Pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Terhadap Pengaruh Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 241 Jakarta

PENGARUH PELAKSANAAN
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII
DI SMP NEGERI 241 JAKARTA

Skripsi
Diajukan Kepada FakultasI lmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Prasyarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh
AHMAD FARHAN
NIM: 107011001357

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014

ABSTRAK

Ahmad Farhan (NIM: 107011001357). Pengaruh Pelaksanaan Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri
241 Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan bantuan
operasional sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini telah dilakukan
pada bulan Juli 2013 di SMP Negeri 241 Jakarta. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelatif, yaitu untuk menguji
hubungan antar variabel X (bantuan operasional sekolah) dengan variabel Y
(prestasi belajar siswa). Analisis data menggunakan deskripsi korelasi kemudian
dianalisis dengan menggunakan korelasi product moment dan didukung dengan
teknik-teknik pengumpulan data melalui angket, observasi, dokumentasi dan
wawancara. Jumlah populasi penelitian 180 siswa dengan sampel sebanyak 21
siswa.
Hasil penelitian berdasarkan interpretasi secara sederhana atau kasar
menunjukan bahwa nilai “r” hitung sebesar 0,262 terletak pada rentang 0,20-0,40,
berarti antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah.
Sedangkan melalui interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r” product
moment nilai “r” hitung 0,262 lebih kecil dari “r” tabel baik pada taraf signifikan
1% (0,549) maupun pada taraf signifikan 5% (0,433) yang berarti Ho diterima dan
Ha ditolak. Adapun koefisien determinasi (kontribusi variabel X terhadap variabel

Y) diperoleh hasilnya sebesar 6,9%.
Dengan demikian hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang
rendah atau rendah antara pelaksanaan bantuan operasional sekolah terhadap
prestasi belajar siswa SMP Negeri 241 Jakarta. Bantuan operasional sekolah
(BOS) memberikan kontribusi kecil sekali dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa di SMP Negeri 241 Jakarta.

Ahmad Farhan

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Wasyukurillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayahnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Habibina Wanabiyina
Wamaulana Muhammad SAW yang telah membawa umatnya kepada kebenaran,
juga bagi keluarganya, sahabat dan orang-orang yang menyelusuri kembaran siran
dan menyambung perjuangan hingga akhir zaman.

Dalam penulisan skripsi ini banyak kesulitan, hambatan dan rintangan,
yang penulis hadapi, namun berkat partisipasi dan motivasi serta masukan
terhadap penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Uiniversitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Abdul Majid Khon, MAg, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Dan Ibu Marhamah Saleh, Lc, MA, Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama
Islam
3. Bapak Dr. H. Dimyati, MA. Dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktunya untuk memberikan nasihat dan arahan kepada penulis,
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Semoga Allah SWT
selalu memberikan rahmat dan perlindungannya.
4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang selama ini telah memberikan ilmu pengetahuan yang berlimpah,
semoga ilmu yang telah diberikan bermanfaat bagi penulis.
5. Kepala sekolah dan seluruh dewan guru SMP Negeri 241 Jakarta yang telah
mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.

ii


6. Pimpinan serta staf Perpustakaan Utama UIN, serta Perpustakaan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang telah
membantu penulis dalam melengkapi literature guna mendukung penulisan
skripsi ini.
7. Terutama untuk kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Suratno dan Ibunda
Sapariyah yang telah memberikan kasih sayang dengan besar hati mendidik
dan menanamkan nilai-nilai kehidupan serta selalu menginspirasikan penulis
sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan.
8. Kakak-kakak tercinta yang telah banyak membantu baik materil maupun
memberikan semangat dan keceriaan untuk penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
9. Sahabat-sahabat tercinta “Golden Friend” (Ahmad Hubbudin, Ahmad Syarif,
Lia Widiawati, dan Lailatul Mahmudah) serta teman-teman kelas Pendidikan
Agama Islam A angkatan 2007/2008 (maaf tidak dapat disebutkan satu
persatu) yang selama ini telah mensupport dan membantu penulis.
Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan di atas namun tidak
mengurangi rasa terimaksih yang sedalam-dalamnya semoga allah SWT
memberikan kebaikan kepada mereka.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

banyak kesalahan serta kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan serta saran dari pembaca semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang telah membaca khususnya
bagi penulis. Amin

Jakarta, Maret 2014

Ahmad Farhan

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK...................................................................................................

i


KATA PENGANTAR .................................................................................

ii

DAFTAR ISI ...............................................................................................

iv

DAFTAR TABEL .......................................................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

ix

BAB I

BAB II


: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................

1

B. Identifikasi Masalah ..........................................................

5

C. Pembatasan Masalah .........................................................

5

D. Perumusan Masalah...........................................................

5

E. Tujuan Penelitian .............................................................


6

F. Manfaat Penelitian............................................................

6

: LANDASAN TEORI DAN PANGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori ..................................................................

8

1. Program BOS (Bantuan Operasional Sekolah) .............

8

a. Pengertian Program BOS .......................................

8

b. Tujuan BOS ...........................................................


8

c. Sasaran Program dan Besar Bantuan BOS .............

8

d. Penggunaan Dana BOS ..........................................

9

2. Prestasi Belajar ...........................................................

12

a. Pengertian Prestasi Belajar ....................................

12

b. Faktor-faktor


yang

Mempengaruhi

Prestasi

Belajar ..................................................................

15

c. Cara mengetahui Prestasi Belajar ...........................

23

iv

BAB III

BAB IV


d. Indikator Prestasi Belajar .......................................

24

B. Hasil Penelitian yang Relevan ...........................................

25

C. Kerangka Berfikir ..............................................................

27

D. Hipotesis Penelitian ...........................................................

28

: METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................

29

B. Metode Penelitian..............................................................

29

C. Populasi dan Sampel .........................................................

30

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................

30

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data................................

33

F. Hipotesis Statistik..............................................................

37

: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMP Negeri 241 Jakarta ......................

38

1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 241 Jakarta ...............

38

2. Letak Geografis SMP Negeri 241 Jakarta ...................

40

3. Visi dan Misi SMP Negeri 241 Jakarta .......................

40

4. Tujuan SMP Negeri 241 Jakarta .................................

42

5. Keadaan Guru dan Siswa Serta Orang Tua Siswa
SMP Negeri 241 Jakarta .............................................

44

6. Struktur dan Bagan Organisasi SMP Negeri 241

BAB V

Jakarta........................................................................

