15
e. Jernih atau tidak keruh Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari bahan
tanah liat. Semakin banyak kandungan koloid maka air semakin keruh. f. Tidak mengandung zat padatan
Air minum yang baik tidak boleh mengandung zat padatan. Walaupun jernih, air yang mengandung zat padatan yang terapung tidak baik
digunakan sebagai air minum. Apabila air di didihkan, zat padat tersebut dapat larut sehingga menurunkan kualitas air.
2. Persyaratan Kimia Air bersih tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang
melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia antara lain : pH, zat organik, kesadahan, besi Fe, mangan Mn, tembaga Cu, seng Zn, klorida Cl, nitrit
NO2, flourida F, serta zat-zat beracun dan berbahaya. 3. Persyaratan mikrobiologi
a. Tidak mengandung bakteri patogen, misalnya bakteri golongan E.coli, Salmonella thipy, Vibrio clotera, kuman-kuman ini mudah tersebar oleh air.
b. Tidak mengandung bakteri non patogen, seperti actinomycetes, phytoplankton, coliform, dadocera.
2.6. Logam Mangan Dalam Air
Mangan adalah salah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hampir setiap tempat dibumi. Dalam hubungannya dengan kualitas air yang sering
dijumpai adalah mangan berbentuk ion dengan valensi Mn2+, Mn4+ dan Mn6+. Didalam sistem pengelolahan air, senyawa mangan dapat berubah-ubah
tergantung derajat keasaman pH air. Apabila teroksidasi oleh udara atau oksidator lain, mangan berbentuk Mn4+. Perubahan ini tergantung pada pH,
alkaliniti, adanya zat organik. Mangan bereaksi dengan air dan larut dalam larutan asam. Mangan banyak
digunakan pada berbagai alloy. Mangan digunakan sebagai bahan campuran logam karena mangan bisa menghasilkan logam sehingga mudah dibentuk,
meningkatkan kualitas kekuatan logam, kekerasan dan ketahanan. Sekitar 90 mangan dunia digunakan dengan tujuan metalurgi, yaitu untuk produksi besi-baja,
sedangkan penggunaan mangan untuk tujuan non-metalurgi antara lain digunakan untuk membuat baterai kering, keramik dan gelas, serta bahan kimia Widowati,2008.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
16
2.7. Dampak Mangan Mn dalam lingkungan
Senyawa mangan secara alami ada dalam lingkungan sebagai padatan di dalam tanah dan partikel kecil di dalam air. Partikel mangan di udara yang hadir dalam partikel debu.
Biasanya ini menetap ke bumi dalam waktu beberapa hari. Manusia meningkatkan konsentrasi mangan di udara oleh kegiatan industri dan melalui
pembakaran bahan bakar fosil. Mangan yang berasal dari sumber manusia juga dapat memasukkan air permukaan, air tanah dan air limbah. Melalui penerapan pestisida
mangan, mangan akan memasuki tanah. Untuk hewan, mangan adalah komponen lebih penting dari tiga puluh enam enzim yang
digunakan untuk karbohidrat, protein dan metabolisme lemak. Jika Binatang makan terlalu sedikit mengadung mangan menyebabkan gangguan pertumbuhan normal,
pembentukan tulang dan reproduksi akan terjadi. Untuk beberapa hewan dosis yang mematikan sangat rendah, yang berarti mereka
memiliki sedikit kesempatan untuk bertahan lebih kecil. Dosis mangan bila melebihi dosis yang esensial. Zat mangan dapat menyebabkan paru-paru, hati dan gangguan
pembuluh darah, penurunan tekanan darah, kegagalan dalam perkembangan janin hewan dan kerusakan otak.
Ketika penyerapan mangan terjadi melalui kulit dapat menyebabkan kegagalan tremor dan koordinasi. Akhirnya, tes laboratorium dengan hewan telah di uji menunjukkan
bahwa keracunan mangan parah harus bahkan dapat menyebabkan perkembangan tumor dengan binatang.
Pada tumbuhan ion mangan diangkut ke daun setelah pengambilan dari tanah. Bila terlalu sedikit mangan dapat diserap dari tanah ini menyebabkan gangguan pada
mekanisme tanaman. Misalnya gangguan dari pembagian air untuk hidrogen dan oksigen, di mana mangan memainkan peranan penting.
Mangan dapat menyebabkan keracunan dan kekurangan baik gejala pada tumbuhan. Bila pH tanah rendah kekurangan mangan lebih umum.
Konsentrasi mangan Sangat beracun dalam tanah dapat menyebabkan pembengkakan dinding sel, layu dari daun dan bercak-bercak cokelat pada daun. Kekurangan juga dapat
menyebabkan efek tersebut. Antara konsentrasi dan konsentrasi beracun yang menyebabkan kekurangan area kecil konsentrasi untuk pertumbuhan tanaman yang
optimal dapat dideteksi. http:lovekimiabanget.blogspot.com201004mangan- mn.html
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
17
2.8.1 Penetapan Kadar Mangan Secara Kolorimetri Cara pengujian kadar mangan dalam air dengan menggunakan alat
colorimetri DR890. Mangan ditambahkan dengan 1 bungkus ascorbic acid lalu ditambahkan dengan 15 tetes natrium sianida. Setelah itu, ditambahkan ke dalam
larutan sampel tersebut 21 tetes PAN Indicator Solution 0,1. Mangan dalam sampel air reservoir bereaksi dengan PAN Indicator Solution 0,1 menghasilkan
mangan Mn2+, warna jinggaorange akan terbentuk jika mangan ada didalam sampel. Diamkan larutan sampel air tersebut selama 2 menit masa reaksi. Sebagai
blanko, digunakan aquadest sebanyak 10 ml. Aquadest dimasukkan ke dalam kuvet, lalu diukur dengan alat colorimetri, sehingga menunjukkan angka 0,00
mgl sebagai blanko. Setelah itu, masukkan larutan sampel air ke dalam alat colorimetri dan baca hasil yang tertera pada layar Sipayung, 2007.
