Analisis Bisnis Usaha Kecil Menengah ( UKM ) Rumah Makan Ayam Tiram di Jalan Jamin Ginting, Medan

(1)

ANALISIS BISNIS USAHA KECIL MENENGAH (UKM) RUMAH MAKAN AYAM TIRAM

DI JALAN JAMIN GINTING MEDAN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana (S1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Disusun oleh:

090907101

YUDHI AFRIANSYAH

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

KATA PENGANTAR

BismillahirrahmanirrahimAssalamu’alaikum Wr.WbAlhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan ridhoNya akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya, dengan judul “Analisis Bisnis Usaha Kecil Menengah ( UKM ) Rumah Makan Ayam Tiram di Jalan Jamin Ginting, Medan” Sholawat dan salam tetap terlimpah curahkan kepada utusan-Nya tercinta dan terkasih, junjungan kita Rasulullah Saw dan seluruh pengikutnya yang dengan jiwa sucinya penuh pengorbanan dan keihklasan telah membimbing dan menuntun umatnya ke jalan yang penuh dengan cahaya ilmu yang di Ridhoi oleh Allah SWT. Penyelesaian Skripsi ini tentunya tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan, dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikanterima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Buat kedua orang tua tercinta ( Drs. Mulyadi Ms dan Dra. Adriana Hsb ) serta seluruh keluarga yang tiada henti-hentinya mendo’akan dan memotivasi, sehingga penulismampu menyelesaikan skripsi dengan lancar dan baik.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing M.A, selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fisip USU.

3. Bapak Arifin Nasution S.Sos M.Sp selaku sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis yang memberikan saya banyak pelajaran dan masukan khususnya dalam organisasi kampus.

4. Ibu Siswati Saragi S.sos M.Sp yang sering saya panggil Kak Sis yang selalu membantu dan memotivasi saya.


(3)

5. Bapak Azuar Juliandi SE, S.Sos, M.si selaku Dosen pembimbing yang dengan kesabaran membimbing dan memberi arahan serta masukan yang amat berguna hingga terselesaikan skripsi ini.

6. Seluruh dosen Departemen Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU yang telah memberi banyak motivasi dan ilmu hingga bisa menjadi seorang sarjana Ilmu Administrasi Bisnis.

7. Bapak Nursam Wali selaku pimpinan dan pemilik Rumah Makan Ayam Tiram, Medan beserta seluruh staf-stafnya, yang telah banyak memberikan informasi dan bimbingan selama penulis melakukan penelitian di Rumah Makan Ayam Tiram, Medan.

8. Teman-teman seperjuangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik khususnya AB Kelas A angkatan 2009 dan Rangga Restu, Fachrur, Begok, Bedol, Agus dan Frans yang selalu mengisi hari-hari penulis dalam canda tawa dan duka yang membantu proses terselesaikannya skripsi ini.

9. Seluruh teman – teman AB’09 yang namanya tidak bisa disebut satu persatu. Banyak cerita yang sudah kita lalui mulai dari inisiasi di sibolangit, melewati tiap semester, terima kasih buat kebersamaan yang telah ada.

10.Buat orang – orang yang telah bekerjasama dengan saya mengurus ikatan mahasiswa 2011-2012, banyak kegiatan yang kita jalani bersama – sama tanpa kalian semua ikatan mahasiswa tidak berjalan sedemikian baik.

11. Dan buat kekasih tercinta Tengku Nico Kumalasari yang selalu mendukung dan memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini .


(4)

13.Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu-satu, yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga kebaikan semua pihak yang telah memberikan bantuan mendapat balasan pahala dari Allah SWT dan menjadi amal yang tiada putus pahalanya, dan bermanfaat untuk kita semua di dunia maupun di akhirat. Amiiien. namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena keterbatasan kemampuan Ilmu. Penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak sehingga dapat menjadikan karya ini menjadi lebih baik. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya sebagai sumber informasi untuk perbaikan kehidupan manusia. Amin. Wassalamualaikum Wr.Wb.

Medan, 20 Juli 2013 Penulis

NIM. 090907101 YUDHI AFRIANSYAH


(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

ABSTRAK ... ix

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah... 4

1.3 Tujuan Penelitian... 5

1.4 Manfaat Penelitian... 5

BAB II : KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori... 7

2.1.1. Bisnis... 7

2.1.1.1. Pengertian Bisnis... 7

2.1.1.2. Bentuk dan Klasifikasi Bisnis... 8

2.1.2. Usaha Kecil Menengah (UKM)... 10

2.1.2.1. Pengertian Usaha Kecil Menengah... 10

2.1.2.2. Peran Usaha Kecil Menengah... 12

2.1.2.3. Fungsi – fungsi Bisnis Usaha Kecil Menengah... 13

2.1.3. Keuangan... 15

2.1.4. Sumber Daya Manusia... 18

2.1.5. Produksi... 21

2.1.6. Pemasaran... 24


(6)

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian... 28

3.2 Lokasi Penelitian... 28

3.3 Informan penelitian... 28

3.4 Defenisi Konsep... 29

3.5 Defenisi Operasional... 31

3.7 Teknik Pengumpulan Data... 33

3.8 Teknik Analisa Data... 34

BAB IV : HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi lokasi penelitian... 36

4.2 Penyajian Data... 41

4.3 Analisis Data... 48

BAB V : PENUTUP 5.1 Kesimpulan... 62

5.2 Saran... 64

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Data SDM Rumah Makan Ayam Tiram... 27

Tabel 2: Informan berdasarkan jenis kelamin... 31

Tabel 3: Informan berdasarkan usia... 31

Tabel 4: Informan berdasarkan jenis pekerjaan... 32

Tabel 5: data kisaran uang yang keluar dalam satu bulan... 40

Tabel 6: Data total penghasilan selama 1 bulan... 40

Tabel 7: data jumlah produksi rumah makan Ayam tiram dalam 1 hari.. 43

Tabel 8: Daftar harga makanan di Rumah Makan Ayam Tiram... 45

Tabel 9: Data daftar harga minuman di Rumah Makan Ayam Tiram... 46


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Bangunan depan lokasi penelitian Gambar 2 : Bagian dalam lokasi penelitian

Gambar 3 : Wawancara dengan informan kunci atau pemilik usaha Gambar 4 : Wawancara dengan informan utama atau karyawan Gambar 5 : Dokumentasi


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pengajuan judul skripsi

2. Permohonan pengajuan judul skripsi 3. Penugasan membimbing skripsi 4. Izin pra penelitian

5. Izin penelitian 6. Daftar wawancara 7. Jadwal seminar proposal

8. Daftar hadir peserta seminar proposal 9. Berita acara seminar proposal


(10)

ABSTRAK

ANALISIS BISNIS USAHA KECIL MENENGAH ( UKM ) RUMAH MAKAN AYAM TIRAM DI JALAN

JAMIN GINTING MEDAN Nama : Yudhi Afriansyah

Nim : 090907101

Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis

Pembimbing : Azuar Juliandi, SE, S. Sos, M. Si

Di dalam proses bisnis khususnya bisnis rumah makan terdapat indikator – indikator yang harus dilaksanakan dengan baik dan benar seperti keuangan, sumber daya manusia, produksi, dan pemasaran. Permasalahan yang timbul di indikator tersebut seperti manajemen keuangan yang tidak tertib, kedisiplinan SDM dalam efektivitas kerja, naiknya harga bahan baku, dan kurangnya promosi atau penyampaian informasi tentang usaha.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan keuangan, sumber daya manusia, produksi, dan pemasaran yang terdapat di rumah makan Ayam Tiram di Jalan Jamin Ginting, No 122 Medan.

Bentuk penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan maksud menggambarkan kejadian atau fakta yang terdapat di suatu objek penelitian dengan cara melakukan wawancara dan observasi dan kemudian menganalisis data – data yang diperoleh dari lokasi penelitian dan kemudian membandingkan dengan teori – teori.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan rumah makan Ayam Tiram telah melaksanakan manajemen keuangan, pemilihan sumber daya manusia, proses produksi, dan pelaksanaan pemasaran dengan cukup baik, sehingga dapat merebut banyak konsumen di tahun pertama dan keduanya, akan tetapi masih terdapat beberapa hal yang perlu dibenahi seperti memperbesar tempat atau ruang makan untuk konsumen, mengatur tata lokasi untuk parkir kendaraan konsumen, manajemen keuangan yang lebih teratur, menambah tenaga kerja demi menambah efektifitas pelayanan.

Kata kunci : Bisnis Usaha Kecil Menengah, Keuangan, SDM, Produksi dan Pemasaran


(11)

ABSTRAK

ANALISIS BISNIS USAHA KECIL MENENGAH ( UKM ) RUMAH MAKAN AYAM TIRAM DI JALAN

JAMIN GINTING MEDAN Nama : Yudhi Afriansyah

Nim : 090907101

Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis

Pembimbing : Azuar Juliandi, SE, S. Sos, M. Si

Di dalam proses bisnis khususnya bisnis rumah makan terdapat indikator – indikator yang harus dilaksanakan dengan baik dan benar seperti keuangan, sumber daya manusia, produksi, dan pemasaran. Permasalahan yang timbul di indikator tersebut seperti manajemen keuangan yang tidak tertib, kedisiplinan SDM dalam efektivitas kerja, naiknya harga bahan baku, dan kurangnya promosi atau penyampaian informasi tentang usaha.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan keuangan, sumber daya manusia, produksi, dan pemasaran yang terdapat di rumah makan Ayam Tiram di Jalan Jamin Ginting, No 122 Medan.

Bentuk penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan maksud menggambarkan kejadian atau fakta yang terdapat di suatu objek penelitian dengan cara melakukan wawancara dan observasi dan kemudian menganalisis data – data yang diperoleh dari lokasi penelitian dan kemudian membandingkan dengan teori – teori.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan rumah makan Ayam Tiram telah melaksanakan manajemen keuangan, pemilihan sumber daya manusia, proses produksi, dan pelaksanaan pemasaran dengan cukup baik, sehingga dapat merebut banyak konsumen di tahun pertama dan keduanya, akan tetapi masih terdapat beberapa hal yang perlu dibenahi seperti memperbesar tempat atau ruang makan untuk konsumen, mengatur tata lokasi untuk parkir kendaraan konsumen, manajemen keuangan yang lebih teratur, menambah tenaga kerja demi menambah efektifitas pelayanan.

Kata kunci : Bisnis Usaha Kecil Menengah, Keuangan, SDM, Produksi dan Pemasaran


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Usaha Kecil Menengah menurut UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah entitas yang memiliki kriteria yakni kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 ( lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp 500.000.000,00 ( lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan kegiatan usaha yang mampu menyerap tenaga kerja, yang membantu pemerintah dalam pengurangan pengangguran dan kegiatan usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha jika usaha yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan tujuan awal usaha.

Meskipun UKM telah menunjukkan peranannya dalam perekonomian nasional, namun masih menghadapi berbagai masalah usaha, baik yang bersifat internal maupun eksternal, contohnya produksi, pengolahan, pemasaran, sumber daya manusia, desain dan teknologi, permodalan.

Secara umum menurut Eti Wahyuni et.al. (2005: 2) dalam buku “Lilitan Masalah Usaha Kecil Menengah (UKM) & Kontroversi Kebijakan permasalahan yang dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM)”, antara lain meliputi : Faktor internal yakni kurangnya permodalan dan terbatasnya akses pembiayaan, lemahnya jaringan usaha dan kemampuan penetrasi pasar, mentalitas pengusaha UKM, dan kurangnya transparansi.


(13)

Faktor eksternal yakni iklim usaha belum sepenuhnya kondusif, kebijaksanaan pemerintah untuk menumbuhkembangkan UKM, kendala lain yang dihadapi oleh UKM adalah mendapatkan perijinan untuk menjalankan usaha mereka, terbatasnya sarana dan prasarana usaha, kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Selain itu, tak jarang UKM kesulitan dalam memperoleh tempat untuk menjalankan usahanya yang disebabkan karena mahalnya harga sewa atau tempat yang ada kurang strategis, pungutan liar, sifat produk dengan ketahanan pendek, terbatasnya akses pasar, terbatasnya akses informasi, selain akses pembiayaan.

Menurut pengamatan yang dilakukan oleh penulis di Jalan Jamin Ginting terdapat lebih dari 100 usaha kecil menengah (UKM) dengan berbagai jenis usaha contohnya seperti kuliner ( usaha rumah makan ayam tiram, toko kue Hafiza dll), percetakan (usaha fotocopy, printer, dll), grosir burger, toko sport, warung internet, kedai sampah, bengkel sepeda motor dan lain sebagainya.

Menurut pengamatan penulis tertarik meneliti pelaku usaha kecil menengah (UKM) khususnya di Rumah Makan Ayam Tiram di Jalan Jamin Ginting, Medan dikarenakan rumah makan Ayam Tiram adalah rumah makan yang baru 2 tahun merintis usaha tetapi sudah berhasil memiliki konsumen yang cukup besar berdasarkan prariset yang penulis lakukan, penulis melihat dengan tempat yang tidak begitu luas dan dapat dikatakan sempit juga berbagai faktor lainnya seperti lahan parkir yang tidak memadai tetapi rumah makan Ayam Tiram selalu ramai dikunjungi oleh konsumen pada saat makan siang khususnya.


(14)

Rumah Makan Ayam Tiram adalah rumah makan Padang yang memiliki menu special yaitu ayam tiram, selain itu juga rumah makan ini menjual berbagai macam lauk pauk seperti ayam goreng, ayam sambal, ikan goreng, ikan sambal, telur dadar dan lain sebagainya. Rumah Makan Ayam Tiram juga menjual berbagai jenis minuman dan jus. Besarnya minat konsumen mengkonsumsi makanan dan minuman di Rumah Makan Ayam Tiram ini menurut pengamatan penulis selain dikarenakan cita rasa yang memenuhi kepuasan konsumen, Rumah Makan ayam tiram juga mematok harga yang murah dengan harga minimal Rp 5.000 sampai Rp 7.000.

Walaupun demikian menurut pengamatan peneliti melihat beberapa permasalahan seperti tempat yang terlalu sempit dengan konsumen yang cukup besar, makanan yang banyak tersisa dikarenakan faktor cuaca misalnya dikarenakan hujan dapat menyebabkan pengunjung tidak seramai sewaktu tidak turun hujan dan faktor lain yang menyebabkan makanan banyak tersisa, karyawan yang tidak hadir sehingga dapat mengurangi pelayanan terhadap konsumen, dan tempat parkir konsumen yang menggunakan kendaraan bermotor.

Dengan permasalahan – permasalahan di atas penulis juga memberikan solusi terhadap permasalahan yang ditemukan di rumah makan Ayam Tiram seperti misalnya memperbesar tempat atau ruang makan untuk konsumen, mengatur tata lokasi untuk parkir kendaraan konsumen, membuat peraturan yang membuat karyawan lebih disiplin mengenai kehadiran dan lain – lain sebagainya yang dapat menjadi solusi bagi perkembangan rumah makan Ayam Tiram yang lebih positif di hari – hari berikutnya dan jelasnya penulis meletakan di bagian kesimpulan dan saran.


(15)

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik meneliti usaha kecil menengah (UKM) Rumah Makan Ayam Tiram di Jalan Jamin Ginting khususnya tentang bisnis usaha kecil di rumah makan tersebut. Ruang lingkup atau batasan masalah yang diteliti adalah tentang permodalan / keuangan, sumber daya manusia, produksi, dan pemasaran.

1.2. Rumusan Masalah

Menurut Sanapiah Faisal ( 1992:28), dalam rancangan usulan penelitian perlu ditegaskan dan dirumuskan masalah yang diteliti. Rumusannya perlu jelas dan tegas, sehingga keseluruhan proses penelitian benar – benar terarah dan terfokus ke alamat yang jelas.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengelolaan keuangan di Rumah Makan Ayam Tiram di Jalan Jamin Ginting, Medan ?

2. Bagaimana pengelolaan sumber daya manusia (SDM) di Rumah Makan Ayam Tiram di Jalan Jamin Ginting, Medan ?

3. Bagaimana pengelolaan produksi di Rumah Makan Ayam Tiram di Jalan Jamin Ginting, Medan ?

4. Bagaimana pengelolaan pemasaran di Rumah Makan Ayam Tiram di Jalan Jamin Ginting, Medan ?


(16)

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah :

1. Mengetahui bagaimana pengelolaan keuangan di Rumah Makan Ayam Tiram di Jalan Jamin Ginting, Medan dan mengetahui bagaimana pengelolaan modal sehingga didapat laba.

2. Mengetahui bagaimana pengelolaan sumber daya manusia (SDM) di Rumah Makan Ayam Tiram di Jalan Jamin Ginting, Medan dan mengetahui peranan SDM di dalam pelaksanaan pelayanan.

3. Mengetahui bagaimana pengelolaan produksi di Rumah Makan Ayam Tiram di jalan Jamin Ginting, Medan dan pertimbangan memilih memproduksi jenis makanan dan jumlah produksi.

4. Mengetahui bagaimana pengelolaan pemasaran di Rumah Makan Ayam Tiram di jalan Jamin Ginting, Medan dan mengetahui pemasaran yang bagaimana yang paling efektif.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoritis, topik mengenai permasalahan bisnis merupakan salah

satu topik yang penting dan menarik yang dipelajari pada Ilmu Administrasi Bisnis, oleh karena itu secara teoritis, penelitian diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik khususnya Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis.


(17)

2. Secara Praktis, sebagai sumbangan pemikiran dan informasi kepada masyarakat umum tentang bisnis usaha kecil menengah (UKM) khususnya Rumah Makan Ayam Tiram di Jalan Jamin Ginting, Medan.

3. Bagi pelaku bisnis, Diharapkan penelitian dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas dari strategi yang telah dijalankan selama ini dan jga memberikan alternatif strategi yang dapat digunakan untuk usaha sejenis.


(18)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Kerangka Teori

Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, perlu mengemukakan teori – teori sebagai kerangka berfikir untuk menggambarkan dari sudut mana penelitian menyoroti masalah yang dipilih. Sugiyono menyatakan bahwa landasan teori perlu ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba – coba ( Sugiyono, 2005:55).

2.1.1. Bisnis

2.1.1.1. Pengertian Bisnis

Alan Afuah dalam buku Alam S (2004:18), beliau mengartikan bahwa bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang di inginkan konsumen.

Machfoedz ( 2007: 8) menyatakan bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Mussleman ( 2004: 9) menyatakan bisnis adalah suatu aktifitas yg memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat dan perusahaan di organisasikan untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.


(19)

2.1.1.2. Bentuk-bentuk dan Klasifikasi Bisnis

Menurut Dewanti (2008: 95) bentuk - bentuk dan klasifikasi bisnis adalah seperti perusahaan perseorangan, persekutuan, perseroan, koperasi, dan makna dari bentuk – bentuk dan klasifikasi bisnis tersebut adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan perseorangan:

kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus menanggung seluruh kerugian itu.

2. Persekutuan:

lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi

3. Perseroan:

beberapa orang dan diawasi ol tanggung jawab yang terbatas atas hart

4. Koperasi: adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.


(20)

Klasifikasi Bisnis menurut Thoha (2002: 87) terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan. Dalam hal ini ada beberapa contoh bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya seperti manufaktur, bisnis jasa, pengecer dan distributor, bisnis pertanian, bisnis financial, bisnis informasi, utilitas, bisnis real estate dan bisnis transportasi. Dan makna dari beberapa contoh bisnis tersebut adalah sebagai berikut :

1.

mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.

2.

mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.

3.

barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer.

4. Bisnis

barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.

5. Bi


(21)

6. Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).

7.

listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.

8. Bisnis

cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.

9. Bisnis

cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.

2.1.2. Usaha Kecil Menengah

2.1.2.1 Pengertian Usaha Kecil Menengah

Usaha Kecil Menengah menurut UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah entitas yang memiliki kriteria yakni kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 ( lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp 500.000.000,00 ( lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Adapun pengertian UKM dan Industri Kecil menurut berbagai ahli adalah sebagai berikut

a. Menurut Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).

Industri kecil adalah industri perdagangan yang memiliki tenaga kerja antara 5-19 orang.


(22)

b. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)

Industri kecil adalah sebuah perusahaan dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 20 orang, termasuk yang dibayar, pekerja pemilik dan pekerja keluarga yang tidak dibayar. Selanjutnya BPS memberikan kreteria yang sederhana berdasarkan jumlah tenaga kerja atau unit usaha seperti :

1) Industri rumah tangga dengan pekerja 1-4 orang 2) Industri kecil dengan pekerja 5-19 orang

3) Industri sedang dengan pekerja 20-99 orang 4) Industri besar dengan pekerja 100 orang lebih c. Menurut Departemen Keuangan

Usaha kecil adalah usaha produksi milik keluarga atau perorangan warga negara Indonesia yang memiliki asset penjualan paling banyak Rp 1 M/ tahun

d. Menurut Menteri Negara Koperasi dan UKM.

