantuan lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran (PA) ini menjelaskan bantuan pemerintah dengan mekanisme transfer uang serta mekanisme penyedia barang/jasa. Secara singkat petunjuk teknis ini menjelaskan ruang lingkup kegiatan bantuan pemerintah, kriteria, mekanisme transfer bantuan, mekanisme pencairan, pelaksanaan kegiatan dan pertanggungjawabannya. Dengan disusunnya petunjuk teknis ini diharapkan pelaksanaan di lapangan dapat memanfaatkan anggaran secara berdaya guna dan berhasil guna serta memperhatikan kaidah administrasi dan peraturan yang berlaku.

Disadari bahwa buku petunjuk ini masih belum sempurna, sehingga diharapkan adanya saran dan masukan dari berbagai pihak guna perbaikan serta penyempurnaannya. Demikian kiranya Petunjuk Teknis Mekanisme pencairan dana Bantuan Pemerintah dalam bentuk bantuan lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran (PA) di lingkup Direktorat Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja dan PKK Tahun Anggaran 2017 ini dapat dilaksanakan sebaik-baiknya dengan penuh tanggungjawab.

Jakarta, Januari 2017 Direktur Jenderal

Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja,

Maruli A. Hasoloan NIP.1958 0608 198603 1001


(4)

(5)

DAFTAR ISI

PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. MAKSUD DAN TUJUAN ... 3

C. PENGERTIAN DAN ISTILAH ... 4

BAB II RUANG LINGKUP DAN KRITERIA BANTUAN PEMERINTAH ... 7

A. RUANG LINGKUP BANTUAN PEMERINTAH ... 7

B. KRITERIA JENIS BANTUAN ... 10

BAB III ADMINISTRASI PENGELOLAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH ... 13

BAB IV MEKANISME PENGUJIAN DAN PEMBAYARAN BANTUAN PEMERINTAH ... 17

1. TAHAPAN PROSES PENGUJIAN DAN PENELITIAN KEBENARAN DOKUMEN ... 17

2. PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) KEPADA BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU DAERAH ... 18

BAB V MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN BANTUAN PEMERINTAH ... 23

BAB VI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH ... 25

A. PENYALURAN DANA BANTUAN PEMERINTAH ... 25

B. PEMANFAATAN DAN PEMBELANJAAN DANA BANTUAN PEMERINTAH ... 26

C. PELAKSANAAN PEKERJAAN FISIK ... 26

D. PEMBUATAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN ... 27


(6)

BAB VIII LAMPIRAN ... 33

Lampiran I Surat Keputusn Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Pengembangan Perluasan Kesempatan Kerja ... 33

Lampiran II Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen ... 37

Lampiran III Contoh RUK Kegiatan Padat Karya ... 41

Lampiran IV Contoh RUK Tenaga Kerja Mandiri ... 44

Lampiran V Contoh Perjanjian Kerjasama ... 47

Lampiran VI Contoh Ringkasan Kontrak ... 54

Lampiran VII Contoh Surat Permohonan Transfer Dana Bantuan Pemerintah ... 55 Lampiran VIII Contoh Kwitansi Tanda Terima Bantuan Pemerintah 56


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan pertumbuhan ekonomi terus dipacu, utamanya dalam rangka mengejar peningkatan produksi, nilai tambah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Seiring dengan pembangunan secara umum, Memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat bawah (grass root), yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain, pemberdayaan (empowering) adalah memampukan dan memandirikan masyarakat miskin. Pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan individu anggota masyarakat tetapi juga pranata-pranatanya. Menanamkan nilai-nilai budaya moderen seperti kerja keras, hemat, keterbukaan, kebertanggungjawaban, adalah bagian pokok dari upaya pemberdayaan ini. Demikian pula pembaharuan lembaga-lembaga sosial dan pengintegrasiannya ke dalam kegiatan pembangunan serta peranan masyarakat di dalamnya

Pola pendekatan yang digunakan dalam rangka pembangunan Pemberdayaan Masyarakat baik berupa kegiatan pelatihan dan bantuan sarana prasarana saat ini diarahkan sekaligus sebagai katup pengaman untuk mengatasi masalah tenaga kerja di pedesaan. Untuk itu peran dan partisipasi masyarakat sebagai pelaksana kegiatan di lapangan diarahkan agar lebih maksimal. Dengan demikian diharapkan masyarakat didaerah sebagai pelaku utama sepenuhnya dapat memanfaatkan anggaran yang dialokasikan.

Hal mendasar dalam pemberdayaan masyarakat melalui pola bantuan pemerintah, dengan adanya perubahan paradigma pembangunan yang menempatkan masyarakat selaku penerima manfaat bantuan pemerintah sebagai subyek dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan. Kemudian hal penting lainnya, bahwa pola bantuan pemerintah diharapkan membawa dampak bahwa dana yang disalurkan kepada masyarakat selaku penerima manfaat menjadi stimulan serta mendorong peningkatan partisipasi masyarakat itu sendiri dalam proses pembangunan sehingga menumbuhkan rasa memiliki atas output yang dihasilkan.

Merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 91/PMK.05/2007 sebagaimana telah dirubah dengan Nomor : 214/PMK.05/2013 tentang Bagan Akun Standar serta perubahan dari Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor Per.80/PB/2011 tentang Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan Belanja dan Transfer


(8)

pada Bagan Akun Standar, serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 190/ PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kreteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah/non pemerintah yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 168/ PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga baik melalui tranfer uang maupun penyedia barang/jasa kepada kelompok masyarakat, lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah. Anggaran Bantuan meliputi Bantuan Operasional,bantuan sarana usaha dan pendampingan serta bantuan lainnya yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran. Bantuan Pemerintah dapat diberikan dalam bentuk : Uang, Barang/ Jasa tergantung pada kebijakan yang diambil, berkaitan dengan Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Bantuan pemerintah dimaksud dilaksanakan dengan mekanisme transfer uang dari rekening kas negara ke rekening penerima bantuan, dalam hal ini berbentuk rekening kegiatan pada masing masing Bendahara Pembantu Pengeluaran (BPP) pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten/Kota dan atau Provinsi yang membidangi Ketenagakerjaan.

Syarat-syarat yang dibutuhkan antara lain melalui pembukaan rekening penerima bantuan (rekening Kegiatan), Rencana Usulan Kegiatan (RUK), mekanisme transfer melalui penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP), Surat Perintah Membayar (SPM) dan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) serta pemanfaatan dana bantuan pemerintah oleh penerima bantuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pelaksanaan mekanisme pencairan dana bantuan lainnya yang memiliki karakteristik pemerintah yang ditetapkan oleh pengguna anggaran membutuhkan adanya pemantauan, pendampingan serta pembinaan oleh Koordinator Lapangan/Tim Teknis sebagai petugas lapangan. Pemantauan, pendampingan dan bimbingan oleh petugas lapangan tersebut tidak terbatas dari aspek teknis tetapi juga mencakup aspek administrasi dan pertanggungjawabannya. Untuk itu Buku Petunjuk Teknis Mekanisme pencairan dana Bantuan Pemerintah Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja diharapkan dapat digunakan sebagai petunjuk dan panduan pelaksanaan di lapangan dengan harapan dapat meminimalisir kekeliruan serta kesalahan dalam pertanggungjawaban


(9)

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan Tujuan Petunjuk Teknis Mekanisme pencairan dana Bantuan pemerintah Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja adalah untuk :

1. Memberikan petunjuk pemanfaatan dana dari Akun Belanja Barang untuk Bantuan Lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan pemerintah kepada penerima bantuan.

2. Memberikan petunjuk bagi petugas di lapangan berkaitan dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan meliputi penyiapan rencana usulan kegiatan dan dokumen serta blanko-blanko yang diperlukan.

3. Memberikan acuan dan panduan administrasi serta pertanggungjawaban keuangan pada setiap tahap kegiatan.

4. Menciptakan tertib administrasi keuangan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan di lapangan, sehingga tercapainya pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


(10)

C. PENGERTIAN DAN ISTILAH

Dalam buku petunjuk teknis ini akan dijumpai istilah-istilah yang memiliki pengertian menyangkut aspek teknis maupun aspek administrasi keuangan, oleh karena itu perlu dijabarkan lebih lanjut berkaitan dengan istilah-istilah yang dimaksud.

1. Penanggungjawab Kegiatan Bantuan pemerintah Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja adalahDirektur Jenderal Binapenta dan PKK yang didelegasikan kewenangan sepenuhnya kepada unit eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Binapenta dan PKK;

2. Pelaksana kegiatan adalah kepala satuan kerja yang berada di seluruh unit eselon II dilingkungan Direktorat Jenderal Binapenta dan PKK;

3. Pengguna Anggaran (PA) adalah Menteri/Pimpinan Lembaga yang bertanggungjawab atas pengelolaan anggaran pada Kementerian Negara/ Lembaga bersangkutan.

4. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah Pejabat yang memperoleh kuasa dari Pengguna Anggaran untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggungjawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga/ Satuan Kerja perangkat daerah.

5. Satuan Kerja (Satker) adalah Unit organisasi lini kementerian negara/ lembaga atau unit organisasi pemerintah daerah yang melaksanakan kegiatan kementerian negara/lembaga dan memiliki kewenangan dan tanggungjawab penggunaan anggaran.

6. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah Pejabat yang diberi kewenangan oleh Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN.

7. Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PP-SPM) adalah Pejabat yang diberi kewenangan oleh KPA untuk melakukan pengujian atas Surat Perintah Pembayaran dan menerbitkan Surat Perintah Membayar.


(11)

9. Bendahara Pengeluaran (BP) adalah Orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada kantor/satuan kerja perangkat daerah.

10. Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) adalah Orang yang ditunjuk sebagai Bendahara Pengeluaran Pembantu Teknis untuk membantu pelaksanaan pembayaran kepada yang berhak guna kelancaran pelaksanaan mekanisme pencairan dana bantuan pemerintah program penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja di daerah.

11. Koordinator Lapangan/Tim Teknis adalah Petugas/staf teknis yang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) daerah, dengan tugas melakukan pengawalan dan memberikan arahan baik teknis maupun administrasi kepada kelompok penerima manfaat bantuan pemerintah.

12. Penerima Bantuan pemerintah Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja adalah Kelompok Masyarakat, Lembaga Pemerintah dan Non

Pemerintah, yang terpilih melalui identiikasi Calon Penerima dan Lokasi

Bantuan (CPLB).

13. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu kegiatan dari program perluasan kesempatan kerja yang sasarannya adalah masyarakat, angkatan kerja muda khususnya penganggur untuk dibina dan dikembangkan menjadi wirausaha baru atau pengusaha pemula yang mandiri, produktif dan beretos kerja tinggi yang berada pada lingkungan Direktorat Jenderal Binapenta dan PKK.

14. Rencana Usulan Kegiatan (RUK) adalah rincian kegiatan penerima bantuan pemerintah yang diusulkan oleh PPK daerah dan disusun dalam bentuk tabulasi dengan mencantumkan mengenai uraian kegiatan/pembelanjaan,

volume/jumlah satuan, harga satuan, spesiikasi barang dan jumlah dana

serta keterangan mengenai sumber pendanaan dan metoda pelaksanaan kegiatan tersebut.

15. Bantuan pemerintah Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah/non pemerintah.


(12)

16. Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS) adalah Suatu dokumen yang dibuat/diterbitkan oleh PPK, yang berisi permintaan pembayaran tagihan kepada negara untuk diteruskan kepada Pejabat Penandatangan SPM guna diterbitkan SPM-LS berkenaan.

17. Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) adalah dokumen SPP-LS yang dibuat/diterbitkan oleh PP-SPM untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA dalam rangka pembayaran tagihan kepada penerima hak dan/atau bendahara pengeluaran pembantu daerah.

18. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) adalah dokumen yang dikeluarkan oleh KPPN setelah melakukan pengujian terhadap SPM-LS yang diterima dari Satker.


(13)

BAB II

RUANG LINGKUP DAN KRITERIA BANTUAN

PEMERINTAH

A. RUANG LINGKUP BANTUAN PEMERINTAH

Buku petunjuk ini disusun sebagai acuan pelaksanaan dana bantuan pemerintah kegiatan Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja. Kegiatan bantuan pemerintah ptersebut antara lain berkaitan dengan batasan serta ruang lingkup meliputi sebagai berikut:

1. Jenis Bantuan Pemerintah terdiri atas : a. Bantuan Operasional (521), meliputi :

Bantuan operasional mendukung proses Pemberdayaan Masyarakat tahun anggaran 2017

b. Bantuan Pemerintah yang diberikan kepada masyarakat (526), meliputi : Bantuan Pemerintah yang diberikan kepadamasyarakatKegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Lingkungan Direktorat Jenderal Binapenta dan PKK tahun anggaran 2017

2. Mekanisme Pembayaran bantuan pemerintah Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja

Bantuan pemerintah lingkup kegiatan Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja kepada penerima bantuan dalam bentuk Pembayaran langsung.

a. Pembayaran Langsung (LS) dari Kas Negara ke rekening penerima bantuan melalui Bendahara Pengeluaran Pembantu (rekening Kegiatan). b. Pembayaran Langsung (LS) kepada penyedia barang/jasa (pihak ketiga) 3. Pemanfaatan Bantuan Pemerintah

Pemanfaatan Bantuan pemerintah diberikan dalam bentuk pemberian penghargaan, bantuan operasional, bantuan sarana dan prasarana, bantuan


(14)

rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan tidak menggunakan mekanisme perguliran mengingat bahwa bantuantersebut sifatnya adalah dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Selain itu pendanaan bantuan pemerintah dimaksudkan sebagai stimulan untuk mendorong partisipasi masyarakat. 4. Tujuan bantuan Penggunaan Bantuan Pemerintah

Bantuan yang diberikan bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat dalam rangka mengatasi pengangguran yang terjadi di Indonesia, bantuan ini diharapkan menjadi stimulant agar masyarakat dapat berperan aktif didalam mengembangkan potensi daerahnya sehingga dapat meningkatkan kapasitas pendapatan bagi masyarakat di daerah tersebut dan dapat Membentuk Tenaga Kerja Mandiri sebagai bagian pelaksanaan program penciptaan lapangan kerja/lapangan usaha bagi tenaga kerja rentan, angkatan kerja muda khususnya penganggur atau setengah penganggur untuk dibina dan dikembangkan menjadi kader-kader wirausaha baru atau pengusaha pemula yang mandiri, produktif, berkelanjutan dan beretos kerja tinggi, melalui konsep Program Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Bantuan pemerintah dari Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja ini bertujuan Dalam rangka penanggulangan pengangguran secara nasional, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan RI dan pemerintahan daerah memandang perlu melakukan program konkrit berupa pembinaan, perluasan kesempatan kerja untuk masyarakat penganggur, setengah penganggur dan masyarakat miskin. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan potensi sumber daya daerah yang masih dapat dikembangkan, sebagai peluang peningkatan pendapatan, aksesibilitas masyarakat dan peningkatan perekonomian lokal

5. Syarat Penerima Bantuan Pemerintah • Korban PHK

Tenaga kerja yang diputuskan hubungan kerjanya oleh perusahaan dibuktikan dengan surat keterangan dari RT

• Keluarga Miskin

Keluarga yang berpenghasilan kurang dari Rp. 750.000,- per bulan (berdasarkan kriteria BPS dan BKKBN) dibuktikan dengan surat


(15)

• TKI Purna

Adalah TKI yang masih menganggur atau setengah menganggur maksimal 2 tahun sejak kepulangannya ke Indonesia, ditandai dengan stempel imigrasi kepulangan di pasport atau surat keterangan dari RT/ RW setempat

• TKI bermasalah

Yaitu TKI yang dipulangkan dari negara penempatan dikarenakan melanggar hukum dan tidak diperbolehkan bekerja kembali

• Calon TKI gagal berangkat

Adalah tenaga kerja yang telah mendaftar di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten / Kota untuk bekerja di luar negeri akan tetapi tidak jadi berangkat dan bersedia menandatangani surat pernyataan tidak akan pergi bekerja ke luar negeri selama satu tahun

• Tenaga Kerja Muda

Usia 15-29 tahun (lulusan SMU/SMK/Pesantren/sederajat dan masyarakat putus sekolah)

• Tenaga Kerja Wanita

Tenaga kerja wanita dalam kondisi khusus sehingga rentan terhadap permasalahan sosial, hukum / warga binaan (pengguna psikotropika, tuna susila dan narapidana)

• Tenaga Kerja Disabilitas

Tenaga kerja yang mengalami keterbatasan isik, intelektual, mental dan /

atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan, mengalami hambatan dan kesulitan untuk berprestasi secara penuh dan efektif dengan warga lainnya berdasarkan kesamaan hak. • Tenaga Kerja Lansia

Tenaga kerja penduduk/seseorang yang telah mencapai usia 59 tahun keatas yang masih mampu dan produktif untuk melakukan pekerjaan


(16)

B. KRITERIA JENIS BANTUAN

Prinsip bantuan pemerintah dalam bentuk uang melalui pola transfer uang kepada penerima bantuan yang selanjutnya dibelanjakan oleh penerima bantuan sesuai dengan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang telah mendapatkan persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Pencairan dana bantuan pemerintah yang diberikan dalam bentuk uang kepada penerima bantuan dilaksanakan melalui mekanisme Langsung (LS) dari rekening Kas Negara ke rekening penerima bantuan. Mekanisme pencairan masing-masing bantuan dilaksanakan sebagai berikut :

1. Dana Bantuan Operasional

Pencairan dana bantuan dilakukan sekaligus dengan melampirkan : Rencana pengeluaran dana bantuan, Perjanjian kerja sama, Kuitansi bukti penerimaan uang, Surat pernyataan tanggungjawab mutlak belanja (SPTJM), menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

2. Dana Bantuan Sarana dan Prasarana

Pencairan dana bantuan dilakukan sekaligus dengan melampirkan : Rencana pengeluaran dana bantuan, Perjanjian kerja sama, Kuitansi bukti penerimaan uang, Surat pernyataan tanggungjawab mutlak belanja (SPTJM), Pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk menyetor sisa dana yang tidak digunakan ke kas negara, menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran. Nilai per jenis barang bantuan di bawah Rp. 50 Juta. 3. Dana Bantuan Rehabilitasi dan/atau Pembangunan Gedung/Bangunan

Pencairan dana bantuan dilakukan sekaligus dengan melampirkan : Unit pengelola keuangan dan kegiatan (UPKK), Rencana pengeluaran dana bantuan, Perjanjian kerja sama, Kuitansi bukti penerimaan uang, Surat pernyataan tanggungjawab mutlak belanja (SPTJM), Pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk menyetor sisa dana yang tidak digunakan ke kas negara, menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) setelah pekerjaan selesai atau


(17)

4. Dana Bantuan Lainnya Yang Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah Yang Ditetapkan Oleh Pengguna Anggaran.

Pencairan dana bantuan dilakukan sekaligus dengan melampirkan : Rencana pengeluaran dana bantuan, Perjanjian kerja sama, Kuitansi bukti penerimaan uang, Surat pernyataan tanggungjawab mutlak belanja (SPTJM), menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Sesuai dengan PMK 168/PMK.05/2015 pasal tiga(3)Tentang mekanisme pelaksanaan anggaran bantuan pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga Untuk Kegiatan yang berada pada Direktorat Jenderal Binapenta dan PKK adalah jenis bantuan lainnya yang memiliki karateristik bantuan pemerintah yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran.

Dalam mekanisme ini dilaksanakan melalui 10 (sepuluh) tahapan administrasi sebagai berikut :

1. Usulan dari Calon Penerima Bantuan Pemerintah (CPB).

2. Identiikasi Calon Penerima Bantuan Pemerintah (CPB).

3. Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah oleh PPK disahkan oleh KPA. 4. Pembukaan rekening Penerima Bantuan Pemerintah.

