Pemahaman Pengunjung Terhadap Keberadaan Taman Ahmad Yani Kota Medan
PEMAHAMAN PENGUNJUNG TERHADAP KEBERADAAN
HUTAN KOTA TAMAN AHMAD YANI KOTA MEDAN
SKRIPSI
Oleh:
JUSNIAR SAFRIDA
021201028/MANAJEMEN HUTAN
DEPARTEMEN HUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACK
This research aim to determine for know about understanding of visitor to used
the park towards available Ahmad Yani Park, Medan city. This research was done with
give questionnaires distributed to the visitor.
This research was done in Ahmad Yani Park, Jati village, Maimun district, Medan
city, North Sumatera Province. This research has done in Desember 2007 until January
2008.
This research use Stratified random sampling method. Users of park decide two
part is user permanent and user inpermanent. Rank of understanding is user of the park
decide become five class are very not understanding, not understanding, enough
understanding, understanding and very understanding.
Analysis correlation coefficient Spearman’s rank use to know weakness and
stronger relation between understanding each class user of park with economy social
factor from visitor towards available Ahmad Yani Park.
Result of reseach show correlation coefficient Spearman’s rank between social
economy factor from visitor (age, education, work and income) towards available users
of park. Correlation coefficient Spearman’s rank between understanding permanent user
and age are 0,463*. Correlation coefficient Spearman’s rank between inpermanent user
understanding and age are 0,128 Correlation coefficient Spearman’s rank between
understanding permanent user and education are -0,509. Correlation coefficient
Spearman’s rank between understanding permanent user and education are 0,310.
Correlation coefficient Spearman’s rank between understanding permanent user and
work are 0,218. Correlation coefficient Spearman’s rank between understanding
permanent user and work are -0,001 Correlation coefficient Spearman’s rank between
understanding permanent user
and income are
0,162. Correlation coefficient
Spearman’s rank between understanding permanent user and income are 0,411*.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman pengunjung pengguna
taman terhadap keberadaan Taman Ahmad Yani, Kota Medan. Penelitian ini dilakukan
dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada para pengguna taman.
Penelitian ini dilakukan di Taman Ahmad Yani, Kelurahan Jati, Kecamatan
Medan Maimun, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Desember 2007 sampai Januari 2008.
Penelitian ini menggunakan metode Stratified random sampling. Para pengguna
taman di kelompokkan menjadi dua strata yaitu strata pengguna tetap dan pengguna tidak
tetap. Tingkat pemahaman para pengguna taman di bagi menjadi lima tingkat yaitu
sangat tidak paham, tidak paham, cukup paham, paham dan sangat paham.
Analisis koefisien korelasi Spearman’s rank berguna untuk mengetahui lemah
dan kuatnya hubungan antara pemahaman tiap strata pengguna taman dengan faktor
sosial ekonomi pengunjung terhadap keberadaan Taman Ahmad Yani.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi Spearman’s rank antara
faktor sosial ekonomi pengunjung (umur, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan)
terhadap pemahaman pengguna taman. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna
tetap dan umur adalah 0,463*. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tidak
tetap dan umur adalah 0,128. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tetap dan
pendidikan adalah -0,509**. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tidak tetap
dan pendidikan adalah 0,310. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tetap dan
pekerjaan adalah 0,218. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tidak tetap dan
pendapatan adalah 0,162. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tidak tetap dan
umur adalah 0,411*.
Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Aceh Tenggara pada tanggal 19 Mei 1982 dari ayahanda
Marangin Purba dan ibunda Hotma Pasaribu. Penulis merupakan putri ketiga dari dua
bersaudara.
Pendidikan formal penulis di mulai dari Sekolah Dasar (SD) pada tahun 1993 di
SD Negeri No.4 Kutacane, Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan pada tahun
1999 di SMP Negeri No. 1 Kutacane dan Sekolah Menengah Umum diselesaikan pada
tahun 2001 di SMU Katolik Tri Sakti Medan.
Pada tahun 2002 diterima di Universitas Sumatera Utara melalui jalur SPMB.
Penulis memilih Program Studi Manajemen Hutan Departemen Kehutanan Fakultas
Pertanian- USU.
Kegiatan praktek lapangan yang pernah diikuti penulis selama mengikuti
perkuliahan di Departemen Kehutanan adalah Praktek Umum Kehutanan (PUK) pada
tahun 2004 di Bandar Kalifah dan Lau Kawar Sinabung. Praktek Kerja Lapang (PKL)
penulis dilaksanakan di Taman Nasional Kerinci Seblat Kabupaten Kerinci. Untuk
memenuhi syarat kelulusan dari Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian USU, penulis
melakukan penelitian di Taman Ahmad Yani Kota Medan dengan judul ” Pemahaman
Pengunjung Terhadap Keberadaan Taman Kota Ahmad Yani”.
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan anugerah-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.tulisan ini
disusun berdasarkan hasil penelitian berjudul ”Pemahaman Pengunjung Terhadap
Keberadaan Taman Ahmad Yani Kota Medan” yang merupakan salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar sarjana Kehutanan di Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.
Selama penelitian dan penulisan skripsi ini penulis memperoleh bantuan baik
moral maupun materi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada:
1. Ibu Ir. Ma’rifatin Zahra, M.Si dan Ibu Kansih Sri Hartini, S.Hut, MP yang dengan
sabar dan kebaikan hati dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis
sehingga terselesaikan skripsi ini.
2. Ayah, Ibu, dan abang Fredi tersayang atas doa dan dukungannya selama ini tiada kata
yang dapat mengungkapkan kata trimakasih.
3. Arif dan Nana yang telah membantu penulis selama penelitian di lapangan.
4. Anak-anak kehutanan lainnya yang dengan suka hati telah membantu penyelesaian
penulisan ini, terimakasih atas dukungannya selama ini.
Penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa, oleh
karena itu penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan selama ini. Akhir
kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang memerlukannya
Medan, Juni 2008
Penulis
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................
DAFTAR TABEL .............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................
Hal
i
ii
iii
iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang.........................................................................
Permasalahan Penelitian .........................................................
Tujuan Penelitian ....................................................................
Manfaat Penelitian ...................................................................
1
3
4
4
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Hutan Kota .............................................................
Bentuk dan Desain Hutan Kota ................................................
Karakteristik Hutan Kota .........................................................
Fungsi dan Manfaat Hutan Kota...............................................
Pengertian Pemahaman, Taman Kota dan Keberadaan Taman
5
6
8
9
10
METODELOGI
Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................
Metode Penelitian ....................................................................
Pengambilan Sampel................................................................
Populasi .......................................................................
Sampel ........................................................................
Pengumpulan Data ...................................................................
Analisis Data ...........................................................................
14
14
14
14
15
15
15
KONDISI UMUM PENELITIAN
Letak dan Luas Taman Kota Ahmad Yani................................
Fasilitas Taman ........................................................................
Jenis Vegetasi ..............................................................
Site Furniture ...............................................................
Pekerasan ....................................................................
17
18
18
18
19
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden ..........................................................
Jenis Kelamin Responden .............................................
Tingkat Umur Responden .............................................
Tingkat Pendidikan Responden ....................................
Pekerjaan Responden ...................................................
Tingkat Pendapatan Responden ....................................
Tingkat Pemahaman Responden ...................................
20
20
21
22
23
24
25
Universitas Sumatera Utara
Analisis Faktor Sosial Ekonomi dan Pemahaman Responden ...
Hubungan Umur dan Pemahaman Responden ..............
Hubungan Pendidikan dan Pemahaman Responden ......
Hubungan Pekerjaan dan Pemahaman Responden ........
Hubungan Pendapatan dan Pemahaman Responden......
25
27
29
31
32
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan..............................................................................
Saran ......................................................................................
33
33
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................
34
LAMPIRAN.......................................................................................
35
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Hal
1. Bentuk dan Kriteria Hutan Kota.....................................................
6
2. Karakteristik Hutan Kota Menurut Bentuknya ...............................
7
3. Jenis Kelamin Responden .............................................................
20
4. Tingkat Umur Responden .............................................................
21
5. Tingkat Pendidikan Responden .....................................................
22
6. Jenis Pekerjaan Responden ...........................................................
23
7. Tingkat Pendapatan Responden ....................................................
25
8. Tingkat Pemahaman Responden ....................................................
26
9. Hubungan Umur dan Pemahaman Responden ...............................
27
10. Hubungan Pendidikan dan Pemahaman Responden .......................
29
11. Hubungan Pekerjaan dan Pemahaman Responden ........................
31
12. Hubungan Pendapatan dan Pemahaman Responden ......................
33
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
1. Karakteristik Responden Pengguna Tetap ......................................
39
2. Karakteristik Responden Pengguna Tidak Tetap ............................
40
3. Analisis Pemahaman Responden Pengguna Taman ........................
41
4. Analisis Pemahaman Responden Pengguna Tetap..........................
41
5. Analisis Pemahaman Responden Pengguna Tidak Tetap................
41
6. Struktur Organisasi Dinas Pertamanan Kota Medan .......................
42
7. Denah Taman Ahmad Yani............................................................
43
8. Kuisioner Penelitian ......................................................................
44
9. Dokumentasi Penelitian .................................................................
48
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACK
This research aim to determine for know about understanding of visitor to used
the park towards available Ahmad Yani Park, Medan city. This research was done with
give questionnaires distributed to the visitor.
This research was done in Ahmad Yani Park, Jati village, Maimun district, Medan
city, North Sumatera Province. This research has done in Desember 2007 until January
2008.
This research use Stratified random sampling method. Users of park decide two
part is user permanent and user inpermanent. Rank of understanding is user of the park
decide become five class are very not understanding, not understanding, enough
understanding, understanding and very understanding.
Analysis correlation coefficient Spearman’s rank use to know weakness and
stronger relation between understanding each class user of park with economy social
factor from visitor towards available Ahmad Yani Park.
Result of reseach show correlation coefficient Spearman’s rank between social
economy factor from visitor (age, education, work and income) towards available users
of park. Correlation coefficient Spearman’s rank between understanding permanent user
and age are 0,463*. Correlation coefficient Spearman’s rank between inpermanent user
understanding and age are 0,128 Correlation coefficient Spearman’s rank between
understanding permanent user and education are -0,509. Correlation coefficient
Spearman’s rank between understanding permanent user and education are 0,310.
Correlation coefficient Spearman’s rank between understanding permanent user and
work are 0,218. Correlation coefficient Spearman’s rank between understanding
permanent user and work are -0,001 Correlation coefficient Spearman’s rank between
understanding permanent user
and income are
0,162. Correlation coefficient
Spearman’s rank between understanding permanent user and income are 0,411*.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman pengunjung pengguna
taman terhadap keberadaan Taman Ahmad Yani, Kota Medan. Penelitian ini dilakukan
dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada para pengguna taman.
Penelitian ini dilakukan di Taman Ahmad Yani, Kelurahan Jati, Kecamatan
Medan Maimun, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Desember 2007 sampai Januari 2008.
Penelitian ini menggunakan metode Stratified random sampling. Para pengguna
taman di kelompokkan menjadi dua strata yaitu strata pengguna tetap dan pengguna tidak
tetap. Tingkat pemahaman para pengguna taman di bagi menjadi lima tingkat yaitu
sangat tidak paham, tidak paham, cukup paham, paham dan sangat paham.
Analisis koefisien korelasi Spearman’s rank berguna untuk mengetahui lemah
dan kuatnya hubungan antara pemahaman tiap strata pengguna taman dengan faktor
sosial ekonomi pengunjung terhadap keberadaan Taman Ahmad Yani.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi Spearman’s rank antara
faktor sosial ekonomi pengunjung (umur, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan)
terhadap pemahaman pengguna taman. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna
tetap dan umur adalah 0,463*. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tidak
tetap dan umur adalah 0,128. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tetap dan
pendidikan adalah -0,509**. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tidak tetap
dan pendidikan adalah 0,310. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tetap dan
pekerjaan adalah 0,218. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tidak tetap dan
pendapatan adalah 0,162. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tidak tetap dan
umur adalah 0,411*.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kota merupakan daerah yang memiliki tingkat peradaban aktivitas relatif
lebih maju dibandingkan dengan daerah pedesaan. Aktivitas masyarakat seperti
ekonomi, politik, sosial dan budaya ditempatkan di kota sebagai pusat pengaturan
kegiatan-kegiatan tersebut. Dengan demikian kota menjadi daerah yang sangat
dinamis baik dari segi kualitas maupun kuantitas masyarakatnya. Berbagai
permasalahan lingkungan hidup kini melanda perkotaan dan masyarakat kota.
Pencemaran udara, timbulnya efek rumah kaca, makin panasnya udara kota,
banjir, kekeringan dan lain-lain membuat kota makin tidak nyaman bagi
penghuninya. Hal ini sangat ironis dimana kota sangat diandalkan sebagai lahan
subur meraup penghasilan bagi sebagian masyarakat asli maupun pendatang
(Thoha, 2001).
Oleh karena itu penataan lingkungan perkotaan kini mulai dibenahi di
beberapa kota besar dalam rangka menuju produktivitas kerja dan meminimalkan
gangguan dan ancaman akibat kerusakan lingkungan. Salah satu program untuk
meningkatkan mutu lingkungan adalah pengembangan hutan kota atau kadangkala
disebut Penghijauan Kota (Thoha, 2001).
