11
2.5.2 Air Tanah Air tanah air tanah dangkal, air tanah dalam dan mata air
Air dalam tanah terdiri dari air sumur dangkal dan air sumur dalam. Air sumur dangkal dianggap belum memenuhi syarat untuk diminum karena mudah tercemar.
Sedangkan untuk air sumur dalam, jauh lebih murni dan pada umumnya dapat langsung di minum, namun memerlukan pemeriksaan laboratorium untuk
memastikan kualitasnya Joko, 2010.
2.5.3. Air permukaan danau
Air permukaan adalah semua air yang terdapat di permukaan tanah, antara lain sumur, sungai, rawa dan danau. Air permukaan berasal dari air hujan yang
meresap dan membentuk mata air di gunung atau hutan, kemudian mengalir di permukaan bumi dan membentuk sungai atau mengumpal di tempat cekung yang
membentuk danau ataupun rawa. Pada umumnya, air permukaan tampak kotor dan berwarna tidak bening. Hal itu akibat kotoran, pasir dan lumpur yang ikut
terbawa hanyut oleh aliran air. Air permukaan banyak digunakan untuk berbagai kepentingan, antara lain untuk diminum, kebutuhan rumah tangga, irigasi,
pembangkit listrik, industri dan sebagainya. Agar dapat diminum air permukaan harus diolah terlebih dahulu, meliputi pengolahan fisika, kimia dan biologi Alamsyah,
2007.
2.5.4. Air di PDAM Tirtanadi Sunggal
Proses pengolahan air baku menjadi air bersih di IPA Sunggal memerlukan unit-unit pengolahan. Unit-unit serta proses pengolahan air yang terdapat di IPA
Sunggal adalah sebagai berikut: 1. Bendungan
Sumber air baku adalah air permukaan dari sungai Belawan yang berhulu di Kecamatan Pancur Batu dan melintasi Kecamatan Sunggal. Untuk menampung air
tersebut dibuatlah bendungan dengan panjang 25 m sesuai dengan lebar sungai dan tinggi ± 4 m. Pada sisi kanan bendungan, dibuat sekat channel berupa
saluran penyadap yang lebarnya 2 m dilengkapi dengan pintu pengatur ketinggian air masuk ke intake. Bendungan dibuat dengan sistem melintang.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
12
2. Intake Intake berfungsi untuk pengambilanpenyadap air baku. Bangunan ini merupakan
saluran bercabang dua yang dilengkapi dengan bar screen saringan kasar yang berfungsi untuk mencegah masuknya sampah-sampah berukuran besar 10 cm
dan fine screen saringan halus yang berfungsi untuk mencegah masuknya kotoran–kotoran maupun sampah berukuran kecil yang terbawa arus sungai 5
cm. Masing-masing saluran dilengkapi dengan pintu ketinggian air sluice gate dan penggerak elektromotor. Pemeriksaan maupun pembersihan saringan
dilakukan secara periodik dan manual untuk menjaga kestabilan air masuk. 3. Raw Water Tank RWT
Raw Water Tank atau bak air baku merupakan bangunan yang dibangun setelah intake yang terdiri dari dua unit empat sel. Setiap unit berdimensi 50 m x 25 m,
tinggi 5 m yang dilengkapi dengan dua buah inlet gate, dua buah outlet gate, sluice gate dan pintu bilas dua buah. Raw water tank berfungsi sebagai tempat
pengendapan partikel-partikel kasar dan lumpur yang terbawa dari sungai dengan sistem sedimentasi pengendapan alamiah. Di IPA Sunggal volume air baku pada
dua RWT memiliki ± 14.000 m3. Waktu pengendapan detention time untuk air baku yang akan diolah di RWT IPA Sunggal kurang dari 15 menit agar
menghasilkan air baku dengan turbidity kekeruhan rendah. Tiap sel dalam raw water tank dibersihkan sekali dalam empat bulan, dan dilakukan secara bergilir
setiap bulannya. Hal ini dilakukan agar proses pengolahan air terus berjalan, karena pada saat melakukan pembersihan, sel Raw Water Tank ditutup, sehingga
air baku dari intake tidak dapat masuk. Pembersihan sel Raw Water Tank dilakukan pada malam hari secara manual dengan menggunakan nozle dan
dibuang ke lagoon. Di Raw Water Tank ini terjadi penginjeksian klorin yang disebut
prechlorination. Prechlorination berfungsi mengoksidasi zat-zat organik, anorganik dan mengendalikan pertumbuhan lumut alga dan membunuh spora
dari lumut, jamur dan juga menghilangkan polutan-polutan lainnya. 4. Raw Water PumpRWP
Raw Water Pump atau pompa air baku berfungsi untuk memompakan air dari RWT ke clearator. RWP ini terdiri dari 16 unit pompa air baku. Kapasitas setiap
pompa adalah 110 ldetik dengan rata-rata 18 m, memakai motor AC nominal 75 KW.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
13
5. ClearatorClarifier Bangunan clearator terdiri dari lima unit dengan kapasitas masing-masing 400
ldetik. Clearator berfungsi sebagai tempat pemisahan antara flok yang bersifat sedimen dengan air bersih sebagai effluent. Hasil clearator dilengkapi dengan
agitator sebagai pengaduk lambat dan selanjutnya dialirkan ke filter. Endapan flok-flok tersebut kemudian dibuang sesuai dengan tingkat ketebalannya secara
otomatis. 6. Filter
Filter merupakan tempat berlangsungnya proses filtrasi, yaitu proses penyaringan flok-flok sangat kecil dan sangat ringan yang tidak tertahan lolos dari clearator.
