aktivitas manusia dapat berupa buangan sisa dari industri ataupun buangan rumah tangga.
Bentuk persenyawaan dari ion-ion logam dalam air laut umumnya berbeda dengan bentuk persenyawaan yang terjadi di air tawar. Perbedaan itu dikarenakan
tingkat kompleksitas dari perairannya. Lautan merupakan perairan yang kompleksitasnya sangat tinggi. Logam-logam di dalam perairan juga dipengaruhi
oleh interaksi yang terjadi antara air dengan sedimen endapan.
2.3.1. Besi Fe
Besi Fe merupakan logam transisi dan memiliki nomor atom 26, bilangan oksidasi Fe adalah +3 dan +2. Fe memiliki berat atom 55.845 gmol, titik
leleh 1.538°C, dan titik didih 2.861°C. Fe menempati urutan sepuluh besar sebagai unsur yang terbanyak di bumi. Fe menempati berbagai lapisan bumi.
Konsentrasi tertinggi terdapat pada lapisan dalam dari inti bumi dan sejumlah kecil terdapat di lapisan terluar kerak bumi.
Logam Fe ditemukan dalam inti bumi berupa hematit Fe
2
O
3
. Fe hampir tidak dapat ditemukan sebagai unsur bebas. Fe diperoleh dalam bentuk tidak
murni sehingga harus melalui reaksi reduksi untuk mendapatkan Fe murni. Fe ditemukan terutama sebagai mineral hematit Fe
2
O
3
, magnetit Fe
3
O
4
, pirit FeS
2
dan siderit FeCO
3
. Mineral lain yang merupakan sumber Fe adalah limonit FeOOH.nH
2
O. Mineral yang sering berada dalam perairan dengan jumlah besar adalah
kandungan Fe. Kandungan Fe dalam kerak bumi diperkirakan sebesar 5,63 x 10
4
mgkg, sedangkan kandungan di dalam laut adalah sebesar 2 x 10
-3
mgL. Besi
13
dalam air tanah bisa berbentuk Fe II dan Fe III terlarut. Logam Fe sebagian besar digunakan dalam pembuatan baja dan menghasilkan hampir 95 baja di
dunia dengan berbagai kombinasi kekuatan baja Oxtoby, et al, 2003.
2.3.2 Magnesium Mg
Magnesium Mg adalah logam yang berwarna putih keabu-abuan dan mempunyai permukaan pelindung lapisan tipis oksida. Mg melebur pada
temperatur 650°C. Mg adalah unsur keenam yang melimpah di kerak bumi. Mg terutama dapat diperoleh dari batuan magnesit MgCO
3
dan dolomit CaMgCaCO
3 2
. Sumber lain Mg adalah air laut yang mengandung sekitar 1,3 gram Mg per kilogram air laut. Mg membentuk ion positif paling melimpah
kedua di dalam laut Chang, Raymond, 2005. Mg dihasilkan dengan beberapa cara. Proses untuk memperoleh Mg dari
air laut menggunakan tiga jenis reaksi, diantaranya adalah reaksi pengendapan, reaksi asam-basa, dan reaksi redoks. Pada reaksi pengendapan, air laut yang
mengandung MgCl
2
direksikan dengan kalisum hidroksida CaOH
2
, sehingga dihasilkan endapan yang mengandung magnesium hidroksida MgOH
2
. Endapan ini disaring kemudian direaksikan dengan asam klorida HCl, sehingga
dihasilkan larutan magnesium klorida MgCl
2
. Larutan ini diuapkan kemudian dimasukkan dalam sel elektrolisis. Larutan ini mengandung ion Mg
2+
dan ion Cl
-
. Dalam proses elektrolisis dialirkan arus listrik ke dalam sel, sehingga dapat
mereduksi ion Mg
2+
dan mengoksidasi ion Cl
-
. Lelehan Mg yang dibebaskan pada katode mengapung ke permukaan dan diambil secara berkala. Gas klorin yang
dihasilkan kemudian direaksikan dengan uap air pada suhu tinggi, sehingga
14
dihasilkan asam klorida yang dapat digunakan kembali untuk reaksi asam-basa pada proses ini. Kerapatan magnesium lebih kecil daripada alumunium. Karena
sifat ini magnesium digunakan dalam alloy dengan alumunium untuk menurunkan kerapatan alumunium dan memperbaiki ketahanannya terhadap korosi pada
kondisi basa.
2.3.3. Kalsium Ca