Penerapan Analisis Konjoin Terhadap Preferensi Penggunaan Instant Messenger
PENERAPAN ANALISIS KONJOIN TERHADAP
PREFERENSI PENGGUNAAN INSTANT
MESSENGER
LATIFAH NUR LAILA ISTIQOMAH
DEPARTEMEN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Penerapan analisis
konjoin terhadap penggunaan instant messenger adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, April 2016
Latifah Nur Laila Istiqomah
NIM G14110037
ABSTRAK
LATIFAH NUR LAILA ISTIQOMAH. Penerapan Analisis Konjoin terhadap
Preferensi Penggunaan Instant Messenger. Dibimbing oleh INDAHWATI dan
ITASIA DINA SULVIANTI.
Pesan singkat (instant messenger) merupakan salah satu aplikasi yang
tersedia pada smartphone yang digunakan untuk berkomunikasi. Terdapat
beberapa jenis instant messenger dan fitur yang mendukung penggunanya.
Penelitian ini membahas tentang preferensi penggunaan instant messenger di
kalangan mahasiswa dengan analisis konjoin. Metode yang digunakan adalah
traditional conjoint dengan data numerik berupa rating. Hasil analisis konjoin
menunjukkan bahwa atribut yang paling dipentingkan responden adalah chat
tambahan dengan rata-rata nilai penting relatif (NPR) sebesar 27.91%, hal ini
berarti sebagian besar responden mengutamakan penggunaan instant messenger
sebagai alat komunikasi yang lebih cepat dan mudah. Atribut kedua yang
dipentingkan adalah atribut akses komputer dengan rata-rata NPR sebesar
19.53%. Atribut fitur tambahan merupakan atribut yang paling tidak dipentingkan
dengan rata-rata NPR sebesar 11.02%. Kombinasi level dari atribut yang paling
disukai responden adalah chat tambahan berupa panggilan suara dan video,
kapasitas grup obrolan kurang dari 150 kontak, jumlah karakter pesan kurang dari
2000 karakter, dapat diakses melalui komputer, memiliki fitur tambahan stiker
dan emoticon, serta dapat mengirim berkas berupa foto dan video.
Kata kunci: analisis konjoin, instant messenger, NPR, preferensi, rating
ABSTRACT
LATIFAH NUR LAILA ISTIQOMAH. Application of Conjoint Analysis on
Instant Messenger Usage Preferences. Supervised by INDAHWATI and ITASIA
DINA SULVIANTI.
Instant messenger is one of the applications available in smartphone that is
used for communicating. There are several kinds of instant messenger with
distinctive features that support users. This study discusses about the instant
messenger usage preferences using conjoint analysis. The method used is
traditional conjoint on rating as numerical data. The conjoint analysis results
showed that the most important atribut is additional chat with an average relative
importance of 27.91%, indicating that respondents use instant messenger as a
faster and easier communication tool. The second important attribute is computer
access with an average relative important of 19.53%. Additional feature is the
least important attribute with an average relative important of 11.02%.
Combination level of attributes most favored by respondents is additional chat
such as voice call and video call, group capacity of less than 150 contacts,
maximum text characters less than 2000 characters, supported computer access,
stickers and emoticons as additional feature, and the ability to send photos and
videos.
Keywords: conjoint analysis, instant messenger, preference, rating, relative
important
PENERAPAN ANALISIS KONJOIN TERHADAP
PREFERENSI PENGGUNAAN INSTANT
MESSENGER
LATIFAH NUR LAILA ISTIQOMAH
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Statistika
pada
Departemen Statistika
DEPARTEMEN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang
berjudul “Penerapan Analisis Konjoin terhadap Preferensi Penggunaan Instant
Messenger”. Penyusunan karya ilmiah ini merupakan syarat untuk mendapatkan
gelar sarjana Statistika pada Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Institutut Pertanian Bogor.
Terselesaikannya karya ilmiah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan,
motivasi, saran, dan kerja sama berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr Ir Indahwati,MSi dan Ibu Dra Itasia Dina Sulvianti,MSi selaku dosen
pembimbing, serta Ibu Cici Suhaeni,MSi selaku dosen penguji atas
bimbingan, arahan, saran, nasihat, dan perhatiannya kepada penulis hingga
karya ilmiah ini dapat terselesaikan.
