Pengawasan Intern Kas Pada AJB Bumiputera 1912 Cabang Brayan Medan

(1)

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

PENGAWASAN INTERN KAS PADA AJB BUMIPUTERA 1912 CABANG BRAYAN

MEDAN

PAPER

Diajukan oleh:

NAMA :DEWI HUTASOIT NIM :062101030

JURUSAN :KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

Fakultas Ekonomi USU Medan


(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis mempuyai kesempatan belajar di perguruan tinggi dan dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul”Pengawasan Intern Kas Pada AJB Bumiputera 1912 Cabang Brayan Medan”.

Penyusunanan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi Diploma III di Universitas Sumatera Utara. Banyak kesulitan dan hambatan yang ditemui penulis dalam pembuatan tugas akhir ini yang

dikarenakan keterbatasan waktu dan wawasan dari penulis, namun berkat dukungan dan bantuan dari banyak pihak akhirnya semua kesulitan itu dapat teratasi dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberi bantuan dan dorongan, baik secara langsung dan tidak langsung demi tersusunnya tugas akhir ini, yaitu:

1. Prof. Chairuddin P.Lubis,DTM &H, SP.A(K) sebagai Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Drs.Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. Dekan Fakultas Ekonomi 3. Prof. DR.Paham Ginting,MS sebagai ketua jurusan keuangan.

4. Syafrizal Helmi Situmorang, SE,M.Si sebagai pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi sampai tugas akhir ini selesai.


(5)

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR………... i

DAFTAR ISI………..………. iii

BAB I. PENDAHULUAN ……….. 1

A.Latar Belakang……….. 1

B.Rumusan Masalah………. 5

C.Tujuan Penelitian. ……… 5

D.Manfaat Penelitian……… 6

BAB II.PROFIL PERUSAHAAN………... 7

A.Sejarah Singkat……… 7

B.Jenis Usaha/Kegiatan………... 8

C.Struktur Organisasi Perusahaa………. 11

D.Job Discription………. 18

E.Kinerja Usaha Terkini………... 20

BAB III.PEMBAHASAN……… 22

BAB IV.KESIMPULAN DAN SARAN………. 37

A.Kesimpulan………... 37

B.Saran……….. 37

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang masalah

Manusia, selama hidupnya selalu dikelilingi oleh risiko seperti kecelakaan dan lain-lain. Begitu juga semua benda yang berharga tidak luput dari risiko, seperti kerusakan, kecurian dan lain sebagainya. Untuk menghadapi risiko tersebut, satu-satunya jalan yang paling ampuh adalah asuransi.

Asuransi dapat digunakan oleh setiap orang ataupun perusahaan yang memang sangat mengkhawatirkan atas berbagai resiko-resiko yang mungkin bisa saja terjadi kapan saja. Untuk menghindari hal tersebut asuransi memang sangat penting sekali agar kenyamanan atas barang ataupun perusahaan yang dimiliki bahkan nyawa sekalipun. Jiwa misalnya sangatlah berharaga dan tidak dapat digantikan oleh siapapun, namun disaat nyawa seseorang sedang dalam proses pengobatan tentunya membutuhkan biaya yang sangat banyak. Agar biaya pengobatan lebih ringan maka asuransi merupakan saran yang sangat penting sekali bagi setiap orang.

Kebutuhan akan jasa perasuransian makin dirasakan, baik oleh perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tatanan kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi resiko yang mendasar seperti resiko kematian, atau dalam menghadapi resiko atas harta benda yang dimiliki. Demikian pula dunia usaha dalam menjalankan kegiatannya menghadapi berbagai resiko yang mungkin dapat mengganggu kesinambungan usahanya.


(8)

Walaupun banyak metode untuk menangani risiko, namun asuransi merupakan metode yang paling banyak dipakai. Asuransi menjanjikan perlindungan kepada pihak tertanggung terhadap resiko yang dihadapi perorangan maupun resiko yang dihadapi perusahaan.

Asuransi dapat digunakan oleh setiap masyarakat ataupun perusahaan untuk menghindari berbagai resiko yang akan terjadi nantinya. Seperti dinegara-negara maju asuransi sudah menyatu dengan kehidupan masyarakat. Hampir semua gerak langkah dalam kehidupan sehari-hari disertai dengan asuransi. Ini karena asuransi merupakan jaminan dan payung kemajuan dan kehidupan.

Disamping, itu, usaha perasuransian sebagai salah satu lembaga keuangan menjadi penting peranannya karena dari kegiatan perlindungan resiko, perusahaan asuransi menghimpun dana masyarakat dari penerima premi. Pembangunan ekonomi memerlukan dukungan dana investasi dalam jumlah yang memadai. Pelaksanaannya harus berdasarkan pada kemampuan sendiri. Untuk itu diperlukan usaha pengerahan dana masyarakat. Dengan peranan asuransi tersebut dalam perkembangan pembangunan ekonomi yang semakin meningkat, maka semakin terasa kebutuhan akan hadirnya industri perasuransian yang kuat dan dapat diandalkan.

Jika suatu kejadian dapat menimbulkan kerugian atas seseorang maka berarti mempuyai suatu kepentingan yang dapat diasuransikan. Jika ia tidak dapat menghadapi risiko, maka ia tidak mempuyai kepentingan yang dapat diasuransikan. Ada banyak sumber kepentingan yang dapat diasuransikan, tetapi yag lazim adalah pemilikan harta dan asuransi jiwa.


(9)

Jiwa seseorang dapat diasuransikan untuk keperluan orang yang berkepentingan, baik untuk selama hidupnya maupun untuk waktu yang ditentukan dalam perjanjian. Orang yang berkepentingan dapat mengadakan asuransi itu bahkan tanpa diketahui atau persetujuan orang yang diasuransikan jiwanya. Pihak-pihak yang mengikatkan diri secara timbal balik itu disebut penanggung dan tertanggung. Penanggung dengan menerima premi memberikan pembayaran, tanpa menyebutkan kepada orang yang ditunjuk sebagai penikmatnya.

Asuransi ini juga dapat menjamin keselamatan para pengguna asuransi baik barang maupun jiwa/badan. Asuransi jiwa ini dipergunakan selama jangka waktu sebagaimana kesepakatan antar pengguna asuransi dan pihak lain yang berhubungan dengan asuransi tersebut. Jadi setiap orang dapat mengasuransikan jiwanya, asuransi jiwa bahkan dapat diadakan untuk kepentingan pihak ketiga. Asuransi jiwa dapat diadakan selama hidup atau selama jangka waktu tertentu yang dtetapkan dalam perjanjian.

Pada umumnya suatu perusahaan atau badan usaha yang besar dan memiliki struktur organisasi yang mulai berkembang selalu diharapkan pada masalah bagaimana cara mengelola perusahaan berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana yang diinginkan.Supaya perencanaan berjalaan dengan baik dan sesuai dengan apa yang diinginkan dan diharapkan, maka perlu pengawasan.Terutama terhadap pengawasan harta perusahaan.Salah satu harta perusahaan yang paling penting adalah kas. Kas ini sangat penting karena setiap


(10)

perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan uang kas, dimana kas diperlukan baik untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari maupun sebagai modal kerja usaha didalam menghasilkan laba.

