PENGARUH AKTIFITAS FISIK MAKSIMAL TERHADAP HITUNG JENIS LEUKOSIT PADA MAHASISWA JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN.

PENGARUH AKTIFITAS FISIK MAKSIMAL TERHADAP
HITUNG JENIS LEUKOSIT PADA MAHASISWA
JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagai Syarat-syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sains

Oleh

JAUHARI TUMANGGOR
NIM : 6103210012

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

PENGARUH AKTIFITAS FISIK MAKSIMAL TERHADAP HITUNG
JENIS LEUKOSIT PADA MAHASISWA JURUSAN ILMU
KEOLAHRAGAAN

Jauhari Tumanggor1 , Fajar Apollo Sinaga2
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktifitas fisik
maksimal terhadap hitung jenis leukosit pada mahasiswa Jurusan Ilmu
Keolahragaan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Ilmu
Keolahragaan 2014 (semester 5) yang berjumlah 29 orang dengan metodologi
eksperimen semu, yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Sampel
penelitian ini adalah 10 orang mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan A 2014
(semester 5) jurusan olahraga Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Setiap data yang didapat terlebih dulu ditentukan distribusinya dengan uji
Normalitas. Apa bila data berdistribusi normal akan dilakukan uji t berpasangan
dengan α = 0,05, untuk melihat perbedaan hitung leukosit dan hitung jenis sel
leukosit antara sebelum dan sesudah aktifitas fisik maksimal sedangkan apabila
data berdistribusi tidak normal akan dilanjutkan dengan uji non parametrik.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan hitung jenis leukosit
sebelum dan sesudah AFM, eosinofil (5,40 ±5,835 – 7,90 ± 8,975). Terjadi
peningkatan hitung jenis leukosit sebelum dan sesudah AFM, neutrofil batang
(1,40± 0,516 – 2,00 ± 1,054). Terjadi penurunan hitung jenis leukosit sebelum dan
sesudah AFM, neutrofil segmen (62,60 ± 5,680 – 41,30 ± 7,602). Terjadi
peningkatan hitung jenis leukosit sebelum dan sesudah AFM, limfosit (25,50 ±

3,779 – 42,60 ± 5,275). Terjadi peningkatan hitung jenis leukosit sebelum dan
sesudah AFM, monosit (5,10 ± 0,994 – 6,20 ± 1,932). Sedangkan hitung jenis
basofil tidak terjadi perubahan.
Aktifitas fisik maksimal dapat meningkatkan hitung jenis eosinofil,
neutrofil batang, limfosit dan monosit dan aktifitas fisik maksimal dapat
menurunkan neutrofil segmen, sedangkan hitung jenis basofil tidak ada
perubahan.
Kata Kunci : Aktifitas fisik maksimal, Hitung jenis leukosit

MAXIMUM EFFECT OF PHYSICAL ACTIVITY ON COUNT IN
STUDENTS DEPARTMENT LEUKOCYTE SPORT SCIENCE
JauhariTumanggor1 ,FajarApolloSinaga2
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of physical activity leverage
against leukocyte count in the students of the Department of Sport Science. The
population in this study were students of the Department of Sport Science 2014
(5th semester), which amounted to 29 people with a quasi-experimental
methodology, obtained by purposive sampling. The sample was 10 students of the
Department of Sport Science A 2014 (5th semester) sports department, State
University of Medan (UNIMED).

Any data obtained first distribution is determined by the normality test.
What if the normal distribution of data will be paired t-test with α = 0.05, to see
the difference in leukocyte count and leukocyte cell count before and after the
maximal physical activity while if the data distribution is not normal to be
followed by non-parametric test.
The results showed an increase in leukocyte count before and after the
AFM, eosinophils (5.40 ± 5.835 to 7.90 ± 8.975). An increase in leukocyte count
before and after the AFM, neutrophils rod (1.40 ± 0.516 to 2.00 ± 1.054). There
was a decrease leukocyte count before and after the AFM, neutrophils segment
(62.60 ± 5.680 to 41.30 ± 7.602). An increase in leukocyte count before and after
the AFM, lymphocytes (25.50 ± 3.779 to 42.60 ± 5.275). An increase in leukocyte
count before and after the AFM, monocytes (5.10 ± 0.994 to 6.20 ± 1.932). While
basophil counts do not change.
Physical activity can increase the maximum counts of eosinophils,
neutrophils rod, lymphocytes and monocytes and maximal physical activity can
lower segment neutrophils, basophils counts while no change.
Keywords: Physical activity maximum, count of leukocytes

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat
beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir
zaman, amin.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana pada program Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Medan. Judul yang penulis ajukan adalah “
Pengaruh Aktivitas Fisik Maksimal Terhadap Hitung Jenis Leukosit Pada
Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan”.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan
ini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih kepada yang
terhormat:
1.

Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, sebagai Rektor Universitas Negeri
Medan.

2.


Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Medan.

3.

Bapak Drs. Suharjo,M.Pd sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

4.

Bapak Syamsul Gultom,SKM, M.Kes sebagai Wakil Dekan II Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

5.

Bapak Drs. Mesnan,M.Kes, AIFO sebagai Wakil Dekan III Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

6.


Bapak Fajar Apollo Sinaga,S.Si, M.Si, Apt sebagai Ketua Jurusan Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

7.

Ibu Zulaini,SKM, M. Kes sebagai Sekretaris Jurusan Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Medan.

8.

Bapak Fajar Apollo Sinaga,S.Si, M.Si, Apt dan Ibu Dr. Novita Sari
Harahap,M.Kes selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Terima kasih, karena
sudah begitu banyak memberi bimbingan dan arahan bagi penulis.

9.

Ibu Dra. Rosmaini Harahap,M.Pd dan Ibu Zulaini,SKM, M. Kes selaku
Dosen Penguji I dan II.


10.

Seluruh Dosen dan Staff Pegawai di lingkungan Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

11.

Terima kasih kepada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara UPT
Laboratorium Kesehatan Daerah Medan yang telah membantu dalam
penelitian skripsi.

12.

Teristimewa Ayahandaku Alm. Musanuddin Tumanggor,SMHK dan Ibunda
Tercinta Almh. Ferial Sita Harahap,S.Ag atas jasa – jasanya, kesabaran,
do’a dan tidak pernah lelah dalam mendidik dan memberi cinta yang tulus
dan ikhlas kepada penulis semenjak kecil.

13.


Kakak, abang dan adik tercinta Atika Sari Tumanggor,S.Hi, S.Pd.I,
Muniruddin

Ritonga,SH,MH,

Jailani

Tumanggor,S.Pd,

Fadillah

Tumanggor,Am.Keb, Harmoni Tumanggor,S.Pd, yang telah banyak
memberikan support berupa materi, doa, dan tenaga dalam penyelesaian
skripsi ini.
14.

Terima kasih kepada teman – teman Jurusan Ilmu Keolahragaan Stambuk
2010 yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu.

15.


Terima kasih kepada adik – adik Stambuk 2012 dan 2014 yang telah banyak
membantu penulis dalam penelitian skripsi ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada

semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan
penulis terima dengan senang hati. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis
serahkan segalanya mudah – mudahan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
umumnya bagi kita semua.
Lubuk Pakam, Januari 2017
Penulis

JAUHARI TUMANGGOR
6103210012

DAFTAR ISI

ABSTRAK...................................................................................................

i


KATA PENGANTAR .................................................................................

ii

DAFTAR ISI ...............................................................................................

v

DAFTAR TABEL .......................................................................................

vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................

viii

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

ix


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................

1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................

4

C. Pembatasan Masalah .....................................................................

4

D. Rumusan Masalah ........................................................................

4

E. Tujuan Penelitian ..........................................................................

5

F. ManfaatPenelitian .........................................................................

5

BAB II LANDASAN TEORITIS ...............................................................

6

A. Kerangka Teoritis .........................................................................

6

B. Kerangka Berfikir .........................................................................

25

C. Hipotesis .......................................................................................

26

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................

27

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................

27

B. Populasi dan Sampel .....................................................................

27

C. Definisi Operasional .....................................................................

28

D. Metode Penelitian .........................................................................

29

E. Desain Penelitian ..........................................................................

30

F. Instrumen Penelitian ......................................................................

31

G. Teknik Analisis Data ....................................................................

36

BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................

37

A. Deskripsi Data Penelitian ..............................................................

37

B. Uji Persyaratan Analisis ................................................................

41

C. Uji Hipotesis .................................................................................

43

D. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................

47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................

50

A. Kesimpulan .................................................................................

50

B. Saran ............................................................................................

50

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

52

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Struktur Kimia Radikal Bebas ...................................................

9

Gambar 2.2 Proses Terbentuknya Radikal Bebas..........................................

11

Gambar 2.3 Proses Pembentukan Sel Darah .................................................

14

Gambar 2.4 Sel Darah Putih (Leukosit) ........................................................

18

Gambar 2.5 Jenis-Jenis Leukosit ..................................................................

23

Gambar 3.1 Desain Penelitian ......................................................................

30

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Susunan Darah .............................................................................

13

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ...................................................................

29

Tabel 4.1 Data Eosinophil ............................................................................

37

Tabel 4.2 Data Neutrofil Batang ...................................................................

38

Tabel 4.3 Data Neutrofil Segmen .................................................................

39

Tabel 4.4 Data Limposit ...............................................................................

40

Tabel 4.5 Data Monosit ................................................................................

41

Tabel 4.6 Tabel Uji Normalitas Data Eosinophil ..........................................

41

Tabel 4.7 Tabel Uji Normalitas Data N.Batang ............................................

42

Tabel 4.8 Tabel Uji Normalitas Data N.Segmen ...........................................

42

Tabel 4.9 Tabel Uji Normalitas Data Limposit .............................................

43

Tabel 4.10 Tabel Uji Normalitas Data Monosit ............................................

43

Tabel 4.11 Uji Wilcoxon Data Eosinophil ...................................................

44

Tabel 4.12 Uji Wilcoxon data N.Batang ......................................................

44

Tabel 4.13 Uji t data N.Segmen...................................................................

45

Tabel 4.14 Uji t data Limposit .....................................................................

46

Tabel 4.15 Uji t data Monosit ......................................................................

46

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
1.

2.

3.

4.

5.

Perhitungan Statistik Data Eosinophil Sebelum Dan Sesudah Aktivitas
Fisik Maksimal ......................................................................................

54

Perhitungan Statistik Data Neutrofil Batang Sebelum Dan Sesudah
Aktivitas Fisik Maksimal .......................................................................

57

Perhitungan Statistik Data Neutrofil Segmen Sebelum Dan Sesudah
Aktivitas Fisik Maksimal .......................................................................

60

Perhitungan Statistik Data Limposit Sebelum Dan Sesudah Aktivitas
Fisik Maksimal ......................................................................................

63

Perhitungan Statistik Data Monosit Sebelum Dan Sesudah Aktivitas
Fisik Maksimal ......................................................................................

66

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah
Aktifitas fisik merupakan segala sesuatu aktifitas yang menggerakkan fisik

atau tubuh kita. Dari aktifitas fisik juga memiliki manfaat yang sangat beragam
dan mungkin bisa dikatakan tidak memiliki batas. Misalnya saja pada saat orang
melakukan aktifitas fisik yaitu olah raga orang tersebut memiliki tujuan agar
berat badan masih bisa dijaga dengan seimbang.
Kapasitas kemampuan fisik dapat diperbaiki dengan melakukan latihan
sesuai intensitas, durasi, dan frekuensi. Latihan juga dapat meningkatkan sistem
imun pada orang dewasa dan mempengaruhi leukosit. Leukosit berperan dalam
sistem pertahanan tubuh. Jumlah leukosit perifer dapat menjadi sumber informasi
untuk diagnostik dan prognosa serta gambaran adanya kerusakan organ dan
pemulihan setelah latihan fisik yang berat. Jumlah leukosit sebanding dengan
intensitas kerja dan durasi latihan, tidak tergantung pada jenis kelamin dan tingkat
kebugaran subjek (Sodique et al .,2000).
Aktifitas fisik maksimal dapat memicu terjadinya ketidakseimbangan antara
produksi radikal bebas dan sistem pertahanan antioksidan tubuh, yang dikenal
sebagai stress oksidatif. Selama aktifitas fisik, konsumsi oksigen seluruh tubuh
meningkat sampai 20 kali, sedangkan konsumsi oksigen pada serabut otot
diperkirakan meningkatnya produksi radikal bebas yang dapat menyebabkan
kerusakan sel. Stres oksidatif dapat berakibat terjadinya peningkatan jumlah

1

2

leukosit melebihi 10.000 sel/µ l. Peningkatan leukosit merupakan respon protektif
terhadap stress seperti invasi mikroba, aktifitas yang berat, anestesi dan
pembedahan Tortora dan Grabowski (2003) dalam (Harahap 2008).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Novita Sari Harahap (2008)
yang berjudul “Pengaruh Aktifitas Maksimal Terhadap jumlah leukosit dan
Hitung Jenis Leukosit pada Mencit Jantan”. Disimpulkan bahwa mencit yang
diberikan aktifitas fisik maksimal berupa renang sekuat-kuatnya sampai hampir
tenggelam mengalami peningkatan jumlah leukosit secara signifikan. Hal ini
terjadi dikarenakan pada saat melakukan aktifitas fisik maksimal ambilan oksigen
pada sel otot yang aktif meningkat, menimbulkan pembentukan radikal bebas
yang pada akhirnya dapat menyebabkan peningkatan jumlah leukosit. Namun
penelitian ini dilakukan kepada tikus putih, bagaimana jikalau penelitian ini
dilakukan pada manusia. Apakah hal yang sama akan terjadi? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut maka haruslah dilakukan penelitian.
Sementara itu, menurut Lianiwati (2011) dalam penelitiannya yang berjudul
“Pemberian Ekstrat Buah Naga Merah Menurunkan Kadar F2 Isoprostat pada
Tikus Putih Jantan yang Diberi Aktifitas berlebih” didapatkan bahwa aktifitas
fisik berlebih (maksimal) dapat meningkatakan stres oksidatif pada tikus jantan.
Dimana stress oksidatif dapat menyebabkan penyakit seperti proses penuaan,
infeksi, diabetes melitus. Hal ini tentunya menjadi perhatian jikalau aktifitas
berlebih dilakukan oleh manusia.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Evi Irianti (2008) yang berjudul
“Pengaruh Aktifitas Sedang Terhadap Jumlah Hitung Leukosit dan Hitung Jenis