2. Bapak, ibu, adik-adik, dan seluruh keluarga atas dukungan, motivasi, nasihat,
dan kasih sayang serta doa untuk penulis.
3. Seluruh dosen dan staff tata usaha Departemen Statistika IPB atas ilmu yang
telah diberikan dan segala bantuan yang diberikan selama proses penyelesaian
karya ilmiah.
4. Keluarga Perwira 43 dan Ikatan Keluarga Mahasiswa Wonosobo atas
kebersamaan, dukungan, dan doa yang telah diberikan.
5. Keluarga besar KMNU IPB khususnya KMNU 48 dan kakak-kakak alumni
yang telah memberikan kebersamaan, dukungan, semangat dan waktu dalam
membantu penyelesaian karya ilmiah ini.
6. Teman-teman Statistika 48 yang telah bersama-sama berjuang untuk lulus dan
menjadi sarjana statistika.
7. Bapak Ibu donatur Karya Salemba Empat (KSE) yang telah memberikan
beasiswa serta pelatihan selama berkuliah di IPB, serta teman-teman beaswan
KSE yang telah mendukung dan memberikan motivasinya.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
dan membutuhkan.
Bogor, April 2016
Latifah Nur Laila Istiqomah
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan Penelitian
2
METODOLOGI
2
Data
2
Metode
3
HASIL DAN PEMBAHASAN
5
Deskripsi Responden
5
Analisis Konjoin
8
SIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN
15
RIWAYAT HIDUP
21
DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
Daftar atribut dan level
Nilai kegunaan taraf dan nilai penting relatif
Statistik deskriptif NPR
Nilai kegunaan kombinasi
Statistik deskriptif nilai kegunaan seluruh responden
3
9
10
11
13
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
Persentase responden berdasarkan jenis kelamin
Frekuensi pengguna smartphone
Jumlah pengguna instant messenger
Persentase instant messenger yang paling sering digunakan
Boxplot nilai penting relatif (NPR) seluruh responden
Boxplot nilai kegunaan masing-masing kombinasi
6
6
7
7
10
12
DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
Kuesioner
Daftar kombinasi yang terpilih
Daftar peubah boneka
15
19
20
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Aplikasi instant messenger mulai ada sejak tahun 1970 dalam sistem operasi
multi user. Pada awalnya instant messenger digunakan untuk memudahkan
komunikasi antar pengguna mesin yang sama, kemudian dalam suatu jaringan
lokal, dan setelah itu antar internet. Aplikasi instant messenger merupakan
aplikasi yang terhubung dengan jaringan internet yang memungkinkan pengguna
untuk mengirim pesan secara langsung dan dalam waktu bersamaan juga dapat
mengirimkan kepada pengguna lainnya yang terhubung pada jaringan yang sama
(Bahari 2013).
Perkembangan pengiriman pesan instan berbasis GUI (Graphical User
Interface) dimulai ketika penggunaan teknologi internet online pada tahun 1990.
Komunikasi internet yang sangat berkembang pada saat itu adalah e-mail, namun
dirasakan kurang cepat dan efisien dalam mengirim pesan dan tidak bisa diketahui
orang yang dikirimi pesan sedang online atau tidak untuk segera membalas pesan.
Oleh karena itu, diciptakanlah aplikasi instant messenger yang bisa digunakan
melalui telepon genggam yang bisa mengakses internet seperti telepon pintar
(smarthphone) untuk mengatasi masalah tersebut (Riawan 2010).
Saat ini aplikasi instant messenger telah tersedia pada play store
smartphone dengan berbagai macam jenis dan fitur yang diberikan. Beberapa
jenis aplikasi instant messenger yang disediakan oleh smartphone misalnya
Whatsapp (WA), Line, Blackberry Messenger (BBM), Kakao Talk, WeChat,
Viber, dan lain-lain. Fitur yang disediakan oleh aplikasi instant messenger tidak
hanya digunakan untuk mengirim pesan singkat saja, namun dapat mengirimkan
pesan suara, pesan video, stiker, emoticon, dan sebagainya. Fungsi dan fitur dari
masing-masing jenis instant messenger yang telah disebutkan tidak jauh berbeda.