45

7. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 241 Jakarta ...........

49

B. Deskripsi Data .................................................................

49

C. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis .............................

69

D. Pembahasan Hasil Penelitian............................................

76

: KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................

77

B. Saran-saran ........................................................................

77

C. Penutup .............................................................................

78

v

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN

vi

80

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Komponen Pembiayaan BOS

Tabel 2

Kisi-kisi Kuesioner Bantuan Operasional Sekolah terhadap

9

prestasi belajar siswa di SMP Negeri 241 Jakarta

32

Tabel 3

Skala Penilaian

33

Tabel 4

Penafsiran Persentase 4

34

Tabel 5

Jumlah Siswa SMP Negeri 241 Jakarta

42

Tabel 6

Angka Indeks Korelasi Product Moment

36

Tabel 7

Jumlah guru SMP Negeri 241 Jakarta

44

Tabel 8
Tabel 9

Jumlah siswa SMP Negeri 241 Jakarta
Sarana prasarana SMP Negeri 241 Jakarta

45
49

Tabel 10 Hasil jawaban angket tentang bantuan operasional sekolah
di SMP Negeri 241 Jakarta

50

Tabel 11 Dana BOS dalam memberikan keringanan pembiayaan iuran
bulanan di sekolah membuat siswa bersemangat belajar

51

Tabel 12 Siswa termotivasi dalam kegiatan praktikum dikarenakan dana
BOS dalam membantu pembiayaaniuran praktek di sekolah

51

Tabel 13 Walapun siswa kurang berprestasi di sekolah dengan adanya
dana BOS dalam keringan pembiayaan iuran ujian membuat
siswa giat belajar

52

Tabel 14 Siswa optimis dengan tugas di sekolah dapat belajar lebih baik
berkat dana bos yang meringankan iuran sekolah

53

Tabel 15 Dalam pembiayaan iuran sekolah yang ditanggung oleh BOS
membantu siswa dalam berprestasi

53

Tabel 16 Dalam perlengkapan buku-buku di sekolah yang ditanggung dana
BOS membuat siswa mudah mendapatkan buku-buku yang
diinginkan

54

Tabel 17 Perlengkapan bahan belajar dalam proses belajar yang didapatkan
di sekolah berkat bos membuat siswa giat belajar

vii

54

Tabel 18 Siswa belajar menggunakan perlengkapan alat-alat tulis yang di
dapatkan berkat dana BOS membantu siswa dalam proses belajar
lebih semangat

55

Tabel 19 Alat-alat perlengkapan siswa di sekolah sangat memadai berkat
dana BOS

56

Tabel 20 Perlengkapan siswa dalam proses belajar dipengaruhi dana BOS
untuk sekolah

56

Tabel 21 Walapun buku pelajaran sudah tersedia berkat dana BOS
di Sekolah membuat siswa sulit berprestasi

57

Tabel 22 Pembelajaran dengan buku pelajaran yang memadai karena
adanya dana BOS membuat siswa rajin belajar

57

Tabel 23 Siswa bisa berprestasi tanpa dana BOS dalam proses belajar
dalam pengadaan buku pelajaran di sekolah

58

Tabel 24 Belajar dengan buku pelajaran yang tersedia di sekolah masih
belum cukup dalam proses belajar saya walaupun sudah dibantu
oleh dana BOS

58

Tabel 25 Siswa mengalami kesulitan dalam proses belajar dikarenakan
sarana yang digunakan kurang memadai walapun sudah dibantu
dana BOS

59

Tabel 26 Prestasi siswa di sekolah dipengaruhi sarana pendidikan yang
memadai berkat dana BOS

60

Tabel 27 Ruang kelas yang dibantu dana BOS di sekolah memadai dan
nyaman dalam proses belajar

60

Tabel 28 Dana BOS dalam proses belajar di sekolah pembeliaan buku
pelajaran yang lengkap di perpustakaan mempengaruhi semangat
belajar siswa

61

Tabel 29 Dengan menggunakan sarana laboratorium komputer pendidikan
di sekolah yang di danai oleh bos membantu siswa giat belajar

62

Tabel 30 Dalam proses belajar siswa di sekolah dipengaruhi sarana
Laboratorium IPA pendidikan yang dibantu oleh BOS
Tabel 31 Respon terhadap cara guru dalam penyampaian materi di

viii

62

sekolah dalam proses belajar lebih baik berkat dana BOS
yang membantu proses belajar mengajar

63

Tabel 32 Cara guru dalam penyampaian materi yang diajarkan kepada
siswa kualitas guru meningkat karena dana BOS

64

Tabel 33 Guru selalu memberikan pelajaran dengan serius berkat dana
BOS yang menunjang semua keperluan guru

64

Tabel 34 Dalam proses belajar alat peraga yang digunakan guru lebih
variasi berkat dana BOS yang membantu proses belajar

65

Tabel 35 Dana BOS sangat membantu guru dalam menyampaikan materi
dengan metode yang belum pernah disampaikan, berkat BOS
metode lebih efektif

65

Tabel 36 Dana BOS menunjang dalam kegiatan belajar mengajar guru
menggunakan media belajar

66

Tabel 37 Guru selalu melakukan evaluasi belajar secara berkala

67

Tabel 38 Penambahan honor (insentif) dari BOS membuat guru dalam
proses belajar mengajar mengalami peningkatan

67

Tabel 39 Pemberian honor (insentif) dari BOS membuat guru lebih
termotivasi dalam memberikan materi pelajaran

68

Tabel 40 Guru lebih disiplin dalam masuk kelas setelah mendapatkan
dana BOS

68

Tabel 41

Nilai hasil angket bantuan operasional sekolah

69

Tabel 42

Klasifikasi skor angket bantuan operasional sekolah

70

Tabel 43

Hasil prestasi belajar siswa

71

Tabel 44 Klasifikasi prestasi belajar siswa
Tabel 45 Kerja koefisien korelasi penggunaan bantuan operasional sekolah
(bos) terhadap prestasi belajar siswa di smp negeri 241 Jakarta

ix

72
73

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Angket bantuan operasional sekolah