3

Sel Leukosit Pada Orang Tidak terlatih”.. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa
aktifitas fisik sedang

yang dilakukan oleh seseorang mampu menyebabkan

peningkatkan pada leukosit. Hal ini tentu menjadi perhatian, dan bagaimana
jikalau aktifitas fisik yang diberikan adalah aktifitas fisik maksimal, bagaimana
pengaruhnya terhadap jumlah leukosit.
Manusia yang selalu berhubungan dengan aktifitas fisik tentu saja memiliki
kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan aktifitas fisik maksimal. Salah
satu bagian dari manusia yang selalu berhubungan dengan aktifitas fisik ini adalah
mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan. Seperti kita ketahui bahwa aktifitas fisik
sudah menjadi ciri khas bagi mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan, Hal yang
nyata adalah ketika mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan mengikuti mata kuliah
khususnya mata kuliah praktek. Pada saat melakukan mata kuliah praktek tersebut
ada kalanya mahasiswa tidak menyadari bahwa mereka telah melakukan aktifitas
fisik yang maksimal.. Tentu saja keadaan ini akan sangat berbahaya bagi
mahasiswa itu sendiri jika kurang pengetahuan tentang aktifitas fisik maksimal
yang suatu saat dapat menyebabkan penyakit kepada mereka.
Kurangnya perhatian ataupun kesadaran manusia khususnya mahasiswa
Jurusan Ilmu Keolahragaan bahwa aktifitas fisik maksimal dapat membahayakan
kesehatan tubuh yang pada akhirnya dapat mempengaruhi hitung jenis leukosit
dalam darah. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang ini maka peneliti
berencana melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Aktifitas Fisik
Maksimal Terhadap Hitung Jenis Leukosit Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu
Keolahragaan”.

4

B.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah

sebagai berikut:
1.

Manusia pada umumnya tidak terlepas dengan aktifitas fisik setiap harinya,
salah satunya adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan.

2.

Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan terkadang tidak menyadari bahwa
aktifitas fisik yang dilakukan adalah aktifitas fisik maksimal.

3.

Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan kurang pemahaman bahwa aktifitas
fisik maksimal dapat mempengaruhi hitung jenis leukosit.

C.

Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, latar belakang masalah, dan berbagai

pertimbangan (dari segi waktu, biaya, dan ketersediaan alat) maka pada penelitian
ini, peneliti membatasi masalah. Pada penelitian ini, hanya melihat apakah ada
pengaruh aktifitas fisik maksimal terhadap hitung jenis leukosit pada mahasiswa
Jurusan Ilmu Keolahragaan.

D.

Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu :

Apakah terdapat pengaruh aktifitas fisik maksimal terhadap hitung jenis leukosit
pada mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan?

5

E.

Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: untuk mengetahui

pengaruh aktifitas fisik maksimal terhadap hitung jenis leukosit pada mahasiswa
Jurusan Ilmu Keolahragaan.

F.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1.

Sebagai Informasi atau pertimbangan bagi atlet, maupun pelaku olahraga
bahwa aktifitas fisik maksimal dapat mempengaruhi hitung jenis leukosit
dalam darah. Dimana informasi ini dapat meningkatkan kemampuan atlet
secara maksimal untuk memperoleh prestasi yang lebih tinggi.

2.

Memberikan informasi ilmiah kepada peneliti lainnya tentang pengaruh
aktifitas fisik maksimal terhadap hitung jenis leukosit.

37

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini
adalah:
1.

Aktifitas fisik maksimal tidak berpengaruh terhadap peningkatan hitung jenis
eosinophil secara signifikan.

2.