Kas mempuyai sifat yang sangat istimewa dibandingkan dengan harta lainnya, dan kas juga sering menjadi tempat penyelewengan dan apabila sudah terjadi maka akan sulit untuk menemukannya kembali. Sehingga dengan demikian perlu dibuat suatu sistem pengawasan terhadap kas untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan terhadap keuangan perusahaan dan juga agar perusahaan terlindungi. Pengawasan dapat diartikan sebagai alat untuk mengkoordinasikan aktiva-aktiva perusahaan agar sesuai dengan rencana semula. Salah satu cara untuk melaksanakan pengawasan adalah melalui penyusunan sistem pengawasan intern.

Dengan melihat betapa pentingnya hal tersebut, penulis ingin mencoba mendalami serta meneliti tentang pengawasan intern kas. Karena pengawasan itu adalah cara yang efektif dingunakan untuk melindungi aset-aset atau keuangan perusahaan agar perusahaan bisa tetap melakukan aktivitasnya dengan lancar. Cara ini juga dilakukan agar dapat mengamankan harta kekayaan perusahaan serta mengatur pekerjaan agar lebih mudah dalam melakukan aktivitasnya. Melihat kenyataan bahwa pentingnya pengawasan kas pada suatu perusahaan atau badan usaha maka penulis memiliki keinginan untuk meneliti sejauh manakah pelaksanaan pengawasan kas yang dilakukan oleh AJB BUMIPUTERA Cab.Brayan Medan dalam mengamankan kasnya, maka dengan itu penulis memilih paper ini”Pengawasan Intern Kas Pada AJB BUMIPUTERA 1912 Cab.Brayan Medan


(11)

B.Rumusan Masalah

Setiap pekerjaan atau usaha pasti ada masalah yang dihadapi baik dari dalam maupun dari luar. Masalah-masalah yang dihadapi kadang dapat diselesaikan dengan cepat dan singkat namun terkadang masalah juga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya yang terkadang juga berakibat buruk bagi perusahaan tersebut.

Namun agar keefektifan dari perencanaan riset ini, maka perlu sekali ditetapkan apa yang menjadi masalah pokok yang dijadikan sebagai objek penelitian tanpa melihat masalah-masalah lainnya. Maka dari itu dalam pembahasan lebih lanjut penulis membatasi diri hanya merumuskan permasalahan pada AJB

BUMUPUTERA 1912 Cab.Brayan MEDAN, yaitu:

”Bagaimana pelaksanaan pengawasan intern kas yang dilakukan oleh AJB BUMUPUTERA Cab.BRAYAN MEDAN.


(12)

Tentunya dalam melakukan suatu penelitian ada tujuan yang ingin dicapai agar penelitian tersebut bermanfaat dan berguna bagi setiap pembaca dan juga bagi perusahaan tersebut agar senantiasa kinerja perusahaan lebih baik dimasa yang akan datang.

Tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan-kebijakan yang dilakukan perusahaan dalam melaksanakan pengawasan intern terhadap kasnya. b. Untuk mengetahui apakah perusahaan dapat melakukan pengawasan

intern kas dengan baik terhadap perusahaannya

D. Manfaat Penelitian

Dalam setiap penelitian banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dan dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi diri pribadi dan juga bagi perusahaan. Dimana manfaat yang diambil bisa digunakan untuk meningkatkan keefektivitasan peningkatan mutu dari kinerja perusahaan maupun pribadi.

Dalam hal ini penulis mengambil beberapa manfaat dari penelitian yang sudah dilakukan. Manfaat penelitian tersebut yaitu:

1. Bagi penulis

a. Menambah pengetahuan penulis tentang bagaimana pelaksanaan pengawasan intern yang baik dalam suatu perusahaan.


(13)

b. Untuk dapat mengetahui informasi mengenai kinerja dan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan setiap hari kerjanya.

2. Bagi perusahaan

a. Agar perusahaan dapat mengefektivkan pengawasan terhadap perusahaan dalam melakukan aktivitasnya.

b. Agar pengawasan yang dilakukan dalam perusahaan tersebut bisa berjalan dengan baik dan tidak merungikan perusahaan.


(14)

BAB II

AJB MUBI PUTERA 1912 Cab. Brayan Medan

A.Sejarah Singkat

AJB Bumuiputera 1912 adalah Perusahaan Asuransi Jiwa Nasional pertama dan tertua di Indonesia. Didirikan di Magelang, jawa tengah pada tanggal 12 pebruari 1912 dengan nama Onderlinge Levenswer Zekering PGHB. Yang berarti bahwa perusahaan ini didirikan empat tahun setelah berdirinya ”BOEDI OETOMO” yaitu sebuah gerakan nasional yang merupakan sumber inspirasi para pelopor AJB Bumiputera 1912.

Seorang guru sekolah dari Yogyakarta yang juga sebagai sekretaris pertama Pengurus Besar BEODI oetomo yang bernama R.M Ngabehi Dwidjodewojo, merintis apa yang kemudian menjad AJB Bumiputera 1912 sebagai mana yang dikenal dewasa ini. Pendiri lainnya yaitu MKH. Soebroto dan M.Adimidjojo masing-masing menjabat sebagai Direktur dan bendahara, menyusul kemudian R.Soepomo dan N.Darmowidjojo keduanya sebagai guru sekolah rakyat, segera juga bergabung. Merekalah pemegang polis yang pertama bersama ketiga pendiri lainnya.

AJB Bumiputera 1912 memulai usahanya tanpa dukungan modal, pembayaran premi pertama oeh kelima tokoh itulah yang merupakan modal awal dari perusahaan. Syaratnya adalah bahwa ganti rugi tidak akan diberikan kepada ahli waris pemegang polis yamg pertama yang meninggal sebelum polisnya berjalan selama 3 tahun penuh. Demikianlah pertama kiprah perusahaan mengandalkan


(15)

pembayaran premi sebagai modal kerjanya. Pada waktu itu tidak ada horium bagi pengurus, jadi mereka bekerja secara sukarela.

Pada mulanya perusahaan hanya terbatas melayani para guru sekolah Hindia Belanda, kemudian memperluas pasarnya hingga lebih umum dan mengganti namanya menjadi O.L.Mij.oemi poetra yang sekarang dikenal sebagai Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912.Dimulai dari premi yang dibayar oleh lima pemegang polis pertama, para anggota bekerja keras menghimpun dan memupuk sumber modal secara bertahap, selain dana cair tersebut aktiva lainnya yang bernilai besar disumbangkan untuk pertumbuhannya. Diantaranya adalah jiwa patriotisme dan kejujuran bangsa Indonesia dengan nilai teradisional gotong-royong. Gotong-royong yang menjadi nilai naluri kehidupan bangsa Indonesia, merupakan ideologi budaya yang menjadi tujuan Bumi Putera 1912. Dari Mangelang, BumiPutera 1912 pindah ke Yogyakarta pada tahun 1912 dan pada tahun 1958 pindah ke jakarta. Hingga saat ini Jakarta merupakan pangkalan utama dan kantor pusat perusahaan.