5. Pembuatan dan penandatanganan naskah perjanjian kerjasama antara PPK dengan Penerima Bantuan Pemerintah.

6. Transfer dana bantuan pemerintah. 7. Pencairan dana bantuan pemerintah.

8. Pemanfaatan dan Pembelanjaan dana bantuan pemerintah.

9. Pelaksanaan pekerjaan isik.


(18)

(19)

BAB III

ADMINISTRASI PENGELOLAAN ANGGARAN

BANTUAN PEMERINTAH

Pencapaian kegiatan bantuan pemerintah melalui pola transfer sangat penting diawali dengan persiapan administrasi secara baik dan benar. Untuk itu tertib administrasi termasuk didalamnya adalah mempersiapkan adminsitrasi penyaluran bantuan

pemerintah secara benar, antara lain meliputi kegiatan identiikasi calon penerima

bantuan (CPB), penetapan kelompok penerima manfaat, pembukaan rekening di daerah baik untuk lembaga pemerintah dan non pemerintah serta penyusunan rencana usulan kegiatan kelompok serta pembuatan dan penandatanganan naskah perjanjian kerjasama.

1. Usulan dari Calon Penerima Bantuan Pemerintah (CPB)

Usulan kegiatan Dana Bantuan Lainnya Yang Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah Yang Ditetapkan Oleh Pengguna Anggaran ke Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, Provinsi maupun Kabupaten/Kota. dari Kelompok Masyarakat, Lembaga Pemerintah atau Lembaga Non Pemerintah sebagai Calon Penerima Bantuan.

2. Identiikasi Calon Penerima Bantuan Pemerintah (CPB)

Kegiatan persiapan yang sangat menentukan adalah berkaitan dengan identiikasi

calon penerima bantuan. Keberhasilan pelaksanaan calon penerima bantuan sangat tergantung pada kecermatan dan ketelitian petugas lapangan dalam memilih peserta serta lokasi guna melaksanakan kegiatan yang direncanakan. Kata kunci keberhasilan penetapan calon penerima bantuan ini apabila petugas

lapangan bekerja semata-mata dilandasi dengan profesionalime dan obyektiitas. Kriteria teknis pelaksanaan identiikasi calon penerima bantuan seluruhnya

disesuaikan dengan pedoman teknis masing-masing kegiatan. 3. Penetapan Penerima Bantuan pemerintah

Penetapan penerima bantuan pemerintah ditetapkan atas dasar hasil identiikasi

CPB sehingga penerima manfaat bantuan pemerintah adalah benar-benar merupakan CPB yang membutuhkan bantuan sesuai dengan persyaratan


(20)

teknis sebagaimana tertuang dalam Pedoman Teknis masing-masing kegiatan. Untuk legalitasnya maka Penerima Manfaat Bantuan pemerintah ini ditetapkan melalui Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Daerah dan disahkan oleh Kuasa Penguna Anggaran (KPA) atau setelah ada rekomendasi dari Kepala Dinas Kab/Kota. Contoh Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tentang Penetapan Koordinator Lapangan/Tim Teknis Bantuan pemerintah dan Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) daerah tentang Penetapan Kelompok Penerima Bantuan pemerintah sebagaimana lampiran 1,2.

4. Pembukaan Rekening Calon Penerima Bantuan (CPB)

Rekening calon penerima bantuan diperlukan untuk menerima transfer dana dalam rangka kegiatan bantuan pemerintah ini dengan nama rekening sebagai berikut :

• TKM Dit. PPTKLN Kab/Kota/Prov … • TKM Dit. PTKDN Kab/Kota/Prov … • TKM Dit. PPKK Kab/Kota/Prov…

• TKM BBPPK Lembang Kab/Kota/Prov… • Terapan TTG Dit. PPKK Kab/Kota/Prov… • Padat Karya Dit. PPKK Kab/Kota/Prov…

• Padat Karya BBPPK Lembang Kab/Kota/Prov…

Setelah dilakukan pembukaan rekening, langkah adminstrasi berikutnya adalah penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang disusun secara bersama-sama melalui musyawarah anggota penerima bantuan dengan bimbingan Koordinator Lapangan atau Tim Teknis.

Dalam rangka eisiensi dan efektiitas penyaluran Bantuan Pemerintah ini, KPA

dapat membuka rekening penampung. Bantuan pemerintah ini dilakukan dengan mekanisme LS, pencairannya dapat dilakukan melalui bank pemerintah, Pencairan dana Bantuan Pemerintah sebagaimana dimaksudkan disalurkan kepada penerima bantuan pemerintah dengan cara mengajukan tagihan mekanisme LS ke KPPN Jakarta VII langsung ke rekening Bendahara Pembantu Pengeluaran dan Pihak ke 3.


(21)

5. Penyusunan dan Pengusulan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Hal-hal mendasar dalam rangka penyusunan RUK antara lain :

a) RUK adalah merupakan rencana usulan kegiatan yang disusun dalam bentuk tabel dan didalamnya mencantumkan mengenai uraian pekerjaan atau daftar pembelanjaan dalam kegiatan bantuan pemerintah yang berisi :

1) volume/jumlah satuan;

2) jenis dan spesiikasi barang;

3) harga satuan; 4) jumlah dana;

5) sumber pendanaan kegiatan; dan 6) metode pelaksanaan kegiatan.

b) Uraian pekerjaan dan daftar pembelanjaan dalam RUK mengacu pada rincian kegiatan masing-masing kegiatan sebagaimana dalam Pedoman Teknis.

c) Dalam penyusunan RUK untuk kegiatan padat karya infrastruktur, dimungkinkan mengakomodir biaya-biaya pendukung seperti pembuatan papan data, prasasti, peralatan kerja, dokumentasi, alat tulis dan buku untuk mencatatan penerimaan dan pengeluaran uang.

d) Pembelian barang/material dan sewa peralatan harus mengacu pada harga wajar yang berlaku di wilayah setempat.

e) Dalam penyusunan RUK untuk kegiatan Penciptaan Wirausaha Baru Tenaga Kerja Mandiri melalui pola pendampingan, dimungkinkan mengakomodir biaya-biaya pendukung seperti kesehatan (obat-obat), bahan praktek, konsumsi pembekalan, transport peserta pembekalan.

f) RUK disusun berdasarkan RAB yang di tetapkan dengan masukan dari Koordinator Lapangan/Tim Teknis dan mendapatkan persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK daerah).

g) Revisi dan penyesuaian Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dapat dilakukan apabila terdapat perubahan atau penyesuaian kegiatan di lapangan untuk mengakomodir adanya tambah kurang pekerjaan, dengan syarat bahwa revisi RUK ini dilaporkan serta mendapatkan persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK pusat).


(22)

h) Rencana Usulan Kegiatan (RUK) beserta revisinya nantinya menjadi lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari naskah perjanjian kerjasama pemanfaatan dana bantuan pemerintah.

i) Keseluruhan realisasi pembelanjaan sebagaimana tercantum dalam Rencana Usulan Kegiatan (RUK) beserta revisinya sebagai pertanggungjawaban penerima bantuan dalam memanfaatkan dana bantuan yang diterimanya, untuk itu keseluruhan pembelanjaan harus disertai dengan bukti pertanggungjawaban.

Contoh Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) sesuai dengan jenis kegiatannya sebagaimana lampiran 3,4,5,6.

6. Pembuatan dan Penandatanganan Naskah Perjanjian Kerjasama antara PPK Pusat dengan Kepala Dinas/PPK Daerah (Penerima Bantuan Pemerintah)

Penerima bantuan pemerintah perlu diikat dalam bentuk naskah perjanjian kerjasama pemanfaatan dana dan pelaksanaan kegiatan. Perjanjian kerjasama merupakan ikatan hukum yang memayungi penggunaan dan pemanfaatan dana bantuan pemerintah oleh kelompok masyarakat, Lembaga Pemerintah atau Non Pemerintah. Perjanjian kerjasama yang dimaksud adalah antara PPK Pusat dengan Kepala Dinas/PPK Daerah.

Pembuatan dan penandatangan naskah perjanjian kerjasama ini harus mendapat persetujuan KPA.

Contoh naskah perjanjian kerjasama pemanfaatan dana bantuan pemerintah sebagaimana lampiran 7.


(23)

BAB IV

MEKANISME PENGUJIAN DAN PEMBAYARAN

BANTUAN PEMERINTAH

Seperti telah diuraikan secara singkat menyangkut pemberian bantuan pemerintah Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja, maka dalam hal pengujian dan pembayaran terdapat 2 (dua) mekanisme dalam bentuk Pembayaran Langsung (LS) melalui pembayaran langsung ke Bendahara Pengeluaran Pembantu daerah dan pembayaran langsung kepada penyedia barang/jasa (LS Pihak Ketiga).

