PENGARUH AKTIFITAS FISIK MAKSIMAL TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT PADA MAHASISWA JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN.

PENGARUH AKTIFITAS FISIK MAKSIMAL TERHADAP JUMLAH
LEUKOSIT PADA MAHASISWA JURUSAN
ILMU KEOLAHRAGAAN

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Sains

Oleh

RISMAN HAREFA
NIM : 6123210028

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

ABSTRAK
Risman Harefa. Nim. 6123210028 Pengaruh Aktifitas Fisik Maksimal
terhadap Jumlah Leukosit Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan.

(Pembimbing : Fajar Apollo Sinaga)
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2016
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aktifitas fisik
maksimal terhadap jumlah leukosit pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan.
Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan rancangan
penelitian one group pretest posttest. Penelitian ini dilaksanakan di stadion di
Stadion Universitas Negeri Medan (UNIMED) untuk kegiatan aktifitas fisik
maksimal dan pengukuran jumlah leukosit dilakukan di Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara UPT Laboratorium Kesehatan Daerah, Medan.
Populasi penelitian ini berjumlah 30 orang dengan jumlah sampel 10 orang
diambil dengan purposive random sampling. Pengujian terhadap pengaruh
aktifitas fisik maksimal terhadap jumlah leukosit pada Mahasiswa Jurusan Ilmu
Keolahragaan dilakukan dengan uji t pada taraf signifikansi 5% dengan Paired
Samples T-Test. Uji t dapat dilakukan apabila data dalam keadaan normal dan
homogen, sehingga sebelum uji t dilakukan maka terlebih dahulu dilakukan
persyaratan uji t yaitu uji normalitas data dan homogenitas data. Uji normalitas
menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Data juga berdistribusi homogen
sehingga tidak ada perbedaan bermakna yang ditemukan.
Hasil uji t berpasangan menunjukkan nilai p = 0,000 dengan demikian
maka ada pengaruh signifikansi aktifitas fisik maksimal terhadap jumlah leukosit

dengan ( p < 0,05 ).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aktifitas fisik maksimal dapat
mempengaruhi jumlah leukosit secara signifikan pada Mahasiswa Jurusan Ilmu
Keolahragaan.
Kata Kunci : Aktifitas Fisik Maksimal, Jumlah Leukosit

i

KATA PENGANTAR
Dengan kerendahan hati, rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, yang telah memberikan karunia dan rahmat-Nya, sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menyelesaikan program Sarjana Sains Olahraga di Universitas
Negeri Medan (UNIMED).
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung penulis baik secara moril maupun materil sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan skripsi ini. Secara khusus penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, sebagai Rektor Universitas Negeri

Medan.
2. Bapak Dr. Budi Valianto M.Pd, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd sebagai wakil Dekan I Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Syamsul Gultom, SKM, M.Kes sebagai wakil Dekan II Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, AIFO sebagai wakil Dekan III Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

ii

6. Bapak Fajar Apollo, S.Si, M.Si, Apt sebagai Ketua Jurusan Ilmu
Keolahragaan, sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi Dan Dosen Penasehat
Akademik.
7. Ibu Zulaini, SKM, M.Kes sebagai Sekretaris Jurusan Ilmu Keolahragaan.
8. Ibu dr. Novita Sari Harahap, M.Kes dan Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, AIFO
yang telah menjadi pengarah I dan II.
9. Terima kasih kepada Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan (IKOR) A
2014 yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian.
10. Ayahanda dan ibunda serta keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan
memberikan perhatian, kasih sayang, nasehat semangat dan dorongan untuk
menyelesaikan skripsi ini.
11. Seluruh staf edukatif dan admistratif FIK Universitas Negeri Medan yang
telah memberikan ilmunya kepada penulis dari awal sehingga akhir
perkuliahan.
12. Seluruh civitas akademis FIK Universitas Negeri Medan yang telah
membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
13. Rekan-rekan mahasiswa Risa Ferina Lubis, Trimarto Sigiro, Samsul Bahri
Ginting, Jonatan Munthe, Tulus Sinaga, Risna Uli Siahaan, Mangasi
malatua Sitanggang, Nila Sari Sagala, Tommy P Hutabarat, Fery Juanda,
Kristanto Nainggolan, Robby, Evan Durinho Gultom, Evan Christian
Gultom dan semua rekan-rekan IKOR stambuk 2012 yang telah banyak
membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

iii

14. Beberapa orang yang berpengaruh terhadap penulis Nelius Harefa S.Si,
Nita, Briman.

15. Adek stambuk Septiana, Winda, dan adik-adik 2014 yang telah banyak
membantu saya.
16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta
memberikan bantuan sumbangan pemikiran selama mengikuti perkuliahan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberika Rahmat-Nya atas kebaikan dan
kemurahan hati Bapak/ibu, saudara/saudari sekalian.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita
semua, khusunya bagi dunia pendidikan olahraga serta bagi siapa saja yang
membacanya.

