Batasan Studi Kerangka Pikir Penelitian

ke kantor Kelurahan Desa Kemadang yang memiliki wewenang wilayah Jalur Jalan Lintas Selatan JJLS bagian Desa Kemadang, dari instansi ini dapat diperoleh data sekunder yaitu mengenai kondisi sosial, pendidikan dan perekonomian penduduk sekitar Jalur Jalan Lintas Selatan JJLS. Selanjutnya dengan meninjau secara langsung keadaan lingkungan Jalur Jalan Lintas Selatan JJLS di wilayah Desa Kemadang, melihat dan mengukur fisik sepanjang Jalur Jalan Lintas Selatan JJLS di Desa Kemadang, kesesuaian standart teknis jalan dan menghitung volume kendaraan yang melintasi Jalur Jalan Lintas Selatan JJLS di Desa Kemadang. Observasi vegetasi tepi jalan bertujuan melihat kondisi tanaman tepi jalan apakah telah sesuai dengan standart teknis lanskap jalan yang diatur oleh Departemen Pekerjaan Umum DPU, fungsi vegetasi tersebut dan klasifikasinya. Tahap selanjutnya yaitu mengidentifikasi jenis tanaman yang sesuai untuk diimplementasikan sebagai jalur hijau Jalur Jalan Lintas Selatan JJLS di Desa Kemadang dengan mengacu data yang diperoleh dan menggambarkan perencanaan jalur hijau dengan menyelaraskan keadaan lingkungan. Peran serta masyarakat setempat sebagai media pengambilan data kuisioner dan wawancara masukan data dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang terkait dengan perencanaan tata ruang wilayah khususnya Jalan Jalur Lintas Selatan JJLS sehingga dapat diwujudkannya perencanaan jalur hijau Jalan Jalur Lintas Selatan JJLS. Proses penelitian ini dapat dilihat pada bagan alur pemikiran penelitian pada gambar 1. Gambar 1. Kerangka pikir penelitian 7 Jalur hijau harus dan nilai-nilai yang t menunjukkan hal apa akan diimplementasika hijau. 8

II. TINJAUAN PUSTAKA

rus mempertimbangkan segala aspek sosial, fung g terkandung dalam perencanaannya. Gambar pa saja yang menjadikan syarat pemilihan jeni sikan sebagai jalur hijau sesuai dengan fun Gambar 2. Bagan fungsi jalur hijau , fungsi jalur hijau bar 2 di bawah ini enis tanaman yang ungsi utama jalur

A. Jalur Hijau

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2007 tentang Penataan ruang terbuka hijau di Wilayah Perkotaan, Ruang terbuka hijau adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik dalam bentuk areakawasan maupun dalam bentuk area memanjangjalur yang penggunaannya lebih bersifat terbuka pada dasarnya tanpa bangunan. Dalam ruang terbuka hijau pemanfatannya lebih bersifat pengisian hijau tanaman atau tumbuh-tumbuhan secara alamiah ataupun budidaya tanaman seperti lahan pertanian, pertamanan, perkebunan dan sebagainya www.bangda.kemendagri.go.id, akses pada 15 Januari 2015. Jalur Hijau adalah suatu daerah di pinggir jalan yang memiliki elemen pembentuk lanskapnya didominasi oleh vegetasi atau tanaman, baik itu pohon, perdu, semak, dan penutup tanah. Jenis tanaman yang diaplikasikan sebagai elemen jalur hijau memiliki kriteria perakaran yang tidak merusak konstruksi jalan, percabangan tidak mudah patah, dan serta mudah dalam pemeliharaan www.pu.go.id,Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05PrtM2012 Tentang Pedoman Penanaman Pohon Pada Sistem Jaringan Jalan akses pada 17 Desember 2014. Penghijauan dalam arti luas adalah segala upaya untuk memulihan, memelihara dan meningkatkan kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan. Zoer’aini, 2005. Penempatan tanaman serta elemen lansekap lainnya yang terletak di dalam ruang milik jalan RUMIJA maupun di dalam