1. TAHAPAN PROSES PENGUJIAN DAN PENELITIAN KEBENARAN DOKUMEN

SEBAGAI BERIKUT :

a. Pejabat Penguji dan Penandatanganan SPM melakukan pengujian terhadap dokumen SPP berserta pendukung

1) Menguji kebenaran angka atas beban APBN 2) Kesesuaian penandatangan SPP

3) Kesesuaian kode BAS pada SPP dengan RUK 4) Kesedian Pagu Anggaran

5) Kebenaran Perhitungan Tagihan serta Kewajiban di bidang perpajakan 6) Menolak dan mengembalikan dokumen apabila tidak memenuhi

persyaratan untuk dibayarkan

b. PPK Pusat melakukan pengujian terhadap usulan tagihan pembayaran 1) Membebankan tagihan pada mata anggaran yang telah disediakan 2) Kelengkapan dokumen tagihan

3) Kebenaran perhitungan tagihan

4) Kebenaran data pihak yang berhak menerima pembayaran 5) Ketepatan jangka waktu penyelesaian RUK


(24)

7) Kesesuaian prestasi pekerjaan

8) Memastikan telah terpenuhinya kepastian tagihan pembayaran

c. PPK Daerah melakukan pengujian terhadap usulan tagihan BPP daerah dan penyedia barang/jasa (pihak ketiga)

1) Kebenaran materiil dan keabsahan surat-surat bukti tagihan

2) Menguji kebenaran formal dokumen/surat keputusan yang menjadi persyaratan tagihan

3) Kelengkapan dokumen tagihan

4) Menguji tagihan uang muka/tahap pertama yang dapat dibayarkan sesuai dengan RUK

5) Kebenaran perhitungan tagihan

6) Kebenaran data pihak yang berhak menerima pembayaran 7) Ketepatan jangka waktu penyelesaian RUK

8) Kesesuaian prestasi pekerjaan

9) Menolak dan mengembalikan dokumen apabila tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan

10) Memastikan telah terpenuhinya kepastian tagihan pembayaran 11) Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruhan dokumen tagihan 12) Melaporkan pelaksanaan pengujian kepada Kepala satuan kerja

2. PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) KEPADA BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU DAERAH

Mekanisme Pembayaran Langsung (LS) PPK Daerah/Bendahara Pengeluaran Pembantu Daerah sebagai berikut :

a. Menyiapkan Pengajuan permohonan pembayaran sekaligus atau tahap I : 1) Pembayaran Sekaligus


(25)

• Surat Pertanggungjawaban belanja (SPTJB) • Fakta Integritas

• Surat Keputusan PPK Daerah yang menetapkan nama-nama sudah ditandatangani penerima bantuan baik Kepala Lembaga Pemerintah maupun non pemerintah;

• Rancangan Umum Kegiatan (RUK) keseluruhan kegiatan • Kuitansi bukti penerimaan uang; (Format terlampir)

• Berita Acara Serah Terima (BAST) Hasil Pekerjaan/Kegiatan • Dokumentasi dan Foto Kegiatan

PPK Daerah Pejabat Pembuat Komitmen Pusat Pejabat Penguji Tagihan SPM

KPPN Jakarta VII BPP daerah PPK daerah Penerima bantuan RUK Pencairan RUK SPP SPM SP2D RUK SPJ Pemberian bantuan 1 2 3 4 5 RUK Pertanggungjawaban

*) Mekanisme Pencairan operasional kegiatan Program PPTK dari Pusat ke BPP daerah sekaligus

6 7

8

Bagan-1: Mekanisme pencairan operasional kegiatan Sekaligus

2) Pembayaran Tahap I

Merupakan Pembayaran yang dilakukan PPK daerah sebelum menerima dana dari pusat, dengan melampirkan :

• Melampirkan Fotocopy Perjanjian Kerja Sama (PKS); • Surat pertanggungjawaban mutlak (SPTJM)

• Surat Pertanggungjawaban belanja (SPTJB)


(26)

• Surat Keputusan PPK Daerah yang menetapkan nama-nama sudah ditandatangani penerima bantuan baik Kepala Lembaga Pemerintah maupun non pemerintah;

• Rancangan Umum Kegiatan (RUK) kegiatan;

• Surat Refrensi dari Bank yang menyatakan nomor rekening dan nama penerima rekening.

• Kuitansi bukti penerimaan uang. (Format terlampir)

3) Menyiapkan Pengajuan permohonan pembayaran tahap II dan selanjutnya harus melampirkan :

• Rancangan Usulan Kegiatan (RUK) Tahap II • Surat pertanggungjawaban mutlak (SPTJM) • Surat Pertanggungjawaban belanja (SPTJB)

• Kuitansi bukti penerimaan uang; (Format terlampir)

• Berita Acara Serah Terima (BAST) Hasil Pekerjaan/Kegiatan • Dokumentasi dan Foto Kegiatan

• Laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan yang ditandatangani oleh ketua/pimpinan penerima bantuan

PPK Daerah Pejabat Pembuat Komitmen Pusat Pejabat Penguji Tagihan SPM

KPPN Jakarta VII BPP daerah PPK daerah Penerima RUK Pencairan RUK SPP SPM SP2D RUK SPJ Pemberian bantuan 1 2 3 4 5 RUK Pertanggungjawaban

*) Mekanisme Pencairan operasional kegiatan Program PPTK dari Pusat ke BPP daerah akan dilakukan

6 7

8

MEKANISME PEMBAYARAN BERTAHAP KEPADA BPP DAERAH


(27)

b. PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) KEPADA PIHAK KETIGA

PPK daerah dalam rangka mengajuan permohonan pembayaran kepada pihak ketiga melengkapi dokumen sebagai berikut :

1) Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Pihak Ketiga 2) Surat Perintah Kerja (SPK) dengan pihak ketiga

3) Ringkasan Kontrak yang di tanda tangani oleh PPK daerah (Format terlampir)

4) Kuitasi Pihak ketiga (Format terlampir) 5) Faktur Pajak

6) Surat Setoran Pajak (SSP)

7) Berita Acara Hasil Pekerjaan (BAST) 8) Fotocopy NPWP perusahaan

9) Fotocopy Rekening/ Buku Tabungan Perusahaan

PPK Daerah +

Kontrak Pihak

Ketiga

KPA Pemberi

Bantuan

PPK Pusat

PP-SPM

KPPN Jakarta

VII

Pihak Ketiga

PPK Daerah

Masyarakat

LS Pihak 3 Pengajuan tagihan (LS Pihak 3)

1

2

3

4

5

6

MEKANISME PENCAIRAN BANTUAN FISIK DAN SARANA USAHA

SPP Pihak 3

SPM Pihak 3

7

Pencairan melalui transfer Menyerahkan barang /BAST

8

Bagan-3: Mekanisme pembayaran melalui LS Pihak ketiga MEKANISME PENCAIRAN BANTUAN FISIK DAN SARANA USAHA


(28)

(29)

BAB V

MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN

BANTUAN PEMERINTAH

Dalam hal pelaksanaan monitoring dan evaluasi pencapaian bantuan pemerintah dapat di laksanakan secara berkala dan dapat di pertanggungjawabkan oleh masing - masing pihak, guna pencapaian target kinerja pelaksanaan dan penyaluran bantuan pemerintah.

KPA bertanggungjawab atas pencapaian target kinerja, transparansi dan akuntabilitas terhadap pelaksanaan dan penyaluran bantuan pemerintah. Dalam rangka pencapaian dimaksud KPA melaksanakan monitoring dan evaluasi dapat mendelegasikan kepada pejabat/pegawai/petugas dengan surat keputusan.

Monitoring dan Evaluasi dimaksud antara lain melakukan pengawasan terhadap kesesuaian antara target capaian dengan realisasi dan pelaksanaan penyaluran bantuan pemerintah dengan pedoman umum atau petunjuk teknis yang ditetapkan serta ketentuan peraturan terkait lainnya.

KPA mengambil langkah-langkah tindak lanjut berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi untuk perbaikan penyaluran bantuan pemerintah.


(30)

(31)

BAB VI

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN

PEMERINTAH

Dalam hal melaporkan pertanggungjawaban dana bantuan pemerintah diantaranya meliputi tata cara penyaluran, pemanfaatan dan pembelanjaan, pelaksanaan

pekerjaan isik, serta pembuatan laporan pertanggungjawaban, diatur penyampaian

pertanggungjawaban untuk pusat dan daerah.

A. PENYALURAN DANA BANTUAN PEMERINTAH

Hal yang paling pokok berkaitan dengan penyaluran dana bantuan pemerintah adalah menyangkut mekanisme pengajuan dana ke KPPN dilakukan sekaligus atau bertahap dari pagu dana bantuan pemerintah.

Mekanisme penyaluran dana bantuan pemerintah adalah tentang permohonan sampai dengan proses transfer ke rekening penerima bantuan pemerintah. Permohonan transfer dana bantuan pemerintah diajukan oleh Penerima Manfaat Bantuan pemerintah melalui Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dengan tahapan sebagai berikut :

1. Penerima Manfaat Bantuan pemerintah membuat surat Usulan/ Permohonan transfer Dana dilampiri dengan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk diajukan kepada pemegang anggaran (KPA) melalui Koordinator Lapangan/ Tim Teknis. Berkas surat permohonan transfer dana setidaknya mencantumkan secara jelas meliputi :

a. Nama Kelompok Penerima Bantuan Pemerintah.

b. Nama Ketua Kelompok dan Susunan Anggota Penerima Bantuan.

c. Nomor rekening Bendahara Pembantu Pengeluaran untuk jenis kegiatan tertentu dan unit eselon II tertentu di lingkungan Ditjen Binapenta dan PKK.

d. Nama Bank Umum Pemerintah.

e. Jumlah dana bantuan pemerintah yang akan ditransfer dankuitansi tanda terima uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan. f. Keterangan lainnya berkaitan dengan mekanisme penggunaan dana dan


(32)

2. Surat permohonan beserta RUK oleh Koordinator Lapangan/Tim Teknis dilakukan penelitian serta penelaahan lebih lanjut menyangkut kebenaran dan keabsahannya.

3. Setelah dilakukan penelitian/penelaahan, surat permohonan beserta RUK untuk selanjutnya diteruskan kepada PPK guna mendapatkan koreksi dan persetujuan.

4. Surat permohonan beserta RUK yang sudah dikoreksi oleh PPK untuk selanjutnya diajukan ke KPA sebagai dasar untuk proses selanjutnya.

Contoh ringkasan kontrak, surat usulan/permohonan transfer dana bantuan pemerintah kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Kuitansi Tanda Terima Bantuan pemerintah sebagaimana lampiran 8,9,10.

B. PEMANFAATAN DAN PEMBELANJAAN DANA BANTUAN PEMERINTAH

Pemanfaatan dan pembelanjaan dana bantuan pemerintah dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka dana bantuan pemerintah yang telah ditarik/dicairkan, agar sesegera mungkindibelanjakan sesuai dengan peruntukannya (mengacu pada RUK).

2. Pemanfaatan dana pada dasarnya merupakan pembelanjaan dana bantuan pemerintah oleh Ketua Kelompok/unit pengelola keuangan yang ditunjuk

sesuai dengan RUK dengan prinsip transparan, eisien dan efektif.

