Analisis Pertumbuhan Laba dan Return Saham Terhadap Perusahaan yang Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus di Perusahaan yang Melakukan Pemecahan Saham 2011)

(1)

ANALISIS PERTUMBUHAN LABA DAN RETURN SAHAM TERHADAP PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DI BURSA EFEK

INDONESIA

(STUDI KASUS DI PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PEMECAHAN SAHAM 2011) ANALYSIS OF INCOME AND RETURN TO STOCK COMPANY DOING

RESOLUTION OF SHARES IN INDONESIA STOCK EXCHANGE

(CASE STUDY IN STOCK COMPANY DOING RESOLUTION 2011)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh : Nama :WIDA NATASARI

NIM : 21110149

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

(3)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR KEASLIAN

ABSTRACT……… i

ABSTRAK………. ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah………. 7

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 7

1.2.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan……….. 8

1.3.1 Maksud Penelitian ... 8

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian ... 9

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 9

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 10


(4)

vi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka………. 12

2.1.1 Laba ……… 12

2.1.1.1 Definisi Laba ……….. 12

2.1.1.2 karakteristik Laba ... 12

2.1.1.3 Pertumbuhan Laba ... 13

2.1.2 Return Saham ... 14

2.2.2.1 Definisi Return Saham ... 14

2.2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return Saham` 16 2.1.3 Stock Split ... 19

2.1.3.1 Definisi Stock Split ... 19

2.1.3.2 Jenis Stock Split……… 21

2.1.3.3 Mekanisme Stock Split ... 22

2.1.4 Keterkaitan Antar Variabel………... . 23

2.2.4.1 Perubahan Laba Terhadap Stock Split……….. 23

2.2.4.2 Return Saham Terhadap Stock Split ... …… 24

2.2 Penelitian Terdahulu ... 25

2.3 Kerangka Pemikiran……… 29

2.4 Hipotesis……….. 32

BAB III OBJEK dan METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian……… 32


(5)

vii

3.2 Metode Penelitian………. 32

3.2.1 Desain Penelitian ... 33

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 37

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data……… 40

3.2.3.1 Sumber Data……….. 40

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 42

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data………. 44

3.2.5 Rancangan Analisis dan pengujian Hipotesis……… 45

3.3.5.1 Rancangan Analis……….. 45

3.3.5.2 Pengujian Hipotesis……….. 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………. 59

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan……….. 59

4.1.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia………. 59

4.1.1.2 Stuktur Organisasi Bursa Efek Indonesia………….. 69

4.1.1.3 Job Description Bursa Efek Indonesia ……….. 70

4.1.2 Analisis Deskriptif 4.1.2.1 Analisis Deskriptif Pertumbuhan Laba……… 86

4.1.2.2 Analisis Deskriptif Return Saham………. 89

4.1.2.3 Analisis Deskriptif Stock Split……….. 92


(6)

viii

4.1.3.1 Pengaruh Pertumbuhan Laba (X1) terhadap Stock Split

(Y)……….. 102

4.1.3.1.1 analisis Korelasi Parsial antara Pertumbuhan laba (X1) terhadap Stock Split

(Y)……….. 102 4.1.3.1.2 Koefisien Determinasi untuk melihat

seberapa besar variabel pertumbuhan laba secara parsial berpengaruh terhadap stock

split……….. 103

4.1.3.1.3 Uji Hipotesis Pengaruh Pertumbuhan Laba terhadap Stock split ... 103

4.1.3.2 Pengaruh Return Saham (X2) terhadap Stock Split (Y) 106

4.1.3.2.1 analisis Korelasi Parsial antara Return Saham (X2) terhadap Stock Split (Y)…... 106

4.1.3.2.2 Koefisien Determinasi untuk melihat seberapa besar variabel return saham secara parsial berpengaruh terhadap stock

split……… 107

4.1.3.2.3 Uji Hipotesis Pengaruh Rerturn saham terhadap Stock split……… 108 4.1.3.3 Pengaruh Pertumbuhan Laba (X1) Return saham (X2)

terhadap Stock Split (Y)………. 110

4.1.3.3.1 Analisis Korelasi Berganda……… 110 4.1.3.3.2 Analisis Koefisien Determinasi …………. 111 4.1.3.3.3 Uji Hipotesis Pengaruh Pertumbuhan Laba


(7)

ix 4.2 Pembahasan

4.2.1 Analisis Pertumbuhan Laba Tehadap Perusahaan Yang

melakukan Stock Split………. 114

4.2.2 Analisis Return Saham Tehadap Perusahaan Yang melakukan Stock Split………. 115

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……….. 118

5.2 Saran ... 119

DAFTAR PUSTAKA ... 120

LAMPIRAN ... 123 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(8)

(9)

120

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim.2007. Manajemen Keuangan Bisnis. Malang : Ghalia Indonesia. Agung I.G N.H.A. Pasay dan Sugiharso, 1994, Teori Ekonomi Mikro: Suatu

Analisis Produksi Terapan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Indonesia.

Alwi, Z. Iskandar. 2003. Pasar Modal dan Aplikasi. Edisi Pertama. Penerbit Yayasan Pancur Siwah. Jakarta. hal 87-88.

Andi Supangat. 2007. Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik. Jakarta: Kencana.

Baridwan, 1997. Intermediate Accounting, Edisi 7. Yogyakarta : BPFE, hal 31. Brigham, et al. 1999. Financial management Theory and Pactice. The Dryden

Press. Orlando. hal 192.

Baker, H.K. dan GE. Powell (1992). Why Companies Issue Stock Split. Financial Management, 21,P.ll.

Brennan, M.J dan P.J. Hughes. 1991. “ Stock Price and Supply of Finance 42 (march), hal. 913-932.

Corrdo, Charles J. and Jordan, Bradford D. 2000.Fundamentals of Invesment Analysis. Fourth Edition. Mc Graw Hill. Singapore. hal 5.

Darmadji, Fakhrudin. 2006. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab, Jakarta : Salemba Empat.

Dr. Josiah.2010. Market Reaction To Stock Splits. African Journal of Business & Management Volume , 20 pages.

Ellen Rusliati dan Esti Nur Farida. 2010. Pemecahan Sahan Terhadap Likuiditas dan Return Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.12, No.3.

Eugene Pilotte.1997. Earnings And Stock Splits In The Eighties. Journal Of Financial and Strategic Decisions Volume 10 Nomor 2, Hal. 37-47.


(10)

121

Harahap, Sofyan Syafri, 2001. Teori Akuntansi Edisi Revisi, Cetakan Kelima, PT. Grafindo Persada. Jakarta. hal 267.

Iguh Wijaknarko, Prasetiono Dipanigoro. 2012. Analisis Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Likuiditas dan Return Saham. Journal Of Management Volume 1, No 2.

Irham, Fahmi. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung : ALFABETA.

Joel G. Siegel, Jae K. Shim. 2003. Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta : ElexMedia Komputindo, hal 101.

Jogiyanto Hartono. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Kelima. Yogyakarta. Bpfe.

Jonathan Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Bandung: Graha Ilmu.

Moh. Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia.

Nurul Latifah.2008. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba. Fokus Ekonomi Volume 3No.1, Hal 48-59.

Panji Anoraga & Piji Pakarti. 2003. Pengantar Pasar Modal (Revisi ed). Jakarta. Rineka Cipta

Rusdin, 2008, Pasar Modal: Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik, Bandung : Alfabeta

Ross, S.A, Weterfield, R.W & Jaffe. 2002. Corporate Finance. MC Grow-Hill, Inc. USA. hal 238.

Saud, Husnan. 2001. Dasar- dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Yogyakarta : AMP YKPN

Surtikanti, Devin Rustendi. 2010. Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Return Saham (Penelitian Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Julnal Riset Akuntansi Volume 1 No.2, Hal 96-112.


(11)

122

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Sunariyah. 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal (3th ed). Yogyakarta. UPP AMP YKPN

Umi Narimawati, Sri Dewi A., & Lina I. 2011. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Genesis.

Wahyudi, Sugeng. 2003. Pengukuran Return Saham. Jurnal Ekonomi. Suara Merdeka.

http: //www. Okezone.com http: //www. Sahamoke.com


(12)

(13)

(14)

(15)

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmannirrohiim,

Alhamdulilah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan ridhonya, serta shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.

