Pertemuan rutin. Skor indikator pada kegiatan pertemuan rutin dapat dilihat pada
tabel berikut. Tabel 1. Skor Indikator Partispasi Anggota Dalam Pertemuan Rutin
No Item
Skor 1
2 3
1 Kehadiran saat
pertemuan rutin Tidak pernah
hadir atau jarang sekali hadir
Sering hadir Selalu hadir atau
jarang sekali absen
2 Keaktifan
dalam memberi usulan
Tidak pernah memberi usul
Memberikan usul 1-2 kali
Memberikan usul lebih dari 2 kali
3 Keaktifan
bertanya menjawab
pertanyaan Tidak pernah
memberikan pertanyaan atau
jawaban Memberikan
pertanyaan atau jawaban 1-2 kali
Memberikan pertanyaan atau
jawaban lebih dari 2 kali
Untuk mengetahui kategori skor partisipasi anggota dalam pertemuan rutin digunakan rumus lebar interval.
� � � = �
� – �
�ℎ � �� � � � =
9 −
= Tabel 2. Kategori Skor Partisipasi Anggota Dalam Pertemuan Rutin
Kategori Kegiatan Skor
Tidak aktif 3,00
– 5,00 Kurang aktif
5,01 – 7,00
Aktif 7,01
– 9,00
Pertemuan saat pelatihan. Skor indikator pada kegiatan pertemuan saat ada
pelatihan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. Skor Indikator Partisipasi Anggota Saat Pelatihan
No Item
Skor 1
2 3
1 Kehadiran saat
pelatihan Tidak pernah hadir
atau jarang sekali hadir
Sering hadir Selalu hadir atau
jarang sekali absen
2 Keaktifan dalam
memberi usulan Tidak pernah
memberi usul Memberikan usul
1-2 kali Memberikan
usul lebih dari 2 kali
3 Keaktifan
bertanya menjawab
pertanyaan Tidak pernah
memberikan pertanyaan atau
jawaban Memberikan
pertanyaan atau jawaban 1-2 kali
Memberikan pertanyaan atau
jawaban lebih dari 2 kali
4 Mengikuti dan
mempraktikan materi
Tidak ikut atau ikut sebentar saja
Ikut separuh bagian saja
Ikut dari awal sampai akhir
Untuk mengetahui kategori skor dalam kegiatan pertemuan pada saat ada pelatihan digunakan rumus lebar interval.
� � � = �
� – �
�ℎ � �� � � � =
−
= ,
Tabel 4. Kategori Skor Partisipasi Anggota Saat Pelatihan Kategori Kegiatan
Skor Tidak aktif
4,00 – 6,66
Kurang aktif 6,67
– 9,33 Aktif
9,34 – 12,00
2. Partisipasi Anggota Dalam Kegiatan Simpan Pinjam
Untuk mengetahui tingkat partisipasi anggota dalam kegiatan simpan pinjam di KWT An-Naba digunakan analisis skor. Skor indikator partisipasi anggota dalam
kegiatan simpan pinjam di KWT An-Naba dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5. Skor Indikator Partisipasi Anggota Dalam Simpan Pinjam
No Item
Skor 1
2 3
1 Keaktifan
menabung Tidak pernah
menabung atau jarang menabung
Sering menabung Aktif menabung
atau selalu menabung
2 Keaktifan
meminjam uang Tidak pernah
meminjam uang atau jarang
meminjam uang Sering meminjam
uang Aktif meminjam
uang atau selalu meminjam uang
3 Keaktifan
mengembalikan uang pinjaman
Tidak pernah mengembalikan
uang atau jarang mengembalikan
uang Sering
mengembalikan uang pinjaman
Aktif mengembalikan
uang atau selalu mengembalikan
uang
Untuk mengetahui kategori skor partisipasi anggota dalam kegiatan simpan pinjam digunakan rumus lebar interval.
� � � = �
� – �
�ℎ � �� � � � =
9 −
= Tabel 6. Kategori Skor Partisipasi
Anggota Dalam Simpan Pinjam Kategori Kegiatan
Skor Tidak aktif
3,00 – 5,00
Kurang aktif 5,01
– 7,00 Aktif
7,01 – 9,00
3. Partisipasi Anggota Dalam Kegiatan Produksi
Terdapat dua macam kegiatan produksi yang ada di KWT An-Naba yaitu produksi secara individu produksi dirumah masing-masing anggota dan produksi
bersama KWT An-Naba meliputi produksi tepung mocaf, tepung cassava dan jahe instan.
Untuk mengetahui tingkat partisipasi anggota dalam kegiatan produksi digunakan analisis skor. Skor indikator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7. Skor Indikator Partisipasi Anggota Dalam Produksi No
Item Skor
1 2
3 1
Keaktifan produksi secara
indivudu Tidak pernah
memproduksi Memproduksi
kalau ada pesanan Aktif
memproduksi
2 Kehadiran saat
produksi tepung mocaf
Tidak pernah hadir atau jarang sekali
hadir Sering hadir
Selalu hadir atau jarang sekali
absen
3 Keikutsertaan
proses produksi tepung mocaf
Tidak ikut atau ikut sebentar saja
Ikut separuh bagian saja
Ikut dari awal sampai akhir
4 Kehadiran saat
produksi tepung mocaf
Tidak pernah hadir atau jarang sekali
hadir Sering hadir
Selalu hadir atau jarang sekali
absen
5 Keikutsertaan
proses produksi tepung mocaf
Tidak ikut atau ikut sebentar saja
Ikut separuh bagian saja
Ikut dari awal sampai akhir
6 Kehadiran saat
produksi tepung mocaf
Tidak pernah hadir atau jarang sekali
hadir Sering hadir
Selalu hadir atau jarang sekali
absen
7 Keikutsertaan
proses produksi tepung mocaf
Tidak ikut atau ikut sebentar saja
Ikut separuh bagian saja
Ikut dari awal sampai akhir
Untuk mengetahui kategori tingkat partisipasi anggota KWT An-Naba dalam kegiatan produksi digunakan rumus lebar interval.
