5. Watchdog Timer dengan osilator internal 6. 6 channel ADC, Empat Saluran 10-bit Akurasi dan Dua Saluran 8-bit Akurasi
7. Lima Mode Sleep: Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power-down, dan Siaga 8. Antar muka komparator analog
9. Saluran IO sebanyak 23 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D. 10. Unit interupsi internal dan eksternal
11. Programmable Serial USART 12. Master Slave SPI Serial Interface
13. Power-on reset dan Deteksi Programmable Brown-out 14. Internal dikalibrasi RC Oscillator
2.1.2.2 Penjelasan Fungsi PIN Mikrokontroller AVR
IC mikrokontroler dikemas packaging dalam bentuk yang berbeda. Namun pada dasarnya fungsi kaki yang ada pada IC memiliki persamaan. Gambar salah satu bentuk IC seri
mikrokontroler AVR Atmega 8 dapat dilihat pada gambar 2.6 dibawah ini.
Gambar 2.6 Pin Atmega 8 Berikut adalah penjelasan fungsi tiap kaki :
1 PORT A Merupakan 8-bit directional port IO. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up
resistor dapat diatur per bit. Output buffer Port A dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port A DDRA
harus disetting terlebih dahulu sebelum Port A digunakan. Bit-bit DDRA diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port A yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai
output.
Universitas Sumatera Utara
2 PORT B Merupakan 8 bit directional port IO. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up
resistor dapat diatur perbit. Output buffer Port B dapat member arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung.Data Direction Register Port B DDRB
harus disetting terlebih dahulu sebelum Port b digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin Port B bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai
output.Pin-pin Port B juga memiliki fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel konfigurasi pin Port B Atmega 8 berikut.
Tabel 2.2. Konfigurasi pin port B Atmega8
Port Pin Fungsi Khusus
PB0 T0 = timercounter 0 external counter input
PB1 T1 = timercounter 0 external counter input
PB2 AIN0 = analog comparator positive input
PB3 AIN1 = analog comparator negative input
PB4 SS = SPI slave select input
PB5 MOSI = SPI bus master output slave input
PB6 MISO = SPI bus master input slave output
PB7 SCK = SPI bus serial clock
3 PORT C Merupakan 8-bit directional port IO. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up
resistor dapat diatur per bit. Output buffer Port C dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung.Data Direction Register port C DDRC
harus disetting terlebih dahulu sebelum Port C digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port C yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai
output. Selain itu, dua pin port C PC6 dan PC7 juga fungsi alternatif sebagai oscillator untuk timercounter 2.
4 PORT D Merupakan 8-bit directional port IO. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up
resistor dapat diatur per bit. Output buffer Port D dapat member arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port D DDRD
harus disetting terlebih dahulu sebelum Port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port D yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai
output.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu, pin-pin port D juga memiliki untuk fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel konfigurasi pin Port D Atmega8 berikut.
Tabel 2.3.Konfigurasi Pin Port D Atmega8
Port Pin Fungsi Khusus
PD0 RDX UART input line
PD1 TDX UART output line
PD2 INT0 external interrupt 0 input
PD3 INT1 external interrupt 1 input
PD4 OCIB TimerCounter1 output compareB match output
PD5 OC1A TimerCounter1 output compareA matchoutput
PD6 ICP TimerCounter1 input capture pin
PD7 OC2 TimerCounter2 output compare match output
5 RESET RST pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini diberi masukan low selama
minimal 2 machine cycle maka system akan di-reset. 6 XTAL1
XTAL1 adalah masukan ke inverting oscillator amplifier dan input ke internal clock operating circuit.
7 XTAL2 XTAL2 adalah output dari inverting oscillator amplifier.
8 Avcc Avcc adalah kaki masukan tegangan bagi AD Converter. Kaki ini harus secara eksternal
terhubung ke Vcc melalui lowpass filter. 9 AREF
AREF adalah kaki masukan referensi bagi AD Converter. Untuk operasionalisasi ADC, suatu level tegangan antara AGND dan Avcc harus dibeikan ke kaki ini.
10 AGND AGND adalah kaki untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND, kecuali jika board
memiliki anlaog ground yang terpisah.
2.1.3 Modul LCD Liquid Crystal Display M1632