Usaha kecil adalah milik warga negara Indonesia baik perorangan maupun berbadan hukum yang memiliki kekayaan bersih sebanyak-banyaknya Rp 200.000.000 dan mempunyai omzet atau nilai output penjualan paling banyak Rp 1.000.000.000 dan usaha tersebut berdiri sendiri.

e. Menurut Komite Penanggulan Kemiskinan.

Usaha kecil adalah pemilik atau pelaku kegiatan usaha skala mikro di semua sektor ekonomi dengan kekayaan diluar tanah dan bangunan maksimal Rp 25.000.000


(23)

Pengertian usaha kecil menengah dari berbagai literatur memiliki beberapa persamaan,Sehingga dari pendapat-pendapat tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa usaha kecil menengah adalah perusahaan baik berbadan hukum atau tidak,yang memilki tenaga kerja 1-100 orang lebih,milik Warga Negara Indonesia dengan total penjualan maksimal 1 milyar/yahun.

2.1.2.2 Peran Usaha Kecil Menengah

Menurut Thoha (2001 : 77) Usaha kecil menengah memiliki peranan yang sangat besar terhadap perekonomian nasional. Adapun peran UKM diantaranya sebagai berikut : penyedia barang dan jasa, penyerap tenaga kerja, pemerataan pendapatan, nilai tambah bagi produk daerah, peningkatan taraf hidup. Melihat perannya begitu besar maka pembinaan dan pengembangan industri kecil bukan saja penting sebagai jalur ke arah pemerataan hasil-hasil pembangunan, tetapi juga sebagai unsur pokok dari seluruh struktur industri di Indonesia,Karena dengan investasi yang kecil dapat berproduksi secara efektif dan banyak menyerap banyak tenaga kerja.

Hafsah (2001 : 2) usaha kecil menengah memilki peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil – hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu lalu, dimana banyak usaha berskala besar mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya. Oleh karena itu usaha kecil menengah harus mendapat dukungan penuh oleh pemerintah agar usaha kecil menengah bisa berkembang.


(24)

2.1.2.3. Fungsi-fungsi Bisnis Usaha Kecil Menengah

Menurut Tjiptono (2008 : 87) dalam buku strategi pemasaran tentang fungsi-fungsi dalam bisnis seperti fungsi keuangan, sumber daya manusia, produksi, dan pemasaran memiliki makna sebagai berikut :

1. Keuangan

Keuangan perusahaan Intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugasnya diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan.

2. Sumber daya manusia ( SDM)

Sumber daya manusia (karyawan) adalah hal yang sangat kritis untuk berhasilnya suatu perusahaan. Suatu bisnis harus merancang lingkungan kerja yang akan memotivasi karyawan sehingga menolong keberhasilan bisnis. Bisnis juga harus mengembangkan rencana cara memonitor dan mengevaluasi karyawan untuk memberikan kompensasi. Dengan memonitor dan member kompensasi kepada karyawan secara wajar, bisnis dapat yakin bahwa karyawan akan tergerak untuk memaksimalkan kinerjanya.


(25)

3. Produksi

Fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses produksi.

4. Pemasaran

Fungsi pemasaran menitikberatkan pada perencanaan, promosi, penjualan produk, pengembangan pasar, dan pengembangan produk baru guna meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Dengan demikian pemasaran dianggap sebagai fungsi penting dalam operasi bisnis suatu perusahaan. Strategi, taktik, dan sistem informasi operasional membantu manajer pemasaran dalam perencanaan produk, penentuan harga, strategi promosi penjualan dan pembelian, peramalan permintaan, pasar potensial untuk produk baru ataupun produk yang sudah ada serta penentuan jalur distribusi. Sistem laporan pengendalian mendukung usaha dari manajer pemasaran untuk mengendalikan efisiensi dan efektivitas dalam penjualan serta distribusi produk dan jasa. Analisa laporan memberikan informasi kepada perusahaan mengenai perbandingan antara hasil dari pelaksanaan pemasaran dan rencana pemasaran sehingga dapat diketahui apakah pemasaran tersebut telah berjalan sesuai dengan yang drencanakan.


(26)

2.1.3. Manajemen Keuangan

Pengertian manajemen keuangan menurut Sutrisno (2003:3) adalah sebagai semua aktifitas perusahaan dengan usaha – usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.

Menurut Liefman dalam buku Hasibuan (2003:16) manajemen keuangan berfungsi sebagai usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapatkan atau memperoleh aktiva. Dan menurut Rianto (1990:19) manajemen keuangan adalah seluruh aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat – syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut se – efisien mungkin.

2.1.3.1 Pengertian Biaya operasional

Biaya operasi atau biaya operasional secara harafiah terdiri dari 2 kata yaitu “Biaya” dan “operasional” menurut kamus besar bahasa Indonesia, biaya berarti uang yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan, melakukan, dan sebagainya) sesuatu; ongkos; belanja; pengeluaran. Sedangkan operasional berarti secara (bersifat) operasi; berhubungan dengan operasi. Pengertian dari biaya operasi menurut Jopie Yusuf (2006:33) adalah :

“ Biaya Operasi atau biaya operasional adalah biaya-biaya yang tidak berhubungan langsung dengan produk perusahaan tetapi berkaitan dengan


(27)

Menurut Supriyono (2004:209) biaya operasi dikelompokan menjadi 2 golongan dan dapat diartikan sebagai berikut:

1. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang terjadi atau manfaatnya dapat diidentifikasikan kepada objek atau pusat biaya tertentu.

2. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan pada objek atau pusat biaya tertentu, atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa objek atau pusat biaya.

Dari pengertian tersebut diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa :

1) Biaya operasional langsung merupakan biaya yang dapat dibebankan secara langsung pada kegiatan operasional.

2) Biaya operasional tidak langsung adalah biaya yang tidak secara langsung dibebankan pada kegiatan operasional.

Jadi biaya operasional adalah pengeluaran yang berhubungan dengan operasi, yaitu semua pengeluaran yang langsung digunakan untuk produksi atau pembelian barang yang diperdagangkan termasuk biaya umum, penjualan, administrasi, dan bunga pinjaman.

Biaya operasional meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Jumlah biaya variabel tergantung pada volume penjualan atau proses produksi, jadi mengikuti peningkatan atau penurunannya. Sedangkan biaya tetap selalu konstan meskipun volume penjualan produksi meningkat atau turun. Singkatnya biaya operasional merupakan biaya yang harus dikeluarkan agar kegiatan atau operasi perusahaantetap berjalan.


(28)

2.1.3.2 Keuntungan

Didirikannya sebuah perusahaan tentunya memiliki tujuan tertentu, salah satu tujuan pokoknya adalah mendapat sejumlah keuntungan atau laba yang diharapkan sesuai dengan apa yang telah dikorbankan. Namun tidak semua perusahaan mendapatkan laba dalam setiap usahanya karena hal tersebut sangat erat kaitannya dengan strategi usaha yang dilakukan. Banyak perusahaan-perusahaan kecil dengan modal yang sangat minim dapat berubah menjadi perusahaan besar dan dapat meraup laba yang besar.

Namun, tidak sedikit perusahaan dengan modal yang kuat tetapi menjadi pailit setelah beberapa tahun beroperasi. Hal ini bisa disebabkan oleh karena biaya operasi yang dikeluarkan lebih besar dari pada pendapatan yang diterima oleh perusahaan.

Kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan atau laba tersebut sangat tergantung pada bagaimana perusahaan tersebut menerapkan konsep strategi atau perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang sesuai dengan bidang tugas masing-masing, dan pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur dan kinerja yang telah ditentukan oleh perusahaan sebelumnya.

Laba menurut Alimsyah dan Padji (2006 : 408) adalah sebagai berikut : “Laba adalah kelebihan pendapatan di atas biaya”

Henry Simamora (2001 : 529) juga mendefinisikan laba sebagai berikut :

“Laba merupakan kemampuan perusahaan untuk meraup keuntungan yang memuaskan sehingga pemodal dan pemegang saham akan terus untuk menyediakan modal bagi perusahaan.”


(29)

Maka dapat dilihat dua unsur penting yang menentukan laba, yaitu pendapatan dan biaya. Pendapatan dapat diartikan sebagai penerimaan baik tunai maupun bukan tunai yang merupakan hasil dari penjualan barang atau jasa dalam jangka waktu tertentu.

2.1.3. Sumber Daya Manusia

Pengertian sumber daya manusia menurut Marwansyah (2010:3) manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan melalui fungsi – fungsi perencanaansumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan industrial.

Nawawi (2003:42) mengemukakan bahwa SDM adalah proses pendayagunaan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi agar potensi fisik dan psikis yang dimiliki berfungsi maksimal bagi tercapainya tujuan perusahaan.

2.1.3.1 Rekrutmen

Menurut Henry Simamora (1997:212) Rekrutmen (Recruitment) adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam

Rekrutmen merupakan proses menghendaki informasi yang akurat mengenai seperti apakah rasanya bekerja di dalam organisasi bersangkutan. Organisasi-organisasi sangat menginginkan informasi yang akurat tentang seperti apakah pelamar-pelamar tersebut jika kelak mereka diangkat sebagai pegawai.


(30)

tujuan, antara lain:

1. Untuk memikat sekumpulan besar pelamar kerja sehingga organisasi akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pemilihan terhadap calon-calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi. 2. Tujuan pasca pengangkatan (post-hiring goals) adalah penghasilan karyawan-karyawan yang merupakan pelaksana-pelaksana yang baik dan akan tetap bersama dengan perusahaan sampai jangka waktu yang masuk akal.

3. Upaya-upaya perekrutan hendaknya mempunyai efek luberan (spillover effects) yakni citra umum organisasi haruslah menanjak, dan bahkan pelamar-pelamar yang gagal haruslah mempunyai kesan-kesan positif terhadap perusahaan.

Proses rekrutmen meliputi beberapa poin penting, menurut Simamora (1997:221):

1. Penyusunan strategi untuk merekrut

Di dalam penyusunan strategi ini, departemen sumber daya manusia bertanggung jawab didalam menentukan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan, bagaimana karyawan akan direkrut, di mana, dan kapan.

2. Pencarian pelamar-pelamar kerja

Setelah rencana dan strategi perekrutan disusun, aktivitas perekrutan sesungguhnya bisa berlangsung, melalui sumber-sumber perekrutan yang ada. Banyak atau sedikitnya pelamar dipengaruhi oleh usaha dari pihak perekrut di dalam menginformasikan lowongan, salah satunya adanya ikatan kerjasama yang baik antara perusahaan dengan sumber-sumber perekrutan external seperti sekolah, universitas.