B.Jenis Usaha/ Kegiatan

Setiap perusahaan memiliki berbagai usaha yang dilakukan baik dalam mencari keuntungan maupun agar perusahaan tersebut tetap diminati banyak orang dan juga untuk menjaga nama baik perusahaan itu juga. Tentunya agar perusahaan tersebut semakin diminati dan mendatangkan banyak pelanggan dan mendapatkan keuntungan pihak perusahaan akan menciptakan berbagai kreativitas yang dapat menarik perhatian para pelanggan.


(16)

Tidaklah mudah untuk menciptakan suatu usaha baru yang langsung mudah dikerjakan oleh setiap orang. Begitu juga dalam perusahaan untuk memulai suatu usaha yang baru perlu sosialisasi yang harus dilakukan dengan baik agar usahan atau kegiatan tersebut dapat diminati oleh para karyawan yang bekerja dalam perusahaan tersebut. Perusahaan AJB Bumiputera 1912 dalam melakukan kegiatan dan aktivitasnya memiliki berbagai jenis usaha/kegiatan yang dilakukan setiap harinya. Kegiatan usaha yang dilakukan tentunya tidak jauh dari mencari keuntungan dan untuk meningkatkan nama baik dari perusahaan itu sendiri.Perusahaan AJB BumiPutera 1912 bergerak pada usaha asuransi khususnya asuransi Jiwa.

Asuransi menurut pandangan bisnis terlebih AJB Bumiputera adalah sebuah perusahaan yang usaha utamanya adalah:

1. Menerima/menjual jasa,

Yang dimaksud disini adalah bahwa pihak perasuransian melakukan aktivitas atau kegiatan usahanya dengan menerima/menjual jasa. Yang artinya yaitu pihak asuransi memberikan pelayanan jasa kepada para nasabah dimana para pihak nasabah diberikan kemudahan dalam hal menanggung nyawa atau dengan kata lain jaminan dimasa tua. Dimana pihak asuransi akan menanggung nasabahnya apabila nasabah tersebut sudah tua dan tidak sanggup lagi untuk melakukan pekerjaan. Bisa juga disaat pihak nasabah membutuhkan dana untuk melakukan pembayaran rumah sakit dimana pihak nasabah mengalami penyakit yang serius dan membutuhkan dana yang cukup besar untuk biaya perawatan selama berada dirumah sakit. Selain itu pihak asuransi juga menanggung nyawa nasabah disaat nasabah misalnya mengalami


(17)

kecelakaan disaat dalam melakukan perjalanan, maka pihak asuransi akan membayarkan kepada keluarga atau keturunan dari si nasabah asuransi tersebut.

2.Pemindahan risiko dari pihak lain.

Pemimdahan risiko dari pihak lain ini artinya adalah bahwa pihak asuransi akan ikut serta dalam menangung risiko yang akan dialami seseorang apabila seseorang itu sudah menjadi anggota dari pihak aasuransi tersebut. Dalam arti bahwa seseorang tersebut sudah menjadi nasabah dari pihak asuransi. Disini pihak asuransi akan menanggung nyawa nasabah tersebut seperti yang sudah dijelaskan dalam sebelumnya.

3.Memperoleh keuntungan dengan berbagai resiko diantara sejumlah besar nasabahnya.

Keuntungan yang dimaksud disini adalah bahwa pihak asuransi akan mendapatkan keuntungan apabila umur dari nasabah tidak terlalu lama karena umur yang terlalu lama akan dapat merugikan pihak asuransi dimana pihak asuransi akan terus menanggung nasabahnya selama hidup.

Asuransi jiwa adalah asuransi yang memberikan jasa dalam pengnanggulangan risiko yang dikaitkan dengn hidup atau matinya seseorang yang dipertanggungkan.

Adapun resiko yang dihadapi asuransi jiwa adalah: 1. resiko kematian


(18)

Hal ini sudah tentu akan membawa banyak aspek, apabila resiko yang terdapat pada diri seseorang tidak diasuransikan kepada perusahaan asuransi jiwa. Biasanya terjadi seseorang yang telah mencapai umur ketuaan dan tidak mampu untuk mencari nafkah, maka membeli asuransi jiwa, resiko yang mungkin diderita dalam arti kehilangan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.

Tujuan pertangunggan jiwa adalah mengadakan jaminan bagi masyarakat, yaitu mengambil atau mengalih semua beban resiko dari tiap-tiap individu. Bilamana ditanggung sendiri akan terlalu berat, maka lebih baik dipindahkan kepada perusahaan asuransi dipungut suatu pembayaran yang relatif lebih rendah.

C.Struktur Organisasi Perusahaan

Tentunya dalam perusahaan memiliki sturuktur organisasi yang menjalankan kegiatan usaha perusahaan tersebut. Dimana struktur organisasi tersebut sangat mempengaruhi tercapainya tujuan dan target yang telah ditentukan oleh setiap perusahaan. Dalam perusahaan asuransi seperti dalam perusahaan lainnya wewenang itu bergerak dari atas ke bawah sementara tangungjawab dari bawah ke atas. Perusahaan besar maupun kecil tentunya sangat memerlukan adanya struktur organisasi. Struktur organisasi dapat didefenisikan sebagai bagian-bagian formal dengan mana organisasi dikelola.

AJB Bumiputera 1912 Cab Medan memakai struktur organisasi garis dan staff. Struktur organisasi ini mempuyai kebaikan yaitu adanya kesatuan perintah dan


(19)

adanya spesialisasi. Untuk itu dibentuklah staff pada tingkat pimpinan perusahaan. Staff itu terdiri dari para ahli pada bidangnya masing-masing dan berfungsi memberi saran kepada pimpinan, jadi sifat tugasnya membantu pimpinan. Sistim organisasi garis dan staff paling banyak digunakan karena dianggap paling dapat memenuhi kebutuhan terutama pada perusahaan besar.

Berikut ini adalah gambaran mengenai struktur organisasi AJB Bumiputera 1912 Cabang Medan:


(20)

STRUKTUR ORGANISASI AJB BUMIPUTERA 1912 CABANG BARYAN MEDAN

Sumber :AJB Bumiputera 1912 Cab Medan

PEMIMPIN CABANG (PC)

INSTRUKTUR

PENATA USAHA (PU)

KASIR

SUPER VISOR

SUPER VISOR

SUPER VISOR

SUPER VISOR

SUPER VISOR

SUPER VISOR


(21)

Dalam setiap perusahaan tentunya ada berbagai tugas yang dilakuka oleh setiap karyawan baik itu karyawan menegah atau bawah, bahkan menajer sekalipun memiliki tugas dan wewenang yang harus dijalankan oleh setiap yang bekerja dalam perusahaan tersebut. Begitu juga pada AJB Bumiputera juga setiap karyawan atau individu yang bekerja disana memiliki tugas dan wewenang dalam perusahaan tersebut untuk meningkatkan keuntungan dan juga menjaga nama baik dari perusahaannya..

Tugas, kewajiban dan tangungjawab serta wewenang para pejabat kantor AJB Bumiputera dapat diterangkan sebagai berikut:

1. Pimpinan Cabang adalah pejabat tertinggi di daerah operasional cabang,

dalam melaksanakan tugasnya pimpina cabang dibantu oleh penata usaha

2. Instruktur bertugas membantu pimpinan cabang dalam bidang pendidikan

dan ketenagakerjaan

3. Kasir mempuyai tugas untuk mengumpulkan semua dana yang diterima

oleh para agen dan menyimpan dalam sebuah tabungan perusahaan. 4. Penata usaha bertangungjawab dalam bidang pemasaran administrasi dan

keuangan. Penata usaha dibantu oleh kasir yang bertugas mendistribusikan kuitansi.

