ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT NELAYAN DI DESA DAHARI SELEBAR KECAMATAN TALAWI KABUPATEN BATUBARA.

(1)

ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

NELAYAN DI DESA DAHARI SELEBAR KECAMATAN

TALAWI KABUPATEN BATUBARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjan Pendidikan

Oleh :

ANISA NOVERITA

NIM. 3123331004

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

vii ABSTRAK

Anisa Noverita, Nim. 3123331004. Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2016

Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara.

Penelitian ini dilakukan di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat nelayan yang ada di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara yang berjumlah 443 KK. Sampel dalam penelitian ini adalah 15% dari jumlah populasi nelayan yaitu 66 KK. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah daftar wawancara. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan yaitu 42 responden (63,63%) tergolong dalam prasejahtera, 21 responden (31,81%) tergolong dalam sejahtera I, dan 3 responden (4,56%) tergolong dalam sejahtera II. Jika dikaitkan dengan Upah Minimum Batubara 2016 yaitu sebesar Rp.2.313.625 maka seluruh responden masuk dalam kategori miskin


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang teramat besar penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan kasih sayang dan berkah-Nya serta telah melapangkan hati dan pikiran, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh Gelar Sarjana bagi Mahasiswa S-1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati serta cinta kasih yang mendalam penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih teruntuk orangtuaku Alimansyah dan yang terkasih Ibunda Mariati Siti Masitoh. Terimakasih untuk kelapangan hati dan ketulusan cinta, kasih dan sayang yang kalian curahkan. Semoga yang terbaik dari Allah selalu dilimpahkan.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis menyadari banyak mengalami rintangan, namun karena bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya dapat diselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.


(7)

iv

3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan masukan pada penulis.

4. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan sekaligus selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan motivasi selama penulis menjalani perkuliahan.

5. Ibu Dra. Rosni, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi, penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya karena telah membimbing dan memberikan masukan-masukan yang berguna dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan yang telah membekali penulis dengan segudang ilmu di bangku perkuliahan. 7. Bapak Hayat Siagian selaku tata usaha Jurusan Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Medan yang telah memberikan dukungan kepada penulis. 8. Bapak Abdul Rozak, Kepala Desa Dahari Selebar yang telah memberikan

izin penelitian di Desa Dahari Selebar beserta jajaran staf-stafnya.

9. Karya kecil ini ku persembahkan kepada : Ayahanda tersayang Alimansyah dan Ibunda tercinta Siti Masitoh yang selalu memberikan dukungan baik moral maupun material, doa dan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan ini.

10. Untuk yang teristimewa adik-adik tercinta Dedi Setiadi Syahputra dan Alfito Rahmad yang selalu menjadi alasan bagi penulis untuk berjuang menjemput mimpi.


(8)

v

11. Tekhusus buat sahabatku Rizky Aprina (mak yin) yang selalau setia menemani penulis selama menjalani kehidupan sehari-hari sebagai anak kos, Santi Elfia (kumbang) yang sulit tersenyum, Fiolina Yuyun (kecik) yang telah memberi semangat dan tak lupa pula M. Erwin Syahputra yang selalu ada ketika penulis membutuhkan bantuan.

12. Teman seperjuanganku hilda, aulya, vero, uci, ica, hans, fajar, indra, ilham, debby, teguh dan teman-teman AB Ekstensi 2012 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

13. Teman-teman PPLT SMA Negeri 1 Kisaran terimakasih untuk motivasi dan semangatnya.

14. Dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca terkhusus bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Medan, September 2016 Penulis

Anisa Noverita NIM. 3123331004


(9)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis ... 8

B. Penelitian Relevan ... 8

C. Kerangka Berfikir ... 25

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampel... 31

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 31


(10)

ix

E. Teknik Analisa Data ... 34

BAB IV. DESKRIPSI WILAYAH A. Kondisi Fisik ... 35

B. Kondisi Non Fisik ... 36

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 47

B. Pembahasan ... 62

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69


(11)

x

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Komposisi Jumlah Penduduk Menurut Dusun ... 36

