Kesimpulan Saran Studi Pengaruh Korona Terhadap Surja Tegangan Lebih Pada Saluran Transmisi 275 Kv

78 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini telah menjelaskan prosedur pemodelan dan pengaruh korona terhadap saluran transmisi dengan parameter saluran yang divariasikan. Sebuah studi matematika sederhana pada pemodelan korona di bawah pengaruh sambaran surja petir dapat disimulasikan dengan menggunakan softwere ATPDraw-EMTP. Hasil simulasi program menunjukan bahwa pentingnya korona untuk disertakan dalam proses perencanaan saluran transmisi, sehingga dapat diketahui besarnya magnitud dan waktu muka surja petir yang merambat sepanjang saluran. Kesimpulan lainnya dapat dijelaskan oleh poin-poin dibawah ini: 1. Dengan memperkirakan pengaruh korona pada saluran transmisi, diperoleh nilai tegangan puncak surja 800 kV mengalami peredaman sebesar 146.39 kV atau sebesar 18.29 dan waktu muka surja bergeser menjadi 14.2 µs. 2. Penambahan nilai panjang saluran akan menambah kuantitas rugi-rugi korona, sehingga memperbesar kemampuan saluran untuk meredam tegangan surja. 3. Konduktor dengan diameter yang besar akan mempersulit proses terjadinya peristiwa korona, sehingga kemampuan redaman surja tegangan lebih pada saluran semakin mengecil. 4. Semakin rendah konduktor dari atas permukaan tanah, maka semakin besar pula nilai kapasitansi salurannya sehingga peristiwa korona 79 semakin mudah terjadi, sementara kemampuan redaman surja tegangan lebih menjadi meningkat. 5. Konduktor dengan kondisi permukan yang kasar akan memperbesar nilai rugi-rugi korona pada saluran dan memperbesar kemampuan redamannya. 6. Redaman berbanding lurus terhadap waktu muka surja, semakin besar kemampuan redaman surja, maka semakin lama pula waktu muka surja pada saluran.

5.2 Saran

Adapun saran dari penulis sebagai pengembangan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan menganalisis tegangan impuls surja petir terhadap pemodelan korona pada tegangan nominal transmisi yang lebih tinggi lagi misalnya 500 kV, dimana peristiwa korona sangat terlihat jelas dan perlu diperhitungkan. 2. Tugas akhir ini juga dapat dilanjutkan dengan menganalisis tegangan impuls hubung buka dan impuls petir terpotong sebagai sumber gangguan pada saluran transmisi. 6 BAB II SALURAN TRANSMISI DAN KORONA Saluran transmisi memegang peranan penting dalam proses penyaluran daya dari pusat-pusat pembangkit hingga kepusat-pusat beban. Agar dapat melayani kebutuhan tersebut maka diperlukan sistem transmisi tenaga listrik yang handal dengan tingkat keamanan yang memadai. Salah satu penyebab terjadinya kerusakan peralatan utama maupun peralatan lainnya seperti instrumen gardu induk adalah sambaran surja petir baik secara langsung maupun tidak langsung pada peralatan di transmisi maupun peralatan di gardu induk. Dengan demikian, pada sebuah gardu induk dan sistem menara transmisi sangat diperlukan perlindungan terhadap gangguan akibat surja petir. Untuk melindungi kawat fasa serta menjadi medium tempat mengalirnya arus gangguan akibat sambaran surja petir maka diperlukan peralatan tenaga listrik yang disebut dengan kawat tanah dan lightning arrester [1].

2.1 Tegangan Tinggi Impuls