Wisnu Subarkah D500100051
4
bandara internasional Soekarno Hatta, sehingga lebih mudah proses pengiriman produk ke luar negeri.
1.3.2. Faktor Sekunder Penentuan Lokasi Pabrik
Faktor sekunder berpengaruh pada kelangsungan produksi dari pabrik itu sendiri. Adapun faktor-faktor sekunder ada 3.
a. Perluasan Areal Pabrik
Pendirian suatu pabrik haruslah mempertimbangkan perluasan pabrik dalam jangan 10 sampai 20 tahun mendatang dikarenakan jika permintaan
dari tahun ke tahun meningkat memungkinkan ada perluasan pabrik dan tidak kesulitan dalam mencari lahan perluasaan.
b. Perijinan
Lokasi yang dipilih pada daerah khusus industri di Cilegon, memudahkan dalam perijinan dalam pendirian pabrik dikarenakan daerah
yang sudah dijadikan sebagai kawasan industri. Pengaturan tata letak pabrik merupakan bagian yang sangat penting dalam berdirinya suatu
pabri, hal-hal yang perlu diperhatikan ada 4 hal. a.
Pengoperasian, pengontrolan, pengangkutan, pengiriman, pemidahan dan semua aspek perbaikan dapat dilakukan dengan
mudah dan aman. b.
Segi keamanan kerja terpenuhi. c.
Pemanfaatan areal tanah seefisien mungkin. d.
Transportasi yang memadai. c.
Prasarana dan fasilitas sosial Prasarana jalan dan transportasi harus tersedia, demikian juga fasilitas
sosial seperti sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana ibadah dan sarana hiburan yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup.
1.4. Tinjauan Pustaka
1.4.1. Macam-macam Proses Sulfonasi
Pemilihan proses menentukan proses pembangunan pabrik yang akan dilaksanakan dalam pembangunan pabrik. Hal tersebut terlihat dalam segi
yang mengutungkan baik segi ekonomi maupun teknik.Proses pembuatan
Wisnu Subarkah D500100051
5
sodium dodekilbenzena sulfonat terbagi atas dua tahap yaitu tahap sulfonasi dan tahap netralisasi. Proses sulfonasi dapat menggunakan 3 cara.
a. Reaksi langsung dengan H
2
SO
4
Proses sulfonasi yang pertama dilakukan adalah dengan sulfating agentH
2
SO
4
. Proses ini dapat dilakukan dengan cara
batch
ataupun kontinyu. Proses yang berlangsung pada suhu 0-51
o
C dengan tekanan 1 atm, yang bergantung pada kualitas warna produk yang diinginkan.
Pada proses ini tidak digunakan katalis, dodekilbenzena DDB direaksikan langsung dengan H
2
SO
4
100 dengan perbandingan mol H
2
SO
4
: DDB = 1,6 : 1,8 sehingga H
2
SO
4
yang digunakan tidak cukup banyak
Kirk dan Othmer, 1998. Reaksi yang terjadi pada tahap sulfonasi Peters dkk,2003.
C
12
H
25
C
6
H
5l
+ H
2
SO
4l
C
12
H
25
C
6
H
4
SO
3
H
l
+ H
2
O
l……..
1 Dodekilbenzena
Dodekilbenzena Sulfonat Kemudian
produk hasil
dari sulfonasi
yang berupa
dodekilbenzena sulfonat direaksikan dengan NaOH 20 dan didapat hasil berupa sodium dodekilbenzena sulfonat dengan konversi 95.
Pembuatan dodekilbenzena dengan H
2
SO
4
sangat mudah, terapi reaksi ini tidak banyak digunakan karena hanya menghasilkan air sehingga
produk hasil berupa larutan encer dan berbuih Kadirun,2010. b.
Reaksi dengan Oleum 20 Pada proses sulfonasi dengan oleum reaksi yang terjadi di reaktor
alir tangki berpengaduk dengan suhu 40-50
o
C pada tekanan 1 atm. oleum yang digunakan sebesar 20 dengan perbandingan mol
dodekilbenzena dan oleum 20 adalah 4 : 7 yang dialirkan ke dalam reaktor. Hasil yang keluar berupa asam dodekilbenzena sulfonat dan
H
2
SO
4
98. Reaksi yang terjadi seperti pada persamaan nomor 2 Peters dkk, 2003.
C
12
H
25
C
6
H
5
+ H
2
SO
4
SO
3
C
12
H
25
C
6
H
4
SO
3
H + H
2
SO
4................