Penulisan Skripsi yang berjudul “Analisis Perubahan Laba Dan Return

Saham Terhadap Perusahaan Yang Melakukan Stock Split Di Bursa Efek Indonesia”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan, serta pengalaman penulis. Namun penulis mengharapkan semoga Skripsi ini dapat memberi manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pihak lain yang memerlukan.

Atas segala petunjuk dan bimbingan yang telah penulis dapatkan maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, Selaku Rektor Universitas Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj Dwi Kartini, SE., Spec., Lic, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr.Surtikanti, SE., M.Si., Ak, Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(16)

iv

4. Prof. Dr.Hj Umi Narimawati, Dra., SE. M.Si, Selaku Dosen Pembimbing yang penuh keikhlasan berkenan memberikan bimbingan, membina dan mengarahkan penulis sehingga laporan ini dapat selesai.

5. Siti Kurnia Rahayu, SE. M.Ak,. Ak, Selaku Dosen Wali kelas Ak-4.

6. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa dan dukungan baik secara moril maupun materil serta cinta kasih yang tiada henti yang diberikan kepada penulis untuk keberhasilan penulis.

7. Teman-teman Akuntansi Angkatan 2010 khususnya kelas AK-4, terima kasih atas kebersamaannya.

8. Semua pihak yang ikut membantu dan terlibat dalam penyusunan Usulan Penelitian ini.

Dengan segala keterbatasan, penulis memohon maaf apabila tulisan kurang berkenan. Semoga apa yang telah penulis sajikan dalam Laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak yang membaca.

Akhir kata, semoga kebaikan mereka yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amin.

Bandung, April 2014 Penulis

Wida Natasari NIM 21110149


(17)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Wida Natasari

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 18 Mei 1992 Jenis Kelamin : Wanita

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Kewarganegaraan : Indonesia

Tempat Tinggal : Jl.Cijambe Gg.Suranta RT05/01 No.6 Ujungberung Bandung 40619

E-mail : natasari.wida@yahoo.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

Universitas Komputer Indonesia 2010-2014

SMA KP2 Bandung 2007-2010

SMPN 50 Bandung 2004-2007

SDN Cijambe IV Bandung 2001-2007

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Saya Yang Bersangkutan


(18)

12 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1. Laba

2.1.1.1 Definisi Laba

Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang timbul dari transaksi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut.

Menurut Harahap (2001:267), mengemukakan bahwa :

“ perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan itu “.

Baridwan (1997:31), mengemukakan bahwa :

“ kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha pada suatu periode kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi oleh pemilik”.

2.1.1.2 Karakteristik Laba

Chariri dan Ghozali (2003:214) menyebutkan bahwa laba memilki beberapa karakteristik antara lain sebagai berikut:


(19)

13

1. Laba didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi.

2. Laba didasarkan pada postulat periodisasi, artinya merupakan prestasi peusahaan pada periode tertentu.

3. Laba didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan pemahaman khusus tentang definisi, pengukuran, dan pengakuan pendapatan.

4. Laba memerlukan pengukuran tentang biaya dalam bentuk biaya historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan pendapat tertentu dan

5. Laba didasarkan pada prinsip perbandingan (matching) antara pendapatan dan biaya yang relevan dan kaitan dengan pendapatan tersebut.

2.1.1.3 Pertumbuhan Laba

Laba merupakan salah satu indicator penting dalam mengukur keberhasilan kerja suatu perusahaan. Adanya pertumbuhan laba dalam suatu perusahaan dapat menunjukan bahwa pihak-pihak manajemen telah berhasil dalam mengelola sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien. Suatu perusahaan pada tahun tertentu bisa saja mengalami pertumbuhan

laba yang cukup pesat dibandingkan dengan rata-rata perusahaan. Akan tetapi untuk taun berikutnya perusahaan tersebut bisa saja mengalami penurunan laba. Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangi laba periode sekarang dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi dengan laba pada periode sebelumnya (Warsidi dan Pramuka,2000).


(20)

14 Keterangan :

= laba bersih taun berjalan = laba bersih taun sebelumnya

2.1.2 Return saham

2.1.2.1 Definisi Return Saham

Menurut Brigham et al (1999:192), menyatakan:

“meansure the financial performance of an investment.” Pada penelitian

ini, return digunakan pada suatu investasi untuk mengukur hasil keuangan suatu perusahaan.

Menurut Home dan Wachoviz (1998:26) mengemukakan bahwa:

return as benefit which related with owner that includes cash dividend last year which is paid, together with market cost appreciation or capital gain

wicth is realization in the end of the year”.

Menurut Jones (2000:124) mengemukakan bahwa:

return is yield dan capital gain (lost)”. (1) Yield, yaitu cash flow yang

dibayarkan secara periodic kepada pemegang saham (dalam bentuk dividen), (2) Capital Gain (loss), yaitu selisih antara harga saham pada saat pembelian dengan

harga saham pada saat penjualan. Pertumbuhan Laba =


(21)

15

Menurut Corrado dan Jodan (2000;5) menyatakan bahwa :

“ return from investment security is cash flow and capital gaint/loss”.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan, dapat diambil kesimpulan return saham adalah keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan saham investor atas investasi yang dilakukannya, yang terdiri dari deviden dan capital gain/loss.

Return saham dapat dibedakan menjadi dua yaitu return saham sesungguhnya (realized return) dan return yang diharapkan atau return ekspektasi. Return sesungguhnya merupakan return yang sudah terjadi yang

dihitung dari selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya. Sedangkan return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di

masa yang akan datang.

Return tersebut memilki dua komponen yaitu current income dan capital gain (Wahyudi, 2003). Bentuk dari current income berupa keuntungan yang

diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik berupa deviden sebagai hasil kinerja fundamental perusahaan. Sedangkan capital gain berupa keuntungan yang diterima kerena selisih antara harga jual dan harga beli saham. Besarnya capital gain suatu saham akan posif, bilamana harga jual dari saham yang dimiliki lebih

tinggi dari harga belinya.

Menurut Jogiyanto (2003:109) saham dibedakan menjadi dua: (1) return reaisasi merupakan return yang telah terjadi, (2) return ekspektasi merupakan

return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang.

Berdasarkan pengetian return, bahwa return suatu saham adalah sama hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode


(22)

16

berjalan dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan deviden, maka dapat ditulis rumus (Ross et al.,2003:238).

Keterangan :

= Return saham pada periode ke-t

= Harga saham periode pengamatan

= Harga saham periode sebelum pengamatan

2.1.2.2 Faktor- faktor yang mempengaruhi retun saham

Informasi yang tersedia di pasar modal memiliki peranan yang sangat penting untuk mempengaruhi segala macam bentuk transaksi perdangan di pasar modal tersebut. Hal ini disebabkan karena para pelaku di pasar modal akan melakukan analisis lebih lanjut terhadap setiap pengumuman atau informasi yang masuk ke bursa efek tersebut. Informasi atau pengumuman -pengumuman yang diterbitkan oleh emiten akan mempengaruhi para (calon) investor dalam mengambil keputusan untuk memilih portofolio investasi yang efisien.

Menurut Jogiyanto (2000:315), para pelaku pasar modal akan mengevaluasi setiap pengumuman yang diterbitkan oleh emiten, sehingga hal tersebut akan menyebabkan beberapa perubahan pada transaksi perdangan saham, misalnya adanya perubahan pada volume perdangan saham, perubahan pada harga saham, proporsi kepemilikan, dan lain-lain. Hal ini mengidentifikasi


(23)

17

bahwa pengumuman yang masuk ke pasar memiliki kandungan informasi jika pada saat transaksi perdangan terjadi, terdapat perubahan terutama perubahan harga saham. Berubahnya harga saham akan mempegaruhi return saham yaitu semakin tinggi harga saham berarti semakin meningkat return yang diperoleh investor.

