Latar Belakang Masalah PARTISIPASI ANGGOTA DALAM PENGELOLAAN KEGIATAN DI KWT AN-NABA PADUKUHAN GAMPING LOR, DESA AMBARKETAWANG, KECAMATAN GAMPING, KABUPATEN SLEMAN

Adanya dukungan, peran dan partisipasi dari kaum wanita diharapkan mampu menunjang pembangunan pertanian di Indonesia. Peran dan partisipasi kaum wanita dalam pembangunan pertanian bisa diwujudkan dengan berbagai bentuk usaha. Salah satunya adalah dengan membentuk kelompok yang bergerak di bidang pertanian. Salah satu usaha untuk meningkatkan pembangunan pertanian melalui peran dan partisipasi wanita adalah dengan membentuk Kelompok Wanita Tani KWT. Diaharapkan dengan dibentuknya Kelompok Wanita Tani KWT, mampu meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat dengan mendirikan usahaindustri yang bergerak di bidang pengolahan makanan dengan mengutamakan produk lokal sebagai produk utama dari usahaindustri tersebut. Salah satu KWT yang fokus bergerak pada bidang pengolahan makanan adalah KWT An-Naba yang berada di Padukuhan Gamping Lor, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman. Berdirinya KWT An-Naba bermula dari ibu-ibu yang berkumpul pada pengajian Al-Ikhlas. Untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, ibu-ibu ini sepakat untuk mendirikan Kelompok Wanita Tani KWT. Harapannya supaya anggota ibu-ibu pengajian Al-Ikhlas selain mendapatkan ilmu agama, tetapi juga mendapatakan ketrampilan dan mengalami penigkatan dalam bidang ekonomi. KWT An-Naba berdiri pada tahun 2007. Pada awalnya KWT ini mempunyai 23 orang anggota. Fokus usaha pada KWT ini adalah pengolahan produk lokal seperti jamur tiram, jamur kuping serta singkong untuk dijadikan produk olahan yang lebih menarik daya beli masyarakat. Saat ini KWT An-Naba memiliki 20 anggota aktif karena beberapa anggota memilih keluar dari KWT An-Naba karena kesibukan masing-masing. Menurut informasi dari Ibu Ari Widiastuti bendahara KWT An-Naba, KWT An-Naba sempat mempunyai toko yang berada di Depan Gereja Katolik St.Maria Assumpta yang lokasinya masih berada di Padukuhan Gamping Lor. Toko ini dulunya adalah toko yang khusus menjual produk-produk olahan hasil produksi dari KWT An-Naba. Seiring berjalannya waktu, toko tersebut ditutup karena kesibukan masing-masing dari anggota KWT. Ibu Ari menginformasikan ada empat kegiatan yang dilaksanakan oleh KWT An-Naba yaitu pertemuan anggota, kegiatan simpan pinjam, produksi dan pemasaran. Pada ke empat kegiatan tersebut ada beberapa kegiatan yang diikuti oleh semua anggota KWT, tapi ada beberapa kegiatan yang tidak diikuti oleh semua anggota KWT. Melihat dari informasi tersebut, perlu diketahui tingkat partisipasi anggota pada setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh KWT, sehingga menarik untuk diteliti tentang bagaimana tingkat partisipasi anggota KWT dalam mengelola setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh KWT An-Naba.

B. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui profil Kelompok Wanita Tani KWT An-Naba di Padukuhan Gamping Lor, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman. 2. Mengetahui pengelolaan kegiatan Kelompok Wanita Tani KWT An-Naba di Padukuhan Gamping Lor, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman. 3. Mengetahui tingkat partisipasi anggota Kelompok Wanita Tani KWT An-Naba di Padukuhan Gamping Lor, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.

C. Kegunaan Penelitian

1. Bagi peneliti penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang partisipasi anggota pada kegiatan yang dilaksanakan oleh Kelompok Wanita Tani KWT An-Naba. 2. Bagi Kelompok Wanita Tani KWT An-Naba penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan supaya pengurus dan anggota KWT bisa lebih aktif dalam mengikuti setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Kelompok Wanita Tani KWT An-Naba. 3. Memeberikan referensi kepada masyarakat untuk penelitian selanjutnya. 5 II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kelembagaan Pertanian

Djogo et al, 2003 kelembagaan adalah suatu tatanan dan pola hubungan antara anggota masyarakat atau organisasi yang saling mengikat yang dapat menentukan bentuk hubungan antar manusia atau antara organisasi yang diwadahi dalam suatu organisasi atau jaringan dan ditentukan oleh faktor-faktor pembatas dan pengikat berupa norma, kode etik aturan formal maupun informal untuk pengendalian prilaku sosial untuk bekerjasama dan mencapai tujuan bersama. Kelembagaan didominasi oleh unsur-unsur aturan, tingkah laku atau kode etik, norma, hukum dan faktor pengikat lainnya antar anggota masyarakat yang membuat orang saling mendukung dan bisa berproduksi atau menghasilkan sesuatu karena ada keamanan, jaminan akan penguasaan atas sumber daya alam yang didukung oleh peraturan dan penegakan hukum untuk mentaati aturan atau menjalankan institusi. Menurut Sesbany, 2010 kelembagaan petani memiliki titik strategis entry point dalam menggerakkan sistem agribisnis di pedesaan. Untuk itu segala sumber daya yang ada di pedesaan perlu diarahkandiprioritaskan dalam rangka peningkatan profesionalisme petani kelompok tani. Saat ini potret petani dan kelembagaan petani di Indonesia diakui masih belum sebagaimana yang diharapkan. Menurutnya kelembagaan di Indonesia perlu melakukan upaya pengembangan, pemberdayaan

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PERLUASAN PASAR TRADISIONAL GAMPING AMBARKETAWANG KABUPATEN SLEMAN

0 2 104

PENDIDIKAN AKHLAK ISLAMI PADA ANAK USIA DINI DI TKIT NURUL ITTIHAD GAMPING LOR, AMBARKETAWANG, GAMPING, SLEMAN

0 3 123

KEARIFAN LOKAL DALAM PEMANFAATAN SULTANAAT GROUND DI KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN abstrak. 4. Kearifan Lokal

0 3 27

KONSEP IBU TENTANG MAKAN SEHAT ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DESA AMBARKETAWANG, KECAMATAN GAMPING, KABUPATEN SLEMAN, D.I. YOGYAKARTA.

0 0 66

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMPN 4 GAMPING Gamping Sleman.

0 0 271

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMP NEGERI 4 GAMPING Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta.

0 1 198

PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PADA KANTOR KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

13 139 135

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ( PPL ) DI SMP N 4 GAMPING PERIODE 2 JULI – 17 SEPTEMBER 2014 Alamat: Kalimanjung, Ambarketawang, Gamping, Sleman.

0 0 129

PADA AKSEPTOR AKSEPTOR KB KB KB IIIIUD UD UD DI DI DI DESA DESA DESA AMBARKETAWANG AMBARKETAWANG AMBARKETAWANG GAMPING GAMPING SLEMAN SLEMAN TAHUN TAHUN TAHUN 2011 2011 NASKAH NASKAH PUBLIKASI PUBLIKASI - GAMBARAN KEJADIAN EFEK SAMPING PEMAKAIAN IUD PADA

0 0 7

HIPNOTERAPI UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI DUSUN GAMPING LOR AMBARKETAWANG GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH HIPNOTERAPI TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI DUSUN GAMPING LOR AMBARKETAWANG GAMPING SLE

0 0 14