2. Komposisi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 38

3. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur ... 39

4. Komposisi Penduduk Menurut Suku Bangsa/Etnis... ... 40

5. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 41

6. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 42

7. Sarana Pendidikan ... 43

8. Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur ... 48

9. Distribusi Responden Berdasarkan Lama Bekerja Sebagai Nelayan ... . 48

10. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.. ... 49

11. Jumlah Tanggungan Keluarga Nelayan Di Desa Dahari Selebar... 49

12. Distribusi Pendapatan Kepala Keluarga Nelayan... ... 51

13. Distribusi Pendapatan Anggota Keluarga Nelayan... ... 52

14. Status Kepemilikan Rumah Responden... 53

15. Status Kepemilikan Kapal Nelayan... ... 53

16. Keluarga Responden Jika Sakit Pergi Ke Sarana Kesehatan... 56


(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berfikir... 30

2. Peta Kabupaten Batubara ... 45

3. Peta Kecamatan Talawi ... 46

4. Keadaan Salah Satu Rumah Responden yang kurang baik kondisinya ... 71

5. Keadaan Tempat Tinggal Salah Satu Nelayan ... 71

6. Salah Satu Responden ... 72


(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1. Gambar ... 71

2. Lembar Daftar Wawancara ... 73

3. Identitas Responden ... 78

4. Data Mentah Keadaan Sosial Ekonomi Nelayan ... 81

5. Data Keadaan Pendidikan Anak Responden Dalam Tanggungan ... 84

6. Data Mentah Status Kepemilikan Rumah dan Kapal... 87

7. Alat Tangkap Nelayan ... 89

8. Data Mentah Responden Pergi Ke Sarana Kesehatan ... 91


(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan Pembangunan Nasional adalah masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mencapai tujuan tersebut harus dikembangkan dan dikelola sumberdaya yang tersedia. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alamnya, sumberdaya alam ini memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai hal yang terkecil dalam kehidupan sehari-hari sampai yang berhubungan dengan kestabilan suatu negara. Salah satu sumberdaya alam yang dapat menunjang pembangunan adalah sumberdaya perikanan, khususnya perikanan laut.

Indonesia merupakan kawasan kepulauan (insuler regions) yang paling besar di dunia, memiliki luas sekitar enam juta mil persegi, 2/3 diantaranya berupa lautan. Perairan yang cukup luas ini memiliki potensi yang besar, tetapi pemanfaatannya masih sangat kurang. Sumberdaya yang dapat dimanfaatkan di perairan adalah sumberdaya perikanan yang dibagi menjadi dua sektor yaitu perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Untuk sektor perikanan tangkap produksinya diperoleh dari penangkapan langsung di laut lepas, sedangkan sektor perikanan budidaya produksinya diperoleh dengan membudidaya ikan dan udang di tambak.

Masyarakat nelayan yaitu suatu masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dengan mata pencaharian utama adalah memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) yang terdapat di dalam lautan, baik itu berupa ikan, udang, rumput laut, kerang-kerangan, terumbu karang dan hasil kekayaan laut lainnya. Masyarakat


(15)

2

nelayan memiliki karakteristik khusus yang membedakan mereka dari masyarakat lainnya, yaitu karakteristik yang terbentuk dari kehidupan di lautan yang sangat keras dan penuh dengan resiko, terutama resiko yang berasal dari faktor alam. Wilayah pesisir diketahui memiliki karakteristik yang unik dan memiliki keragaman potensi sumberdaya alam, baik hayati maupun non-hayati yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, laju pertambahan jumlah nelayan di Indonesia sangat pesat. Hal ini disebabkan, hasil perikanan laut merupakan sumberdaya yang besar. Namun banyak juga kendala yang dialami oleh para nelayan, sehingga hasil tangkapan yang didapat hanya sedikit. Kondisi seperti ini yang mengakibatkan nelayan menjadi miskin.

Peningkatkan kesejahteraan masyarakat merupakan hakekat pembangunan nasional. Tingkat kesejahteraan masyarakat ini mencerminkan kualitas hidup dari sebuah keluarga. Keluarga dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi berarti memiliki kualitas hidup yang lebih baik, sehingga pada akhirnya keluarga tersebut mampu untuk menciptakan kondisi yang lebih baik untuk bisa meningkatkan kesejahteraan mereka.

