digunakan sebagai IO atau jika menggunakan Asyncronous TimerCounter2 maka PB6 dan PB7 TOSC2 dan TOSC1 digunakan untuk saluran input timer.
d. Port C PC5...PC0
Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directionalIO port yang di dalam masing- masing pin terdapat pull-upresistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah mulai dari pin
C.0 sampai dengan pinC.6. Sebagai keluaranoutput portC memiliki karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus sink ataupun mengeluarkan arus source.
e. RESETPC6
Jika RSTDISBL Fusediprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pinIO. Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin-pinyang terdapat pada port
C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak diprogram, maka pin ini akan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level tegangan yang masuk ke pin ini
rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsa 8 minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset meskipun clock-nya tidak bekerja.
f. Port D PD7...PD0
Port D merupakan 8-bit bit-directionalIO dengan internal pullupresistor. Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port
initidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada portini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasadisebut dengan IO.
g. AVcc
Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk analog
saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja disarankan untuk menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika ADC digunakan, maka
AVcc harus dihubungkan ke VCC melalui low pass filter.
h. AREF
Merupakan pin referensi jika menggunakan ADC.
2.2.2 Fitur ATmega8
Berikut ini adalah fitur-fitur yang dimiliki oleh ATMega8 : a.
Saluran IO sebanyak 23 buah terbagi menjadi 3 port. b.
ADC sebanyak 6 saluran dengan 4 saluran 10 bit dan 2 saluran 8 bit.
Universitas Sumatera Utara
c. Tiga buah timer counter, dua diantaranya memiliki fasilitas pembanding.
d. CPU dengan 32 buah register
e. Watchdog timer dan oscillator internal.
f. SRAM sebesar 1K byte.
g. Memori flash sebesar 8K Bytes system Self-programable Flash
h. Unit interupsi internal dan eksternal.
i. Port antarmuka
j. EEPROM sebesar 512 byte.
k. Port USART Universal Syncronous and Asycronous Serial Receiver and
Transmitter untuk komunikasi serial.
2.3 Bluetooth Module HC-05
Bluetooth merupakan spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi Personal Area Network atau PAN tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan
dapat digunakan untuk melakukan tukar-menukar informasi diantara peralatan- peralatan. Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz dengan
menggunakan sebuah frequency hopping traceeiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time atau host-host bluetooth
dengan jarak terbatas. Kelemahan dari teknologi ini adalah jangakauannya yang pendek dan kemampuan transfer data yang rendah.
Bluetooth module HC-05 merupakan module komunikasi nirkabel pada frekuensi 2.4 GHz dengan pilihan koneksi bisa sebagai slave, ataupun sebagai
master. Sangat mudah digunakan dengan mikrokontroler untuk membuat aplikasi wireless.
Gambar 2.6 Bluetooth HC-05
Universitas Sumatera Utara
Sistem bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link Management dan Control, Baseband processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface,
flash dan voice codec. Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke baseband processing dan layer protokol fisik. Link manager melakukan
aktivitas aktivitas protokol tingkat tinggi seperti melakukan link setup, autentikasi dan konfigurasi. Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit
switching dan packet switching. Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless akan mempunyai kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi
dengan jarak jangkauan sampai dengan 10 meter ~30 feet, bahkan untuk daya kelas 1 bisa sampai pada jarak 100 meter. Bluetooth merupakan chip radio yang
dimasukkan ke dalam komputer, printer, handphone dan peralatan lainnya. Chip bluetooth ini dirancang untuk menggantikan kabel. Informasi yang biasanya
dibawa oleh kabel dengan Bluetooth ditransmisikan pada frekuensi tertentu kemudian diterima oleh chip Bluetooth kemudian informasi tersebut diterima oleh
komputer, handphone dan peralatan lainnya. Interface yang digunakan adalah serial RXD,TXD,VCC dan GND. Built in LED
sebagai indikator koneksi bluetooth. Tegangan intput antara 3.6-6 V, jangan menguhubungkan dengan sumber daya lebih dari 7V. Arus saat unpaired sekitar
30mA, dan saat paired terhubung sebesar 10 mA. 4 pin interface 3.3V dapat langsung dihubungkan ke berbagai macam mikrokontroler khusus Arduino,
8051, 8535, AVR,PIC,ARM,MSP430. Jarak efektif jangkauan sebesar 10 meter, namun meskipun bisa mencapai lebih dari 10 meter kualitas koneksi makin
berkurang.
2.4. Sistem Android