Pemilihan Bahan Pengisi Jenis Carbon Black Lainnya

dimensi. Dengan demikian karet yang semula lembek dan plastis diubah menjadi kuat dan elastis.

2.7 Pemilihan Bahan Pengisi

Bahan pengisi paling banyak digunakan dalam komposisi aditif polimer. Bahan pengisi digunakan dalam semua plastik, karet alam dan karet sintetis dan pelapis. Bahan pengisi adalah bahan inert yang ditambahkan ke komposisi polimer untuk meningkatkan sifat atau untuk mengurangi biaya untuk dicampur dengan resin, dari campuran heterogen yang dapat dibentuk dibawah pengaruh panas atau tekanan atau keduanya Bhatnagar, 2004. Dalam kompon karet, bahan pengisi ditambahkan dalam jumlah besar. Kadang-kadang bahan ditambahkan pada campuran sebagai alternative penghemat biaya. Bahan pengisi dibagi atas dua golongan, yaitu : a. Bahan pengisi tidak penguat tidak aktif b. Bahan pengisi penguat aktif a. Bahan pengisi tidak penguat Penambahan bahan pengisi tidak penguat hanya sebagai penambah kekerasan dan kekakuan barang yang dihasilkan tetapi sifat lainnya menurun. Biasanya bahan pengisi ini lebih banyak digunakan untuk menekan harga pokok karena bahan ini harganya lebih murah contohnya tanah liat, kalsium karbonat, kaolin, magnesium karbonat, barium sulfat. b. Bahan pengisi penguat aktif Bahan pengisi ini mampu meningkatkan kekerasan, ketahanan sobek, ketahanan kikis dan tegangan putus pada barang jadi karet yang dihasilkan. Universitas Sumatera Utara

2.8 Klasifikasi Carbon Black

Carbon Black adalah suatu produk dengan skala besar. Pada dunia produksi dibutuhkan kira-kira 2,5 juta ton per tahun. Carbon Black banyak digunakan pada industri karet dan ban sebagai bahan pengisi penguat. Menurut prosesnya produksi carbon black dapat digolongkan sebagai berikut :

2.8.1 Furnace Black

Pada tahun 1943 minyak furnace dari proses gas alam. Furnace black diproduksi dari zat cat aromatik, asalnya dari fraksionasi petroleum, hasil penyulingan aspal cair atau pembakaran ethylene. Pada dasarnya, zat tersebut dipanaskan dulu dan dibakar dengan pemasukkan udara yang cukup. Temperatur dan kondisi lainnya diatur dengan pembakaran gas. Reaksi dilengkapi dengan suatu air spray dan carbon blacknya terpisah dari campuran gas uap air pada Zyclones atau alat penyaring dan hasilnya didapatkan.

2.8.2 Thermal Black

Thermal black secara umum diproduksi dari gas alam yang dipanaskan dulu pada ruangan hampa udara. Thermal black termasuk zat non aktif, meningkatkan kekuatan tarik dari vulkanisat menjadi lebih kecil, tetapi memberi kekerasan pada penguatan yang tinggi dan pengolahan baik serta sifat yang dinamis. Thermal black baru saja ditemukan dan memiliki kekurangan yaitu harga yang mahal, tetapi baru-baru ini telah meningkat kapasitasnya dengan cepat. Penggunaan thermal black ditujukan untuk suatu aplikasi yang khusus. Universitas Sumatera Utara

2.8.3 Channel Black

Hingga akhir perang dunia ke-2 channel black digunakan sebagai bahan penguat yang penting. Channel black telah menggantikan furnace black yang telah dikembangkan sejak beberapa tahun sebelum perang. Furnace black jenis SBR lebih tahan terhadap abrasi jika dibandingkan dengan Channel black. Channel black lebih aditif nilai pH- nya sekitar 5 dibandingkan dengan furnace black 6,5 – 10 dari pada pengisi yang lain. Channel black dihasilkan oleh pembakaran parsial dari gas hidrokarbon, kebanyakan gas alam, melalui proses pembakaran dengan menggunakan baja.

2.9 Jenis Carbon Black Lainnya

Disamping jenis yang utama dari carbon black dapat ditemukan juga jenis lainnya, yaitu : 1 Acetylene Black, yang disiapkan oleh dekomposisi thermal dari acetylene, yang diketahui dari konduktivitas elektriknya. Acetylene Black mempunyai keuntungan pada banyak aplikasi dimana diperlukan daya konduktivitas yang tinggi, dan elektrostatik harus dihindari, sebagai contoh pada penggilingan, pipa karet kapal tangki, kontainer. Acetylene balck sering digantikan oleh konduktivitas furnace black. 2 Flame Black, dihasilkan dari pembakaran dari bahan bakar cair dengan proses pengolahan sifat yang menggunakan bahan yang mempunyai sifat dinamik. Flame black sering digantikan oleh furnace black, terutama dengan struktur yang lebih tinggi. Universitas Sumatera Utara 3 Electric Arc Carbon Black, adalah hasil sampingan dari produk acetylen pada elektrik Arc. Tapi sekarang ini jenis ini tidak diproduksi lagi Werner Hofmann, 1989. 2.10 Pengujian Sifat Fisis 2.10.1 Pengujian Kekerasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Variasi Karbon Sebagai Bahan Pengisi Pada Proses Pengolahan Senyawa Terhadap Kekerasan (Hardness) Pada Proses Pembuatan Dock Fender Di PT. Industri Karet Nusantara

1 46 53

Pengaruh Penambahan Carbon Black Sebagai Bahan Pengisi Pada Proses Pengolahan Compound Terhadap Kekerasan (Hardness) Pada Proses Pembuatan Packing Pintu Rebusan Di PT. Industri Karet Nusantara

3 56 38

Pengaruh Penambahan Kalsium Karbonat (CaCO3) Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Kekerasan (Hardness) Pada Produk Karet Flexible Joint Di PT. Industri Karet Nusantara

5 93 38

Pengaruh Perbandingan Jumlah Carbon Black Dan Kalsium Karbonat Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Kekerasan (Hardness) Pada Rubber Coupling Dengan Bahan Baku SIR 3 L Di PT. Industri Karet Nusantara

7 52 50

Pengaruh Carbon Black Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Kekerasan (Hardness) Kompon Pada Proses Pembuatan Ban Berjalan (Conveyor Belt) Di PT. Industri Karet Nusantara

0 0 1

Pengaruh Carbon Black Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Kekerasan (Hardness) Kompon Pada Proses Pembuatan Ban Berjalan (Conveyor Belt) Di PT. Industri Karet Nusantara

0 0 4

Pengaruh Carbon Black Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Kekerasan (Hardness) Kompon Pada Proses Pembuatan Ban Berjalan (Conveyor Belt) Di PT. Industri Karet Nusantara

0 0 13

Pengaruh Carbon Black Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Kekerasan (Hardness) Kompon Pada Proses Pembuatan Ban Berjalan (Conveyor Belt) Di PT. Industri Karet Nusantara

0 0 2

Pengaruh Carbon Black Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Kekerasan (Hardness) Kompon Pada Proses Pembuatan Ban Berjalan (Conveyor Belt) Di PT. Industri Karet Nusantara

0 0 3

Pengaruh Carbon Black Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Kekerasan (Hardness) Kompon Pada Proses Pembuatan Ban Berjalan (Conveyor Belt) Di PT. Industri Karet Nusantara

0 0 21