PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN MEMBANDINGKAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI DENGAN TEKS DESKRIPSI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION
TERHADAP KEMAMPUAN MEMBANDINGKAN TEKS
LAPORAN HASIL OBSERVASI DENGAN TEKS
DESKRIPSI OLEH SISWA KELAS X SMA
NEGERI 2 MEDAN TAHUN
PEMBELAJARAN
2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ROULINA NINGSIH BR ARITONANG
NIM 2122111019

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016


ABSTRAK
Roulina Ningsih Br Aritonang. NIM. 2122111019. Pengaruh Model Pembeljaran
Explicit Instruction Terhadapa Kemampuan Membandingkan Teks Laporan Hasil
Observasi dengan Teks Deskripsi Oleh Siswa Kelas X SMA N 2 Medan Tahun
Pembelajaran 2014/2015. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan
Seni. Universitas Negeri Medan
Penelitian in bertujuan untuk menggambarkan pengaruh Model Pembeljaran Explicit
Instruction Terhadapa Kemampuan Membandingkan Teks Laporan Hasil Observasi dengan
Teks Deskripsi Oleh Siswa Kelas X SMA N 2 Medan Tahun Pembelajaran
2014/2015.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yakni menggunakan teknik onegroup pre-test design. Adapun jumlah siswa yang dijadikan sampel sebanyak 30 siswa.Dari
hasil penelitian disimpulkan, kemampuan membandingkan teks laporan hasil observasi
dengan teks deskripsi sesudah menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction pada
siswa kelas X SMA N 2 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 adalah baik. Nilai rata-rata
siswa sebelum menggunakan model Explicit Instruction memiliki rata-rata 49,06 dengan
standar deviasi 12,86 sementara sesudah menggunakan model Explicit Instruction 70,26
dengan standar deviasi sebesar 11,10
Dari data di atas bahwa model pembelajaran Explicit Instruction berpengaruh dalam
meningkatkan kemampuan membandingkan teks laporan hasil observasi dengan teks
deskripsi. Hal ini terbukti dari hasil Setelah t0 diketahui, maka nilai tersebut akan

dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikan 5% dengan dk= N-1 = 30-1 = 29
diperoleh taraf signifikan 5% sebesar 2,04. Berdasarkan nilai t 0 dan ttabel di atas, maka dapat
diketahui bahwa t 0 > ttabel yakni 13,09 > 2,04 . Dengan demikian hipotesis diterima. Hal ini
membuktikan bahwa model Explicit Instruction berpengaruh signifikan dalam meningkatkan
kemampuan siswa membandingkan teks laporan hasil observasi dengan teks deskripsi. Untuk
itu perlunya guru bidang studi bahasa Indonesia di sekolah setempat meningkatakan
pemmbelajaran membandingkan teks laporan hasil observasi dengan teks deskripsi dengan
menerapakan model Explicit Instruction, karena pembelajaran ini terbukti berpengaruh dalam
meningkatakan kemampuan siswa dalam membandingkan teks laporan hasil observasi.
Kata Kunci : Model Explicit Instruction, Teks Laporan Hasil Observasi dengan Teks
Deskripsi

i

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan anugerahNya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Skripsi ini
berjudul “Pengaruh
Kemampuan


Model Pembeajaran Explicit Instruction Terhadap

Membandingkan

Teks Laporan Hasil Observasi Terhadap

Kemampuan Membandingkan Teks Laporan Hasil Observasi Oleh Siswa Kelas X
SMA Negeri 2 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016”. Penulisan Skripsi ini
disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas
Negeri Medan.
Penulis menerima berbagai masukan dan dukungan dari berbagai pihak,
baik segi material maupun spiritual. Oleh karena itu, rasa hormat dan ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd.,Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
4. Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia sebagi dosen penguji.
5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia.
6. Drs. Basyaruddin, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis mulai pembuatan outline, proposal
penelitian hingga terselesainya Skripsi ini.
7. Dra. Rosdiana Siregar, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik
8. Dr. Mutsyuhito Solin, M.Pd., Dosen Penguji

ii

9. Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
10. Kepala Sekolah dan seluruh Guru, Staf Pegawai SMA Negeri 2 Medan.
11. Ayahanda Anggiat Aritonang dan Ibunda Tohap kasriani Br Nababan.,
yang selalu mendoakan penulis dan memberikan motivasi serta dukungan
secara moril maupun materil,sehingga penulis mampu menjalani masa
perkulihan hingga menyelesaiakan Skripsi ini.
12. Kakanda,Agustina Indriyati Br Aritonang,