� � � = �
� – �
�ℎ � �� � � � =
−
= , Tabel 8. Kategori Skor Partisipasi Anggota Dalam Produksi
Kategori Kegiatan
Skor
Tidak aktif 7,00
– 11,66 Kurang aktif
11,67 – 16,33
Aktif 16,34
– 21,00 4.
Partisipasi Anggota Dalam Kegiatan Pemasaran Untuk mengetahui tingkat partisipasi anggota dalam kegiatan pemasaran
digunakan analisis skor. Skor indikator dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 9. Skor Indikator Partisipasi Anggota Dalam Pemasaran
No Item
Skor 1
2 3
1 Keikutsertaan
memasarkan produk KWT
melalui toko Tidak pernah ikut
atau jarang ikut Sering ikut
Selalu ikut atau jarang sekali
absen
2 Keikutsertaan
memasarkan produk KWT
melalui bazar atau pameran
Tidak pernah ikut atau jarang ikut
Sering ikut Selalu ikut atau
jarang sekali absen
Untuk mengetahui kategori tingkat partisipasi anggota KWT An-Naba pada kegiatan produksi digunakan rumus lebar interval.
� � � = �
� – �
�ℎ � �� � � � =
−
= ,
Tabel 10. Kategori Skor Partisipasi Anggota Dalam Pemasaran Kategori Kegiatan
Skor
Tidak aktif 2,00
– 3,33 Kurang aktif
3,34 – 4,66
Aktif 4,67
– 6,00
32
IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
Keadaan umum wilayah penelitian menjelaskan tentang keadaan geografis, keadaan penduduk dan keadaan pertanian yang ada di Desa Ambarketawang.
Keadaan geografis mencakup wilayah administratif, letak dan luas wilayah. Keadaan penduduk menjelaskan karakteristik penduduk yang dilihat dari jenis kelamin, usia
dan tingkat pendidikan. Sedang keadaan pertanian menggambarkan tentang potensi pertanian yang ada di Desa Ambarketawang. Semua data tersebut bersumber dari
Data Monografi Desa Ambarketawang tahun 2013.
A. Keadaan Geografis
Desa Ambarketawang merupakan salah satu Desa yang berada di wilayah Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada awalnya terbentuk atas penggabungan empat wilayah kelurahan lama yaitu 1 Kelurahan Mejing 2 Kelurahan Gamping 3 Kelurahan Bodeh 4 Kelurahan
Kalimanjung. Berdasarkan Maklumat Pemerimtah Daerah Istimewa Yogyakarta yang diterbitkan pada tahun 1946, empat kelurahan tersebut digabung menjadi satu dengan
nama Desa Ambarketawang. Wilayah Desa Ambarketawang membujur dari arah utara ke selatan yang
meliputi wilayah seluas kurang lebih 653,8975 Ha. Terdiri dari 13 padukuhan yaitu Mejing Lor, Mejing Wetan, Mejing Kidul, Gamping Lor, Gamping Tengah, Gamping
Kidul, Patukan, Bodeh, Tlogo, Depok, Kalimanjung, Mancasan dan Watulangkah.
Letak Desa Ambarketawang berada di jalan utama Yogyakarta - PurworejoJakarta. Hal ini mengakibatkan wilayah Desa Ambarketawang
berkembang dengan pesat terutama dalam bidang perekenomian, perindustrian, pendidikan, perdagangan dan kependudukan. Dengan perkembangan yang begitu
pesat dan didukung keberadaan kantor dinas pemerintahan Kecamatan Gamping yang terlatak wilayah Desa Ambarketawang, mengakibatkan wilayah ini menjadi pusat
pengembangan Ibukota Kecamatan Gamping, bahkan merupakan wilayah pengembangan Ibukota Propinsi D.I. Yogyakarta ke arah barat.
B. Keadaan Penduduk
Keadaan jumlah penduduk suatu daerah umumnya akan mengalami perubahan setiap tahun. Keadaan tersebut disebabkan dengan adanya kelahiran,
kematian dan perpindahan penduduk baik yang masuk maupun keluar. Jumlah penduduk dalam suatu daerah dapat dikategorikan atau dikelompokkan berdasarkan
jenis kelamin, usia, pendidikan dan mata pencaharian.
1. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Jumlah penduduk Desa Ambarketawang tercatat sebanyak 21.252 jiwa yang terdiri dari 49,12 laki-laki dan 50,88 perempuan. Berdasarkan data yang
diperoleh dari Kelurahan Ambarketawang diketahui bahwa selisih penduduk berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yaitu 1,76. Selisih tersebut menunjukkan
penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih besar 1,76 dari penduduk laki- laki.