Menurut
Zoer’aini (1994) dalam Iwan ( 2005) hutan kota adalah
komunitas vegetasi berupa pohon dan asosiasinya yang tumbuh di lahan kota atau
sekitarnya berbentuk jalur, menyebar atau bergerombolan (menumpuk),
strukturnya meniru (menyerupai) hutan alam, membentuk habitat yang
memungkinkan kehidupan bagi satwa liar dan menimbulkan lingkungan sehat,
suasana nyaman, sejuk dan asri
Universitas Sumatera Utara
Kota Medan merupakan Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara dengan jumlah
penduduk 1.909.700 jiwa dengan luas wilayah 26.500 ha. Dalam menuju kota
Medan yang BESTARI ( Bersih, Tertib, Aman, Rapi dan Indah) maka Dinas
Pertamanan Kota Medan lebih memfokuskan pada faktor-faktor Ruang Terbuka
Hijau atau Taman Kota, baik yang berada di tengah-tengah kota, sepanjang jalan
maupun tempat pemakaman (Dinas Pertamanan, 2002).
Taman kota dapat diartikan sebagai tanaman yang ditanam dan ditata
sedemikian rupa, baik sebagian maupun seluruhnya hasil rekayasa manusia, untuk
mendapatkan komposisi tertentu yang indah, dimana setiap tanaman mempunyai
karakteristik tersendiri baik menurut bentuk, warna dan teksturnya (Thoha, 2001).
Taman kota merupakan bagian dari ruang terbuka hijau. Jenis ruang terbuka hijau
lainnya adalah jalur hijau di tengah jalan, taman segitiga pengarah jalan (taman
ratonde), jalur hijau pada tegangan tinggi SUTT, jalur hijau sempadan sungai, dan
areal pemakaman atau pekuburan (Ginting dan Utami, 2003).
Masyarakat Medan termasuk masyarakat industri, kehidupan perkotaan
memacu untuk bekerja keras dan akibat kerja keras dalam pembangunan menuntut
waktu luang untuk bersantai, berolah raga, dan menikmati keindahan alam.
Kebutuhan masyarakat kota akan lingkungan bersih, indah, dan nyaman serta
terbebas dari polusi sangat mendesak (Yustika, 2002).
Kecenderungan penduduk kota yang mendambakan suasana alami dari
tahun ke tahun semakin meningkat. Hal tersebut ditunjukkan dengan semakin
banyak orang kota yang pergi keluar kota untuk mencari dan menikmati
keindahan alam terbuka baik di waktu libur maupun diwaktu senggang (Yustika,
2002).
Universitas Sumatera Utara
Hutan kota menurut Iwan (2005), dapat memberikan kenyamanan dan
kenikmatan kepada penduduk kota jika dapat mengembangkan dan membangun
hutan kota yang berstrata dengan keanekaragaman jenis dan jumlah yang banyak
serta ditata dengan baik. Lingkungan di dalam hutan kota lebih nyaman
dibandingkan di luar hutan kota.
Berdasarkan fenomena di atas ternyata diketahui bahwa lingkungan taman
kota lebih nyaman dibandingkan di luar taman. Taman kota dimanfaatkan oleh
berbagai lapisan masyarakat dengan berbagai tujuan. Melihat berbagai manfaat
taman kota maka penulis ingin melihat tingkat pemahaman mereka terhadap
keberadan taman khususnya Taman Ahmad Yani , kota Medan, Provinsi Sumatera
Utara.
Perumusan Masalah
Hutan kota dimanfaatkan oleh semua lapisan masyarakat sebagai tempat
rekreasi, berolah raga, berkumpul para muda-mudi dan berjualan bagi pedagang.
Banyaknya jumlah pengunjung dari hari ke hari menimbulkan berbagai masalah
baru seperti masalah sampah dan masalah keamanan. Agar kondisi taman tetap
terjaga, diperlukan peran serta dari pengunjung antara lain tidak merusak tanaman
yang ada, dan membuang sampah
pada tempatnya. Untuk itu diperlukan
kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap kondisi lingkungan taman kota.
Masyarakat pengguna taman memiliki kesadaran dan pemahaman yang
berbeda-beda terhadap lingkungan taman. Pengguna taman yang datang ke taman
kota berasal dari semua tingkat sosial ekonomi masyarakat. Adanya perbedaan
tingkat sosial ekonomi tentu akan mempengaruhi tingkat pemahaman tiap
Universitas Sumatera Utara
individu masyarakat. Sosial ekonomi masyarakat meliputi umur, pendidikan,
pekerjaan dan pendapatan.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubunganantara faktor
sosial ekonomi pengunjung dengan pemahaman Hutan Kota Taman Ahmad Yani
di Kota Medan.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi Dinas
Pertamanan dan masyarakat akan pentingnya keberadaan Taman Ahmad Yani di
Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Hutan Kota
Hutan dalam Undang-Undang No. 41 tahun 1999 tentang kehutanan
adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam
hayati yang didominasi dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan
lainnya tidak dapat dipisahkan.
Hutan kota menurut Nazaruddin (1993) dalam Thoha (2001), adalah suatu
kawasan yang didominasi oleh pepohonan yang habitatnya dibiarkan tumbuh
secara alami. Pengertian alami disini bukan berarti hutan tumbuh menjadi hutan
besar atau rimba melainkan tidak terlalu diatur.
Hutan kota (Urban forest) Fakuara (1987) dalam Thoha (2001),
didefinisikan sebagai tumbuhan atau vegetasi berkayu di wilayah perkotaan yang
memberikan manfaat lingkungan yang sebesar-besarnya dalam kegunaan–
kegunaan proteksi, estetika, rekreasi, dan kegunaan-kegunaan khusus lainnya.
Menurut hasil rumusan Rapat Teknis Kehutanan di Jakarta pada bulan
Februari 1991 dalam Dahlan (1992), hutan kota didefinisikan suatu lahan yang
bertumbuh pohon-pohon di dalam suatu wilayah perkotaan di dalam tanah negara
maupun tanah milik yang berfungsi sebagai penyangga lingkungan dalam hal
pengaturan tata air, udara, habitat flora dan fauna yang memiliki nilai estetika dan
dengan luas yang solid merupakan ruang terbuka hijau pohon-pohon, serta areal
tersebut ditetapkan oleh pejabat berwenang sebagai hutan kota
Hutan kota meliputi lahan minimal seluas 50- 100 hektar, jarak lokasi
hutan kota dapat dicapai dengan berjalan kaki dari pusat pemukiman penduduk
Universitas Sumatera Utara
padat, jarak yang sama ditempuh dari titik akhir jaringan transportasi umum atau
setara waktu yang diperlukan pejalan kaki apabila ia bersepeda dan harus terbuka
bagi umum (Grey dan Deneke 1987 dalam Iwan 2005).
Bentuk dan Desain Hutan Kota
Grey dan Deneke 1978 dalam Yustika (2002), mengemukakan bahwa
hutan kota meliputi vegetasi sepanjang jalan, danau, empang, sepanjang sungai,
dan di padang pengembalaan. Kewasan hutan kota minimum 0,4 ha, jika
berbentuk jalur minimum 30 m lebarnya.Hutan kota meliputi taman, tepi jalan,
jalan tol, jalan kereta api, lahan terbuka, kawasan padang rumput, kawasan luar
kota, kawasan pemukiman, kawasan perdagangan dan kawasan industri.
Kriteria dan Bentuk Hutan Kota disajikan pada Tabel 1, sedangkan
Karakteristik Hutan Kota menurut Bentuknya disajikan pada Tabel 2.
Tabel 1. Bentuk dan Kriteria Hutan Kota
Kriteria
Taman
Kebun/
pekarangan
Sasaran
Kawasan industri,
pemukiman, dan
pusat kegiatan
Bentuk
Jalur hijau
Hutan
Pemukiman daerah subur
Jalan
dan
kawasan
konservasi
Areal
konservasi
Fungsi
penting
Ameliorasi iklim,
estetika, produksi
O2, rekreasi, dan
peredam polusi
Produksi O2 dan tujuan
ekonomi,
emeliorasi
iklim, estetika
Ameliorasi
iklim, produksi
O2, peredam
kebisingan,
peredam bau
Hidroorologis,
ameliorasi
iklim, produksi
O2,
fungsi
konservasi
lainnya
Vegetasi
Tanaman hias
Buah-buahan, tanaman
hias, pohon lainnya
Tumbuhan
dari
semua
strata (perdu,
semak, pohon)
Pohon dengan
tajuk lebar dan
perakaran
intensif
Status
pemilikan
Umum
perorangan
Perorangan
Umum
Umum
Pengelola
dan
Dinas
Perorangan
Dinas
Pertamanan/
pertamanan
perorangan
Sumber : ( Fakultas kehutanan IPB, 1987 , dalam Yustika, 2002).
Dinas
kehutanan/
perorangan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Karakteristik Hutan Kota Menurut Bentuk
Bentuk
Karakteristik
Hutan Kota
Vegetasi utama di dominasi oleh
tumbuhan berkayu yang memiliki
kemampuan menghasilkan oksigen
tinggi dan meredam polusi.
Taman
Bukan Hutan Kota
Jenis tanaman didominasi oleh tanaman,
hias yang memiliki nilai keindahan yang
tinggi.
Kebun/
pekarangan
Vegetasi utama pohon-pohon yang
memiliki kemampuan penghasil oksigen
dan meredam polusi
Jenis tanaman yang mempunyai nilai
ekonomi tinggi
Jalur hijau
Vegetasi terdiri dari semua strata perdu,
semak, pohon
Khususnya jenis peneduh yang tahan
terhadap gangguan
Hutan
Terletak di areal konservasi perkotaan,
jenis tanaman memiliki perakaran yang
intensif, daur fisiologi tinggi (selama
mungkin) kemampuan menghasilkan
oksigen.
Letaknya jauh dari kota, fungsi utama
meliputi lindung, produksi, wisata, dan
suaka, daur sesuai dengan fungsi utama.
Sumber : ( Fakultas kehutanan IPB, 1987 dalam Yustika, 2002).
Menurut Iwan (2005), bentuk hutan kota dapat dikelompokkan menjadi tiga
bentuk yaitu:
1. Bergerombol atau menumpuk, yaitu hutan kota dengan komunitas vegetasinya
terkonsentrasi pada suatu areal dengan jalan vegetasinya minimal 100 pohon
dengan jarak tanam rapat tidak beraturan.
2. Menyebar, yaitu hutan kota yang tidak mempunyai pola tertentu, dengan
komunitas vegetasinya tumbuh menyebar terpencar-pencar dalam bentuk rumput
atau gerombolan-gerombolan kecil.
3. Berbentuk jalur, yaitu komunitas vegetasinya tumbuh pada lahan yang berbentuk
jalur lurus atau melengkung, mengikuti bentuk sungai, jalan, dan pantai.
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik Hutan Kota
Hutan kota secara fisik dapat dilihat di wilayah perkotaan apapun bentuknya.
Hutan kota dapat dikenali dari bagian lantai hutannya, yang umumnya lebih terpelihara
seperti dengan adanya jalan setapak yang ditata dengan batu, juga rumputnya yang lebih
teratur tanpa banyak serasah walupun seringkali belum di potong rapi ( Puryono, 1995).
Dahlan (1992) menyebutkan ada dua pendekatan yang dipakai dalam
pembangunan hutan kota; pendekatan pertama yaitu hutan kota dibangun pada lokasilokasi tertentu saja. Pendekatan ini hutan kota merupakan bagian dari suatu kota.
Penentuan luasanya pun berdasarkan: (1) persentase yaitu luasan hutan kota ditentukan
dengan perhitungan dari luasan kota, (2) perhitungan per kapita ditentukan berdasarkan
jumlah penduduknya dan (3) berdasarkan isu utama yang muncul. Pendekatan kedua
yaitu semua area yang ada di suatu kota pada dasarnya adalah area untuk hutan kota.
Negara Indonesia menggunakan pendekatan pertama. Dimana hutan kota (urban
forest) adalah tumbuhan atau vegetasi berkayu di wilayah perkotaan yang memberikan
manfaat lingkungan yang sebesar-besarnya dalam proteksi, estetika, rekreasi dan kegiatan
khusus lainnya (Dahlan, 1992).
Menurut Peraturan Pemerintah No. 63 tahun 2002 tentang hutan kota dimana
tujuan dari penyelenggaraan hutan kota adalah:
1. Menekan/ mengurangi peningkatan suhu udara di perkotaan
2. Menekan/ mengurangi pencemaran udara/ kadar karbonmonoksida, ozon,
karbondioksida, oksigen, nitrogen, belerang dan debu
3. Mencegah terjadinya penurunan tanah dari permukaan tanah.
Universitas Sumatera Utara
4. Mencagah terjadinya banjir atau genangan, kekeringan, intruksi air laut,
meningkatkan kadar logam berat dalam air.
Sesuai tujuan pembangunan hutan kota lebih ditekankan pada fungsi yaitu
menjaga dan memperbaiki iklim mikro, meresap air, nilai estetika dan menciptakan
keseimbangan titik kota serta mendukung pelestarian keanekaragaman hayati (Dinas
Pertamanan, 2002).