Adinda Lidiya Kristiani Br


Aritonang, Putri Mariana Br Aritonang, terimakasih buat Calon teman
hidup Penulis Josua Sitorus dan serta seluruh keluarga Aritonang dan
Nababan yang telah memberikan doa dan motivasi.
13. PKK terkasih Kak Rifka waty Pasaribu dan Kak Evi Ujung, serta satu
KTB Christabel yang selalu mendukung penulis dalam doa.
14. Teman-teman seperjuangan di Reguler C 2012 yang tak henti-hentinya
memberikan semangat, terkhusus untuk AZURE yaitu Eva Kristina
Br.Ginting, Sari Aziwirdah, Dedek Hariyanti Sirait, Ira Novita Situmorang
Semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu.
15. Teman-teman PPL-T UNIMED Tahun 2015 di SMK Dharma Patra P.
Berandan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga skripsi ini
bermanfaat dan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.

Medan, Agustus 2016
Penulis,

Roulina Ningsih Br Aritonang
NIM 2122111019


iii

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .............................................................................................i
KATAPENGANTAR .............................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................. 8
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 8
D. Rumusan Masalah ................................................................. 9
E. Tujuan Penelitian ................................................................. . 10
F. Manfaat Penelitian ....................................................................... . 10
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL,
DAN HIPOTESIS PENELITIAN............................................ 12
A. Kerangka Teoritis ................................................................ 12

1. Hakikat Model Pembelajaran ..................................... 12
a. Piengertian Model Pembelajaran................................. 12
b. Pengertian Model PembelajaranExplicit Instruction .....13
c. Cir-ciri Model Pembelajaran Explicit Instruction ....... 14
d. Langkah-langkah Pembelajaran Explicit Instruction .....14
e. Tujuan Model Explicit Instruction …………………… 15
f. Kelebihan Model Explicit Instruction ......................... 16
g. Kelemahan Model Explicit Instruction ........................ 16
1. Kemampuan Membandingkan Teks Laporan Hasil
Observasi ............................................................................. 17
2. Teks Laporan Hasil Observasi ...........................................18
a. Pengertian teks laporan hasil observasi ........................ 18
b. Struktur teks laporan hasil observasi ............................ 20
c. Ciri Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi …..... 21
d. Contoh Teks Laporan Hasil Observasi ....................... 22

iv

3. Teks Deskripsi ............................................................... 23
a.


Pengertian teks deskripsi ...................................... 23

b. Struktur Teks Deskripsi ......................................... 24
c. Ciri-ciri Kebahasaan Teks Deskripsi ..................... 25
d. Contoh Teks Deskripsi ........................................... 26
B. Kerangka Konseptual ............................................................. 27
C. Hipotesis Penelitian ..................................................................29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 30
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian .................................................. 30
1. Lokasi Penelitian ............................................................... 30
2. Waktu penelitian ............................................................... 30

B. Populasi dan Sampel ............................................................... 30
1. Populasi ......................................................................... 30
2. Sampel Penelitian .......................................................... 32
C. Metode Penelitian ................................................................ 33
D. Variabel Penelitian dan Devenisi Operasional Penelitian ...... 32
1. Variabel Penelitian ......................................................... 34

2. Defenisi Operasional Penelitian ...................................... 34
a. Model pembelajaran Explicit Instruction...................... 34
b. Kemampuan membandingkan Teks laporan dengan
teks deskripsi ............................................................. 35
E. Desain Penelitian .................................................................... 35
F. Instrumen Penelitian ............................................................... 37
G. Jalannya Eksperimen .............................................................. 43
H. Teknik analisis Data ............................................................... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................. 53

v

1. Kemampuan Siswa Membandingkan Teks Laporan Hasil
Observasi dengan Teks Deskripsi Sebelum Menggunakan
Model Pembelajaran Explicit Instruction ............................... 53
2. Distribusi Frekuensi Data pre-test............................................ 55
3. Kemampuan Siswa Membandingkan Teks Laporan Hasil
Observasi dengan Teks Deskripsi Setelah Menggunakan

Model Pembelajaran Explicit Instruction ................................ 56
4. Distribusi Frekuensi Data post-test ......................................... 58
5. Pengaruh Model Pembeajaran Explicit Instruction Terhadap
kemampuan Membandingkan Teks Laporan Hasil Observasi
dengan Teks Deskripsi ……................................................... 59
a. Uji Normalitas ............................................................... 59
b. Uji Homogenitas ............................................................... 68
c. UjiHipotesis ................................................................... 69
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 71

BAB V HASIL SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ........................................................................................ 77
B. Saran .............................................................................................. 78

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 79

vi

DAFTAR TABEL
TABEL


HALAMAN

3.1

Populasi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Medan ............................................. 31

3.2

Desain Eksperimen One-Group Pre-Test Dan Post-Test ............................. 36

3.3

Kisi-Kisi Tes Membandingkan Teks Laporan Dengan
Teks Deskrispi Struktur Dan Ciri Kebahasaan .............................................. 37

3.4

Kategori Penilaian ......................................................................................... 39

3.5

Jalan Eksperimen One Group Pre-test and Post-test ..................................... 43

4.1

Data Hasil Kemampuan Siswa Membandingkan Teks Laporan
Hasil Observasi dengan Teks Deskripsi
Sebelum Penerapan Model Explicit Instruction ............................................. 52

4.2

Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Siswa Membandingkan
Teks Laporan Hasil Observasi dengan Teks Deskripsi
Sebelum Penerapan Model Explicit Instruction ............................................. 54

4.3

Data Hasil Kemampuan Siswa Dalam Membandingkan Teks Laporan
Hasil Observasi Dengan Teks Deskripsi
Setelah Menggunkan Model Pembelajaran Explicit Instruction ................... 55

4.4

Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Siswa
Membandingkan Teks Laporan Hasil Observasi dengan Teks Deskripsi
Setelah Penerapan Model Explicit Instruction ............................................... 56

4.5

Frekuensi Data Kemampuan Membandingkan Teks Laporan
Hasil Observasi dengan

Teks Deskripsi
vii

Sebelum Penerapan Model Explicit Instruction ............................................. 58
4.6

Frekuensi Data Kemampuan Membandingkan Teks Laporan
Hasil Observasi Dengan Teks Deskripsi
Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Explicit Instruction ................. 60

4.7

Uji Normalitas Data Kemampuan Membandingkan Teks Laporan
Hasil Observasi Dengan Teks Deskripsi
Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Explicit instruction ................ 62

4.8

Uji Normalitas Data Kemampuan Membandingkan Teks Laporan
Hasil Observasi Dengan Teks Deskripisi
Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Explicit Instruction ................. 64

4.9

Uji Homogenitas ............................................................................................ 68

vii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ........................................................................................ 81
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................. .83
Lampiran 3 Soal Pilihan Berganda Membandingkan Teks Laporan
Dengan teks deskripsi ................................................................... .92
Lampiran 4 Kunci Jawaban ............................................................................ 110
Lampiran 5 Lembar kerja Siswa ...................................................................... 111
Lampiran 6 Perhitungan Uji Validitas Tes ....................................................... 117
Lampiran 7 Perhitungan uji reliabilitas tes ...................................................... 119
Lampiran 8 Perhitungan tingkat kesukaran tes ............................................... 120
Lampiran 9 perhitungan daya beda soal.......................................................... 121
Lampiran 10 nomor soal yang dipakai untuk tes ............................................. 123
Lampiran 11 Data Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors .......................................... 126
Lampiran 12 Tabel Nilai-nilai r-Product Moment............................................ 127
Lampiran 13 Daftar Nilai Persentil Distribusi t (df=1-40)................................ 128
Lampiran 14 Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal 0-Z ..................... 129
Lampiran 15 Dokumentasi Penelitian di Kelas Eksperimen............................. 131