(31)

3. Penyisihan pelamar-pelamar yang tidak cocok / penyaringan

Setelah lamaran-lamaran diterima, haruslah disaring guna menyisihkan individu yang tidak memenuhi syarat berdasarkan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan. Di dalam proses ini memerlukan perhatian besar khususnya untuk membendung diskualifikasi karena alasan yang tidak tepat, sehingga di dalam proses ini dibutuhkan kecermatan dari pihak penyaring.

4. Pembuatan kumpulan pelamar

Kelompok pelamar (applicant pool) terdiri atas individu-individu yang telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh perekrut dan merupakan kandidat yang layak untuk posisi yang dibutuhkan.

2.1.3.2. Gaji

Gaji adalah suatu hal yang penting bagi setiap karawan yang bekerja dalam suatu perusahan karena denga gaji yang diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhahidupnya.

Adapun pengertian gaji menurut hariandja :

“ Gaji merupakan salah satu unsur yang penting yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pegawai, sehingga dengan gaji yang diberikan pegawai akan termotivasi untuk bekerja lebih giat ”

2.1.3.3 Pelatihan

Menurut Mathis (2002), Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, proses ini terikat dengan berbagai tujuan organisasi, pelatihan dapat dipandang secara sempit maupun luas. Secara terbatas, pelatihan menyediakan


(32)

para pegawai dengan pengetahuan yang spesifik dan dapat diketahui serta keterampilan yang digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini. Terkadang ada batasan yang ditarik antara pelatihan dengan pengembangan, dengan pengembangan yang bersifat lebih luas dalam cakupan serta memfokuskan pada individu untuk mencapai kemampuan baru yang berguna baik bagi pekerjaannya saat ini maupun di masa mendatang.

2.1.3. Produksi

Pengertian produksi menurut Prishardoyo (2005:14) mengemukakan bahwa produksi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan menghasilkan barang atau meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa.

Oleh karena itu secara umum produksi merupakan semua perbuatan atau kegiatan yang berfungsi tidak hanya mencakup pembuatan barang – barang saja, tetapi dapat juga membuat atau menciptakan jasa pelayanan.

2.1.3.1. Bahan baku

Pengertian dari bahan baku menurut Mulyadi, bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian integral produk jadi. Sedangkan bahan baku yang di peroleh dapat berasal dari pembelian lokal, pembelian import, atau bisa juga berasal dari pengolahan sendiri. Adapun jenis – jenis bahan baku menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri adalah :

1. Bahan baku langsung.

Bahan baku langsung atau direct material adalah semua bahan baku yang merupakan bagian daripada barang jadi yang di hasilkan. Biaya yang di keluarkan untuk membeli bahan baku langsung ini mempunyai hubungan yang erat dan


(33)

2. Bahan Baku Tidak langsung.

Bahan baku tidak langsung atau disebut juga dengan indirect material, adalah bahan baku yang ikut berperan dalam proses produksi tetapi tidak secara langsung tampak pada barang jadi yang di hasilkan.

Sebagai contoh jenis dari bahan baku menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri adalah apabila barang jadi yang di hasilkan adalah meja dan kursi , maka yang merupakan bahan baku langsung dari pembuatan meja dan kursi tersebut adalah Kayu, sedangkan yang termasuk kedalam bahan baku tidak langsung adalah paku dan plamir yang berfungsi sebagai perekat kayu dan dasar cat untuk kursi yang dihasilkan.

Dilihat dari pengertian bahan baku dan bahan mentah dari pendapat para ahli diatas, dapat di simpulkan bahwa istilah bahan baku dan bahan mentah yang ada di dalam pengertian umum di jadikan menjadi satu sebutan yaitu bahan baku. 2.1.3.2. Biaya produksi

Menurut Garrison, Ray H., Eric W. Noreen, Peter C. Brewer. (2006) yang diterjemahkan oleh Hinduan (2006:54) biaya produksi adalah: “biaya produksi itu sendiri mencakup semua biaya yang terkait dengan pemerolehan atau pembuatan suatu produk”.

Hansen dan Mowen dalam terjemahan Fitriasari dan Kwary (2006:50) juga menyatakan bahwa biaya produksi merupakan: “biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa”.

Perusahaan manufaktur membagi biaya produksi ke dalam tiga kategori besar yakni:


(34)

1. Bahan langsung (direct material)

Garrison et al. terjemahan Hinduan (2006:51) menyatakan bahwa bahan langsung adalah: “bahan yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi. Sesungguhnya bahan baku berkaitan dengan semua jenis bahan yang digunakan dalam pembuatan produk jadi, dan produk jadi suatu perusahaan dapat menjadi bahan baku perusahaan yang lainnya”.

Hansen dan Mowen yang diterjemahkan oleh Fitriasari dan Kwary (2006:50) juga menyatakan bahwa: “biaya bahan langsung ini dapat langsung dibebankan ke produk karena pengamatan fisik dapat digunakan untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi oleh setiap produk”. Pengertian lain yang dinyatakan oleh Blocher et al. yang diterjemahkan oleh Tim Penerjemah Penerbit Salemba (2008:119) tentang biaya bahan baku langsung adalah: “bahan baku yang digunakan untuk memproduksi produk, yaitu yang secara fisik menjadi bagian dari produk tersebut”.

Biaya bahan langsung menurut Hariadi (1992:18) meliputi semua bahan baku yang dapat diidentifikasi secara fisik dengan produk tertentu. Misalnya, kayu untuk kursi, benang untuk kain. Tidak semua memang dapat diidentifkasi secara langsung dengan suatu produk adalah biaya bahan baku karena harus juga mempertimbangkan besarnya biaya tersebut dengan nilai akhir produk bersangkutan. Biaya bahan baku yang sulit diidentifikasi dengan produk tertentu dan jumlahnya tidak material, sebaiknya diperlakukan sebagai bahan pembantu . 2. Tenaga kerja langsung (direct labour)

Biaya tenaga kerja langsung menurut Hansen dan Mowen (1999:45) adalah: “tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada barang atau jasa yang sedang


(35)

diproduksi”. Pengertian biaya tenaga kerja langsung lainnya juga diungkapkan oleh Hariadi (1992:18) meliputi: “semua biaya tenaga kerja yang dapat diidentifikasi atau ditelusuri secara fisik terhadap produk tertentu seperti operator mesin dalam pabrik mobil”.

Biaya tenaga kerja langsung (direct labour) menurut Garisson et al. terjemahan Hinduan (2006:51) digunakan untuk biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi. Tenaga kerja langsung biasanya disebut juga tenaga kerja manual (touch labour) karena tenaga kerja langsung melakukan kerja tangan atas produk pada saat produksi.

3. Biaya overhead pabrik (manufacturing overhead)

Biaya overhead pabrik menurut Hariadi (1992:18-19) meliputi: “semua biaya produksi selain biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Dengan kata lain biaya overhead pabrik meliputi biaya bahan tidak langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya pabrik tidak langsung lainnya seperti depresiasi gedung pabrik, depresiasi mesin”.

2.1.6. Pemasaran

Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2005:9) Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secarabebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran sering digambarkan sebagai “seni menjual produk“. Tujuan Pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk


(36)

atau jasa itu sesuai dengan pelanggan. Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang,dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran – sasaran individu dan kelompok.

2.1.6.1. Harga

Doyle dan Saunders (1985:56) menemukan bukti empiris bahwa dengan cara mengurangi harga maka akan meningkatkan ancaman ketika harganya akan dinaikkan. Faktor lain yang menunjukkan bahwa konsumen juga mempertimbangkan harga yang lalu dan bentuk pengharapan pada harga di masa yang akan datang yang mungkin tidak optimal, apabila konsumen menunda pembelian di dalam mengantisipasi harga yang lebih rendah di masa mendatang. Namun penurunan harga pada merek berkualitas menyebabkan konsumen akan berpindah pada merek lain, akan tetapi penurunan harga pada merek yang berkualitas rendah tidak akan menyebabkan konsumen berpindah pada merek yang lain dengan kualitas yang sama.

2.1.6.2. Produk

Pengertian produk ( product ) menurut Kotler & Armstrong, (2001: 346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang


(37)

dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.

Atribut Produk

Menurut Kotler & Armstrong (2001:354) beberapa atribut yang menyertai dan melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah:

a. Merek (branding)

Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk (Kotler & Armstrong, 2001:360

b. Pengemasan (packing)

Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk.

c. Kualitas Produk (Product Quality)

Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat

menerapkan program ” Total Quality Manajemen (TQM)". Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai pelanggan.


(38)

2.1.6.3. Promosi

Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada ditawarkan perusahaan yang bersangkutan, Tjiptono (2001 : 219).

Adapun tujuan dari pada perusahaan melakukan promosi menurut Tjiptono (2001 : 221) adalah menginformasikan (informing), mempengaruhi dan membujuk (persuading) serta mengingatkan (reminding) pelangggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Sistaningrum (2002 : 98) menjelaskan tujuan promosi adalah empat hal, yaitu memperkenalkan diri, membujuk, modifikasi dan membentuk tingkah laku serta mengingatkan kembali tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan.

2.1.6.4.Distribusi

Menurut Nitisemito (1993: 102), Saluran Distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga-lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang at produsen ke konsumen.


(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pengertian metode penelitian adalah cara-cara yang dipegunakan dalam penelitian dalam penulisan laporan hasil penelitian terdiri dari :

3.1. Bentuk Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu menggambarkan data yang ada selama penelitian dilakukan. Bertujuan untuk menemukan informasi-informasi mengenai keadaan saat ini dan melihat kegiatan-kegiatan variabel yang ada. Penelitian ini tidak menguji hipotesa melainkan hanya mendeskripsikan informasi apa adanya Sugiyono, (2005: 56).

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Ayam Tiram yang terletak di Jalan Letjend Jamin Ginting No 122 Padang Bulan, Medan.

3.3. Informan penelitian

Menurut Suyanto (2005:172) informan penelitian terdiri dari beberapa macam yakni informan kunci (informan yang memiliki informasi pokok yang diperlukan dalam melakukan penelitian), informan utama merupakan informan yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti, informan tambahan yang merupakan informan yang dapat memberikan informasi meskipun tidak terlibat langsung dalam interaksi sosial.


(40)

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis informan tersebut untuk mengumpulkan data :

1) Informan kunci adalah informan yang memiliki informasi yang paling akurat dan tepat dikarenakan pelaksana suatu bentuk kegiatan. Di penelitian ini yang menjadi informan kunci adalah pemilik usaha dan karyawan rumah makan Ayam Tiram di jalan Jamin Ginting, Medan.