Menurut Alwi (2003:87) bahwa pergerakan naik-turun harga saham dari suatu perusahaan go public menjadi fenomena umum yang seiring dilihat di lantai bursa efek yang tidak banyak orang yang mengerti atau banyak yang masih bingung mengapa harga saham suatu perusahaan bisa berfluktuasi secara drastis pada periode tertentu. Sebagai salah satu intrumen ekonomi ada faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham di suatu bursa efek, baik harga saham individual maupun harga saham gabungan misalnya IHSG dan indek LQ45, yaitu faktor internal (lingkungan mikro) dan eksternal (lingkungan makro).

Lingkungan mikro yang mempengaruhi harga saham antara lain (Alwi,2003);

1. Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan sepert pengiklan, rincian kontrak, produk baru, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi, laporan keamanan produk dan laporan penjualan. 2. Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti

pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang, sekuritas yang hybrid, leasing, kesepakatan kredit, peecahan saham, penggabungan saham, pembelian saham, joint venture dan lainnya.


(24)

18

3. Pengumuman bandan direksi manajemen (manajemen board of director announcements), seperti perubahan dan penggantian direksi, manajemen dan struktur organisasi.

4. Pengumuman penggabungan pengambilan diversivikasi, seperti laporan marger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisi dan diakuisisi laporan divestasi dan lainnya.

5. Pengumuman investasi (investment announcements), seperti melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset dan pengembngan, penutupan usaha dan lainnya.

6. Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), negoisasi baru, kontak baru, pemogokan dan lainnya.

7. Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum akhir taun dan setelah akhir tahun fiscal, earning pershere, price earning ratio, net profit margin, return on asset, return on equity,

dan lain-lain.

Sedangkan lingkungan makro yang mempengaruhi harga saham antara lain (Alwi,2003:88)

1. Pengumuman dari pemerintah, seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs vauta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan pemerintah.

2. Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tututan karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntunan perusahaan terhadap manajernya.


(25)

19

3. Pengumuman industry sekuritas (securities announcements), sepert laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume/harga saham perdangan, pembatasan/penundaan trading.

4. Gejolak sosial politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya volatilitas harga saham di bursa efek suatu Negara.

5. Berbagai issue, baik dari dalam dan luar negeri, seperti issue lingkungan hidup, hak asasi manusia, kerusuhan misal, yang berpengaruh terhadap prilaku investor.

2.1.3 Stock Split

2.1.3.1 Definisi Stock Split

Menurut Jogiyanto (2003:41) mengemukakan bahwa :

menyatakan tentang stock split adalah memecah selembar saham menjadi n lembar saham.

Menurut Hartono (2009) mengemukakan bahwa :

Pemecahan saham atau stock split adalah memecahkan selembar saham menjadi n lembar saham sehingga harga per lembar saham baru setelah stock split stock split adalah selembar 1/n dari harga sebelumnya maka dapat dirumuskan


(26)

20

Pemecahan saham juga diartikan sebagai tindakan memecah nilai nominal saham menjadi pecahan yang lebih kecil dan jumlah lembar saham yang beredar menjadi banyak sesuai dengan faktor pemecahan saham (split faktor).

Stock split biasanya dilakukan pada saat harga saham dinilai terlalu tinggi

sehingga akan mengurangi kemampuan investor untuk membelinya. Dengan demikian, sebenarnya stock split tidak mempunyai nilai ekonomis.

Secara teoritis stock split tidak memiliki nilai ekonomis karena stock split hayalah mengamati saham yang beredar dengan cara menurunkan nilai pari saham sedangkan saldo modal saham dan laba yang ditahan tetap sama. Banyaknya peristiwa stock split dipasar modal memberikan indikasi bahwa stock split merupakan alat yang penting dalam praktik pasar modal kerena stock split menjadi salah satu alat manajemen untuk membentuk harga pasar perusahaan, dan dalam praktik di pasar modal apabila perusahaan tersebut mempunyai kinerja yang bagus maka harga akan meningkat lebih cepat.

Secara umum, stock split akan cenderung meningkatkan kenerja pasar. Pada haripencatatan terakhir, kecenderungan harga saham akan naik dibandingkan dengan harga sekarang. Seberapa besar kenaikannya tergantung harga target stock split-nya. Bila target harga saham baru sudah stock split Rp.4000 maka harga

saham sebelum stock split akan cenderung naik setara Rp.8000. namun demikian hari-hari menuju target tersebut akan terjadi fluktuasi kenaikan dan penurunan harga saham yang dipengaruhi oleh faktor lain yang baik peristiwa dalam negeri maupun global. Menuju hari pencatatan terakhir, harga saham yang terbentuk


(27)

21

merupakan harga penyesuaian. Para investor yang sudah berpengalaman dalam membeli saham dengan tujuan mendapatkan dividen akan mencari waktu dan harga yang tepat pada kurun waktu tersebut. Kombinasi atara peristiwa pembagian dividen dengan peristiwa stock split nampaknya merupakan upaya memberikan sinyal yang positif. Dengan pemilihan waktu dan harga yang tepat dalam kurun waktu tersebut, maka investor dan mendapatkan deviden tanpa atau dengan penurunan nilai pada harga sahamnya. Dapat dipastikan hal tersebut akan terwujud dengan prasyarat tidak terjadi peristiwa politik yang dapat mengejutkan pasar. Dengan adanya stock split, saham emiten di pasar akan lebih murah dan jumlahnya pun tidak akan lebih banyak. Dengan kondisi seperti ini, maka perdangan saham pelaku stock split diharapkan bisa lebih likuid dan kemampuanya menggalang dana untuk perusahaan akan semakin baik. Selain itu, dengan murahnya harga saham tersebut, kesempatan masyarakat luas untuk ikut memiliki saham ini akan semakin tinggi.

2.1.3.2 Jenis Stock Split

Pada dasarnya ada dua jenis stock split yang dapat dilakukan yaitu stock split-up dan stock split-down.

1. Stock split-up adalah penurunan nilai nominal perlembar saham yang mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar. Misalnya stock split dengan faktor pemecahan 2:1 maksudnya adalah dua

lembar saham baru ( lembar setelah stock split) dapat ditukar dengan satu lembar saham lama (lembar sebelum stock split).


(28)

22

2. Stock split- down adalah peningkatan nilai nominal per lembar saham dan mengurangi jumlah saham yang beredar. Misalnya pemecahan turun dengan faktor pemecahan 1:2 maksudnya adalah 1lembar saham baru (lembar setelah stock split) dapat ditukar dengan dua lembar saham lama (lembar sebelum stock split).

2.1.3.3 Mekanisme Stock Split

Aksi korporasi stock split dapat berperan sebagai salah satu upaya mencapai pemberdayaan. Stock split dapat menjadikan harga saham secara absolute lebih rendah. Investor yang semula tak dapat menjangkau harga saham, melalui stock split menjadi terjangkau.

Stock split merupakan perwujudan pemerataan untuk para investor untuk

membeli dan memiliki saham. Melalui stock split ferkuensi perdangan saham cenderung meningkat atau lebih likuid. Perdangangan saham yang likuid akan cenderung meningkatkan harga sahamnya.

Mekanisme dan informasi mengenai kebijakan stock split akan diberitahukan oleh dewan direksi berdasarkan dengan hasil keputusan Rapat Umum Pemgang Saham (RUPS). Sebagai contoh niali nominal saham yang semula sebesar Rp. 500.- menjadi sebesar Rp.250.- per saham. Jika dalam RUPS memutuskan adanya perubahan anggaran dasar, keputusan tersebut dibuat dihadapan notaris yang ditunjuk oleh dewan direksi. Perubahan anggaran dasar tersebut harus diterima dan dicatat oleh Direktur Jendral Administrasi Hukum Umum serta didaftarkan dalam daftar perusahaan kantor pendaftaran perusahaan daerah setempat. Sehubungan dengan keputusan RUPS mengenai persetujuan


(29)

23

untuk melakukan konversi saham menjadi catatan elektronik (tanpa warkat) dalam rekening efek perusahaan efek atau bank custodian dimana pemegang saham membuka rekening efeknya (konversi saham) den pemecahan nilai nominal saham dari Rp.500.- persaham menjadi Rp.250,- per saham, Dewan Direksi akan memberitahukan tata cara konversi saham dan pemecahan nilai nominal saham.

