4.8 Teknik Analisa Data
Analisa data meliputi analisa univariat dan analisa bivariat. Analisa data mnggunakan bantuan SPSS 16.
a. Analisa univariat Analisis univariat merupakan analisis yang bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan tentang distribusi frekuensi dan persentase setiap variabel penelitian Notoatmodjo, 2010. Analisis univariat pada penelitian ini dilakukan
untuk menganalisis data mengenai: karakteristik responden usia, jenis kelamin, pendidikan, status kepegawaian, lama kerja, pengetahuan perawat tentang
tindakan keperawatan pasca operasi. Analisis univariat pada penelitian ini dikategorikan oleh peneliti untuk memudahkan pembacaan dan analisis pada
pembahasan. Penjelasan univariat dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4 Analisis Univariat
Variabel Skala Data
Deskripsi Karakteristik Responden
Variabel Confonding
Usia Numerik
Mean, Median, SD, Min- Max, 95 CI
Jenis Kelamin Kategorik
Jumlah, persentase Tingkat Pendidikan
Kategorik Jumlah, persentase
Status Kepegawaian Kategorik
Jumlah, persentase Lama Kerja di Pemulihan
Numerik Mean, Median, SD, Min-
Max, 95 CI Lama Kerja di Tempat Lain
Numerik Mean, Median, SD, Min-
Max, 95 CI
Variabel Independen
Tingkat Pengetahuan Kategorik
Jumlah, persentase
Variabel Dependen
Tindakan Keperawatan Kategorik
Jumlah, persentase
b. Analisa bivariat Data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan teknik statistik
bivariat yaitu chi-square dengan tingkat kemaknaan CI 95. Uji chi square mempunyai keterbatasan pada frekuensi harapan E dalam masing-masing sel
tidak boleh terlampau kecil karena menimbulkan penggunaan uji ini mungkin kurang tepat, apabila keterbatasan tersebut terjadi pada saat uji chi square, maka
peneliti harus menggabungkan kategori-kategori yang berdekatan dalam rangka memperbesar frekuensi harapan dari sel-sel tersebut penggabungan ini dapat
dilakukan untuk analisis tabel silang lebih dari 2x2, misalnya 3x2, 3x4, dan sebagainya dan apabila keterbatasan terjadi pada tabel 2x2 ini berarti tidak bisa
menggabungkan kategorinya lagi, maka dianjurkan menggunakan uji fisher’s
exact. Penggabungan ini diharapkan tidak sampai membuat datanya kehilangan makna Hastono, 2007.
Uji chi-square digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis serta membandingkan kedua variabel yang dihubungkan berbentuk skala kategorik
Dahlan, 2006. Uji hipotesis dilihat dengan membandingkan nilai p dengan nilai α = 0,05. Ho ditolak jika p α. Peneliti menggunakan hipotesis Ha, sehingga jika
nilai p-value α, maka Ha gagal ditolak. Penjelasan bivariat dapat dilihat pada
tabel 4.5
Tabel 4.5 Analisis Bivariat
No. Variabel
Jenis Skala Uji Statistik
Independen Dependen
1. Tingkat
pengetahuan perawat
Tindakan keperawatan pasca operasi
Ordinal - Ordinal Chi-Square
Menurut Supandi 2000, menyatakan nilai kemaknaan dari hasil suatu penelitian, nilai kemaknaan tersebut adalah sebagai berikut:
a. nilai p value 0,001 berarti memiliki nilai amat sangat bermakna; b. nilai 0,001 p value 0,01 berarti memiliki nilai sangat bermakna;
c. nilai 0,01 p value 0,05 berarti memiliki nilai bermakna; d. nilai p value 0,05 berarti tidak bermakna secara statistik;
e. nilai 0,05 p value 0,10 berarti adanya kecenderungan kea rah kemaknaan secara statistik.
4.9 Etika Penelitian