2) Informan utama adalah informan yang memiliki informasi walaupun tidak memiliki informasi sebanyak dan seakurat informan kunci dikarenakan hanya terlibat dapam proses bisnis. Di penelitian ini yang menjadi informan utama adalah karyawan dari usaha kecil menengah (UKM) di Jalan Jamin Ginting

3.4.Definisi Konsep 1. Bisnis

Bisnis adalah suatu perusahaan atau organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan keuntungan.

2. Usaha Kecil Menengah ( UKM)

Pengertian UKM (Usaha Kecil Menengah) dari berbagai literatur memiliki beberapa persamaan, Sehingga dari pendapat-pendapat tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa UKM (Usaha Kecil Menengah) adalah perusahaan baik berbadan hukum atau tidak,yang memilki tenaga kerja 1-100 orang lebih,milik Warga Negara Indonesia dengan total penjualan maksimal 1 milyar/ tahun.


(41)

3. Pengelolaan keuangan

Seluruh aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut se-efisien mungkin.

4. Pengelolaan sumber daya manusia ( SDM )

Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM yaitu yang terkandung dalam diri dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.

5. Pengelolaan produksi

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.


(42)

6. Pengelolaan pemasaran

Pemasaran marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberika mengenai dan keinginan manusia.

3.5. Defenisi operasional

Dalam penelitian ini defenisi operasional adalah : a. Keuangan dengan indikator sebagai berikut :

1. Biaya operasional yaitu seberapa besar biaya yang dikeluarkan dalam suatu proses bisnis. Misalnya pembukuan yang mencatat pengeluaran dalam batas waktu yang ditentukan.

2. Sumber Dana yaitu asal mula dana yang digunakan dalam suatu usaha baik itu dari pribadi ataupun pinjaman.

3. Keuntungan yaitu hasil yang diperoleh dari penjualan dikurangi dengan modal.

4. Managemen keuangan yaitu sistem pengaturan keuangan yang dilakukan di suatu usaha.

5. Kendala yaitu hal-hal yang menggangu aktivitas managemen keuangan.

b. Sumber Daya Manusia (SDM) dengan Indikator sebagai berikut :

1. Jumlah karyawan yaitu total keseluruhan sumber daya manusia di suatu usaha.


(43)

2. Perekrutan Karyawan, yaitu bagaimana proses ataupun syarat dalam perekrutan karyawan yang dipekerjakan dalam proses bisnis.

3. Penggajian Karyawan, yaitu seberapa besar upah atau gaji yang didapat karyawan dari pekerjaannya.

4. Pelatihan yaitu pemberian ilmu atau keterampilan sebelum melakukan aktivitas bisnis.

5. Pemberhentian yaitu hal yang membuat sumber daya manusia tidak diperdayakan lagi.

c. Produksi dengan indikator sebagai berikut :

1. Bahan baku, yaitu bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan dalam proses produksi bisnis.

2. Proses produksi, yaitu proses pembuatan bahan baku menjadi bahan jadi yang dapat dikonsumsi oleh konsumen.

3. Peralatan yaitu alat – alat yang digunakan dalam proses bisnis.

4. Pengawasan produksi yaitu pemantauan dalam proses bahan baku menjadi bahan jadi.

d. Pemasaran dengan indikator sebagai berikut :

1. Harga, yaitu seberapa besar harga yang dipatok untuk setiap produk yang ditawarkan kepada konsumen.

2. Produk, yaitu hasil dari proses produksi menghasilkan suatu produk/barang yang dapat ditawarkan kepada konsumen.

3. Promosi, yaitu cara atau media yang digunakan untuk menginformasikan suatu produk ke orang lain.


(44)

4. Distribusi, yaitu saluran produk ke konsumen yang telah melakukan transaksi jual beli.

5. Pelayanan, yaitu proses melayani konsumen dalam memenuhi kebutuhan dari konsumen.

3.7.Teknik pengumpulan data

Sumber data adalah obyek dari mana data dapat diperoleh. Dalam hal ini peneliti menggunakan data :

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dilapangan oleh peneliti atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer disebut juga data asli atau data baru. Data ini mempunyai 2 metode atau tehnik dalam pengumpulan datanya, yaitu metode interview

(wawancara) dan observasi/pengamatan langsung pada objek selama kegiatan penelitian dilapangan (Iqbal Hasan , 2002:82). Data primer dari penelitian ini meliputi :

1) Sumber keuangan dan keuangan di dalam usaha Rumah Makan Ayam Tiram.

2) Sejarah dan perkembangan Rumah Makan Ayam Tiram

3) Kondisi lingkungan internal Rumah Makan Ayam Tiram seperti bagaimana keuangan, SDM, produksi, pemasaran yang terdapat di rumah makan Ayam Tiram, penelitian ini adalah, orang yang dianggap sangat mengetahui tentang produk Rumah Makan Ayam Tiram yaitu Bapak Nursam Wali sebagai pemilik yang secara konsep mengetahui


(45)

dan memahami seluk beluk strategi yang dipakai dan cara memasarkan produknya yang ada di Rumah Makan Ayam Tiram, merangkap bagian keuangan yang menangani keluar masuknya keuangan yang ada di Rumah Makan Ayam Tiram.

2. Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang ada atau data yang diperoleh dari pihak lain, melalui dokumen-dokumen yang telah tersedia pada perusahaan dan sebagainya Iqbal Hasan (2002:83). Data sekunder merupakan data suplemen yang meliputi :

1) Profil Rumah Makan Ayam Tiran di Jalan Jamin Ginting Medan 2) Dokumen-dokumen yang relevan dengan pembahasan penelitian dan

arsip-arsip yang berupa dokumen

3) Foto-foto Rumah Makan Ayam Tiram di Jalan Jamin Ginting Medan

3.8. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif. Teknik ini berusaha mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan objek penelitian dari berbagai sumber, kemudian analisanya untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi dan akhirnya menarik suatu kesimpulan dari hasil penelitian (Sugiyono ; 2005: 56).

Dan yang menjadi tujuan analisis data adalah mendapatkan informasi tentang usaha Rumah Makan Ayam Tiram mengenai Keuangan, SDM, produksi, pemasaran dan melihat permasalahan yang dihadapi usaha tersebut kemudian


(46)

memberikan masukan atau solusi dari permasalahan yang ada pada usaha Rumah Makan Ayam Tiram.

Dalam menganalisis data akan dianalisis data-data yang diperoleh dari lokasi penelitian dan kemudian membandingkan dengan teori-teori agar dapat ditarik suatu kesimpulan.


(47)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Berdirinya Rumah Makan Ayam Tiram

Rumah makan Ayam Tiram adalah sebuah rumah makan yang masih terbilang muda dikarenakan baru 2 tahun merintis usaha di jalan Jamin Ginting No 122 Padang Bulan, Medan, yang melakukan persaingan cukup berhasil, karena mampu meraih perhatian konsumen. Rumah makan Ayam tiram merupakan salah satu rumah makan yang menjadi tempat makan favorite khususnya bagi mahasiswa. Bukan hanya cita rasa yang cita rasa yang enak, tetapi juga harga yang relatif murah, dengan harga berkisar Rp 5.000,- sampai dengan Rp 7.000,- Rumah makan ayam tiram dikelola langsung oleh pemilik usaha yaitu oleh Bapak Nursam Wali. Untuk memperlancar usahanya Bapak Nursam Wali sendiri yang memantau langsung proses usaha yang dikelolanya.

Bapak Nursam Wali pada awal mendirikan rumah makan Ayam Tiram melihat prospek yang menjanjikan jika membuka usaha rumah makan di kawasan Jalan jamin ginting medan, dikarenakan menurut hasil wawancara dengan pertanyaan Mengapa Bapak membuka usaha rumah makan Ayam Tiram di Jalan Jamin Ginting, Medan ? Bapak Nursam Wali menjawab “ Sebelum saya membuka usaha rumah makan Ayam Tiram ini saya melihat adanya prospek bisnis yang bagus dikarenakan perputaran mahasiswa sebagai sasaran untuk menjadi konsumen saya dibandingkan saya membuka usaha rumah makan di kawasan rumah-rumah masyarakat dikarenakan konsumennya yang relatif tidak


(48)

berubah- ubah dikarenakan perputaran mahasiswa yang terus berlangsung menjadikan rumah makan ini terus mendapatkan pelanggannya terutama dikalangan mahasiswa oleh karena hal tersebut saya mendirikan rumah makan di daerah Jalan Jamin Ginting, Medan”.

Rumah makan Ayam Tiram adalah rumah makan yang memiliki menu andalan yaitu ayam tiram selain itu juga menjual berbagai varian menu lainnya.Rumah makan ayam tiram didirikan pada tahun 2011 dengan ini bahwa Rumah Makan Ayam Tiram baru dua tahun melakukan proses bisnisnya. Pertama sekali membuka usaha rumah makan Bapak Nursam Wali memilki target dan sasaran konsumennya yaitu mahasiswa dan masyarakat sekitar oleh karena itu Bapak Nursam Wali memilih membuka usaha di kawasan Jalan Jamin Ginting.

Citra menu ayam tiram telah menjadikan rumah makan tersebut menjadi rumah makan yang memiliki ciri khas tersendiri oleh pelanggannya disamping harga yang ditawarkan rumah makan ayam tiram yang relatif murah.

4.1.2 Perkembangan Rumah Makan Ayam Tiram

Rumah makan Ayam Tiram termasuk rumah makan yang cepat merebut hati konsumennya sehingga ditahun pertamanya Rumah makan Ayam tiram mampu bersaing dengan rumah makan lainnya dengan memilki banyak konsumen dikalangan mahasiswa terbukti ditahun pertamanya rumah makan Ayam Tiram selalu ramai oleh konsumen yang ingin makan dirumah makan Ayam Tiram.

