13
untuk masa yang akan datang, atau memiliki manfaat melebihi satu periode akuntansi tahunan. Dalam pencatatan biaya dimasukkan dalam neraca sebagai
aset assets perusahaan. Sedangkan, beban expense didefinisikan sebagai biaya cost yang
telah memberikan suatu manfaat expired cost dan termasuk pula penurunan dalam aset atau kenaikan dalam kewajiban sehubungan dengan penyerahan
barang dan jasa dalam rangka memperoleh pendapatan, serta pengeluaran- pengeluaran yang yang hanya memberi manfaat untuk tahun buku berjalan.
Melalui definisi diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa biaya cost akan menjadi beban expense jika manfaat dari barang atau jasa itu
sudah diterima atau dengan kata lain biaya cost tersebut telah habis masa manfaatnya. Sedangkan jika, manfaatnya belum habis maka digolongkan
menjadi aset assets.
2.2.2 Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya diperlukan untuk menyampaikan dan menyajikan data biaya agar berguna bagi manajemen dalam mencapai berbagai tujuannya.
Sebelum memutuskan bagaimana mengalokasikan biaya dengan baik, manajemen dapat melakukan pengklasifikasian biaya atas berbagai dasar.
Ada beberapa cara pengklasifikasikan biaya yang dikemukakan oleh Ceciliy A. Raiborn dan Michael R. Kinney 2011 : 34,antara lain:
a. Pengklasifikasian biaya berdasarkan objek biaya
14
Objek biaya cost object adalah segala sesuatu yang diinginkan oleh manajemen untuk mengumpulkan atau mengakumulasikan biaya.
Biaya yang terkait dengan segala macam objek biaya dapat diklasifikasikan sesuai dengan hubungannya dengan objek biaya.
Oleh karena itu, biaya dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu ; 1
Biaya Langsung Direct Cost Biaya langsung direct cost adalah biaya yang secara tepat dan
ekonomis mudah dilacak ke objek biaya. Contoh: Biaya ban mobil yang digunakan untuk produksi mobil merupakan biaya
bahan langsung, karena perusahaan dengan mudah dapat mengetahui data biaya bahan baku ini.
2 Biaya Tidak Langsung Indirect Cost
Biaya tidak langsung indirect cost merupakan biaya yang tidak secara ekonomis dapat dilacak ke objek biaya melainkan harus
dialokasikan ke objek biaya. Contoh: Biaya lem yang digunakan untuk produksi mobil merupakan biaya tidak langsung, karena
biaya ini tidak secara mudah dilacak oleh perusahaan. b.
Pengklasifikasian biaya berdasarkan reaksi terhadap perubahan dalam aktivitas.
1 Biaya Variabel Variable Cost Biaya variabel variable cost adalah biaya yang bervariasi
dalam total proporsi yang langsung untuk perubahan dalam sebuah aktivitas. Biaya variabel ini berjumlah tetap per unitnya.
15
Biaya variabel sangatlah penting untuk total profitabilitas perusahaan, karena setiap saat sebuah produk diproduksi atau
telah terjual, atau sebuah jasa yang telah diberikan, jumlah biaya variabel yang terkait tersebut terjadi.
2 Biaya Tetap
Fixed Cost Biaya tetap fixed cost adalah biaya yang selalu tetap dalam
total di sebuah rentang aktivitas yang relevan. Pada dasarnya, untuk setiap unit, biaya tetap perubahannya berbanding terbalik
dengan perubahan dalam tingkatan sebuah aktivitas. Biaya tetap per unit menurun apabila jumlah aktivitas meningkat.
Sebaliknya biaya tetap ini akan meningkat, apabila jumlah aktivitasnya menurun.
3 Biaya Campuran Mixed Cost Biaya campuran mixed cost adalah biaya lain yang tidak secara
jelas dimasukkan dalam biaya tetap maupun biaya variabel. Pada dasarnya, biaya campuran untuk setiap unit tidak berubah-
ubah dalam proporsinya yang langsung untuk berubah dalam sebuah aktivitas, ataupun jumlahnya akan tetap apabila
aktivitasnya berubah. 4 Biaya Bertahap Step Cost
Biaya bertahap
step cost merupakan jenis biaya lain yang berubah menjadi naik dan turun ketika aktivitas berubah dengan
sebuah interval atau tahapan tertentu. Biaya bertahap step cost
16
dapat dikategorikan sebagai biaya variabel ataupun biaya tetap. Biaya variabel bertahap memiliki tahapan-tahapan kecil,
sedangkan biaya tetap bertahap memiliki tahapan-tahapan yang besar.
c. Pengklasifikasikan berdasarkan pada laporan keuangan
1 Biaya belum berakhir neraca 2 Biaya yang telah kadaluwarsa beban laporan laba rugi
3 Biaya Produk Product Cost Biaya produk product cost adalah biaya yang berhubungan
dengan pembuatan atau pemerolehan produk atau penyediaan jasa yang secara langsung menghasilkan pendapatan untuk
sebuah perusahaan. Biaya produk juga disebut sebagai biaya persediaan inventoriable costs, yang meliputi biaya langsung
biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung serta biaya tidak langsung overhead. Elemen biaya overhead
ini meliputi gaji pengawas pabrik, asuransi, biaya keperluan utilitas pada mesin-mesin produksi, peralatan dan fasilitas.
Jumlah tenaga kerja langsung dan biaya overhead disebut biaya konversi conversion cost. Biaya tersebut terjadi untuk
mengubah bahan baku menjadi sebuah produk. Jumlah dari biaya bahan baku langsung dengan biaya tenaga kerja langsung
disebut dengan biaya primer prime cost
17
4 Biaya Periode Period Cost Biaya periode period cost adalah biaya yang lebih
berhubungan dengan fungsi-fungsi bisnis daripada produksi, seperti penjualan dan administrasi.
2.2.3 Pengertian Harga Pokok Produksi