Pengguna tidak jarang menggunakan semua jenis instant messenger yang
disediakan, namun tetap ada satu yang menjadi prioritas untuk sering digunakan.
Preferensi penggunaan terhadap aplikasi instant messenger dapat diperoleh
dengan salah satu metode statistik. Preferensi konsumen adalah tindakan seorang
konsumen dalam memilih suatu produk barang atau jasa yang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan. Menurut Bilson Simamora dalam Arianty (2012)
preferensi dapat terbentuk melalui pola pikir yang didasari oleh pengalaman dan
kepercayaan turun temurun.
Metode analisis yang dapat digunakan untuk masalah tersebut adalah
analisis konjoin. Sejak pertengahan tahun 1970-an, analisis konjoin telah menarik
perhatian sebagai metode yang dapat menggambarkan keputusan konsumen
secara realistis sebagai trade-off dari banyak atribut yang terdapat pada produk
maupun jasa. Menurut Hair et al. (2010) analisis konjoin merupakan analisis
multivariate yang dikembangkan secara khusus untuk mengetahui bagaimana
perkembangan preferensi konsumen terhadap beberapa macam barang seperti
produk, jasa atau ide. Adapun beberapa tujuan analisis konjoin yaitu membantu
memilih fitur/atribut yang ditawarkan sebuah produk baru atau produk yang
2
direvisi ulang, membantu menentukan harga, memprediksi tingkat/level hasil
penjualan atau kegunaannya, dan mencoba menghasilkan sebuah konsep produk
baru (Aaker, Kumar, dan Day 2001).
Prinsip analisis konjoin dihubungkan pada percobaan tradisional yang
memiliki peubah bebas dan tak bebas. Peubah bebas atau faktor dinotasikan
dengan x, dan peubah tak bebasnya dengan y. Skala peubah bebas adalah
kategorik dan peubah tak bebasnya bisa berskala kategorik maupun numerik.
Analisis konjoin memiliki keuntungan yaitu asumsi umum tentang hubungan
antara peubah bebas dan tak bebas tidak dibutuhkan seperti normalitas, linearitas,
dan homoskedastisitas (Hair et al. 2010). Pada analisis konjoin untuk data
numerik responden akan diminta untuk menilai stimuli atau kombinasi atribut
dengan memberikan rating pada masing-masing kombinasi yang terbentuk,
sedangkan untuk data kategorik responden hanya diminta untuk memeringkat atau
me-ranking kombinasi yang ada dari yang paling disukai hingga yang tidak
disukai. Analisis konjoin sendiri memiliki 3 metode pendekatan yang digunakan
untuk mengumpulkan dan menganalisis data, yaitu traditional conjoint, adaptive
conjoint dan choice-based conjoint. Metode pendekatan yang digunakan untuk
analisis konjoin dalam penelitian ini adalah traditional conjoint dengan data yang
digunakan adalah data numerik untuk mengetahui preferensi para pengguna
instant messenger dalam memilih fitur yang ada pada aplikasi instant messenger.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan menerapkan analisis konjoin untuk mengetahui
preferensi penggunaan instant messenger dalam memanfaatkan fitur yang
tersedia.
METODOLOGI
Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang
diperoleh dari hasil survei. Survei dilaksanakan menggunakan kuesioner kepada
responden. Survei dilakukan kepada mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB)
menggunakan metode purposive sampling dengan sebelumnya melakukan
penggerombolan departemen dan angkatan untuk memperoleh unit contoh yang
lebih kecil. Proses penggerombolannya yaitu membuat 108 gerombol yang terdiri
dari 36 departemen di IPB dan tiga angkatan (2012 hingga 2014), lalu dipilih 20
gerombol secara acak dan masing-masing gerombol dipilih 10 responden.
