Tabel 4.1 Nilai Tegangan pada Port B, Port C, dan Port D bit
Port D7
D6 D5
D4 D3
D2 D1
D0 Port B 5,05 V 5,05 V 5,05 V 5,05 V 5,05 V 5,05 V 5,05 V
0 V
Port C 0 V
0 V 0 V
0 V 0 V
0 V 0 V
0 V
Port D 0 V
0 V 0 V
0 V 0 V
0 V 0 V
0 V
Gambar 4.1 Pengujian Mikrokontroler ATMega8 dengan Voltmeter Digital
Gambar berikut adalah proses pengukuran yang dilakukan dengan voltmeter digital. Hasil pengukuran dari ketiga port tersebut adalah port C dan port D
bernilai logic 0 untuk semua bit, sedangkan port B bernilai logic 11111110 FE. Dari data tersebut dapat dibandingkan dengan program yang dibuat, dimana port
C dan port D diprogram untuk mengeluarkan data 0, sehingga akan terukur semua logic adalah 0, sedangkan pada port B data tersebut adalah FE. Dengan demikian,
terdapat kesesuaian hasil pengukuran dengan data program, sehingga pengujian
ini dinyatakan berhasil atau mikrokontroler telah bekerja dengan baik.
4.2 Pengujian Tampilan pada LCD
Sama halnya dengan pengujian di atas, tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah rangkaian LCD telah benar dan dapat bekerja. Pengujian juga
Universitas Sumatera Utara
dilakukan dengan memprogram mikrokontroler agar dapat mengirim suatu kalimat atau pesan ke display. Listing program tersebut adalah sebagai berikut:
lcd_init16; lcd_gotoxy0,0;
lcd_putsf FUEL TANK; lcd_gotoxy0,1;
lcd_putsf MONITORING; delay_ms2000;
Pada tampilan LCD menggunakan 4 bit, data yang dikirim pertama kali ke LCD dimulai dari D0-D3 dan dilanjutkan dari D4-D7. Jumlah hexa yang ada diperoleh
dari kode ASCII. Tegangan yang digunakan dari mikrokontroler ke LCD adalah sebesar +5V.
Tabel 4.2
Keadaan setiap bit untuk tampilan “FUEL TANK”
D7 D6
D5 D4
D3 D2
D1 D0
F
1 1
1
U 1
1 1
1
E 1
1 1
L 1
1 1
T
1 1
1
A
1 1
N 1
1 1
1
K 1
1 1
1
Tabel 4.3
Keadaan setiap bit untuk tampilan “MONITORING”
D7 D6
D5 D4
D3 D2
D1 D0
M 1
1 1
1 O
1 1
1 1
1 N
1 1
1 1
Universitas Sumatera Utara
I 1
1 1
T 1
1 1
O 1
1 1
1 1
R 1
1 1
I 1
1 1
N 1
1 1
1 G
1 1
1 1
Setelah program tersebut diunduh pada IC mikrokontroler dan diaktifkan pada tampilan display maka akan muncul kata “FUEL TANK” pada baris pertama dan
“MONITORING” pada baris kedua selama 2 detik dan kemudian hilang.
Gambar 4.2 Tampilan LCD
Gambar 4.3 Rangkaian LCD M1632
Universitas Sumatera Utara
Kesimpulan dari pengujian ini adalah bahwa tampilan LCD telah terangkai dengan baik pada rangkaian dan bekerja sesuai dengan perintah yang dikirim.
Pengujian ini sekaligus menguji delay waktu untuk penundaan 2 detik dimana tampilan akan hilang kosong setelah 2 detik.
4.3 Pengujian Sensor Ultrasonik
Pengujian sensor juga membutuhkan serangkaian perintah karena sensor ultrasonik diaktifkan secara digital, sama halnya dengan pembacaan data sensor.
Perintah program pada pengujian ini adalah sebagai berikut:
{ PORTB.0 = 1;
delay_us35; PORTB.0 = 0
TCNT1=0; while PINB.1 == 0{};
TCCR1B=0x02; while PINB.1 == 1 TIFR 0x80;
TCCR1B=0x00; S = TCNT1;
H = 240-S1029; }
{ Rata2 = 0;
fori=1;i11;i++{Read_P_Sensor;Data[i]=H;delay_ ms50; }
for i=1;i11;i++{Rata2 = Rata2+Data[i];} Rata2 = Rata21041000;
}
Universitas Sumatera Utara
lcd_clear; sprintfbuf, H : i mm,Rata2;
lcd_gotoxy0,0; lcd_putsbuf;
Perintah di atas adalah perintah untuk membaca jarak atau ketinggian permukaan air atau bbm, dimana listing tersebut berupa perintah membaca ketinggian,
kemudian dikalibrasi dan diambil rata-rata dari sepuluh kali pengukuran. Setelah dijalankan pada rangkaian, hasil pengukuran akan ditampilkan pada tampilan
LCD yaitu ketinggian permukaan air atau bbm, dimana ketinggian tersebut dapat diubah dengan cara mengubah isi dari tangki tersebut. Berikut adalah tampilan
output hasil pengujian:
Gambar 4.4 Tampilan Hasil Pengujian Sensor Ultrasonik
Gambar 4.5 Rangkaian Sensor Ultrasonik
Universitas Sumatera Utara
Tampilan pada display menunjukkan ukuran 224 mm yang menyatakan ketinggian atau jarak yang terukur dalam satuan mm. Pada awalnya terdapat
perbedaan hasil pengukuran dengan alat ukur yaitu penggaris secara manual dengan tampilan pada display LCD. Setelah dikalibrasi dengan mengubah angka
kalibrasi yaitu 1029 diperoleh setelah pengujian dan diperoleh data yang lebih mendekati hasil pengukuran manual.
Tabel 4.4 Besar Tegangan dan Arus pada Sensor Ultrasonik Keadaan Sensor Ultrasonik
Tegangan V Arus A
Ada Pantulan 5
0,15 Tidak Ada Pantulan
Sensor ultrasonik yang digunakan merupakan sensor ultrasonik digital, apabila pada setiap kenaikan ketinggian maka digunakan tegangan sebesar +5V.
Hasil hitung: Rumus jarak:
Diketahui: V= 340
m
s s = 24 cm 0,24 m
Penyelesaian: = 0,7 ms
Untuk jarak pancar-pantul dibutuhkan 2t 2xt = 0,7 ms x 2 = 1,4 ms Dengan demikian, waktu tempuh sensor ultrasonik pancar-pantul adalah 1,4 ms
dan untuk jarak atau ketinggian mulai dari 1 cm sampai 24 cm adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 Nilai jarak s dan waktu tempuh t sensor ultrasonik s cm
t ms
1 0,06
2 0,12
3 0,18
4 0,24
5 0,29
6 0,35
7 0,41
8 0,47
9 0,53
Universitas Sumatera Utara
10 0,59
11 0,65
12 0,7
13 0,76
14 0,82
15 0,88
16 0,94
17 0,99
18 1,05
19 1,11
20 1,17
21 1,23
22 1,28
23 1,34
24 1,4
Universitas Sumatera Utara
4.4 Pengujian Mengirim Data ke Android melalui Jaringan Bluetooth