Lampiran 2

Pedoman wawancara kepala sekolah SMP Negeri 241 Jakarta

Lampiran 3

Latar Belakang Ekonomi Keluarga

Lampiran 4

Daftar nilai siswa

x

BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Program BOS (Bantuan Operasional Sekolah)
a. Pengertian Program BOS
Program BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya
adalah untuk penyediaan pendanaan biaya non personalia bagi satuan
pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Menurut
PP 48 tahun 2008 tentang pendanaan pendidikan, biaya non personalia
adalah biaya untuk bahan atau alat pelajaran pendidikan habis pakai,
dan biaya tak langsung berupa langganan daya dan jasa serta
pemeliharan sarana dan prasarana.1
Program BOS di latarbelakangi dengan adanya peningkatan
harga bahan bakar minyak (BBM) diakibatkan oleh ditariknya
sebagian subsidi pemerintah untuk BBM. Sebagai akibat dari naiknya
harga BBM tersebut, diperkirakan akan menambah beban masyarakat,
terutama masyarakat miskin. Dalam bidang pendidikan, para orang tua
akan mengalami kesulitan dalam membiayai pendidikan anaknya. Atas
dasar

pertimbangan

tersebut,

pemerintah

sejak

tahun

2006

mengalihkan sebagian dari subsidi BBM tersebut untuk membantu
murid dari keluarga kurang mampu melalui Program Kompensasi
Pengurangan Subsidi (PKPS) BBM bidang pendidikan, dalam bentuk
Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Bantuan untuk murid di bawah
Departemen Pendidikan Nasional di integrasikan melalui BOS
(Bantuan Operasional Sekolah.2
1

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) dan Laporan Keuangan Bantuan Operasional Sekolah Tahun
Anggaran 2012 ( Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan, 2012),
h. 2.
2
Departemen Pendidikan Nasional, Petunjuk Pelaksanaan Program Kompensasi
Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS) Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah
Bantuan Khusus Murid (BKM), (Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah, 2003), h.1.

7

8

b. Tujuan BOS
Dalam buku petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional
sekolah (BOS) dan laporan keuangan bantuan operasional sekolah tahun
anggaran 2012 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dijelaskan bahwa tujuan dari
program BOS antara lain :
1) Secara umum, program BOS bertujuan untuk meringankan beban
masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib
belajar 9 tahun yang bermutu.
2) Secara khusus, program BOS ini bertujuan agar murid ditingkat dasar
dan menengah, yang berasal dari keluarga kurang/tidak mampu dapat
membiayai keperluan sekolahnya, sehingga :
a) Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD/SDLB negeri dan
SMP/SMPLB/SMPT (Terbuka) negeri terhadap biaya operasi
sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI)
dan sekolah bertaraf internasional (SBI). Sumbangan/pungutan
bagi sekoah RSBI dan SBI harus tetap mempertimbangkan fungsi
pendidikan

sebagai

kegiatan

nirlaba,

sehingga

pungutan/sumbangan tidak boleh berlebihan.
b) Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh
pungutan dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun
swasta.
c) Meringankan beban biaya operasional sekolah bagi siswa di
sekolah swasta.
c. Sasaran Program dan Besar Bantuan BOS
Sasaran program BOS adalah semua sekolah SD/SDLB dan
SMP/SMPLB/SMPT, termasuk SD-SMP Satu Atap (SATAP) dan Tempat
Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM) yang diselenggarakan oleh masyarakat,
baik negeri maupun swasta di seluruh provinsi Indonesia.
Besar biaya satuan BOS yang diterima oleh sekolah termasuk BOS buku,
dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan ketentuan :

9

1) SD/SDLB sebesar Rp 580.000,-/siswa/tahun
2) SMP/SMPLB/SMPT/SATAp sebesar Rp 710.000,-/siswa/tahun.3
d. Penggunaan dana BOS
Dana BOS yang diterima oleh sekolah, dapat digunakan untuk
membiayai komponen kegiatan-kegiatan berikut:
Tabel 1
Komponen Pembiayaan BOS
No
1

2

3

4

Komponen
Item Pembiayaan
Pembiayaan
Pembelian/
a. Mengganti yang rusak
Penggandaan b. Menambah kekurangan
buku teks
untuk memenuhi rasio satu
pelajaran
siswa satu buku
Kegiatan
a. Biaya pendaftaran
dalam rangka b. Penggandaan formulir
penerimaan
c. Administrasi pendaftaran
siswa baru
d. Pendaftaran ulang
e. Pembuatan spanduk sekolah
bebas pungutan
Kegiatan
a. PAKEM (SD)
pembelajaran b. Pembelajaran Kontekstual
(SMP)
dan ekstra
c. Pengembangan pendidikan
kurikuler
karakter
siswa
d. Pembelajaran remedial
e. Pembelajaran pengayaan
f. Pemantapan persiapan ujian
g. Olahraga, kesenian, karya
ilmiah remaja, pramuka,
palang merah remaja
h. Usaha kesehatan sekolah (UKS)
Kegiatan
a. Ulangan harian
ulangan dan
b. Ulangan umum
c. Ulangan sekolah
ujian

3

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , op.Cit. h. 2-3.

Penjelasan
Perhatikan Peraturan
Mendiknas No. 2 Tahun
2008 Tentang Buku
Termasuk untuk fotocopy,
konsumsi panitia, dan
uang lembur dalam rangka
penerimaan siswa baru

Termasuk untuk honor jam
mengajar tambahan di luar
jam pelajaran dan biaya
transportasinya, biaya
transportasi dan
akomodasi siswa/guru
dalam rangka mengikuti
lomba, fotocopy, membeli
alat olahraga, alat
kesenian, dan biaya
pendaftaran mengikuti
lomba
Termasuk untuk fotocopy,
penggandaan soal, honor
koreksi ujian dan honor
guru dalam rangka
penyususnan rapor siswa