Filter yang dipakai di IPA Sunggal adalah sistem penyaringan permukaan surface filter. Filter tersebut berjumlah 32 unit yang prosesnya berlangsung
secara paralel, menggunakan jenis saringan cepat rapid sand filter berupa pasir silika dengan menggunakan motor AC nominal daya 0,75 KW. Filter ini
berfungsi menyaring turbidity melalui pelekatan pada media filter. 7. Reservoir
Reservoir merupakan bangunan beton dibawah tanah berdimensi 50 m x 40 m x 4 m yang berfungsi untuk menampung air minum air olahan setelah melewati
media filter. IPA Sunggal mempunyai dua buah reservoir R1 dan R2 dengan kapasitas total 12.000 meter3. Reservoir berfungsi untuk menampung air bersih
yang telah disaring melalui filter dan juga berfungsi sebagaitempat penyaluran air ke pelanggan. Air yang mengalir dari filter ke reservoir dibubuhi klor post
chlorination yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen dan penambahan larutan kapur jenuh untuk menetralisasi pH air karena dengan adanya
kandungan alum dalam air akan membuat pH air bersifat asam. Kapur disalurkan dari saturator.Saturator adalah sebuah tabung besar yang merupakan terminal
larutan kapur untuk diinjeksikan ke air hasil olahan. Di PDAM Tirtanadi terdapat dua saturator yang dialirkan ke masing-masing reservoir 1 dan reservoir 2.
8. Finish Water Pump FWP Finish Water Pump FWP IPA Sunggal berjumlah 14 unit yang berfungsi untuk
mendistribusikan air bersih dari reservoir instalasi ke reservoir-reservoir distribusi cabang-cabang melalui pipa-pipa transmisi yang dibagi menjadi lima
jalur dengan kapasitas 150 literdetik. Air hasil olahan tersebut dapat didistribusikan bila air memenuhi syarat kualitas air. Untuk memastikan kualitas
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
14
air, perlu dilakukan pengendalian mutu. Pengendalian mutu mutlak diperlukan agar kualitas air bersih dapat dijamin sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 492 MENKES PER IV 2010 yang meliputi aspek fisika, kimia dan mikrobiologi.
9. Lagoon Air buangan limbah cair dari masing-masing unit pengolahan dialirkan ke
lagoon untuk didaur ulang. Daur ulang merupakan cara yang tepat dan aman dalam mengatasi dan meningkatkan kualitas lingkungan.
2.1.5 Standar Baku Air Minum Standar mutu air minum untuk kebutuhan rumah tangga berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 907 MENKES SK VII 2002 tentang persyaratan kualitas air minum. Standar baku air minum tersebut
disesuaikan dengan standar internasional yang dikeluarkan oleh WHOKusnaedi,2010. Kualitas air yang memenuhi persyaratan secara fisik, kimia dan
mikrobiologi menurut Kusnaedi 2010 antara lain: 1.Persyaratan Fisik
a. Tidak berwarna Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti
mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan. b. Temperatur normal
Air yang baik harus memiliki temperatur sama dengan temperatur udara 20-260C. Air yang sangat mencolok mempunyai temperatur di atas atau di
bawah temperatur udara berarti mengandung zat-zat tertentu misalnya fenol yang terlarut dalam air cukup banyak.
c. Rasanya tawar Air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit atau asin
menunjukkan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan oleh adanya garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam
diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik. d. Tidak berbau
Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan organik yang sedang
mengalami dekomposisi penguraian oleh mikroorganisme air.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
15
e. Jernih atau tidak keruh Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari bahan
tanah liat. Semakin banyak kandungan koloid maka air semakin keruh. f. Tidak mengandung zat padatan
Air minum yang baik tidak boleh mengandung zat padatan. Walaupun jernih, air yang mengandung zat padatan yang terapung tidak baik
digunakan sebagai air minum. Apabila air di didihkan, zat padat tersebut dapat larut sehingga menurunkan kualitas air.
2. Persyaratan Kimia Air bersih tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang
melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia antara lain : pH, zat organik, kesadahan, besi Fe, mangan Mn, tembaga Cu, seng Zn, klorida Cl, nitrit
NO2, flourida F, serta zat-zat beracun dan berbahaya. 3. Persyaratan mikrobiologi
a. Tidak mengandung bakteri patogen, misalnya bakteri golongan E.coli, Salmonella thipy, Vibrio clotera, kuman-kuman ini mudah tersebar oleh air.
b. Tidak mengandung bakteri non patogen, seperti actinomycetes, phytoplankton, coliform, dadocera.
2.6. Logam Mangan Dalam Air