Tem Penokohan dan Perwatakan

a. Tema. Tema adalah hasil pemikiran pengarang berdasarkan hati, perasaan, dan jiwa. Tema yang baik akan menghasilkan cerita baik pula. Tema suatu cerita dapat dinyatakan secara implisit maupun eksplisit. Tema sering disebut sebagai dasar cerita, karena pengembangan cerita harus sesuai dengan dasar cerita, sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Meskipun tema hanya salah satu dari sejumlah unsur pembangun cerita lain, tetapi tetap menjadi unsur terpenting dalam membentuk suatu karya fiksi. Zulfahnur,dkk 1996: 25 mengemukakan bahwa istilah tema berasal dari bahasa inggris thema yang berarti ide yang menjadi pokok suatu pembicaraan atau ide pokok suatu tulisan. Tema adalah ide sentral yang mendasari suatu cerita. Tema mempunyai tiga fungsi yaitu sebagai pedoman pengarang dalam membuat cerita, sasaran tujuan penggarapan cerita, dan mengikat peristiwa-peristiwa cerita dalam suatu alur. Menurut Atar Semi 1993: 42, tema merupakan gagasan sentral yang menjadi dasar dan tujuan atau amanat pengarang kepada pembaca. Menurut Burhan Nurgiyantoro 2005: 68 tema adalah ide pokok atau gagasan yang mendasari karya sastra. Tema sebagai makna pokok karya fiksi tidak sengaja. Namun tema merupakan makna keseluruhan yang didukung cerita, dengan sendirinya ia akan tersembunyi di balik cerita yang mendukungnya.

b. Penokohan dan Perwatakan

Ada hubungan erat antara penokohan dan perwatakan. Penokohan berhubungan dengan cara pengarang menentukan dan memilih tokoh-tokohnya serta memberi nama tokoh itu. Perwatakan berhubungan dengan karakteristik atau bagaimana watak tokoh-tokoh itu. Istilah penokohan disini berarti cara pengarang menampilkan tokoh-tokohnya, jenis-jenis tokoh, hubungan tokoh dengan cerita yang lain, watak tokoh-tokoh, dan bagaimana pengarang menggambarkan watak tokoh-tokoh itu. Lebih lanjut Burhan Nurgiyantoro 2005: 176-194 membedakan tokoh dalam beberapa jenis penanaman berdasarkan dari sudut mana penamaan itu dilakukan. Berdasarkan sudut pandang dan tinjauan, seorang tokoh dapat dikategorikan dalam beberapa jenis penamaan sekaligus. a Tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaanya dalam novel sedangkan tokoh tambahan adalah tokoh yang tidak dipentingkan dalam cerita, dalam keseluruhan cerita pemunculan lebih sedikit. Pembedaan tersebut berdasarkan segi peranan. b Tokoh protagonist dan tokoh antagonis. Tokoh protagonist adalah tokoh yang kita kagumi yang disebut hero. Tokoh penyebab terjadinya konflik disebut antagonis. Pembedaan ini berdasarkan fungsi penampilan tokoh. c Tokoh sederhana dan tokoh bulat. Tokoh sederhana adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas sisi kepribadian yang diungkapkan pengarang. Tokoh bulat adalah tokoh yang memiliki dan diungkap berbagai sisi kehidupan dan jati dirinya. d Tokoh statis dan tokoh dinamis. Tokoh statis adalah tokoh yang tidak mengalami pengembangan perwatakan sebagai akibat terjadinya konflik. Sedangkan tokoh dinamis mengalami pengembangan perwatakan.

c. Latar