commit to user 3
lebih baik positif. Hal yang membedakan dengan penelitian sebelumnya adalah subjek, tempat, waktu, teknik sampling dengan , serta
design
penelitian. Perbedaan tersebut diharapkan dapat melengkapi dan memperbaiki penelitian yang sebelumnya.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Penyuluhan terhadap Tingkat Pengetahuan tentang
Pemeriksaan Payudara Sendiri pada Ibu-ibu di RW II Desa Krikilan, Masaran, Sragen”.
B. Rumusan Masalah
Apakah penyuluhan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan tentang SADARI pada ibu-ibu.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan pada ibu-ibu tentang SADARI
sebelum diberi penyuluhan di RW II Desa Krikilan, Masaran, Sragen.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan pada ibu-ibu tentang SADARI
setelah diberi penyuluhan di RW II Desa Krikilan, Masaran, Sragen.
commit to user 4
c. Mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan pada
ibu-ibu tentang SADARI sebelum dan setelah diberi penyuluhan di RW II Desa Krikilan, Masaran, Sragen.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pengaruh penyuluhan dengan metode ceramah serta media
booklet
dan video terhadap tingkat pengetahuan tentang SADARI.
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi profesi bidan
Untuk meningkatkan kepedulian bidan terhadap masalah kesehatan di masyarakat khususnya tentang SADARI.
b. Bagi masyarakat
Meningkatkan pengetahuan tentang SADARI melalui penyuluhan sehingga mampu mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari
sebagai upaya mendeteksi kanker payudara secara dini.
commit to user
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP
A. Tinjauan Pustaka
1. Penyuluhan Kesehatan
a. Pengertian
Penyuluhan kesehatan menurut Azwar 1983 adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan
keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya
dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah sebutan yang umum digunakan di Indonesia untuk menyebut pendidikan kesehatan
Notoatmodjo, 2007; Fitriani, 2011. b.
Tujuan Penyuluhan Tujuan dari penyuluhan merupakan investasi
jangka panjang karena hasil penyuluhan berupa perubahan perilaku baru bisa dilihat
beberapa tahun kemudian. Sedangkan dalam waktu pendek
immediate impact
, hanya menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan masyarakat Notoatmojo, 2003.
c. Tahapan Kegiatan Penyuluhan
Menurut Hanlon 1964 dikutip oleh Azwar 1983 dalam Fitriani 2011 mengemukakan tahapan dalam penyuluhan antara lain:
commit to user 6
1 Tahap sensitisasi
Tahapan ini dilakukan guna memberikan informasi dan kesadaran pada masyarakat tentang hal penting mengenai masalah kesehatan.
Pada kegiatan ini tidak memberikan penjelasan mengenai pengetahuan, tidak pula merujuk pada perubahan sikap, serta tidak
atau belum bermaksud untuk mengubah perilaku masyarakat. 2
Tahap publisitas Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap sensitisasi. Bentuk
kegiatan berupa
press release
yang dikeluarkan Departemen Kesehatan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang
pelayanan kesehatan. 3
Tahap edukasi Tahap ini kelanjutan pula dari tahap sentisisasi yang mempunyai
tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap serta mengarahkan pada perilaku yang diinginkan.
4 Tahap motivasi
Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap edukasi. Masyarakat telah mampu perilakunya sesuai dengan anjuran dalam penyuluhan.
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penyuluhan
Septalia 2008
berpendapat, faktor-faktor
yang dapat
mempengaruhi keberhasilan penyuluhan antara lain tingkat pendidikan, sosial ekonomi, adat istiadat, kepercayaan masyarakat terhadap
penyampai informasi, dan ketersediaan waktu di masyarakat.
commit to user 7
e. Sasaran Penyuluhan
Sasaran penyuluhan kesehatan antara lain: masyarakat umum dengan berorientasi pada masyarakat pedesaan, masyarakat dalam
kelompok tertentu, sasaran individu dengan teknik pendidikan kesehatan individual Machfoedz, 2008.