viii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di setiap
jenjang pendidikan. Dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia menurut
kurikulum 2013, terdiri ada lima pengalaman belajar pokok yaitu, mengamati,
menanya,

mengumpulkan

informasi,

mengomunikasikan. Kelima aspek

mengasosiasi/mengolah

informasi,

keterampilan tersebut sangat berhubungan

satu sama lain.
Dalam pembelajaran berbasis teks, bahasa Indonesia diajarkan bukan
sekedar pengetahuan bahasa, melainkan sebagai pengemban fungsi untuk menjadi
sumber aktaulisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis.
Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks dilakasanakan dengan menerapkan
prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan, semata-mata
kumpulan kata atau kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa merupakan proses
pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna. (3) bahasa
bersifat fungsional yaitu penggunaan bahasa tidak pernah dapat dilepaskan dari
konteks karena bentuk bahasa yang digunakan untuk mencerminkan ide, sikap,
nilai, dan ideologi penggunanya, dan (4) bahasa merupakan sarana pembentukan
kemampuan berpikir manusia (Kemendikbud 2013:12)
Sehubungan dengan prinsip yang keempat diatas, perlu dipahami bahwa
terdapat banyak jenis teks masing-masing memiliki struktur yang berbeda di
kurikulum 2013 dalam pembelajaran berbasis khususnya untuk mata pelajaran
1

2

bahasa Indonesia pada jenjang SMA/MA terdapat 16 jenis teks yaitu teks anekdot,
eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, negosiasi, cerita pendek,
pantun, cerita ulang, eksplanasi, ulasan/reviu film/drama, cerita sejarah, berita,
iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel. (Kemendikbud No.68 Tahun
2013). Salah satu kompetensi dasar yang tersebut dapat berupa teks paragraf, teks
narasi, teks berita dan lain-lainnya. Dalam implementasi kurikulum 2013,
pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis teks baik
secara lisan maupun tulisan. Teks yang merupakan ungkapan pikiran manusia
yang lengkap di dalamnya memiliki situasi dan konteks diharapkan mampu
mewujudkan peran bahasa Indonesia sebagai penghela dan pengintergrasi ilmu
lain agar dapat dicapai secara maksimal.
Berdasarkan paradigma tersebut, siswa diharapkan berkompeten dalam
memahami berbagai teks. Salah satu kompetensi yang harus dicapai siswa dalam
kurikulum 2013 adalah membandingkan teks laporan dengan teks deskripsi baik
secara tulisan, adalah syarat yang harus dicapai siswa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia. Kompetensi ini tertuang dalam kurikulum 2013 SMA/MA pada
semester genap, yaitu kompetensi inti: 3.Memahami menerapkan,menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Adapun
tertuang diKompetensi Dasar 3.2 Membandingkan laporan hasil observasi melalui
lisan maupun tulisan. Dari kompetensi dasar tersebut, teks laporan adalah teks

