Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.12 dapat diketahui bahwa topik yang dibicarakan dalam pertempuan kelompok sejak mengikuti kegiatan Simpan Pinjam Perempuan
sebanyak 6 orang 12 responden membicarakan kegiatan simpan pinjam, Sebanyak 39 orang 78 responden menyatakan topik pembicaraan mengenai usaha yang dikembangkan, Seperti
kelompok
Mikelakona
Usaha yang dikembangkan dalam kelompok seperti, Menanam padi karena di Desa Longkotan mayoritas mata pencairan sebagai petani. Hasil usaha dari kelompok tersebut dibagikan kepada
sesama anggota kelompok dan membuat kripik singkong. Kelompok , Sebanyak 5 orang 10 responden menyatakan topik pembicaraan sejak mengikuti kegiatan simpan pinjam perempuan adalah
lainnya, seperti peraturan dalam kelompok dan iuran anggota kelompok.
8. Frekuensi Pertemuan Sesama Anggota Kelompok Tabel 5.13
Distribusi Frekuensi Pertemuan Responden Sesama Anggota Kelompok
No Kategori
Frekuensi F Persentasi
1 2
3 Rutin
Tidak Ritin Tidak Pernah
40 10
- 80
20 -
Jumlah 50
100 Sumber Data: Data Primer 2014
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.13 dapat diketahui bahwa frekuensi pertemuan sesama anggota kelompok yakin sebanyak 40 orang, 80 responden menyatakan rutin, hal ini
karena syarat-syarat di dalam kelompok serta pertemuan sesama anggota dan pengurus untuk membayar uang pinjaman kepada bendara, karena tugas bendahara mengkumpulkan uang pinjaman
anggota simpan pinjam perempuan dan di setorkan kepada Unit Pengelola Kegiatan UPK, sebanyak 10 orang 20 responden menyatakan tidak rutin karena pertemuan kelompok dilakaukan pada siang
hari, hal ini karena tidak bisa menghadiri pertemuan dengan alasan bekerja diladang.
Universitas Sumatera Utara
8. Pelayanan Fasilitator pada Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Tabel 5.14
Distribusi Responden Berdasarkan Pelayanan Fasilitator Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan
No Kategori
Frekuensi F Persentasi
1 2
3 Baik
Kurang Baik Buruk
40 10
- 80
20 -
Jumalah 50
100 Sumber Data: Data Primer 2014
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.14 dapat diketahui pelayanan fasilitator dalam memberdayakan masyarakat dalam kegiatan simpan pinjam perempuan yakni sebanyak 40 orang
80 responden menyatakan baik, pelayanan fasilitator dalam memberdayakan masyarakat serta manfaat simpan pinjam perempuan , sebanyak 10 orang 20 responden menyatakan kurang baik
pada pelayanan fasilitator dalam pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan simpan pinjam perempuan hal ini responden kurang merasakan kehadiran fasilitator dalam pertemuan simpan Pinjam
Perempuan.
9. Pemahaman Responden Mengenai Penggunaan Dana Simpan Pinjam Perempuan Tabel 5.15
Distribusi Responden Berdasarkan pemahaman Mengenai Penggunaan Dana Simpan Pinjam Perempuan
No Kategori
Frekuensi F Persentasi
1 2
3 Modal Usaha
Kebutuhan Pokok Lainnya
48 2
- 96
4 -
Jumalah 50
100 Sumber Data: Data Primer 2014
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.15 dapat diketahui bahwa tidak semua responden memahami tujuan dan manfaat dari kegiatan simpan pinjam perempuan, sebanyak 48 orang
96 responden mengatakan bahwa dana pinjaman digunakan untuk modal usaha kelompok, hal ini sudah tepat pada tujuan dari kegiatan simpan pinjam perempuan untuk memberdayakan masyarakat di
Desa Longkotan, sebanyak 2 orang 4 responden mengatakan bahwa dana dari pinjaman untuk kebutuhan sehari-hari, membutuhkan biaya sekolah anak-anak mereka hal ini tidak sesuai dengan
tujuan dan manfaat dari kegiatan simpan Pinjam Perempuan .
2. Ketepatan Sasaran