Kajian Penggunaan Campuran Madu dengan Berbagai Konsentrasi Malam Lebah (Beeswax) pada Formulasi Krim Tangan dan Badan.

KAJIAN PENGGUNAAN CAMPURAN MADU DENGAN
BERBAGAI KONSENTRASI MALAM LEBAH
(BEESWAX) PADA FORMULASI KRIM
TANGAN DAN BADAN

SKRIPSI
SURLINA

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

RINGKASAN
Surlina. D14201037. 2006. Kajian Penggunaan Campuran Madu dengan
Berbagai Konsentrasi Malam Lebah (Beeswax) pada Formulasi Krim Tangan
dan Badan. Skripsi. Program Studi Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan,
Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Ir. Hotnida C. H. Siregar, MSi.
Pembimbing Anggota : Ir. B. N. Polii, SU
Krim tangan dan badan merupakan produk kosmetik yang dapat

dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan kulit sehingga kulit tetap terlihat sehat, cerah
dan tidak mudah keriput. Pelapisan yang diberikan oleh krim kosmetik berfungsi
menjaga penguapan air dan menjaga keseimbangan air kulit.
Salah satu komponen yang digunakan dalam krim tangan dan badan adalah
gliserin yang berfungsi sebagai humektan. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa
penggunakan gliserin dalam krim tangan dan badan menimbulkan kesan lengket dan
memberikan kesan hangat, sehingga menyebabkan tidak nyaman ketika krim
digunakan. Penambahan madu dalam krim tangan dan badan sebagai pengganti
gliserin karena sifat higroskopisnya yang dapat dimanfaatkan sebagai humektan.
Madu merupakan produk alami yang lebih aman digunakan dan mengandung
komponen yang bermanfaat untuk kesehatan kulit seperti gula, beberapa mineral,
protein dan anti bakteri. Keasaman yang tinggi dari madu diharapkan dapat
menurunkan pH krim tangan dan badan.
Penggunaan malam lebah dalam krim tangan dan badan diharapkan dapat
memperbaiki sifat fisik seperti stabilitas emulsi. Malam lebah juga merupakan
produk yang aman dan tidak menimbulkan iritasi kulit.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik fisik dan organoleptik
krim tangan dan badan yang menggunakan formulasi campuran madu dengan
berbagai konsentrasi malam lebah serta membandingkannya dengan krim tangan
dan badan yang berformulasi gliserin. Penelitian ini dilakukan dengan empat

perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan terdiri dari penambahan madu 10% dan
malam lebah dengan konsentrasi 0,5% 1%, 1,5% dan 2%. Rancangan percobaan
yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah. Pengaruh
peningkatan konsentrasi malam lebah dianalisis dengan sidik keragaman polinomial.
Karakteristik krim dengan penambahan madu dan malam lebah akan dibandingkan
dengan krim kontrol (formula gliserin) dengan menggunakan analisis kontras.
Peubah yang diamati meliputi: pH, stabilitas emulsi, berat jenis, dan viskositas.
Uji organoleptik yang digunakan adalah uji perbandingan jamak (Larmord,
1977) dengan menggunakan 20 panelis agak terlatih. Data dianalisis dengan sidik
ragam dan bila berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Tukey. Sifat organoleptik yang
diukur antar lain: warna, homogenitas, kesan lengket dan kesan hangat.
Penambahan malam lebah dengan konsentrasi 0,5-2% tidak berpengaruh
terhadap pH, berat jenis dan viskositas krim akan tetapi peningkatan konsentrasi
malam lebah nyata (P