Prinsip Spektroskopi Serapan Atom Instrumentasi Spektroskopi Serapan Atom

3 Dapat menetapkan kadar logam tertentu dengan kepekatan yang relatif kecil, walaupun ada unsur lain yang kepekatannya relatif besar tanpa perlu dilakukan pemisahan terlebih dahulu.

2.6.1. Prinsip Spektroskopi Serapan Atom

Teknik ini memanfaatkan penyerapan spektroskopi untuk menilai konsentrasi suatu analit dalam sampel. Perhitungannya menggunakan hukum Lambert Beer. Singkatnya, elektron suatu atom di dalam sistem atomisasi dapat dipromosikan ke orbital yang lebih tinggi untuk waktu singkat dengan menyerap sejumlah energi cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Jumlah energi atau panjang gelombang spesifik untuk transisi elektron tertentu dalam unsur tertentu, masing-masing mempunyai panjang gelombang sesuai hanya dengan satu unsur. Teknik ini memberikan selektivitas yang mendasar. Jumlah energi daya yang dimasukkan ke dalam pembakar diketahui, dan kuantitas yang tersisa di sisi lain di detektor dapat diukur, dari hukum Lambert Beer ada kemungkinan untuk menghitung berapa banyak transisi ini berlangsung, dan dengan demikian mendapatkan sinyal yang sebanding dengan konsentrasi unsur yang diukur. Energi yang diserap berbanding lurus dengan energi yang diperlukan untuk eksitasi atom. Hubungan penyerapan sinar dengan konsentrasi dinyatakan dalam hukum Lambert Beer, yaitu : A = log I O I C = . d . C ………………….. 4 28 Keterangan : A = Absorbansi I O = Intensitas cahaya awal cs I C = Intensitas cahaya setelah diadsorb oleh sampel cs ε = Koefisien Ekstingsi molar Lmol.cm d = Tebal media cm C = Konsentrasi atom analit dalam sampel molL Hubungan antara serapan yang dialami oleh sinar dengan konsentrasi analit dalam larutan standar biasa dipakai untuk menganalisa larutan sampel yang tidak diketahui konsentrasinya. Yaitu dengan mengukur serapan yang diakibatkan oleh larutan sampel tersebut terhadap sinar yang sama.

2.6.2. Instrumentasi Spektroskopi Serapan Atom

Gambar 4. Sistem Instrumentasi AAS 29 a Sumber Cahaya Terdiri dari lampu katoda berongga hollow cathode lamp yang di dalamnya terdapat anoda Tungsen, katoda analit, dan unsur gas mulia seperti argon atau neon. Sumber cahaya digunakan untuk memancarkan radiasi resonans yang spesifik untuk setiap unsur dan menghasilkan cahaya monokromatik pada panjang gelombang yang sesuai dengan elemen analit. b Sistem Atomisasi Sistem pengatoman dengan nyala terdiri dari pengabut nebulizer yang berfungsi untuk mengubah sampel larutan menjadi butir-butir halus kabut, pembakar burner yang berfungsi untuk mengubah kabut uap suatu unsur menjadi atom-atom normal di dalam nyala, dan pengatur aliran gas serta kapiler. c Monokromator Sistem pemilih panjang gelombang berfungsi untuk memisahkan radiasi yang tidak diserap oleh populasi atom yang berasal dari lampu katoda berongga dari radiasi-radiasi lain yang tidak diperlukan dan akan mengganggu pengukuran intensitas radiasi yang diperlukan. Sistem monokromator terdiri dari gabungan cermin, lensa, prisma atau kisi grating, dan celah slit. Hanya cahaya dengan panjang gelombang tertentu yang diteruskan melalui celah slit. Sistem monokromator ini ada yang menggunakan saluran tunggal single beam dan saluran ganda double beam. 30 31 d Detektor Berfungsi untuk mendeteksi radiasi gelombang elektromagnetik yang akan diukur dengan mengubah energi cahaya menjadi energi listrik di dalam photomultifier untuk memudahkan pengukuran. e Sistem Pengolahan Berfungsi untuk mengolah kuat arus yang dihasilkan oleh detektor menjadi besaran daya serap atom transmisi yang selanjutnya diubah menjadi besaran konsentrasi. f Pencatat recorder Berfungsi untuk mencatat hasil yang dikeluarkan oleh sistem pengolahan. Biasanya berupa angka digital ataupun kurva.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Penelitian Metalurgi – LIPI, Gedung 470 Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Tangerang 15314. Penelitian dilakukan dari tanggal 8 Maret 2010 sampai dengan tanggal 9 Juli 2010. 3.2. Bahan dan Alat 3.2.1. Bahan Pasir kuarsa dari daerah Samboja, Samarinda, Kalimantan Timur. Natrium karbonat Na 2 CO 3 , zeolit hijau dari daerah Cidadap Karangnunggal, Tasikmalaya, Jawa Barat. Aquades, asam sulfat H 2 SO 4 1 N, larutan standar logam Fe, larutan standar logam Mg, larutan standar logam Ca.

3.2.2. Alat

Beaker glass, erlenmeyer, kaca arloji, tanur, oven, krusibel tanah liat, corong, kertas saring Whatman No 40, gelas ukur, labu ukur, pipet ukur, pipet volum, timbangan analitik, grinder, penyaring ayakan ukuran lubang 50 mesh, termometer, hot plate, magnetik stirrer, desikator, kertas pH indikator universal Merck, AAS Analytic Jena novAA 300, SEM-EDX JEOL JSM – 6390 A. 32