Fungsi dan Manfaat Hutan Kota
Menurut Yustika (2002), ada beberapa fungsi dan manfaat hutan kota:
a. Konservasi tanah dan air
Di kota–kota besar semakin banyak tanah yang tidak tertutup vegetasi dan semakin
banyak tanah yang tertutup gedung-gedung dan aspal, sehingga tidak mampu
merembeskan air ke dalam tanah. Untuk mencegah bahaya-bahaya yang mungkin timbul
maka dibangun hutan kota pada daerah tertentu, karena pohon-pohon dapat
meningkatkan peresapan dan penyimpanan air di dalam tanah, kemudian digunakan lagi,
sehingga siklus hidrologi tetap berlangsung.
b. Sarana kesehatan dan olah raga
Proses pembakaran bahan bakar minyak (BBM) yang tidak sempurna khususnya
dari kendaraan bermotor, akan mengeluarkan gas karbonmonoksida yang sangat
berbahaya bagi manusia, karena mengurangi ketersediaan oksigen di udara yang sangat
dibutuhkan oleh manusia untuk bernafas. Pohon dapat mengamankan bahaya
karbonmonoksida melalui fotosintesis dan menghasilkan oksigen sebagai salah satu
produknya.
Universitas Sumatera Utara
Hutan kota akan lebih menarik warga kota untuk melaksanakan olah raga di
dalamnya, karena lingkungan mikro yang diciptakan hutan kota segar, sehingga hutan
kota cocok dikembangkan di lingkungan rumah sakit, perkantoran, maupun pemukiman.
c. Wadah rekreasi dan wisata
Di kota–kota besar kebutuhan rekreasi sudah merupakan bagian dari kehidupan
masyarakat modern, karyawan pabrik, pegawai kantor, mahasiswa, pelajar bahkan ibu
rumah tangga sangat memerlukan adanya rekreasi. Adanya hutan kota memungkinkan
kebutuhan penduduk kota terhadap rekreasi akan lebih cepat terpenuhi.
d. Kesegaran dan keindahan
Lingkungan perkotaan yang indah dan nyaman akan lebih menyenangkan
penghuninya. Keadaan di bawah tegakan pohon pada siang hari suhunya lebih rendah
daripada di luar tegakan disamping akan menambah kesegaran, pohon-pohon yang
mempunyai sifat tertentu (dalam hal bentuk, warna, maupun strukturnya), juga
mempunyai nilai kecocokan dengan bentuk, warna, dan tekstur benda-benda buatan
seperti gedung-gedung, jalan, dan lain-lain, akan menambah keindahan pemandangan di
perkotaan.
e. Sarana pendidikan dan penyuluhan
Adanya hutan di pusat-pusat pemukiman akan membangkitkan rasa cinta terhadap
alam dan merupakan sarana yang baik untuk mendidik masyarakat sekitarnya. Dengan
banyaknya pengunjung ke hutan kota, maka akan mudah memberikan informasi kepada
masyarakat tentang pentingnya vegetasi berkayu, khususnya pohon bagi kehidupan
manusia.
Universitas Sumatera Utara
f. Pengendali pencemaran
1. Pengendali air limbah ; Pohon-pohon sangat memegang peran penting dalam
pengendalian air limbah dengan konsep filter biologis. Melalui proses transpirasi,
air limbah dapat diuapkan ke udara sehingga terjadi daur air limbah tersebut.
2. Penangkal kebisingan; Tanaman dapat mengurangi suara melalui stabilisasi suhu,
modifikasi
kecepatan
angin,
dan
faktor
lainnya.
Keefektifan
tanaman
mengendalikan kebisingan ditentukan oleh faktor suara itu sendiri, sifat pohon dan
iklim.
Menurut Ramlan dan Iskandar 1987 dalam Yustika (2002), bahwa hutan kota
mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Memperbaiki lingkungan yang rusak karena faktor iklim faktor yang dipengaruhi oleh
vegetasi adalah penyinaran matahari, suhu udara, dan kelembaban. Dengan adanya
hutan kota lingkungan menjadi lebih sejuk dan nyaman.
2. Kegunaan dalam berbagai keperluan rekayasa lingkungan antara lain:
a. Dedaunan dapat meredam suara
b. Dedaunan terutama yang berbulu dapat menahan dan menjebak butir-butir debu
c. Tumbuhan dapat mengeluarkan bau harum yang akan meredam bau busuk
d. Ranting dan daun dapat mengurangi kecepatan angin dan percikan air hujan
e. Penyebaran akar akan mengikat butiran air
f. Dedaunan dapat mengurangi dan menyaring cahaya matahari yang berlebihan
3. Keperluan kesehatan. Tanaman sebagai penghasil oksigen yang sangat diperlukan oleh
manusia.
Universitas Sumatera Utara
4. Sebagai habitat satwa liar. Tanaman dapat menghasilkan pucuk menghasilkan pucuk
yang dapat dimanfaatkan oleh ulat.
g. Habitat Satwa
Satwa terutama burung sangat membutuhkan pohon sebagai tempat mencari
makan maupun sebagai tempat bersarang dan bertelur. Pembangunan hutan kota perlu
memperhatikan pemilihan jenis yang disenangi oleh burung-burung yang membutuhkan
bunga, buah, maupun biji sebagai makanannya.
Pengertian Pemahaman Taman kota dan Keberadaan Taman Kota
Menurut Salim dan Salim (1995) bahwa kata ”paham” memiliki beberapa arti (1)
pengetahuan, (2) pengertian, (3) tahu benar, (4) pikiran, (5) pendapat. Kata pemahaman
merupakan (1) proses perbuatan, dan (2) cara memahami. Kota adalah daerah pemusatan
penduduk dengan kepadatan tinggi dan sebagian besar penduduk bekerja di luar pertanian
dan dinding/tembok mengelilingi tempat tinggalnya.
Pemahaman relatif dapat dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan cara
mendengar, seperti yang dikemukakan oleh Nugraha dan Murtijo (2005), yaitu dengan
mengamati aktifitas budaya masyarakat dan melakukan dialog wawancara dengan
masyarakat.
Menurut Nazaruddin (1991) dalam Thoha (2001), bahwa taman pada umumnya dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Taman berada di lokasi strategis yang banyak
dilalui orang dan dijumpai beberapa pohon besar yang rindang, semak atau perdu dan
tanaman hias dan didominasi oleh pepohonan besar. Kehadiran taman kota yang lebih
dikenal green space banyak dijumpai di kota-kota besar.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Ginting (2000), bahwa taman kota merupakan sebagian tempat yang
secara resmi digunakan penduduk kota untuk tempat beristirahat, melepas lelah, melepas
pandang melihat taman, menghirup udara segar, berolahraga terbatas. Taman kota pada
saat tertentu digunakan oleh pemerintah daerah untuk kegiatan resmi pemerintah, yang
kadang-kadang dapat juga menjadi objek rekreasi dan memberi hiburan bagi masyarakat
kota.
Universitas Sumatera Utara
METODELOGI
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Hutan Kota Taman Ahmad Yani, Kelurahan Jati,
Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Sebelum penelitian
dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan survei pendahuluan mulai tanggal 23-30
Desember 2007, sedangkan pengambilan data penelitian mulai tanggal 14 -28 Januari
2008.
Metode Penelitian
Pengambilan sampel dilakukan secara Stratified Random Sampling yaitu metode
pemilihan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok yang homogen
disebut strata. Pemilihan sampel diambil secara acak dari tiap strata (Daniel, 2002).
Sampel dibagi menjadi dua strata yaitu strata pengguna tidak tetap dan strata pengguna
tetap. Untuk menentukan apakah sampel termasuk strata tetap dan tidak tetap dapat
dilihat dengan intensitas kunjungan yang dilakukan para pengunjung taman.
Pengambilan Sampel
Populasi
Populasi penelitian adalah masyarakat yang menikmati langsung keberadaan atas
Taman Ahmad Yani. Untuk menentukan populasi jumlah pengunjung taman dilakukan
survei pendahuluan selama satu minggu. Dari hasil
pengamatan diperoleh rata-rata
pengunjung sebanyak 176 orang/ hari.
Universitas Sumatera Utara
Sampel
Sampel yang diambil sebesar 25% dari rata-rata jumlah pengunjung yang datang
ke Taman Ahmad Yani Medan setiap hari adalah 44 sampel. Sampel tersebut dibagi
menjadi dua strata pengguna tetap dan pengguna tidak tetap. Strata pengguna taman
masing-masing sebanyak 22 orang.
Pengumpulan Data
Data yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder.
Data primer merupakan data yang diperoleh dari lapangan melalui wawancara dan
penyebaran kuesioner kepada para responden di Taman Ahmad Yani. Data sekunder
diperoleh melalui studi pustaka seperti data kondisi umum, luas dan letak Taman Ahmad
Yani.
Analisis Data
Untuk menganalisis data digunakan korelasi Spearman’s rank. Analisis korelasi
Spearman digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel yang
datanya berbentuk ordinal (data bertingkat). Korelasi Spearman’s rank mengabaikan
nilai-nilai atau angka-angka kasar dan hanya berdasarkan perhitungan pada jenjangjenjang kedudukan (Hasan,2002).
Data yang di analisis dengan korelasi Spearman’s rank adalah variabel umur,
pendidikan, pekerjaan dan pendapatan tiap strata pengguna taman. Korelasi Spearman’s
rank disimbolkan dengan rs dan dirumuskan (Hasan, 2002).
rs = 1 −
6∑ d 2
n3 − n
Universitas Sumatera Utara
Keterangan:
rs
=
Koefisien korelasi Spearman’s rank
n
= Jumlah sampel
d
= Selisih antara nilai rank
Untuk menentukan kriteria nilai koefisien korelasi Spearman’s rank dapat dilihat
patokan nilai Koefisien Korelasi (KK) sebagai berikut (Supangat, 2007).
•
•
•
•
•
0 sampai dengan 0,55 (hubungan tidak kuat)
0,56 sampai dengan 0,65 (Hubungan cukup berarti)
0,66 sampai dengan 0,75 (Hubungan Kuat)
0,76 sampai dengan 0,99 (Hubungan sangat kuat)
1 memiliki hubungan yang sempurna
Untuk menilai pemahaman dilakukan dengan cara skoring. Skoring adalah
menempatkan pertanyaan sesuai urutan. Skoring berguna untuk memperoleh informasi
yang akurat (Subagyo, 2006).
Pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah 12 pertanyaan. Responden
memilih salah satu jawaban atau lebih, bila responden hanya menjawab satu jawaban
maka skornya 1. Jika responden menjawab dua maka skornya 2 dan seterusnya.
Kemudian skor tiap-tiap responden ditotalkan, total dari skor tersebut dibagi menjadi
beberapa tingkat pemahaman.
Universitas Sumatera Utara
KONDISI UMUM PENELITIAN
Letak dan Luas Taman Kota Ahmad Yani Medan
Kota Medan merupakan kota terbesar nomor tiga setelah kota Jakarta dan
Surabaya. Medan merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Utara dengan letak wilayah
pada posisi 03º30’ LU - 03º48' LU dan 98º36' BT- 98º39' BT dengan ketinggian tempat 3
meter- 30 meter di atas permukaan laut. Kota Medan pada pagi hari suhu udaranya
berkisar 21,1 º C - 23,7 º C dan siang hari berkisar antara 29,2 º C- 32,9º C, dan pada
malam hari berkisar 26 º C- 30,8 º C. Kelembaban udara berkisar antara 68 % sampai 93
% (Sembiring dan Erdowati, 2005).
Kota Medan memiliki 21 kecamatan salah satunya kecamatan Medan Maimun. Di
Kecamatan Medan Maimun terdapat Taman Ahmad Yani yang berada di pusat kota
Medan dengan batas sbb:
Sebelah Utara
: Jalan Sudirman
Sebelah Barat
: Jalan Slamet Riyadi
Sebelah Timur
: Jalan Imam Bonjol
Sebelah Selatan
: Jalan Misbah dan Rumah Sakit Santa Elisabeth
Taman Ahmad Yani memiliki luas 15.200 m2, berada di pusat kota Medan dan
dilingkupi oleh jalan-jalan protokol terutama Jalan Sudirman. Taman Ahmad Yani
terletak di sekitar area pemukiman, rumah sakit, perkantoran, sekolah umum dan gereja.
Taman Ahmad Yani mudah dijangkau karena dilalui banyak angkutan umum dari
berbagai tujuan serta keadaan taman cukup asri karena terdiri dari berbagai macam jenis
vegetasi (Sembiring dan Erdowati, 2005).
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas Taman
Menurut Sembiring dan Erdowati (2005), fasilitas yang terdapat di area Taman
Ahmad Yani cukup beragam yaitu soft dan hard material yang memiliki fungsi sebagai
pelengkap taman yang bermanfaat bagi pengguna dan pengembangan kota.