Medan, November 2016
Penulis,

RISMAN HAREFA
6123210028

iv

DAFTAR ISI


ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 4
D. Rumusan Masalah ............................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORITIS .................................................................... 6
A. Kerangka Teoritis .......................................................................... 6
B. Kerangka Berfikir .......................................................................... 21
C. Hipotesis ........................................................................................ 22
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 23
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 23
B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 23

C. Definisi Operasional ...................................................................... 24
D. Metode Penelitian .......................................................................... 25
E. Prosedur Penelitian ....................................................................... 26
F. Instrumen Penelitian ....................................................................... 27
G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 30

v

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 31
A. Hasil ............................................................................................... 31
B. Pembahasan Penelitian .................................................................. 35
BAB V KESIMPULAN ................................................................................... 39
A. Kesimpulan .................................................................................... 39
B. Saran .............................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 40
LAMPIRAN ....................................................................................................... 42

vi

DAFTAR TABEL


Tabel 1. Susunan darah ...................................................................................... 14
Tabel 2. Rancangan penelitian ............................................................................ 25
Tabel 3. Data hasil bleep test sampel .................................................................. 31
Tabel 4. Data hasil pemeriksaan jumlah leukosit sampel sebelum dan setelah
aktifitas fisik maksimal ........................................................................ 32
Tabel 5. Rerata jumlah leukosit sebelum dan setelah aktifitas fisik maksimal ... 33
Tabel 6. Uji normalitas dan homogenitas data .................................................... 33
Tabel 7. Hasil signifikansi uji perbedaan data hasil jumlah leukosit ................. 34

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur kimia radikal bebas ............................................................. 9
Gambar 2. Proses terbentuknya radikal bebas .................................................... 11
Gambar 3. Proses terbentuknya sel darah ........................................................... 14
Gambar 4. Sel darah putih ( leukosit ) ............................................................... 16
Gambar 5. Jenis-jenis leukosit ............................................................................ 18
Gambar 6. Kerangka berfikir .............................................................................. 21

Gambar 7. Prosedur penelitian ............................................................................ 26

viii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Aktifitas fisik merupakan kegiatan yang selalu dilakukan manusia setiap
harinya. Aktifitas fisik ini bahkan telah menjadi ciri utama dari manusia. Setiap
manusia hampir dipastikan akan melakukan aktifitas fisik setiap harinya. Namun,
adakalanya manusia belum mampu memilah apa aktifitas fisik yang masih bisa
diterima oleh tubuhnya sendiri. Manusia kurang pengetahuan tentang aktifitas
fisik ini, sehingga tidak mampu membatasi dirinya sendiri.
Aktifitas fisik maksimal dapat memicu terjadinya ketidakseimbangan
antara produksi radikal bebas dan sistem pertahanan antioksidan tubuh, yang
dikenal sebagai stress oksidatif. Selama aktifitas fisik, konsumsi oksigen seluruh
tubuh meningkat sampai 20 kali, sedangkan konsumsi oksigen pada serabut otot
diperkirakan meningkatnya produksi radikal bebas yang dapat menyebabkan
kerusakan sel. Stres oksidatif dapat berakibat terjadinya peningkatan jumlah

leukosit melebihi 10.000 sel/µl. Peningkatan leukosit merupakan respon protektif
terhadap stress seperti invasi mikroba, aktifitas yang berat, anestesi dan
pembedahan Tortora dan Grabowski (2003) dalam (Harahap 2008).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Novita Sari Harahap (2008)
yang berjudul “Pengaruh Aktifitas Maksimal Terhadap jumlah leukosit dan
Hitung Jenis Leukosit pada Mencit Jantan”. Disimpulkan bahwa mencit yang

1

2

diberikan aktifitas fisik maksimal berupa renang sekuat-kuatnya sampai hampir
tenggelam mengalami peningkatan jumlah leukosit secara signifikan. Hal ini
terjadi dikarenakan pada saat melakukan aktifitas fisik maksimal ambilan oksigen
pada sel otot yang aktif meningkat, menimbulkan pembentukan radikal bebas
yang pada akhirnya dapat menyebabkan peningkatan jumlah leukosit. Namun
penelitian ini dilakukan kepada tikus putih, bagaimana jikalau penelitian ini
dilakukan pada manusia. Apakah hal yang sama akan terjadi? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut maka haruslah dilakukan penelitian.
Sementara itu, menurut Lianiwati (2011) dalam penelitiannya yang

berjudul “Pemberian Ekstrat Buah Naga Merah Menurunkan Kadar F2 Isoprostat
pada Tikus Putih Jantan yang Diberi Aktifitas berlebih” didapatkan bahwa
aktifitas fisik berlebih (maksimal) dapat meningkatakan stres oksidatif pada tikus
jantan. Dimana stress oksidatif

dapat menyebabkan penyakit seperti proses

penuaan, infeksi, diabetes melitus. Hal ini tentunya menjadi perhatian jikalau
aktifitas berlebih dilakukan oleh manusia.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Evi Irianti (2008) yang berjudul
“Pengaruh Aktifitas Sedang Terhadap Jumlah Hitung Leukosit dan Hitung Jenis
Sel Leukosit Pada Orang Tidak terlatih”.. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa
aktifitas fisik sedang

yang dilakukan oleh seseorang mampu menyebabkan

peningkatkan pada leukosit. Hal ini tentu menjadi perhatian, dan bagaimana
jikalau aktifitas fisik yang diberikan adalah aktifitas fisik maksimal, bagaimana
pengaruhnya terhadap jumlah leukosit.

3

Pada penelitian yang dilakukan oleh Laeto (2015) yang berjudul “Respon
Akut Jumlah Leukosit dan hitung Jenis Leukosit pada kelompok Pemain Futsal
malam dan Pagi di Kota Makassar” disimpulkan bahwa pemain futsal yang
bermain di pagi atau di malam hari dapat meningkatkan jumlah leukosit. Hal ini
tentu saja menjadi perhatian dikarenakan olahraga futsal sangatlah digemari dan
sering dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan. Dengan adanya
penelitian ini, mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan memperoleh suatu informasi
bahwa bermain futsal di pagi atau di malam hari dapat meningkatkan leukosit.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti bahwa ketika mahasiswa
Jurusan Ilmu Keolahragaan bermain futsal tidak terstruktur, dan sistematis.
Sehingga hal ini nantinya akan berdampak negatif bagi mahasiswa Jurusan Ilmu
keolahragaan itu sendiri.
Manusia yang selalu berhubungan dengan aktifitas fisik tentu saja
memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan aktifitas fisik
maksimal. Salah satu bagian dari manusia yang selalu berhubungan dengan
aktifitas fisik ini adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan. Seperti kita
ketahui bahwa aktifitas fisik sudah menjadi ciri khas bagi mahasiswa Jurusan
Ilmu Keolahragaan, Hal yang nyata adalah ketika mahasiswa Jurusan Ilmu
Keolahragaan mengikuti mata kuliah khususnya mata kuliah praktek. Pada saat
melakukan mata kuliah praktek tersebut ada kalanya mahasiswa tidak menyadari
bahwa mereka telah melakukan aktifitas fisik yang maksimal.. Tentu saja keadaan
ini akan sangat berbahaya bagi mahasiswa itu sendiri jika kurang pengetahuan

4

tentang aktifitas fisik maksimal yang suatu saat dapat menyebabkan penyakit
kepada mereka.
Kurangnya perhatian ataupun kesadaran manusia khususnya mahasiswa
Jurusan Ilmu Keolahragaan bahwa aktifitas fisik maksimal dapat membahayakan
kesehatan tubuh yang pada akhirnya dapat mempengaruhi jumlah leukosit dalam
darah. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang ini maka peneliti berencana
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Aktifitas Fisik Maksimal
Terhadap Jumlah Leukosit Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Manusia pada umumnya tidak terlepas dengan aktifitas fisik setiap
harinya, salah satunya adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan.
2. Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan terkadang tidak menyadari bahwa
aktifitas fisik yang dilakukan adalah aktifitas fisik maksimal.
3. Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan kurang pemahaman bahwa
aktifitas fisik maksimal dapat mempengaruhi jumlah leukosit.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, latar belakang masalah, dan berbagai
pertimbangan (dari segi waktu, biaya, dan ketersediaan alat) maka pada penelitian
ini, peneliti membatasi masalah. Pada penelitian ini, hanya melihat apakah ada

5

pengaruh aktifitas fisik maksimal terhadap jumlah leukosit pada mahasiswa
Jurusan Ilmu Keolahragaan.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah
yaitu : Apakah terdapat pengaruh aktifitas fisik maksimal terhadap jumlah
leukosit pada mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan?