3. Pembelanjaan dana bantuan pemerintah mutlak harus dilengkapi dengan bukti pengeluaran berupa kuitansi/bon pembelanjaan.

4. Kuitansi/bon pembelanjaan untuk selanjutnya dicatat/dibukukan dan bukti-bukti tersebut diarsipkan dengan baik dan digunakan untuk keperluan pertanggungjawaban.

5. Menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke kas negara.

C. PELAKSANAAN PEKERJAAN FISIK

Realisasi pelaksanaan pekerjaan isik di lapangan dalam bantuan pemerintah


(33)

1. Acuan teknis pelaksanaan isik bantuan pemerintah adalah Pedoman Teknis

masing-masing kegiatan.

2. RUK adalah acuan pembelanjaan dan penggunaan dana bantuan pemerintah yang dilaksanakan oleh Kelompok penerima bantuan.

3. Adanya perubahan pelaksanaan isik di lapangan (pekerjaan tambah

kurang) sangat dimungkinkan terutama menyangkut realisasi RUK dan dapat dilaksanakan dengan syarat dilaporkan serta mendapatkan persetujuan dari kuasa pengguna anggaran (KPA)/pejabat pembuat komitmen (PPK). Pelaksanaan bantuan pemerintah dianggap selesai apabila pekerjaan lapangan telah seluruhnya dikerjakan sesuai dengan Pedoman Teknis yang dilaksanakan menggunakan acuan RUK. Ketentuan umum bentuk laporan

pertanggungjawaban keuangan dan isik dituangkan dalam bentuk Berita

Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan antara Ketua Kelompok Penerima Manfaat Bantuan pemerintah dan Koordinator Lapangan/Tim Teknis. Contoh Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan sebagaimana lampiran 11.

Setelah pekerjaan isik dan keuangan bantuan pemerintah sudah

dipertanggungjawabkan, kelompok/lembaga penerima bantuan mempunyai

kewajiban untuk mengelola serta memanfaatkan isik bantuan yang

diterimanya serta sanggup melakukan pemeliharaan.

D. PEMBUATAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

Pertanggungjawaban baik isik maupun administrasi keuangan merupakan

tahapan terakhir dalam rangka pelaksanaan bantuan pemerintah melalui pola transfer uang. Secara umum ketentuan pertanggungjawaban yang benar adalah

tercapainya isik/output kegiatan serta dipenuhinya ketentuan adminsitrasi

keuangan.

Melalui pola transfer uang, pertanggungjawaban perlu disusun dengan urutan arsip meliputi :

DAERAH KE PUSAT

a. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan, yang memuat :

1. Jumlah dana yang diterima, dipergunakan, dan sisa dana

2. pekerjaan telah selesai dilaksanakan sesuai Perjanjian Kerja Sama

3. Pernyataan bahwa bukti-bukti pembelian telah disimpan yang ditandatangani PPK Daerah dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (asli) 4. Bukti setor ke rekening Kas Negara dalam hal terdapat sisa dana bantuan


(34)

DAERAH

1. SK Penetapan Penerima Bantuan pemerintah oleh PPK disahkan oleh KPA. 2. Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dari daerah.

3. Naskah Perjanjian Kerjasama antara PPK daerah dengan Ketua Kelompok/ Unit Pengelola Keuangan Penerima Bantuan pemerintah.

4. Surat Permohonan Pencairan Dana Bantuan pemerintah dari Ketua Kelompok Penerima Bantuan kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA Pusat).

5. Bukti penarikan/pencairan dana bantuan pemerintah oleh Ketua Kelompok/ Unit Pengelola Keuangan dalam bentuk copy buku tabungan.

6. Bukti pembelanjaan dana bantuan pemerintah dalam bentuk bon, kuitansi serta bukti sah lainnya.

7. Bukti pelaksanaan pekerjaan isik dalam bentuk dokumentasi dan foto-foto

lengkap (sebelum, sedang dan sesudah pekerjaan lapangan). 8. Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Fisik.

9. Berita Acara Serah Terima Pengelolaan Paket Bantuan pemerintah. 10. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan.

11. Berita Acara Serah Terima Barang.

12. Foto/ilm barang yang dihasilkan/dibeli.

13. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan, dan sisa dana.

14. Surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan yang ditandatangani oleh PPK Daerah dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (copy).

15. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa bantuan.

Dokumen pertanggungjawaban tersebut di atas dibuat dalam bundel/ile, dokumen

asli diserahkan ke PPK daerah, fotocopy berada pada Bendahara Pengeluaran Pembantu dan pada Lembaga/Kelompok masyarakat Penerima Bantuan.


(35)

Dalam rangka pertanggungjawaban keuangan hal yang terpenting untuk disampaikan adalah :

· Apabila terdapat revisi RUKK, maka harus jelas perihal yang dilakukan revisi/ perubahan antara lain terkait dengan :

· Kemungkinan perubahan uraian kegiatan/pembelanjaan. · Kemungkinan perubahan jumlah satuan pembelanjaan. · Kemungkinan perubahan harga satuan pembelanjaan.

· Perlu juga di buat tabel realisasi pembelanjaan secara lengkap sesuai dengan bukti-bukti pembelanjaan berupa nota/bon/kuitansi.


(36)

(37)

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Segala ketentuan yang mengatur tentang Petunjuk teknis pengelolaan bantuan pemerintah program PPTK ditjen Binapenta dan PKK sepanjang belum diatur dalam petunjuk teknis ini akan diatur lebih lanjut dengan petunjuk pelaksanaan serta ketentuan terkait lainnya.


(38)

(39)

BAB VIII

LAMPIRAN

Lampiran I

SURAT KEPUTUSAN

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

KEGIATAN PENGEMBANGAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA KEGIATAN………

PADA DINAS ... KABUPATEN/KOTA ... PROVINSI...

Nomor : ... TENTANG

PENETAPAN KOORDINATOR LAPANGAN/TIM TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH KEGIATAN TKM/PADATKARYA/TTG

PADA DINAS ... KABUPATEN/KOTA ... PROVINSI...

TAHUN ANGGARAN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Menimbang : 1. Bahwa untuk kelancaran Bantuan Pemerintah Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Ditjen Binapenta dan PKK Direktorat ………. dipandang perlu menunjuk Koordinator lapangan/ Tim Teknis Kegiatan………. Yang merupakan kegiatan dana bantuan lainnya yang memiliki karateristik Bantuan Masyarakat yang ditetapkan Oleh PA pada Dinas ………. Kabupaten/ Kota, Tahun Anggaran …… dengan Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen;

2. Bahwa para personil yang ditunjuk dalam keputusan ini dipandang cakap dan mampu didalam melaksanakan tugas tersebut.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran


(40)

2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 No. 5, Tambahan Lembaran Negara No. 4355);

3. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang Pendapatan dan

Belanja Negara Tahun 2016 (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 228, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5361)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4816);

6. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4212) juncto Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4418);

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah juncto Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2011 juncto Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012;

8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 134/ PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembanmtuan;

9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada


(41)

12. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-66/ PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

13. Peraturan lainnya yang terkait.

Memperhatikan : Daftar Isian Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat Ditjen Binapenta dan PKK tahun Anggaran 2017 Direktorat ……… Nomor DIPA : ………… Tanggal……….Desember………..

Memutuskan :

Menetapkan :

KESATU : Menunjuk Koordinator Lapangan/Tim Teknis Bantuan Pemerintah Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Ditjen Binapenta dan PKK pada Dinas ……… Kabupaten/Kota Meliputi

1. Nama/NIP ... sebagai Koordinator Lapangan/Tim Teknis Bantuan Pemerintah Kegiatan ... di Kecamatan ...

2. Nama/NIP ... sebagai Koordinator Lapangan/Tim Teknis Bantuan Pemerintah Kegiatan ... di Kecamatan ...

3. Nama/NIP ... sebagai Koordinator Lapangan/Tim Teknis Bantuan Pemerintah Kegiatan ... di Kecamatan ...

KEDUA : Bahwa Koordinator Lapangan/ Tim Teknis sebagamana dimaksud pada dictum KESATU mempunyai tugas dan tanggung jawab mengatur, mengkoordinasikan dan memberi arahan teknis serta administratif dalam rangka pelaksanaan bantuan pemerintah ini didalam wilayah kerjanya.

KETIGA : Dalam melaksanakan tugasnya, sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA bertanggung jawab dan wajib menyampaikan laporan atas pelaksanaan tugasnya kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

KEEMPAT : Bahwa segala biaya sebagai akibat pelaksanaan kegiatan tersebut dibebankan pada DIPA Direktorat……Ditjen Binapenta dan PKK tahun anggaran 2017


(42)

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan Surat Keputusan ini maka akan ditinjau kembali untuk diadakan perbaikan maupun perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di :……… Pada tanggal :……… Pejabat Pembuat Komitmen,

………...…….. NIP ...

SALINAN Keputusan ini disampaikan Kepada Yth : 1. Direktur Jenderal Binapenta dan PKK;

2. Direktur Direktorat …….. Ditjen Binapenta dan PKK 3. Kepala Dinas …….. Kabupaten/Kota ………… 4. KPPN VII Jakarta


(43)

Lampiran II

SURAT KEPUTUSAN

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

KEGIATAN ……… DIREKTORAT……DITJEN BINAPENTA DAN PKK PADA DINAS ... KABUPATEN KOTA ...

PROVINSI... Nomor : ...

TENTANG

PENETAPAN PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH

KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DITJEN BINAPENTA DAN PKK

PADA DINAS ... KABUPATEN/KOTA ... PROVINSI...

TAHUN ANGGARAN ...