Pemilihan responden dalam satu gerombol dilakukan secara purposive sampling
3
dengan kriteria pengguna smartphone yang menggunakan aplikasi instant
messenger. Ukuran contoh yang ditargetkan dalam penelitian ini sebanyak 200
mahasiswa.
Metode Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini terbagi dalam tiga
bagian yaitu:
A. Perancangan atribut, level, dan kombinasi
1. Atribut yang digunakan merupakan atribut-atribut yang secara umum ada
pada instant messenger seperti WA, Line, BBM, Kakao Talk, WeChat, dan Viber.
Atribut dan level diperoleh dari hasil survei pendahuluan kepada 30 mahasiswa
yang diminta untuk memilih atribut dan level yang paling penting dalam
menggunakan instant messenger. Atribut dan level yang digunakan berdasarkan
hasil survei pendahuluan adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Daftar atribut dan level
No
1.
Atribut
Chat tambahan
2.
Kapasitas grup obrolan
3.
Jumlah karakter pesan
4.
Akses komputer
5.
Fitur tambahan
6.
Pengiriman berkas
a.
b.
c.
a.
b.
a.
b.
a.
b.
a.
b.
a.
b.
Level
Panggilan suara
Panggilan video
Panggilan suara + video
< 150
≥ 150
≤ 2000 karakter
> 2000 karakter
Ya
Tidak
Emoticon
Stiker + emoticon
Foto/gambar + video
Dokumen (word, pdf, dll)
2. Penentuan kombinasi atribut dan level dilakukan oleh software, namun
sebelumnya harus menentukan metode presentasinya. Metode presentasi yang
digunakan adalah full-profile yang dinilai menggunakan rating. Pada metode fullprofile, penyusunan kombinasi melibatkan seluruh atribut yang dipresentasikan
secara terpisah. Metode full-profile ini dapat dinilai menggunakan ranking atau
rating (Adhi 2011). Atribut dan level yang digunakan dalam penelitian ini akan
membentuk sebanyak 96 kombinasi dan akan dinilai menggunakan rating.
Responden akan diminta untuk memberikan rating pada masing-masing
kombinasi, dan tidak mungkin responden bersedia memberikan rating untuk 96
kombinasi. Oleh karena itu diterapkan desain faktorial fraksional. Desain faktorial
fraksional bertujuan untuk meminimumkan jumlah kombinasi perlakuan yang
4
dicobakan. Penggunaan rancangan ini dapat menghilangkan informasi tentang
pengaruh interaksi tingkat tinggi (interaksi tiga faktor atau lebih), tetapi tidak
menghilangkan informasi tentang pengaruh utama dan interaksi tingkat rendah
(interaksi dua faktor) yang merupakan informasi penting dalam percobaan.
Berdasarkan desain, terpilih sebanyak 16 kombinasi yang dapat dilihat pada
Lampiran 2.
B.
Pengumpulan data
1. Pembuatan kuesioner yang terdiri dari karakteristik responden dan jenis
pertanyaan yang sesuai untuk analisis konjoin. Kuesioner yang digunakan dapat
dilihat pada Lampiran 1.
2. Pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa.
Penelitian ini menggunakan metode rating yaitu responden akan memberikan
penilaian berupa rating dari 1 (paling tidak disukai) hingga 10 (paling disukai)
pada masing-masing kombinasi yang tersedia. Metode rating akan menghasilkan
data numerik berupa angka-angka rating yang diberikan responden.
C.
Analisis data
Analisis konjoin dengan metode rating akan mengevaluasi setiap responden
yang ada. Apabila diperoleh 200 responden maka ada 200 hasil preferensi masingmasing responden. Hasil yang diperoleh berupa model persamaan regresi peubah
boneka, nilai kegunaan level, dan nilai penting relatif (NPR) dengan proses yang
dilakukan adalah sebagai berikut (Malhotra 2004):
1. Penentuan model dasar analisis konjoin yaitu:
��
�(�) = ∑�
�=1 ∑�=1 ��� ���
(1)
keterangan:
U(X) = nilai kegunaan total
αij
= nilai kegunaan level ke-j atribut ke-i
ni
= banyaknya level dari atribut ke-i
m
= banyaknya atribut
xij
= 1 jika level ke-j dari atribut ke- i terpilih , 0 jika selainnya.