f. Langkah-langkah dalam Penyuluhan
Dalam melakukan penyuluhan kesehatan, penyuluh yang baik harus melakukan langkah–langkah sebagai berikut: mengkaji kebutuhan
kesehatan masyarakat, menetapkan masalah kesehatan masyarakat, memprioritaskan
masalah, menyusun
perencanaan penyuluhan,
pelaksanaan penyuluhan, penilaian hasil penyuluhan serta tindak lanjut dari penyuluhan Septalia, 2008.
g. Materi Pesan Penyuluhan
Materi atau pesan yang disampaikan hendaknya memenuhi persyaratan, antara lain: menggunakan bahasa yang mudah dimengerti,
materi tidak sulit dan mudah dipahami, menggunakan alat peraga, materi sesuai kebutuhan yakni tentang SADARI Fitriani, 2011.
h. Metode Penyuluhan
Notoatmodjo 2007
mengatakan bahwa
metode harus
disesuaikan dengan sasarannya. Adapun metode penyuluhan antara lain: 1 Metode pendidikan individual perorangan
commit to user 8
2 Metode pendidikan kelompok a Kelompok besar: ceramah, seminar. Ceramah merupakan metode
yang baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan
metode ini adalah tahap persiapan meliputi kesiapan materi dan penguasaan materi serta tahap pelaksanaan meliputi hal – hal
yang harus diperhatikan oleh penceramah dalam menyampaikan materi.
b Kelompok kecil: diskusi kelompok,
brain storming, snow balling, buzz group, role play
, dan permainan simulasi. 3 Metode pendidikan massa
public
i. Media Penyuluhan Kesehatan
Fitriani 2011 berpendapat media penyuluhan kesehatan digunakan untuk mempermudah penerimaan kesehatan bagi masyarakat atau klien.
Berdasarkan fungsinya media tersebut dibagi menjadi media cetak, media elektronik, dan media papan
billboard
. Penelitian ini akan menggunakan
booklet
yakni suatu media untuk menyampaikan pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik tulisan maupun gambar serta media
elektronik berupa video. 2.
Pengetahuan a.
Pengertian Fitriani 2011 mengatakan pengetahuan merupakan hasil dari
tahu, merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk
commit to user 9
tindakan seseorang
overt behaviour
. Proses kognitif meliputi aspek persepsi, ingatan, pikiran, simbol-simbol, penalaran dan pemecahan
persoalan. b.
Tingkat Pengetahuan Notoatmodjo 2007 berpendapat, pengetahuan yang tercakup
dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan antara lain: 1
Tahu
know
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, oleh karena itu tahu merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. 2
Memahami
comprehension
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan meteri tersebut secara benar 3
Aplikasi
aplication
4 Analisis
analysis
5 Sintesis s
ynthesis
6 Evaluasi
evaluation
c. Pengetahuan dalam Fisiologi Kedokteran
Guyton 1991 mengatakan kegiatan sistem saraf paling besar berasal dari pengalaman sensoris yang dapat menyebabkan suatu reaksi
segera, atau kenangannya dapat disimpan di dalam otak selama
commit to user 10
bermenit-menit, berminggu-minggu, atau bertahun-tahun dan kemudian dapat membantu menentukan reaksi tubuh di masa yang akan datang.
Informasi memasuki sistem saraf melalui
nervus spinalis
dan dihantarkan ke dalam
medula spinalis
pada semua tingkatan; substansi
retikularis medula oblongata
,
pons
dan
mesenfalon; serebelum; talamus
; dan daerah
somestetik korteks serebri
. Tetapi di samping daerah “sensoris primer” ini, pada dasarnya sinyal-sinyal kemudian
disampaikan ke semua segmen lain dari sistem saraf. Hanya sebagian kecil saja dari informasi sensoris yang penting dan menyebabkan reaksi
motorik segera. Sebagian besar sisanya disimpan untuk mengatur kegiatan motorik di waktu yang akan datang dan digunakan untuk
proses berpikir. Penyimpanan terbesar ini terjadi di
korteks serebri
, tetapi tidak semuanya karena daerah basal otak dan
medula spinalis
pun dapat menyimpan sejumlah kecil informasi.