2.1.4 Keterikatan Antar Variabel

2.1.4.1 Perubahan Laba Terhadap Peristiwa Pengumuman Stock Split

Secara umum ada suatu bentuk hubungan antara pemecahan saham dan kinerja keuangan. Perusahaan yang melakukan stock split umumnya adalah perusahaan yang cenderung tidak memiliki masalah dalam bidang kinerja keuangan.

Menurut Irham Fahmi (2011:179) mengemukakan bahwa :

“ Bagi publik perusahan yang melakukan stock split umumnya adalah perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik di masa lalunya, bahwa pemecahan saham lebih berkaitan dengan kinerja laba masa lalu dari pada dengan masa depan”.

Menurut Jogiyanto (2003: 416) mengemukakan bahwa :

“ Dengan dilakukannya stock split, maka saham menjadi lebih menarik bagi investor karena harga saham yang lebih murah sedangkan jumlah saham menjadi semakin banyak. semakin banyak jumlah pemengang saham, semakin bertambah pula orang yang tertarik untuk ikut serta. akibatnya saham menjadi likuid dan laba perusahaan meningkat”.

Menurut Abdul Halim (2006: 100) mengemukakan bahwa :

“ teori ini menyatakan bahwa stock split memberikan sinyal yang positif karena manajemen akan menginformasikan prosfek masa depan yang baik dari perusahaan kepada publik yang belum mengetahuinya. alasan ini didukung dengan adanya kenyataan bahwa perusahaan yang melakukan stock split adalah perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik. pengumuman stock split juga merupakan sinyal bahwa laba dan cash dividend akan meningkat”.


(30)

24

Didalam penelitian sebelumnya Nurul Latifah (2008:58) menyatakan dalam hasil penelitiaannya bahwa pengaruh stock split terhadap pendapatan yang diperoleh perusahaan mengalami peningkatan. Sehingga perolehan laba perusahaan juga mengalami peningkatan. Sehinggga dapat disimpulkan stock split dapat meningkatkan laba secara signifikan.

2.1.4.2 Return Saham Terhadap Peristiwa Pengumuman Stock split

Dalam keadaan yang stabil dan mempunyai nilai saham yang tinggi, banyak emiten yang melakukan kebijakan memecahkan saham dengan mengharapkan penjualan sahamnya dapat bergerak naik dan saham perusahaan dapat dimiliki masyarakat.

Menurut Irham Fahmi (2011:176) mengemukakan bahwa :

Signaling Theory menyatakan bahwa pemecahan saham memberikan informasi kepada investor tentang prospek peningkatan return masa depan substansial”.

menurut Jogiyanto (2003:419) mengemukakan bahwa :

stock split dianggap perusahaan memberikan sinyal yang baik kepada publik berkaitan dengan prosfek perusahaan yang bagus dimasa depan, karena perusahaan yang melakukan pemecahan saham adalah perusahaan dengan harga saham yang tinggi, harga saham yang tinggi tersebutlah sebagai sinyal bahwa perusahaan memiliki prosfek masa depan yang baik, dimana harga saham tinggi mencerminkan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik”.

Menurut Darnadji Fakhrudin (2006:183) mengemukakan bahwa :

stock split adalah sebuah corporate action, dimana peristiwa ini menyebabkan turunnya nilai nominal saham perusahaan sesuai dengan rasio pemecahannya. yang kemudian akan mempengaruhi harga saham, jumlah saham yang beredar, dan return kepada investor.


(31)

25

Di dalam penelitian sebelumnya Surtikanti dan Devi Rustandi (2010:108) berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai pengaruh pemecahan saham (stock split) terhadap return saham di perusahaan manufaktur didapatkan suatu kesimpulan bahwa setelah melakukan stock split secara keseluruhan dan rata-rata bergerak naik.

2.2 Penelitian Terdahulu

Pemecahan saham merupakan fenomena yang sangat menarik, kerena disatu sisi dianggap dapat meningkatkan laba dan return saham tapi disisi lain juga hanya dianggap sebagai kosmetika saham belaka karena manfaatnya yang kurang dapat dirasakan secara nyata oleh perusahaan. Motivasi utama perusahaan melakukan pemecahan saham adalah karena terlalu tinggi dan harapan untuk meningkatkan laba dan return saham. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara keseluruhan pemecahan saham berpengaruh terhadap laba dan return saham.


(32)

26 Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No Nama

Pengarang

Judul Hasil Perbedaan Persamaan

1. Nurul Latifah P

Fokus Ekonomi Vol.3 No.1 Juni 2008: 48-59 ISSN: 1970-6304 Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubaha n Laba menyatakan dalam hasil penelitiaannya bahwa pengaruh stock split terhadap pendapatan yang diperoleh perusahaan mengalami peningkatan. Sehingga perolehan laba perusahaan juga mengalami peningkatan. Sehinggga dapat disimpulkan stock split dapat meningkatkan laba secara signifikan.

Populasi dan Sample

Stock Split dan Laba

2. Naning Margasari, Musaroh, dan Muniya Alteza Sinyal Laba dalam Peristiwa Pemecah an Saham: Studi Empiris pada Perusaha an Go Publik di Bursa Efek Indonesia Hasil penelitian terbukti bahwa Split-Signal Factor berpengaruh terhadap laba bersih perusahaan.

Populasi dan Sample

Stock Split dan Laba

3. Surtikanti Devi Rustendi Jurnal Riset

Pengaruh Pemecah an Saham

Return saham yang terjadi pada perusahaan

Teknik penentuan data yaitu

Stock Split dan Return Saham


(33)

27 Akuntansi

Volume

I/No.2/ April 2010 ISSN :2086-0447

( Stock Split) Terhadap Return Saham ( Penelitia n Pada Perusaha an Manufakt ur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta)

Manufaktur di

Bursa Efek

Indonesia setelah

stock split

dilakukan secara keseluruhan dan rata-rata bergerak naik.

populasi dan sample yang digunakan.

4. Ellen rusliati dan Esti Nur Farida Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.12, N0.3, Desember 2010 Pemecah an Saham Terhadap Likuidita s dan Return Saham

Rata-rata return saham sesudah pemecahan saham menurun. hal ini menunjukan bahwa tujuan perusahaan

untuk guna

menaikan return saham tidak tercapai.

Populasi dan sample

Pemecahan saham dan return saham

5. Iguh Wijanarko, Prasetiono Dipanigoro Journal Of Management Volume 1, No 2, Tahun 2012

Analisis Pengaruh Pemecah an Saham Terhadap Likuidita s Saham dan Return Saham

Adanya reaksi pasar yang cepat terhadap inforrmasi stock split yang dipublikasikan, namun stock split tidak memberikan perbedaan TVA sebelum dan sesudah stock split.

Metode penelitian dengan metode analisis uji normalitas dan uji beda.

Pemecahan saham dan Return Saham

6. Eugene Pilotte Journal Of Financial And Strategic Decisions Volume 10 No. 2 Summer 1997. Earnings And Stock Split In The Eighties ,

1. stock split announcement-period

abnormal returns are not related to earnings changes prior to the split, but

Populasi dan sample


(34)

28 are positively related to subsequent earnings changes, and 2. the stock price

reaction to earnings announcements is attenuated following stock splits.

7. Dr. Josiah Omollo Aduba And

Chemarum Caroline S.C AIBUMA Publishing Africa Journal of Business & Managemen (AIBUMA) http://

www.aibuma.o rg/journal/inde x.htm Vol. 1 (2010), 20 Pages

Market Reaction To Stock Split

Results indicated that generally, thee ws an increase in the volumes of shares tradedwhwn stock

splits ware

announced. This was especially so in the days around the

stock split

ascompared to that before the split.

Populasi dan sample


(35)

29 2.3 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Untuk memahami kerangka pemikiran dalam penelitian ini maka dapat digambarkan pada paradigma penelitian yang memperhatikan hubungan antara variabel dalam penelitian ini.

Investor-investor di Pasar Modal Membutuhkan

Stock split

(corporate action)

Perubahan Harga

Reaksi Pasar Pertumbuhan labadan

Return saham sebelum

Return saham setelah

stock split

Return sebelum, dan setelah stock split


(36)

30 Gambar 2.2 Paradigma penelitian

2.4 Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono (2009:93) adalah sebagai berikut:

“ Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasa disusun dalam bentuk kalimat pernyataan.”

Hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul dan harus diuji secara empiris. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

Perubahan Laba (X1)

(Harahap 2010:267)

Return Saham (X2)

(Carrado dan Johan 2005:5)

Stok Split (Y) (Hartono 2009) (Irham Fahmi 2011:179)

(Jogiyanto 2003: 416) (Abdul Halim 2006: 100) Nurul Latifah (2008:58)

(Irham Fahmi 2011:176) (Jogiyanto 2003:419)

(Darnadji Fakhrudin 2006:183) (Surtikanti dan Devi Rustandi 2010:108)


(37)

31

= Terdapat pengaruh pertumbuhan laba terhadap perusahaan yang melakukan stock split.

= Terdapat pengaruh return saham terhadap perusahaan yang melakukan stock split.

H2 = Terdapat pengaruh pertumbuhan laba dan return saham terhadap


(38)

32

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini dijadikan sasaran dalam penelitian untuk mendapat jawaban ataupun solusi dari permasalahaan yang terjadi.

Adapun pendapat Husein Umar (2005:303) menjelaskan pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut:

“ objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.”

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah analisis Pertumbuhan Laba dan Return saham Terhadap perusahaan yang melakukan stock split di BEI Tahun 2011.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Deskriptif dan Verifikatif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis unuk diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisnya pada data-data numerik (angka) dengan menggunakan metode penelitian ini akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti, sehingga


(39)

33

menghasilkan kesimpulan yang akan menjelaskan gambaran mengenai objek yang diteliti.

Sugiyono (2011:199) mengemukakan metode deskriptif sebagai berikut:

“metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi”.

Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk menguji perubahan variabel terhadap Y yang diteliti. Verivikatif berarti menguji teori yang dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Dalam penelitian ini objek yang akan diuji dan diambil hipotesisnya apakah diterima atau ditolak dengan menggunakan metode deskriptif verivikatif yaitu Pertumbuhan Laba dan Return Saham terhadap Perusahan yang Melakukan stock split.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat diperlukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis, (Umi Narimawati,2010:30)


(40)

34

“desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”

Langkah- langkah penelitian menurut Umi Narimawati (2010:30) adalah:

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dan fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian. Dalam penelitian ini permasalahan yang terjadi difokuskan pada stock split dengan demikian dapat ditetapkan judul analisis Perubahan Laba, Return Terhadap perusahan yang melakukan stock split di BEI

2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi

Permasalahan yang terjadi yaitu Peristiwa stock split merupakan suatu fenomena yang masih membingungkan dan menjadi teka-teki dibidang ekonomi. Banyak perusahaan mengambil keputusan untuk melakukan stock split pada saat harga saham mereka tinggi. padahal jika

perusahaan dipandang masih likuid dan tetap melakukan stock split akan menimbulkan over likuid sehingga saham tidak menarik lagi. Pada tahun 2011 sebanyak 11 perusahaan yang berada di Bursa Efek Indonesia melakukan pemecahan saham atau stock split. ditemukan beberapa perusahaan yang melakukan pemecahan saham tidak diikuti dengan adanya kenaikan pertumbuhan laba dan return saham.

3. Rumusan masalah merupakan suatu pertayaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut, Seberapa besar pertumbuhan laba pada perusahaan yang melakukan stock split di BEI. Seberapa besar


(41)

35

return saham pada perusahaan yang melakukan stock split di BEI.

Seberapa besar pertumbuhan laba dan return saham pada perusahaan yang melakukan stock split di BEI.

4. Menetapkan tujuan penelitian Tujuan penelitian ini untuk Untuk menganalisis seberapa besar pertumbuhan Laba di perusahaan yang melakukan stock split 2011. Untuk menganalisis seberapa besar return saham di perusahaan yang melakukan stock split 2011. Untuk menganalisis seberapa besar pertumbuhan laba dan return saham di perusahaan yang melakukan stock split 2011.

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori. Penulis menetapkan hipotesis dalam penelitian yaitu:

= stock split berpengaruh atau berdampak terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan yang melakukan stock split.

= stock split berpengaruh atau berdampak terhadap return saham pada perusahaan yang melakukan stock split.

H2 = stock split berpengaruh atau berdampak terhadap pertumbuhan

laba dan return saham pada perusahaan yang melakukan stock split. 6. Menentukan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian

yang perlu digunakan Dalam penelitian ini konsep pertumbuhan Laba oleh Harahap (2001:267), Return saham oleh Jogiyanto (2003:109) selanjutnya . stock split mengacu pada pendapat Darmadji, Fakhudin (2006:183)


(42)

36

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan, teknik penentuan sampelnya dengan menggunakan teknik sensus jenuh, teknik pengumpulan datanya didapat dari dokumentasi dan studi kepustakaan.

8. Melakukan analisis data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

9. Melakukan pelaporan hasil penelitian

Berdasarkan tahapan diatas, maka tabel desain penelitian penulis adalah :

Tabel 3.1 Desain penelitian

Sumber : Umi Narimawati dkk (2010)

Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode yang digunakan

Unit Analisis Time Horizon

T-1 Descriptive Descriptive Survey

Perusahaan yang melakukan Stock Split di BEI

Cross Sectional

T-2 Descriptive Descriptive Survey

Perusahaan yang melakukan Stock Split di BEI

Cross Sectional

T-3 Descriptive Descriptive Survey

Perusahaan yang melakukan Stock Split di BEI

Cross Sectional


(43)

37

Dari tabel diatas, penelitian penulis dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Tujuan penelitian pertama adalah untuk menganalisis Perubahan Laba, terhadap perusahaan yang melakukan Stock Split di BEI, dengan cara melakukan pengujian statistik dan mendekripsikan data yang telah yang telah diuji melalui unit analisis yaitu perusahaan yang melakukan Stock Split yang Terdaftar di BEI.

2. Tujuan penelitian kedua adalah untuk menganalisis Return Saham terhadap perusahaan yang melakukan Stock Split di BEI, dengan cara melakukan pengujian statistik dan mendekripsikan data yang telah diuji melalui unit analisis yaitu perusahaan yang melakukan Stock Split yang Terdaftar di BEI.

3. Tujuan penelitian tiga adalah untuk menganalisis Pertumbuhan Laba Return Saham terhadap perusahaan yang melakukan Stock Split di

BEI, dengan cara melakukan pengujian statistik dan mendekripsikan data yang telah diuji melalui unit analisis yaitu perusahaan yang melakukan Stock Split yang Terdaftar di BEI.

2.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel merupakan proses penguraian variabel penelitian kedalam subvariabel, konsep variabel, indikator dan pengukuran. Adapun syarat pengurain operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual maka perlu dilakukan analisis faktor.


(44)

38

Menurut Sugiono (2009:2) menjelaskan variabel penelitian yaitu :

“ sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan”.

Berdasarkan pertanyaan diatas, dapat disimpulkan bahwa operasionalisasi diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar, maka dalam penelitian ini terdapat dua vaiabel yang digunakan yaitu:

a. Variable Independen ( )

Menurut Sugiyono (2011:64) pengertian variabel bebas yaitu:

“variabel independen (bebas) adalah variabel tang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terkait).”

Dalam hal ini variabel bebas yang akan berkaitan dengan masalah yang akan diteliti adalah variabel adalah Pertumbuhan Laba dan adalah Return Saham. Dalam operasionalisasinya variabel ini semua diukur oleh

instrument pengukur dalam bentuk rasio.

b. Variabel Dependen (Y)

menurut Sugiono (2011:64) pengertian variabel terikat yaitu:

“variabel dependen (terkait) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.”


(45)

39

Dalam hal ini variabel yang berikatan dengan masalah yang akan diteliti adalah stock plit. Selengkapnya mengenai operasional variabel dapat dilihat ditabel dibawah ini :

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

3

Variabel Konsep Indikator Skala

Pertumb uhan Laba (X1)

Mengurangi laba periode sekarang dengan periode

sebelumnya kemudian membagi dengan laba periode sebelumnya.