5. Supervisor bertugas mengkoordinasikan agen dalam mendapatkan jumlah


(22)

6. Agen bertugas mendapatkan nasabah yang akan masuk menjadi anggota

asuransi dan juga mengutip premi kepada pemenganag polish setiap jatuh tempo.

Pengawasan intern kas merupakan alat yang sangat membantu pimpinan dalam melaksanakan tugas sehingga mempuyai peranan yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Sistem pengawasan intern meliputi organisasi serta semua komponen dan ketentuan yang terkoordinir yang dianut dalam suatu perusahaan untuk melindungi harta miliknya, mencek kecermatan dan keandalan data, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong di taatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditentukan.

Pengawasan intern kas dilakukan karena sangat penting dan banyak sekali manfaatnya bagi perusahaan terutama dalam AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan. Yang menyebabkan pentingnya pengawasan intern kas tersebut adalah:

a. Karena sebagian besar transaksi AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan yang terdiri dari uang kas dan transaksi lainnya yang secara tidak langsung mempengaruhi kas, tetapi akhirnya akan melalui kas juga.

b. Kas merupakan asset yang paling lancar sehingga menjadi saran yang paling utama untuk melakukan penyelewengan dan manipulasi (korupsi)

c. Pengkreditan piutang disebabkan oleh pendebetan kas sehingga jika penerimaan kas salah kemungkinan pengkreditan piutang juga salah.

Pengawasan yang dilakukan tentunya dilakukan oleh pihak yang ditentukan agar perusahaannya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Pihak pimpinan


(23)

perusahaan memiliki tujuan tersendiri untuk membuat suatu tim pengawas dalam perusahaanya. Berikut ini adalah tujuan dari dibuatnya pengawasan intern dalam perusahaan.

a. Menjaga keamanan harta milik perusahaan b. Menjaga efisiensi kerja.

c. Mewujudkan efisiensi kerja

Asuransi juga sangat bermanfaat sekali bagi para investor atau siapapun karena hari depan mereka ditanggung oleh perusahaan asuransi bagi mereka yang menjadi nasabah dari perusahaan asuransi tersebut.

Asuransi mempuyai banyak manfaat, anatara lain: 1. Asuransi melindungi risiko investasi

Dalam melakukan investasi tentunya tidak lepas dari berbagai resiko yang akan datang dan yang akan dialami oleh setiap para investor. Dalam hal ini pihak asuransi memberikan keringanan kepada pihak investor dalam berinvestasi. Dimana pihak asuransi akan dapat menanggung kemungkinan terjadinya risiko yang akan dihadapi oeh pihak investor.

2. Asuransi sebagai sumber dana investasi

Manfaat lain yang dapat dirasakan oleh para nasabah asuransi adalah dimana para nasabah dapat menabung dana mereka untuk masa tua mereka dan untuk dapat menyimpan dana mereka yang dapat digunakan sewaktu-waktu mereka membutuhkan dana untuk suatu perobatan ataupun penggantian suatu barang berharga mereka yang hilang atau mengalami kecelakaan..


(24)

3. Asuransi untuk melengkapi persyaratan kredit

Selain untuk mengurangi risiko dan jaminan dimasa tua, asuransi juga merupakan suatu persyaratan dalam melakukan pinjaman perkreditan. Dimana dalam melakukan pinjaman perkreditan akan ditanyakan apakah kita memiliki surat ikut serta dalam sebuah asuransi. Karena pihak pemberi kredit akan merasa nyaman memberikan kredit kepada nasabah apabila memiliki surat asuransi.

4. Asuransi dapat mengurangi kekhawatiran

Kekhawatiran terhadap sesuatu barang yang sangat berharga baik terhadap perusahaan dan nyawa sekaliupun memang sangat penting. Namun disini pihak asuransi akan mengurangi rasa kekhawatiran dari nasabahnya terhadap perusahannya. Karena pihak asuransi akan mngganti sebagian dari kerusakan yang terjadi pada perusahaan tersebut apabila mengalami kebakaran.

5.Asuransi menjamin kestabilan perusahaan, dll

Dalam mngoperasikan sebuh perusahaan tidak selamanya selalu stabil dan berada pada posisi aman. Maka perusahaan yang telah diasuransikan akan dijamin kestabilannya dan akan dibantu dalam melakukan opersionalnya. Dimana pihak asuransi akan memjamin dan mengusahakan kestabilan dari perusahaan yang telah diasuransikan tersebut. Hal ini sangat bermanfaat juga bagi para pihak pemilik perusahaan dalam melakukan dan menjalankan kegiatan perusahaannya.


(25)

D. Job Discription

Setiap perusahaan tentunya memiliki berbagai tugas yang dikerjakan masing-masing anggota karyawan perusahaan tersebut. Dalam menjalankan suatu perusahaan tidaklah terlepas dari semua tenaga dan pikiran yang diberikan oleh semua karyawan baik juga pimpinan perusahaan tersebut. Dalam AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan hal tesebutpun sangatlah diterapkan dan dibutuhkan. Karena dari hasil dari setiap kinerja yang dilakukan setiap karyawan sangatlah mempengaruhi hasil dan tujuan serta target yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut.

Dalam AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan ini setiap karyawan dibagi tugas dan wewenang yang harus dilaksanakan.Secara terperinci tugas dari masing-masing jabatan adalah:

Tugas-tugas dan tangungjawab seorang pemimpin cabang adalah:

1. Administrasi dan keuangan termasuk administrasi premi dan produksi. 2. Pelayanan kepada para pemengang polish.

3. Mengawasi target produksi dan premi. Tugas-tugas Penata usaha adalah:

1. Pengawas kas

2. Menerima pp14 dan pd 04 3. Bimbingan kepada pengawai 4. Surat-menyurat

5. Laporan lingkungan 6. Kebersihan lingkungan


(26)

7. Administrasi personalia

8. Menyelenggarakan administrasi SP 9. Menyelenggarakan administrasi produksi 10.Menyusun data-data dan rok list jenis laporan Kepengawaian AJB Bumiputera 1912:

1. AJB Bumiputera cabang Medan mempuyai pegawai Sarjana, Diploma dan lulusan Sekolah Menegah Atas. Kepegawaian AJB Bumiputera 1912 cabang Medan mempuyai keunikan tersendiri, umumnya pegawai mengawali karirnya dari agen, baik ia seorang sarjana atau non sarjana. Apabila selama menjadi agen berhasil maka dapat diusulkan dan mengikuti pendidikan supervisor, dari supervisor dapat menjadi intruktur dan selanjutnya menjadi pimpinan cabang atau pegawai lainnya.