Jenis vegetasi
Jenis vegetasi yang terdapat di area taman cukup beragam mulai dari jenis
tanaman pohon, perdu, semak dan tanaman border yang peletakan disesuaikan dengan
fungsi masing-masing dalam taman dan memiliki nilai estetika yang cukup bagi taman
serta nilai ekonomis yang menguntungkan bagi pengembangan kota
Site Furniture
Jenis site furniture yang terdapat di Taman Ahmad Yani adalah:
1. Bangku taman sebagai tempat duduk pengunjung
2. Pot tanaman tempat tanaman tumbuh
3. Lampu taman sebagai penerang pada malam hari
4. Jenis permainan anak yang terdiri dari:
•
•
•
•
Ayunan
Enjot-enjotan
Gantungan besi
Perosotan
5. Pos jaga sebagai tempat kerja petugas menjaga taman
6. Patung sebagai salah satu ornamen
7. Bolard sebagai pembatas
Universitas Sumatera Utara
8. Tong sampah tempat pembuangan sampah sementara
9. Pagar besi yang berada digerbang utama sebelah selatan
Pekerasan
Jenis pekerasan yang dipakai di area taman berupa conblock berbentuk persegi
berwarna merah tua yang berada di sekeliling taman yang dimanfaatkan sebagai area olah
raga dan sekitar patung.
Universitas Sumatera Utara
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Responden penelitian ini dibagi ke dalam dua strata yaitu strata pengguna tetap
dan pengguna tidak tetap. Setiap strata responden memiliki karakteristik jenis kelamin,
umur, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Data karakteristik pengunjung penelitian
dapat diuraikan sebagai berikut:
Jenis Kelamin
Dari hasil survei selama satu minggu dapat ditentukan sampel sebanyak 44 orang.
Sampel terdiri dari perempuan dan laki-laki yang memiliki kriteria umur diatas 17
tahun, sehat jasmani dan rohani yang berkunjung ke Taman Ahmad Yani. Untuk melihat
penyebaran sampel dapat dilihat pada Tabel 3 .
Tabel 3. Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Perempuan
Laki-laki
Total
Jumlah
penggunan tetap
(Orang)
8
14
22
Persentase (%)
36,36
63,64
100
Jumlah pengguna
tidak tetap
(Orang)
12
10
22
Persentase (%)
54,55
45,45
100
Tabel 3 dapat dilihat bahwa responden pengunjung Taman Ahmad Yani dari
strata pengguna tidak tetap perempuan sebanyak 12 orang dan laki-laki sebanyak 10
orang. Strata pengguna tetap perempuan sebanyak 8 orang dan laki-laki sebanyak 14
orang.
Pengguna tidak tetap perempuan lebih banyak dibandingkan dengan perempuan
pengguna tetap. Para perempuan pengguna tidak tetap datang ke taman saat sore hari
secara berkelompok (lebih dari satu orang) dengan tujuan untuk berekreasi, sekali-kali
berolah raga, dan sekedar menghabiskan waktu untuk berkumpul. Untuk perempuan
Universitas Sumatera Utara
pengguna tetap datang ke taman pagi hari sampai sore hari secara perorangan. Umumnya
pengguna tetap perempuan datang untuk berdagang, berolahraga dan berekreasi dll.
Untuk jenis kelamin laki-laki yang banyak adalah dari pengguna tetap dibandingkan
pengguna tidak tetap. Pengguna tetap laki-laki terbanyak datang saat pagi sampai sore
hari. Para pengguna tetap laki-laki umumnya datang ke taman dengan tujuan untuk
berolah raga, beristirahat, berekreasi dan berdagang.
Tingkat Umur Responden
Dari hasil penyebaran kuesioner diperoleh tingkat umur pengunjung dari umur
diatas 17 tahun sampai dengan umur lebih dari 52 tahun. Untuk tingkat umur
pengunjung dibagi menjadi lima kelas. Untuk mengetahui penyebaran masing-masing
umur pengunjung dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Tingkat Umur Responden
Tingkat Umur
17-25
26-34
35-43
44-52
> 52
Total
Pengguna Tetap
(Orang)
10
2
6
3
1
22
Persentase (%)
45,45
9,09
27,21
13,64
4,55
100
Pengguna Tidak
Tetap (Orang)
5
5
7
4
1
22
Persentase (%)
22,73
22,73
31,81
18,18
4,55
100
Tabel 4 menunjukkan bahwa yang paling dominan berkunjung ke Taman Ahmad
Yani Medan adalah pengguna tetap dari tingkat umur 17- 25 tahun sebanyak 10 orang.
Pengguna tidak tetap yang datang ke taman pada kelas umur 17-25 tahun sebanyak 5
orang. Di posisi kedua pengguna tetap di tingkat umur 35-43 tahun sebanyak 6 orang
lebih kecil dibandingkan pengguna tidak tetap sebanyak 7 orang.
Banyaknya pengunjung yang datang ke taman pada tingkat umur 17- 25 dan 3543 tahun disebabkan tidak ada pembatasan umur untuk masuk ke taman. Taman Ahmad
Yani termasuk salah satu fasilitas umum yang mana setiap orang bebas keluar masuk
Universitas Sumatera Utara
taman. Pada tingkat umur 17-25 tahun termasuk kaum muda mudi yang rata-rata
memiliki waktu luang lebih banyak. Pada tingkat umur 17-25 tahun meliputi pekerjaan
seperti pelajar dan mahasiswa yang mayoritas berkunjung ke taman. Para muda-mudi
datang ke taman dengan cara berkelompok atau sendiri. Tujuan para muda-mudi untuk
datang berkunjung ke taman untuk menghabiskan waktu luang bersama teman dekat dan
pacar. Untuk tingkat umur 35-43 tahun meliputi pekerjaan seperti pedagang, guru, tukang
parkir, ibu rumah tangga dll. Pada tingkat umur 35-43 tahun datang ke taman dengan
tujuan untuk berjualan, berekreasi dan berolahraga. Namun pada umur 35-43 tahun
umumnya datang berkunjung ke taman bersama anggota keluarga dan kerabat dekat.
Tingkat Pendidikan Responden
Dari hasil penyebaran kuesioner dan wawancara diperoleh tingkat pendidikan
pengunjung pengguna taman dari pendidikan yang terkecil sampai terbesar. Untuk
mengetahui penyebaran tingkat pendidikan pengunjung Taman Ahmad Yani masingmasing strata dapat dilihat pada Tabel 5 .
Tabel 5. Tingkat Pendidikan Responden
Tingkat Pendidikan
SD
SLTP
SLTA/ Sederajat
Diploma/D1/D2/D3
PerguruanTinggi/S1/S2/S3
Total
Pengguna
Tetap
(Orang)
2
5
12
1
2
22
Persentase
(%)
9,09
22,73
54,54
4,55
9,09
100
Pengguna
Tidak Tetap
(Orang)
1
1
7
2
11
22
Persentase
(%)
4,55
4,55
31,81
9,09
50
100
Tabel 5 dapat dilihat bahwa pengunjung pengguna tetap di Taman Ahmad Yani
yang terbanyak dari pendidikan SLTA/ Sederajat sebanyak 12 orang dan di posisi kedua
pendidikan SLTP sebanyak 5 orang. Pengguna tidak tetap pengunjung terbanyak dari
pendidikan perguruan tinggi sebanyak 11 orang dan pendidikan SLTA sebanyak 7 orang.
Universitas Sumatera Utara
Banyaknya jumlah pengguna tetap adalah
pendidikan SLTA/sederajat
disebabkan salah satu alasannya lokasi taman berada di dekat Sekolah Harapan dan
pemukiman penduduk. Pendidikan SLTA/sederajat tidak hanya berasal dari pelajar
Sekolah Harapan tetapi dari SLTA/sederajat yang ada di Kota Medan.
Para pengguna tetap yang berpendidikan SLTA/sederajat sudah mengenal bahwa
Taman Ahmad Yani sebagai salah satu tempat berkumpul semua kalangan masyarakat.
Untuk masuk ke Taman Ahmad Yani tidak dikenakan pungutan seperti karcis jadi semua
tingkat pendidikan bebas keluar masuk dengan bebas. Selain itu taman dimanfaatkan
Pemko Medan sebagai tempat melangsungkan suatu kegiatan seperti Expo Tanaman
Hias, Futsal dan pameran fotografi.
Banyaknya pengguna tidak tetap berasal dari pendidikan perguruan tinggi
disebabkan oleh para mahasiswa memanfaatkan Taman Ahmad Yani sebagai salah satu
tempat penelitian. Para mahasiswa berpendapat bahwa taman memiliki fungsi dan
manfaat secara langsung maupun tidak langsung pada masyarakat luas. Hal tersebut
disebabkan adanya vegetasi berkayu dan tanaman hias yang memiliki fungsi masingmasing seperti mahoni memiliki fungsi meredam polusi suara dari kendaraan bermotor,
dan tanjung berfungsi untuk mengurangi bau dari sampah.
Pekerjaan Responden
Dari hasil penyebaran kuesioner dan wawancara diperoleh pekerjaan masingmasing pengunjung Taman Ahmad Yani. Pengunjung taman dibagi menjadi dua strata
yaitu pengguna tetap dan pengguna tidak tetap. Untuk mengetahui penyebaran pekerjaan
pengunjung tiap strata pengguna taman dapat dilihat pada Tabel 6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Jenis Pekerjaan Responden
Jenis Pekerjaan
Pelajar
Mahasiswa
Dagang/Wiraswasta
Petugas Taman
DLL
(Guru, PNS, Ibu RT, Karyawan
Swasta)
Total
Pengguna
Tetap
(Orang)
6
1
7
Persentase
(%)
Persentase
(%)
27,27
4,55
31,82
Pengguna
Tidak Tetap
(Orang)
0
5
7
3
5
13,64
22,73
0
10
0
45,45
22
100
22
100
0
22,73
31,82
Tabel 6 dapat dilihat bahwa pengunjung Taman Ahmad Yani dibagi menjadi dua
strata yaitu pengguna tetap dan tidak tetap. Pengguna tetap yang terbanyak
dari
pekerjaan pedagang/wiraswasta sebanyak 7 orang dan di posisi kedua dari pekerjaan
pelajar sebanyak 6 orang. Untuk pengguna tidak tetap
yang terbanyak datang dari
pekerjaan lain-lain sebanyak 10 orang dan di posisi kedua dari pekerjaan
pedagang/wiraswasta sebanyak 7 orang.
Banyaknya pekerjaan dari pedagang/wiraswasta yang ada di sekitar taman
disebabkan oleh tidak adanya larangan dari Pemko Medan berjualan di dalam dan luar
taman. Taman Ahmad Yani merupakan salah satu fasilitas umum yang mana berarti
setiap orang berhak berjualan di dalam dan luar taman. Menurut Markus (1992) dalam
Ginting (2000) memiliki pandangan baru terhadap keberadaan pedagang di taman. Para
pedagang dapat meningkatkan pengunjung taman, membuat kawasan menjadi lebih hidup
dan karena menambah ramai bahkan membuat tempat menjadi aman. Para pedagang
dikendalikan peraturan misalnya tentang lokasi, ukuran dan desain gerobak/tenda, jenis
mata dagangan yang dijual, dan uang perijinan (permit fees).
Banyaknya pengguna tidak tetap datang ke taman dari jenis pekerjaan lain-lain
disebabkan oleh salah satu alasanya tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk masuk ke
taman seperti karcis. Alasan kedua tidak ada pembatasan waktu berkunjung datang ke
Universitas Sumatera Utara
taman baik di waktu pagi, siang, sore dan malam hari untuk menikmati suasana nyaman,
keamanan dan kebebasan beraktifitas (freedom of Action) di dalam taman. Para
pengunjung taman datang ke taman dengan berbagai tujuan private/pribadi seperti untuk
berekreasi, berolah raga dan melepaskan kejenuhan dari aktivitas sehari.
Tingkat Pendapatan Responden
Dari hasil penyebaran kuesioner dan wawancara diperoleh tingkat pendapatan
pengguna tetap dan tidak tetap dari pendapatan terkecil sampai terbesar. Untuk
mengetahui penyebaran pengunjung taman yang memiliki tingkat pendapatan
terkecil
sampai terbesar dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Tingkat Pendapatan Responden
Tingkat Pendapatan
(Per Bulan)
< 500.000
500.000-1.000.000
1.000.000-1.500.000
1.500.000-2.000.000
> 2.000.000
Total
Pengguna
Tetap (Orang)
13
4
2
2
1
22
Persentase (%)
59,09
18,18
9,09
9,09
4,55
100
Pengguna Tidak
Tetap (Orang)
4
5
3
2
8
22
Persentase
(%)
18,18
22,73
22,73
9,09
36,36
100
Tabel 7 dilihat bahwa pengunjung Taman Ahmad Yani dari pengguna tetap yang
datang ke taman dari tingkat pendapatan yang kurang dari Rp. 500.000 sebanyak 13
orang dan di posisi kedua tingkat pendapatan per bulan Rp.500.000 - Rp.1.000.000
sebanyak 4 orang. Untuk pengguna tidak tetap yang datang berkunjung ke taman dari
tingkat pendapatan
lebih dari Rp. 2.000.000 adalah sebanyak 8 orang dan tingkat
pendapatan Rp. 500.000- Rp. 1.000.000 adalah sebanyak 5 orang.
Untuk pengguna tetap dari tingkat pendapatan kurang dari Rp. 500.000 umumnya
berasal dari para pedagang dan pelajar. Para pedagang yang datang ke taman untuk
berjualan makanan dan minuman, buah segar, koran/majalah, dan bunga. Para pelajar
Universitas Sumatera Utara
datang berkunjung ke taman sebatas tempat untuk berkumpul, bersepeda, olah raga dan
bermain-main.
