yang dapat berikatan dengan AlIII. Flavon esensial chrysin, apigenin, luteolin, dll dan flavonol quercetin, myricetin, morin, rutin, dll dapat
bereaksi dengan AlIII, sedangkan flavonon dan flanonol tidak dapat bereaksi. Standar yang digunakan pada penelitian ini adalah quersetin C
15
H
10
O
7
Gambar 9.
Gambar 9. Struktur Kimia Quersetin Sumber: Anonim f, 2015.
C. Ekstraksi
Ekstraksi adalah penarikan senyawa kimia dari jaringan tumbuhan atau hewan dengan menggunakan penyari tertentu. Metode ekstraksi ada beberapa
macam diantarnya maserasi, perkolasi dan sokletasi. Ekstraksi diawali dengan pengeringan bahan, lalu dihaluskan dengan derajat halus tertentu dan diekstraksi
dengan pelarut yang sesuai. Sari yang kental dapat diperoleh dengan menguapkan hasil ekstraksi dengan bantuan rotary evaporator Harborne, 1987.
Jenis-jenis ekstraksi berdasarkan acuan dari Depkes RI pada Anonim b 2000 antara lain:
1. Maserasi adalah proses ekstraksi simplisia menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada suhu
ruangan, sedangkan remaserasi merupakan pengulangan penambahan
pelarut setelah
dilakukan penyaringan
maserat pertama
dan seterusnya.
2. Perkolasi adalah proses ekstraksi simplisia menggunakan pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya dilakukan pada
suhu ruangan. 3. Refluks adalah proses ekstraksi simplisia dengan menggunakan
pelarut pada suhu titik didihnya selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas dan relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
4. Sokletasi adalah proses ekstraksi simplisia menggunakan pelarut yang selalu baru, umumnya dilakukan dengan menggunakan alat
soklet sehingga terjadi ekstraksi kontinyu dan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
5. Digesti adalah proses maserasi dengan menggunakan pemanasan lemah, yaitu pada suhu 40-50°C. Cara maserasi ini hanya dapat
dilakukan untuk simplisia yang zat aktifnya tahan terhadap pemanasan.
6. Infus adalah proses ekstrasi simplisia menggunakn pelarut air pada suhu penangas air 96-98°C selama waktu tertentu 15-20 menit.
Penyarian dengan cara ini menghasilkan sari yang tidak stabil dan mudah tercemar oleh kuman dan kapang. Oleh sebab itu sari yang
diperoleh tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam. 7. Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama dan suhu sampai titik
didih air.
Gambir dapat diekstrak dengan berbagai cara yaitu infus dengan suhu 95°C selama 30 menit Anggraini dkk., 2011; Pambayun dkk., 2007, maserasi
pada suhu ruangan dan kedap cahaya Ningsih dkk., 2014; Rahmawati dkk., 2013 dan sokletasi Patil dkk., 2012; Sonalkar dan Nitave, 2014. Ekstraksi
gambir paling baik menggunakan etil asetat sebagai pelarut utama Kassim dkk., 2011., atau sebagai agen fraksinasi dengan pelarut utama metanol Patil dkk.,
2012.
D. Antelmintik