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Menimbang : 1. Bahwa untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan bantuan pemerintah kegiatan bantuan pemerintah kepada masyarakat dipandang perlu menetapkan penerima bantuan pemerintah kegiatan bantuan pemerintah kepada masyarakat Ditjen Binapenta dan PKK pada Dinas…….. Kabupaten/Kota tahun anggaran……… dengan keputusan pejabat pembuat komitmen

2. Bahwa Penerima Bantuan pemerintah yang ditetapkan dalam keputusan ini dipandang tepat dan mampu untuk menerima/ mengelola bantuan serta melaksanakan kegiatannya;

Mengingat : 1. Undang-undang No 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara (lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, tambahan lembaran negara nomor 4286);

2. Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara (Lembaran Negara Tahun 2004 No 5, Tambahan Lembaran Negara No 4355);

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah; 4. Undang-undang Nomor 19 tahun 2012 tentang Pendapatan dan

Belanja Negara tahun 2004 no 5, tambahan lembaran negara No 4355);


(44)

5. Keputusan Presiden Nomor 42 tahun 2002 tentang pedoman pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara ( lembaran negara tahun 2003 nomor 73, tambahan lembaran 4212) Juncto Keputusan Presiden Nomor 72 tahun 2004 (lembaran negara tahun 2004 nomor 92 tambahan lembaran negara nomor 4418)

6. Peraturan presiden republic Indonesia Nomor 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah Juncto Peraturan Presiden Nomor 35 tahun 2011Juncto Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012;

7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 134/ PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga;

10. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-66/ PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

11. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 324 tahun 2016 tentang pemberian bantuan pemerintah kepada masyarakat

12. Peraturan lainnya yang terkait

Memperhatikan : Daftar Isian Pelaksanaan (DIPA) Direktorat……… Ditjen Binapenta dan PKK bantuan pemberdayaan masyarakat dinas …… tahun anggaran …… Nomor DIPA : ……. Tanggal 5 Desember 2016

MEMUTUSKAN :

KESATU : Menetapkan penerima bantuan pemerintah program pemberdayaan masyarakat pada Dinas………kabupaten tahun anggaran…………. sebagaimana tercantum pada lampiran keputusan ini


(45)

KETIGA : Biaya yang diakibatkan kegiatan bantuan pemerintah ini dibebankan pada DIPA Direktorat …………. Ditjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Tahun Anggaran 2017

KEEMPAT : Keputusan ini Mulai Berlaku pada tanggal ditetapkan, apabila dikemudia hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan Surat Keputusan ini maka akan ditinjau kembali untuk diadakan perbaikan maupun perubahan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di :……… Pada tanggal :……… Pejabat Pembuat Komitmen,

………...…….. NIP ...

SALINAN Keputusan ini disampaikan Kepada Yth : 1. Direktur Jenderal Binapenta dan PKK

2. Direktur Direktorat………Ditjen Binapenta dan PKK 3. Kepala Dinas …….. Kabupaten/Kota …………

4. KPPN VII Jakarta 5. Yang bersangkutan.


(46)

Lampiran Surat Keputusan : ... Nomor : ... Tanggal : ...

No Lokasi Jenis Kegiatan/Bentuk

Bantuan /Nilai/Volume Nama Penerima Bantuan

I Dukuh/Dusun : ……...… Desa : ……...… Kecamatan : ……...… Kabupaten : ……...…

Kegiatan ... Bentuk bantuan ... Nilai/Volume ...

Nama Kelompok …...…… Nama Ketua ……...….

II Dukuh/Dusun : ……...… Desa : ……...… Kecamatan : ……...… Kabupaten : ……...…

Kegiatan ... Bentuk bantuan ... Nilai/Volume ...

Nama Kelompok ……....… Nama Ketua ……...…….

III dst dst dst

Ditetapkan di : ………... pada tanggal : .….………. ... PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

………...…….. NIP : ………


(47)

Lampiran III

Contoh RUK Kegiatan Padat Karya Kelompok : ...

Desa/Kelurahan : ... Kecamatan : ... Kab./Kota : ... Provinsi : ...

RENCANA USULAN KERJA KELOMPOK KEGIATAN PADAT KARYA

Kepada Yth :

Kuasa Pengguna Anggaran ...

Sesuai dengan Surat Keputusan *)...No...tanggal... tentang penetapan Penerima Bantuan Pemerintah kegiatan Pengembangan Jaringan Irigasi, dengan ini kami mengajukan permohonan Dana Bantuan Pemerintah sebesar Rp... (terbilang... ) untuk melaksanakan kegiatan Padat Karya bagi sebanyak .... Orang sesuai Rencana Usulan Kerja Kelompok (RUKK) dengan rekapitulasi kegiatan sebaga berikut :

No. Kegiatan

Biaya (rupiah) Pemerintah Partisipasi

Masyarakat Jumlah

1 2 3 4 5

A. Belanja Bahan

1 ... 2 ...dst B. Honor Output Kegiatan

1 ... 2 ...dst

C. Belanja Barang Non Operasional 1………

2………..dst D. Dst…..


(48)

Selanjutnya kegiatan tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama, Nomor ……….. tanggal ………….., Dana Bantuan Pemerintah Penerima Bantuan tersebut agar dipindahbukukan ke rekening Bendahara Pembantu Pengeluaran Kab/Kota ... No. Rekening.………pada cabang/unit Bank ... di ...

MENYETUJUI Ketua Tim Teknis,

... NIP.

Ketua Kelompok, ...

MENGETAHUI/MENYETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen

Kabupaten/Kota... ...

NIP.


(49)

CONTOH : PADAT KARYA

RENCANA ANGGARAN BIAYA

NAMA KEGIATAN : PADAT KARYA WLAYAH BARAT/TENGAH/TIMUR

LOKASI :

KABUPATEN :

TAHUN ANGGARAN : LUAS ONCORAN : NILAI PAGU :

NILAI RAB :


(50)

Lampiran IV

Contoh RUK TENAGA KERJA MANDIRI Kelompok : ...

Desa/Kelurahan : ... Kecamatan : ... Kab./Kota : ... Provinsi : ...

RENCANA USULAN KERJA TENAGA KERJA MANDIRI

…………. , ……… Kepada Yth :

Kuasa Pengguna Anggaran ... ... Sesuai dengan Surat Keputusan *)...No...tanggal... tentang penetapan sasaran kegiatan TENAGA KERJA MANDIRI dengan ini kami mengajukan permohonan Dana Bantuan Pemerintah kepada penerima bantuan sebesar Rp... (terbilang... sesuai Rencana Usulan Kerja Kelompok (RUKK) dengan rekapitulasi kegiatan sebaga berikut:

No. Kegiatan

Biaya (rupiah) Pemerintah Partisipasi

Masyarakat Jumlah

1 2 3 4 5

A. Belanja Bahan

1 ... 2 ...dst B. Honor Output kegiatan

1 ... 2 ...dst C. Belanja non operasiomal


(51)

(52)

Selanjutnya kegiatan tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan Surat Perjanjian Ker-jasama, Nomor ……….. tanggal ………….., Dana Bantuan Pemerintah Penerima Bantuan tersebut agar dipindahbukukan ke rekening Penerima Bantuan... No. Rekening.………pada cabang/unit Bank...di...

MENYETUJUI

Ketua Tim Teknis, Ketua Kelompok,

... ... NIP.

MENGETAHUI/MENYETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen

Kabupaten/Kota...

... NIP.


(53)

Lampiran V

Contoh Perjanjian Kerjasama

PERJANJIAN KERJASAMA

Nomor : ………

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYRAKAT KEGIATAN………

PADA DIREKTORAT……….

Dengan :

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN DAERAH KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KEGIATAN…………..

Tentang :

PEMANFAATAN DANA BANTUAN PEMERINTAH ……… DALAM RANGKA KEGIATAN ………

Pada hari ini ………… tanggal ……… bulan……… tahun ………… kami yang bertandatangan dibawah ini :

1. Nama: ………

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen DIREKTORAT ……… pada DITJEN BINAPENTA DAN PKK, KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN. dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran.

Alamat : ………, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. Nama: ………

Jabatan : Pejabat pembuat Komitmen Daerah Kab/kota……provinsi……….. selaku penanggung jawab Penerima Bantuan Pemerintah ……… untuk mendukung kegiatan ………, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama dinas kab/kota…provinsi……….

Alamat : ………, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA. Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan dana bantuan Pemerintah berupa ... untuk mendukung kegiatan ... dengan ketentuan sebagi berikut :


(54)

PASAL 1

LANDASAN HUKUM PELAKSANAAN

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran

Negara Tahun 2004 No. 5, Tambahan Lembaran Negara No. 4355); 3. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2016 (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 228, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5361);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara ra Nomor 4816);

6. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4212) juncto Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4418);

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan/Jasa Pemerintah juncto Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2011 juncto Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012;

8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

9. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembanmtuan; 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme

Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/ Lembaga;


(55)

11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang perubahan atas Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga;

12. Pedoman Umum Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Pemerintah Kementerian Pertanian Tahun 2016;

13. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

14. Peraturan lainnya yang terkait.

PASAL 2

LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima dan memanfaatkan paket dana bantuan Pemerintah berupa ...(sebutkanvolumenya) untuk mendukung kegiatan ... ... sesuai dengan Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK) yang telah disetujui oleh Pejabat Pembuat komitmen (PPK).

PASAL 3

LOKASI PEKERJAAN

Pekerjaan bantuan Pemerintah yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA yaitu berada di Dusun ... Desa/Kelurahan ... Kecamatan ... Kabupaten ...

PASAL 4

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

PIHAK KEDUA sanggup melaksanakan pekerjaan sejak tanggal ditandatangan kontrak/ perjanjian kerjasama yaitu tanggal ... sampai dengan tanggal... batas waktu pelaksanaan paling lambat tanggal 31 Desember tahun yang bersangku-tan).


(56)

PASAL 5

PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN

KEDUA harus melaporkan hasil pekerjaan yang telah diselesaikan kepada PIHAK yang dalam hal ini diwakili oleh Koordinator Lapangan/Tim Teknis serta dibuktikan dengan Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan.

PASAL 6

SUMBER DAN JUMLAH DANA

1. Sumber dana bantuan Pemerintah yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat……… Ditjen Binapenta dan PKK, Kementerian Ketenagakerjaan Nomor DIPA : ... Tanggal.... Desember ...