Harahap (2001:267) Harahap (2001:267)

Rasio

Return

saham (X2)

return saham adalah keuntungan yang diperoleh

dari kepemilikan saham investor atas investasi yang dilakukannya, yang terdiri dari deviden dan capital gain/loss. Corrado dan Jodan (2000;5)

Corrado dan Jodan (2000;5)

Rasio

Stock split (Y)

Pemecahan saham atau stock split adalah memecahkan selembar saham menjadi n lembar saham sehingga harga per lembar saham baru setelah stock split adalah selembar 1/n dari harga sebelumnya (Hartono,2009).

Faktor korelasi pemecahan saham:

(Hartono,2009).


(46)

40

3.2.3 Sumber data dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu dalam bentuk angka-angka yang menunjukkan nilai dari besaran atau variabel yang mewakilinya. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian dibagi dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti, baik dari objek individual (responden) maupun dari suatu instansi yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya untuk keperluan penelitian dari pengguna (Andi Supangat, 2007:2). Sedangkan menurut Jonathan Sarwono, (2007:8) bahwa data primer merupakan data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Jadi pada dasarnya dapat kita simpulkan bahwa data primer merupakan data. yang dikumpulkan dengan cara terjun langsung dengan meneliti keadaan sebenarnya dengan cara sebagai berikut:

a. Wawancara (Interview)

Yaitu suatu teknik dalam proses pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara atau tanya jawab secara langsung dengan pihak yang berhubungan dengan objek yang sedang diteliti.


(47)

41

b. Obsevasi (Obsevation)

Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung sekaligus aktif dalam proses kegiatan di tempat penelitian diadakan serta meninjau secara langsung.

c. Dokumentasi (Filing)

Yaitu suatu teknik pencatatan dan pengumpulan data yang diindentifikasi dari dokumen-dokumen yang ada kaitannya dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian.

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan informasi (keterangan) dari objek yang diteliti, biasanya data tersebut diperoleh dari tangan kedua baik dari objek secara individual (responden) maupun dari suatu badan (instansi) yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya untuk keperluan penelitian baru para pengguna (Andi Supangat, 2007:2). Sedangkan data sekunder menurut Jonathan Sarwono (2007:8) adalah data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan.

Dengan demikian, sesuai pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian dari data sekunder adalah data yang didapat dengan cepat karena sudah tersedia sebelumnya seperti: Studi Kepustakaan (Library Research) yaitu studi yang dilakukan untuk menggali teori-teori yang berhubungan dengan penulisan hasil penelitian agar supaya dapat dijadikan data sekunder dengan cara


(48)

42

membaca dan mempelajari buku-buku atau laporan yang dapat membantu kelancaran peneliti dalam penelitian.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka sumber data yang diambil dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, di mana data yang diperoleh penulis merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, artinya data-data tersebut berupa data kedua yang telah diolah lebih lanjut dan data yang disajikan oleh pihak lain. Data-data yang digunakan diperoleh dari laporan-laporan yang berhubungan dan sudah dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia mengenai perusahaan yang melakukan pemecahan saham.

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

Sebelum menentukan penentuan data yang akan dijadikan sampel,terlebih dahulu dikemukakan tentang populasi dan sampel. (Umi Narimawati 2010:37)

1. Populasi

Menurut Umi Narimawati (2010:38) populasi adalah:

“Objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu sesuai informasi yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian.”

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan Stock Split yang terdatar di Bursa Efek Indonesia dan mempublikasikan laporan keuangan tahun 2011 yaitu sebanyak 11 perusahaan.


(49)

43

2. Sampel

Menurut Umi Narimawati (2010:38) sampel adalah:

“sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit pengamatan dalam penelitian.”

Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensus jenuh.

Menurut Sugiyono (2011:126) pengertian sensus jenuh adalah:

“ Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.”

Dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan berupa laporan laba rugi dan harga saham perusahaan yang melakukan stock split yang terdiri dari 11 perusahaan tahun 2011 dengan pertimbangan

bahwa:

a. Data yang diambil adalah laporan keuangan yang telah diaudit. b. Perusahaan yang sudah terdafar di Bursa Efek Indonesia.

c. Data yang diambil adalah laporan keuangan perusahaan yang melakukan stock split yang mengalami penurunan laba dan return saham pada saat

setelah melakukan stock split.

Dari pertimbangan diatas, maka penulis menentukan sampel yang akan diambil adalah 11 perusahaan yang terdaftar di BEI dengan laporan keuangan


(50)

44

dari taun sebelum melakukan Stock Split dan sesudah melakukan Stock Split. Sehingga sampel yang ada sebanyak 44 sampel dari tahun 2009-2012.

Tabel 3.3 Daftar Perusahaan

No Kode Nama

Saham emiten

1 DKFT Central Omega

2 MTSM Metro Realty Tbk

3 JTPE Jasuindo Tiga Perkasa Tbk 4 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk 5 AUTO Astra Otopart Tbk

6 MAIN Malindo Feedmill Tbk 7 PBRX Pan Brothers Tbk 8 INTA Intraco Penta Tbk

9 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 10 LSIP London Sumatra Plantion Tbk

11 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung diperusahaan yang menjadi objek penelitian. Data yang diperoleh merupakan data primer yang diperoleh dengan cara:


(51)

45

a. Observasi (Pengamatan Langsung)

Dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke bagian perpustakaan yang ada di Pusat Informasi Pasar Modal Bandung, untuk memperoleh data yang diperlukan.

b. Dokumen-dokumen

Pengumpulan data dengan cara mencatat data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan perusahaan. Berdasarkan penelitian ini diharapkan akan memperoleh data mengenai besarnya perubahan laba, return saham, perusahaan yang melakukan pemecahan saham, serta informasi-informasi lain yang diperlukan.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku di perpustakaan dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan masalah-masalah yang akan diteliti oleh penulis.

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis

Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami


(52)

46

oleh diri sendiri maupun orang lain. Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.

Analisis kualitatif menurut Sugiyono (2010:14) :

“Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail”. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dari variabel X1 dan X2 dan Y, peneliti menggunakan metode kuantitatif.

Analisis kuantitatif dalam penelitian ini antara lain :

Menurut Menurut Sugiyono (2010:31) analisis kuantitatif adalah sebagai berikut :

“Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart (diagram lingkaran), dan pictogram. Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan.”

Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang diuraikan diatas adalah sebagai berikut :


(53)

47

A. Analisis Regresi Linier Berganda (Multipel )

Menurut Umi Narimawati (2008:5) Analisis Regresi Linier Berganda yaitu :

“Suatu analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk meneliti pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel tergantung dengan skala interval”.

Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan sejauh mana hubungan pengaruh pertumbuhan laba dan return saham terhadap perusahaan yang melakukan stock split.

Analisis regresi ganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai indikator. Analisis ini digunakan dengan melibatkan dua atau lebih variabel bebas antara variabel dependen (Y) dan variabel independen (X1 dan X2).

Persamaan regresinya sebagai berikut:

Sugiono ( 2010;276)

Dimana:

Y = variabel tak bebas (stock split) a = bilangan berkonstanta

b1,b2 = koefisien arah garis

X1 = variabel bebas (pertumbuhan laba)

X2 = variabel bebas (return saham) Y = a + b1X1 + b2


(54)

48

Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada regresi berganda, maka perlu dilakukan pengujian asumsi klasik lebih dahulu.

1. Uji Asumsi Klasik

Terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum menggunakan Multiple Linear Regression sebagai alat untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Beberapa asumsi itu diantaranya:

A. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang

sangat penting pada pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik. Menurut Singgih Santoso(2002:393) dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:

a. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal. b. Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal

Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plots dalam program SPSS. Dasar pengambilan keputusan :

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.


(55)

49

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. (Singgih Santoso, 2002:322).

Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal.

B. Uji Multikolinieritas

Multikolineritas merupakan suatu situasi dimana beberapa atau semua

variabel bebas berkorelasi kuat. Jika terdapat korelasi yang kuat di antara sesama variabel independen maka konsekuensinya adalah:

1. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.

2. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga. Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama variabel

independen, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar yang mengakibatkan standar errornya semakin besar pula. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas adalah dengan:menggunakan Variance Inflation Factors (VIF).