Pengguna tidak tetap dari tingkat pendapatan lebih dari Rp. 2.000.000 datang ke
taman untuk berekreasi, hiburan dan berolahraga bersama anggota keluarga. Alasan
HUTAN KOTA TAMAN AHMAD YANI KOTA MEDAN
SKRIPSI
Oleh:
JUSNIAR SAFRIDA
021201028/MANAJEMEN HUTAN
DEPARTEMEN HUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACK
This research aim to determine for know about understanding of visitor to used
the park towards available Ahmad Yani Park, Medan city. This research was done with
give questionnaires distributed to the visitor.
This research was done in Ahmad Yani Park, Jati village, Maimun district, Medan
city, North Sumatera Province. This research has done in Desember 2007 until January
2008.
This research use Stratified random sampling method. Users of park decide two
part is user permanent and user inpermanent. Rank of understanding is user of the park
decide become five class are very not understanding, not understanding, enough
understanding, understanding and very understanding.
Analysis correlation coefficient Spearman’s rank use to know weakness and
stronger relation between understanding each class user of park with economy social
factor from visitor towards available Ahmad Yani Park.
Result of reseach show correlation coefficient Spearman’s rank between social
economy factor from visitor (age, education, work and income) towards available users
of park. Correlation coefficient Spearman’s rank between understanding permanent user
and age are 0,463*. Correlation coefficient Spearman’s rank between inpermanent user
understanding and age are 0,128 Correlation coefficient Spearman’s rank between
understanding permanent user and education are -0,509. Correlation coefficient
Spearman’s rank between understanding permanent user and education are 0,310.
Correlation coefficient Spearman’s rank between understanding permanent user and
work are 0,218. Correlation coefficient Spearman’s rank between understanding
permanent user and work are -0,001 Correlation coefficient Spearman’s rank between
understanding permanent user
and income are
0,162. Correlation coefficient
Spearman’s rank between understanding permanent user and income are 0,411*.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman pengunjung pengguna
taman terhadap keberadaan Taman Ahmad Yani, Kota Medan. Penelitian ini dilakukan
dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada para pengguna taman.
Penelitian ini dilakukan di Taman Ahmad Yani, Kelurahan Jati, Kecamatan
Medan Maimun, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Desember 2007 sampai Januari 2008.
Penelitian ini menggunakan metode Stratified random sampling. Para pengguna
taman di kelompokkan menjadi dua strata yaitu strata pengguna tetap dan pengguna tidak
tetap. Tingkat pemahaman para pengguna taman di bagi menjadi lima tingkat yaitu
sangat tidak paham, tidak paham, cukup paham, paham dan sangat paham.
Analisis koefisien korelasi Spearman’s rank berguna untuk mengetahui lemah
dan kuatnya hubungan antara pemahaman tiap strata pengguna taman dengan faktor
sosial ekonomi pengunjung terhadap keberadaan Taman Ahmad Yani.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi Spearman’s rank antara
faktor sosial ekonomi pengunjung (umur, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan)
terhadap pemahaman pengguna taman. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna
tetap dan umur adalah 0,463*. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tidak
tetap dan umur adalah 0,128. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tetap dan
pendidikan adalah -0,509**. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tidak tetap
dan pendidikan adalah 0,310. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tetap dan
pekerjaan adalah 0,218. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tidak tetap dan
pendapatan adalah 0,162. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tidak tetap dan
umur adalah 0,411*.
Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Aceh Tenggara pada tanggal 19 Mei 1982 dari ayahanda
Marangin Purba dan ibunda Hotma Pasaribu. Penulis merupakan putri ketiga dari dua
bersaudara.
Pendidikan formal penulis di mulai dari Sekolah Dasar (SD) pada tahun 1993 di
SD Negeri No.4 Kutacane, Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan pada tahun
1999 di SMP Negeri No. 1 Kutacane dan Sekolah Menengah Umum diselesaikan pada
tahun 2001 di SMU Katolik Tri Sakti Medan.
Pada tahun 2002 diterima di Universitas Sumatera Utara melalui jalur SPMB.
Penulis memilih Program Studi Manajemen Hutan Departemen Kehutanan Fakultas
Pertanian- USU.
Kegiatan praktek lapangan yang pernah diikuti penulis selama mengikuti
perkuliahan di Departemen Kehutanan adalah Praktek Umum Kehutanan (PUK) pada
tahun 2004 di Bandar Kalifah dan Lau Kawar Sinabung. Praktek Kerja Lapang (PKL)
penulis dilaksanakan di Taman Nasional Kerinci Seblat Kabupaten Kerinci. Untuk
memenuhi syarat kelulusan dari Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian USU, penulis
melakukan penelitian di Taman Ahmad Yani Kota Medan dengan judul ” Pemahaman
Pengunjung Terhadap Keberadaan Taman Kota Ahmad Yani”.
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan anugerah-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.tulisan ini
disusun berdasarkan hasil penelitian berjudul ”Pemahaman Pengunjung Terhadap
Keberadaan Taman Ahmad Yani Kota Medan” yang merupakan salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar sarjana Kehutanan di Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.
Selama penelitian dan penulisan skripsi ini penulis memperoleh bantuan baik
moral maupun materi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada:
1. Ibu Ir. Ma’rifatin Zahra, M.Si dan Ibu Kansih Sri Hartini, S.Hut, MP yang dengan
sabar dan kebaikan hati dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis
sehingga terselesaikan skripsi ini.
2. Ayah, Ibu, dan abang Fredi tersayang atas doa dan dukungannya selama ini tiada kata
yang dapat mengungkapkan kata trimakasih.
3. Arif dan Nana yang telah membantu penulis selama penelitian di lapangan.
4. Anak-anak kehutanan lainnya yang dengan suka hati telah membantu penyelesaian
penulisan ini, terimakasih atas dukungannya selama ini.
Penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa, oleh
karena itu penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan selama ini. Akhir
kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang memerlukannya
Medan, Juni 2008
Penulis
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................
DAFTAR TABEL .............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................
Hal
i
ii
iii
iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang.........................................................................
Permasalahan Penelitian .........................................................
Tujuan Penelitian ....................................................................
Manfaat Penelitian ...................................................................
1
3
4
4
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Hutan Kota .............................................................
Bentuk dan Desain Hutan Kota ................................................
Karakteristik Hutan Kota .........................................................
Fungsi dan Manfaat Hutan Kota...............................................
Pengertian Pemahaman, Taman Kota dan Keberadaan Taman
5
6
8
9
10
METODELOGI
Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................
Metode Penelitian ....................................................................
Pengambilan Sampel................................................................
Populasi .......................................................................
Sampel ........................................................................
Pengumpulan Data ...................................................................
Analisis Data ...........................................................................
14
14
14
14
15
15
15
KONDISI UMUM PENELITIAN
Letak dan Luas Taman Kota Ahmad Yani................................
Fasilitas Taman ........................................................................
Jenis Vegetasi ..............................................................
Site Furniture ...............................................................
Pekerasan ....................................................................
17
18
18
18
19
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden ..........................................................
Jenis Kelamin Responden .............................................
Tingkat Umur Responden .............................................
Tingkat Pendidikan Responden ....................................
Pekerjaan Responden ...................................................
Tingkat Pendapatan Responden ....................................
Tingkat Pemahaman Responden ...................................
20
20
21
22
23
24
25
Universitas Sumatera Utara
Analisis Faktor Sosial Ekonomi dan Pemahaman Responden ...
Hubungan Umur dan Pemahaman Responden ..............
Hubungan Pendidikan dan Pemahaman Responden ......
Hubungan Pekerjaan dan Pemahaman Responden ........
Hubungan Pendapatan dan Pemahaman Responden......
25
27
29
31
32
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan..............................................................................
Saran ......................................................................................
33
33
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................
34
LAMPIRAN.......................................................................................
35
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Hal
1. Bentuk dan Kriteria Hutan Kota.....................................................
6
2. Karakteristik Hutan Kota Menurut Bentuknya ...............................
7
3. Jenis Kelamin Responden .............................................................
20
4. Tingkat Umur Responden .............................................................
21
5. Tingkat Pendidikan Responden .....................................................
22
6. Jenis Pekerjaan Responden ...........................................................
23
7. Tingkat Pendapatan Responden ....................................................
25
8. Tingkat Pemahaman Responden ....................................................
26
9. Hubungan Umur dan Pemahaman Responden ...............................
27
10. Hubungan Pendidikan dan Pemahaman Responden .......................
29
11. Hubungan Pekerjaan dan Pemahaman Responden ........................
31
12. Hubungan Pendapatan dan Pemahaman Responden ......................
33
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
1. Karakteristik Responden Pengguna Tetap ......................................
39
2. Karakteristik Responden Pengguna Tidak Tetap ............................
40
3. Analisis Pemahaman Responden Pengguna Taman ........................
41
4. Analisis Pemahaman Responden Pengguna Tetap..........................
41
5. Analisis Pemahaman Responden Pengguna Tidak Tetap................
41
6. Struktur Organisasi Dinas Pertamanan Kota Medan .......................
42
7. Denah Taman Ahmad Yani............................................................
43
8. Kuisioner Penelitian ......................................................................
44
9. Dokumentasi Penelitian .................................................................
48
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACK
This research aim to determine for know about understanding of visitor to used
the park towards available Ahmad Yani Park, Medan city. This research was done with
give questionnaires distributed to the visitor.
This research was done in Ahmad Yani Park, Jati village, Maimun district, Medan
city, North Sumatera Province. This research has done in Desember 2007 until January
2008.
This research use Stratified random sampling method. Users of park decide two
part is user permanent and user inpermanent. Rank of understanding is user of the park
decide become five class are very not understanding, not understanding, enough
understanding, understanding and very understanding.
Analysis correlation coefficient Spearman’s rank use to know weakness and
stronger relation between understanding each class user of park with economy social
factor from visitor towards available Ahmad Yani Park.
Result of reseach show correlation coefficient Spearman’s rank between social
economy factor from visitor (age, education, work and income) towards available users
of park. Correlation coefficient Spearman’s rank between understanding permanent user
and age are 0,463*. Correlation coefficient Spearman’s rank between inpermanent user
understanding and age are 0,128 Correlation coefficient Spearman’s rank between
understanding permanent user and education are -0,509. Correlation coefficient
Spearman’s rank between understanding permanent user and education are 0,310.
Correlation coefficient Spearman’s rank between understanding permanent user and
work are 0,218. Correlation coefficient Spearman’s rank between understanding
permanent user and work are -0,001 Correlation coefficient Spearman’s rank between
understanding permanent user
and income are
0,162. Correlation coefficient
Spearman’s rank between understanding permanent user and income are 0,411*.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman pengunjung pengguna
taman terhadap keberadaan Taman Ahmad Yani, Kota Medan. Penelitian ini dilakukan
dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada para pengguna taman.
Penelitian ini dilakukan di Taman Ahmad Yani, Kelurahan Jati, Kecamatan
Medan Maimun, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Desember 2007 sampai Januari 2008.
Penelitian ini menggunakan metode Stratified random sampling. Para pengguna
taman di kelompokkan menjadi dua strata yaitu strata pengguna tetap dan pengguna tidak
tetap. Tingkat pemahaman para pengguna taman di bagi menjadi lima tingkat yaitu
sangat tidak paham, tidak paham, cukup paham, paham dan sangat paham.
Analisis koefisien korelasi Spearman’s rank berguna untuk mengetahui lemah
dan kuatnya hubungan antara pemahaman tiap strata pengguna taman dengan faktor
sosial ekonomi pengunjung terhadap keberadaan Taman Ahmad Yani.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi Spearman’s rank antara
faktor sosial ekonomi pengunjung (umur, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan)
terhadap pemahaman pengguna taman. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna
tetap dan umur adalah 0,463*. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tidak
tetap dan umur adalah 0,128. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tetap dan
pendidikan adalah -0,509**. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tidak tetap
dan pendidikan adalah 0,310. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tetap dan
pekerjaan adalah 0,218. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tidak tetap dan
pendapatan adalah 0,162. Koefisien korelasi antara pemahaman pengguna tidak tetap dan
umur adalah 0,411*.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kota merupakan daerah yang memiliki tingkat peradaban aktivitas relatif
lebih maju dibandingkan dengan daerah pedesaan. Aktivitas masyarakat seperti
ekonomi, politik, sosial dan budaya ditempatkan di kota sebagai pusat pengaturan
kegiatan-kegiatan tersebut. Dengan demikian kota menjadi daerah yang sangat
dinamis baik dari segi kualitas maupun kuantitas masyarakatnya. Berbagai
permasalahan lingkungan hidup kini melanda perkotaan dan masyarakat kota.
Pencemaran udara, timbulnya efek rumah kaca, makin panasnya udara kota,
banjir, kekeringan dan lain-lain membuat kota makin tidak nyaman bagi
penghuninya. Hal ini sangat ironis dimana kota sangat diandalkan sebagai lahan
subur meraup penghasilan bagi sebagian masyarakat asli maupun pendatang
(Thoha, 2001).
Oleh karena itu penataan lingkungan perkotaan kini mulai dibenahi di
beberapa kota besar dalam rangka menuju produktivitas kerja dan meminimalkan
gangguan dan ancaman akibat kerusakan lingkungan. Salah satu program untuk
meningkatkan mutu lingkungan adalah pengembangan hutan kota atau kadangkala
disebut Penghijauan Kota (Thoha, 2001).
