pangan.Lumbung pangan sering diartikan sebagai bangunan fisik tempat menyimpan
bahan pangan maupun sebagai sentra penghasil pangan pada suatu wilayah.
Lumbung tidak
hanya berfungsi
menyimpan padi untuk dikonsumsi, tetapi digunakan sebagai tempat penyimpanan
aneka benih tanaman.Berbagai daerah di Indonesia memiliki bentuk, jenis dan fungsi
lumbung beragam sesuai dengan tradisi dan kearifan lokal masyarakatnya. Witoro
dkk, 2006 Lumbung pangan berperan dalam
membantu kelompok atau masyarakat di daerah potensi rawan pangan dalam
mengatasi dirinya untuk keluar dari masalah kekurangan pangan Jayawinata, 2003.
B. Pengelolaan Lumbung pangan
Selama ini lembaga-lembaga yang digunakan oleh petani dalam pemenuhan
kebutuhan modal
usaha tani
dan pemenuhan kebutuhan pokok, antara lain
KUD Koperasi Unit Desa, penggilingan, dan lumbung pangan.
Dari alternatif
lembaga KUD,
pedangan swasatapenggilingan
dan lumbung pangan, lembaga yang jauh lebih
diminati oleh petani adalah lumbung pangan. Lumbung pangan dipilih oleh
petani biasanya karena jarak yang harus ditempuh petani ke lumbung lebih dekat
daripada ketempat yang lain. Selain itu petani memilih lumbung padi karena dapat
mengantisipasi kekurangan pangan dan kelangkaan
modal, adanya
prosedur penimjaman
dan pengembalian
yang sederhana dan tidak sulit, bunga yang
dibebankan tidak terlalu tinggi dan petani sudah mengenal dan sering berinteraksi
dengan pengurus lumbung Rohaeti, 2006.
3. METODE PENELITIAN
Peneitian ini menggunakan metode dasar
deskriptif analitis
yaitu mendeskripsikan
pengelolaan lumbung
pangan swadaya oleh petani dan peran lumbung
pangan bagi
petani.Lokasi penelitian di Desa Giritirto, Kecamatan
Purwosari, Kabupaten
Gunungkidul, DIY.Lokasi dipilih karena termasuk desa
rawan pangan di Kabupaten Gunungkidul dan
sebagai sentra
pengembangan tanaman singkong serta memiliki potensi
untuk pengembangan tanaman jagung dan padi gogo.
Penentuan sampel petani dilakukan secara Simple Random Sampling dengan
jumlah sampel tiap pedukuhan 10 sampel Desa Giritirto memiliki 7 pedukuhan,
sehingga total sampel adalah 70 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah petani
penggarap lahan kering yang termasuk dalam kategori keluarga rawan pangan.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengelolaan
Lumbung Pangan
Swadaya oleh Petani
Sebagaimana umumnya
daerah Kabupaten Gunung Kidul, keberadaan air
menjadi permasalahan utama termasuk di Desa
Giritirto Kecamatan
Purwosari.Keberadaan air tanah cukup dalam dan sangat jarang dijumpai sungai
permukaan, yang ada adalah sungai bawah tanah. Hal ini yang mempengaruhi cara
bertani masyarakat
Desa Giritirto.
Masyarakat tani hanya mengandalkan keberadaan air di musim penghujan,
dimana masyarakat mulai menanam padi di lahan-lahan yang mereka miliki sawah
tadah hujan. Dalam satu tahun, terdapat tiga musim tanam yakni: padi, jagung dan
tembakau. Untuk komoditas padi ditanam pada saat musim dengan intensitas hujan
tinggi, sedangkan komoditas jagung dan tembakau ditanam pada saat intensitas
hujan mulai menurun atau memasuki musim hujan.Komoditas pertanian yang banyak
diusahakan diantaranya: jagung, padi, ketela pohon, tembakau dan hortikultura.
Tabel 1. Tata guna lahan
No. Nama Pedukuhan
Tanah Sawah
Ha Tanah
kering
Ha Pemukiman
Ha Hutan
Negara Ha
Jumlah Ha
1 Petoyan
8.802 128,866
20.004 77,405
235.077 2
Nglegok 7.372
130.426 9.350
- 147.148
3 Gading
6.059 147.829
18.670 -
172.558 4
Susukan 4.052
90.711 3.630
- 98.393
5 Tompak
4.589 104.632
10.530 -
119.752 6
Ploso 8.844
168.590 15.336
- 193.778
7 Blado
4.084 113.836
11.336 -
129.285 Jumlah
43.802 885.890
88.856 77.405
1095.991 Persentase
4.00 80.83
8.12 7.05
100 Sumber: Data Swadaya 2008
Dalam setahun, petani di Giritirto mampu menghasilkan 60.544 Kg padi pada
luas garapan lahan 105.060 m
2
.Komoditas pertanian terutama bahan pangan utama
padi yang tidak dapat ditanam sepanjang tahun.Para
petani biasanya
hanya menanam padi saat musim penghujan
datang.Hal ini menyebabkan masyarakat harus dapat menyimpan bahan pangan
selama setahun.Cara yang digunakan yaitu dengan membuat lumbung pangan di
rumah masing-masing.Saat musim panen tiba, lumbung pangan digunakan petani
sebagai media penyimpanan sementara sebelum
mereka gunakan
sesuai kebutuhan.Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebagian besar petani telah lama
memiliki lumbung pangan dengan kisaran waktu 20 tahun lebih keatas Tabel 2.
Status kepemilikan lumbung adalah milik
pribadiindividu, bukan
secara kolektif.Artinya,
petani secara
penuh mengatur keluar dan masuknya hasil panen
mereka sendiri.Petani yang telah lama memiliki lumbung pangan adalah berasal
dari warisan atau peninggalan orang tua yang masih mereka rawat dan gunakan
sampai saat ini. Alasan bagi petani untuk tetap menggunakan lumbung pangan dari
warisan tentu
adalah menjaga
adat istiadat.Selain itu, lumbung memberikan
manfaat kepada
keluarga yang
memutuskan untuk
merawat lumbung
warisan. Mereka tidak perlu membuat
lumbung kembali karena bagi mereka lumbung
warisan sudah
memberikan manfaat besar, sedangkan petani lainnya
menggunakan lumbung yang mereka buat sendiri.
Tabel 2. Lamanya waktu kepemilikan lumbung pangan
Rentang Waktu Kepemilikan Lumbung Tahun
Kepemilikan Lumbung Orang
Persentase
1-10 11
16 11-20
15 21
21-30 13
19 31-40
10 14
41-50 7
10 51-60
14 20
JUMLAH 70
100
1. Tujuan Lumbung Pangan