Maklum, sebelum sebelum berdirinya rumah makan Ayam Tiram terdapat pesaing yang sebelumnya juga menjadi salah satu tempat makan favorite


(49)

Pada awal berdirinya, Rumah makan Ayam Tiram memiliki SDM berjumlah 7 orang. Adapun SDM saat ini adalah sebagai berikut:

Pemilik usaha / kasir : - Nursam Wali Karyawan : - Bu Bilah

- Nitha pramita ( penyaji makanan ) - Lily (penyaji makanan )

- Dewi ( pelayan / pengantar makanan dan minuman )

- Dedy ( penyaji minuman )

- Heni ( pelayan / pengantar makanan dan minuman )

Tabel 1 : Data SDM Rumah Makan Ayam Tiram

Nama Jenis Pekerjaan Jenis Kelamin Usia Nursam Wali Bu Bilah Nitha pramita Dewi Lily Dedi Heni

Pemilik / Kasir Koki Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

Laki – laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki – laki Perempuan 44 tahun 38 tahun 23 tahun 19 tahun 25 tahun 24 tahun 20 tahun


(50)

4.1.3.Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan kerangka hubungan antar satuan-satuan organisasi yang didalamnya terdapat jabatan, tugas serta wewenang yang masing-masing mempunyai peranan tertentu dalam suatu kesatuan yang utuh. Artinyasuatu struktur organisasi perusahaan bukanlah sekedar membantu menentukan batas-batas pembagian wewenang, tanggung jawab dan tugas antar personsel saja, akan tetapi mendiskripsikan keseluruhan kerangka kerja serta fungsi-fungsi yang dapat berhubungan satu dengan yang lain. Struktur organisasi yan tepat dan sesuai dengan kondisi serta tujuan yang diharapkan oleh perusahaan mempunyai pengaruh terhadap kelancaran kerja keseluruhan perushaan, yang pada akhirnya akan mengantarkan dan mengarahkan pimpinan perusahaan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan demikian susunan atau struktur usaha Rumah Makan Ayam tiram sebagai berikut :

Gambar 1 : Struktur Usaha

Sumber : Wawancara 22 Juni 2013

Kasir / pemilik usaha

Karyawan/ penyaji makanan

Karyawan /penyaji makanan

Karyawan /pelayan

Karyawan /pelayan

Karyawan /penyaji minuman Koki/pembuat menu makanan


(51)

Sebagai Rumah makan baru yang ingin pangsa pasar kelas ekonomi menengah kebawah dengan memiliki menu andalam yaitu ayam tiram, cita rasa yang enak dan harga yang relatif murah di daerah Jalan Jamin Ginting cukup mendapat perhatian dan menempati posisi pada persaingan. Menurut Bapak Nursam Wali, pemilik usaha, salah satu rumus yang terdapat dirumah makan ini dalah “ saya tidak pernah membiarkan makanan ada yang bermalam, kalaupun berlebih makan tersebut tidak akan saya jual dan saya akan buang”.

Adapun uraian secara garis besar tentang tugas masing-masing bagianantara lain sebagai berikut :

a. Tugas pemilik usaha / kasir

Memantau dan memberi instruksi kepada karyawan serta menangani urusan pembayaran konsumen. Pemilik usaha juga bertanggung jawab atas semua proses bisnis dan juga bertanggung jawab atas keuangan usaha selain itu juga pemilik usaha bertanggung jawab memberikan gaji kepada karyawan.

b. Koki / pembuat menu makanan

Membuat menu dari bahan baku sampai bahan jadi. Bertanggung jawab atas cita rasa masakan yang disajikan.

c. Karyawan ( penyaji makanan)

Meracik menu makanan yang diminta oleh konsumen, menyajikan dengan piring ataupun dengan kertas (nasi bungkus ) bertanggung jawab kepada pemilik usaha terhadap menu yang tersedia.


(52)

d. Karyawan ( pelayan / pengantar makanan dan minuman )

Mengantarkan pesanan konsumen baik itu makanan maupun minuman dan juga bertanggung jawab atas kebersihan tempat makan misalnya membersihkan tempat sesudah konsumen selesai makan.

e. Karyawan ( penyaji minuman )

Meraci menu minuman yang diminta oleh konsumen, menyajikan dengan gelas maupun plastik bertanggung jawab kepada pemilik usaha terhadap menu yang tersedia.

4.2. Penyajian Data

Dalam bab ini penulis akan menyajikan data – data hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dan observasi sehingga dapat menjawab yang ingin peneliti deskripsikan.

Dalam bab ini disajikan juga data – data mengenai pemasukan dan pengeluaran keuangan usaha rumah makan Ayam Tiram, data SDM yang terdapat di rumah makan Ayam Tiram, Data produksi yang terdapat dirumah makan Ayam Tiram, data pemasaran berupa harga dan produk dari rumah makan Ayam Tiram dan semua data tersebut di sajikan dalam bentuk tabel.

Hasil wawancara yang diperoleh dari informan kunci akan penulis sajikan dalam penyajian data ini. Ada pun hasil wawancara ini hasil dari rekaman yang dilakukan peneliti melalu karema perekam, pertanyaan – pertanyaan yang diajukan kepada informan merupakan pertanyaan yang berasal dari panduan wawancara yang peneliti tulis sebelumnya, namun dalam penyajian data peneliti mengembangkan yang disesuaikan dengan permasalahan penelitian.


(53)

4.2.1. Karakteristik Informan Utama

Dalam karakteristik informan ini akan dijelaskan data mengenai identitas informan yang terdiri dari jenis kelamin, usia, dan pekerjaan di lokasi penelitian.

Untuk lebih jelas melihat informan berdasarkan jenis kelamin maka dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2 : Informan berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Jumlah

1. Laki – laki 2. Perempuan

1 orang 1 orang

Jumlah 2 orang

Sumber : penelitian 22 juni 2013

Untuk lebih jelas melihat informan berdasarkan usia maka dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3 : Informan berdasarkan usia

Usia Jumlah

44 tahun 23 tahun

1 orang 1 orang

Jumlah 2 orang


(54)

Untuk lebih jelas melihat informan berdasarkan pekerjaan maka dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4 : Informan Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah

Pemilik/ kasir Karyawan

1 orang 1 orang

Jumlah 2 orang

Sumber : Penelitian 22 Juni 2013

4.2.2. Keuangan

1) Jumlah modal yang dikeluarkan dalam 1 bulan :

Modal yang keluarkan tidak tentu tetapi dalam satu bulan berkisar Rp. 135.800.000 sudah termasuk uang listrik, air, bahan baku makanan dan minuman, gaji karyawan dan lain sebagainya.

2) Keuntungan usaha dalam 1 bulan :

Sama seperti modal yang dikeluarkan, tidak tentu juga soal keuntungan

tetapi dalam satu bulan biasanya mendapat untung bersih berkisar 18 sampai 20 juta per bulan dari total pemasukan Rp. 156.000.000. Beda dengan bulan puasa tahun lalu keuntungan sedikit berkurang dikarenakan sebahagian dari pelanggan muslim berpuasa.

3) Sumber keuangan untuk modal awal usaha :

Sumber keuangan dari uang pribadi akan tetapi ada juga sumber uang dari pinjaman keluarga.


(55)

4) Biaya operasional yang dikeluarkan setiap harinya :

Setiap hari biaya operasional dari usaha ini tidak tentu tetapi kalau dihitung kisarannya misalnya biaya bahan baku makanan dan minuman 4 juta per hari kemudian gaji pegawai per hari 50 sampai 60 ribu tergantung penghasilan per harinya karena gaji pegawai per orangnya ada yang 75 ribu, 60 ribu bahkan ada yang 50 ribu tergantung hasil penjualan dalam 1 hari. Jadi kisaran kasarnya mengeluarkan dana 4,5 sampai 5 juta perhari tapi pada dasarnya jarang mengeluarkan dana sampai 5 juta per harinya.

5) Manajemen keuangan di usaha rumah makan Ayam Tiram :

Manajemen keuangan di usaha ini di kendalikan langsung oleh pemilik karena proses perputaran uangnya berjalan setiap harinya, jadi pemilik tidak sempat menggunakan pembukuan dikarenakan jumlah konsumen yang begitu besar jadi managemen keuangan dari usaha ini dengan menghitung total penjualan di akhir tutup setiap harinya.

6) Kendala yang dihadapi dalam manajemen keuangan dari usaha ini :

Sejauh ini, Rumah Makan Ayam Tiram tidak mengalami masalah dalam pemenuhan maupun kewajiban keuangan tetapi hanya sedikit kurang tertibnya manajemen keuangan yang dilakukan, tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah dalam Rumah Makan Ayam Tiram.


(56)

4.2.3. Sumber Daya Manusia

1) Jumlah karyawan di rumah makan Ayam Tiram :

Jumlah karyawan tetap berjumlah 6 tetap tetapi ada yang tidak tetap seperti tukang cuci piring karena di pakai pada saat siang saja dan biasanya pada hari senin hingga jum’at dikarenakan pengunjung ramai pada siang hari dan kemudian pada saat proses produksi kepala koki dibantu oleh karyawan – karyawan karena proses produksi dilakukan pada pagi hari, jadi kalau di hitung total SDM dengan yang membuat menu makanan berjumlah 7 orang.

2) Proses perekrutan karyawan :

Prosesnya tidak susah tetapi kuncinya adalah jujur dan rajin apalagi usaha ini berlangsung setiap harinya terkecuali hari libur lebaran dan lain – lain, cara merekrutnya berawal dari seseorang yang ingin memiliki kerjaan dan kemudian meminta bekerja dirumah makan dan selanjutnya pemilik melihat latar belakang orang tersebut setelah itu pemilik melihat pekerjaannya apakah akan tetap dipekerjakan atau tidak, kemudian lebih memilih karyawan yang perempuan dikarenakan pekerjaannya yang lebih beres ketimbang karyawan lelaki yang pernah bekerja di usaha ini tetapi tidak beres kerjanya ditambah merokok pada saat bekerja menimbulkan dapat menggangu pelanggan di usaha ini.

3) Sistem penggajian :

Sistem penggajian di sini per hari jadi karyawan mendapatkan gaji setiap harinya.


(57)

4) Kisaran gaji karyawan :

Kisarannya 50 sampai 70 ribu dalam satu hari. 5) Syarat utama bagi karyawan :

Syarat yang paling utama bagi karyawan adalah jujur dan rajin. 6) Pelatihan :

Tidak adanya pelatihan yang bagi karyawan yang terdapat di rumah makan ayam tiram.

7) Pemberhentian

Pemberhentian dilakukan jikalau karyawan malas dan merugikan konsumen ataupun usaha.

4.2.4. Produksi :

1) Bahan baku dalam proses produksi :

Standart bahan baku untuk membuat menu – menu yang ada di rumah makan ayam tiram seperti bumbu, ayam, ikan, telur, sayur, buah buahan dan lain sebagainya.

2) Kendala proses produksi :

kendala teknis seperti gas habis air mati listrik juga mati kalau lain sebagainya bisa teratasi.

3) Alat yang digunakan dalam proses produksi :

Alat-alatnya juga standart pokoknya semua perlengkapan yang dibutuhkan dari produksi sampai dihidangkan.


(58)

4) Kualitas bahan baku dalam proses produksi :

Kualitasnya kalau menurut pemilik yang terbaik karena dibeli langsung oleh pemilik usaha, jadi pemilik memilih bahan baku yang terbaik untuk usaha ini.

5) Proses pembuatan produk :

Proses produksi di lokasi usaha langsung dan dibuat langsung oleh kepala koki yang bernama bu bilah dibantu karyawan.

