Persamaan Regresi Uji Signifikasi Simultan

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,775 a ,866 ,830 ,57081 2,188 a. Predictors: Constant, SIZE_LN, DA_LN b. Dependent Variable: CAR_LN Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2012 Hasil uji autokorelasi diatas menunjukkan nilai R sebesar 0,775 menunjukkan bahwa koralasi yang kecil yaitu 77,5. Nilai adjust R square sebesar 0,565 atau 56,5 mengindikasikan bahwa variasi dari kedua variabel independen hanya mampu menjelaskan variabel dependen 56,5. Durbin – Watson sebesar 2,188, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5 junlah sampel 25 n dan jumlah independen 2 k=2. Oleh karena nilai DW 2,188 lebih besar dari batas du 1,546 dan kurang dari 4-1,546 4-du, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif.

4.1.3 Pengujian Hipotesi Penelitian

4.1.3.1. Persamaan Regresi

Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Universitas Sumatera Utara Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -1,470 ,368 -3,997 ,001 SIZE_LN -,841 ,156 -,776 -5,390 ,000 DA_LN -,005 ,251 -,003 -,020 ,984 a. Dependent Variable: CAR_LN Sumber : Data diolah penulis, 2012 Berdasarkan hasil analisis regresi seperti tertera pada ringkasan tabel 4.4 diatas diperoleh persamaan model regresi yang distandarkan sebagai berikut: Y=-1,470 - 0,841X 1 – -0,05X 2 + e Adapun interpretasi dari persamaan di atas adalah: 1. a = -1,470 nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel SIZE_LN, DA X 1 = X 2 = 0, maka rentabilitas yang diberikan adalah 1,470. 2. b 1 = -0,841 koefisien regresi b 1 ini menunjukkan bahwa setiap variabel SIZE_LN meningkat satu satuan, maka CAR akan bertambah 0,841 atau 84,1 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap atau ceteris paribus. 3. b 2 = -0,05 nilai parameter atau koefisien regresi b 2 menunjukkan bahwa setiap variabel DA_LN menurun satu satuan, maka CAR akan menurun sebesar 0,05 atau 0,5 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. Universitas Sumatera Utara

4.1.3.2. Uji Signifikasi Simultan

Pengujian hipotesis secara simultan dilakukan dengan uji F. Menurut Ghazali 2006:84 “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama tehadap variabel dependenterikat”. Uji F merupakan suatu untuk mengetahui apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang sihnifikan terhadap variabel dependen. Penguji ini dilakukan dengan menghitung serta membandingkan F hitung dengan F tabel yaitu ketentuan sebagai berikut: Jika F hitung F tabel dan signifikansi 5 H diterima Jika F hitung F tabel dan signifikansi 5 H a diterima Tabel 4.7 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 10,805 2 5,403 16,581 ,000 a Residual 7,168 22 ,326 Total 17,973 24 a. Predictors: Constant, DA_LN, SIZE_LN b. Dependent Variable: CAR_LN Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2012 Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS tersebut, dapat disimpulkan bahwa F hitung sebesar 16,581 dan F tabel sebesar 4,242 Universitas Sumatera Utara dengan nilai p value sebesar 0,00 jauh lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat diketahui bahwa F hitung F tabel 16,581 4,242, H a diterima dan nilai p value yaitu 0,00 0,05 artinya antara Reaksi Pasar dan Informasi Laba DA memiliki pengaruh linear terhadap Manajeman Laba CAR. Dengan kata lain, variabel-variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi jumlah CAR secara signifikan.

4.1.3.3. Uji Signifikansi Parsial

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Goveranance dan Motivasi Manajemen Laba Terhadap Praktik Manajemen Laba Pada Perusahaan Food And Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013

0 53 92

PENGARUH RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSIPERUBAHAN LABA ( Studi Empiris pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di BEI ).

0 1 8

PERBEDAAN REAKSI PASAR ANTARA PERUSAHAAN PERATA LABA DAN BUKAN PERATA LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 0 10

PENGARUH PERATAAN LABA TERHADAP REAKSI PASAR DAN RESIKO INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 0 12

HUBUNGAN TINDAKAN PERATAAN LABA DENGAN REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN INFORMASI LABA PERUSAHAAN HUBUNGAN TINDAKAN PERATAAN LABA DENGAN REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN INFORMASI LABA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 13

PENDAHULUAN HUBUNGAN TINDAKAN PERATAAN LABA DENGAN REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN INFORMASI LABA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 7

Pengaruh Income Smoothing terhadap Reaksi Pasar Atas Pengumuman Informasi Laba Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 26

Pengaruh Pertumbuhan Modal Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 0 8

ANALISIS HUBUNGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN INFORMASI LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DAN REAKSI INVESTOR PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI Periode Tahun 2008-2013

0 0 14

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGE YANG TERDAFTAR DI BEI PADA PERIODE TAHUN 2009-2013

0 0 16