10

5

Pembelian
bahan-bahan
habis pakai

6

Langganan
daya dan jasa

7

Perawatan
sekolah

8

Pembayaran
honorarium
bulanan guru

a. Buku tulis, kapur tulis,
pensil, spidol, kertas, nahan
praktikum, buku induk
siswa, buku inventaris
b. Langganan Koran, majalah
pendidikan, majalah ilmiah
dan majalah sastra
c. Minuman dan makanan
ringan untuk kebutuhan
sehari-hari di sekolah
d. Pengadaan suku cadang alat
kantor
a. Listrik, air dan telepon,
internet (fixed/mobile
modem) baik dengan cara
berlangganan maupun
prabayar
b. Pembiayaan penggunaan
internet termasuk untuk
pemasangan baru
c. Membeli genset atau jenis
lainnya yang lebih cocok di
daerah tertentu misalnya
panel surya, jika di sekolah
yang tidak ada jaringan
listrik
a. Pengecatan, perbaikan atap
bocor, perbaikan pintu dan
jendela
b. Perbaikan mebeler,
perbaikan sanitasi
sekolah(kamar mandi dan
WC), perbaiakan lantai
ubin/keramik dan perawatan
fasilitas sekolah lainnya

a. Guru honorer (hanya untuk
memenuhi SPM)
b. Pegawai administrasi

Penggunaan internet
dengan mobile modem
dapat dilakukan untuk
mekasimal pembelian
voucher sebesar Rp.
250.000 perbulan

Kamar mandi dan WC
siswa harus dijamin
berfungsi dengan baik.
Jika dalam keadaan
mendesak dan tidak ada
sumber dana lainnya, dana
BOS dapat digunakan
untuk pembelian meja dan
kursi siswa jika meja dan
kursi yang ada sudah rusak
berat

11

honorer dan
tenaga
kependidikan
honorer

9

10

(termasuk administrasi untuk
SD)
c. Pegawai perpustakaan
d. Penjaga sekolah
e. Satpam
f. Pegawai kebersihan
Pengembanga KKG/MGMP dan
n profesi guru KKKS/MKKS

Membantu
siswa miskin

a. Pemberian tambahan
bantuan biaya transportasi
bagi siswa miskin yang
menghadapi masalah biaya
transportasi dari dan ke
sekolah
b. Membeli alat transportasi
sederhana bagi siswa miskin
yang menjadi barang
inventaris sekolah (misalnya
sepeda, perahu
penyebrangan, dll)
c. Membeli seragam, sepatu
dan alat tulis bagi
siswapenerima subsidi siswa
miskin (SSM) sebanyak
penerima SSM, baik dari
pusat, provinsi maupun
kabupaten/kota di sekolah
tersebut

Khusus untuk sekolah
yang memperoleh
hibah/block grant
pengembanagn
KKG/MGMP atau
sejenisnya pada tahun
anggaran yang sama hanya
diperbolehkan
menggunakan dana BOS
untuk biaya transportasi
kegiatan apabila tidak
disediakan oleh
hibah/block grant tersebut.

12

11

Pembiayaan
pengelolaan
BOS

12

Pembelian
perangkat
computer

13

Biaya lainnya
jika seluruh
komponen 1
s.d 12 terlah
terpenuhi
pendanaanny
a dari BOS

a. Alat tulis kantor (ATK
termasuk tinta printer, Cd
dan flash disk)
b. Penggandaan, suratmenyurat, insentif bagi
bendahara dalam rangka
penyusunan laporan BOS
dan baiay transportasi dalam
rangka mengambil dana
BOS di bank/PT Pos
a. Desktop/work station
b. Printer atau printer plus
scanner

a. Mesin ketik
b. Peralatan UKS

Masing-masing maksimal
1 unit dalam satu tahun
anggaran. Peralatan
computer tersebut harus
ada di sekolah
Tidak boleh menggunakan
dana BOS untuk membeli
alat peraga/media
pembelajaran IPS, IPA dan
Lab. Bahasa4

2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan kata majemuk yang terdiri dari dua kata
yaitu prestasi dan belajar. Sebelum pembahasan tentang prestasi belajar,
terlebih dahulu penulis terangkan beberapa pengertian prestasi menurut
beberapa sumber. Meskipun prestasi belajar istilah yang sudah lazim
dalam dunia pendidikan namun hal ini adalah predikat yang masih bersifat
umum dan luas penggunannya. Istilah prestasi belajar diberikan kepada
keadaan yang menggambarkan tentang hasil yang optimal dari suatu
aktifitas belajar. Sehingga prestasi belajar tidak bisa dipisahkan dari

4

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , op.cit. h. 17-21

13

pengertian belajar. Oleh karena itu akan dikemukakan pengertian masingmasing kedua kata tersebut.
Kata prestasi berasal dari kata belanda “Prestise” kemudian dalam
bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti apa yang telah dilakukan
atau diciptakan. Hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang diperoleh
dengan jalan keuletan bekerja.

5

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

pengertian prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah
dilakukan/dikerjakan dsb).6 Atau prestasi belajar bisa diartikan sebagai
usaha yang telah dilakukan seseorang setelah melakukan pekerjaan atau
perbuatan.7
Apabila ada orang yang mendapat prestasi di bidang Sejarah
Nasional, maka yang dimaksud adalah hasil yang diperoleh seseorang
dalam bidang Sejarah Nasional. Demikian juga, bila orang yang mendapat
prestasi di bidang pendidikan maka yang dimaksud adalah hasil yang
dicapai seseorang dalam bidang belajar.
Hal tersebut merupakan bukti dari keberhasilannya setelah ia
melakukan suatu aktifitas tertentu.

Sebagaimana pendapat yang

dikemukakan oleh Pasaribu prestasi adalah hasil yang diperoleh seseorang
setelah mengikuti pendidikan atau latihan tertentu.8
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa prestasi
adalah hasil yang telah dicapai atau diusahakan seseorang setelah
melakukan suatu aktifivitas yang dilakukan.
Sedangkan arti belajar dalam kamus besar Bahasa Indonesia
belajar adalah

berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih,

berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.9
Sedangkan dalam kamus pedagogik dikatakan bahwa belajar adalah

5

Habsyi, Kamus Populer, ( Jakarta: Centre, 1983), Cet. 20, h. 216.
Lukman Ali, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), h. 787.
7
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru professional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2005), cet. 2, h. 5.
8
Pasaribu, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Tarsito, 1983), hlm. 115.
9
Departemen pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1990), h. 13.
6

14

berusaha memiliki pengetahuan atau kecakapan, seseorang yang telah
mempelajari sesuatu dapat terbukti melalui perbuatannya.

10

Belajar

adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.11
Sedangkan belajar menurut beberapa pendapat adalah :
1) Menurut M. Uzer Usman, belajar adalah proses perubahan tingkah
laku pada diri individu berkat adanya interkasi antara individu dengan
lingkungannya.