E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: untuk
mengetahui pengaruh aktifitas fisik maksimal terhadap jumlah leukosit pada
mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan informasi bagi khalayak umum khususnya bagi penulis,
pelaku olahraga, dan secara khusus bagi mahasiswa Jurusan Ilmu
Keolahragaan bahwa aktifitas fisik maksimal dapat mempengaruhi jumlah
leukosit dalam darah.
2. Memberikan informasi ilmiah kepada peneliti lainnya tentang pengaruh
aktifitas fisik maksimal terhadap jumlah leukosit.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan penelitian maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Ada pengaruh aktifitas fisik maksimal terhadap peningkatan jumlah leukosit
secara signifikan. Hasil yang didapat setelah dilakukan pengujian dengan
menggunakan uji Paired Samples T-Test adalah 0,000 ( p < 0.05).

B. Saran
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pelaku olahraga secara khusus bagi
mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahrgaan untuk memperhatikan intensitas
pada saat berolahraga, memperhatikan masa pemulihan untuk menjaga
performance pelaku olahraga tersebut agar tidak sampai menurunkan
imunitas tubuh
2. Untuk dijadikan referensi atau rujukan dalam penelitian lebih lanjut
mengenai jumlah leukosit, stress oksiatif dan aktifitas fisik maksimal,
yang dimana peneliti mengontrol pola makan sampel dan aktifitas yang
dilakukan sehari-hari oleh sampel tidak begitu berbeda.

39

DAFTAR PUSTAKA

Adliah F. (2015). Hubungan Antara Aktifitas Fisik Dengan Tingkat Vo2 Maks
Pada Mahasiswa Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin Makassar Tahun 2012. Universitas Hasanuddin. Makassar
Harahap N.S. (2008). Pengaruh Aktifitas Fisik Maksimal Terhadap Jumlah
Leukosit Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Mencit ( Mus Musculus L )
Jantan. USU e-ropository. Medan
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta.
Lembaga pendidikan Tenaga Kependidikan
Irianti E. (2008). Pengaruh Aktifitas Sedang Terhadap Hitung Leukosit Dan
Hitung Jenis Sel Leukosit Pada Orang Tidak Terlatih. USU e-ropository.
Medan
Kiyatno. (2009). Pengaruh Aktifitas Fisik Submaksimal, Waktu Pemberian
Antioksidan Vitamin Dan Tingkat Kebugaran Terhadap Kondisi Otot.
Universitas Negeri Semarang. Semarang
Laeto A.B. (2015). Respon Akut Jumlah Leukosit Dan Hitung Jenis Leukosit Pada
Kelompok Pemain Futsal Malam Dan Pagi Di Kota Makassar.
Universitas Hasanuddin. Makassar
Liniawati V. (2011). Pemberian Ekstrak Buah Naga Merah Menurunkan Kadar
F2 Isoprostan pada Tikus Putih Jantan yang Diberi Aktivitas Berlebih.
Universitas Udayana. Denpasar Bali
Mukarromah, S.dkk. (2013). Pengaruh Latihan Aquarobik Terhadap Jumlah
Hitunh Leukosit Pada Wanita Obesitas Di Kota Semarang. Jurnal Media
Ilmu Keolahragaan Indonesia volume 3. Edisi 1 juli 2013. ISSN: 20886802
Notoatmodjo S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. P.T. Rineka
Cipta
Purnomo E. (2013). Respon Leukosit Subset, Kadar Asam Laktat, HIF-1, Dan
HSP70 Terhadap Latihan Interval Pada Atlet Sprinter Yunior Indonesia.
Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta
Pearce, E.C. (2010). Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta. P.T.
Gramedia Pustaka Utama

40

41

Sharkey B.J. (2003). Kebugaran Dan Kesehatan. Jakarta. P.T. Raja Grafindo
Persada
Sudjana. (2001). Metode Statistika. Bandung. Tarsito
Supriyatna A. (2010). Hubungan Jumlah Leukosit Total Dengan Aterosklerosis
Arteri Karotis Interna Pada Pasien Paska Stroke Iskemia. Universitas
Dipenogoro. Semarang
Syaifuddin. (2009). Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan
(Edisi 2). Jakarta. Penerbit Salemba Medika
Underwood J.C.E. (1999). Patologi Umum Dan Sistematik (General And
Systematic Pathology) Alih Bahasa. Sarjadi (Volume 2, Edisi 2). Jakarta.
Penerbit Buku Kedokteran EGC