PROSIDING ISSN: 2502-6526
Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya KNPMP I 510
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 12 Maret 2016
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan masalahnya: Apakah penerapan metode pembelajaran pemecahan masalah dengan pendekatan
reciprocal teaching dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan partisipasi siswa kelas VIII.I SMP Negeri 3 Karanganyar tahun pelajaran
20122013?
2. METODE PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas VIII.I semester genap SMP Negeri 3 Karanganyar tahun pelajaran 20122013 yang beralamat di
Jalan Lawu, Harjosari, Karanganyar. Penelitian tindakan kelas diterapkan pada siswa kelas VIII.I SMP Negeri 3 Karanganyar Tahun Pelajaran
20122013 yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan dengan kemampuan yang heterogen.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian tindakan kelas VIII.I SMP Negeri 3 Karanganyar diperoleh dari hasil observasi selama proses tindakan
dan hasil tes siswa. Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber, yaituinformasi guru dan siswa, tempat dan peristiwa berlangsungnya proses
pembelajaran, dokumentasi atau arsip berupa silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
Metode yang digunakan yaitu metode observasi, tes, dan dokumentasi Moleong, 1999. Observasi dimaksudkan untuk mengamati proses
pembelajaran matematika dengan menggunakan metode pemecahan masalah dengan pendekatan reciprocal teaching di kelas VIII.I SMP Negeri 3
Karanganyar serta mengamati partisipasi siswa pada saat proses pembelajaranmatematika berlangsung. Kegiatan observasi dilaksanakan oleh
tiga observer, yaitu tiga mahasiswa pendidikan matematika.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes uraian tertulis. Tes untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa di
kelas VIII.I SMP Negeri 3 Karanganyar berbentuk uraian tertulis yang dilaksanakan pada akhir siklus Budiyono, 2003.
Metode dokumen dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan berbagai dokumen yang digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu silabus,
rencana pelaksanaan pembelajaran, hasil tes siswa, pengambilan gambar, dan dokumen selama proses pembelajaran.
Untuk menguji validitas data yang diperoleh dari hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa dikatakan valid apabila instrumen yang disusun
benar dan telah divalidasi oleh experts judgment, serta prosedur yang dilakukan dalam membuat tes sudah benar. Adapun untuk menguji kebenaran
data yang diperoleh dari hasil observasi partisipasi siswa dengan menggunakan triangulasi sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda Moleong, 1999.
Berikut ini teknik analisis yang digunakan : a.
Kemampuan komunikasi matematis siswa Kemampuan komunikasi matematis siswa di kelas VIII.I SMP Negeri 3
Karanganyar diperoleh dari tes bentuk uraian. Hasil tes dianalisis
PROSIDING ISSN: 2502-6526
Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya KNPMP I 511
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 12 Maret 2016
menggunakan rubrik penilaian kemampuan komunikasi matematis. Untuk memudahkan analisis, hasil penskoran yang diperoleh kemudian
dipersentase dengan rumus:
x =
∑ � � �
. Kriteria persentase kemampuan komunikasi matematis berdasarkan hasil
tes disajikan dalam tabel 1 sebagai berikut.
Tabel1. Persentase Kemampuan Komunikasi Matematis
Persentase yang diperoleh x
Kriteria 0 ≤ x ≤ 33,32
Rendah 33,33 ≤ x ≤ 66,65 Sedang
66,66 ≤ x ≤ 100 Tinggi
b. Partisipasi Siswa
Analisis hasil observasi partisipasi siswa akan dianalisis, yaitu untuk jawaban “Ya” akan diberi skor 1 dan jawaban “Tidak” diberi skor 0.
Selanjutnya dihitung persentase hasil observasi partisipasi siswa setiap siklus dapat diketahui dengan rumus:
p =
�� ��� � � �
. Keterangan:
p =persentase partisipasi siswa.
skor capaian = jumlah skoramatandalamsatusiklus.
skor maksimal = jumlah skormaksimal amatandalam satu siklus. Persentase partisipasi siswa tersebut dikriteriakan sesuai dengan
kualifikasi hasil persentase observasi seperti tabel 2 berikut.
Tabel 2. Persentase Partisipasi Siswa
Persentase yang diperoleh p Kriteria
0 ≤ p ≤ 25 Kurang baik
26 ≤ p ≤ 50 Cukup baik
51 ≤ p ≤ 75 Baik
76 ≤ p ≤ 100 Sangat baik
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap-tiap siklus terdiri atas perencanaan planning, pelaksanaan acting, pengamatan observing,
dan refleksi reflecting Arikunto, 2008. Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun beberapa perencanaan,
antara lain pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, pembuatan instrumen pengamatan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan
partisipasi siswa, pembuatan tes akhir siklus, dan menyusun Lembar Kerja.
PROSIDING ISSN: 2502-6526
Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya KNPMP I 512
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 12 Maret 2016
Pada tahap pelaksanaan dilaksanakan oleh guru yang mengampu pelajaran matematika kelas VIII.I dengan menerapkan metode pemecahan
masalah dengan pendekatan reciprocal teaching. Pelaksanaan tindakan diwujudkan dalam langkah-langkah pembelajaran yang sistematis, seperti
yang tercantum Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
Pada tahap observasi dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran. Observasi berupa kegiatan pemantauan, pencatatan, serta
pendokumentasian segala kegiatan selama pelaksanaan pembelajaran.Fokus observasi yaitu pada pelaksanaan sintaks pembelajaran melalui metode
pemecahan masalah dengan pendekatan reciprocal teaching dan partisipasi siswa selama proses pembelajaran. Data yang diperoleh diinterpretasi guna
mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tindakan yang dilakukan.
Pada tahap refleksi dilakukan analisis proses dan dampak dari pelaksanaan tindakan. Hasil analisis pada tahap refleksi berupa kelebihan,
kelemahan, ataupun hambatan dalam pelaksanaan tindakan yang dijadikan dasar perencanaan kegiatan pada siklus berikutnya.
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN