vii
3.6.3. Menarik Kesimpulan
39 3.8.
Indikator Keberhasilan 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
40 4.1.1.
Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus I 40
4.1.1.1. Permasalahan I
40 4.1.1.2.
Tahap Perencanaan Tindakan IAlternatif Pemecahan Masalah I
47 4.1.1.3.
PelaksanaanTindakan I 48
4.1.1.4. Observasi I
50 4.1.1.5.
Analisis Data I 54
4.1.1.5.1. Analisis Data Tindakan Guru 54
4.1.1.5.2. Analisis Data Tes Kemampuan Komunikasi Matematika I 55
4.1.1.6. Refleksi I
62 4.1.2.
Deskripsi Hasil Penelitian pada Siklus II 64
4.1.2.1. Permasalahan II
64 4.1.2.2.
Tahap Perencanaan Tindakan II Alternatif Pemecahan Masalah II
65 4.1.2.3.
Pelaksanaan Tindakan II 66
4.1.2.4. Observasi II
69 4.1.2.5.
Analisis Data II 73
4.1.2.5.1. Analisis Data Tindakan Guru
73 4.1.2.5.2.
Analisis Data Tes Kemampuan Komunikasi Matematika II 74
4.2. Temuan Penelitian
77 4.3.
Pembahasan Hasil Penelitian 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 82
5.2 Saran 83
Daftar Pustaka
84
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1. Kriteria Penilaian Observasi
Tabel 3.2. Kriteria Tingkat Kemampuan Komunikasi Matematika 37
39 Tabel 4.1. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa pada Tes Awal
Tabel 4.2. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa Per Indikator pada Tes Awal
Tabel 4.3. Data Kesalahan Siswa pada Tes Awal Tabel 4.4. Hasil Observasi Guru Siklus I
Tabel 4.5. Hasil Observasi Siswa Siklus I Tabel 4.6. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa pada Tes Kemampuan
Komunikasi Matematika I Tabel 4.7.
Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa pada Tes Kemampuan Komunikasi Matematika I per Indikator
Tabel 4.8. Data Kesalahan Siswa pada Tes Komunikasi Matematika I
Tabel 4.9. Hasil Observasi Guru Siklus II Tabel 4.10. Hasil Observasi Siswa Siklus II
Tabel 4.11. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa pada Tes Kemampuan Komunikasi Matematika II
Tabel 4.12. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa pada Tes Kemampuan Komunikasi Matematika II per Indikator
41 42
43 51
53
56 57
58 69
72
74 75
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1. Kesulitan Siswa Membedakan Luas dan Keliling
Suatu Persegi Panjang 5
Gambar 1.2. Kesulitan Siswa Menuliskan Sifat-sifat Persegi 6
Gambar 1.3. Kekeliruan Siswa dalam Menghitung Luas Persegi Panjang
6 Gambar 2.1. Persegi Panjang
22 Gambar 2.2. Sisi-sisi Persegi Panjang
Gambar 2.3. Persegi Gambar 2.4. Sisi-sisi Persegi
Gambar 2.5. Jajargenjang Gambar 2.6. Sisi-sisi jajargenjang
Gambar 2.7. Belah Ketupat Gambar 2.8. Sisi-sisi Belah Ketupat
22 23
24 25
25 26
27
Gambar 3.1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas 36
Gambar 4.1. Diagaram Tingkat Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa pada Tes Awal
41 Gambar 4.2. Diagram Tingkat Kemampuan Komunikasi Matematika
Siswa Per Indikator pada Tes Awal 42
Gambar 4.3. Diagram Tingkat Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa pada Tes Kemampuan Komunikasi Matematika I
56 Gambar 4.4. Diagram Tingkat Kemampuan Komunikasi Matematika
Siswa Per Indikator pada Tes Kemampuan Komunikasi Matematika I
57 Gambar 4.5. Diagram Kemampuan Komunikasi Siswa pada Tes
Kemampuan Komunikasi Matematika II 75
Gambar 4.6. Diagram Tingkat Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Per Indikator pada Tes Kemampuan Komunikasi
Matematika II 76
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran 1. RencanaPelaksanaanPembelajaranSiklusIdan SiklusII
86 Lampiran 2. LASSiklus IdanSiklusII
109 Lampiran 3. AlternatifPenyelesaian LAS Idan II Siklus I
132 Lampiran 4. Kisi-kisiTesAwal
147 Lampiran 5. LembarValiditasTesAwal
148 Lampiran 6. Kisi-kisiTesKemampuanKomunikasiMatematika I
151 Lampiran 7. LembarValidasiTesKemampuanKomunikasi
Matematika I 152
Lampiran 8. Kisi-kisiTesKemampuanKomunikasiMatematika II 155
Lampiran 9. LembarValiditasTesKemampuanKomunikasi Matematika II
156 Lampiran 10. TesAwal
159 Lampiran 11. AlternatifPenyelesaianTesAwal
161 Lampiran 12. PedomanPenskoranTesAwal
163 Lampiran 13. TesKemampuanKomunikasiMatematika I
164 Lampiran 14. AlternatifPenyelesaianTesKemampuanKomunikasi
Matematika I 166
Lampiran 15. PedomanPenskoranTesKemampuanKomunikasi Matematika I
169 Lampiran 16. TesKemampuanKomunikasiMatematika II
170 Lampiran 17. Alternatif PenyelesaianTes Hasil Belajar II