6) Hasil produksi : 1. Ayam Tiram 2. Ayam goreng 3. Ayam gulai 4. Ayam sambal 5. Ayam Bakar 6. Ayam rendang 7. Ikan gulai 8. Ikan sambal 9. Ikan bakar 10.Ikan goreng 11.Telur dadar 12.Telur rebus 13.Telur mata sapi 4.2.5. Pemasaran

1) Pemasaran dan bentuk promosi :

Memasarkan cita rasa dan harga yang terjangkau kedua hal tersebut yang menjadi hal utama yang dipasarkan ke seluruh konsumen.

2) Harga :

Kisaran harga 5 ribu sampai 7 ribu dengan spesifikasi 1. Ayam Tiram

2. Ayam goreng 3. Ayam gulai 4. Ayam sambal 5. Ayam Bakar 6. Ayam rendang


(59)

dengan harga 7000 telur dadar / mata sapi 5000 lauk ikan 6000 lauk telur puyuh 6000 minuman jus 5 ribu teh manis nutrisari dingin teh botol 3000. 3) Proses ditribusi :

Prosesnya pelanggan mengambil langsung pesanan ataupun dianter ketempat konsumen yang order lebih dari 50 kotak nasi.

4) Produk rumah makan Ayam Tiram :

Selain berbagai menu makanan juga menjual aneka minuman seperti teh botol aqua dan aneka jus.

5) Pelayanan di rumah makan Ayam Tiram

Mungkin sistem pelayanan standart yang ada di berbagai rumah makan pada umumnya tetapi memakai sistem kepercayaan kepada pelanggan atau konsumen dengan pada saat pembayaran menanyakan langsung apa – apa saja yang dikonsumsi sehingga tidak perlu mencatat menu yang dipesan kan lagi.

4.3. ANALIS DATA

Sesuai dengan penyajian data pada bab sebelumnya, maka analisis data yang akan diinterpretasikan adalah berdasarkan tujuan peneliti yang telah dibahas pada bab sebelumnya untuk mengetahui bagaimana keuangan atau modal, sumber daya manusia ( SDM), produksi, dan pemasaran yang dilakukan oleh rumah makan Ayam Tiram.


(60)

4.3.1 Modal atau sumber keuangan Rumah Makan Ayam Tiram Kondisi keuangan perusahaan menentukan kegiatan usaha dimasa yang akan datang. Menurut Sutrisno (2003:3) manajemen keuangan adalah sebagai semua aktifitas perusahaan dengan usaha – usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien untuk memperoleh keuntungan.

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Nursam Wali yang mengelola keuangan dengan pertanyaan tentang sumber modal yang diperoleh pada saat memulai usaha rumah makan Ayam Tiram Bapak Nursam Wali menjelaskan bahwa sumber modal yang didapatnya sebahagian besar berasal dari uang pribadinya dan sebahagian kecil dari uang keluarga. Kemudian kendala yang terdapat didalam manajemen keuangan sesuai dengan hasil wawancara dengan pertanyaan Apakah kendala yang Bapak hadapi dalam manajemen keuangan usaha Bapak ? Maka diperoleh penjelasan bahwa : Sejauh ini, Rumah Makan Ayam Tiram tidak mengalami masalah dalam pemenuhan maupun kewajiban keuangan tetapi hanya sedikit kurang tertibnya manajemen keuangan yang dilakukan, tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah dalam Rumah Maka Ayam Tiram”. ( hasil wawancara 22 Juni 2013).

Dari hasil penjelasan tentang keuangan Rumah Makan Ayam Tiram, dapat dinyatakan bahwa harus segera dilakukan perbaikan sistem keuangan yang diterapkan kerena dengan kurang tertibnya manajemen keuangan yang dilakukan. Walaupun tidak menjadi masalah bila dibiarkan terus menerus akan menjadi penghambat dalam proses kinerja organisasi Rumah Makan Ayam Tiram.


(61)

Selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Nursam Wali tentang kisaran modal yang dikeluarkan dalam waktu satu bulan berkisar Rp 135.800.000 dengan penghitungan kasar seperti di tabel dibawah ini :

Tabel 5 : data kisaran uang yang keluar dalam satu bulan Pengeluaran Jumlah pengeluaran dalam 1 bulan 1. Total Gaji Pegawai

2. Bahan baku makanan dan minuman dan peralatan seperti gas dll.

3. Listrik dan Air.

Rp 500.000 x 30 hari = Rp 15.000.000 Rp 4.000.000 x 30 hari = Rp 120.000.000

Rp 800.000

Jumlah Rp 135.800.000

Sumber : hasil wawancara 22 juni 2013

Dan kemudian berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pemilik rumah makan Ayam Tiram Bapak Nursam Wali tentang penghasilan yang diperoleh dalam waktu 1 bulan maka Bapak Nursam Wali menjelaskan kisaran penghasilan dalam 1 bulan adalah seperti didalam tabel berikut :

Tabel 6. Data total penghasilan selama 1 bulan

Penjualan Total penghasilan

1. Makanan 2. Minuman

Rp 4.800.000 x 30 = Rp 144.000.000 Rp 400.000 x 30 = Rp 12.000.000

Jumlah Rp 156.000.000

Sumber : hasil wawancara 22 juni 2013

Dengan rincian tabel diatas maka keuntungan bersih yang diperoleh oleh Bapak Nursam Wali selama 1 bulan berkisar :

Pendapatan dalam 1 bulan - Pengeluaran dalam 1 bulan = Keuntungan Bersih Rp 156.000.000 - Rp 135.800.000 = Rp 20.200.000


(62)

Dapat di tarik kesimpulan bahwa hitungan kasar bapak Nursam Wali dalam waktu satu bulan menghasilkan keuntungan bersih dengan kisaran 20 juta dalam usaha rumah makan yang dikelola langsung oleh nya tetapi demikian perhitungan itu tidak selamanya stabil terkadang turun apabila mendapat kendala misalnya hari hujan, libur panjang, Hari puasa dan harga bahan baku melonjak tinggi maka dapat mengurangi keuntungan bersih penjualan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengelolaan keuangan harus dilakukan dengan sebaik mungkin agar tidak terjadi hal yang dapat merugikan usaha dengan demikian akan diketahui secara jelas pemasukan dan pengeluaran secara rinci dan pada tujuan akhirnya dapat memperoleh keuntungan.

4.3.2. Sumber Daya Manusia ( SDM) di Rumah Makan Ayam Tiram Sumber Daya Manusia dalam setiap perusahaan atau usaha sangat penting bagi kelangsungan usaha yang dilakukan dikarenakan SDM memiliki peran tersendiri dan memiliki andil yang cukup besar bagi kelancaran perusahaan ataupun usaha yang dijalankan.

Teori Nawawi (2003:42) mengemukakan bahwa SDM adalah proses pendayagunaan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi agar potensi fisik dan psikis yang dimiliki berfungsi maksimal bagi tercapainya tujuan perusahaan.

Dirumah Makan Ayam Tiram terdapat 7 SDM yang berkaitan langsung dalam proses bisnis yakni pemilik usaha atau kasir, Koki/ pembuat menu masakan dan 5 orang pegawai tetap, Selain itu juga terdapat pegawai tidak tetap seperti pencuci piring yang terkadang tidak dipekerjakan pada saat pelanggan sepi. ( hasil wawancara 22 Juni 2013).


(63)

Sistem penggajian dari setiap karyawan dirumah makan ayam tiram berbeda beda berdasarkan tingkat kesulitan kerja yang diukur langsung oleh pemilik rumah makan dan penggajian di rumah makan ini dengan hitungan per hari kerja dengan kisaran 50 sampai 75 ribu perhari pada setiap karyawan. ( hasil wawancara 22 Juni 2013).

Di Rumah Makan Ayam Tiram berdasarkan hasil wawancara mendalam oleh pemilik dan karyawan mereka mengatakan bahwa hal yang utama yang diperlukan pada karyawan di Rumah Makan Ayam Tiram adalah kejujuran dan kerajinan dikarenakan pemilik sangat senang dengan karyawan yang memilki pekerjaan yang bagus dan rapi serta jujur dalam bekerja. Dikarenakan hasil pengalaman pemilik usaha bahwa pernah mendapati karyawan yang malas dan tidak jujur yang dapat mengganggu proses operasional dari bisnis tersebut dan mengurangi pemasukan usaha dikarenakan kerja yang tidak optimal. ( hasil wawancara 22 Juni 2013).

Seperti yang tertera pada tabel 1.1 Sumber Daya Manusia yang terdapat di rumah makan Ayam Tiram pada saat berlangsungnya proses bisnis berjumlah 6 orang akan tetapi jikalau dihitung proses pembuatan oleh istri pemilik usaha dibantu oleh karyawan yang bekerja di rumah makan jumlah SDM 7 orang sedangkan jika ditambah dengan karyawan tidak tetap karena hanya dibutuhkan atau dipanggil pada saat siang hari dan pada hari – hari tertentu saja berjumlah 8 orang. ( hasil wawancara 22 Juni 2013).

Dengan demikian dapat disimpulkan pengelolaan sumber daya manusia secara baik dan benar dapat membuat proses bisnis berjalan secara efisien dan efektif dikarenakan sumber daya manusia memiliki peran tersendiri dalam suatu


(64)

usaha. Dan dalam pencapaian tujuan perusahaan dari fakta yang ditemukan dari rumah makan Ayam Tiram maka sumber daya manusia sangat berperan dalam pencapaian tujuan usaha.

4.3.3. Proses produksi di rumah makan Ayam Tiram

Produksi adalah suatu kegiatan yang dapat menambah nilai guna atau menambah nilai jual. teori produksi, oleh Prishardoyo (2005:14) mengemukakan bahwa produksi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan menghasilkan barang atau meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa.

Di rumah makan Ayam Tiram produksi yang dilakukan adalah dari bahan baku sampai bahan jadi seperti dari beras menjadi bahan jadi nasi kemudian ayam, ikan telur dan lain – lain menjadi bahan jadi seperti Ayam Tiram, ayam goreng, ayam rendang, ayam bakar, ayam sambal, ikan sambal, ikan gulai, ikan bakar, telur dadar, telur mata sapi dan lain sebagainya dibuat langsung di lokasi usaha tepatnya di belakang tempat usaha.