2. Dalam pengawai AJB Bumiputera 1912 cabang Medan dikenal beberapa istilah antara lain:

a. Organic merupakan pegawai tetap dan biasanya bertugaas dikantor. Pengawai organik ini menerima gaji bulanan. Untuk dapat menjadi pegawai organik harus melalui testing dikantor AJB Bumiputera 1912, mereka tidak difokuskan mencari nasabah.

b. Supervisor adalah tenaga kerja yang membawahi tenaga kerja seperti consultan/agen. Supervisor mempuyai tugas untuk mengawasi, membimbing, mengarahkan dan memotivasi para consultan. Disamping itu consultan juga dapat mencari nasabah dan dapat


(27)

menerima gaji bulanan dalam bentuk Sumbangan Uang Jalan (SUJ) yang besarnya berdasarkan prestasi presentasi dan target Uang Pertanggungan (UP).

c. Consultan atau agen adalah orang yang diharapkan untuk mencari nasabah, oleh karena itu calon nasabah boleh bertanya kepada consultan/agen tentang asuransi.

E. Kinerja Usaha Terkini

Usaha yang dilakukan oleh AJB Bumiputera pada umumnya adalah mencari nasabah dan menjual/menerima jasa, memindahkan risiko kerugian serta mencari keuntungan. Kegiatan ini hingga sekarang masih terus dilakukan dan belum ada perubahan..Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan ini memang hanya sebatas itu saja, namun meskipun begitu kegiatan yang dilakukan oleh setiap karyawan dalam perusahaan tersebut sangatlah menguras tenaga baik pikiran maupun fisik.

Perusahaan harus bekerja dengan sebaik mungkin agar nantinya para nasabah merasa nyaman dalam memasuki atau menjadi nasabah perusahaan tersebut. Kinerja usaha terkini dari AJB Bumiputera 1912 adalah membuat berbagai preogram baru yang akan dijalankan diantaranya:

1.Mitra cerdas : Program asuransi pendidikan mulai dari TK sampai perguruan tinggi. Mitra cerdas menggabungkan peroteksi meninggal dunia tabungan dan perolehan hasil investasi yang konvetitif.


(28)

2.Mitra sehat : Program asuransi yang menggabungkan tiga unsur yakni jaminan sntunan meninggal dunia, jaminan perawatan rumah sakit sekaligus perolehan hasil investasi yang komfetitif.

3.Mitra abadi : Program asuransi khusus warisan dengan pembayaran premi selama periode tertentu, seumur hidup mendapat proteksi jaminan meninggal dunia.

4.Mitra prima :Program asuransi yang memberikan jaminan proteksi meningal dunia pada masa asuransi atau perolehan uang pertanggungan ketika masa asuransi berakhir.

5.Mitra pelangi : Program asuransi yang memberikan jaminan proteksi meninggal dunia selama masa asuransi atau penerima uang pertanggungan pada masa akhir asuransi.

6.Mitra oetama : Program asuransi dengan membayar premi tunggal yang fleksibel.

7.Mitra koesaka : Program asuransi dengan pembayaran premi tunggal yang merupakan gabungan unsur tabungan dan proteksi meninggal dunia.

8.Mitra beasiswa berencana: Program asuransi yang menjamin biaya pendidikaan untuk anak mulai dari TK samapai Perguruan Tinggi.

9.Mitra melati : Program asuransi yang menggabungkan tiga unsur yakni proteksi meninggal dunia, tabungan dan perolehan investasi yang kompetitif.


(29)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengawasan Intern Kas

Pengawasan yang baik yang dilakukan oeh sutu perusahaan adalah apabila pengawasan dilakukan bukan untuk menutup-nutupi suatu kesalahan yang terjadi akan tetapi untuk menjelaskan sesuatu yang terjadi tersebut kapada semua pihak yang melakukan aktivitas dalam perusahaa tersebut demi kemajuan perusahaan tersebut.

Dalam bab ini penulis akan mengadakan pembahasan terhadap sistem pengawasan intern kas serta menilai sejauh mana pengawasan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan yang dikehendaki oleh sistem pengawasan intern yang baik tanpa melakukan perbandingan teori dengan hasil yang dilakukan pada AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan. Dimana yang diutamakan adalah pentingnya sistem pengawasan terhadap pelaksanaan operasional dari pihak asuransi AJB Bumiputera. Pengawasan dapat dilakukan secara aktif melalui pemeriksaan dan laporan.

Namun pemeriksaan yang dilakukan terkadang tidak sepenuhnya berjalan dengan lancar dan baik. Bahkan terkadang dilakukan tidak secara merata. Dimana apabila sudah diketahui ada ketidak beresan terhadap pengawasan yang dilakukan hal tersebut hanya dibahas sementara saja dan tidak langsung diselesaikan dan terkadang didiamkan. Hal ini terkadang akan sangat berpengaruh buruk terhadap kinerja


(30)

perusahaan dimana para karyawan akan mengulangi hal yang sama apabila pihak pengawas tidak menegur karyawan yang melakukan kecurangan tersebut.

Untuk memperoleh sistem pengawasan yang sifatnya preventif maka perlu adanya suatu cara tertentu. Suatu sistem pengawasan intern yang baik dapat diharapkan memperkecil kesalahan dalam perusahaan dengan cara meniadakan penyelewengan, pemborosan, dan meningkatkan efisiensi kerja dari semua anggota. Untuk mencapai tujuan pengawasan intern yang disebut diatas diperlukan pengawasan intern itu sendiri, apabila syarat itu dipenuhi maka kemungkinan dari suatu yang menyebabkan kerugian bagi perusahaan dapat dihindarkan.

Pengawasan intern kas yang dilakukan pada AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan yaitu dengan melakukan pengawasan setiap hari. Pengawasan yang dilakukan yaitu bahwa setiap hari baik penerimaan maupun pengeluaran diawasi kebenarannya, setiap hari dilakukan pengecekan kas. Suatu pengeluaran kas terjadi jika pengeluaran tersebut digunakan untuk keperluan-keperluan yang telah disetujui oleh orang yang berwenang, begitu pula dengan penerimaan, karena AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan dalam menjalankan kegiatannya menggunakan sistem sentralisasi maka pengawasan terhadap kas pun lebih mudah.

Pengawasan kas yang dilakukan setiap hari dilakukan bukan hanya semata-mata agar semua data dan transaksi dapat diketahui, akan tetapi mengingat kas merupakan aktiva yang paling liquid ataupun merupakan satu unsur modal kerja yang paling tinggi liquidnya. Karena semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat liquiditasnya. Tetapi suatu perusahaan


(31)

yang mempuyai tingkat liquiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang besar berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerminkan adanya over investment dalam kas dan berarti pula bahwa perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas. Jumlah kas yang relatip kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan keuntungan yang diperoleh akan lebih besar, tetapi suatu perusahaan yang hanya mengejar keuntungan tanpa memperhatikan liquiditas akhirnya perusahaan itu akan dalam keadaan menurun apabila sewaktu-waktu ada tangihan. Menurut Sendra( 2004;152) kas adalah dana yang diinvestasikan dalam bentuk kas dan deposito. Kas sangat berperan dalam menetukan kelancaran kegiatan perusahaan, oleh karena itu kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik penerimaannya maupun pngeluaran atau penggunaannya. Penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan ada yang bersifat rutin atau terus menerus dan ada pula yang bersifat tidak terus menerus.

Menurut Munawair (2004;159) sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari:

1. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud maupun tidak berwujud atau adanya penurunan aktiva lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.

2. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan daam bentuk kas.


(32)

3. Pengeluaran surat tanda bukti hutang baik jangka pendek maupun hutang jangka panjang serta bertambahnya hutang yang diimbangi dengan penerimaan kas.

4. Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas.

Pada AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan telah ada suatu tindakan pengawasan terhadap kas yang baik, sehingga dapat menghindari suatu kesilapan atau penyelewengan yang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Pengawasan intern kas harus memberikan jaminan yang memadai bahwa pembayaran dilakukan hanya untuk transaksi yang diotorisasi. Disamping itu, pengendalian harus memastikan bahwa kas digunakan secara efisien.

Selain pengawasan intern yang telah dilakukan dengan baik juga unsur-unsur pengawasan intern telah dilakukan misalnya ; dengan adanya pemisahan tugas dang tanggungjawab secara fungsional juga pemisahan anatara fungsi operasi, penyimpangan, akuntansi dan pengawasan intern.Untuk mencapai pengawasan intern yang memuaskan dan agar perusahaan baik dan terarah, perusahaan memberikan cuti bagi karyawan/pengawai. Sebagai media untuk mengawasi kegiatan transaksi diciptakanlah daftar-daftar yang sesuai malalui rencana arus pembukuan serta prosedur persetujuan yang logis. Dengan adanya rencana organisasi memungkinkan pemisahan tugas dan tangungjawab yang tegas sehingga dapat saling mengawasi. Selanjutnya dapat dilihat bahwa susunan organisasi AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan ini telah menunjukkan adanya pemisahan yang tegas antara tugas dan


(33)

tanggungjawab sesuai dengan yang diinginkan untuk menciptakan pengawasan dalam pengelolaan kas.

Menurut Salim (2004) dari satu sistem yang baik yang dapat mendukung pengawasan yang baik dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Harus ada lembaga pengawasan yang posisinya harus merupakan atasan dari individu/ lembaga yang harus diawasi termasuk dewan komisaris yang aktif, kompeten dan konsisten.

2. Harus ada rencana yang realistis dan dijabarkan dalam standar-standar yang dapat diperbandingkan dan dijadikan sebagai fokus.

3. Otorisasi pelaksanaan dan penyelesaian tugas harus disebar, jangan dibiarkan satu unit berkuasa untuk menyelesaikan keseluruhan urusan. 4. Pisahkan petugas pencatatan dengan petugas yang menguasai aktiva

tertentu.

5. Pengawasan harus dilakukan sewaktu-waktu dengan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dan harus berkelanjutan.

Prosedur Penerimaan Kas

Untuk melindungi kas dari pencurian dan penyalahgunaan, perusahaan harus mengendalikan kas mulai dari diterimanya hingga disetor ke bank atau melakukan prosedur yang dirancang untuk mendeteksi pencurian atau penyalahgunaan kas. Hal ini untuk mencegah agar karyawan tidak melakukan pencurian atau penyalahgunaan terhadap kas perusahaan sebagaimana yang sering terjadi diperusahaan besar maupun kecil.


(34)

Sumber penerimaan kas yang utama adalah dari penerimaan premi. Penerimaan kas ini sebagian ditujukan untuk keperluan dalam, biaya iklan, biaya inkaso, biaya asuransi dan biaya pemeliharaan fasilitas. Kas merupakan pos yang paling liquid dalam laporan keuangan. Maka perlu sekali dilakukan pemeriksaan terhadap kas dan transaksinya karena:

1. Sebagian besar transaksi perusahaan menyangkut kas, walaupun suatu transaksi semula tidak ada dengan kas.

2. kas merupakan sumber/sasaran yang paling digemari untuk penyelewengan dan penyelahgunaan.

3. kesalahan pencatatan dalam kas akan mempengaruhi kesalahan pada perkiraan laininya.

Sistem prosedur penerimaan kas pada AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan ini sudah memenuhi, karena disini dapat dilihat adanya pemisahan fungsi pengunaan dan pencatatan penerimaan kas, penetapan secara tegas akan tugas dan tanggungjawab yang diembannya dengan menuruti peraturan dan prosedur yang berlaku pada AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan ini, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pengawasan untuk penerimaan kas sudah cukup memadai, hal ini dapat dilihat dari:

1. Adanya tanggungjawab pengelolaan dan pengawasan phisik kas 2. Semua surat-surat masuk dibukukan dengan pengawasan yang cukup.


(35)

3. Dibuatnya catatan oleh pembukuan surat tentang uang yang diterima dari siap, jumlah dan untuk siapa.

4. Setaip penerimaan menggunakan bukti-bukti penerimaan

5. Bukti setoran kas dicocokkan dengan buku kas dan lembaran buku bank 6. Semua pengiriman sudah harus disetorkan pada hari itu juga.

7. Lembaran buku bank disusun berdasarkan laporan rekening koran 8. Setiap penerimaan dicatat pada voucher penerimaan

9. Rekening koran bank diotorisasikan oleh pemimpin.

Prosedur Pengeluaran Kas

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa kas yang tersdia digunakan untuk biaya iklan, biaya inkaso, biaya asuransi, biaya-biaya pembelian dan pemeliharaan. Setiap pengeluaran pada AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan ini harus ada perstujuan dari pejabat yang berwenang.

Dalam hal ini pengeluaran kas penulis membuat suatu kesimpulan bahwa pengawasan pengeluaran kas pada AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan sudah cukup memadai yaitu sudah mempergunakan prosedur yang ada, hal ini ditandai dengan:

1. Semua cek bernomor urut

2. Cek yang batal dikumpulkan dan disimpan dengan baik serta teratur

3. Cek ditandatangani oleh orang berwenang atau pejabat yang telah diunjuk.


(36)

4. Bank diintruksiksn agar tidak mencairkan segala kalau tidak ada cek yang benar

5. Cek dibuat atas nama perusahaan

6. Cek ditandatangani kalau faktur dan bukti-bukti lain terlampir.

7. Saldo menurut bank dicocokkan dengan rekening koran setiap bulannya. 8. Cek yang lama beredar supaya selalu diawasi.

9. Semua pengeluaran dicatat kedalam voucher pengeluaran

10.Orang yang berwewenang menandatangani cek melakukan tugasnya dengan baik

11.Rekening koran dan cek yang telah diuangkan diserahkan kepada pemeriksa.

Dari prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang dapat kita lihat begitu terarah maka tidak akan ada lagi kemungkinan terjadinya suatu kecurangan atau peyelewengan yang akan akan dilakukan oeh pihak karyawan maupun pimpina perusahaan yang dapat merugikan perusahaan tersebut. Karena setiap detail hasil dari penerimaan dan pengeluaran diproses dengan baik dan dicatat serta diperiksa dengan sebaik mungkin

Berikut ini penulis akan melampirkan diagram alir prosedur kas masuk dan keluar dari transaksi polis yang dapat memperjelas tugas akhir ini mengenai pengawasan intern kas pada AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan.


(37)

D1 D2 Mulai 1 D3 2 D1 D2 D3 D1 D2 D3 3 Sesuai 4 D1 D2 D3 A B Tidak Ya No Aktifitas Fungsi Organisasi Keterangan Kantor Operasional

Kasir KUAK Pemimpin Operasional

1

2

3

4

Layanan operasional mencetak voucher untuk setiap transaksi pengeluaran uang (lihat pada SOP di masing-masing transaksi).