3

yang berisi penjabaran umum/melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan
(observasi). Teks laporan (report) ini juga disebut teks klasifikasi karena memuat
klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Jenis teks ini
mendeskripsikan atau menggambarkan bentuk, ciri, atau sifat umum (general)
seperti benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau peristiwa yang terjadi di
alam semesta kita.
Pada umumnya teks laporan hasil observasi memiliki bentuk yang hampir
sama dengan teks deskripsi, tetapi sebenarnya sifat kedua teks tersebut berbeda.
Teks laporan menggambarkan sesuatu secara umum dan sesuai fakta apa adanya
tanpa ada opini/pendapat penulis, sedangkan teks deskripsi menggambarkan
secara khusus (unik dan individual) dan menggambarkan sesuai dengan sudut
pandang penulis.
Kemendikbud (2013:167) menyatakan
“Teks deskripsi yaitu, teks yang menggambarkan suatu
objek yang disampaikan dengan gagasan dan ide-ide yang detail
sehingga para pembacanya seolah-olah seperti sedang merasakan
atau sedang berada dalam gambaran yang dipaparkan oleh sang
penulis.Apa yang ditulis bisa meliputi objek, tempat, atau
peristiwa. Teks deskripsi memiliki ciri-ciri seperti dalam
paragrafnya
menggambarkan
atau
melukiskan
sesuatu,
penggambaran di dalam pargraf tersebut dilakukan dengan sangat
jelas dan terperinci dan turut mengikutsertakan sudut pandang. Saat
membacanya, pembaca seolah-olah merasakan, melihat, atau
mengalami sendiri apa yang sedang dibicarakan di dalam teks
tersebut”.
Teks deskripsi merupakan jenis teks yang memaparkan keadaan
(sifat,bentuk,ukuran,warna) sesuatu (manusia atau benda) secara khusus, unik dan
detail. Sehingga, kita dapat menyimpulkan bahwa teks deskripsi adalah jenis teks
yang berkebalikan dari teks laporan. Dalam teks deskripsi, yang lebih diutamakan

4

adalah keterkaitan antara keselurahan isi dengan bagian-bagiannya.Sedangkan
teks laporan memaparkan ide dari hal-hal yang khusus menjadi hal-hal yang lebih
umum. Dalam teks deskripsi mengandung unsur subjektivitas dan unsur opini,
sedangkan dalam teks laporan, tulisan dibuat berdasarkan fakta yang ditemui di
lapangan dan dituntut untuk menjadi objektif.Salah satu kompetensi yang dituntut
dari teks laporan hasil observasi adalah kemampuan membandingkan teks laporan
hasil observasi dengan teks deskripsi.
Slameto (2010:56) menyatakan
“ Kemampuan adalah kecakapan yang terdiri dari tiga
jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan
menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat
dan afektif, mengetahui/ menggunakan konsep-konsep
yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan
mempelajarinya dengan cepat.
Kemampuan sebagai pengetahuan,keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang
diwujudkan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Setiap individu memiliki
tingkatan kemampuan yang berbeda dalam melakukan tindakan. Kemampuan ini
mempengaruhi potensi yang ada dalam diri individu tersebut.
Sementara itu, membandingkan teks merupakan proses mengolah teks
untuk mengetahui persamaan dan perbedaan diantara masing-masing teks yang
diperbandingkan dari struktur dan ciri kebahasaannya. Kecakapan dalam
membandingkan teks laporan hasil observasi dengan teks deskripsi perlu
mendapat perhatian khusus dengan rumitnya struktur dan ciri kebahasaan di
dalamnya. Berdasarkan pengalaman penulis melakukan kegiatan Program
Pengalaman Lapangan Terpadu (PPL-T) SMK Dharma Patra Pangkalan Berandan
terkait dengan materi dari Kompetensi Dasar bagian membandingkan, siswa akan

5

menemukan kesulitan-kesulitan dalam membandingkan suatu teks. Hal ini
dikarenakan para siswa belum benar-benar memahami struktur dan ciri kebahsaan
dari suatu teks. Sulitnya mengidentifikasi ciri kebahasaan dari kedua teks yang
akan dibandingkan juga disebabkan oleh kurang berminatnya siswa membaca.
Jika dihadapkan pada kedua teks yang berbeda untuk dibandingkan, sulit sekali
menumbuhkan minat membaca pada siswa yang sudah tentu juga menyulitkan
siswa dalam membandingkan teks laporan hasil observasi dengan teks
deskripsi.Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru bahasa
Indonesia SMA N 2 Medan ibu Apriyani S.Pd menyatakan bahwa materi ini
merupakan sesuatu yang baru bagi siswa dan siswa masih kurang memahami.
Dilihat dari data yang diperoleh dalam pembelajaran bahasa Indonesia guru masih
menggunakan model pembelajaran yang kurang bervariasi, yang kurang minat
siswa di dalam proses pembelajaran.kemampuan membandingkan dengan teks
laporan hasil observasi dengan teks deskripsi masih kurang optimal. Karena pada
saat proses pembelajaran teks laporan hasil observasi kemampuan siswa kurang
optimal dengan nilai rata-rata adalah 70,5. Siswa belum mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Nilai KKM pada standar kompetensi di sekolah tersebut
adalah 75. Oleh karena itu, pencapaian nilai membandingkan teks laporan dengan
teks deskrioai siswa belum tuntas (tidak tercapai).
Keadaan di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam
menerima dan membangun pengetahuan yang baru dan pengalamannya sesuai
dengan materi pembelajaran yang masih rendah. Siswa sulit mencari perbedaan
dan persamaan dari kedua teks.