2. Jumlah dana bantuan Pemerintah yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah sebesar Rp ... (terbilang : ... rupiah)

PASAL 7 PEMBAYARAN

1. Pembayaran dana bantuan Pemerintah dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) Surat Perjanjian Kerjasama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sekaligus 100% dari jumlah dana bantuan Pemerintah sebesar Rp ... (terbilang :...) setelah perjanjian kerjasama ini ditandatangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang disampaikan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) ... dengan cara pembayaran ke rekening PIHAK KEDUA pada Bank ... Nomor Rekening : ... 2. Pencairan dana bantuan Pemerintah oleh PIHAK KEDUA dilakukan secara

bertahap sesuai dengan tahapan pekerjaan dan harus mendapat persetujuan (contra sign) dari Kepala Dinas Kabupaten/Kota dan Atau Pejabat Pembuat Komitmen di Daerah Pada Dinas…….kab/kota……..provinsi.

3. Tahapan pencairan dana bantuan Pemerintah diatur sebagai berikut :


(57)

b. Pencairan Tahap Kedua sebesar .... % x Rp ... = Rp ... (... rupiah) dilaksanakan setelah PIHAK KEDUA mengajukan permohonan pencairan dana bantuan Pemerintah Tahap Kedua kepada Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat………..Ditjen Binapenta dan PKK, Kementerian Ketenagakerjaan dengan dilampiri rincian rencana penggunaan dana serta pertanggungjawaban penggunaan dana yang dicairkan pada Tahap Pertama pembelanjaan serta foto-foto pelaksanaan keseluruhan pelaksanaan pekerjaan.

c. Pencairan Pihak ke III sebesar 100 % x Rp ... = Rp ... (... rupiah) dilaksanakan setelah PIHAK KEDUA mengajukan permohonan pencairan Pihak ke III dengan dilampirkan Ringkasan Kontrak kepada Kuasa Pengguna ANggaran Direktorat……..Ditjen Binapenta dan PKK Pencairan Pihak ke III sebesar 100 % x Rp ... = Rp ... (... rupiah) dilaksanakan setelah PIHAK KEDUA mengajukan permohonan pencairan Pihak ke III dengan dilampirkan Ringkasan Kontrak kepada Kuasa Pengguna ANggaran Direktorat……..Ditjen Binapenta dan PKK.

PASAL 8

KEADAAN MEMAKSA ATAU FORCE MAJEURE

1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa atau force Majeure adalah suatu keadaan yang dapat menimbulkan akibat terhadap pelaksanaan pekerjaan yang tidak dapat diatasi baik oleh PIHAK PERTAMA maupun oleh PIHAK KEDUA karena diluar kesanggupannya dan atau diluar kewenangannya, misalnya :

a. Adanya bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir, tanah longsor, tsunami, huru hara atau peperangan yang mengakibatkan terhentinya atau terlambatnya pelaksanaan pekerjaan.

b. Adanya perubahan Peraturan Pemerintah ataupun Kebijakan Moneter oleh Pemerintah.

c. Adanya peristiwa-peristiwa lain yang diajukan oleh PIHAK KEDUA yang didukung dengan bukti-bukti yang sah serta Surat Keterangan Instansi yang berwenang dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA.

2. Setiap terjadi peristiwa/keadaan memaksa atau force Majeure PIHAK KEDUA wajib melaporkan kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 4 (empat) hari sejak kejadian/peristiwa tersebut.


(58)

PASAL 9 S A N K S I

Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan dana bantuan Pemerintah sesuai dengan Pasal 2 Surat Perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak memutuskan hubungan kerjasama dengan PIHAK KEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian kerjasama ini dinyatakan batal demi hukum dan PIHAK KEDUA diwajibkan mempertanggungjawabkan penggunaan dana bantuan Pemerintah yang telah digunakannya serta menyerahkan sisa dana yang belum dimanfaatkan kepada PIHAK PERTAMA guna penyelesaiannya lebih lanjut sesuai dengan peraturan yang berlaku.

PASAL 10 PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA sehubungan dengan surat perjanjian kerjasama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat.

2. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak sepakat menyelesaikan perselisihan ini kepada Pengadilan Negeri ... sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 11 LAIN – LAIN

1. Bea materai yang timbul karena pembuatan perjanjian kerjasama ini menjadi beban PIHAK PERTAMA.

2. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerjasama ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. 3. Perubahan atas surat perjanjian kerjasama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu


(59)

PASAL 12 P E N U T U P

Surat Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat dalam rangkap 6 (enam) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

---

---Pejabat Pembuat Komitmen Daerah Pejabat Pembuat Komitmen Pusat

Mengetahui dan Menyetujui: Kuasa Pengguna Anggaran

Direktorat………. Ditjen Binapenta dan PKK


(60)

Lampiran VI

Contoh Ringkasan Kontrak

RINGKASAN KONTRAK

Nomor dan tanggal DIPA : Kode Kegiatan/Sub Kegiatan/MAK :

Nomor SPK/Kontrak :

Tanggal SPK/Kontrak :

Nama Pelaksana : Kelompok tani

Alamat Pelaksana : Desa ... Kecamatan Kabupaten Nilai SPK/Kontrak : Rp... ,- (...rupiah)

Uraian dan Volume Pekerjaan :

Cara Pembayaran : Pembayaran sekaligus 100%

Rekening pada : Bank

Nomor Rekening : ... a.n :

Jangka Waktu Pelaksanaan : Mulai tanggal ... sampai dengan ... Bulan Penyelesaian Pekerjaan : ... (bulan penerbitan SPM) Ketentuan Sanksi : Apabila tidak dapat melaksanakan pemanfaatan

dana bantuan Pemerintah sebagaimana mestinya, maka secara sepihak diputuskan hubungan kerjasama dan kontrak kerjasama dinyatakan batal demi hukum serta pelaksana

diwajibkan mempertanggungjawabkan penggunaan dana bantuan Pemerintah yang

telah digunakannya.

..., ...20... Pejabat Pembuat Komitmen/

( ...) NIP ...


(61)

Lampiran VII

Contoh Surat Permohonan Transfer Dana Bantuan Pemerintah

Kepada Yth :

Kuasa Pengguna Anggaran ... Direktorat ...

Di

-...

Sesuai dengan Surat Keputusan *)...No...tanggal... tentang penetapan kegiatan pemberdayaan masyaralat kegiatan ……….. dengan ini kami mengajukan permohonan Dana Bantuan Pemerintah kepada penerima bantuan sebesar Rp... (terbilang... sesuai Rencana Usulan Kerja Kelompok (RUKK) dengan rekapitulasi kegiatan sebaga berikut:

Sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor : ... tanggal ... tentang PEMANFAATAN PAKET DANA BANTUAN PEMERINTAH BERUPA ……… DALAM RANGKA KEGIATAN ………, kami atas nama penerima bantuan kegiatan ………dinas kab/kota/provonsi………. selaku Kelompok Penerima Manfaat, dengan ini mengajukan permohonan pencairan dana bantuan Pemerintah sebesar Rp ………. (terbilang : ……… rupiah) sesuai dengan Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK) dengan rekapitulasi sebagaimana dalam lampiran surat ini.

Selanjutnya dana tersebut akan digunakan sesuai dengan lingkup pekerjaan sebagaimana diatur dalam Surat Perjanjian Kerjasama yang telah ditandatangani dan dana tersebut mohon dapat ditransfer ke rekening kami Nomor : ……… pada Bank ………

Atas persetujuannya, kami ucapkan terimakasih. Mengetahui :

Koordinator Lapangan/Tim Teknis Pejabat Pembuat Komitmen Daerah


(62)

---Lampiran VIII

Contoh Kuitansi Tanda Terima Bantuan Pemerintah

Suah terima dari : Kuasa Pengguna

Uang sebanyak : ...

Untuk membayar : Dana bantuan Pemerintah berupa ... dalam rangka kegiatan ... di Desa ……… Kec. ………. sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor : ……… Tanggal ………

Terbilang : ………

Mengetahui : Yang menerima :

Koordinator Lapangan/Tim Teknis Pejabat Pembuat Komitmen

Daerah,

--- ---Lembar persetujuan pembayaran :

Setuju dibayar : Pejabat Pembuat

Kuasa Pengguna Anggaran ……… Komitmen Pusat


(63)

---Format Tanggung Jawab Belanja

<KOP SURAT>

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA YANG BERTANDA TANGAN DIBAWAH INI

1. NAMA DINAS : ... (1)

2. NAMA PIMPINAN/PPK DINAS : ... (2)

3. ALAMAT DINAS : ... (3)

4. NAMA BANTUAN : BANTUAN OPERASIONAL ... (4)

Berdasarkan surat keputusan Nomor………..(5) dan perjanjian kerja sama nomor (6) ………. mendapatkan bantuan operasional ………(7)

sebesar………..(8)

Dengan ini menyatakan bahwa : 1. Sampai dengan bulan………(9)…………telah menerima pencairan tahap ke………(10) dengan nilai nominal Rp………… (…..) (11) dengan rincian pengunaan sebagai berikut : a. Jumlah total yang diterima…… : Rp………(….)…...(12)

b. Jumlah total dana yang dipergunakan : Rp…...……..(…..)…...(13)

c. Jumlah total sisa dana : Rp…………..(……)…...(14)

2. Presentase jumlah dana bantuan operasional ……(15) yang telah digunakan adalah sebesar…….(Rp…….) (16)

3. Bertanggung jawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas kepada yang berhak menerima 4. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja yang telah dilaksanakan 5. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti bukti pengeluaran oleh apparat pengawas fungsional pemerintah 6. Apabila dikemudian hari, penyataan yang saya buat ini mengakibatkan kerugian negara dimaksud maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan undang undang Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya ………..(17)

……….(18)

Materai 6000 ………..(19)


(64)

