Meskipun demikian permukaan karbon hitam sampai sekarang masih misterius, belum ada literatur yang mengungkapkan secara jelas. Secara garis besar karbon
hitam, karbon aktif disebut karbon amorf. Untuk keperluan bahan pengisi ban, karbon hitam pembuatannya berasal dari minyak dan suhu operasinya mencapai 1300 – 1800
C.
2.5 Karbon Aktif
Istilah karbon aktif mempunyai arti luas karena merupakan suatu keluarga yang terdiri dari banyak jenis. Tidak ada satupun jenis karbon aktif yang dapat
dikarakterisasi secara khas strukturnya atau dengan cara analisa kimia tertentu. Satu- satunya dasar untuk membedakan tiap jenis karbon aktif hanyalah sifat adsorpsi dan
sifat katalitiknya. Sifat adsorpsi dan sifat katalitik suatu karbon aktif dapat diukur dengan metode kimia. Dengan cara ini dapat dibedakan satu jenis karbon aktif yang
dibuat dari bahan dan metode tertentu dengan jenis karbon aktif lain yang dibuat dari bahan dan metode lain. Sebagaimana diketahui ada berbagai macam bahan dasar
dapat dipakai untuk menghasilkan karbon aktif dengan karakterisasi yang berbeda. Tiap karbon aktif yang dihasilkan akan bergantung pada bahan dasar yang digunakan.
Berbagai bahan dasar yang dapat digunakan yaitu:
Junedi Ginting : Efek Larutan Elektrolit Dan Temperatur Terhadap Sifat NTC PTC karbon Tempurung Kelapa..., 2008 USU e-Repository © 2009
a. Batubara b. Kulit buah kopi
c. Sekam padi d. Berbagai jenis kayu
d. Kulit kacang-kacangan e. Serbuk gergaji
f. Biji buah-buahan g. Lignin
h. Tetes tebu i. Endapan minyak
j. Limbah penyulingan k. Tempurung kelapa
l. Kulit buah kapas m. Limbah pabrik pulp
n. Tongkol jagung o. Kokas minyak
p. Residu-residu darah q. Tulang
Bahan dasar yang banyak digunakan adalah: kayu, tempurung kelapa, serbuk gergaji, kulit kacang-kacangan, lignin dan limbah pabrik pulp. Ada banyak perbedaan
dalam hal kemudahan mengaktifkan dari bahan yang digunakan. Contoh: tulang dapat diaktifkan dengan cepat, sementara itu kokas dari minyak tidak memberikan respon
dengan cara pengaktifan biasa. Hal lain adalah sifat bahan dasar akan mempengaruhi sifat fisik karbon aktif yang dihasilkan. Contoh: tempurung kelapa akan
menghasilkan karbon aktif dengan kerapatan tinggi dan baik untuk adsorpsi gas, sementara sellulosa menghasilkan karbon aktif bulk yang lunak dan baik untuk proses
pemurnian air.
2.6 Metode Analisis Thermal