Penyimpanan informasi merupakan proses yang kita sebut daya ingat dan juga merupakan suatu fungsi
sinaps
. Bila sinyal sensoris tersebut telah melalui
sinaps-sinaps
itu berulang-ulang,
sinaps-sinaps
itu akan menjadi demikian terfasilitasi sehingga sinyal-sinyal ”pusat pengatur” di otak dapat menyebabkan penghantaran impuls melalui
rangkaian
sinaps
yang sama meskipun input sensoris tidak terangsang. Ini memberikan orang tersebut suatu persepsi mengalami perasaan yang
asli, meskipun itu sebenarnya hanya merupakan suatu ingatan mengenai perasaan tersebut.
commit to user 11
Dalam
korteks serebri
, perangsangan listrik pada
korteks visual primer
di dalam
lobus oksipital
menyebabkan orang dapat melihat objek-objek yang sederhana.
Korteks visual
saja tidak dapat menganalisa informasi secara sempurna pola
visual
yang rumit, sehingga harus bekerjasama dengan daerah-daerah lain yang berdekatan
di dalam
korteks oksipital
, daerah asosiasi
visual.
Penghantaran listrik pada
korteks auditorius
di dalam
lobus temporal
menyebabkan orang mendengar bunyi sederhana. Sama seperti pada
korteks visual, korteks auditorius
harus bekerjasama dengan daerah asosiasi
auditorius
agar dapat menganalisa informasi secara sempurna.
Hampir semua mengetahui apa yang dimaksud dengan pikiran dan bagaimana menguraikannya, akan tetapi dalam istilah abstrak hampir
tidak mungkin dapat didefinisikan. Pengertian mengenai suatu pemandangan
visual
pada suatu saat tertentu atau seluruh pengertian mengenai keadaan sekitar seseorang, respons terhadap informasi
sensoris lainnya merupakan pikiran lainnya, gambaran suatu persamaan matematis dalam pikiran seseorang merupakan pikiran ketiga. Jadi,
pengetahuan setiap saat dapat didefinisikan sebagai suatu pikiran dan dapat pula didefinisikan sebagai kesadaran. Pikiran, kesadaran, daya
ingat dan belajar, semuanya bekerjasama dan hampir tidak dapat dipisahkan.
commit to user 12
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengetahuan
Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pengalaman, tingkat pendidikan, pekerjaan, usia, minat, informasi,
kebudayaan lingkungan Mubarak, 2007. e.
Pengukuran Pengetahuan Dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang
menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat
disesuaikan dengan tingkatan domain di atas Fitriani, 2011. 3.
Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI Mengajarkan wanita bagaimana melakukan pemeriksaan payudara
secara mandiri adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan pemeriksaan payudara. Pentingnya pemeriksaan payudara tahunan oleh
dokter atau tenaga kesehatan dan pemeriksaan bulanan secara mandiri harus ditanamkan pada wanita selama kehidupannya. SADARI atau biasa
disebut dengan
Breast Self Examination BSE
merupakan salah satu cara yang mudah dan efisien untuk mendeteksi secara dini adanya kanker
payudara Varney, 2004; Atmaningtyas, 2009. Kanker payudara didefinisikan sebagai tumor ganas yang tumbuh di
dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar payudara, saluran payudara, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.
Penyebab kanker payudara ini juga belum dapat diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan seorang wanita
commit to user 13
menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara, antara lain usia, pernah menderita kanker payudara, riwayat keluarga yang menderita kanker
payudara, riwayat menstruasi, faktor genetik dan hormonal, pernah menderita penyakit payudara non kanker, pemakaian pil KB atau terapi
sulih hormone, obesitas, pemakaian alcohol, terpapar bahan kimia serta penyinaran Varney, 2004; Suryaningsih, Yuliarti, 2009.
Gejala awal dari kanker payudara berupa benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan
nyeri, dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur. Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan
mudah di bawah kulit. Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya, dapat juga terbentuk benjolan yang
membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit di atas benjolan, mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk Yuliarti, 2009.