2 Dodekilbenzena Oleum
Dodekilbenzena Sulfonat
Wisnu Subarkah D500100051
6
H
2
SO
4
98 yang terbawa ke dalam dekanter kemudian diencerkan dengan menambahkan air sampai konsentrasi H
2
SO
4
berubah menjadi 78. Pengenceran tersebut dimaksudkan untuk memisahkan H
2
SO
4
dengan produk utama yaitu dodekilbenzena sulfonat, sehingga dihasilkan produk yang bermutu, rendah kadar
asamnya, dengan konversi 99. Asam dodekilbenzena sulfonat dinetralkan dengan NaOH 20 dalam netraliser dan didapatkan hasil
utama sodium dodekilbenzena Sulfonat DDBS dengan impuritis Na
2
SO
4
. Reaksi yang terjadi seperti pada persamaan 3 Peters dkk, 2003.
C
12
H
25
C
6
H
4
SO
3
H + NaOH C
12
H
25
C
6
H
4
SO
3
Na + H
2
O……3 Dodekilbenzena Sulfonat
Sodium Dodekilbenzena Sulfonat Keuntungan dari proses ini adalah penanganannya yang mudah
dan juga terjangkau lebih murah jika dibandingkan dengan proses lain, dan warna yang terang serta menghasilkan produk samping berupa
H
2
SO
4
yang dapat dijual di pasaran Kirk dan Othmer,1998. c.
Reaksi dengan gas SO
3
Proses pembuatan DDBS dengan gas SO
3
terdiri dari tiga tahap, yaitu proses pengeringan udara, produksi gas SO
2
dan konversi gas SO
2
menjadi gas SO
3
, serta proses sulfonasi. Pada proses pengeringan udara bertujuan agar kandungan air yang terdapat pada udara hilang.
Dan apabila di udara terdapat kandungan air yang cukup banyak maka akan memicu terbentuknya oleum yang terjadi dari reaksi H
2
O dan SO
3
yang menyebabkan kualitas warna pada dodekilbenzena menurun. Agar dapat menghasilkan gas SO
3
, udara kering direaksikan dengan sulfur berbentuk cair dan mengkonversikan gas SO
2
menjadi gas SO
3
menggunakan katalis V
2
O
5
. Reaksi ini berlangsung pada suhu 430
o
C. Persamaan 4 adalah reaksi antara SO
2
dan O
2.
SO
2g
+ ½ O
2g
SO
3g…………………........................………...
4
Wisnu Subarkah D500100051
7
Reaksi sulfonasi tersebut dilangsungkan ke dalam suatu reaktor gelembung dengan mengalirkan dodekilbenzena dan gas SO
3
secara berlawanan agar dapat menghasilkan dodekilbenzena. Reaksi terjadi
secara eksotermis dengan suhu reaksi 50
o
C dan tekanan 1,5 atm. Konversi dalam reaksi ini adalah 97 Kirk dan Othmer, 1998.
C
12
H
25
C
6
H
5 l
+ SO
3g
C
12
H
25
.C
6
H
4
SO
3
H……………5 Dodekilbenzena
Dodekilbenzena Sulfonat ΔH
50 o
C
= -170 kjmol
Diperlukan adanya pendingan pada reaksi sulfonasi yang terjadi, sehingga reaktor dilengkapi dengan sistem pendingin menggunakan
air pendingin dengan suhu dijaga 50
o
C karena bila terlampau tinggi akan terbentuk
sulphone
. R.C
6
HSO
3
H
l
+ RC
6
H
5
RC
6
H
4 2
SO
2
+ H
2
SO
4
……..…6 Dodekilbenzena
Dodekilbenzena Sulfonat Dodekilbenzena Sulfonat hasil dari reaksi sulfonate direaksikan
kembali dengan NaOH 20-50 dan didapat hasil sodium dodekilbenzena sulfonat. Reaksi berlangsung pada temperatur 55
o
C dan tekanan 1 atm dengan konversi 99 Kadirun,2010.
Tabel 2. Perbandingan Macam-macam Proses
Keterangan H
2
SO
4
Oleum Gas SO
3
Reaktor RATB
RATB Gelembung
Temperatur 0-50
o
C 46
o
C 50
o
C Tekanan
1 atm 1 atm
1,5 atm Hasil samping
H
2
O H
2
SO
4
-
Dari proses diatas maka proses yang paling menguntungkan adalah proses sulfonasi oleum 20, dengan pertimbangan.
Wisnu Subarkah D500100051
8
a. Biaya produksi yang lebih terjangkau dan hasil samping
berupa H
2
SO
4
dapat dijual. b.
Prosesnya lebih mudah. c.
Konversi yang dihasilkan lebih tinggi yaitu 99,99.
1.4.2. Kegunaan Produk