Pekerjaan Laboratorium 1. Uji Sifat Fisik Tanah

sampel tanah terganggu diambil dari tanah yang berada ± 30cm dari muka tanah. Hal ini dimaksudkan agar humus dan akar-akar tanaman yang ada dapat terangkat dan tidak terikut dalam tanah yang akan dipakai. Adapun prosedur sampling yang dilakukan adalah:  Menentukan lokasi tanah yang akan dilakukan sampel, yaitu di Kampung PON, Serdang Berdagai  Melakukan pembersihan humus dan akar-akar tanaman yakni ± 30cm dari muka tanah.  Melakukan pengambilan sampel tanah yang akan digunakan. Untuk pengujian tanah asli diambil dari contoh tanah tidak terganggu undisturbed dan untuk pengujian tanah campuran diambil dari tanah disturbed dicampur dengan semen dan arang tempurung.  Pada pengujian kuat tekan tanah unconfined compression test sampel tanah asli diambil dari tanah undisturbed dengan menggunakan alat pengeluar sampel tanah dari tabung tanah undisturbed dan dimasukkan ke dalam mould sampel UCT test. 3.4. Pekerjaan Laboratorium 3.4.1. Uji Sifat Fisik Tanah Dalam penelitian ini pengujian laboratorium dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat fisik dari tanah asli yang digunakan dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk dapat mengetahui karakteristik serta sifat-sifat tanah yang akan diuji. Adapun pengujian-pengujian di laboratorium yang dilakukan untuk memperoleh nilai serta sifat fisik tanah diantaranya adalah :  Uji kadar air water content test  Uji berat jenis specific gravity test  Uji berat volume volume weight test  Uji batas-batas Atterberg Atterberg limi  Uji analisa saringan sieve analysis Universitas Sumatera Utara 3.4.2. Uji Sifat Mekanis Tanah 3.4.2.1. Uji Proctor Standar Peneliti dalam hal ini turut melakukan pengujian pada sampel tanah asli yang berguna untuk mengetahui sifat mekanis dari tanah tersebut. Adapun sifat mekanis yang dilakukan pada tanah asli adalah :  Uji Proctor Standar Standart Compaction test Pengujian ini diperlukan agar mengetahui besar kadar air optimum serta mengetahui berat isi kering maksimum. Hal ini sangat diperlukan karena dalam proses pencampuran mix design yang akan dilakukan dapat diibaratkan bahwa sampel tanah campuran dianggap memiliki kepadatan lapangan dan kadar air lapangan seperti tanah undisturbed. Dalam proses sebelum pencampuran tanah asli dengan bahan stabilisator perlu dilakukan pemeraman curing time. Curing time dimaksudkan agar bahan stabilisator yang telah dicampur dengan tanah dapat memberikan efek dan bereaksi dengan tanah sampel. Pada percobaan ini digunakan pemeraman selama 14 hari. Pembuatan benda uji dilakukan dengan cara trial error, yang dimaksud dengan membuat disturbed dengan cara mengupayakan kadar air campuran tanah, semen dan abu kayu bakar sama dengan sampel tanah asli. Hal ini dilakukan berulang-ulang sehingga didapat ukuran kadar air keduanya yang relatif sama. Jika sampel dengan kadar air yang pas sudah didapat maka dapat dilakukan pengujian selanjutnya. Namun secara teori jika suatu tanah dicampur dengan semen maka campuran tersebut akan mengalami absorbsi air berlebih sehingga perlunya diperhitungkan berapa penambahan air yang diperlukan pada setiap variasi pencampuran benda uji. 3.4.2.2. Uji UCT Unconfined Compression Test Pengujian selanjutnya adalah pengujian yang dilakukan pada tanah asli dan pada tanah yang dicampur dengan bahan stabilisasi. Pengujian UCT ini dilakukan untuk mendapatkan nilai kuat tekan tanah lempung dengan bahan stabilisasi dengan berbagai variasi campuran maupun yang tanpa bahan stabilisasi. 3.5. Analisis Data Laboratorium Setelah seluruh data-data diperoleh baik dari pengujian sifat fisik dan sifat mekanis, kemudian dilakukan pengumpulan data yang diperoleh. Setelah data dikumpulkan, lalu dilakukan analisa data dari hasil pengujian yang diperoleh. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai hasil pengujian dan pembahasan penelitian uji kuat tekan bebas tanah lempung dengan campuran semen 2 dan arang tempurung kelapa yang bervariasi antara 2 sampai 14 . Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah, Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara dengan sampel tanah yang diperoleh dari Desa Matapao,Serdang Berdagai Sumatera Utara. 4.2 Pengujian Sifat Fisik Tanah 4.2.1 Pengujian Sifat Fisik Tanah Asli Adapun hasil uji sifat fisik tanah asli ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut. Hasil-hasil pengujian sifat fisik tanah ini meliputi :  Kadar Air  Berat Jenis  Batas-batas Atterberg  Uji Analisa Butiran Dari data tabel 4.1, berdasarkan sistem klasifikasi AASHTO dimana diperoleh data berupa persentase tanah lolos ayakan no. 200 sebesar 56,50 dan nilai batas cair liquid limit sebesar 45,93 maka sampel tanah memenuhi persyaratan minimal lolos ayakan no. 200 sebesar 36, memiliki batas cair liquid Universitas Sumatera Utara