171 Lampiran 18. PedomanPenskoranTesKemampuanKomunikasi
Matematika II 173
Lampiran 19. LembarObservasi Guru 174
Lampiran 20. LembarObservasiAktivitasSiswa 186
Lampiran 21. HasilTesAwalKemampuanKomunikasiMatematika Siswa
194 Lampiran 22. HasilTesKemampuanKomunikasiMatematika
Siswa I 196
Lampiran 23. HasilTesKemampuanKomunikasiMatematika Siswa I I
198 Lampiran 24. DeskripsiPersentaseKemampuanKomunikasiMatematika
SiswaTiapIndikatorpadaTesAwal,TesSiklus I danTes Siklus II
200 Lampiran 25. DokumentasiPenelitian
202
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Masa depan suatu negara dapat dilihat dari maju tidaknya kualitas pendidikan dan kesehatan negara tersebut. Suatu negara dapat menjadi negara
yang maju bahkan menjadi negara adidaya apabila mutu pendidikannya tinggi. Pada Undang-undang No.20 Tahun 2003 Sagala, 2009 tentang Pendidikan
Nasional, tercantum pengertian pendidikan yaitu: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya,
masyarakat, bangsa dan n
egara”. Tapi pada kenyataannya dalam pendidikan terdapat banyak masalah.
Tentunya permasalahan di dunia pendidikan itu tidak akan terselesaikan sekaligus, bahkan untuk meningkatkan sumber daya manusia berbagai masalah pendidikan
akan terus bermunculan pada masa kini dan masa yang akan datang. Seperti yang dikemukakan oleh Nurdin Nasution, 2011 bahwa :
“Masalah pokok pendidikan di Indonesia saat ini masih berkisar pada soal pemerataan kesempatan, relevansi, kualitas, efisiensi, dan
efektifitas pendidikan. Sesuai dengan masalah pokok tersebut serta memperhatikan isu dan tantangan yang dihadapi pada masa kini dan
kecenderungan di masa depan, maka dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia atau Human Resource Development
HDM dan Human Capacity Development HCD untuk mengatasi persoalan dan menghadapi tantangan itu, perlu diciptakan
pendidikan
yang unggul
yaitu pendidikan
yang dapat
mengembangkan potensi dan kapasitas siswa secara optimal ”.
Berdasarkan pendapat di atas untuk meningkatkan sumber daya manusia perlu diciptakan pendidikan yang dapat mengembangkan potensi dan kapasitas siswa
secara optimal. Salah satu pengembangan potensi siswa dapat melalui pembelajaran matematika. Karena dengan belajar matematika diharapkan siswa
2
dapat mengembangkan kemampuan berpikir, bernalar, mengkomunikasikan gagasan serta dapat mengembangkan aktivitas kreatif dan pemecahan masalah.
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan, hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah
lebih banyak dibandingkan pelajaran lain. Matematika adalah segala sumber dari ilmu yang lain. Dengan kata lain, banyak ilmu-ilmu lain yang penemuan dan
perkembangannya bergantung dari matematika. Matematika adalah ilmu dasar yang berkembang pesat baik materi maupun kegunaannya dalam kehidupan
sehari-hari. Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan kemampuan berpikir, karena itu matematika sangat diperlukan baik dalam kehidupan sehari-
hari maupun dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK, sehingga matematika perlu diberikan pada setiap jenjang pendidikan mulai dari SD hingga
perguruan tinggi. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Seperti diungkapkan oleh Cornelius dalam Abdurrahman, 2012 bahwa :
“Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan 1 sarana berpikir yang jelas dan logis, 2 sarana untuk
memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, 3 sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, 4 sarana untuk
mengembangkan kreativitas, dan 5 sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya
” . Peranan matematika juga dapat ditemukan pada hubungan matematika
dengan mata pelajaran yang lainnya, artinya kesuksesan mempelajari matematika akan memberikan kesuksesan bagi siswa pada saat mempelajari materi-materi pada
mata pelajaran lainnya. DEPDIKNAS dalam Tarigan, 2014 menyatakan bahwa:
“Tujuan pembelajaran matematika yaitu: 1 memahami konsep matematika,
menjelaskan keterkaitan
antar konsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat,
efesien, dan tepat dalam pemecahan masalah; 2 menggunakan penalaran pada pola dan sifat melakukan dan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; 3 memecahkan
masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh; 4 mengkomunikasikan gagasan dengan simbol,