Dalam proses produksi Bu bilah yang menjadi koki dari usaha rumah makan ini dibantu langsung oleh dua karyawannya yang selalu memproduksi mulai dari jam 7 pagi sampai dengan jam 10 pagi dengan memproduksi seperti pada tabel dibawah :


(65)

Tabel 7: Data Jumlah Produksi Rumah Makan Ayam Tiram dalam 1 Hari

Jenis Makanan Jumlah

1. Ayam Tiram 2. Ayam goreng 3. Ayam gulai 4. Ayam sambal 5. Ayam Bakar 6. Ayam rendang 7. Ikan gulai 8. Ikan sambal 9. Ikan bakar 10.Ikan goreng 11.Telur dadar 12.Telur rebus 13.Telu mata sapi

120 60 40 40 20 20 40 40 20 30 20 20 20

Total 490 Potong Lauk

Sumber : Hasil Wawancara 22 Juni 2013

Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan berdasarkan fakta di lokasi penelitian dan teori yang ada sebelumnya bahwa proses produksi merupakan proses peningkatas nilai dari suatu barang dan jasa sehingga dapat disimpulkan dari proses produksi yang membuat barang atau jasa lebih bernilai ekonomis.

4.3.4 Pemasaran di rumah makan Ayam Tiram

Pemasaran sangatlah penting dalam memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat umum, khususnya kepada pelanggan yang ingin dituju. Teori pemasaran Menurut Kotler (2005:9) adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.


(66)

Dalam hal ini rumah makan Ayam Tiram menggunakan pemasaran dengan cara memasang spanduk didepan tempat usahanya. Dan kemudian pemasaran dari mulut ke mulut yang disampaikan secara tidak langsung oleh konsumennya, maksudnya pelanggan yang telah menikmati cita rasa yang ditawarkan oleh rumah makan Ayam Tiram dan harga yang terjangkau secara tidak tidak langsung akan memperkenalkan produk tersebut kepada lingkungan sekitarnya. Misalnya: kepada keluarga, teman, dan lain sebagainya. Dalam hal pemasaran menurut wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti maka dapat disimpulkan rumah makan Ayam Tiram sangat mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut ketimbang pemasarna melalui spanduk (Hasil wawancara 22 Juni 2013).

Didalam pemasaran penulis menentukan indikator-indikator yang terdapat didalamnya, meliputi: harga, promosi, distribusi, produk, pelayanan. Dengan indikator tersebut penulis menjabarkan indikator tersebut yang terdapat di rumah makan Ayam Tiram. Penulis menjelaskan bagaimana harga dan berapa harga yang terdapat di rumah makan ayam tiram, bagaimana promosi yang terdapat dirumah makan ayam tiram, bagaimana distribusi yang dilakukan oleh ayam tiram kepada pelanggannya, bagaimana dan apa saja produk yang terdapat di rumah makan ayam tiram, dan yang terakhir bagaimana pelayanan yang diberikan di rumah makan Ayam Tiram di jalan Jamin Ginting, Medan.

Dapat ditarik kesimpulan berdasarkan teori dan fakta di lokasi penelitian bahwa pemasaran adalah suatu proses memperkenalkan atau menginformasikan suatu barang atau jasa kepada seseorang agar tertarik berkunjung atau mengkonsumsi barang atau jasa yang ditawarkan.


(67)

4.3.4.1Harga

Harga didalam suatu usaha sangatlah mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen dikarenakan konsumen banyak yang memilih harga murah tetapi kepuasan yang terpenuhi daripada harga mahal kepuasan terpenuhi. Di rumah makan Ayam Tiram menawarkan harga yang relatif murah jika dibandingkan kompetitor sejenis yang terdapat di kawasan sekitar lokasi usaha dengan cita rasa yang dapat memenuhi kepuasan konsumennya dengan bukti rumah makan Ayam Tiram selalu ramai pengunjung. Dibawah ini terdapat harga – harga yang ditawarkan di Rumah Makan Ayam Tiram.

Tabel 8: Daftar Harga Makanan di Rumah Makan Ayam Tiram

Jenis Makanan Harga

7. Ayam Tiram 8. Ayam goreng 9. Ayam gulai 10.Ayam sambal 11.Ayam Bakar 12.Ayam rendang 13.Ikan gulai 14.Ikan sambal 15.Ikan bakar 16.Ikan goreng 17.Telur dadar 18.Telur rebus 19.Telur mata sapi

Rp. 7000 / porsi Rp. 7000 / porsi Rp. 7000 / porsi Rp. 7000 / porsi Rp. 7000 / porsi Rp. 7000 / porsi Rp. 6000 / porsi Rp. 6000 / porsi Rp. 6000 / porsi Rp. 6000 / porsi Rp. 5000 / porsi Rp. 5000 / porsi Rp. 5000 / porsi

Sumber : Hasil Wawancara Juni 2013

Berdasarkan tabel di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa harga makanan yang ditawarkan di Rumah Makan Ayam Tiram relatif murah dengan kisaran harga Rp 5000 sampai dengan Rp 7000.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Pengelolaan keuangan di rumah makan Ayam Tiram masih belum berjalan dengan tertib karena tidak menggunakan dokumentasi berupa buku untuk mencatat pengeluaran dan pemasukan dengan rinci.

2. Dan dari pengelolaan sumber daya manusia rumah makan Ayam Tiram telah memilki karyawan yang berfungsi dalam pencapaian tujuan usaha, oleh karena hal tersebut berdasarkan fakta yang ditemukan masih sedikitnya jumlah sumber daya manusia yang dimiliki oleh rumah makan Ayam Tiram sehingga proses bisnis kurang berjalan efektif dengan jumlah konsumen yang besar.

3. Dalam pengelolaan proses produksi rumah makan Ayam Tiram melakukan proses produksi di tempat lokasi usaha dengan alasan efisiensi dan proses produksi dilakukan setiap harinya dengan memproduksi berbagai jenis makanan sayuran dan lainnya. Dan dari fakta yang ditemukan sebaiknya rumah makan Ayam Tiram lebih meperhatikan tempat lokasi produksi yang sebaiknya lebih diperluas karena tempat produksi di rumah makan


(2)

berdasarkan fakta yang ada rumah makan Ayam Tiram menawarkan cita rasa yang enak dan harga yang relatif murah. Dan sebaiknya rumah makan Ayam Tiram dapat merehap ataupun membenahi lokasi usaha karena secara tidak langsung dapat membantu pemasaran dari rumah makan Ayam Tiram.

5. Kendala-kendala yang dihadapi Rumah Makan Ayam Tiram yaitu kurangnya sarana dan prasarana seperti kurang memadainya tempat parkir kurang tertibnya manajemen keuangan yang dilakukan, tempat yang sederhana sehingga kurang memadai untuk pelayanan dan pengaturan sarana/prasarana penjualan, kurangnya tenaga kerja sehingga efektifnya pelayanan belum maksimal, tempat lokasi dan produksi yang sempit. Jadi, strategi yang direkomendasikan kepada Rumah Makan Ayam Tiram adalah strategi penetrasi pasar.


(3)

5.2. Saran

Adapun saran-saran yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan berdasarkan kondisi lingkungan yang dimiliki antara lain :

1. Dalam proses atau pengelolaan keuangan rumah makan Ayam Tiram sebaiknya lebih tertib dengan menggunakan dokumentasi seperti pembukuan untuk mencatat secara rinci pengeluaran dan pemasukan yang telah dilakukan dalam proses bisnis sehingga terlihat jelas alur kas yang telah dilakukan selama proses bisnis.

2. Untuk lebih mengefektifkan proses bisnis sebaiknya rumah makan Ayam Tiram menambah sumber daya manusia dikarenakan sumber daya manusia yang terdapat dirumah makan Ayam Tiram terlalu sedikit dengan jumlah konsumen yang besar. Dan juga perlu dilakukan pelatihan dan pengembangan terhadap karyawan untuk kemajuan rumah makan Ayam Tiram.

3. Dalam proses produksi rumah makan Ayam Tiram sebaiknya memperhatikan tempat produksi untuk lebih memperlancar proses produksi dikarenakan tempat produksi yang cukup sempit. Dan sebaiknya menambah variasi menu untuk lebih variatif bagi konsumen menghindarkan rasa bosan bagi pelanggan.


(4)

5. Kelemahan usaha diantisipasi dengan menggunakan peluang-peluangyang ada, antara lain meningkatkan pelayanan yang ramah, cepat, dan prima, merenovasi rumah makan dan tempat parkir. memperbesar tempat produksi atau ruang makan untuk konsumen, mengatur tata lokasi untuk parkir kendaraan konsumen, membuat peraturan yang membuat karyawan lebih disiplin mengenai kehadiran, menambah tenaga kerja demi menambah efektivitas pelayan dan lain – lain sebagainya. Dampak dari ancaman eksternal diatasi dengan memamfaatkan kekuatan perusahaan, antara lain menjadikan budaya perusahaan yang baik sebagai ciri khas perusahaan, melakukan inovasi produk, mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk, member diskon atau harga khusus, menekan biaya produksi dengan mencari pemasok yang tepat, membuat anggaran yang baik dan menaikkan harga secra berkala. Kelemahan dan ancaman perusahaan diatasi dengan melakukan penekanan biaya produksi, efisiensi dan efektifitas kerja serta penigkatan pelayanan kepda konsumen. Kenaikan harga BBM dan adanya flu burung sangat berpengaruh terhadap industri makanan, begitu juga dengan inflasi dan ancaman-ancaman dari lingkungan eksternal harus di tanggapi secara cermat dan cepat.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Alam s, 1999. Ekonomi, Edisi 2. Jakarta : Penerbit Erlangga Alfonso. 2004. Manajemen Jilid II. Jakarta : Erlangga

Dewanti Retno. 2008. Kewirausahaan. Jakarta : Mitra Wacana Media

Faisal, Sanapiah. 1995. Format-format penelitian sosial. Jakarta : Rajawali pers. Hasan, Igbal, 2002. Metodologi penelitian kualitatif, Malang : Penerbit

UMM Press.

Hasibuan S.P. Manajemen : Dasar pengertian dan masalah (edisi revisi). Jakarta : Bumi Aksara

Kotler, Philip, Keller Kevin Lane. 2008. Managemen Pemasaran, Jakarta : Erlangga

Machfoedz Mahmud, 2007. Pengantar Pemasaran Modern, Jakarta : Salemba Marwansyah. 2010. Managemen Sumber Daya Manusia, Bandung : Alfabet Nawawi Hadari. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Salemba Prishardoyo Bambang. 2005. Ekonomi, Jakarta : Grasindo.

Ryanto Bambang. 1990. Dasar – dasar pembelanjaan perusahaan, Yogyakarta: BPFE.

Sugiono. 2005. Memahami penelitian Deskriptif Kualitatif. Bandung : Alfabet Suyanto; Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial : Berbagai Alternatif


(6)

Website :

Umkm, 2011. Umkm Timeline. http :// pada 8 mei 2013)

Sumber lain :