Rendahnya kemampuan siswa dalam

6

membandingkan teks dapat disebabkan karena pembelajaran yang monoton
dengan metode ceramah. Sementara itu, pembelajaran membandingkan teks
merupakan suatu keterampilan yang harus diperaktekkan langsung. Namun, yang
ditemui bahwa siswa hanya menerima teori pembelajaran membnadinkan teks
sebagai pelajaran yang sulit.Tentu saja hal ini jauh dari apa yang dicita-citakan
dan dipatokan dalam kompetensi dasar yang harus diperoleh. Hal ini seolah-olah
menggambarkan bahwa pelajaran bahasa Indonesia di sekolah tidak maksimal. Ini
dikarenakan pengajaran bahasa Indonesia cenderung konvensional yang bersifat
hafalan dan tidak cukup mendukung pengembangan kemmapuan berbahasa yang
dimiliki siswa. Untuk itulah guru dituntut menciptakan suasana kelas menjadi
hidup sehingga dapat menstimulus siswa berpikir untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa siswa.
Peneliti sendiri memilih teks laporan disebabkan karena teks laporan
sering dijumpaipada kehidupan kita sehari-hari dan paling banyak digunakan pada
kegiatan ilmiah dalam proses pembelajaran. Namun demikian dalam pembelajaran
masih ada permasalahan yang ditemukan dalam membandingkan teks laporan
hasil observasi. Hal ini dibuktikan oleh pernyataan Wiedarti (2014:3)

yang

mengemukakan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran teks laporan hasil
observasi masih diperlukan model pembelajaran untuk mencapai hasil
pembelajaran yang maksimal. Hal yang sama disampaikan oleh Muliasari
(2013:5). Selain mengemukakan teks laporan hasil observasi,bahwa guru belum
menemukan model yang tepat dalam membandingkan teks laporan dengan teks
deskripsi, sebaiknya dalam membandingkan teks laporan dengan teks deskripsi

7

menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran,
beliau juga mengemukakan bahwa berbagai permasalahan masih terdapat dalam
pembelajaran

teks

laporan

hasil

observasi.Berdasarkan

masalah

yang

dikemukakan di atas, penulis menyimpulkan bahwa model pembelajaran yang
selama ini digunakan oleh guru masih kurang tepat untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam memperbaiki kelemahan tersebut guru harus dapat memilih
model yang tepat sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 yang mengorientasikan
pembelajaran pada siswa.
Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membandingkan teks laporan
hasil observasi dengan teks deskripsi , penulis menggunakan model pembelajaran
Explicit Instruction.Explicit Instruction dipandang sebagai model yang paling
kompleks dalam melaksanakan pembelajaran membandingkan teks laporan hasil
observasi dengan teks deskripsi.yang dapat memberikan kondisi belajar aktif
kepada siswa.

Pada dasarnya agar semua model berhasil seperti yang

diharapakan, model melibatkan materi ajar yang memungkinkan siswa saling
membantu dan mendukung ketika mereka belajar suatu materi. Untuk itulah
penulis mencoba menggunakan model pembelajaran untuk mendukung materi
pembelajaran yaitu model pembelajaranExplicit Instruction. Model pembelajaran
Explicit Instruction merupakan pembelajaran langsug yang khusus dirancang
untuk mengembangkan cara belajar peserta didik tentang pengetahuan prosedural
dan pengetahuan deklaratif yang diajarkan guru dengan pola selangkah demi
selangkah. Model ini juga dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang kecil
maupun besar.

