3DES Triple Data Encryption Standard Pengertian Perancangan

Tabel 2.1 Jumlah Proses Berdasarkan Bit Blok Dan Kunci sumber : Surian, 2009 Blok-blok data masukan dan kunci dioperasikan dalam bentuk array. Setiap anggota rray sebelum menghasilkan keluaran ciphertext dinamakan dengan state. Setiap state akan mengalami proses yang secara garis besar terdiri dari empat tahap yaitu, AddRoundKey, SubBytes, hiftRows dan MixColumns. Kecuali tahap MixColumns, ketiga tahap lainnya akan diulang pada setiap proses sedangkan tahap MixColumns tidak akan dilakukan pada tahap terakhir. Proses dekripsi adalah kebalikkan dari dekripsi. Karena terjadi beberapa tahap dalam proses enkripsi, maka diperlukan subkey yang akan dipakai pada tiap tahap. Pengembangan jumlah kunci yang akan dipakai diperlukan karena kebutuhan subkeysubkeyn yang akan dipakai dapat mencapai ribuan bit, sedangkan kunci yang disediakan secara default hanya 128-256 bit. Jumla total kunci yang diperlukan sebagai subkey adalah sebanyak NbNr+1, dimana Nb adalah besarnya blok data dalam satuan word. Sedangkan Nr adalah jumlah tahapan yang harus dilalui dalam satuan word. Sebagai contoh, bilamana digunakan 128 bit 4 word blok data dan 128 bit 4 word kunci maka akan dilakukan 10 kali proses. Dengan demikian dari rumus didapatkan 410+1=44 word=1408 bit kunci. Untuk melakukan pengembangan jumlah kunci yang akan dipakai dari kunci utama maka dilakukan key schedule.

2.5. 3DES Triple Data Encryption Standard

3DES Triple Data Encryption Standard merupakan suatu algoritma pengembangan dari algoritma DES Data Encrytion Standard. Pada dasarnya algoritma yang digunakan sama, hanya pada 3DES dikembangkan dengan melakukan enkripsi dengan implementasi algoritma DES sebanyak tiga kali. 3DES memiliki tiga buah kunci yang berukuran 168 bit atau tiga kali kunci 56 bit dari DES . Pada algoritma 3DES dibagi menjadi tiga tahap, setiap tahap merupakan Universitas Sumatera Utara implementasi dari algorima DES. Tahap pertama, plaintext yang diinputkan dioperasikan dengan kunci external pertama dan melakukan proses enkripsi dengan menggunakan DES. Sehingga menghasilkan pra-ciphertext pertama. Tahap kedua, pra-ciphertext pertama yang dihasilkan pada tahap pertama, kemudian dioperasikan dengan kunci external dan melakukan proses enkripsi atau proses dekripsi atau tergantung cara pengenkripsian yang digunakan dengan menggunakan algoritma DES. Sehingga menghasilkan pra-ciphertext kedua. Tahap terakhir, pra- ciphertext kedua yang dihasilkan pada tahap kedua, dioperasikan dengan kunci external ketiga dan melakukan proses enkripsi dengan menggunakan algoritma DES , sehingga menghasilkan ciphertext C Abdul, 2013. Algoritma Triple DES adalah metode yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi. Proses enkripsi dan dekripsi dengan algoritma tersebut digunakan pada enkripsi dan dekripsi file teks. Pada dasarnya algoritma ini melakukan keamanan dengan kesamaan kuncinya. Pada Triple DES setiap proses enkripsi maupun dekripsi data secara keseluruhan digunakan kunci yang sama.

2.6. Pengertian Perancangan

Perancangan atau desain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengoolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem Sulindawati, 2010. Perancangan merupakan tahap pembautan tampilan rancangan dari sistem setelah melakukan analisis sistem dan mendapatkan solusi yang tepat untuk dapat menbangun sebuah sistem yang akan digunakan oleh banyak pengguna yang membutuhkan sistem tersebut tergantung kebutuhan yang diperlukan untuk dapat dikembangkan lebih baik lagi.

2.7. Model Perancangan Unified Modelling Langguage UML