Gejala lain yang mungkin ditemukan adalah benjolan atau massa di ketiak, perubahan ukuran atau bentuk payudara, keluar cairan yang
abnormal dari putting susu biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah, perubahan pada warna atau tekstur kulit
pada payudara, putting susu maupun areola daerah berwarna coklat tua di sekeliling putting susu, payudara tampak kemerahan, kulit di sekitar putting
susu bersisik, putting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal, nyeri payudara, atau pembengkakan salah satu payudara Ghofar, 2009; Yuliarti,
2009.
commit to user 14
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah timbulnya kanker payudara adalah olahraga tiga kali seminggu selama 20 menit, menghindari
minuman beralkohol, mempertahankan berat badan ideal, melakukan pemeriksaan mandiri SADARI setiap bulan, melakukan mammografi
setahun sekali bagi wanita yang berusia lebih dari 40 tahun Yuliarti, 2009. Berdasarkan teori tentang kanker payudara di atas, dapat diketahui
bahwa deteksi dini terhadap kanker payudara penting untuk dilakukan. Deteksi dini kanker payudara adalah program pemeriksaan untuk mengenali
kanker payudara sewaktu masih berukuran kecil, dan sebelum kanker tersebut mempunyai kesempatan untuk menyebar Dixon dan Leonard,
2006. Kanker payudara dapat ditemukan secara dini dengan pemeriksaan
SADARI, pemeriksaan klinik dan pemeriksaan mamografi. Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25-30. Pada wanita normal,
American Cancer Society
menganjurkan wanita yang berusia di atas 20 tahun untuk melakukan SADARI setiap satu atau tiga bulan sekali dan
waktu yang paling efektif adalah antara hari ke – 5 dan ke – 10 dari siklus menstruasi, dengan menghitung hari pertama haid sebagai hari 1 Maulani,
2009; Saryono, 2009. Hal tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri secara lengkap dapat
dilihat di lampiran.
commit to user 15
4. Pengaruh Penyuluhan terhadap Tingkat Pengetahuan tentang Pemeriksaan
Payudara Sendiri Berdasarkan tinjauan pustaka di atas dapat disimpulkan bahwa
penyuluhan kesehatan merupakan salah satu upaya yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Pemeriksaan Payudara
Sendiri. Penyuluhan kesehatan tersebut diharapkan memiliki pengaruh terhadap masyarakat terutama tentang materi yang disampaikan.
Jika dilihat dari segi fisiologis kedokteran, pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan dapat digambarkan secara sederhana sebagai
berikut:
Gambar 1. Proses penyuluhan menjadi pengetahuan
Penyuluhan
Sinyal sensoris Reseptor visual
Sinyal sensoris Reseptor auditorius
Korteks serebri
Korteks visual primer
Korteks auditorius primer
Analisa informasi
Pengetahuan
commit to user 16
B. Kerangka Konseptual
Gambar 2. Kerangka Konseptual Keterangan :
: Diteliti : Tidak diteliti
C. Hipotesis
Ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri pada ibu-ibu di RW II Desa Krikilan,
Masaran, Sragen. Faktor-faktor yang
mempengaruhi penyuluhan :
· Pendidikan
· Sosial ekonomi
· Adat istiadat
· Kepercayaan
· Ketersediaan
waktu Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan :
· Pendidikan
· Pekerjaan
· Pengalaman
· Usia
· Minat
· Kebudayaan
lingkungan ·
Informasi Penyuluhan SADARI
Tingkat Pengetahuan SADARI paham
Menerima informasi
Mengingat Melakukan persepsi
commit to user
17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian
quasi experimental design: one group pre and post test design
atau disebut juga rancangan sebelum
dan sesudah
intervensi menggunakan
satu kelompok
Taufiqqurrahman, 2008
.
Peneliti memberikan perlakuan intervensi terhadap subjek penelitian, yaitu penyuluhan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri, dan
hasil perlakuan tersebut diamati, diukur, dan dianalisis.
Gambar 3. Skema rancangan penelitian Keterangan :
O
1
: Pengamatan sebelum intervensi O
2
: Pengamatan sesudah intervensi X
: Intervensi B.