Nilai kegunaan total dapat diduga melalui persamaan regresi peubah boneka
dengan persamaan sebagai berikut:
�
� = �0 + ∑�
�(�)
�=1 ∑�=1 ��� ���
(2)
dengan D = ni - 1 merupakan banyaknya peubah boneka pada masing-masing
atribut. Persamaan regresi peubah boneka dapat digunakan untuk memperoleh
nilai kombinasi tertinggi seluruh responden.
2. Penentuan nilai kegunaan level (Utility) dengan menduga persamaan
regresi peubah boneka berdasarkan persamaan (1) dan (2). Persamaan (2)
menghasilkan dugaan parameter yaitu b0 dan bik. Koefisien αij pada persamaan (1)
dapat diduga dengan menyelesaikan persamaan (3) dan (4):
α�� − ���� = ���
��
∑�=1
��� = 0
(3)
(4)
5
dengan j,k = 1,2,…,D. Persamaan (4) merupakan kendala tambahan yang
diperlukan agar semua koefisien α�� (i = 1, 2,….,m dan j = 1, 2,…., ni) dapat
diduga.
Misalkan ada dua atribut (m = 2) dengan banyaknya level atribut satu
sebanyak tiga (n1 = 3) dan banyaknya level atribut dua sebanyak 2 (n2 = 2), maka
sesuai persamaan (3) dan (4) atribut satu dengan n1 = 3 akan memiliki tiga
persamaan yaitu:
α11 – α13 = b11
α12 – α13 = b12
α11 + α12 + α13 = 0
Langkah eliminasi dan substitusi yang digunakan untuk menyelesaikan ketiga
persamaan tersebut akan menghasilkan nilai dugaan bagi α11, α12, α13. Untuk
atribut kedua dengan n2 = 2 akan terbentuk dua persamaan sebagai berikut:
α21 – α22 = b21
α21 + α22 = 0
Penyelesaian persamaan tersebut akan menghasilkan nilai dugaan bagi α21, α22 .
Persamaan (3) dan (4) bisa digunakan secara umum untuk berapapun jumlah
atribut dan level.
3. Penentuan NPR menggunakan rumus sebagai berikut:
�
�� = ∑��
�=1 ��
(5)
keterangan:
Wi = nilai relatif penting atribut ke-i
Ii = [max(αij) – min(αij)], untuk setiap atribut ke-i
m = banyaknya atribut
Nilai Ii merupakan selisih nilai kegunaan level (Utility) terbesar dan terkecil dari
masing-masing level.
4. Interpretasi hasil dengan melihat dari nilai NPR dan nilai kegunaan
kombinasi untuk menentukan preferensi responden. Atribut dengan nilai NPR
tertinggi merupakan atribut yang paling dipentingkan oleh responden, begitu pula
dengan nilai kombinasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Responden
Proses pengambilan data menghasilkan 198 responden dengan kriteria
mahasiswa menggunakan smartphone dan instant messenger. Banyaknya
responden laki-laki yang terpilih lebih sedikit dibandingkan perempuan, seperti
6
yang terlihat pada Gambar 1. Responden perempuan sebanyak 110 mahasiswa
atau 57% dan responden laki-laki sebanyak 88 mahasiswa atau 43% dari total
responden yang diperoleh.
laki-laki
43%
perempuan
57%
Gambar 1 Persentase responden berdasarkan jenis kelamin
Frekuensi
Berdasarkan responden yang diperoleh tidak sedikit yang memiliki
smartphone lebih dari satu, bahkan terdapat responden yang memiliki 3 jenis
telepon genggam. Merek-merek smartphone yang saat ini sedang banyak beredar
di pasaran menjadi pilihan para responden seperti Samsung, Asus, Oppo, I-phone,
dan lain-lain. Merek smartphone yang paling banyak digunakan responden adalah
Samsung yaitu 72 responden, Asus 34 responden, dan Nokia 28 responden,
sedangkan merek Xiaomi paling sedikit digunakan yaitu hanya 6 responden,
seperti terlihat pada Gambar 2. Merek Samsung merupakan merek smartphone
yang sedang populer sehingga banyak mahasiswa yang memilih menggunakan
merek ini.
