Rumusan Masalah Batasan Masalah Pelaksanaan Definisi Film

1.2 Rumusan Masalah

Dari ulasan diatas yang menyangkut pada industri kreatif dibidang animasi menimbulkan rumusan masalah yaitu, “Bagaimana membuat konsep animasi dan digital ilustrasi popo kunti pada PT. Digital Global Maxinema? ”.

1.3 Batasan Masalah

Dalam kegiatan kerja praktik pada PT. Digital Global Maxinema ini dibatasi pada: a. Pembuatan konsep animasi POPO KUNTI b. Pembuatan konsep visual environment POPO KUNTI

1.4 Tujuan

Tujuan dari pada kerja praktik ini adalah membuat konsep animasi dan digital ilustrasi “Popo Kunti” pada PT. Digital Global Maxinema serta melatih mahasiswa menjadi individu yang mampu berkontribusi dalam membuat inovasi-inovasi konsep dibidang film animasi. 1.5 Manfaat 1.5.1 Manfaat Teoritis Dari kegiatan kerja praktik pada PT. Digital Global Maxinema ini diharapkan berdampak pada bagaimana individu akademis mahasiswa memperoleh ilmu teknis dan teori terhadap bidang yang dikerjakan pada kegiatan kerja praktik.

1.5.2 Manfaat Praktis

Dari kegiatan kerja praktik pada PT. Digital Global Maxinema ini diharapkan berdampak pada bagaimana individu akademis mahasiswa memperoleh pengalaman kerja lapangan secara situasi dan kondisi sebagai bekal mahasiswa untuk mencapai predikat individu profesional dalam bidangnya.

1.6 Pelaksanaan

Pelaksanaan kerja praktik: - Tempat : PT. Digital Global Maxinema - Alamat : Perum Araya Jl. Blimbing Indah Megah L5 –16 Malang - Telepon : +62341 – 487089 - E – mail : dgmaxinemagmail.com - PIC : Taufik Zulfikar Manager Operasional - Telepon : 0857 – 4964 – 7041 - E – mail : electopikgmail.com - Tanggal : 01 Juli 2014 sd 01 Agustus 2013 - Waktu : 160 jam senin – jumat 08.00 – 17.00

1.7 Sistematika Penulisan

1.7.1 BAB I

PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batas permasalahan, tujuan, pelaksanaan dan sistematika penulisan.

1.7.2 BAB II

TINJUAN PUSTAKA Dalam bab ini diuraikan tentang konsep atau teori yang menunjang bidang yang dijadikan KP. Teori – teori yang berkaitan dengan project yang dikerjakan.

1.7.3 BAB III

METODE PERANCANGAN Dalam bab ini diuraikan metode atau teknik perancangan karya. Sebaiknya berupa deskripsi dan bagan perancangan.

1.7.4 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Dalam bab ini diuraikan tentang profil perusahaan secara umum, mulai dari sejarah singkatperusahaan, bergerak di bidang apa, tempat atau lokasi perusahaan, hingga bidang yang berhubungan dengan kerja praktik. 1.7.5

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

Isi dari bab ini merupakan hasil rancangan selama kerja praktik di perusahaan, berdasarkan permasalahan dan metode perancangan yang telah diuraikan sebelumnya.

1.7.6 BAB VI

PENUTUP Dalam bab ini penulis mengemukakan kesimpulan dan saran kerja praktik. BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam pembuatan konsep animasi dan pembuatan konsep visual environment POPO KUNTI kerja praktik pada PT. Digital Global Maxinema didasari oleh beberapa kajian pustaka agar dalam pembuatan karya pada kegiatan kerja praktik ini dapat di tanggung jawabkan dan terstruktur. Selain itu dalam pembuatan karya kerja praktik ini didasari oleh beberapa kajian teori bertujuan sebagai pegangan maupun referensi yang dapat dipertimbangkan pada bidang Desain Komunikasi Visual.

1.1 Definisi Film

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan untuk menyimpan gambar negatif dari sebuah objek.Yang kedua, film diartikan sebagai lakon atau gambar hidup. Dalam konteks khusus, film diartikan sebagai lakon hidup atau gambar gerak yang biasanya juga disimpan dalam media seluloid tipis dalam bentuk gambar negative. Meskipun kini film bukan hanya dapat disimpan dalam media selaput seluloid saja. Film dapat juga disimpan dan diputar kembali dalam media digital. http:id.wikipedia.orgwikiPerkembangan_Film Kemudian klasifikasi berdasarkan genre film itu sendiri. Terdapat beragam genre film yang biasa dikenal masyarakat selama ini, diantaranya: a. Action Action aksi, dalam perfilman genre ini menampilkan adegan-adegan perlawanan seorang aktor maupun superhero terhadap lawan. b. Komedi Komedi dalam perfilman merupakan genre yang menampilkan adegan-adegan lelucon yang bertujuan untuk menghibur penonton dari adegan yang lucu. c. Drama Drama dalam perfilman merupakan kegiatan pentas akting diatas panggung dengan cerita berdasarkan sebuah kisah nyata maupun dongeng. d. Petualangan Petualangan dalam perfilman merupakan genre film yang memunculkan adegan-adegan berpergian kesuatu tempat untuk mencari sesuatu, sebagian besar adegan berpetualang dilakukan di alam terbuka. e. Perang Perang dalam perfilman merupakan genre yang menampilkan adegan-adegan pertempuran kedua belah pihak atau lebih. Genre ini sebagian besar adalah untuk mengangkat sejarah sebuah peristiwa peperangan yang terjadi seperti pada film “Pearl Harbour” yang merupakan sejarah perang amerika serikat dengan jepang. f. Horor Horor dalam bidang perfilman merupakan genre film yang mengerikan, karena pada genre ini ditampilkan adegan-adegan kegiatan maupun perbuatan roh pada manusia dan tidak jarang pula horor mendasar pada sebuah peristiwa pembunuhan. g. Gangster Gangster dalam perfilman merupakan genre film yang menampilkan kegiatan serta kehidupan sekelompok orangmasyarakat yang terkait dengan kekuasaan disebuah daerah tertentu. h. Fantasi Fantasihayalan, genre ini merupakan genre film yang digemari banyak remaja. Karena pada dasarnya film yang bergenre fantasi adalah film yang memiliki cerita diluar nalar pemikiran manusia. Film genre ini dapat kita ketahui seperti: “Harry Potter”. i. Disaster Bencana Film genre ini merupakan film yang menyajikan adegan-adegan kerusakan yang disebabkan oleh kehancuran alam. Film seperti ini dapat kita jumpai pada film berjudul “2012”.

1.2 Film Animasi