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RW II Desa Krikilan, Masaran, Sragen
pada tanggal 21-26 Mei 2011. O
1
X O
2
commit to user 18
C. Populasi
1. Populasi target
Populasi target dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang berumur lebih dari 20 tahun.
2. Populasi aktual
Populasi aktual merupakan bagian dari populasi target tempat anggota sampel diambil. Populasi aktual dalam penelitian ini adalah ibu-
ibu yang berusia lebih dari 20 tahun warga RW II Desa Krikilan, Masaran, Sragen sebanyak 57 jiwa.
D. Sampel dan Teknik Sampling
1. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap dapat mewakili populasinya. Sampel dalam
penelitian ini adalah ibu-ibu di RW II Desa Krikilan, Masaran, Sragen yang memenuhi kriteria inklusi.
2. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah
simple random sampling
atau sampel acak sederhana yaitu pengambilan sampel sedemikian rupa
sehingga setiap unit dasar individu mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel.
commit to user 19
E. Estimasi Besar Sampel
Besarnya sampel yang diperoleh dengan menggunakan rumus menurut Notoatmodjo 2006 sebagai berikut :
æ = + 1
Keterangan :
n =
banyaknya sampel N = ukuran populasi sebanyak 57 jiwa
d = persentase kelonggaran ketidaktelitian persisi karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir yaitu 5 0,05.
Dari rumus di atas diperoleh sampel sebanyak 50 jiwa. F.
Kriteria Retriksi 1.
Kriteria inklusi : a.
Subjek berusia ≥ 20 tahun
b. Bersedia menjadi subjek penelitian
c. Memakai KB hormonal
d. Menikah
e. Pendidikan terakhir SMA
f. Bisa membaca dan menulis
2. Kriteria eksklusi :
a. Subjek yang tidak hadir saat penyuluhan
b. Pernahsedang berobat kanker payudara
commit to user 20
G. Pengalokasian Subyek
Peserta penyuluhan yang diundang yakni sebanyak 55 orang. Akan tetapi yang dapat menjadi subjek penelitian adalah 46 orang, 4 orang
diantaranya tidak hadir dalam penyuluhan. H.
Definisi Operasional Variabel 1.
Variabel bebas : Penyuluhan
a. Definisi operasional : Kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar dan
mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan
kesehatan khususnya SADARI. Penyuluhan ini memiliki tujuan jangka pendek yakni hanya
menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan masyarakat.
b. Indikator
: Penyuluhan dilakukan dengan memberikan pengetahuan tentang gambaran umum kanker
payudara, pengertian, tujuan, frekuensi dan waktu, teknik serta langkah-langkah SADARI.
c. Skala
: Nominal dikotomik sebelum dan sesudah penyuluhan.
commit to user 21
2. Variabel terikat
: Tingkat pengetahuan. a.
Definisi operasional : Pemahaman ibu
tentang materi
yang disampaikan meliputi gambaran umum kanker
payudara, pengertian, tujuan, frekuensi dan waktu, teknik, serta langkah-langkah tentang
Pemeriksaan Payudara Sendiri. b.
Indikator : Ibu mampu menjawab soal pengetahuan tentang
SADARI melalui
pretest
dan
postest
yang diberikan.
c. Skala
: Rasio 0-31. I.
Cara Kerja 1.
Intervensi Intervensi yang diberikan oleh peneliti adalah dengan
memberikan penyuluhan kepada satu kelompok. Kelompok tersebut diberikan
pretest
dan
postest
.
Pretest
dilaksanakan sebelum penyuluhan, sedangkan
postest
dilakukan 5 hari setelah penyuluhan untuk menghindari bias.
2. Instrumentasi
Instrumentasi penelitian didefinisikan sebagai suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati
dan sudah teruji validitas dan realibilitasnya Sugiyono, 2008.
commit to user 22
a. Penyuluhan
Penyuluhan ini akan dilakukan sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
1 Metode : Ceramah.
2 Media : Video dan
booklet.
b. Pengetahuan
1 Alat ukur:
Kueisioner
pretest
dan
postest
. Kueisioner untuk mengidentifikasi pengetahuan responden tentang SADARI terdiri
dari 31 pertanyaan terdiri dari 2 tipe. Tipe A menggunakan Benar Salah dan tipe B pilihan ganda.
