PROSIDING ISSN: 2502-6526
Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya KNPMP I 395
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 12 Maret 2016
PROFIL KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN
RUANG SISI DATARDITINJAU DARI KECERDASAN VISUAL-SPASIAL SISWA
Ria Wahyu Wijayanti
1
, Sutopo
2
, Dhidhi Pambudi
3
1
Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, UNS, Surakarta
2,3
Dosen Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, UNS, Surakarta riaa.wwgmail.com
1
; stptopyahoo.com
2
; pambudiiyahoo.com
3
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kesulitan siswa dalam memecahkan masalah matematika materi bangun ruang sisi datar ditinjau dari kecerdasan visual-spasial siswa kelas
VIII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar pada semester genap tahun ajaran 20132014.Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan strategi
penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Subjek penelitian menggunakan pemilihan sampel bertujuan purposive sample, dipilih 6 subjek penelitian, 2 subjek dengan kecerdasan visual-spasial tinggi,
2 subjek dengan kecerdasan visual spasial sedang dan 2 subjek dengan kecerdasan visual spasial rendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara berbasis tugas.Pemeriksaan
keabsahan data dengan teknik verifikasi dan triangulasi waktu.Langkah-langkah dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan.Hasil penelitian ini dapat
dipaparkan sebagai berikut.1 Siswa dengan kecerdasan visual-spasial tinggi memiliki jenis kesulitan a kesulitan dalam menerjemahkan masalah kedalam model matematika, b kesulitan
dalam melakukan prosedur matematik yang benar. 2 Siswa dengan kecerdasan visual-spasial sedang, memiliki jenis kesulitan a kesulitan dalam menerjemahkan masalah ke dalam model
matematika, b kesulitan dalam menentukan strategi penyelesaian masalah, c kesulitan dalam melakukan prosedur matematik yang benar. 3 Siswa dengan kecerdasan visual-spasial rendah,
memiliki jenis kesulitan a kesulitan dalam memahami masalah, b kesulitan dalam menentukan strategi penyelesaian masalah, c kesulitan dalam menerjemahkan masalah ke dalam model
matematika, d kesulitan dalam melakukan prosedur matematik yang benar.
Kata Kunci: bangun ruang sisi datar; jenis kesulitan Yeo ;kecerdasan visual-spasial ; pemecahan
masalah.
1. PENDAHULUAN
Matematika merupakan ilmu dasar yang mampu mendukung ilmu lain dan merupakan sarana berpikir ilmiah yang diharapkan dapat dipelajari dan
dikuasai dengan baik oleh para siswa sesuai dengan tingkat pendidikan mereka.
Tujuan pendidikan
matematika disekolah
adalah untuk
mempersiapkan peserta didik agar sanggup menghadapi perubahan-perubahan keadaan dalam kehidupan dunia yang senantiasa berubah, melalui latihan
bertindak atas dasar pemikiran logis, rasional, kritis, cermat, kreatif dan efisien.
Sehingga, berdasarkan tujuan di atas dapat dikatakan bahwa matematika adalah mata pelajaran penting bagi siswa.Meskipun demikian,
PROSIDING ISSN: 2502-6526
Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya KNPMP I 396
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 12 Maret 2016
bagi sebagian siswa, matematika bukanlah mata pelajaran yang
menyenangkan, sehingga tidak jarang matematika menjadi pelajaran yang menakutkan.Kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam menerapkan
rumus-rumus, memahami teorema-teorema, bahkan sulit untuk menyelesaikan soal-soal.
Saat ini kelas VIII SMP masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP
sebagai pedoman
wajib sekolah
di Indonesia.Supriadi 2009 menyatakan bahwa salah satu ciri kurikulum
pendidikan matematika yang digunakan saat ini adalah menekankan pada perkembangan
kemampuan pemecahan
masalah problem
solving, kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif.
Berdasarkan pengalaman guru-guru matematika di SMPN 1 Jaten Karanganyar, sebagian besar siswa-siswanya mengalami kesulitan ketika
dihadapkan dengan pemecahan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang sisi datar. Hal ini ditandai dengan persentase penguasaan materi soal
matematika ujiannasional SMPMTSn tahun pelajaran 20122013 di SMPN 1 Jaten pada kemampuan yang diujikan yaitu memahami sifat dan unsur bangun
ruang serta menggunakanya dalam pemecahan masalah mempunyai persentase yang paling sedikit diatara kemampuan yang diujikan yang lain yaitu sebesar
50,18 .
Berdasarkan informasi dari guru matematika hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya yaitu faktor kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah matematika yang berbeda-beda.Jika guru memberi soal yang berbeda dengan soal yang biasa diberikan, siswa mengalami kesulitan
dalam memahami soal sehingga berdampak pada langkah-langkah penyelesaian soal yang diambil siswa.
Penelitian yang dilakukan Yeo 2009 di Singapura yang meneliti tentang kesulitan yang dialami siswa kelas VIII dalam memecahkan masalah
matematika menyebutkan bahwa kesulitan yang dialami oleh siswa ketika memecahkan masalah matematika adalah kesulitan dalam: a memahami
masalah yang diberikan lack of comprehension of the problem posed, b menentukan strategi penyelesaian yang tepat lack of comprehension of
strategy knowledge, c membuat model matematika inability to translet the problem into mathematical form, dan d melakukan prosedur matematik
yang benar inability to use the correct mathematics.
Dalam pembelajaran matematika, faktor intelegensi yang antara lain terdiri dari: kemampuan verbal, kemampuan numerik, kemampuan visual-
spasial, dan
kemampuan penalaran
memegang peranan
yang penting.Kecerdasan visual-spasial merupakan kemampuan untuk menangkap
dunia ruang visual secara.Kecerdasan visual spasial dan geometri saling mendukung satu sama lain. Sehingga kecerdasan visual-spasial dapat
membantu konsep-konsep geometri dan sebaliknya untuk meningkatkan kecerdasan
visual-spasial dapat
dilakukan dengan
mempelajari geometri.Untuk memecahkan soal-soal dalam bangun ruang sisi datar,
seseorang harus memiliki kemampuan visual-spasial. Karena dalam memecahkan masalah bangun ruang sisi datar, peserta didik harus bisa
PROSIDING ISSN: 2502-6526
Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya KNPMP I 397
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 12 Maret 2016
menangkap apa yang dimaksudkan dalam soal sebelum menerapkannya ke dalam rumus.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, muncul pertanyaan bagaimana profil kesulitan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten dalam
memecahkan masalah matematika pada materi pokok bangun ruang sisi datar yang ditinjau dari kecerdasan visual-spasial siswa.
2. METODE PENELITIAN