Membubuhkan paraf pada voucher yang telah dicetak dan dokumen dasarnya, kemudian meneruskan ke KUAK. Melakukan verifikasi voucher dari setiap transaksi kas keluar.

Menandatangani voucher sebagai

persetujuan adanya transaksi pengeluaran uang sesuai dokumen pendukung,

kemudian meneruskannya ke Pemimpin Operasional

D1: Dokumen transaksi sebagai dikumen dasar untuk mencetak voucher yang bersumber dari:

- Transaksi New Bisnis - Penagihan Premi - Transaksi Klaim - Transaksi Renumerasi - Transaksi Pinjaman Polis (detil jenis transaksi dijelaskan dalam deskripsi).

D2 : Kuitansi D3 : Voucher


(38)

D1 D2 D3 7 8 10 Selesai 6 9 Sesuai 5 A A Tidak Ya No Aktifitas Fungsi Organisasi Keterangan Kantor Operasional

Layanan Operasional KUAK Pemimpin Operasional 5 6 7 8 9 10

Memeriksa voucher dengan rekap dokumen dasar. Jika sesuai maka menandatangani voucher sebagai pengesahan, kemudian menyerahkannya ke kasir melalui KUAK untuk ditindaklanjuti.

Monitoring/cheking perkembangan

dokumen dan meneruskan dokumen dasar, kuitansi dan voucher ke kasir.

Melaksanakan pembayaran sesuai dengan yang tertera dalam kuitansi / voucher dan cap / stempel tanda lunas.

Membukukan voucher sebagai penyataan bahwa ini voucher telah benar.

Memonitoring melalui layar komputer, apakah kasir telah melakukan tugasnya dengan benar.

Mengarsipkan dan mendistribusikan dokumen transaksi pengeluaran tersebut ke bagian/unit terkait.

D1: Dokumen transaksi sebagai dikumen dasar untuk mencetak voucher yang bersumber dari:

- Transaksi New Bisnis - Penagihan Premi - Transaksi Klaim - Transaksi Renumerasi - Transaksi Pinjaman Polis (detil jenis transaksi dijelaskan dalam deskripsi).

D2 : Kuitansi D3 : Voucher


(39)

D1 D2 Mulai 1 D3 2 D1 D2 D3 3 4 Sesuai Tidak Ya B A D1 D2 D3 D1 D2 D3 No Aktifitas Fungsi Organisasi Keterangan Kantor Operasional

Layanan Operasional Kasir KUAK

1

2

3

4

Layanan Operasional mencetak kwuitansi, mencetak voucher dan mencocokkan kesamaan jumlah kuitansi dengan voucher untuk setiap transaksi penerimaan uang (lihat pada SOP di masing-masing transaksi).

Membubuhkan paraf pada voucher yang telah dicetak. Kemudian semua dokumen (voucher, kuitansi dan dokumen dasar yang lain) diteruskan ke kasir.

Menerima Uang dan mencocokkan kesesuaian uang (atau bukti transfer

bank/Cek/Bilyet Giro yang sudah Clearing, jika bayar lewat bank) denga Kuitansi, Voucher, dokumen dasar, dilajutkan memberikan cap lunas dan membubuhkan paraf pada kuitansi. Selanjutnya diserahkan ke KUAK.

Melakukan verifikasi voucher dari setiap transaksi kas masuk.

D1: Dokumen transaksi sebagai dikumen dasar untuk mencetak voucher yang bersumber dari:

- Transaksi New Bisnis - Penagihan Penagihan Premi

- Transaksi Pinjaman Polis - Transaksi Pemeliharaan Polis

- Transaksi Reasuransi - Transaksi Klaim

(detil jenis transaksi dijelaskan dalam deskripsi).

D2 : Kuitansi D3 : Voucher


(40)

D1 D2 D3 9 10 Selesai 11 D1 D2 D3 8 7 Sesuai B Tidak Ya 6 D1 D2 D3 5 A

No Aktifitas

Fungsi Organisasi

Keterangan Kantor Operasional

Kasir KUAK Pemimpin Operasional

5

6

7

8

9

Menandatangani voucher sebagai

persetujuan adanya transaksi penerimaan uang sebagai dokumen kuitansi dan

dokumen dasar. Kemudian meneruskannya ke Pemimpin Operasional

Memeriksa voucher degan rekap dokumen dasar, jika sesuai maka menandatangani voucher sebagai pengesahan, kemudian menyerahkannya ke KUAK untuk diteruskan ke Kasir.

Monitoring/cheking perkembangan

dokumen dan meneruskan dokumen dasar, kuitansi dan voucher ke kasir.

Melalui display komputer, KUAK bisa melakukan monitoring apakah kasir telah melakukan dengan benar.

Membukukan voucher sebagai penyataan bahwa isi voucher telah benar melalui sistem aplikasi komputer.

D1: Dokumen transaksi sebagai dikumen dasar untuk mencetak voucher yang bersumber dari:

- Transaksi New Bisnis - Transaksi Penagihan Premi - Transaksi Pinjaman Polis - Transaksi Pemeliharaan Polis - Transaksi Klaim

(detil jenis transaksi

dijelaskan dalam deskripsi). D2 : Kuitansi

D3 : Voucher


(41)

10

11

Mengarsipkan dan mendistribusikan dokumen transaksi penerimaan tersebut bagian/unit terkait.

Dilanjutkan ke Standart Operating Procedure Keuangan Non-Core


(42)

Dari diagram diatas dapat penulis sampaikan mengenai sistem voucher dalam transaksi pengeluaran uang seperti diagram diatas. Sistem voucher tersebut adalah serangkaian prosedur untuk mengotorisasi dan membukukan kewajiban serta pembayaran kas pada AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan. Sistem voucher yang dilakukan umumnya menggunakan :

1. voucher

2. arsip untuk voucher yang belum dibayar. 3. arsip untuk voucher yang sudah dibayar.

Pada umumnya, voucher adalah setiap dokumen yang berfungsi sebagai bukti otoritas untuk pembayaran kas. Misalnya, faktur yang telah mendapat persetujuan sebagimana mestinya untuk mendapat pembayaran dapat diaggap sebagai voucher. Namun, pada banyak perusahaan, voucher merupakan formulir khusus untuk mencatat data yang relevan mengenai kewajiban dan rincian pembayarannya.

Pada tanggal jatuh tempo, voucher dipindahkan dari arsip voucher yang belum dibayar. Tanggal, nomor, dan jumlah cek tersebut ditulis dibelakang voucher. Pembayaran atas voucher tersebut dibukukan sebagaimana halnya dengan pembayaran uatang.

Setelah dibayar, voucher dicap”lunas” dan biasanya diarsip berdasarkan nomor urut pada arsip voucher yang sudah dibayar. Voucher tersebut sekarang siap untuk diperiksa oleh karyawan yang memerlukan informasi mengenai pembayaran masa lalu.


