Variabel Independen Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .1. Variabel Dependen

AR it = Return tidak normal abnormal retun sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t, yang telah dirumuskan pada rumus ke-9 tersebut di atas sebagai berikut : AR it = R it – ER it dimana, R it = return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke- i pada periode peristiwa ke-t E R it = return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t t 1 = awal periode observasi t 2 = akhir periode observasi CAR dihitung dengan menggunakan return windows dimulai dari –5 dan berakhir +5, yaitu lima hari sebelum tanggal pengumuman sampai lima hari setelah tanggal pengumuman. Penggunaan windows lima hari sebelum tanggal pengumuman bertujuan untuk mengantisipasi adanya kemungkinan diketahuinya informasi oleh sebagian investor sebelum informasi diumumkan, dan windows lima hari sesudah tanggal pengumuman dipertimbangkan sudah cukup untuk mengakumulasi pengaruh pengumuman laba pada harga saham sebelum harga saham dipengaruhi oleh peristiwa lain Assih, 2000.

3.3.1.2 Variabel Independen

1. Discretionary accrual DA Penelitian ini menggunakan discretionary accrual sebagai proksi ukuran manajemen laba. Discretionary accrual merupakan pengakuan laba akrual atau beban yang bebas dan tidak diatur, sebagai bagian dari kebijakan manajemen yang mencerminkan informasi privat yang diberikan oleh manajer. Penggunaan discretionary accruals sebagai proksi atas manajemen laba diukur dengan menggunakan Modified Jones Model, karena model ini mempunyai standar error dari ε it error term hasil regresi estimasi nilai total aktual yang paling kecil dibandingkan model-model yang lainnya. Dechow et al, 1995. Universitas Sumatera Utara Perhitungan dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung total laba akrual, kemudian memisahkan nondiscretionary accrual tingkat laba akrual yang wajar dan discretionary accrual tingkat laba akrual yang tidak normal. Discretionary accrual DA it merupakan selisih antara total akrual TA it dengan nondiscretionary accrual NDA it DA it = TA it - NDA it 14 Sesuai dengan rumus 5, NDA merupakan hasil perhitungan α 1 1A it-1 + β 1 ∆REV it A it-1 – ∆REC it A it-1 + β 2 PPE it A it-1 , sehingga besarnya discretionary accrual berdasarkan model estimasi Jones yang dimodifikasi dirumuskan sebagai berikut : DA it = TA it A it-1 – [ α 1 1A it-1 + β 1 ∆REV it A it-1 – ∆REC it A it-1 + β 2 PPE it A it-1 ] 15 dimana, DA it = discretionary accrual perusahaan i pada tahun t TA it = total akrual perusahaan i pada tahun t ΔREV it = pendapatan perusahaan i pada tahun t dikurangi pendapatan tahun t-1 ΔREC it = piutang perusahaan i pada tahun t dikurangi piutang tahun t-1 PPE it = aktiva tetap perusahaan i pada tahun t A it-1 = total aktiva perusahaan i tahun t-i Dari rumus 14 dan 15 tersebut di atas, maka discretionary accrual merupakan ε it error term dari hasil regresi estimasi nilai total aktual pada rumus 7 sebelumnya. Jika tidak terjadi praktek manajemen laba, maka besarnya TA = NDA, atau dengan kata lain besarnya DA = 0. Jadi nilai discretionary accrual DA mengindikasikan tingkat akrual hasil praktek manajemen laba. Rekayasa menaikkan laba income increasing discretionary accrual Universitas Sumatera Utara ditunjukkan dengan nilai DA yang positif, dan rekayasa menurunkan laba income decreasing discretionary accrual diindikasikan dengan nilai DA yang negatif. 2.Ukuran size perusahaan Sebagai dasar ukuran size suatu perusahaan digunakan total aktiva, seperti yang dilakukan oleh Trotman Bradley 1981, Ilmainir 1993, Ashari dkk 1994, Zuhroh 1996, Jin Machfoedz 1998. Selanjutnya, sampel akhir yang diperoleh akan dibagi ke dalam kelompok perusahaan besar dan kecil. Pembagian sampel ke dalam kelompok perusahaan besar dan perusahaan kecil berdasarkan nilai rata-rata dari total aset aktiva perusahaan-perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI periode 2008-2010, yaitu sebesar Rp 2,917 trilyun. Sampel yang mempunyai total aktiva di bawah nilai rata-rata tersebut dikategorikan sebagai perusahaan kecil, dan sampel yang mempunyai total aktiva di atas nilai rata-rata dikategorikan sebagai perusahaan besar. Definisi operasional variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian diringkas dalam tabel 3.1 berikut : TABEL 3.1 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Variabel Indikator Definisi Indikator Keterangan Earning Manajemen Cummulative Abnormal Return CAR Penjumlahan Selisih antara returnsesungguhnya yang terjadidengan return ekspetasi - Informasi Laba Discreationary Accrual DA Akrual tidak normal, yang merupakan -DA positf: rekayasa menaikkan laba Universitas Sumatera Utara pilihan kebijakan manajemen -DA negative: rekayasa menurunkan laba Ukuran Size perusahaan Total aktiva Jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan -perusahaan besar:total aktiva diatas nilai rata-rata aktiva perusahaan- perusahaan food and beverage di BEI -perusahaan kecil:total aktiva dibawah nilai rata- rata aktiva peruahaan food and beverage di BEI

3.4 Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Goveranance dan Motivasi Manajemen Laba Terhadap Praktik Manajemen Laba Pada Perusahaan Food And Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013

0 53 92

PENGARUH RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSIPERUBAHAN LABA ( Studi Empiris pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di BEI ).

0 1 8

PERBEDAAN REAKSI PASAR ANTARA PERUSAHAAN PERATA LABA DAN BUKAN PERATA LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 0 10

PENGARUH PERATAAN LABA TERHADAP REAKSI PASAR DAN RESIKO INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 0 12

HUBUNGAN TINDAKAN PERATAAN LABA DENGAN REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN INFORMASI LABA PERUSAHAAN HUBUNGAN TINDAKAN PERATAAN LABA DENGAN REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN INFORMASI LABA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 13

PENDAHULUAN HUBUNGAN TINDAKAN PERATAAN LABA DENGAN REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN INFORMASI LABA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 7

Pengaruh Income Smoothing terhadap Reaksi Pasar Atas Pengumuman Informasi Laba Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 26

Pengaruh Pertumbuhan Modal Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 0 8

ANALISIS HUBUNGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN INFORMASI LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DAN REAKSI INVESTOR PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI Periode Tahun 2008-2013

0 0 14

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGE YANG TERDAFTAR DI BEI PADA PERIODE TAHUN 2009-2013

0 0 16