8

Berdasarkan latarbelakang penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Explicit InstructionTerhadap
Kemampuan Membandingkan Teks Laporan Hasil Observasi Dengan Teks
Deskripsi Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Medan Tahun Pembelajaran
2015/2016.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka teridentifikasi masalahmasalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan siswa dalam membandingkan teks laporan dengan teks
deskripsi masih kurang optimal.
2. Guru belum sepenuhnya menerapkan model pembelajaran yang sesuai
dengan materi dan tujuan pembelajaran.
3. Belum ditemukan model yang paling tepat dalam pembelajaran
membandingkan teks laporan dengan teks deskripsi.

C. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah yang diidentifikasi, maka penulis
membatasi masalah yang diteliti agar penelitian ini mencapai sasarannya.
Pembatasan

masalah

dalam

penelitian

ini

adalah

“Pengaruh

Model

PembelajaranExplicit InstructionTerhadap Kemampuan Membandingkan Teks
Laporan Hasil Observasi dengan Teks Deskripsi Oleh Siswa Kelas X SMA
Negeri 2 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.”

9

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kemampuan membandingkan teks laporan hasil observasi
dengan teks deskripsi kelas X SMA Negeri 2 Medan tahun pembelajaran
2015/2016

sebelum

menggunakan

model

pembelajaranExplicit

Instruction?
2. Bagaimanakah kemampuanmembandingkan teks laporan hasil observasi
dengan teks deskripsi kelas X SMA Negeri 2 Medan tahun pembelajaran
2015/2016

sesudah

menggunakan

model

pembelajaran

Explicit

Instruction?
3. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran Explicit Instruction terhadap
kemampuan membandingkan struktur dan ciri kebahasaan teks laporan
hasil observasi dengan teks deskripsi kelas X SMA Negeri 2 Medan tahun
pembelajaran 2015/2016?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui kemampuan membandingkan struktur dan ciri
kebahasaan teks laporan dengan teks deskripsi kelas X SMA Negeri 2
Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan model
pembelajaran Explicit Instruction.
2. Untuk mengetahui kemampuan membandingkan struktur dan ciri
kebahasaan teks laporan dengan teks deskripsi kelas X SMA Negeri 2

10

Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 sesudah menggunakan model
pembelajaranExplicit Instruction.
3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Explicit
Instructionterhadap kemampuan membandingkan struktur dan ciri
kebahasaan teks laporan dengan teks deskripsi kelas X SMA Negeri 2
Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat teoretis dan
praktis. Manfaat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
menambah ilmu pengetahuan dalam pelajaran bahasa Indonesia khususnya
dalam membandingkan struktur dan ciri kebahasaan teks laporan dengan
teks deskripsi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi

siswa

setelah

menerapkan

model

pembelajaranExplicit

Instruction diharapkan dapat semakin meningkatkan keterampilan
mengasosiasikan/mengolah

informasi,

khususnya

dalam

halmembandingkan struktur dan ciri kebahasaan teks laporan dengan
teks deskripsi.
b. Bagi guru, penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberi solusi dan
masukan dalam menggunakan model pembelajaran yang kreatif dan
inovatif dalam pembelajaran,membandingkan teks laporan dengan teks

11

deskripsi,sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar,
terarah, dan tetap terkondisi.
c. Bagi kepala sekolah maupun sekolah, sebagai bahan masukan agar
dapat meningkatkan kualitas pengajarannya.
d. Bagi pihak lain, Sebagai bahan perbandingan untuk peneliti-peneliti
lain.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis diatas data yang diperoleh dari
penelitian tentang pengaruh model pembelajaran Explicit Instruction
Terhadap kemampuan membandingkan teks laporan hasil observasi
dengan teks deskrispsi oleh siswa kelas X Sma Negeri 2 Medan
Tahun Pembelajaran 2015/2016, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kemampuan membandingkan teks laporan hasil observasi dengan
teks deskrispsi oleh siswa kelas X SMA Negeri 2 Medan tahun
pembelajaran 2015/2016 sebelum penerapan model Explicit
Instruction masuk ke dalam kategori kurang dengan nilai rata-rata
yaitu 49,06.
2. Kemampuan membandingkan teks laporan hasil observasi dengan
teks deskrispsi oleh siswa kelas X SMA Negeri 2 Medan tahun
pembelajaran 2015/2016 setelah penerapan model Explicit
Instruction masuk ke dalam kategori baik dengan nilai rata-rata
yaitu 70,26.
3. Model Explicit Instruction berpengaruh dalam kemampuan
membandingkan teks laporan hasil observasi dengan teks
deskrispsi oleh siswa kelas X SMA Negeri 2 Medan tahun
pembelajaran 2015/2016. Hasil tersebut diperoleh setelah t 0

