Pengendalian gas HF Kebutuhan Alumina

NaFAlF 3 sekitar 1,10 sampai 1,40. dalam beberapa minggu pertama setelah sel yang baru diberi pelapis itu beroperasi, elektrolit itu diserap dengan cepat ke dalam pelapis dan isolasi. Absorpsi itu terutama terjadi pada bagian yang mengandung natrium tinggi, sehingga menyebabkan terjadinya penurunan rasio NaFAlF 3 sampai dibawah rasio yang di bawah rasio yang dikehendaki. Hal ini diatasi dengan menambahkan bahan alkali seperti soda abu : 3Na 2 CO 3 + 4AlF 3  23NaF.AlF 3 + Al 2 O 3 Setelah sel beroperasi selama beberapa minggu, elektrolit itu menjadii kekurangan AlF 3 karena senyawa-senyawa yang mengandung banyak AlF 3 menguap dan karena reaksi dengan sisa soda kaustik di dalam alumina dan hidrolisis dari udara atau bahan yang ditambahkan 3Na 2 O + 4 AlF 3  2 3NaF.AlF 3 + Al 2 O 3 3H 2 O + 2 AlF 3 = Al 2 O 3 + 6HF

2.6 Pengendalian gas HF

Fluorida yang menguap serta gas hidrogen fluorida yang keluar dikumpulkan, bersama dengan gas-gas lain yang keluar dari sel, di dalam sangkok atau manifol pengumpul gas dan dilewatkan melalui talang ke suatu fasilitas terpusat untuk pengolahan dan pengumpulan gas. Bahan-bahan butiran dipulihkan di dalam pembasuh kering kemudian HF bereaksi dengan Al 2 O 3 dan kemudian diumpankan ke dalam sel. Pemulihan ini harus edektif sekali, karena sisa fluorida sedikit saja di udara dapat menyebabkan kerusakan pada tumbuh-tumbuhan. Oleh karena ada bagian yang hilang dari elektrolit. AlF 3 perlu ditambahkan secara berkala untuk menjaga Universitas Sumatera Utara komposisi. Gamping yang terdapat sebagai ketidakmurnian sedikit di dalam alumina biasanya sudah cukup untuk menjaga konsentrasi fluorspar karena adanya reaksi : 3CaO + 2AlF 3  3CaF 2 + Al 2 O 3

2.7 Kebutuhan Alumina

Selama beroperasinya sel, terjadi pembentukan kerak di atas permukaan penangas lebur. Alumina ditambahkan ke atas kerak ini dan alumina akan mengalami pemanasan selanjutnya melepaskan kandungan airnya. Kerak itu dipecahkan secara berkala dan alumina itu diaduk ke dalam penangas agar konsentrasinya tetap berada di sekitar 2 sampai 6. Kebutuhan teoritis alumina adalah 1,89 per kilogram aluminium. Tetapi dalam prakteknya, angkanya kira-kira 1,91. bila kadar alumina di dalam penangas itu sudah berkurang dan efek anoda berlangsung pada anoda itu terbentuk suatu lapisan tipis karbon tetrafluorida di penangas itu tidak dapat lagi membatasi permukaan anoda. Dalam hal ini voltase sel akan naik dan ini terlihat dari lampu peringatan atau lonceng yang dihubungkan dengan sel dan hanya bekerja jika sel beroperasi tidak normal. Bila ini terjadi, alumina kemudian diadukkan ke dalam sel, walaupun waktunya bukanlah waktu penambahan berkala yang direncanakan. Mengenai mekanisme yang sebenarnya dari pelarutan alumina di dalam penangas dan bagaimana mekanisme dekomposisi elektrolitnya masih belum jelas. Tetapi pada akhirnya ialah pembebasan oksigen pada anoda dan pengendapan logam aluminium pada katoda. Oksigen itu bergabung dengan anoda karbon menghasilkan CO dan CO 2 tetapi kebanyakan adalah CO 2 . Austin G T.,1990 Universitas Sumatera Utara

2.8 Anode effect