pembaca berbeda-beda mengenai amanat. Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan kepada pembaca.
Amanat biasanya bersifat tersirat. Sehingga penafsiran setiap pembaca berbeda- beda.
2. Pendekatan Struktural
Pendekatan dalam karya sastra selalu didahului dengan analisis struktur karya sastra itu sendiri. Struktur adalah keseluruhan relasi antar berbagai unsur
pada sebuh teks. Teks yang dimaksud adalah karya sastra bersifat kompleks. Sehingga keterjalinan antar unsur dalam karya sastra tersebut harus kita pahami.
Dengan demikian pembaca akan menemukan makna totalitas dari sebuah karya sastra jika ia dapat mengetahui keterjalinan unsur-unsur intrinsik yang
membentuknya. Metode atau pendekatan khusus yang dapat digunakan untuk menganalisis hubungan atau relasi antar pembentuk karya sastra, yaitu dengan
menggunakan pendekatan struktural. Dick Hartoko dan B. Rahmanto,1986; 135- 136
Analisis struktur bertujuan untuk manjelaskan secara teliti, detail, cermat, dan sedalam mungkin mengenai unsur-unsur yang membangun karya sastra
tersebut, sehingga pembaca dapat memahami cerita yang disuguhkan dengan lebih mudah setelah dianalisis strukturnya. Menurut A Teeuw 1984;135 “Pendekatan
struktural adalah pendekatan yang mencoba menguraikan keterkaitan dan fungsi masing-masing unsur karya sastra sebagai kesatuan stuktural yang bersama-sama
menghasilkan makna menyeluruh”.
3. Hakikat Feminisme dalam Sastra
a. Pengertian Feminisme
Dewasa ini banyak bermunculan sastrawan dan sastrawati muda. Fenomena inilah yang menghidupkan kembali dunia sastra di Indonesia. Lahirnya
karya sastra dari buah pemikiran mereka membawa atmosfer baru dan semangat dalam berkarya tanpa batas. Bahkan jumlah sastrawati yang ada saat ini, lebih
banyak bila dibandingkan dengan jumlah sastrawan. Karya mereka mampu
mendobrak berbagai tabu dalam budaya patriarki, yang membelenggu kaum perempuan.
Pola pikir patriarki adalah pola pikir yang menganggap perempuan dan pria sebagai manusia yang memiliki perbedaan. Perbedaan menimbulkan
stereotype
tentang pria dan perempuan. Seorang pria diharuskan mempunyai sifat pemberani, mempunyai tubuh kuat, tidak mudah menangis sedangkan perempuan
pastilah seorang keibuan, lembut, sensitif. Namun hal itu sebenarnya tidak mutlak melekat pada perempuan dan pria, seiring berkembangnya zaman tentunya pola
pemikiran pun berkembang, begitupula dengan perempuan Indonesia mulai berani mendobrak belenggu yang selama ini menjeratnya.
Feminisme menurut Bhasin dan Khan 1995: 5 adalah sebuah kesadaran tentang ketidakadilan yang sistematis bagi perempuan dalam berbagai sektor
kehidupan, serta tindakan sadar oleh perempuan maupun laki-laki untuk mengubah keadaan tersebut.
Feminisme mengandung 3 konsep penting, yaitu: a.
Feminisme adalah sebuah keyakinan bahwa tidak ada perbadaan seks, yaitu menentang adanya posisi hierarkis yang menyebabkan posisi
superior dan inferior diantara jenis kelamin b.
Feminisme adalah sebuah pengakuan bahwa dalam masyarakat telah terjadi konstruksi sosial budaya yang merugikan perempuan
c. Feminisme menggugat perbedaan yang mencampuradukan seks dan
gender
sehingga perempuan dijadikan sebagai kelompok tersendiri dalam masyarakat.
Pada dasarnya tujuan dari feminisme adalah untuk menyamakan kedudukan
perempuan dengan
laki-laki. Feminisme
memperjuangkan kemanusiaan kaum perempuan, memperjuangkan perempuan sebagai manusia
merdeka seutuhnya
women demanding theirfull rights as human beings
. Secara prinsip, ia berakar pada posisi perempuan dalam dunia filsafat, politik, ekonomi,
budaya, sosial patriarki dan berorientasi pada perubahan pola hubungan kekuasaan Arimbi H. dan R. Valentina, 2004: 7
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa feminisme adalah perjuangan perempuan dalam mewujudkan kesetaraan hak antara laki-laki dan
perempuan. Feminisme merupakan paham yang memperjuangkan kaum perempuan sebagai manusia merdeka seutuhnya. Sehingga menyadarkan para
perempuan tentang eksistensi pribadinya. Feminisme adalah suatu gerakan perempuan yang menuntut persamaan hak antara kaum laki-laki dan perempuan
dalam dunia filsafat. Politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
b. Prinsip, Nilai dan Perspektif Feminisme