77

78

4. dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikansi 5% dengan
df=n-1, df= 30-1 = 29. Karena t0 yang diperoleh lebih besar dari
tabel yaitu 13,09 > 2,04 maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan
hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini membuktikan bahwa
penerapan model Explicit Instruction berpengaruh positif terhadap
kemampuan membandingkan teks laporan hasil observasi dengan
teks deskrispsi.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari
penelitian ini diuraikan beberapa saran :
1. Model Explicit instruction memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap Kemampuan membandingkan teks laporan hasil observasi
dengan teks deskrispsi oleh siswa kelas X SMA Negeri 2 Medan
tahun pembelajaran 2015/2016
Indonesia

hendaknya

dapat

Oleh karena itu, guru bahasa
menerapkan

model

ini

untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam membandingkan teks
laporan hasil observasi dengan teks deskrispsi.
2. Para siswa perlu meningkatkan minat dan perhatian terhadap
pembelajaran membandingkan teks, khususnya teks laporan hasil
observasi

dengan teks deskripsi. Hal itu berguna untuk

meningkatkan kemampuan intelektual.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjut oleh peneliti lain guna
memberi masukan bagi dunia pendidikan khususnya dalam
meningkatkan kemampuan siswa dalam membandingkan teks
laporan hasil observasi dengan teks deskripsi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur PenelitianSuatuPendekatanPraktis. Jakarta:
RinekaCipta.
Arnita. 2013. Pengantar Statistika. Bandung: Citapustaka Media Perintis.
Dalman.2014. Jakarta: Pt Raja Grafindo Prasada
Depdiknas. 2008.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:PT Gramadia Pustaka
Utama.
Gulo.2008.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Jakarta:
Depdikbud.
Jauhar . 2011. Penerapan metode pembelajaran Explicit instruction. Jakarta: Y
rama Widya
Kemendikbud. 2013. Bahasa Indonesia Sebagai Ekspresi Diri dan Akademik.
Mahsun 2014. Analisis Fungsi, Struktur, dan kaidah serta Langkah Penulisannya
Jakarta: Ar- Ruzz Media
Ngalimun, 2012. Startegi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja
Presindo.
Nurulwati. 2010. Model Pembelajaran. Surabaya: Pustaka Pelajar.
Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran
Bumi Aksara

Bahasa Indonesia. Jakarta:

Shoimin,2014. Model Pembelajarn
Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.

dalam

Inovatif

Kurikulum

2013.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineke
Cipta
Sugiono. 2012. MetodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatif, Kualitatif,
dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sutikno, Sumadi 2014.
Holistica.

Metode dan Model-model Pembelajaran. Lombok:

Surakhmad,W.1982. Metodologi Pengajaran Nasional. Jakarta: Karya Aksara

79

Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu dalam teori dan praktek berbahasa.
Bandung: Angkasa.

Wideart, Pangesti. 2014. Pelaksanaan pembelajaran teks laporan hasil observasi
kelas VII SMP dan kelas SMA Kurikulum 2013 di kabupaten Purworejo.
http://ejournal.stkipacitan.ac.id/index.php/jh/article/view/ (diakses tanggal
10 januari 2016)
Muliasari,Lesenna.2015. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah
terhadap kemampuan menganalisis teks laporan hasil observasi Siswa
Kelas X SMA N 1 Sidamanik Tahun Pelajaran 2014/2015.Skripsi, Jurusan
sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Medan

80