Sifat-Sifat atau Karakteristik Calon Pengguna

43 e. Observatibilitas Dapat diaamatinya suatu inovasi Observatibilitas adalah tingkat dimana hasil-hasil inovasi dapat dilihat oleh orang lain. Salah satu faktor yang mempengaruhi percepatan adopsi adalah sifat dari inovasi itu sendiri. Inovasi yang akan diintroduksikan harus mempunyai banyak kesesuaian atau daya adaptif terhadap kondisi biofisik, sosial, ekonomi dan budaya yang ada di petani. Untuk itu, inovasi yang ditawarkan harus inovasi yang tepat guna. Strategi untuk memilih inovasi yang tepat guna adalah menggunakan kriteria-kriteria sebagai berikut : a. Inovasi harus dirasakan sebagai kebutuhan oleh petani kebanyakan b. Inovasi harus memberi keuntungan secara kongkrit bagi petani c. Inovasi harus mempunyai kompatibilitas atau keselarasan d. Inovasi harus dapat mengatasi faktor-faktor pembatas e. Inovasi harus mendayagunakan sumberdaya yang sudah ada f. Inovasi harus terjangkau oleh kemampuan finansial petani g. Inovasi harus sederhana, tidak rumit dan mudah dicoba dan h. Inovasi harus mudah untuk diamati Musyafak dan Ibrahim, 2005 : 21-25.

b. Sifat-Sifat atau Karakteristik Calon Pengguna

Pada umumnya petani kecil mengadopsi teknologi tidak secara utuh tetapi disesuaikan dengan kemampuan sumberdaya yang dimiliki, yaitu : a. Keterbatasan modal dan tenaga kerja b. Keterbatasan ketrampilan c. Rendahnya kualitas sumberdaya dan d. Menghindari resiko tinggi Kasmiyati, 2007 : 11. Inovasi yang mahal dan komplek bagi petani untuk mengaplikasikannya tidak akan diterima dengan baik oleh petani bahkan akan ditolak. Oleh karena itu, para agen 44 atau petugas pertanian harus memastikan bahwa inovasi-inovasi untuk petani harus secara relatif terjangkau oleh petani. Inovasi tersebut seharusnya juga cukup sederhana untuk dimengerti oleh petani dan digunakan oleh mereka sendiri tanpa perlu banyak bantuan serta inovasi yang diperkenalkan harus sesuai dengan norma-norma dan kepercayaan di masyarakat Rousan M., 2007 :7-8 . Rogers Mardikanto, 2002 : 44 mengemukakan hipotesisnya bahwa setiap kelompok masyarakat terbagi menjadi 5 lima kelompok individu berdasarkan tingkat kecepatan mengadopsi inovasi, yaitu: · 2,5 kelompok perintis innovator · 13,5 kelompok pelopor early adopter · 34,0 kelompok penganut dini early mayoriti · 13.5 kelompok penganut lambat late majority · 2,5 kelompok orang kolotnaluri laggard. Sehubungan dengan ragam golongan masyarakat ditinjau dari kecepatan mengadopsi inovasi, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan seseorang untuk mengadopsi inovasi yang meliputi: a. Luas usahatani, semakin luas bisaanya semakin cepat mengadopsi, karena memuliki kemampuan ekonomi yang lebih baik. b. Tingkat pendapatan, seperti halnya tingkat luas usahatani, petani dengan tingkat pendapatan semakin tinggi bisaanya akan semakin cepat mengadopsi inovasi. c. Keberanian mengambil resiko, sebab, pada tahap awal bisaanya tidak selalu berhasil seperti yang diharapkan. Karena itu individu yang memiliki keberanian menghadapi resiko bisaanya lebih inovatif. 45 d. Tingkat partisipasinya dalam kelompokorganisasi di luar lingkungannya sendiri. Warga masyarakat yang suka bergabung dengan orang-orang di luar sistem sosialnya sendiri, umumnya lebih inovatif dibandingkan mereka yang hanya melakukan kontak pribadi dengan warga masyarakat setempat. e. Aktifitas mencari informasi dan ide-ide baru. Golongan masyarakat yang aktif mencari informasi dan ide-ide baru, bisanya lebih inovatif dibanding orang-orang yang pasif apalagi yang selalu skeptis tidak percaya terhadap sesuatu yang baru Mardikanto, 2002 : 44.

c. Pengambilan Keputusan Adopsi