2.8.2 kolometri Kolorimetri adalah suatu teknik pengukuran yang berdasarkan
diabsorbsinya cahaya oleh zat berwarna baik warna yang berasal dari zat itu sendiri maupun warna yang terbentuk akibat reaksi dengan zat lain Khopkar,
2007. Kolorimetri terbagi menjadi dua, yakni:
1. Kolorimetri visual Dalam kolorimetri visual, cahaya putih alamiah ataupun buatan umumnya
digunakan sebagai sumber cahaya. Penetapannya biasa dilakukan dengan suatu instrumen sederhana yang disebut kolorimeter pembanding comparator warna,
dan perbedaan intensitas warna dilihat dengan menggunakan mata. 2. Kolorimetri fotolistrik
Sel fotolistrik digunakan untuk mengukur intensitas cahaya. Pada alat ini cahaya yang digunakan dibatasi dalam jangka panjang gelombang yang relatif sempit
dengan melewatkan cahaya putih melalui filter-filter dalam bentuk lempengan berwarna yang terbuat dari kaca, gelatin dan sebagainya. Keuntungan utama
metode kolorimetri adalah bahwa metode ini memberikan cara sederhana untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil Khopar,2007.
Pemilihan prosedur kolormetri untuk penetapan zat akan bergantung pada pertimbangan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
18
a. Metode kolorimetri seringkali memberikan hasil yang lebih tepat pada konsentrasi rendah dibandingkan prosedur titrimetri ataupun gravimetri
padanannya. Selain itu prosedur kolorimetri lebih sederhana dilakukan dari pada prosedur titrimetri ataupun gravimetri.
b. Suatu metode kolorimetri seringkali dapat diterapkan pada kondisi-kondisi dimana tidak terdapat prosedur gravimetri ataupun titrimetri yang memuaskan,
misalnya untuk zat-zat hayati tertentu. c. Prosedur kolorimetri mempunyai keunggulan untuk penetapan rutin dari
beberapa komponen dalam sejumlah contoh yang serupa dan dapat dilakukan dengan cepat.
Batas atas metode kolorimetri pada umumnya adalah penetapan konstituen yang ada dalam kuantitas kurang dari 1 atau 2. Kriteria untuk hasil analisis
kolorimetri yang memuaskan: 1. Kespesifikan reaksi warna
Reaksi warna yang dipilih hendaklah merupakan reaksi yang spesifik hanya menghasilkan warna untuk zat sehubungan saja.
2. Kestabilanwarna Reaksi warna yang dipilih hendaknya menghasilkan warna yang cukup stabil
periode warna maksimum cukup panjang untuk memungkinkan pengambilan pembacaan yang tepat. Dalam hal ini pengaruh zat-zat lain dan kondisi
eksperimen temperatur, pH haruslah diketahui. 3. Kejernihan larutan
Larutan harus bebas dari endapan karena kekeruhan akan menghamburkan maupun menyerap cahaya.
4. Kepekaan tinggi. Diperlukan reaksi warna yang sangat peka bila kuantitas zat yang akan ditetapkan
sangat kecil Basset, 1994.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
19
BAB III METODE PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat-alat yang digunakan dalam percobaan
- colorimeter DR890
- Ascorbid Acid
- Kuvet
- Pipet Tetes
3.1.2. Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan -
PAN Indicator Solution -
Alkaline Cyanide Reagent Solution -
Arsobic Acid -
Air Denim 3.2. Prosedur Percobaan
- Dipastikan analis telah memakai alat pengaman
- Tekan “PRGM” dan “43”untuk analisa mangan
- Tekan “Enter”,layar akan menunjukkan mgL Mn
- Isi botol sampel pertama dengan aquadest sebagai blanko dan kedua sebagai
sampel Dengan 10 ml sampel sampel air -
tambahkan masing-masing 15 tetes Alkaline Cyabide Reagent Solution ke dalam sampel pertama dan botol sampel kedua, aduk hingga rata.
- Tambahkan masing-masing 21 tetes PAN Indikator Solution 0,1 kedalam botol
sampel pertama dan botol sampel kedua,aduk hingga rata -
Tekan,, Timer dan Enter” tunggu selama 2 menit masa reaksi -
Masukkan blanko ke dalam tempat sampel dan tutup -
Tekan “Read”, catat hasil yang ditunjukkan layar Tampung sisa sampel yang telah tercemar bahan kimia dan sisa kemasan bahan
kimia yang baru atau yang kadaluarsa kedalam wadah yang aman
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara