Hasil Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

“Planning and Financial Literacy:How Do Women Fare”,penelitian ini menggunakan metode HRS, dengan data sekunder dan primer dari beberapa sumber, dari penelitian ini menyimpulkan bahwa wanita yang lebih tua tingkat literasi keuanganya sangat rendah. Bahkan, sebagian besar perempuan tidak melakukan perhitungan perencanaan pensiun simpanan hari tua. Chen dan Volpe 1998 telah melakukan penelitian tentang financial literacy mahasiswa yang berjudul “An Analysis of Personal Financial Literacy Among College Stud ents”. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan variance analysis ANOVA dan logistic regression models, teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Dari penelitian ini disimpulkan bahawa Jurusan non-bisnis,wanita umur dibawah 30 tahun, mahasiswa tingkat awal dan pengalaman kerja yang rentah memiliki tingkat literasi keuangan lebih rendah. Lusardi 2008 melakukan penelitian dengan topik “Financial Literacy: An Essential Tool for Informed Consumer Choice?” penelitian ini menggunakan metode Analisis Deskriptif , dari hasil penlitian ini menyebutkan bahwa pendidikan rendah dan perempuan memiliki tingkat literasi yang rendah sehingga kurang berpatisipasi dalam pasar saham dan kurang dalam perencanaan pensiun. Steelyana 2013 telah melakukan penelitian tentang inklusi keuangan pada pelaku UMKM dengan judul “ Peran Inklusi Keuangan Terhadap Pengusaha UMKM Perempuan di Indonesia”. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Analisis perbandingan dilakukan berdasarkan data sekunder dari berbagai sumber. Penelitian menyimpulkan agar inklusi keuangan dapat dijalankan secara menyeluruh di Indonesia dan dapat berdampak secara signifikan terhadap pengusaha UMKM, khususnya bagi para pengusaha perempuan. Setiawan 2014 melakukan penelitian mengenai inklusi keuangan pada perilaku keuangan masyarakat dengan judul “Analisis Keterkaitan Inklusi Keuangan Terhadap Perilaku Keuangan Personal Masyarakat Di Wilayah Kota dan Kabupaten Provinsi Jawa Timur”. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian ekplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis indeks inklusi keuangan atau Index of Financial Inclusion IFI. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menyebarkan angket penelitian berupa keusioner kepada masyarakat kota dan kabupaten di provinsi Jawa Timur. Rohmah 2014 mengadakan penelitian tentang Financial Literacy pelaku usaha mahasiswa yang berjudul “Perbedaan Financial Literacy Mahasiswa Pelaku Usaha di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Berdasarkan Gender dan Kemampuan Kognitif”. Dalam penelitiannya peneliti menggunakan metode kuantitatif dan jenis penelitian komparatif dengan metode analisis validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif dan analisis chi square. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan tes yang sesuai dengan tujuan penelitian dan variabel yang akan diteliti. Nababan dan Sadalia 2012 telah mengadakan penelitian tentang financial literacy dan financial behavior mahasiswa yang berjudul“Analisis Personal Financial Literacy dan Financial Behavior Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Suametera Utara”. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode analisis deskriptif yaitu statistik deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket dengan penyebaran kuesioner pada mahasiswa. Amaliyah dan Witiastuty 2015 melakukan penelitian tentang literasi keuangan dengan judul “ Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Literasi Keuangan di Kalangan UMKM Kota Tegal “ penelitian ini menggunakan variabel gender, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan, jenis penelitian ini adalah penelitian survei. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tingkat literasi pelaku UMKM di Kota Tegal masuk dalam kategori tinggi. Gender dan tingkat pendidikan berpengaruh terhadap tingkat literasi UMKM di Kota tegal, dan tingkat pendapatan tidak berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan pada pelaku UMKM Kota Tegal.

C. Kerangka Pemikiran Teoritis

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat Literasi Keuangan pada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah khususnya pengusaha perempuan, untuk studi kasus penelitian ini dilakukan di Daerah Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. Berikut ini adalah gambar dari kerangka pemikiran dalam penelitian ini: Usia + Usia Usaha + Jenis Usaha + TingkatLiterasi Kategori Usaha + Keuangan Tingkat Pendidikan + Akun Rekening + Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis

Hipotesis adalah praduga atau asumsi yang harus diuji melalui data atau fakta yang diperoleh melalui penelitian Dantes, 2012. Adapun hipotesis yang diajukan yaitu : 1. Diduga bahwa usia pelaku usaha berpengaruh positif terhadap tingkat literasi keuangan pelaku UMKM perempuan di Kabupaten Mempawah. 2. Diduga usia usaha berpengaruh positif terhadap tingkat literasi keuangan pelaku UMKM perempuan di Kabupaten Mempawah. 3. Diduga Jenis usaha berpengaruh positif terhadap tingkat literasi keuangan pelaku UMKM perempuan di Kabupaten Mempawah. 4. Diduga Kategori usaha berpengaruh positif terhadap tingkat literasi keuangan pelaku UMKM perempuan di Kabupaten Mempawah. 5. Diduga Tingkat Pendidikan berpengaruh positif terhadap tingkat literasi keuangan pelaku UMKM perempuan di Kabupaten Mempawah. 6. Diduga akun rekening berpengaruh positif terhadap tingkat literasi keuangan pelaku UMKM perempuan di Kabupaten Mempawah.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di 9 Kecamatan di Kabupaten Mempawah yakni kecamatan Siantan, Segedong, Sungai Pinyuh, Anjongan, Mempawah Hilir, Mempawah Timur, Sungai Kunyit, Toho dan Sadaniang. Sedangkan subjek penelitian ini adalah para pelaku UMKM perempuan yang tersebar di 9 kecamatan di Kabupaten Mempawah.

B. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung di lapangan yang terkait dengan penelitian ini yakni pelaku sektor UMKM Perempuan di Kabupaten Mempawah dan Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM di Kabupaten Mempawah. Data primer tersebut akan diolah untuk mengetahui tingkat literasi keuangan pelaku sektor UMKM Perempuan di Kabupaten Mempawah. 2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lembaga atau instansi, yaitu berupa data dari ininstansi pemerintah, literature, studi pustaka atau penelitian-penelitian sebelumnya yang sejenis yang berkaitan dengan penelitian ini. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Perindustrian, Koperasi