(56)

50

Dimana adalah koefisien determinasi yang diperoleh denganmeregresikan salah satu variabel bebas terhadap variabel bebas lainnya. Jika nilai VIF nya kurang dari 10 maka dalam data tidak terdapat Multikolinieritas (Gujarati, 2003: 362).

C. Uji Heteroskedastisitas

Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisienkoefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harusdihilangkan dari model regresi.

Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji-rank Spearman yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual. Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen) (Gujarati, 2003: 406).

D. Uji Autokorelasi

Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antar observasi yang diukur berdasarkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata lain error dari observasi yang satu dipengaruhi oleh error dari observasi yang sebelumnya. Akibat dari adanya autokorelasi dalam model regresi, koefisien regresi yang


(57)

51

diperoleh menjadi tidak effisien, artinya tingkat kesalahannya menjadi sangatbesar dan koefisien regresi menjadi tidak stabil.

Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, dari data residual terlebih dahulu dihitung nilai statistik Durbin-Watson (D-W):

(Gujarati, 2003: 467)

Kriteria uji: Bandingkan nilai D-W dengan nilai d dari tabel Durbin-Watson:

a. Jika D-W < atau D-W > 4 - , kesimpulannya pada data terdapat autokorelasi

b. Jika < D-W < 4 - , kesimpulannya pada data tidak terdapat autokorelasi

c.Tidak ada kesimpulan jika : ≤ D-W ≤ atau 4 - ≤ D-W ≤ 4-

B. Analisis Korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang digunakan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan asosiasi (hubungan).


(58)

52

Sedangkan untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X1 dan Y,

Variabel X2 dan Y, X1 dan X2 sebagai berikut:

Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Koefisien Korelasi Parsial

Koefisien korelasi parsial antar X1 terhadap Y, bila X2 dianggap konstan

dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Sumber: Nazir 2003:464)

b. Koefisien Korelasi Parsial

Koefisien korelasi parsial antar X2 terhadap Y, apabila X1 dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

y=

y=


(59)

53

c. Koefisien Korelasi Secara Simultan

Koefisien korelasi simultan antar X1 dan X2 terhadap Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Besarnya koefisien korelasi adalah -1 ≤ r ≤ 1 : a. Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif.

b. Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif.

Interprestasi dari nilai koefisien korelasi :

a. Kalau r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan (jika X naik maka Y turun atau sebaliknya).

b. Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah.

Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan table interprestasi nilai r sebagai berikut :


(60)

54

Tabel 3.4

Interpretasi Koefisien Korelasi

Sumber: Sugyono (2006:183)

C. Koefisiensi Determinasi

Analisis Koefisiensi Determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam persentase.

Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Sumber: Riduwan dan Sunarto (2007:81)

Dimana :

KD = Seberapa jauh perubahan variabel Y dipergunakan oleh variabel X = Kuadrat koefisien korelasi.

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat

Sangat Kuat


(61)

55

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis

Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik, perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan.

Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan Hipotesis alternatif (Ha) menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.

Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independen yaitu Pertumbuhan Laba (X1) dan Return

Saham (X2) terhadap Stock Split variabel dependen (Y), dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Penetapan Hipotesis

a. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

a) Hipotesis parsial antara variabel bebas pertumbuhan laba terhadap variabel terikat profitabilitas yang diberikan.

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pertumbuhan laba terhadap stock split.

Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan pertumbuhan laba terhadap stock split.


(62)

56

b) Hipotesis parsial antara variabel bebas return saham terhadap variabel terikat stock split .

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan return saham terhadap stock split.

Ha :Terdapat pengaruh yang signifikan return saham terhadap stock split.

b. Hipotesis Statistik

a) Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t).

Dalam pengujian hipotesis ini menggunakan uji satu pihak (one tail test) dilihat dari bunyi hipotesis statistik yaitu hipotesis nol ( ) : β =0 dan hipotesis alternatifnya ( ) : β ≠ 0

( ) :β=0 : Pertumbuhan Laba tidak berpengaruh signifikan terhadap stock split.

( ) : β ≠0 : Pertumbuhan Laba saham berpengaruh signifikan terhadap stock split.

( ) : β =0 : Return saham tidak berpengaruh signifikan terhadap stock split.

( ) : β ≠0 : Return saham berpengaruh signifikan terhadap stock split.

2. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan kriteria sebagai berikut :

Hasil thitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria :

a) Jika . maka ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya.


(63)

57

b) Jika . maka ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya.

c) t hitung; dicari dengan rumus perhitungan t hitung, dan

d) t tabel; dicari didalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut,α = 0,05 dan dk = (n-k-1) atau 24-2-1=21

b) Hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria :

a) Tolak ho jika > pada alpha 5% untuk koefisien positif.

b) Tolak Ho jika < pada alpha 5% untuk koefisien negatif.

c) Tolak Ho jika nilai F-sign < α,05.

Gambar 3.1


(64)

58

3. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung dan Fhitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak

(diterima) dan Ha diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan). Kesimpulannya, Pertumbuhan laba dan Return saham berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap Stock split yang diberikan. Tingkat signifikannya yaitu 5 % (£\ = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95 %, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.


(65)

(66)

(67)

1

ANALISIS PERTUMBUHAN LABA DAN RETURN SAHAM TERHADAP PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT

(Studi Kasus di Perusahaan yang Melakukan Pemecahan Saham 2011) Umi Narimawati

Wida Natasari

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA ABSTRACT

The results of the companies that do stock split in 2011 there are still companies that do not menglami increase in profit growth and stock returns. This is caused because of a stock split does not make investors not to invest into. The purpose of this study is to analyze how much influence the stock split on earnings growth and stock returns in the company who do a stock split in 2011.

The Population in this study were 11 companies that perform stock split in 2011. Sampling method was census saturated, Analysis sempel used is descriptive analysis and verification with quantitative approach. The analysis model used is multiple regression analysis.

The result of hypothesis testing in this study show that (1) the stock split announcement effect on the company's profit growth in the stock-split. (2) the stock split announcement effect on stock returns on the company stock split. (3) the stock split announcement effect on earnings growth and stock returns on the company stock split.

Keywords: Profit Growth, Rerturn and stock split

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pasar modal di Indonesia merupakan salah satu Negara tujuan investasi bagi investor di Negara-negara maju (developed markets) yang dikenal sebagai emerging market (morgan Stanley,2006). Pasar modal juga merupakan sarana yang efektif untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan intrumen keuangan penting dalam suatu perekonomian yang berfungsi memobilisasi dana dari masyarakat ke sektor produktif (perusahaan). Peran intermediasi keuangan dari masyarakat ke unit usaha tersebut untuk mencapai kemakmuran.

Dengan adanya pasar modal, maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return) sedangkan pihak

issuer (perusahaan) dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan perusahaan tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Pasar modal juga memiliki daya tarik, salah satunya adalah pada likuiditas suatu perusahaan. Pada perdagangan saham yang terdapat dipasar modal, banyak sekali aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh para investor untuk memperoleh keuntungan (return). Sebelum melakukan investasi dalam surat berharga, investor tentu memperhitungkan secara seksama dengan mengetahui prospek dari perusahaan dimasa yang akan datang dan return saham yang diperoleh. Return saham merupakan tingkat keuntungan yang diperoleh atas suatu investasi.

Selain itu juga investor melihat prospek yang baik diukur dengan kinerja keuangan perusahaan yang keterlibatannya meliputi keseluruhan dari kegiatan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola operasional perusahaaan, kinerja yang baik memberikan pengharapan bagi pengambil keputusan investasi, dalam kinerja ini proksi yang digunakan adalah laba. Kalangan investor memutuskan akan berinvestasi dengan sikap hati-hati sebagai tindakan abtisipasi atas potensi kegagalan financial pada investasinnya. Para pemengang saham menaruh perhatian terhadap laba yang diperoleh perusahaan karena hal tersebut secara langsung akan menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membagikan deviden, oleh karena itu, informasi tentang laba perusahaan sangat diperlukan dalam melakukan penilaian terhadap saham, dalam memperoleh keuntungan atau laba setiap tahunnya dapat dijadikan dasar pengembangan usaha yang dilakukan.