Format Laporan Pertanggung Jawaban Bantuan Operasional <KOP SURAT>

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN BANTUAN OPERASIONAL

1. NAMA DINAS : ... (1)

2. NAMA PIMPINAN/PPK DINAS : ... (2)

3. ALAMAT DINAS : ... (3)

4. NAMA BANTUAN : BANTUAN OPERASIONAL ... (4)

Berdasarkan surat keputusan Nomor………..(5) dan perjanjian kerja sama nomor (6) TELAH mendapatkan bantuan operasional ………(7) dengan nilai nominal sebesar Rp……….(……..).(8)

Dengan ini menyatakan bahwa : Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini saya menyampaikan laporan pertanggungjawaban sebagai berikut : 1. Laporan Penggunaan Dana : a. Jumlah Total dana yang diterima : b. Jumlah total dana yang dipergunakan : c. Jumlah total sisa dana : 2. Telah menyelesaikan pekerjaan (100%) bantuan Operasional………(12) berdasarkan perjanjian kerjasama diatas Berdasarkan hal tersebut diatas, saya dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa : 1. Bukti-bukti pengeluaran penggunaan dana bantua………(13) sebesar Rp………. (……) (14) telah kami simpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan apparat fungsional. 2. Telah menyetorkan sisa dana bantuan ke kas negara sebesar Rp…………..(…..) (15) sebagaimana bukti penerimaan negara (BPN) terlampir *) 3. Apabila dikemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan operasional………….(16)

mengakibatkan kerugian negara maka saya bersedia di tuntut pengantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Demikian laporan pertanggungjawaban Bantuan ini kami buat dengan sesungguhnya dan penuh tanggung jawab ..……….. (17)

………. (18)


(65)

Format Laporan Kemajuan pelaksanaan kegiatan <KOP SURAT>

LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN NOMOR :………..(1)

Pada hari ini………(2) tanggal……….(3)bulan………….(4) tahun …………..yang bertandatangan dibawah ini :

1. NAMA DINAS : ... (1) 2. NAMA PIMPINAN/PPK DINAS : ... (2) 3. ALAMAT DINAS : ... (3) Dengan ini menyatakan sebagai berikut :

Berdasarkan Surat Keputusan Nomor ……… (9) dan perjanjian kerja sama nomor…. (10) mendapatkan bantuan………….(11) berupa……(12) dengan nilai bantuan sebesar Rp………..(13)

1. Sampai dengan tanggal……..(14) kemajuan penyelesaian pekerjaan….(15) sebesar………..% (16)

2. Apabila dikemudian hari, atas laporan penyelesaian pekerjaan yang telah dibuat mengakibatkan kerugian negara maka saya bersedia di tuntut pengantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

Demikian Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

………..……….. (17) ………. (18)

Materai 6000 ………..(19)


(66)

Format Laporan Berita Acara Serah Terima

<KOP SURAT>

BERITA ACARA SERAH TERIMA

NOMOR :………(1)

Pada hari ini……(2) tanggal………(3) bulan ………(4) tahun……..(5)……. Yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Nama : ... (6)

Jabatan : Pimpinan/Ketua ... .(7)

Alamat : ... (8)

Yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU 2. Nama : ... (9)

NIP : ... (10)

Jabatan : PPK Satker ... (11)

Alamat : ... (12)

Yang Selanjutnya Disebut PIHAK KEDUA Dengan ini menyatakan sebagai berikut : 1. PIHAK KESATU telah melaksanakan penyelesaian pekerjaan berupa…….(13)

sesuai dengan surat keputusan Nomor : ……..(14) dan perjanjian kerjasama Nomor…….(15)

2. PIHAK KESATU telah menerima dana bantuan dari PIHAK KEDUA dan telah dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan perjanjian kerjasama dengan rincian sebagai berikut : a. Jumlah total dana yang telah diterima : ………...(….) (16)

b. Jumlah Total dana yang dipergunakan :………(….) (17)

c. Jumlah total sisa dana :………(….) (18)

3. PIHAK KESATU menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana bantuan………(19) sebesar……….(20) telah disimpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan Aparat Pengawas fungsional.


(67)

5. PIHAK KESATU telah menyetorkan sisa dana bantuan ke kas negara sebesar………….(23) Sebagaimana Bukti Penerimaan Negara (BPN) terlampir *) Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di atas, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

Lembaga PPK SATKER

TTD dan Cap Lembaga ………...….


(68)

(1)

Format Tanggung Jawab Belanja

<KOP SURAT>

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA YANG BERTANDA TANGAN DIBAWAH INI

1. NAMA DINAS : ... (1)

2. NAMA PIMPINAN/PPK DINAS : ... (2)

3. ALAMAT DINAS : ... (3)

4. NAMA BANTUAN : BANTUAN OPERASIONAL ... (4)

Berdasarkan surat keputusan Nomor………..(5) dan perjanjian kerja sama nomor (6) ………. mendapatkan bantuan operasional ………(7)

sebesar………..(8)

Dengan ini menyatakan bahwa : 1. Sampai dengan bulan………(9)…………telah menerima pencairan tahap ke………(10) dengan nilai nominal Rp………… (…..) (11) dengan rincian pengunaan sebagai berikut : a. Jumlah total yang diterima…… : Rp………(….)…...(12)

b. Jumlah total dana yang dipergunakan : Rp…...……..(…..)…...(13)

c. Jumlah total sisa dana : Rp…………..(……)…...(14)

2. Presentase jumlah dana bantuan operasional ……(15) yang telah digunakan adalah sebesar…….(Rp…….) (16)

3. Bertanggung jawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas kepada yang berhak menerima 4. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja yang telah dilaksanakan 5. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti bukti pengeluaran oleh apparat pengawas fungsional pemerintah 6. Apabila dikemudian hari, penyataan yang saya buat ini mengakibatkan kerugian negara dimaksud maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan undang undang Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya ………..(17)

……….(18)

Materai 6000 ………..(19)


(2)

Format Laporan Pertanggung Jawaban Bantuan Operasional <KOP SURAT>

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN BANTUAN OPERASIONAL

1. NAMA DINAS : ... (1)

2. NAMA PIMPINAN/PPK DINAS : ... (2)

3. ALAMAT DINAS : ... (3)

4. NAMA BANTUAN : BANTUAN OPERASIONAL ... (4)

Berdasarkan surat keputusan Nomor………..(5) dan perjanjian kerja sama nomor (6) TELAH mendapatkan bantuan operasional ………(7) dengan nilai nominal sebesar Rp……….(……..).(8)

Dengan ini menyatakan bahwa : Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini saya menyampaikan laporan pertanggungjawaban sebagai berikut : 1. Laporan Penggunaan Dana : a. Jumlah Total dana yang diterima : b. Jumlah total dana yang dipergunakan : c. Jumlah total sisa dana : 2. Telah menyelesaikan pekerjaan (100%) bantuan Operasional………(12) berdasarkan perjanjian kerjasama diatas Berdasarkan hal tersebut diatas, saya dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa : 1. Bukti-bukti pengeluaran penggunaan dana bantua………(13) sebesar Rp………. (……) (14) telah kami simpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan apparat fungsional. 2. Telah menyetorkan sisa dana bantuan ke kas negara sebesar Rp…………..(…..) (15) sebagaimana bukti penerimaan negara (BPN) terlampir *) 3. Apabila dikemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan operasional………….(16)

mengakibatkan kerugian negara maka saya bersedia di tuntut pengantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Demikian laporan pertanggungjawaban Bantuan ini kami buat dengan sesungguhnya dan penuh tanggung jawab ..……….. (17)

………. (18)


(3)

Format Laporan Kemajuan pelaksanaan kegiatan <KOP SURAT>

LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN NOMOR :………..(1)

Pada hari ini………(2) tanggal……….(3)bulan………….(4) tahun …………..yang bertandatangan dibawah ini :

1. NAMA DINAS : ... (1) 2. NAMA PIMPINAN/PPK DINAS : ... (2) 3. ALAMAT DINAS : ... (3) Dengan ini menyatakan sebagai berikut :

Berdasarkan Surat Keputusan Nomor ……… (9) dan perjanjian kerja sama nomor…. (10) mendapatkan bantuan………….(11) berupa……(12) dengan nilai bantuan sebesar Rp………..(13)

1. Sampai dengan tanggal……..(14) kemajuan penyelesaian pekerjaan….(15) sebesar………..% (16)

2. Apabila dikemudian hari, atas laporan penyelesaian pekerjaan yang telah dibuat mengakibatkan kerugian negara maka saya bersedia di tuntut pengantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

Demikian Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

………..……….. (17) ………. (18)

Materai 6000 ………..(19)


(4)

Format Laporan Berita Acara Serah Terima

<KOP SURAT>

BERITA ACARA SERAH TERIMA

NOMOR :………(1)

Pada hari ini……(2) tanggal………(3) bulan ………(4) tahun……..(5)……. Yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Nama : ... (6)

Jabatan : Pimpinan/Ketua ... .(7)

Alamat : ... (8)

Yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU 2. Nama : ... (9)

NIP : ... (10)

Jabatan : PPK Satker ... (11)

Alamat : ... (12)

Yang Selanjutnya Disebut PIHAK KEDUA Dengan ini menyatakan sebagai berikut : 1. PIHAK KESATU telah melaksanakan penyelesaian pekerjaan berupa…….(13)

sesuai dengan surat keputusan Nomor : ……..(14) dan perjanjian kerjasama Nomor…….(15)

2. PIHAK KESATU telah menerima dana bantuan dari PIHAK KEDUA dan telah dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan perjanjian kerjasama dengan rincian sebagai berikut : a. Jumlah total dana yang telah diterima : ………...(….) (16)

b. Jumlah Total dana yang dipergunakan :………(….) (17)

c. Jumlah total sisa dana :………(….) (18)

3. PIHAK KESATU menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana

bantuan………(19) sebesar……….(20) telah disimpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan Aparat Pengawas fungsional.


(5)

5. PIHAK KESATU telah menyetorkan sisa dana bantuan ke kas negara sebesar………….(23) Sebagaimana Bukti Penerimaan Negara (BPN) terlampir *) Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di atas, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

Lembaga PPK SATKER

TTD dan Cap Lembaga ………...….


(6)