Kusnadi (2002:2) menyatakan kesulitan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan tradisional dipengaruhi oleh sejumlah faktor internal dan eksternal. Adapun faktor-faktornya sebagai berikut : “ Faktor internal, yakni (1) keterbatasan kualitas sumberdaya manusia; (2) keterbatasan kemampuan modal usaha dan teknologi penangkapan; (3) hubungan kerja dalam organisasi penangkapan yang seringkali kurang menguntungkan buruh; (4) kesulitan melakukan deversifikasi usaha penangkapan; (5) ketergantungan yang sangat tinggi terhadap okupasi melaut; (6) gaya hidup yang dipandang boros, sehingga


(16)

3

kurang berorientasi ke masa depan. Sedangkan, faktor eksternal yakni : (1) kebijakan pembangunan perikanan yang lebih berorientasi kepada produktifitas untuk menunjang pertumbuhan ekonomi nasional dan parsial; (2) sistem hasil pemasaran hasil perikanan yang lebih menguntungkan pedagang perantara; (3) kerusakan akan ekosistem.

Untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan yang ada di Indonesia, diperlukannya indikator yang dapat memberikan gambaran secara jelas dan tepat. Indikator dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai aspek sosial maupun ekonomi, karena kesejahteraan dapat dilihat dari kedua aspek tersebut. Masalah kesejahteraan selalu berhubungan dengan konsep kebutuhan, masyarakat nelayan/rumah tangga nelayan akan memenuhi kebutuhannya sampai terpenuhi maka barulah mereka sejahtera.

Sumatera adalah salah satu provinsi yang terletak di bagian barat Indonesia dengan potensi laut yang cukup strategis dan memiliki dua kawasan pantai yang sekaligus yakni pantai barat dengan panjang 763,43 Km dan pantai timur dengan panjang 545 Km. nelayan di sumatera terdiri dari nelayan penuh, nelayan sambilan utama, dan nelayan sambilan tambahan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012 menunjukkan, jumlah nelayan di Sumatera Utara sebanyak 2.141.714 jiwa yang terdiri dari 1.081.390 jiwa yang bekerja sebagai nelayan penuh, 850.824 jiwa bekerja sebagai nelayan sambilan utama dan sebanyak 209.500 jiwa adalah nelayan sambilan tambahan. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan dari 2.141.741 jiwa nelayan yang ada di sumatera utara ada sekitar 50% dari mereka menjadikan pekerjaan mencari ikan di laut sebagai mata pencaharian satu-satunya bagi mereka yaitu sebagai


(17)

4

nelayan penuh. Melihat potensi laut yang dimiliki daerah Sumatera Utara seharusnya dapat dijadikan sebagai jaminan bagi masyarakat nelayan untuk hidup lebih baik.

Desa Dahari Selebar adalah salah satu desa pesisir yang terdapat di Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara dengan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan sedangkan yang lainnya bekerja sebagai petani, buruh tani, tukang, pegawai, pedagang, dan tukang ojek. Nelayan di Desa Dahari Selebar ini sebagian besar besar adalah nelayan yang bekerja sebagai buruh sedangkan yang sebagai toke dan juragan hanya sebagian kecil saja. Nelayan yang terdapat di Desa Dahari Selebar memiliki latar belakang kehidupan yang ditandai dengan kemiskinan.

Berdasarkan hasil prapenelitian melalui observasi menunjukkan bahwa kemiskinan dan kondisi kualitas hidup masyarakat jauh dari baik, seperti rumah yang tidak layak huni, sanitasi dan air bersih yang buruk adalah kondisi pemukiman nelayan nelayan yang berada di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara. Hal ini akibat dari rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, lemahnya permodalan nelayan, serta karakteristik sosial budaya nelayan yang masih belum kondusif untuk kemajuan usaha.

Selain itu, ketertinggalan masyarakat pesisir dapat dilihat dari terbatasnya dalam mengakses sumber permodalan dan lemahnya infrastruktur kelembagaan sosial ekonomi masyarakat di tingkat desa. Demikian pula kultur kewirausahaan mereka masih bercorak manajemen keluarga dengan orientasi sekedar memenuhi


(18)

5

kebutuhan sehari-hari. Kondisi seperti ini membuat masyarakat pesisir semakin tertinggal. Untuk itu Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dalam kiprahnya berusaha meningkatkan pendapatan dan mengurangi beban masyarakat pesisir. Hal ini di tempuh dengan memberikan penguatan baik yang bersifat ekonomi atau kelembagaan atau pun yang bersifat sosial-budaya yang muaranya kepada peningkatan standar kesejahteraan masyarakat pesisir. Selain permodalan, jumlah tanggungan keluarga juga mempengaruhi tingkat kesejahteraan nelayan. Semakin banyak jumlah tanggungan keluarga maka semakin banyak biaya yang dikeluarkan. Hal ini mempunyai pengaruh yang negatif terhadap peningkatan kesejahteraan nelayan. Tingkat kesejahteraan adalah kemampuan dari pendapatan yang diterima untuk digunakan dalam kegiatan konsumsi yang dihitung dalam satuan rupiah.