(43)

Sistem voucher bisa disiapkan secara terkomputerisasi, dokumen pendukung yang telah mendapat persetujuan sebagaimana mestinya akan langsung dimasukkan ke arsip komputer. Pada tanggal jatuh tempo, cek akan disiapkan secara otomatis dan dikirimkan kepada kreditor. Pada saat itu juga, voucher akan secara otomatis ditransfer ke arsip voucher yang sudah dibayar. Dalam beberapa kasus, pembayaran bisa dilakukan secara elektronik tanpa perlu menggunakan cek.

Voucher biasanya dicantumkan pada Departemen Akuntasi setelah semua dokumen pendukung yang diperlukan diterima namun dalam ha ini pihak AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan juga menggunakannya untuk setiap transaksi yang terjadi di AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan.


(44)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian penjelasan diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengawasan intern merupakan suatu yang meliputi semua cara yang dipakai dalam suatu organisasi untuk mengawasi kegiatan perusahaan serta bertujuan untuk mencegah terjadinya penyelewengan dan penyalahgunaan harta perusahaan , juga agar semua rencana yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan baik.

2. Pengawasan yang dilakukan harus bersifat adil dan tidak menutup-nutupi kesalahan yang telah dilakukan dan terdapat setelah dilakukannya suatu pengawasan atau pengauditan terhadap perusahaan tersebut.

3. Pengawasan intern yang dilakukan oleh AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan sudah baik, dimana tidak ada terjadi penyelewengan terhadap kas dan penyalahgunaan harta perusahaan berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

B. Saran

1. Pada saat jatuh tempo atau berakhirnya masa asuransi karena suatu kejadian yang menimpa asabah, perusahaan asuransi hendaknya tepat waktu dalam menepati janjinya untuk membayar uang pertanggungan.

2. Dalam menetapkan harga, perusahaan hendaknya memberikan harga/premi yang terjangkau oleh nasabah. Hal ini dilakukan agar perusahaan mendapatkan nasabah


(45)

yang lebih banyak yang berarti juga untuk meringankan pembayaran premi nasabah.

3. Pimpinan rayon hendaknya tidak hanya melakukan pengawasan ataupun menerima pertangungjawaban dari Instruktur, Supervisor, dan Kepala Tata Usaha saja, tetapi dapat pula melakukan pengawasan, pemeliharaan dan perbaikan kepada para karyawan agen.


(46)

DAFTAR PUSTAKA

Munawir, S, 2004, Analisa Laporan Keuangan, Cetakan ketiga belas, Edisi Ke-empat, Penerbit Liberty Yogyakarta.

Sendra, Ketut, 2004 Konsep dan Penerapan Asuransi Jiwa Unit-Lik PROTEKSI Sekaligus Investasi, Penerbit Bayu Indra Grafika PPM Yogyakarta. Salim, Abbas,2001, Dasar-dasar Asuransi, Edisi Kedua, Cetakan ke empat PT. Raja

Grafindo Perkasa, Jakarta.


(47)

(1)

Dari diagram diatas dapat penulis sampaikan mengenai sistem voucher dalam transaksi pengeluaran uang seperti diagram diatas. Sistem voucher tersebut adalah serangkaian prosedur untuk mengotorisasi dan membukukan kewajiban serta pembayaran kas pada AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan. Sistem voucher yang dilakukan umumnya menggunakan :

1. voucher

2. arsip untuk voucher yang belum dibayar. 3. arsip untuk voucher yang sudah dibayar.

Pada umumnya, voucher adalah setiap dokumen yang berfungsi sebagai bukti otoritas untuk pembayaran kas. Misalnya, faktur yang telah mendapat persetujuan sebagimana mestinya untuk mendapat pembayaran dapat diaggap sebagai voucher. Namun, pada banyak perusahaan, voucher merupakan formulir khusus untuk mencatat data yang relevan mengenai kewajiban dan rincian pembayarannya.

Pada tanggal jatuh tempo, voucher dipindahkan dari arsip voucher yang belum dibayar. Tanggal, nomor, dan jumlah cek tersebut ditulis dibelakang voucher. Pembayaran atas voucher tersebut dibukukan sebagaimana halnya dengan pembayaran uatang.

Setelah dibayar, voucher dicap”lunas” dan biasanya diarsip berdasarkan nomor urut pada arsip voucher yang sudah dibayar. Voucher tersebut sekarang siap untuk diperiksa oleh karyawan yang memerlukan informasi mengenai pembayaran masa lalu.


(2)

Sistem voucher bisa disiapkan secara terkomputerisasi, dokumen pendukung yang telah mendapat persetujuan sebagaimana mestinya akan langsung dimasukkan ke arsip komputer. Pada tanggal jatuh tempo, cek akan disiapkan secara otomatis dan dikirimkan kepada kreditor. Pada saat itu juga, voucher akan secara otomatis ditransfer ke arsip voucher yang sudah dibayar. Dalam beberapa kasus, pembayaran bisa dilakukan secara elektronik tanpa perlu menggunakan cek.

Voucher biasanya dicantumkan pada Departemen Akuntasi setelah semua dokumen pendukung yang diperlukan diterima namun dalam ha ini pihak AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan juga menggunakannya untuk setiap transaksi yang terjadi di AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan.


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian penjelasan diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengawasan intern merupakan suatu yang meliputi semua cara yang dipakai dalam suatu organisasi untuk mengawasi kegiatan perusahaan serta bertujuan untuk mencegah terjadinya penyelewengan dan penyalahgunaan harta perusahaan , juga agar semua rencana yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan baik. 2. Pengawasan yang dilakukan harus bersifat adil dan tidak menutup-nutupi

kesalahan yang telah dilakukan dan terdapat setelah dilakukannya suatu pengawasan atau pengauditan terhadap perusahaan tersebut.

3. Pengawasan intern yang dilakukan oleh AJB Bumiputera 1912 cabang Brayan Medan sudah baik, dimana tidak ada terjadi penyelewengan terhadap kas dan penyalahgunaan harta perusahaan berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

B. Saran

1. Pada saat jatuh tempo atau berakhirnya masa asuransi karena suatu kejadian yang menimpa asabah, perusahaan asuransi hendaknya tepat waktu dalam menepati janjinya untuk membayar uang pertanggungan.

2. Dalam menetapkan harga, perusahaan hendaknya memberikan harga/premi yang terjangkau oleh nasabah. Hal ini dilakukan agar perusahaan mendapatkan nasabah


(4)

yang lebih banyak yang berarti juga untuk meringankan pembayaran premi nasabah.

3. Pimpinan rayon hendaknya tidak hanya melakukan pengawasan ataupun menerima pertangungjawaban dari Instruktur, Supervisor, dan Kepala Tata Usaha saja, tetapi dapat pula melakukan pengawasan, pemeliharaan dan perbaikan kepada para karyawan agen.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Munawir, S, 2004, Analisa Laporan Keuangan, Cetakan ketiga belas, Edisi Ke-empat, Penerbit Liberty Yogyakarta.

Sendra, Ketut, 2004 Konsep dan Penerapan Asuransi Jiwa Unit-Lik PROTEKSI Sekaligus Investasi, Penerbit Bayu Indra Grafika PPM Yogyakarta.

Salim, Abbas,2001, Dasar-dasar Asuransi, Edisi Kedua, Cetakan ke empat PT. Raja Grafindo Perkasa, Jakarta.


(6)