Menurut
Zoer’aini (1994) dalam Iwan ( 2005) hutan kota adalah
komunitas vegetasi berupa pohon dan asosiasinya yang tumbuh di lahan kota atau
sekitarnya berbentuk jalur, menyebar atau bergerombolan (menumpuk),
strukturnya meniru (menyerupai) hutan alam, membentuk habitat yang
memungkinkan kehidupan bagi satwa liar dan menimbulkan lingkungan sehat,
suasana nyaman, sejuk dan asri
Universitas Sumatera Utara
Kota Medan merupakan Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara dengan jumlah
penduduk 1.909.700 jiwa dengan luas wilayah 26.500 ha. Dalam menuju kota
Medan yang BESTARI ( Bersih, Tertib, Aman, Rapi dan Indah) maka Dinas
Pertamanan Kota Medan lebih memfokuskan pada faktor-faktor Ruang Terbuka
Hijau atau Taman Kota, baik yang berada di tengah-tengah kota, sepanjang jalan
maupun tempat pemakaman (Dinas Pertamanan, 2002).
Taman kota dapat diartikan sebagai tanaman yang ditanam dan ditata
sedemikian rupa, baik sebagian maupun seluruhnya hasil rekayasa manusia, untuk
mendapatkan komposisi tertentu yang indah, dimana setiap tanaman mempunyai
karakteristik tersendiri baik menurut bentuk, warna dan teksturnya (Thoha, 2001).
Taman kota merupakan bagian dari ruang terbuka hijau. Jenis ruang terbuka hijau
lainnya adalah jalur hijau di tengah jalan, taman segitiga pengarah jalan (taman
ratonde), jalur hijau pada tegangan tinggi SUTT, jalur hijau sempadan sungai, dan
areal pemakaman atau pekuburan (Ginting dan Utami, 2003).
Masyarakat Medan termasuk masyarakat industri, kehidupan perkotaan
memacu untuk bekerja keras dan akibat kerja keras dalam pembangunan menuntut
waktu luang untuk bersantai, berolah raga, dan menikmati keindahan alam.
Kebutuhan masyarakat kota akan lingkungan bersih, indah, dan nyaman serta
terbebas dari polusi sangat mendesak (Yustika, 2002).
Kecenderungan penduduk kota yang mendambakan suasana alami dari
tahun ke tahun semakin meningkat. Hal tersebut ditunjukkan dengan semakin
banyak orang kota yang pergi keluar kota untuk mencari dan menikmati
keindahan alam terbuka baik di waktu libur maupun diwaktu senggang (Yustika,
2002).
Universitas Sumatera Utara
Hutan kota menurut Iwan (2005), dapat memberikan kenyamanan dan
kenikmatan kepada penduduk kota jika dapat mengembangkan dan membangun
hutan kota yang berstrata dengan keanekaragaman jenis dan jumlah yang banyak
serta ditata dengan baik. Lingkungan di dalam hutan kota lebih nyaman
dibandingkan di luar hutan kota.
Berdasarkan fenomena di atas ternyata diketahui bahwa lingkungan taman
kota lebih nyaman dibandingkan di luar taman. Taman kota dimanfaatkan oleh
berbagai lapisan masyarakat dengan berbagai tujuan. Melihat berbagai manfaat
taman kota maka penulis ingin melihat tingkat pemahaman mereka terhadap
keberadan taman khususnya Taman Ahmad Yani , kota Medan, Provinsi Sumatera
Utara.
Perumusan Masalah
Hutan kota dimanfaatkan oleh semua lapisan masyarakat sebagai tempat
rekreasi, berolah raga, berkumpul para muda-mudi dan berjualan bagi pedagang.
Banyaknya jumlah pengunjung dari hari ke hari menimbulkan berbagai masalah
baru seperti masalah sampah dan masalah keamanan. Agar kondisi taman tetap
terjaga, diperlukan peran serta dari pengunjung antara lain tidak merusak tanaman
yang ada, dan membuang sampah
pada tempatnya. Untuk itu diperlukan
kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap kondisi lingkungan taman kota.
Masyarakat pengguna taman memiliki kesadaran dan pemahaman yang
berbeda-beda terhadap lingkungan taman. Pengguna taman yang datang ke taman
kota berasal dari semua tingkat sosial ekonomi masyarakat. Adanya perbedaan
tingkat sosial ekonomi tentu akan mempengaruhi tingkat pemahaman tiap
Universitas Sumatera Utara
individu masyarakat. Sosial ekonomi masyarakat meliputi umur, pendidikan,
pekerjaan dan pendapatan.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubunganantara faktor
sosial ekonomi pengunjung dengan pemahaman Hutan Kota Taman Ahmad Yani
di Kota Medan.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi Dinas
Pertamanan dan masyarakat akan pentingnya keberadaan Taman Ahmad Yani di
Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Hutan Kota
Hutan dalam Undang-Undang No. 41 tahun 1999 tentang kehutanan
adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam
hayati yang didominasi dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan
lainnya tidak dapat dipisahkan.
Hutan kota menurut Nazaruddin (1993) dalam Thoha (2001), adalah suatu
kawasan yang didominasi oleh pepohonan yang habitatnya dibiarkan tumbuh
secara alami. Pengertian alami disini bukan berarti hutan tumbuh menjadi hutan
besar atau rimba melainkan tidak terlalu diatur.
Hutan kota (Urban forest) Fakuara (1987) dalam Thoha (2001),
didefinisikan sebagai tumbuhan atau vegetasi berkayu di wilayah perkotaan yang
memberikan manfaat lingkungan yang sebesar-besarnya dalam kegunaan–
kegunaan proteksi, estetika, rekreasi, dan kegunaan-kegunaan khusus lainnya.
Menurut hasil rumusan Rapat Teknis Kehutanan di Jakarta pada bulan
Februari 1991 dalam Dahlan (1992), hutan kota didefinisikan suatu lahan yang
bertumbuh pohon-pohon di dalam suatu wilayah perkotaan di dalam tanah negara
maupun tanah milik yang berfungsi sebagai penyangga lingkungan dalam hal
pengaturan tata air, udara, habitat flora dan fauna yang memiliki nilai estetika dan
dengan luas yang solid merupakan ruang terbuka hijau pohon-pohon, serta areal
tersebut ditetapkan oleh pejabat berwenang sebagai hutan kota
Hutan kota meliputi lahan minimal seluas 50- 100 hektar, jarak lokasi
hutan kota dapat dicapai dengan berjalan kaki dari pusat pemukiman penduduk
Universitas Sumatera Utara
padat, jarak yang sama ditempuh dari titik akhir jaringan transportasi umum atau
setara waktu yang diperlukan pejalan kaki apabila ia bersepeda dan harus terbuka
bagi umum (Grey dan Deneke 1987 dalam Iwan 2005).
Bentuk dan Desain Hutan Kota
Grey dan Deneke 1978 dalam Yustika (2002), mengemukakan bahwa
hutan kota meliputi vegetasi sepanjang jalan, danau, empang, sepanjang sungai,
dan di padang pengembalaan. Kewasan hutan kota minimum 0,4 ha, jika
berbentuk jalur minimum 30 m lebarnya.Hutan kota meliputi taman, tepi jalan,
jalan tol, jalan kereta api, lahan terbuka, kawasan padang rumput, kawasan luar
kota, kawasan pemukiman, kawasan perdagangan dan kawasan industri.
Kriteria dan Bentuk Hutan Kota disajikan pada Tabel 1, sedangkan
Karakteristik Hutan Kota menurut Bentuknya disajikan pada Tabel 2.
Tabel 1. Bentuk dan Kriteria Hutan Kota
Kriteria
Taman
Kebun/
pekarangan
Sasaran
Kawasan industri,
pemukiman, dan
pusat kegiatan
Bentuk
Jalur hijau
Hutan
Pemukiman daerah subur
Jalan
dan
kawasan
konservasi
Areal
konservasi
Fungsi
penting
Ameliorasi iklim,
estetika, produksi
O2, rekreasi, dan
peredam polusi
Produksi O2 dan tujuan
ekonomi,
emeliorasi
iklim, estetika
Ameliorasi
iklim, produksi
O2, peredam
kebisingan,
peredam bau
Hidroorologis,
ameliorasi
iklim, produksi
O2,
fungsi
konservasi
lainnya
Vegetasi
Tanaman hias
Buah-buahan, tanaman
hias, pohon lainnya
Tumbuhan
dari
semua
strata (perdu,
semak, pohon)
Pohon dengan
tajuk lebar dan
perakaran
intensif
Status
pemilikan
Umum
perorangan
Perorangan
Umum
Umum
Pengelola
dan
Dinas
Perorangan
Dinas
Pertamanan/
pertamanan
perorangan
Sumber : ( Fakultas kehutanan IPB, 1987 , dalam Yustika, 2002).
Dinas
kehutanan/
perorangan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Karakteristik Hutan Kota Menurut Bentuk
Bentuk
Karakteristik
Hutan Kota
Vegetasi utama di dominasi oleh
tumbuhan berkayu yang memiliki
kemampuan menghasilkan oksigen
tinggi dan meredam polusi.
Taman
Bukan Hutan Kota
Jenis tanaman didominasi oleh tanaman,
hias yang memiliki nilai keindahan yang
tinggi.
Kebun/
pekarangan
Vegetasi utama pohon-pohon yang
memiliki kemampuan penghasil oksigen
dan meredam polusi
Jenis tanaman yang mempunyai nilai
ekonomi tinggi
Jalur hijau
Vegetasi terdiri dari semua strata perdu,
semak, pohon
Khususnya jenis peneduh yang tahan
terhadap gangguan
Hutan
Terletak di areal konservasi perkotaan,
jenis tanaman memiliki perakaran yang
intensif, daur fisiologi tinggi (selama
mungkin) kemampuan menghasilkan
oksigen.
Letaknya jauh dari kota, fungsi utama
meliputi lindung, produksi, wisata, dan
suaka, daur sesuai dengan fungsi utama.
Sumber : ( Fakultas kehutanan IPB, 1987 dalam Yustika, 2002).
Menurut Iwan (2005), bentuk hutan kota dapat dikelompokkan menjadi tiga
bentuk yaitu:
1. Bergerombol atau menumpuk, yaitu hutan kota dengan komunitas vegetasinya
terkonsentrasi pada suatu areal dengan jalan vegetasinya minimal 100 pohon
dengan jarak tanam rapat tidak beraturan.
2. Menyebar, yaitu hutan kota yang tidak mempunyai pola tertentu, dengan
komunitas vegetasinya tumbuh menyebar terpencar-pencar dalam bentuk rumput
atau gerombolan-gerombolan kecil.
3. Berbentuk jalur, yaitu komunitas vegetasinya tumbuh pada lahan yang berbentuk
jalur lurus atau melengkung, mengikuti bentuk sungai, jalan, dan pantai.
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik Hutan Kota
Hutan kota secara fisik dapat dilihat di wilayah perkotaan apapun bentuknya.
Hutan kota dapat dikenali dari bagian lantai hutannya, yang umumnya lebih terpelihara
seperti dengan adanya jalan setapak yang ditata dengan batu, juga rumputnya yang lebih
teratur tanpa banyak serasah walupun seringkali belum di potong rapi ( Puryono, 1995).
Dahlan (1992) menyebutkan ada dua pendekatan yang dipakai dalam
pembangunan hutan kota; pendekatan pertama yaitu hutan kota dibangun pada lokasilokasi tertentu saja. Pendekatan ini hutan kota merupakan bagian dari suatu kota.
Penentuan luasanya pun berdasarkan: (1) persentase yaitu luasan hutan kota ditentukan
dengan perhitungan dari luasan kota, (2) perhitungan per kapita ditentukan berdasarkan
jumlah penduduknya dan (3) berdasarkan isu utama yang muncul. Pendekatan kedua
yaitu semua area yang ada di suatu kota pada dasarnya adalah area untuk hutan kota.
Negara Indonesia menggunakan pendekatan pertama. Dimana hutan kota (urban
forest) adalah tumbuhan atau vegetasi berkayu di wilayah perkotaan yang memberikan
manfaat lingkungan yang sebesar-besarnya dalam proteksi, estetika, rekreasi dan kegiatan
khusus lainnya (Dahlan, 1992).
Menurut Peraturan Pemerintah No. 63 tahun 2002 tentang hutan kota dimana
tujuan dari penyelenggaraan hutan kota adalah:
1. Menekan/ mengurangi peningkatan suhu udara di perkotaan
2. Menekan/ mengurangi pencemaran udara/ kadar karbonmonoksida, ozon,
karbondioksida, oksigen, nitrogen, belerang dan debu
3. Mencegah terjadinya penurunan tanah dari permukaan tanah.
Universitas Sumatera Utara
4. Mencagah terjadinya banjir atau genangan, kekeringan, intruksi air laut,
meningkatkan kadar logam berat dalam air.
Sesuai tujuan pembangunan hutan kota lebih ditekankan pada fungsi yaitu
menjaga dan memperbaiki iklim mikro, meresap air, nilai estetika dan menciptakan
keseimbangan titik kota serta mendukung pelestarian keanekaragaman hayati (Dinas
Pertamanan, 2002).
Fungsi dan Manfaat Hutan Kota
Menurut Yustika (2002), ada beberapa fungsi dan manfaat hutan kota:
a. Konservasi tanah dan air
Di kota–kota besar semakin banyak tanah yang tidak tertutup vegetasi dan semakin
banyak tanah yang tertutup gedung-gedung dan aspal, sehingga tidak mampu
merembeskan air ke dalam tanah. Untuk mencegah bahaya-bahaya yang mungkin timbul
maka dibangun hutan kota pada daerah tertentu, karena pohon-pohon dapat
meningkatkan peresapan dan penyimpanan air di dalam tanah, kemudian digunakan lagi,
sehingga siklus hidrologi tetap berlangsung.
b. Sarana kesehatan dan olah raga
Proses pembakaran bahan bakar minyak (BBM) yang tidak sempurna khususnya
dari kendaraan bermotor, akan mengeluarkan gas karbonmonoksida yang sangat
berbahaya bagi manusia, karena mengurangi ketersediaan oksigen di udara yang sangat
dibutuhkan oleh manusia untuk bernafas. Pohon dapat mengamankan bahaya
karbonmonoksida melalui fotosintesis dan menghasilkan oksigen sebagai salah satu
produknya.
Universitas Sumatera Utara
Hutan kota akan lebih menarik warga kota untuk melaksanakan olah raga di
dalamnya, karena lingkungan mikro yang diciptakan hutan kota segar, sehingga hutan
kota cocok dikembangkan di lingkungan rumah sakit, perkantoran, maupun pemukiman.
c. Wadah rekreasi dan wisata
Di kota–kota besar kebutuhan rekreasi sudah merupakan bagian dari kehidupan
masyarakat modern, karyawan pabrik, pegawai kantor, mahasiswa, pelajar bahkan ibu
rumah tangga sangat memerlukan adanya rekreasi. Adanya hutan kota memungkinkan
kebutuhan penduduk kota terhadap rekreasi akan lebih cepat terpenuhi.
d. Kesegaran dan keindahan
Lingkungan perkotaan yang indah dan nyaman akan lebih menyenangkan
penghuninya. Keadaan di bawah tegakan pohon pada siang hari suhunya lebih rendah
daripada di luar tegakan disamping akan menambah kesegaran, pohon-pohon yang
mempunyai sifat tertentu (dalam hal bentuk, warna, maupun strukturnya), juga
mempunyai nilai kecocokan dengan bentuk, warna, dan tekstur benda-benda buatan
seperti gedung-gedung, jalan, dan lain-lain, akan menambah keindahan pemandangan di
perkotaan.
e. Sarana pendidikan dan penyuluhan
Adanya hutan di pusat-pusat pemukiman akan membangkitkan rasa cinta terhadap
alam dan merupakan sarana yang baik untuk mendidik masyarakat sekitarnya. Dengan
banyaknya pengunjung ke hutan kota, maka akan mudah memberikan informasi kepada
masyarakat tentang pentingnya vegetasi berkayu, khususnya pohon bagi kehidupan
manusia.
Universitas Sumatera Utara
f. Pengendali pencemaran
1. Pengendali air limbah ; Pohon-pohon sangat memegang peran penting dalam
pengendalian air limbah dengan konsep filter biologis. Melalui proses transpirasi,
air limbah dapat diuapkan ke udara sehingga terjadi daur air limbah tersebut.
2. Penangkal kebisingan; Tanaman dapat mengurangi suara melalui stabilisasi suhu,
modifikasi
kecepatan
angin,
dan
faktor
lainnya.
Keefektifan
tanaman
mengendalikan kebisingan ditentukan oleh faktor suara itu sendiri, sifat pohon dan
iklim.
Menurut Ramlan dan Iskandar 1987 dalam Yustika (2002), bahwa hutan kota
mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Memperbaiki lingkungan yang rusak karena faktor iklim faktor yang dipengaruhi oleh
vegetasi adalah penyinaran matahari, suhu udara, dan kelembaban. Dengan adanya
hutan kota lingkungan menjadi lebih sejuk dan nyaman.
2. Kegunaan dalam berbagai keperluan rekayasa lingkungan antara lain:
a. Dedaunan dapat meredam suara
b. Dedaunan terutama yang berbulu dapat menahan dan menjebak butir-butir debu
c. Tumbuhan dapat mengeluarkan bau harum yang akan meredam bau busuk
d. Ranting dan daun dapat mengurangi kecepatan angin dan percikan air hujan
e. Penyebaran akar akan mengikat butiran air
f. Dedaunan dapat mengurangi dan menyaring cahaya matahari yang berlebihan
3. Keperluan kesehatan. Tanaman sebagai penghasil oksigen yang sangat diperlukan oleh
manusia.
Universitas Sumatera Utara
4. Sebagai habitat satwa liar. Tanaman dapat menghasilkan pucuk menghasilkan pucuk
yang dapat dimanfaatkan oleh ulat.
g. Habitat Satwa
Satwa terutama burung sangat membutuhkan pohon sebagai tempat mencari
makan maupun sebagai tempat bersarang dan bertelur. Pembangunan hutan kota perlu
memperhatikan pemilihan jenis yang disenangi oleh burung-burung yang membutuhkan
bunga, buah, maupun biji sebagai makanannya.
Pengertian Pemahaman Taman kota dan Keberadaan Taman Kota
Menurut Salim dan Salim (1995) bahwa kata ”paham” memiliki beberapa arti (1)
pengetahuan, (2) pengertian, (3) tahu benar, (4) pikiran, (5) pendapat. Kata pemahaman
merupakan (1) proses perbuatan, dan (2) cara memahami. Kota adalah daerah pemusatan
penduduk dengan kepadatan tinggi dan sebagian besar penduduk bekerja di luar pertanian
dan dinding/tembok mengelilingi tempat tinggalnya.
Pemahaman relatif dapat dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan cara
mendengar, seperti yang dikemukakan oleh Nugraha dan Murtijo (2005), yaitu dengan
mengamati aktifitas budaya masyarakat dan melakukan dialog wawancara dengan
masyarakat.
Menurut Nazaruddin (1991) dalam Thoha (2001), bahwa taman pada umumnya dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Taman berada di lokasi strategis yang banyak
dilalui orang dan dijumpai beberapa pohon besar yang rindang, semak atau perdu dan
tanaman hias dan didominasi oleh pepohonan besar. Kehadiran taman kota yang lebih
dikenal green space banyak dijumpai di kota-kota besar.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Ginting (2000), bahwa taman kota merupakan sebagian tempat yang
secara resmi digunakan penduduk kota untuk tempat beristirahat, melepas lelah, melepas
pandang melihat taman, menghirup udara segar, berolahraga terbatas. Taman kota pada
saat tertentu digunakan oleh pemerintah daerah untuk kegiatan resmi pemerintah, yang
kadang-kadang dapat juga menjadi objek rekreasi dan memberi hiburan bagi masyarakat
kota.
Universitas Sumatera Utara
METODELOGI
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Hutan Kota Taman Ahmad Yani, Kelurahan Jati,
Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Sebelum penelitian
dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan survei pendahuluan mulai tanggal 23-30
Desember 2007, sedangkan pengambilan data penelitian mulai tanggal 14 -28 Januari
2008.
Metode Penelitian
Pengambilan sampel dilakukan secara Stratified Random Sampling yaitu metode
pemilihan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok yang homogen
disebut strata. Pemilihan sampel diambil secara acak dari tiap strata (Daniel, 2002).
Sampel dibagi menjadi dua strata yaitu strata pengguna tidak tetap dan strata pengguna
tetap. Untuk menentukan apakah sampel termasuk strata tetap dan tidak tetap dapat
dilihat dengan intensitas kunjungan yang dilakukan para pengunjung taman.
Pengambilan Sampel
Populasi
Populasi penelitian adalah masyarakat yang menikmati langsung keberadaan atas
Taman Ahmad Yani. Untuk menentukan populasi jumlah pengunjung taman dilakukan
survei pendahuluan selama satu minggu. Dari hasil
pengamatan diperoleh rata-rata
pengunjung sebanyak 176 orang/ hari.
Universitas Sumatera Utara
Sampel
Sampel yang diambil sebesar 25% dari rata-rata jumlah pengunjung yang datang
ke Taman Ahmad Yani Medan setiap hari adalah 44 sampel. Sampel tersebut dibagi
menjadi dua strata pengguna tetap dan pengguna tidak tetap. Strata pengguna taman
masing-masing sebanyak 22 orang.
Pengumpulan Data
Data yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder.
Data primer merupakan data yang diperoleh dari lapangan melalui wawancara dan
penyebaran kuesioner kepada para responden di Taman Ahmad Yani. Data sekunder
diperoleh melalui studi pustaka seperti data kondisi umum, luas dan letak Taman Ahmad
Yani.
Analisis Data
Untuk menganalisis data digunakan korelasi Spearman’s rank. Analisis korelasi
Spearman digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel yang
datanya berbentuk ordinal (data bertingkat). Korelasi Spearman’s rank mengabaikan
nilai-nilai atau angka-angka kasar dan hanya berdasarkan perhitungan pada jenjangjenjang kedudukan (Hasan,2002).
Data yang di analisis dengan korelasi Spearman’s rank adalah variabel umur,
pendidikan, pekerjaan dan pendapatan tiap strata pengguna taman. Korelasi Spearman’s
rank disimbolkan dengan rs dan dirumuskan (Hasan, 2002).
rs = 1 −
6∑ d 2
n3 − n
Universitas Sumatera Utara
Keterangan:
rs
=
Koefisien korelasi Spearman’s rank
n
= Jumlah sampel
d
= Selisih antara nilai rank
Untuk menentukan kriteria nilai koefisien korelasi Spearman’s rank dapat dilihat
patokan nilai Koefisien Korelasi (KK) sebagai berikut (Supangat, 2007).
•
•
•
•
•
0 sampai dengan 0,55 (hubungan tidak kuat)
0,56 sampai dengan 0,65 (Hubungan cukup berarti)
0,66 sampai dengan 0,75 (Hubungan Kuat)
0,76 sampai dengan 0,99 (Hubungan sangat kuat)
1 memiliki hubungan yang sempurna
Untuk menilai pemahaman dilakukan dengan cara skoring. Skoring adalah
menempatkan pertanyaan sesuai urutan. Skoring berguna untuk memperoleh informasi
yang akurat (Subagyo, 2006).
Pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah 12 pertanyaan. Responden
memilih salah satu jawaban atau lebih, bila responden hanya menjawab satu jawaban
maka skornya 1. Jika responden menjawab dua maka skornya 2 dan seterusnya.
Kemudian skor tiap-tiap responden ditotalkan, total dari skor tersebut dibagi menjadi
beberapa tingkat pemahaman.
Universitas Sumatera Utara
KONDISI UMUM PENELITIAN
Letak dan Luas Taman Kota Ahmad Yani Medan
Kota Medan merupakan kota terbesar nomor tiga setelah kota Jakarta dan
Surabaya. Medan merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Utara dengan letak wilayah
pada posisi 03º30’ LU - 03º48' LU dan 98º36' BT- 98º39' BT dengan ketinggian tempat 3
meter- 30 meter di atas permukaan laut. Kota Medan pada pagi hari suhu udaranya
berkisar 21,1 º C - 23,7 º C dan siang hari berkisar antara 29,2 º C- 32,9º C, dan pada
malam hari berkisar 26 º C- 30,8 º C. Kelembaban udara berkisar antara 68 % sampai 93
% (Sembiring dan Erdowati, 2005).
Kota Medan memiliki 21 kecamatan salah satunya kecamatan Medan Maimun. Di
Kecamatan Medan Maimun terdapat Taman Ahmad Yani yang berada di pusat kota
Medan dengan batas sbb:
Sebelah Utara
: Jalan Sudirman
Sebelah Barat
: Jalan Slamet Riyadi
Sebelah Timur
: Jalan Imam Bonjol
Sebelah Selatan
: Jalan Misbah dan Rumah Sakit Santa Elisabeth
Taman Ahmad Yani memiliki luas 15.200 m2, berada di pusat kota Medan dan
dilingkupi oleh jalan-jalan protokol terutama Jalan Sudirman. Taman Ahmad Yani
terletak di sekitar area pemukiman, rumah sakit, perkantoran, sekolah umum dan gereja.
Taman Ahmad Yani mudah dijangkau karena dilalui banyak angkutan umum dari
berbagai tujuan serta keadaan taman cukup asri karena terdiri dari berbagai macam jenis
vegetasi (Sembiring dan Erdowati, 2005).
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas Taman
Menurut Sembiring dan Erdowati (2005), fasilitas yang terdapat di area Taman
Ahmad Yani cukup beragam yaitu soft dan hard material yang memiliki fungsi sebagai
pelengkap taman yang bermanfaat bagi pengguna dan pengembangan kota.
Jenis vegetasi
Jenis vegetasi yang terdapat di area taman cukup beragam mulai dari jenis
tanaman pohon, perdu, semak dan tanaman border yang peletakan disesuaikan dengan
fungsi masing-masing dalam taman dan memiliki nilai estetika yang cukup bagi taman
serta nilai ekonomis yang menguntungkan bagi pengembangan kota
Site Furniture
Jenis site furniture yang terdapat di Taman Ahmad Yani adalah:
1. Bangku taman sebagai tempat duduk pengunjung
2. Pot tanaman tempat tanaman tumbuh
3. Lampu taman sebagai penerang pada malam hari
4. Jenis permainan anak yang terdiri dari:
•
•
•
•
Ayunan
Enjot-enjotan
Gantungan besi
Perosotan
5. Pos jaga sebagai tempat kerja petugas menjaga taman
6. Patung sebagai salah satu ornamen
7. Bolard sebagai pembatas
Universitas Sumatera Utara
8. Tong sampah tempat pembuangan sampah sementara
9. Pagar besi yang berada digerbang utama sebelah selatan
Pekerasan
Jenis pekerasan yang dipakai di area taman berupa conblock berbentuk persegi
berwarna merah tua yang berada di sekeliling taman yang dimanfaatkan sebagai area olah
raga dan sekitar patung.
Universitas Sumatera Utara
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Responden penelitian ini dibagi ke dalam dua strata yaitu strata pengguna tetap
dan pengguna tidak tetap. Setiap strata responden memiliki karakteristik jenis kelamin,
umur, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Data karakteristik pengunjung penelitian
dapat diuraikan sebagai berikut:
Jenis Kelamin
Dari hasil survei selama satu minggu dapat ditentukan sampel sebanyak 44 orang.
Sampel terdiri dari perempuan dan laki-laki yang memiliki kriteria umur diatas 17
tahun, sehat jasmani dan rohani yang berkunjung ke Taman Ahmad Yani. Untuk melihat
penyebaran sampel dapat dilihat pada Tabel 3 .
Tabel 3. Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Perempuan
Laki-laki
Total
Jumlah
penggunan tetap
(Orang)
8
14
22
Persentase (%)
36,36
63,64
100
Jumlah pengguna
tidak tetap
(Orang)
12
10
22
Persentase (%)
54,55
45,45
100
Tabel 3 dapat dilihat bahwa responden pengunjung Taman Ahmad Yani dari
strata pengguna tidak tetap perempuan sebanyak 12 orang dan laki-laki sebanyak 10
orang. Strata pengguna tetap perempuan sebanyak 8 orang dan laki-laki sebanyak 14
orang.
Pengguna tidak tetap perempuan lebih banyak dibandingkan dengan perempuan
pengguna tetap. Para perempuan pengguna tidak tetap datang ke taman saat sore hari
secara berkelompok (lebih dari satu orang) dengan tujuan untuk berekreasi, sekali-kali
berolah raga, dan sekedar menghabiskan waktu untuk berkumpul. Untuk perempuan
Universitas Sumatera Utara
pengguna tetap datang ke taman pagi hari sampai sore hari secara perorangan. Umumnya
pengguna tetap perempuan datang untuk berdagang, berolahraga dan berekreasi dll.
Untuk jenis kelamin laki-laki yang banyak adalah dari pengguna tetap dibandingkan
pengguna tidak tetap. Pengguna tetap laki-laki terbanyak datang saat pagi sampai sore
hari. Para pengguna tetap laki-laki umumnya datang ke taman dengan tujuan untuk
berolah raga, beristirahat, berekreasi dan berdagang.
Tingkat Umur Responden
Dari hasil penyebaran kuesioner diperoleh tingkat umur pengunjung dari umur
diatas 17 tahun sampai dengan umur lebih dari 52 tahun. Untuk tingkat umur
pengunjung dibagi menjadi lima kelas. Untuk mengetahui penyebaran masing-masing
umur pengunjung dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Tingkat Umur Responden
Tingkat Umur
17-25
26-34
35-43
44-52
> 52
Total
Pengguna Tetap
(Orang)
10
2
6
3
1
22
Persentase (%)
45,45
9,09
27,21
13,64
4,55
100
Pengguna Tidak
Tetap (Orang)
5
5
7
4
1
22
Persentase (%)
22,73
22,73
31,81
18,18
4,55
100
Tabel 4 menunjukkan bahwa yang paling dominan berkunjung ke Taman Ahmad
Yani Medan adalah pengguna tetap dari tingkat umur 17- 25 tahun sebanyak 10 orang.
Pengguna tidak tetap yang datang ke taman pada kelas umur 17-25 tahun sebanyak 5
orang. Di posisi kedua pengguna tetap di tingkat umur 35-43 tahun sebanyak 6 orang
lebih kecil dibandingkan pengguna tidak tetap sebanyak 7 orang.
Banyaknya pengunjung yang datang ke taman pada tingkat umur 17- 25 dan 3543 tahun disebabkan tidak ada pembatasan umur untuk masuk ke taman. Taman Ahmad
Yani termasuk salah satu fasilitas umum yang mana setiap orang bebas keluar masuk
Universitas Sumatera Utara
taman. Pada tingkat umur 17-25 tahun termasuk kaum muda mudi yang rata-rata
memiliki waktu luang lebih banyak. Pada tingkat umur 17-25 tahun meliputi pekerjaan
seperti pelajar dan mahasiswa yang mayoritas berkunjung ke taman. Para muda-mudi
datang ke taman dengan cara berkelompok atau sendiri. Tujuan para muda-mudi untuk
datang berkunjung ke taman untuk menghabiskan waktu luang bersama teman dekat dan
pacar. Untuk tingkat umur 35-43 tahun meliputi pekerjaan seperti pedagang, guru, tukang
parkir, ibu rumah tangga dll. Pada tingkat umur 35-43 tahun datang ke taman dengan
tujuan untuk berjualan, berekreasi dan berolahraga. Namun pada umur 35-43 tahun
umumnya datang berkunjung ke taman bersama anggota keluarga dan kerabat dekat.
Tingkat Pendidikan Responden
Dari hasil penyebaran kuesioner dan wawancara diperoleh tingkat pendidikan
pengunjung pengguna taman dari pendidikan yang terkecil sampai terbesar. Untuk
mengetahui penyebaran tingkat pendidikan pengunjung Taman Ahmad Yani masingmasing strata dapat dilihat pada Tabel 5 .
Tabel 5. Tingkat Pendidikan Responden
Tingkat Pendidikan
SD
SLTP
SLTA/ Sederajat
Diploma/D1/D2/D3
PerguruanTinggi/S1/S2/S3
Total
Pengguna
Tetap
(Orang)
2
5
12
1
2
22
Persentase
(%)
9,09
22,73
54,54
4,55
9,09
100
Pengguna
Tidak Tetap
(Orang)
1
1
7
2
11
22
Persentase
(%)
4,55
4,55
31,81
9,09
50
100
Tabel 5 dapat dilihat bahwa pengunjung pengguna tetap di Taman Ahmad Yani
yang terbanyak dari pendidikan SLTA/ Sederajat sebanyak 12 orang dan di posisi kedua
pendidikan SLTP sebanyak 5 orang. Pengguna tidak tetap pengunjung terbanyak dari
pendidikan perguruan tinggi sebanyak 11 orang dan pendidikan SLTA sebanyak 7 orang.
Universitas Sumatera Utara
Banyaknya jumlah pengguna tetap adalah
pendidikan SLTA/sederajat
disebabkan salah satu alasannya lokasi taman berada di dekat Sekolah Harapan dan
pemukiman penduduk. Pendidikan SLTA/sederajat tidak hanya berasal dari pelajar
Sekolah Harapan tetapi dari SLTA/sederajat yang ada di Kota Medan.
Para pengguna tetap yang berpendidikan SLTA/sederajat sudah mengenal bahwa
Taman Ahmad Yani sebagai salah satu tempat berkumpul semua kalangan masyarakat.
Untuk masuk ke Taman Ahmad Yani tidak dikenakan pungutan seperti karcis jadi semua
tingkat pendidikan bebas keluar masuk dengan bebas. Selain itu taman dimanfaatkan
Pemko Medan sebagai tempat melangsungkan suatu kegiatan seperti Expo Tanaman
Hias, Futsal dan pameran fotografi.
Banyaknya pengguna tidak tetap berasal dari pendidikan perguruan tinggi
disebabkan oleh para mahasiswa memanfaatkan Taman Ahmad Yani sebagai salah satu
tempat penelitian. Para mahasiswa berpendapat bahwa taman memiliki fungsi dan
manfaat secara langsung maupun tidak langsung pada masyarakat luas. Hal tersebut
disebabkan adanya vegetasi berkayu dan tanaman hias yang memiliki fungsi masingmasing seperti mahoni memiliki fungsi meredam polusi suara dari kendaraan bermotor,
dan tanjung berfungsi untuk mengurangi bau dari sampah.
Pekerjaan Responden
Dari hasil penyebaran kuesioner dan wawancara diperoleh pekerjaan masingmasing pengunjung Taman Ahmad Yani. Pengunjung taman dibagi menjadi dua strata
yaitu pengguna tetap dan pengguna tidak tetap. Untuk mengetahui penyebaran pekerjaan
pengunjung tiap strata pengguna taman dapat dilihat pada Tabel 6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Jenis Pekerjaan Responden
Jenis Pekerjaan
Pelajar
Mahasiswa
Dagang/Wiraswasta
Petugas Taman
DLL
(Guru, PNS, Ibu RT, Karyawan
Swasta)
Total
Pengguna
Tetap
(Orang)
6
1
7
Persentase
(%)
Persentase
(%)
27,27
4,55
31,82
Pengguna
Tidak Tetap
(Orang)
0
5
7
3
5
13,64
22,73
0
10
0
45,45
22
100
22
100
0
22,73
31,82
Tabel 6 dapat dilihat bahwa pengunjung Taman Ahmad Yani dibagi menjadi dua
strata yaitu pengguna tetap dan tidak tetap. Pengguna tetap yang terbanyak
dari
pekerjaan pedagang/wiraswasta sebanyak 7 orang dan di posisi kedua dari pekerjaan
pelajar sebanyak 6 orang. Untuk pengguna tidak tetap
yang terbanyak datang dari
pekerjaan lain-lain sebanyak 10 orang dan di posisi kedua dari pekerjaan
pedagang/wiraswasta sebanyak 7 orang.
Banyaknya pekerjaan dari pedagang/wiraswasta yang ada di sekitar taman
disebabkan oleh tidak adanya larangan dari Pemko Medan berjualan di dalam dan luar
taman. Taman Ahmad Yani merupakan salah satu fasilitas umum yang mana berarti
setiap orang berhak berjualan di dalam dan luar taman. Menurut Markus (1992) dalam
Ginting (2000) memiliki pandangan baru terhadap keberadaan pedagang di taman. Para
pedagang dapat meningkatkan pengunjung taman, membuat kawasan menjadi lebih hidup
dan karena menambah ramai bahkan membuat tempat menjadi aman. Para pedagang
dikendalikan peraturan misalnya tentang lokasi, ukuran dan desain gerobak/tenda, jenis
mata dagangan yang dijual, dan uang perijinan (permit fees).
Banyaknya pengguna tidak tetap datang ke taman dari jenis pekerjaan lain-lain
disebabkan oleh salah satu alasanya tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk masuk ke
taman seperti karcis. Alasan kedua tidak ada pembatasan waktu berkunjung datang ke
Universitas Sumatera Utara
taman baik di waktu pagi, siang, sore dan malam hari untuk menikmati suasana nyaman,
keamanan dan kebebasan beraktifitas (freedom of Action) di dalam taman. Para
pengunjung taman datang ke taman dengan berbagai tujuan private/pribadi seperti untuk
berekreasi, berolah raga dan melepaskan kejenuhan dari aktivitas sehari.
Tingkat Pendapatan Responden
Dari hasil penyebaran kuesioner dan wawancara diperoleh tingkat pendapatan
pengguna tetap dan tidak tetap dari pendapatan terkecil sampai terbesar. Untuk
mengetahui penyebaran pengunjung taman yang memiliki tingkat pendapatan
terkecil
sampai terbesar dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Tingkat Pendapatan Responden
Tingkat Pendapatan
(Per Bulan)
< 500.000
500.000-1.000.000
1.000.000-1.500.000
1.500.000-2.000.000
> 2.000.000
Total
Pengguna
Tetap (Orang)
13
4
2
2
1
22
Persentase (%)
59,09
18,18
9,09
9,09
4,55
100
Pengguna Tidak
Tetap (Orang)
4
5
3
2
8
22
Persentase
(%)
18,18
22,73
22,73
9,09
36,36
100
Tabel 7 dilihat bahwa pengunjung Taman Ahmad Yani dari pengguna tetap yang
datang ke taman dari tingkat pendapatan yang kurang dari Rp. 500.000 sebanyak 13
orang dan di posisi kedua tingkat pendapatan per bulan Rp.500.000 - Rp.1.000.000
sebanyak 4 orang. Untuk pengguna tidak tetap yang datang berkunjung ke taman dari
tingkat pendapatan
lebih dari Rp. 2.000.000 adalah sebanyak 8 orang dan tingkat
pendapatan Rp. 500.000- Rp. 1.000.000 adalah sebanyak 5 orang.
Untuk pengguna tetap dari tingkat pendapatan kurang dari Rp. 500.000 umumnya
berasal dari para pedagang dan pelajar. Para pedagang yang datang ke taman untuk
berjualan makanan dan minuman, buah segar, koran/majalah, dan bunga. Para pelajar
Universitas Sumatera Utara
datang berkunjung ke taman sebatas tempat untuk berkumpul, bersepeda, olah raga dan
bermain-main.
Pengguna tidak tetap dari tingkat pendapatan lebih dari Rp. 2.000.000 datang ke
taman untuk berekreasi, hiburan dan berolahraga bersama anggota keluarga. Alasan