(68)

2

Suatu perusahaan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu bisa memecah sahamnya

(stock split) menjadi saham yang nominalnya lebih kecil. Harga perlembar saham baru setelah

stock split adalah sebesar 1/n dari harga sebelumnya.

Sebagian perusahaan berupaya menyampaikan informasi atau sinyal kepada investor bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbuhan positif. Stock split diharapkan memberikan sinyal kepada investor bahwa perusahaan masih undervalue dan akan terjadi peningkatan dividend yield dimasa yang akan datang. (Brennan dan Hughes, 1991)

Peristiwa stock split merupakan suatu fenomena yang masih membingungkan dan menjadi teka-teki di bidang ekonomi (Brigham dan Gapenski, 1994). Hal ini ditunjukan dengan adanya ketidak cocokan antara teori dan praktik. Secara teoritis, stock split hanya meningkatkan jumlah lembar saham yang beredar, tidak menambah kesejahteraan para investor dan tidak memberikan reaksi terhadap pengumuman stock split, bahkan beberapa penelitian yang dilakukan menunjukan hasil yang kontroversi mengenai efek stock split (Indah Kurniawati, 2003). Fenomena untuk penelitian ini ada pada perusahaan yang melakukan stock split tahun 2011.

Stock split dilakukan agar saham lebih likuid dipasar, perusahaan-perusahaan yang melakukan

stock split memandang saat ini harga sahamnya sudah mahal, sehingga dengan adanya stock split investor kecil dapat dapat membeli saham, padahal jika perusahaan tetap melakukan stock split menurut analisis Mega Capital Indonesia Felix Sindhunata mengatan hal ini bisa menimbulkan over likuid yang nantinya membuat saham menjadi tidak menarik (www.okezone.com).

Sehingga kondisi ini menarik bagi penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis

Pertumbuhan Laba Dan Return Saham Terhadap Perusahaan Yang Melakukan Stock Split Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 ”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Seberapa besar dampak pertumbuhan laba terhadap perusahaan yang melakukan stock split di BEI.

2. Seberapa besar dampak return saham terhadap perusahaan yang melakukan stock split

di BEI.

3. Seberapa besar dampak pertumbuhan laba dan return saham terhadap perusahaan yang melakukan stock split di BEI.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis dimaksudkan ialah untuk mengumpulkan data informasi mengenai Pertumbuhan Laba, Return Saham, dan Stock Split, serta mendapat bukti empiris bahwa Pertumbuhan Laba dan Return saham memiliki pengaruh terhadap stock split

pada perusahaan yang melakukan stock split di BEI pada tahun 2011.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yang didasarkan pada rumusan masalah ialah:

1. Untuk menganalisis seberapa besar Pertumbuhan Laba pada perusahaan yang melakukan stock split 2011.

2. Untuk menganalisis seberapa besar return saham pada perusahaan yang melakukan

stock split 2011.

3. Untuk menganalisis seberapa besar pertumbuhan laba dan return saham pada perusahaan yang melakukan stock split 2011.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan dapat memilki kegunaan yang dapat memanfaatkan secara praktis dan akademis.

1.4.1 Kegunaan Praktis 1. Perusahaan

Bagi jajaran pengurus perusahaan yang diteliti agar dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi permasalahan yang timbul berkaitan dengan peristiwa stock split.


(1)

15

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2 Paradigma penelitian

Tabel 3.3 Daftar Perusahaan

No Kode Nama

Saham emiten

1 DKFT Central Omega

2 MTSM Metro Realty Tbk

3 JTPE Jasuindo Tiga Perkasa Tbk 4 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk 5 AUTO Astra Otopart Tbk

6 MAIN Malindo Feedmill Tbk 7 PBRX Pan Brothers Tbk 8 INTA Intraco Penta Tbk

9 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 10 LSIP London Sumatra Plantion Tbk

11 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk

Return Saham (X2)

(Carrado dan Johan 2005:5)

Stok Split

(Y) (Hartono 2009)

(Irham Fahmi 2011:176) (Jogiyanto 2003:419)

(Darnadji Fakhrudin 2006:183) (Surtikanti dan Devi Rustandi 2010:108)

Perubahan Laba (X1)

(Harahap 2010:267)

(Irham Fahmi 2011:179) (Jogiyanto 2003: 416) (Abdul Halim 2006: 100) Nurul Latifah (2008:58)


(2)

16

Tabel 3.4

Interpretasi Koefisien Korelasi

Gambar 3.1

Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Gambar 4.1

Pertumbuhan Laba

Sumber : Data Diolah

-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5

Sebelum Stock split Sesudah Stock split2


(3)

17

Gambar 4.2 Return Saham

Sumber : Data Diolah

Gambar 4.3

Gambaran Data Stock Split -1.5

-1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3

sebelum stock split sesudah stock split

0 20,000,000,000 40,000,000,000 60,000,000,000 80,000,000,000 100,000,000,000 120,000,000,000 140,000,000,000 160,000,000,000 180,000,000,000 200,000,000,000

Saham Lama Saham Baru


(4)

18

Laba

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 Y

N 11 11 11

Normal Parametersa,,b Mean ,64 ,24 ,25

Std. Deviation ,924 ,598 ,088

Most Extreme Differences Absolute .391 .381 .388

Positive .391 .381 .388

Negative -.246 -.346 -.303

Kolmogorov-Smirnov Z 1.296 1.264 1.288

Asymp. Sig. (2-tailed) .070 .082 .072

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Regression

Correlations

Y X1 X2

Pearson Correlation Y 1.000 .654 .952

X1 .654 1.000 .491

X2 .952 .491 1.000

Sig. (1-tailed) Y . .014 .000

X1 .014 . .062


(5)

19

N Y 11 11 11

X1 11 11 11

X2 11 11 11

Model Summaryb

Model R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics

Durbin-Watson

R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .976a .952 .940 ,022 .952 79.022 2 8 .000 1.809

a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .074 2 .037 79.022 .000a

Residual .004 8 .000

Total .077 10

a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Correlations Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Con

stant)

.202 .008 25.096 .000

X1 .023 .008 .246 2.763 .025 .654 .699 .214 .758 1.318


(6)

20

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Correlations Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Con

stant)

.202 .008 25.096 .000

X1 .023 .008 .246 2.763 .025 .654 .699 .214 .758 1.318

X2 .122 .013 .831 9.323 .000 .722 .724 .493 .758 1.318

a. Dependent Variable: Y

Nonparametric Correlations

[DataSet1]

Correlations

X1 X2

Unstandardized Residual

Spearman's rho X1 Correlation Coefficient 1.000 .380 .426

Sig. (2-tailed) . .250 .192

N 11 11 11

X2 Correlation Coefficient .380 1.000 -.225

Sig. (2-tailed) .250 . .506

N 11 11 11

Unstandardized Residual Correlation Coefficient .426 -.225 1.000

Sig. (2-tailed) .192 .506 .


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 84 79

PENGARUH PEMECAHAN SAHAM ( STOCK SPLIT ) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 5 20

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN, TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM, RETURN SAHAM, DAN LIKUIDITAS SAHAM PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DAN YANG TIDAK PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 3 16

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN, TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM, RETURN SAHAM, DAN LIKUIDITAS SAHAM PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DAN YANG TIDAK PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 10 16

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA SAHAM PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DAN TIDAK MELAKUKAN STOCK SPLIT

1 14 53

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan, Tingkat Kemahalan Harga Saham dan Return Saham Perusahaan yang Melakukan Stock Split dan Perusahaan yang Tidak Melakukan Stock Split pada Perusahaan Listing di Bursa Efek Indonesia.

0 3 24

ANALISIS LABA PER SAHAM DAN DIVIDEN PER SAHAM TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 72

ANALISIS LABA PER SAHAM DAN DIVIDEN PER SAHAM TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 16

Analisis kandungan informasi pengumuman pemecahan saham (stock split) : studi empiris pada perusahaan yang melakukan pemecahan saham di PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) - USD Repository

0 0 91

Analisis pengaruh peristiwa pemecahan saham (stock split) terhadap abnormal return saham : studi empiris pada perusahaan yang melakukan pemecahan saham di PT. Bursa Efek Indonesia - USD Repository

0 0 87