Aktifitas fisik maksimal tidak berpengaruh terhadap peningkatan hitung jenis
neutrofil batang secara signifikan.

3.

Aktifitas fisik maksimal tidak berpengaruh terhadap peningkatan hitung jenis
neutrofil segmen secara signifikan.

4.

Aktifitas fisik maksimal tidak berpengaruh terhadap peningkatan hitung jenis
limphosit secara signifikan.

5.

Aktifitas fisik maksimal berpengaruh terhadap peningkatan hitung jenis
monosit secara signifikan.

6.

Aktifitas fisik maksimal tidak berpengaruh sama sekali terhadap peningkatan
maupun penurunan basofil.

B. Saran
1. Sebagai Informasi atau pertimbangan bagi atlet, maupun pelaku olahraga
bahwa aktifitas fisik maksimal dapat mempengaruhi hitung jenis leukosit

47

38

dalam darah. Dimana informasi ini dapat meningkatkan kemampuan atlet
secara maksimal untuk memperoleh prestasi yang lebih tinggi.
2. Kepada peneliti selanjutnya disarankan agar memperhatikan rentang waktu
pengambilan darah agar tidak terlalu jauh apabila melakukan pengembangan
penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Adliah F. (2015). Hubungan Antara Aktifitas Fisik Dengan Tingkat Vo2 Maks
Pada Mahasiswa Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin Makassar Tahun 2012. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Arikunto,S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta,
Rineka Cipta.
DEPKES,R.I (1992). Petunjuk Pemeriksaan Hematologi, Jakarta, Pusat
Laboratorium Kesehatan.
Dharma,R.,S,I. & R,R. (2007). Penilaian Hasil Pemeriksaan Hematologi Rutin.
Cermin Dunia Kedokteran.
Guyton & Hall. (1997). Fisiologi Kedokteran. Jakarta, EGC.
Harahap N.S. (2008). Pengaruh Aktifitas Fisik Maksimal Terhadap Jumlah
Leukosit Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Mencit ( Mus Musculus L )
Jantan. USU e-ropository. Medan
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta.
Lembaga pendidikan Tenaga Kependidikan
Irianti E. (2008). Pengaruh Aktifitas Sedang Terhadap Hitung Leukosit Dan
Hitung Jenis Sel Leukosit Pada Orang Tidak Terlatih. USU e-ropository.
Medan
Kiyatno. (2009). Pengaruh Aktifitas Fisik Submaksimal, Waktu Pemberian
Antioksidan Vitamin Dan Tingkat Kebugaran Terhadap Kondisi Otot.
Universitas Negeri Semarang. Semarang
Laeto A.B. (2015). Respon Akut Jumlah Leukosit Dan Hitung Jenis Leukosit Pada
Kelompok Pemain Futsal Malam Dan Pagi Di Kota Makassar.
Universitas Hasanuddin. Makassar
Liniawati V. (2011). Pemberian Ekstrak Buah Naga Merah Menurunkan Kadar
F2 Isoprostan pada Tikus Putih Jantan yang Diberi Aktivitas Berlebih.
Universitas Udayana. Denpasar Bali
Mukarromah, S.dkk. (2013). Pengaruh Latihan Aquarobik Terhadap Jumlah
Hitunh Leukosit Pada Wanita Obesitas Di Kota Semarang. Jurnal Media
Ilmu Keolahragaan Indonesia volume 3. Edisi 1 juli 2013. ISSN: 20886802

52

53

Notoatmodjo S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. P.T. Rineka
Cipta
Purnomo E. (2013). Respon Leukosit Subset, Kadar Asam Laktat, HIF-1, Dan
HSP70 Terhadap Latihan Interval Pada Atlet Sprinter Yunior Indonesia.
Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta
Pearce, E.C. (2010). Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta. P.T.
Gramedia Pustaka Utama
Sharkey B.J. (2003). Kebugaran Dan Kesehatan. Jakarta. P.T. Raja Grafindo
Persada
Sherwood, L. (1996). Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem. Jakarta, EGC.
Sudjana. (2001). Metode Statistika. Bandung. Tarsito
Supriyatna A. (2010). Hubungan Jumlah Leukosit Total Dengan Aterosklerosis
Arteri Karotis Interna Pada Pasien Paska Stroke Iskemia. Universitas
Dipenogoro. Semarang
Syaifuddin. (2009). Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan
(Edisi 2). Jakarta. Penerbit Salemba Medika
Underwood J.C.E. (1999). Patologi Umum Dan Sistematik (General And
Systematic Pathology) Alih Bahasa. Sarjadi (Volume 2, Edisi 2). Jakarta.
Penerbit Buku Kedokteran EGC