Kehidupan dan penghidupan nelayan tergantung dari hasil laut. Kenyataan menyebutkan bahwa laut sukar mereka duga dan akibatnya menyebabkan terciptanya jumlah penghasilan yang tidak mampu mereka duga. Kehidupan nelayan selalu diungkapkan dengan keterbelakangan, baik dari segi mata pencaharian maupun cara berpikir dan sikap yang masih tradisional.

Gambaran tentang masyarakat nelayan di atas juga terjadi pada masyarakat nelayan di Desa Dahari Selebar, Kecamatan Talawai, Kabupaten Batubara yang menjadi permasalahan dalam kehidupan nelayan. Oleh karena itu melihat kondisi tersebut peneliti merasa tertarik untuk meneliti bagaimana tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara.


(19)

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah pada penelitian ini adalah tingkat perekonomian masyarakat pesisir yang masih kurang sejahtera.

C. Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan menghindari ruang lingkup permasalahan yang terlalu luas maka peneliti merasa perlu untuk membuat pembatasan masalah yang diteliti berupa tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara.

F. Manfaat Penelitian


(20)

7

1. Sebagai masukan dan pertimbangan pemerintah daerah setempat untuk

lebih mensejahterakan masyarakat di daerahnya khusunya masyarakat nelayan.

2. Sebagai bahan referensi atau bandingan bagi peneliti atau mahasiswa lain

untuk melanjutkan penelitian yang sama tapi dengan lokasi yang berbeda.

3. Menambah wawasan pengetahuan penulis tentang tingkat kesejahteraan

nelayan di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara.


(21)

67 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan diatas maka diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan yaitu dari 66 responden, 42 responden (63,63%) tergolong dalam prasejahtera, 21 responden (31,82%) tergolong dalam sejahtera I, dan 3 responden (4,56%) tergolong dalam sejahtera II. Jika dikaitkan dengan Upah Minimum Batubara 2016 yaitu sebesar Rp.2.313.625 maka seluruh responden dinyatakan miskin karena penghasilan mereka masih jauh dibawah UMK.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat dikemukakakn saran-saran sebagai berikut:

1. Dalam upaya peningkatan kesejahteraan nelayan di Desa Dahari Selebar dari tahap Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera I sebaiknya pemerintah perlu memberi dukungan baik itu modal ataupun bantuan dalam bentuk lain yang bisa didapatkan masyarakat secara langsung. 2. Perlunya respon yang cepat dari pemerintah dalam memproses bantuan

yang sudah ada agar masyarakat dapat memanfaatkannya secara langsung dan perlunya pemerataan pembagian bantuan dalam bentuk apapun.


(22)

68

3. Dalam segi pendapatan perlu disarankan kepada masyarakat nelayan untuk mengubah pola piker mereka agar tidak terpusat pada satu pekerjaan sehingga dapat menambah pendapatan mereka.

4. Pemerintah agar lebih memperhatikan dan membimbing nelayan dalam mengelola pekerjaanya agar pendapatan keluarga nelayan lebih meningkat sehingga kesejahteraan meningkat pula, memberikan sosialisasi dalam pentingnya pendidikan yang tinggi dan pentingnya penggunaan KB.


(23)

69

DAFTAR PUSTAKA

Bintarto. 1989. Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya. Ghalia Indonesia. Jakarta.

BKKBN, 2014. Pedoman Tata Cara Pencatatan Dan Pelaporan Pendataan keluarga. Sumatera Utara : Badan Koordinasi keluarga Berencana Nasional. BPS Sumut. 2013. Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sumatera Utara. Badan

Pusat Statistik. Sumatera Utara.

Everst, S. 1982. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta : CV Rajawali

Fahrudin, Adi. 2012. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung : Refika Aditama. Hendrik. 2010. Pendapatan Dan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Danau

Pulau Besar Dan Danau Bawah Di Kecamatan Dayun Kabupaten Siak Provinsi Riau. Jurnal Perikanan dan Kelautan 16,1 : 21-32. http://ejournal.unri.ac.id/index.php/JPK/article/viewFile/44/39 . (Di akses 3 mei 2016) pukul 12.50.

Kurnia, Dian Rakhma. 2012. Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Tembakau Di Desa Gaden Gandu Wetan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta : FIS UNY.

Kusnadi. 2009. Keberdayaan Nelayan dan Dinamika Ekonomi Pesisir. Jogyakarta: Ar-ruzz Media.

Marbun, Leonardo & Ika N. Krishnayanti. 2002. Masyarakat Pinggiran Yang Kian terlupakan. Medan : Jala Konpalindo.

Maryono, Tri 2011. Tingkat Kesejahteraan Penambang Minyak Tradisional di Desa Wanocolo Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Tesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta: FIS UNY.

Mubyanto, dkk. 1984. Nelayan dan Kemiskinan. Jakarta : Rajawali Press.

Nasikun. 1996. Urbanisasi dan Kemiskinan di Dunia Ketiga. PT. Tiara Wacana. Yogyakarta.

Nurhayati. 2014. Analisis Tingkat Kesejahteraan Pedagang Ikan Segar Air Tawar Di Pasar Kiaracondong.http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/04/6-Analisis-Tingkat-Kesejahteraan-Pedagang-Ikan-Segar.pdf. (Di akses 3 mei 2016) pukul 12.50.

Octarina, Lathifa. 2010. Analisis kesejahteraan Nelayan Di Kelurahan Karang Maritim Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung.


(24)

70

Prabawa, S. 1998. Sumberdaya Keluarga dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani (Studi di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Tesis (tidak diterbitkan). Fakultas pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rambe, Armaini. 2011. Alokasi Pengeluaran Rumah Tangga dan Tingkat Kesejahteraan (Kasus di Kecamatan medan Kota, Sumatera Utara). Tesis (tidak diterbitkan). Medan : Universitas Sumatera Utara.

Subri, M. 2005. Ekonomi Kelautan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sumardi. 1982. Sumber Pendapatan, Kebutuhan Pokok dan Perilaku Menyimpang. Jakarta : Rajawali.

Suyoto, Agustinus. 2004. Konsep keluarga kreatif Sebagai Alternatif Perwujudan Keluarga Yang Sejahtera Dan Mandiri Di Era Globalisasi. Esai/Artikel Pemenang Harapan II Lomba Karya Tulis Keluarga Nasional XI 2004.

BKKBN Wilayah DIY (tidak dipublikasikan).

(https://agsuyoto.files.wordpress.com diakses pada 20 April 2016, pada pukul 20.18)

Undang-Undang No. 31 Tahun 2004. Tentang perikanan.

Website http://ilmuandinformasi.blogspot.com/2013/06/teori-pendapatan.html diakses pada selasa, 03 mei 2016, pada pukul 12.48 WIB.


(1)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah pada penelitian ini adalah tingkat perekonomian masyarakat pesisir yang masih kurang sejahtera.

C. Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan menghindari ruang lingkup permasalahan yang terlalu luas maka peneliti merasa perlu untuk membuat pembatasan masalah yang diteliti berupa tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara.

F. Manfaat Penelitian


(2)

7

1. Sebagai masukan dan pertimbangan pemerintah daerah setempat untuk lebih mensejahterakan masyarakat di daerahnya khusunya masyarakat nelayan.

2. Sebagai bahan referensi atau bandingan bagi peneliti atau mahasiswa lain untuk melanjutkan penelitian yang sama tapi dengan lokasi yang berbeda.

3. Menambah wawasan pengetahuan penulis tentang tingkat kesejahteraan nelayan di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara.


(3)

67 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan diatas maka diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan yaitu dari 66 responden, 42 responden (63,63%) tergolong dalam prasejahtera, 21 responden (31,82%) tergolong dalam sejahtera I, dan 3 responden (4,56%) tergolong dalam sejahtera II. Jika dikaitkan dengan Upah Minimum Batubara 2016 yaitu sebesar Rp.2.313.625 maka seluruh responden dinyatakan miskin karena penghasilan mereka masih jauh dibawah UMK.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat dikemukakakn saran-saran sebagai berikut:

1. Dalam upaya peningkatan kesejahteraan nelayan di Desa Dahari Selebar dari tahap Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera I sebaiknya pemerintah perlu memberi dukungan baik itu modal ataupun bantuan dalam bentuk lain yang bisa didapatkan masyarakat secara langsung. 2. Perlunya respon yang cepat dari pemerintah dalam memproses bantuan

yang sudah ada agar masyarakat dapat memanfaatkannya secara langsung dan perlunya pemerataan pembagian bantuan dalam bentuk apapun.


(4)

68

3. Dalam segi pendapatan perlu disarankan kepada masyarakat nelayan untuk mengubah pola piker mereka agar tidak terpusat pada satu pekerjaan sehingga dapat menambah pendapatan mereka.

4. Pemerintah agar lebih memperhatikan dan membimbing nelayan dalam mengelola pekerjaanya agar pendapatan keluarga nelayan lebih meningkat sehingga kesejahteraan meningkat pula, memberikan sosialisasi dalam pentingnya pendidikan yang tinggi dan pentingnya penggunaan KB.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Bintarto. 1989. Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya. Ghalia Indonesia. Jakarta.

BKKBN, 2014. Pedoman Tata Cara Pencatatan Dan Pelaporan Pendataan keluarga. Sumatera Utara : Badan Koordinasi keluarga Berencana Nasional. BPS Sumut. 2013. Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sumatera Utara. Badan

Pusat Statistik. Sumatera Utara.

Everst, S. 1982. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta : CV Rajawali

Fahrudin, Adi. 2012. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung : Refika Aditama. Hendrik. 2010. Pendapatan Dan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Danau

Pulau Besar Dan Danau Bawah Di Kecamatan Dayun Kabupaten Siak Provinsi Riau. Jurnal Perikanan dan Kelautan 16,1 : 21-32. http://ejournal.unri.ac.id/index.php/JPK/article/viewFile/44/39 . (Di akses 3 mei 2016) pukul 12.50.

Kurnia, Dian Rakhma. 2012. Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Tembakau Di Desa Gaden Gandu Wetan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta : FIS UNY.

Kusnadi. 2009. Keberdayaan Nelayan dan Dinamika Ekonomi Pesisir. Jogyakarta: Ar-ruzz Media.

Marbun, Leonardo & Ika N. Krishnayanti. 2002. Masyarakat Pinggiran Yang Kian terlupakan. Medan : Jala Konpalindo.

Maryono, Tri 2011. Tingkat Kesejahteraan Penambang Minyak Tradisional di Desa Wanocolo Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Tesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta: FIS UNY.

Mubyanto, dkk. 1984. Nelayan dan Kemiskinan. Jakarta : Rajawali Press.

Nasikun. 1996. Urbanisasi dan Kemiskinan di Dunia Ketiga. PT. Tiara Wacana. Yogyakarta.

Nurhayati. 2014. Analisis Tingkat Kesejahteraan Pedagang Ikan Segar Air Tawar Di Pasar Kiaracondong.http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/04/6-Analisis-Tingkat-Kesejahteraan-Pedagang-Ikan-Segar.pdf. (Di akses 3 mei 2016) pukul 12.50.

Octarina, Lathifa. 2010. Analisis kesejahteraan Nelayan Di Kelurahan Karang Maritim Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung.


(6)

70

Prabawa, S. 1998. Sumberdaya Keluarga dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani (Studi di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Tesis (tidak diterbitkan). Fakultas pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rambe, Armaini. 2011. Alokasi Pengeluaran Rumah Tangga dan Tingkat Kesejahteraan (Kasus di Kecamatan medan Kota, Sumatera Utara). Tesis (tidak diterbitkan). Medan : Universitas Sumatera Utara.

Subri, M. 2005. Ekonomi Kelautan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sumardi. 1982. Sumber Pendapatan, Kebutuhan Pokok dan Perilaku Menyimpang. Jakarta : Rajawali.

Suyoto, Agustinus. 2004. Konsep keluarga kreatif Sebagai Alternatif Perwujudan Keluarga Yang Sejahtera Dan Mandiri Di Era Globalisasi. Esai/Artikel Pemenang Harapan II Lomba Karya Tulis Keluarga Nasional XI 2004.

BKKBN Wilayah DIY (tidak dipublikasikan).

(https://agsuyoto.files.wordpress.com diakses pada 20 April 2016, pada pukul 20.18)

Undang-Undang No. 31 Tahun 2004. Tentang perikanan.

Website http://ilmuandinformasi.blogspot.com/2013/06/teori-pendapatan.html diakses pada selasa, 03 mei 2016, pada pukul 12.48 WIB.