Konsep Pembedahan TINJAUAN PUSTAKA

2.2.4 Pengukuran Tindakan atau Praktik Practice Untuk memperoleh data praktik atau perilaku yang paling akurat adalah melalui pengamatan observasi. Notoatmodjo, 2003. Menurut Arikunto 2006, tingkatan praktik dapat dikategorikan berdasakan nilai sebagai berikut: a. praktik tindakan baik, bila tindakan dilakukan 75 b. praktik tindakan cukup, bila tindakan dilakukan 60-75 c. praktik tindakan kurang, bila tindakan dilakukan 60.

2.3 Konsep Pembedahan

2.3.1 Definisi Pembedahan Pembedahan adalah penyembuhan penyakit dengan jalan memotong, mengiris anggota tubuh yang sakit. Pembedahan dilakukan dengan anestesi, individu dengan masalah kesehatan yang memerlukan intervensi pembedahan mencakup pula pemberian anestesia atau pembiusan yang meliputi anestesi lokal, regional atau umum Smeltzer Bare, 2001. Proses pembedahan memerlukan perawatan perioperatif yang terdiri dari pra-operasi, intra-operasi, pasca-operasi sehingga dapat memberi kenyamanan pada pasien setelah operasi dan tidak terjadi infeksi nosokomial. Pembedahan juga memerlukan tindakan anestesi untuk menghilangkan kesadaran dan nyeri untuk sementara Hidayat, 2008. 2.3.2 Jenis Pembedahan Menurut Smeltzer Bare 2001, pembedahan dibagi menjadi 3 macam yaitu pembedahan menurut faktor resiko yang ditimbulkan, pembedahan menurut tujuannya dan berdasarkan urgensinya. a. Klasifikasi pembedahan menurut faktor resiko yang ditimbulkan adalah sebagai berikut: 1 minor Merupakan pembedahan yang menimbulkan trauma fisik yang minimal dengan resiko kerusakan yang minimal. Contoh dari pembedahan minor adalah insisi dan drainase kandung kemih atau sirkumsisi. 2 mayor Merupakan pembedahan yang dapat menimbulkan trauma fisik yang luas, resiko kematian yang sangat serius. Contoh dari pembedahan mayor adalah laparotomi total, bedah caesar, mastektomi, bedah torak, bedah otak. b. Pembedahan menurut tujuannya dibagi menjadi: 1 diagnostik Digunakan untuk mengetahui penyakit yang diderita seperti ketika dilakukan biopsi atau laparotomi eksplorasi. 2 kuratif Dilakukan sebagai pengobatan untuk menyembuhkan penyakit seperti ketika mengeksisi masa tumor atau mengangkat apendiks yang mengalami inflamasi. 3 reparatif Digunakan untuk memperbaiki deformitas atau menyambung daerah yang terpisah. 4 paliatif Digunakan untuk mengurangi gejala tetapi tidak menyembuhkan seperti ketika menghilangkan nyeri. 5 rekonstruksi atau kosmetik Untuk memperbaiki bentuk tubuh seperti ketika melakukan perbaikan wajah. c. Klasifikasi pembedahan berdasarkan waktunya menurut Baradero et al 2008 yaitu: 1 kedaruratan Prosedur bedah yang harus segera dilakukan untuk menyelamatkan nyawa atau bagian tubuh. 2 urgen Prosedur bedah yang tidak direncanakan dan memerlukan intervensi tepat waktu, tetapi tidak segera membahayakan nyawa pasien. 3 elektif Prosedur bedah yang bisa direncanakan dan tidak terlalu penting.

2.4 Konsep General Aenesthesia