Kisi-kisi soal adalah sebagai berikut : Variabel
Sub Variabel
Indikator No. Soal
Jumlah item soal
Pengetahuan SADARI
Kanker payudara
Pengertian, 3, 30
2
Penyebab 4
1 Faktor resiko
1, 2, 7, 8, 29 5
Tanda gejala 6, 20, 24
3 Pencegahan
31 1
SADARI Pengertian 9, 28
2 Tujuan
12, 19 2
Waktu dan 5, 13, 18
3
commit to user 23
frekuensi Teknik
10, 11, 16, 17, 23, 27
6
Langkah 14, 15, 21, 22, 25,
26 6
Jumlah Soal 31
Tabel 1. Kisi-kisi soal SADARI J.
Validitas dan Reliabilitas Sebelum kueisioner diberikan kepada responden, kueisioner untuk
mengukur tingkat pengetahuan peserta penyuluhan diuji validitas dan reliabilitasnya terhadap 30 orang berasal dari tempat yang berbeda dengan
karakteristik yang sama Sugiyono, 2008. Uji validitas dan realibilitas dilakukan terhadap 30 orang di RW V
Desa Krikilan, Masaran, Sragen. Hasilnya kemudian diolah menggunakan program komputer
SPSS Statistical Package for Social Science
versi 17.00 yakni sebagai berikut:
1. Validitas
Validitas pengukuran adalah sejauh mana pengukuran yang dilakukan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur
Taufiqqurrahman, 2008. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas kueisioner adalah
rumus korelasi
product moment
dari
Pearson
. Butir pertanyaan kuesioner tersebut dinyatakan valid jika diperoleh hasil perhitungan r
hitung
r
tabel
r
commit to user 24
hitung
0,361. Dari 35 soal yang telah dibuat, ada 4 soal yang memiliki nilai r
hitung
dari r
tabel
, yakni item nomor 6, 10, 14 dan 15 sehingga dapat dikatakan 4 item tersebut tidak valid dan kemudian dihapus.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana instrumen menghasilkan pengukuran yang sama, meskipun digunakan oleh pengamat yang
berbeda pada waktu yang sama Taufiqqurrahman, 2008. Dalam penelitian ini untuk mencari reliabilitas digunakan rumus
Cronbach‘s Alpha
, dikatakan reliabel jika r 0,6. Hasil uji realibilitas diperoleh nilai 0,906 sehingga dapat disimpulkan kueisioner tentang
Pemeriksaan Payudara Sendiri ini reliabel. K.
Cara Pengukuran
Pretest
dilaksanakan sebelum pelaksanaan penyuluhan. Responden diberikan kueisioner bersamaan pada saat registrasi kemudian segera diisi
dengan pengawasan dari peneliti untuk menghindari bias dan dikumpulkan kembali segera setelah selesai pengisian.
Postest
dilaksanakan lima hari setelah pelaksanaan penyuluhan dengan mendatangi rumah responden satu
per satu. Responden mengisi kueisioner dan setelah selesai langsung diserahkan kepada peneliti.
L. Analisis Data
Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam proses pengolahan data terdapat
langkah-langkah yang harus ditempuh, di antaranya Hidayat, 2007 :
commit to user 25
a.
Editing Editing
adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan.
b.
Coding Coding
merupakan kegiatan pemberian kode numerik angka terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.
c. Entri data
Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat
distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontingensi.
d. Melakukan teknik analisis
Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan
yang hendak dianalisis. Analisis data untuk penelitian ini menggunakan Uji-T berpasangan
yang didahului dengan uji normalitas data dengan uji
Shapiro-wilk
. Data dianalisis dengan
SPSS
17 dan dianggap signifikan jika nilai p 0.05 dan t hitung t tabel 2,021.
commit to user
26
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian