2 subjek  yang  sama,  dan  subjek-subjek  lainnya  yang  berkaitan  pada  saat  temu
kembali  dokumen. Meskipun  demikian,  pada  kenyataannya,  tidak  semua  dokumen  yang
memiliki  kesamaan  subjek  terkumpul  dalam  satu  jajaran  karena  adanya  perbedaan notasi  yang  diberikan  pengindeks  pada  saat  melakukan  klasifikasi  dokumen.
Berdasarkan  studi  yang  dilakukan  di  beberapa  perpustakaan,  terdapat  beberapa dokumen  yang  sama  memiliki  notasi  yang  berbeda.  Menurut  hemat  penulis,
adanya  perbedaan  ini  memerlukan  kajian  lebih  lanjut  mengingat  perbedaan  notasi dokumen  dapat menimbulkan  hambatan  dalam  akses informasi  di perpustakaan.
Kajian  ini    bertujuan  untuk  mengetahui    proses  pemaknaan  teks  dokumen  dalam kegiatan  klasifikasi  di  perpustakaan  sehingga  dapat  menimbulkan  notasi  yang
berbeda.  Dalam  kajian  ini,  penulis  menggunakan  sudut  pandang  atau  pendekatan konstruktivisme  untuk  memahami  proses  pemaknaan  teks  dokumen  dalam
kegiatan  klasifikasi.  Pendekatan  konstruktivisme  dimaksud  adalah  menemukan jawaban-jawaban
terhadap masalah
yang  diteliti  berdasarkan  pandangan- pandangan  pengindeks  dalam  melakukan  kegiatan  klasifikasi.
B. Permasalahan
Permasalahan  penelitian  adalah  adanya  inkonsistensi  dalam  kegiatan klasifikasi  dokumen.  Inkonsistensi  ini  ditandai  dengan  adanya  perbedaan  notasi
terhadap  dokumen-dokumen  yang  memiliki  kesamaan  subjek  yang  menyebabkan tersebarnya  dokumen-dokumen  tersebut  pada  saat  dijajarkan  di  rak.  Padahal,
menurut    Gates  1994,  seharusnya  suatu  sistem  klasifikasi  harus  diorganisasikan di  mana  suatu  bahan  dari  satu  subjek  dapat  ditemukan  pada  satu  tempat.  Dengan
kata  lain,  klasifikasi  diperlukan  untuk  mengorganisasikan  dokumen  berdasarkan karakteristik  makna  yang  dikandungnya.  Dokumen-dokumen  yang  memiliki
makna  yang  sama  akan  memiliki  notasi  yang  sama,sehingga    akan  terkumpul  pada satu  tempat  di  dalam  jajaran  koleksi.
Perbedaan  notasi  ini  tidak  terlepas  dari  kegiatan  pemaknaan  teks  dokumen yang  dilakukan  oleh  pengindeks  pada  saat  melakukan  kegiatan  klasifikasi.  Pada
dasarnya,  inkonsistensi  dalam  klasifikasi  ini  merupakan  bentuk  distorsi  makna yang  diakibatkan  kesalahan  atau  keterbatasan  pengindeks  pada  saat  memahami
teks  dokumen.  Kesalahan  atau  ketidakakuratan  dalam  pemaknaan  teks  dokumen dalam  kegiatan  klasifikasi  dapat  menghambat  akses  informasi.  Oleh  karena  itu
maka  menjadi  sangat  penting  untuk  mengetahui  bagaimana  proses  pemaknaan teks  itu  dilakukan,  mengapa  terjadi  perbedaan  notasi  terhadap  dokumen-dokumen
yang  memiliki  kesamaan  subjek,  dan  faktor-faktor  apa  yang  mempengaruhi pengindeks  sehingga  menyebabkan  terjadinya  perbedaan notasi.
C.
Metodologi
Penelitian  ini  dilakukan  dengan  menggunakan  pendekatan  atau  metode penelitian  kualitatif  dengan  menggunakan  model  penelitian  grounded  theory.
Pemilihan  metode  ini  didasarkan  pada  tujuan  penelitian  yang  dilakukan,  yaitu membangun  teori  berdasar  pandangan  informaan  baca,  Krefting  :1990,  Dyers:
2002,    Mulyana  :2001,  Moeloeng  :  2002,  dan  Natsir  ,1988      Sampel  yang
3 digunakan  adalah  sampel  teoritis,  yaitu  menentukan  sampel  berdasarkan
kepentingan  peneliti  untuk  menemukan  suatu  teori.  Sampel  dalam  penelitian  ini adalah  informan  sebagai  sumber  data  yang  berjumlah  11  orang.  Sampel  ini
ditentukan  berdasarkan  kepentingan  penelitian  untuk  membangun  suatu  teori  atau disebut  sampel  teoritis  theoretical  sampling  Glaser  dan  Strauss:1967,  Strauss
dan  Corbin:  1998.  Teknik  pemilihan  sampel  dilakukan  dengan  metode  bola  salju snawball  sampling.  Dalam  hal  ini,  peneliti  hanya  menentukan  informann  kunci,
sedangkan  informan-informan  lainnya  dipilih  berdasarkan  rujukan  informan sebelumnya.  Data  diperoleh    melalui  wawancara,  observasi,  dan  kajian  dokumen.
Data  tersebut  dianalisis  berdasarkan  model  analisis  data  konstruktivisme  dengan melalui  transkripsi  data,  interpretasi  data  melalui  pengkodean  terbuka  open
coding,  pengkodean  beralas  axial  coding,  dan  pengkodean  terseleksi  selective coding.  Pembentukan  teori  penelitian  dilakukan  dengan  membuat  analisis  data
komparatif  berdasarkan  tema-tema  dan  kategori  inti  yang  dihasilkan  dari  proses pengkodean,
komparasi berdasarkan
teori pengindeksan,
dan komparasi
berdasarkan  tujuan  penelitian. Penelitian  ini  dilakukan  di  lokasi  yang  berbeda,  yaitu  Perpustakaan  UIN
Syarif  Hidayatullah  Jakarta,  Perpustakaan  Masjid  Istiqlal  Pusat  Perpustakaan Islam  Indonesia,  dan Perpustakaan  Umum  Islam  Iman  Jama Jakarta  Selatan.
D. Hasil Penelitian