Keaktifan Karbon Cara Perhitungan Keaktifan Tabel Data Titrasi Iodometri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keaktifan Karbon

Dari percobaan yang telah dilakukan diketahui bahwa karbon tempurung kelapa menunjukkan keaktifan yang lebih rendah dibanding dengan grafit dan karbon hitam N-330. Keaktifan disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 4.1 Daya Adsorpsi Karbon Terhadap I 2 Sampel Daya Adsorpsi gr I 2 kg Karbon Tempurung Kelapa 99,49 Karbon Hitam 100,94 Grafit 119,43 Dari tabel 4.1 diatas terlihat bahwa keaktifan karbon dari tempurung kelapa lebih rendah daripada keaktifan grafit dan N-330. Hal ini disebabkan oleh pengaruh temperatur untuk proses karbonisasi kurang tinggi atau kemungkinan masih adanya kontak dengan udara luar sehingga karbon yang terbentuk teroksidasi menjadi abu. Karbon dengan keaktifan rendah terjadi karena plat-plat atau bidang-bidang karbon heksagonal yang terbentuk belum cukup lebar belum memiliki diameter yang besar dan sebagian besar bidang-bidang tersebut belum tersusun secara paralel sempurna Junedi Ginting : Efek Larutan Elektrolit Dan Temperatur Terhadap Sifat NTC PTC karbon Tempurung Kelapa..., 2008 USU e-Repository © 2009 seperti dalam struktur grafit. Hal ini menyebabkan pori yang terbentuk belum banyak dan diameter pori belum besar. Rendahnya temperatur pemanasan juga menyebabkan masih banyak materi-materi non karbon yang tertinggal di antara plat-plat karbon heksagonal dan menutupi pori-pori karbon, sehingga keaktifan atau daya adsorpsinya rendah. Pada temperatur pemanasan yang lebih tinggi materi-materi non karbon akan semakin mudah dilepaskan dan pembentukan diameter bidang akan semakin lebar tanpa merusak ikatan C - C dalam plat. 4.2 Cara Perhitungan Keaktifan Tabel 4.2 Data Titrasi Iodometri Perlakuan V 1 ml V 2 ml V 3 ml V ml Blanko 11,52 11,62 11,54 11,56 Karbon Tempurung Kelapa 1,98 2,02 1,96 1,98 N-330 1,84 1,82 1,86 1,84 Grafit 0,06 0,06 0,06 0,06 Daya serap karbon terhadap larutan I 2 dihitung dengan menggunakan rumus: Daya serap I 2 = {B – SB}x N x VW x 126,9 Dimana: B = volume Na 2 S 2 O 3 pada titrasi blanko ml. S = volume Na 2 S 2 O 3 yang dibutuhkan untuk mentitrasi filtrat pada karbon ml. Junedi Ginting : Efek Larutan Elektrolit Dan Temperatur Terhadap Sifat NTC PTC karbon Tempurung Kelapa..., 2008 USU e-Repository © 2009 N = normalitas larutan standard Na 2 S 2 O 3 . W = berat sampel gr. V = 10 ml filtrat yang digunakan sebanyak 10 ml. Berat atom Iodium = 126,9 Misalnya untuk menghitung daya serap karbon tempurung kelapa dimana V = 1,98 ml, maka : Daya serap I 2 = {11,56 – 1,9811,56} x 100,5 x 0,0473 x 126,9 = 99,49 gr I 2 kg 4.3 Analisa Gugus Fungsi FTIR 4.3.1 Karbon tempurung kelapa K1