12

2) Menurut Djamarah mendefinisikan belajar sebagai serangkain kegiatan
jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya
yang menyangkut kognitif, objektif, dan psikomotor.13
3) Menurut

Paimun

dalam

bukunya

Psikologi

Perkembangan

berpendapat bahwa belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai
suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau terbentknya respon
utama dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya tingkah laku
baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya
perubahan sementara karena keadaan sewaktu.14
Dalam beberapa pengertian yang diungkapkan oleh beberapa ahli
diatas, terdapat kesamaan mengenai pengertian belajar yaitu adanya
perubahan baik pada pengetahuan, keterampilan maupun sikap yang
dihasilkan sebagai akibat dari proses latihan atau pengalaman. Kini akan
dibicarakan lebih lanjut tentang hasil dari kegiatan belajar siswa, yaitu
prestasi belajar.

10

Abu Ahmadi, Cara Belajar yang Mandiri dan Sukses, ( Solo: Aneka , 1993), cet. I, h.

21.
11

Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Bina Aksara,
1988), Cet. I, h. 2.
12
Moh. Uzer Usman, op. cit., h. 5.
13
Syaiful Bachri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 13.
14
Paimun, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, 1997), h. 178.

15

Mochtar Buchori dalam bukunya teknik-teknik evaluasi dalam
pendidikan prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai atau
ditunjukkan oleh murid sebagai hasil belajarnya baik itu berupa angka atau
huruf maupun tindakan yang mencerminkan hasil belajar yang dicapai
oleh masing-masing anak dalam periode tertentu.15
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi Belajar
Dalam lembaga-lembaga pendidikan, belajar merupakan key term
(istilah kunci) dan utama dalam upaya pendidikan. Karena proses belajar
merupakan the process of aquiring knowledge, yakni proses untuk
memperoleh pengetahuan.

Sehingga belajar dapat dikatakan sebagai

tonggak terjadinya suatu perubahan-perubahan dalam diri anak didik yang
diwujudkan dalam tingkah lakunya sehari-hari. Oleh karena itu, belajar
merupakan hal pokok dalam kehidupan manusia. Karena hampir semua
perkembangan dan perubahan manusia terjadi karena belajar.
Proses belajar tentunya tidak lepas dari berbagai faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi sebagaimana keberhasilan belajar tadi.

Nana

Sudjana berpendapat bahwa hasil belajar yang siswa dipengaruhi oleh dua
faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar siswa/faktor
lingkungan.16
Untuk lebih jelasnya faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
akan dipaparkan per item sebagai berikut:
1) Faktor Internal
Faktor internal yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi:
a) Faktor Fisiologis (Jasmaniah)
Keadaan jasmani yang sehat akan lain pengaruhnya dibandingkan
dengan jasmani yang kurang sehat, karena hal ini berpengaruhi
terhadap kegiatan belajar siswa. Untuk itu agar tetap sehat, maka
kondisi makanan harus diperhatikan dan didukung oleh kegiatan
15

Mochtar Buchori, Teknik-teknik Evaluasi dalam Pendidikan, (Bandung: Jemmars,
1983), hlm. 8.
16
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru AlGensindo, 1995), h. 39.

16

olah raga. Dalam hal ini panca indera pun berpengaruh dalam
belajar, karena panca indera merupakan pintu masuk pertama
segala apa yang dilihat, didengaar, diucapkan dari hasil kerja
indera kemudian otak dan hati baru dapat menerima, memahami,
dan beraksi.
b) Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang mempengaruhi aktifitas belajar cukup
banyak. Faktor ini dipandang sebagai berfungsinya pikiran siswa
dalam hubungannya dengan pemahaman bahan pelajaran sehingga
penguasaan terhadap bahan pelajaran yang disajikan lebih mudah
dan efektif.

Dengan demikian proses belajar mengajar akan

berhasil dengan baik. Faktor psikologis meliputi:
(1) Bakat
Bakat yang terdapat pada tiap siswa berbeda-beda, siswa yang
belajar sesuai dengan bakat yang telah ada akan lebih cepat
berhasil. Seperti orang yang memiliki bakat seni, ia akan
cepat tanggap dengan hal-hal yang berhubungan dengan seni.
Sehubungan dengan hal ini, Sardiman menyatakan bahwa
bakat adalah sesuatu kegiatan dan sudah ada sejak manusia itu
ada.17
(2) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan
dan mengenang beberapa kegiatan.18 Minat memegang
peranan penting dalam menentukan proses belajar dan prestasi
siswa. Minat menyangkut maslah senang dan tidak senang,
tertarik dan tidak tertarik. Apabila bahan pelajaran itu sesuai
dengan keinginan (minat) siswa, maka akan lebih giat dalam
belajar. Akan tetapi jika pelajaran tersebut tidak menarik lagi
17

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Press, 1995), h.

45.
18

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2005), h. 119.

17

siswa akan menimbulkan kelesuan dan semangat belajarnya
berkurang.
(3) Sikap
Sikap adalah kemampuan yang mempengaruhi lahirnya
tindakan individu yang bersumber dari desakan atau dorongan
dalam hati, kebiasaan-kebiasaan dengan lingkungan yang
mempengaruhinya.19 Sikap mempunyai peranan dalan pola
tingkah laku yang spesifik dan biasanya muncul dengan reaksi
emosional.
(4) Intelegensi
Intelegensi adalah kemampuan untuk meletakkan hubunganhubungan

dari

proses

berpikir.20

Intelegensi

adalah

kecerdasan yang merupakan salah satu faktor yang besar
pengaruhnya terhadap keberhasilan siswa. Jadi siswa yang
intelegensinya rendah, dan merasa kesulitan dalam menyerap
materi yang dipejari, tetapi sebaliknya siswa yang mempunyai
intelegensi tinggi akan mudah menerima materi yang
diajarkan
(5) Motivasi
Motivasi sebagai gejala yang terkandung dalam stimuli
tindakan kearah tujuan tertentu dimana sebelumnya tidak ada
gerakan menuju kearah tujuan tersebut. Motivasi ini bisa
berupa dorongan dasar atau internal dan insentif di luar diri
individu.21
(6) Konsentrasi
Konsentrasi adalah memusatkan segenap kekuatan perhatian
kepada suatu situasi belajar.22 Apabila dalam belajar kurang

19

Sardiman, op. cit. h. 341.
Kartini Kartono, Psikologhi Umum. (Bandung: Mandar Maju, 1996), h. 79.
21
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Offset, 1992), h.

20

137.
22

Sardiman, op. cit., h. 40.

18

berkonsentrasi maka materi

yang masuk dalam pikiran

cenderung berkesan, tetapi samar-samar dalam kesadaran
(7) Perhatian
Perhatian maksudnya adalah pemusatan energi psikis yang
tertuju kepada sesuatu objek pelajaran yang atau dapat
dikatakan

sebagai

banyak

sedikitnya

kesadaran

yang

menyertai aktivitas belajar.23
(8) Pemahaman
Pemahaman atau comprehension dapat diartikan menguasai
sesuai dengan pikiran. Karena itu maka belajar berarti harus
mengerti secara mental makna dan filosofinya, maksud dan
implikasi serta aplikasi-aplikasinya.24
Apabila siswa benar-benar memahami materi pelajarannya
maka siswa akan siap memberi jawaban yang pasti atas
pertanyaan-pertanyaan atau berbagai masalah dalam belajar.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi:
a) Faktor Non Sosial
Yang dimaksud faktor non sosial adalah faktor-faktor dari luar diri
anak itu sendiri seperti :
(1) Situasi dan tempat belajar yang memadai, sejuk dan tidak
gaduh dan ruang belajar yang cukup luas
(2) Alat peraga yang berfungsi sebagai alat pembantu dalam
memahami suatu materi pelajaran
(3) Metode

dan

gaya

pengajaran

dan

pembinaan

dalam

penyampaian pelajaran yang digunakan
(4) Bahan pelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa
(5) Hukuman dan ganjaran, hal ini bertujuan untuk menimbulkan
motif belajar yang lebih giat
23
24

Sardiman, op. cit., h. 44.
Ibid., h. 42.

19

Oleh karena itu agar proses belajar dapat berhasil dengan baik,
maka harus dipersiapkan faktor-faktor yang mendukung dan
menghindari faktor yang menghambat kegiatan belajar.
b) Faktor Sosial
Yang dimaksud dengan faktor sosial dalam belajar adalah
hubungan manusia dengan manusia. Untuk lebih jelasknya faktorfaktor sosial di atas akan penulis paparkan sebagai berikut :
(1) Faktor lingkugan keluarga, meliputi :
(a) Orang tua
Cara orang tua mendidikan anaknya besar pengaruhnya
terhadap belajar. Keluarga adalah lembaga pendidikan
yang pertama dan utama dan cara orang tua mendidik
anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya.25
Orang tua merupakan faktor yang sangat dominan yang
dapat mempengaruhi anak dalam proses belajar, karena
orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi
anak-anaknya yang mula-mula menerima pendidikan.
Partisipasi orang tua antara lain dengan menciptakan iklim
rumah yang nyaman, disiplin, menciptakan budaya belajar
atau memotivasi serta membimbing belajar anaknya
dirumah. Orang tua juga memegang peranan utama dalam
memikul tanggung jawab terhadap pendidikan dan
kelangsungan hidup anak-anaknya. Kasih sayang orang tua
yang diberikan kepada anak secara wajar atau sesuai
dengan kebutuhan, mempunyai arti sangat penting bagi
pertumbuhannya. Dalam pendidikan agama, dorongan dan
perhatian orang tua sangat diperlukan bagi anaknya.
(b) Ekonomi Keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan
belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus
25

Slameto, op. cit., h.61

20

terpenuhi kebutuhan pokoknya juga membutuhkan fasilitas
belajar .26
Karena faktor ekonomi keluarga ini merupakan faktor yang
sangat besar pengaruhnya terhadap peningkatan belajar
siswa pada masa sekarang ini, sebab hal ini berkenaan
dengan masalah biaya pendidikan yang dirasa amat
membebani beban orang tua siswa, khususnya, bagi
mereka yang status ekonominya menengah kebawah.
Masalah biaya pendidikan ini memang merupakan faktor
yang sangat menentukan bagi kelangsungan studi siswa.
(2) Faktor lingkungan pendidikan formal (sekolah), antara lain:
(a) Kurikulum dan metode mengajar
Kurikulum dan metode mengajar merupakan faktor yang
sangat

berpengaruh

terhadap

hasil

belajar

siswa

penggunaan metode pembelajaran yang tepat bertujuan
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Oleh karena
itu seorang guru harus mampu mengusahakan metode
belajar yang tepat dan efisien.
(b) Relasi guru dan siswa
Hubungan antara guru dengan siswa sangat penting
diciptakan sehingga antara guru dan murid atau sebaliknya
dapat berkomunikasi dengan baik. Sehingga guru akan
lebih mudah mengetahui kelemahan dan kelebihan antara
siswa yang satu dengan yang lain.
(c) Disiplin sekolah
Peraturan dan tata tertib sekolah sangat berpengaruh
terhadap proses pembelajaran di sekolah. Untuk itu perlu
diciptakan disiplin sekolah mulai dari kepala sekolah, guru,
karyawan serta siswa itu sendiri. Dengan disiplin yang

26

Slameto, op. cit., h. 5.

21

tinggi maka siswa akan terbiasa hidup dalam lingkungan
yang teratur
(d) Sarana dan Prasarana
Alat pelajaran dan keadaan gedung sangat mempengaruhi
prestasi belajar siswa sebab dengan peralatan pembelajaran
yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan serta keadaan
gedung yang baik, iklim sekolah yang sehat dan nyaman
akan mengantarkan siswa pada pembelajaran yang efektif
dan efisien.
(3) Faktor lingkungan masyarakat, antara lain :
(a) Kegiatan siswa dalam masyarakat
Dengan kegiatan yang positif di masyarakat misalnya
tentang kegiatan sosial masyarakat, olah raga dan
sebagainya akan menambah pengalaman siswa hal ini akan
menunjang prestasi siswa27
(b) Mass Media
Peran mass media adalah memberikan informasi tentang
segala sesuatu yang ditujukan kepada masyarakat luas,
yang di dalamnya termasuk dalam bidang pendidikan,
sehingga informasi tentang ilmu pengetahuan dan masalah
sosial yang ada di masyarakat dapat berpengaruh terhadap
prestasi
(c) Teman Beraul
Persahabatan siswa sangat berpengaruh pada prestasi
belajar untuk itu siswa harus dapat memilih teman gaul
yang sesuai baik di sekolah maupun di masyarakat. Dengan
bersahabat pada orang yang sesuai maka lebih mudah
dalam bertanya, bertukar pikiran tentang hal-hal yang
positif. Misalnya tentang kegiatan di masyarakat dan di
sekolah
27

Slameto, op. Cit., h. h.70

22

(d) Bentuk kehidupan masyarakat
Dengan

pola

pendidikan
peningkatan

kehidupan

maka

akan

prestasi

masyarakat

yang

berpengaruh

positif

siswa.

Demikian

peduli
pada

sebaliknya

masyarakat yang acuh pada pendidikan khususnya sekolah
hal ini akan menghambat tercapainya prestasi.28
Menurut Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Belajar,
menambahkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar selain
faktor intern dan faktor ekstern adalah faktor pendekatan belajar diartikan
sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang
keefektifan dan efisiensi dalam proses pembelajaran materi tertentu.29
Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni ada 3
pendekatan belajar menurut Briggs seperti dikutip Muhibbin Syah, yaitu :
1) Pendekatan surface (bersifat ilmiah) yaitu siswa belajar karena
dorongan dari luar, antara lain takut tidak lulus yang menyebabkan dia
malu, maka gaya belajarnya santai asal hafal dan tidak mementingkan
pemahaman yang mendalam
2) Pendekatan deep (mendalam) yaitu siswa mempelajari materi karena
dia memang tertarik dan mereka merasa membutuhkan sehingga gaya
belajarnya serius dan memahami materi secara mendalam serta
memikirkan cara mengaplikasikannya
3) Pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi) yaitu siswa
mempelajari karena ambisi pribadi yang besar dalam meningkatkan
prestasi ilmiah.30
Seorang siswa misalnya yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan
belajar deep (mendalam), mungkin sekali berpeluang banyak untuk meraih
prestasi belajar yang bermutu daripada siswa yang menggunakan
pendekatan belajar surface (bersifat lahiriah atau permukaan). Dengan
28

Slameto, op. cit., h. 71
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos, 1999), h. 142.
30
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya,2000), h. 128.
29

23

demikian selain faktor-faktor internal dan eksternal siswa, faktor
pendekatan belajar juga sangat berpengaruh terhadap taraf keberhasilan
proses pembelajaran siswa.
Keseluruhan faktor-faktor tersebut baik faktor internal, eksternal
dan pendekatan belajar saling mempengaruhi satu sama lain. Adanya
pengaruh dari faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi siswa dalam
usaha mencapai prestasi yang maksimal.31
c. Cara Mengetahui Prestasi Belajar
Rangkaian akhir dari suatu proses kependidikan adalah evaluasi
atau penilaian. Berhasil atau tidaknya pendidikan dalam mencapai
tujuannya dapat dilihat setelah dilakukan evalusai terhadap output yang
dihasilkannya. Secara sederhana evaluasi pendidikan dapat diberi batasan
sebagai suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan
dalam proses pendidikan.

32

dalam ruang lingkup terbatas, evaluasi

dilakukan dalam rangka mengetahui tingkat keberhasilan pendidik dalam
menyampaikan materi pendidikan kepada peserta didik. Sedangkan dalam
ruang lingkup luas, evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan dan kelemahan suatu proses pendidikan (dengan seluruh
komponen yang terlibat di dalamnya) dalam mencapai tujuan pendidikan
yang dicita-citakan.
Disisi lain evaluasi mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui
tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu
proses belajar tertentu, juga untuk mengetahui posisi atau kedudukan
seorang siswa dalam kelompok kelasnya. Serta untuk mengetahui hingga
sejauhmana siswa telah mendayagunakan kapasitas kognitifnya untuk
keperluan belajar dengan kata lain bahwa evaluasi adalah sebagai kontrol
pelaksanaan pendidikan. 33

31

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,Op. Cit., h. 128.
Al-Rasyidin dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Historis,
Teoritis dan Praktis ( Ciputat: PT Ciputat Pres 2005), Cet. II, h. 77
33
Abu Ahmadi, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, ( Bandung: armico, 1986), h.
212
32

24

d. Indikator Prestasi Belajar
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi
segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan
proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah
laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid sangat sulit. Hal ini
disebabkan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba).
Oleh karena itu ini dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil
cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan
dapat mencerminakan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa,
baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.34
1) Ranah cipta (kognitif) yang berupa: pengamatan, ingatan, pemahaman,
aplikasi/penerapan, analisis, sintesis (membuat paduan baru dan utuh).
2) Ranah rasa (afektif), yang berupa: penerimaan, sambuatan, apresiasi
(sikap

menghargai),

internalisasi

(pendalaman),

karakteriasi

(pengahayatan).
3) Ranah karsa (psikomotorik) yang berupa: keterampilan bergerak dan
bertindak, kecakapan ekpresi verbal dan non verbal.35
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar
siswa sebagaimana yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis
besar indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis
prestasi yang hendak diuangkapkan atau diukur.36
Salah satu indikator wujud perubahan dari hasil belajar di sekolah
adalah prestasi belajar yang diformulasikan menjadi angka-angka di dalam
raport atau daftar nilai siswa. Djamarah mengungkapkan pengertian
karakteristik prestasi belajar sebagai berikut :
1) prestasi belajar merupakan tingkah laku yang dapat diukur. Untuk
mengukur tingkah laku tersebut dapat digunakan test prestasi belajar.
2) Prestasi menunjuk kepada individu sebagai sebab, artinya individu
sebagai pelaku.
34

Muhibbin, op. cit., h. 192-193
Ibid., h. 217-218
36
Ibid., h. 216
35

25

3) Prestasi belajar dapat di evaluasi tinggi rendahnya, baik berdasarkan
atas kriteria yang di tetapkan terlebih dahulu atau ditetapkan menurut
standar yang di capai oleh kelompok.
Prestasi belajar menunjuk kepada hasil dari kegiatan yang
dilakukan secara segaja dan disadari.37

B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang prestasi belajar pada dasarnya telah banyak
dilakukan, tapi bila dikaitkan dengan bantuan/dana/beasiswa sepanjang data di
perpustakaan utama dan perpustakaan fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sepengetahuan penulis belum banyak yang
membahasnya.
Penelitian tentang program BOS (Bantuan Operasional Sekolah) atau
sejenis dengan beasiswa serta prestasi belajar nampaknya bukanlah hal yang
baru lagi. Dari penelitian mahasiswa yang berkenaan dengan beasiswa
diantaranya, yaitu:
Penelitian yang dilakukan oleh Lulu Il Maknun, Jurusan Manajemen
Pendidikan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2006 dengan judul
“Efektifitas Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam peningkatan mutu
pendidikan di SMP Al-Madzhab Ciheulang Bogor”. Dari penelitian kuantitatif
ini Berdasarkan hasil pengujian hipotesis mengenai hubungan bantuan
operasional sekolah dengan peningkatan mutu pendidikan, diperoleh nilai t
hitung 0,667 dengan melihat tabel distribusi frekuensi 50 pada taraf signifikan
5% diperoleh nilai t tabel : 0,273. Maka dapat disimpilkan bahwa prestasi
belajar siswa setelah mendapat dana bantuan operasional sekolah ternyata
lebih tinggi dari prestasi belajar siswa sebelum mendapat dana BOS dengan
mengacu pada nilai ujian akhir nasional (UAN). Dari penelitian ini, bantuan
operasional sekolah (BOS) dan peningkatan mutu pendidikan ternyata sangat
berpengaruh satu sama lain sehingga pemberian bantuan dana BOS bisa
37

Rezeki Amaliyah, Hubungan antara Kedisiplinan siswa Dengan Prestasi Belajar
Sosiologi di SMA Triguna Utama, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta 2010), hal. 30.

26

ditingkatkan dengan tujuan mampu memberikan kemajuan bagi pendidikan
Indonesia agar lebih bermutu atau berkualitas.38
Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Majid, Jurusan Kependidikan
Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2003 dengan judul “Peran
bantuan operasional sekolah dalam meningkatkan minat menyekolahkan
anak”. Penelitian ini menggunakan metode kulitatif dengan kesimpulan
bantuan operasional sekolah telah berperan dalam rangka meningkatkan minat
menyekolahkan anak melalui peringanan SPP atau iuran bulanan siswa, dan
hal ini adalah cara yang baik dilakukan oleh sekolah meningkatkan kondisi
sebagian besar orang tua siswa berdasarkan data bekerja mayoritas sebagai
pekerja tidak tetap. 39
Penelitian yang dilakukan oleh Sinta Dwi Permata, Jurusan
Kependidikan Islam Manajemen Pendidikan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
tahun 2011 dengan judul “ Studi pengelolaan dana bantuan operasional
sekolah dalam mensukseskan wajib belajar Sembilan tahun di MTs
Unwaanunnajah

Pondok

Aren

Tangerang

Selatan”.

Penelitian

ini

menggunakan penelitian kualitatif dengan kesimpulan bantuan operasional
sekolah telah membantu dalam meringankan biaya pendidikan di sekolah
tersebut, karena penggunaan dana BOS dialokasikan pada pos-pos yang tepat
sesuai dengan RAPBS yang telah ditetapkan sebelumnya.

40

Dari ketiga penelitian di atas terdapat perbedaan dengan penelitian
yang penulis lakukan salah satu diantaranya adalah dengan mengacu pada
indikator pencapaian hasil belajar (prestasi) siswa di SMP Negeri 241 Jakarta.

38

Lulu Il Maknun, Efektifitas Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam peningkatan
mutu pendidikan di SMP Al-Madzhab Ciheulang Bogor, (S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2006), h. 62.
39
Abdul Majid, Peran Bantuan Operasional Sekolah dalam Meningkatkan Minat
Menyekolahkan Anak, (S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
2003), h. 69.
40
Sinta Dwi Permata, Study Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah dalam
Mensukseskan Wajib Belajar Sembilan Tahun di MTs Unwaanunnajah Pondok Aren Tangerang
Selatan, (S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2011), h. 57.

27

C. Kerangka Berfikir
Dalam penelitian ini penulis bertitik tolak pada anggapan bahwa
naiknya

harga

pemenuhan

kebutuhan

hidup

sehari-hari

masyarakat

berhubungan dengan anggaran biaya kehidupan masyarakat, dalam hal ini
khususnya orang tua murid, sehingga mereka berfikir prioritas mana yang
yang lebih penting untuk dipenuhi, dan pada masyarakat kalangan ekonomi
menengah bawah, besarnya anggaran kehidupan sehari-hari berimbas kepada
alokasi biaya untuk kebutuhan yang lainnya, himpitan ekonomi dapat
mendorong orang tua siswa untuk berpikir bahwa biaya sekolah mahal,
sedangkan kebutuhan pokok lebih mereka butuhkan dibanding dengan
sekolah, hal ini sangat membahayakan jika terjadi putus sekolah kepada
anaknya, angka partisipasi dan minat mendidika anak menurun, sehingga ada
kekhawatiran akan kemampuan bersaing generasi anak bangsa bagi investasi
pembangunan sumber daya manusia Indonesia ditahun-tahun selanjutnya akan
memburuk, untuk mengurangi beban masyarakat ekonomi lemah perlu adanya
bantuan yang dapat meringankan kebutuhan biaya kehidupan sehari-hari
walaupun tidak banyak namun memeiliki arti bahwa mereka diperhatikan,
salah satunya adalah pemberian biaya bantuan operasional sekolah (BOS)
kepada sekolah-sekolah diseluruh Indonesia melalui bantuan operasional
sekolah yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah siswa yang ada di sekolah
tersebut. Biaya per-siswa tersebut digunakan untuk meringankan beban orang
tua siswa dalam rangka mengurangi anggaran keuangan keluarga untuk
pendidikan, dan dana tersebut dikelolah oleh sekolah untuk pembiayaan
operasional sekolah yang sebelum ada BOS sebagian besar dibebankan kepada
orangtua siswa, dari sini kita dapat ambil kesimpulan sementara bahwa dana
BOS telah meringankan beban orang tua dalam biaya pendidikan anaknya.
Dengan dasar tujuan dari adanya program BOS yakni keberpihakan
pemerintah kepada masyarakat dalam bidang pemerataan pendidikan, yang
salah satu harapan dari tujuan tersebut adalah adanya keringanan biaya
pendidikan bagi anak siswa, Dengan dua cara tersebut yakni keringanan biaya
pendidikan anak sekolah dan atau pemebebasan biaya pendidikan, diharapkan

28

dapat membantu masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke sekolahsekolah guna mendapatkan pendidikan keteram