80
70
60
50
40
30
20
10
0
merek smartphone
Gambar 2 Frekuensi pengguna smartphone
Responden tidak hanya menggunakan satu jenis instant messenger yang
tersedia pada smartphone. Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa jenis instant
7
messenger yang banyak digunakan adalah WA, Line, dan BBM. Hampir seluruh
responden menggunakan Line sebanyak 195 responden dan WA sebanyak 176
responden. Jenis instant messenger paling sedikit digunakan oleh responden
adalah Viber dan Chat On yang hanya 4 orang.
250
200
150
100
50
0
Gambar 3 Jumlah pengguna instant messenger
Satu jenis instant messenger yang paling sering digunakan oleh responden
ada 3 macam yaitu Line, WA, dan BBM. Line merupakan yang paling banyak
digunakan dari ketiga jenis tersebut oleh responden dalam berkomunikasi dengan
orang lain yaitu sekitar 64% dari 198 responden atau sebanyak 125 orang.
Banyaknya responden yang paling sering menggunakan Whatsapp ada 56 atau
29%, dan BBM sebanyak 14 responden atau 7%. Salah satu alasan responden
lebih banyak menggunakan Line karena sebagian besar informasi yang diperlukan
dalam hal perkuliahan dan kegiatan organisasi banyak dikomunikasikan melalui
Line.
7%
29%
WA
Line
BBM
64%
Gambar 4 Persentase instant messenger yang paling sering digunakan
Mahasiswa saat ini lebih senang menggunakan instant messenger
dibandingkan pesan biasa atau sms (short message service) sebab biaya yang
dikeluarkan lebih murah. Hal-hal lain yang mempengaruhi penggunaan instant
8
messenger seperti aplikasinya mudah, banyak teman yang menggunakan,
informasi tentang kuliah sebagian besar melalui instant messenger, dan lebih
cepat dalam penggunaannya.
Analisis Konjoin
Input data yang digunakan metode rating berupa data numerik. Responden
lebih suka dan lebih mudah memberikan penilaian atau rating untuk setiap
kombinasi yang tersedia. Rating yang digunakan pada kuesioner menggunakan
skala likert dari paling tidak disukai (1) hingga paling disukai (10), namun pada
proses analisis, rating yang digunakan adalah 1 hingga 9 sehingga responden yang
memilih rating 1 tidak dimasukkan dalam analisis. Nilai rating untuk responden
yang dapat dianalisis diubah menjadi satu angka di bawah rating tersebut seperti
nilai rating 2 diubah menjadi 1, rating 3 diubah menjadi 2, dan seterusnya hingga
rating 10 diubah menjadi rating 9. Banyaknya responden yang terpilih untuk
analisis konjoin adalah 173 mahasiswa, sedangkan sisanya 25 mahasiswa tidak
dapat di analisis karena hasil kuesioner tidak memenuhi syarat, seperti responden
memberikan nilai rating yang sama untuk semua kombinasi dan responden yang
memilih rating 1 untuk salah satu kombinasi.
Malhotra (2004) menjelaskan analisis menggunakan metode rating dapat
mengevaluasi masing-masing responden dan seluruh responden secara langsung.
Evaluasi masing-masing responden tidak terbatas jumlah responden karena satu
respoden saja sudah bisa diinterpretasikan hasilnya. Evaluasi seluruh responden
bisa menggunakan analisis tambahan seperti analisis gerombol. Penelitian ini
menghasilkan sebanyak 173 hasil analisis yang terdiri dari utility, NPR, dan nilai
kegunaan kombinasi, serta satu nilai secara keseluruhan sebagai hasil umum
seluruh responden. Hasil yang ditampilkan merupakan hasil secara umum dan
hasil analisis dari satu responden saja. Sebab akan menjadi tidak efektif bila
menampilkan seluruh hasil analisis dari masing-masing responden.
Nilai Penting Relatif (NPR) dan Nilai Kegunaan Level (Utility)
Nilai kegunaan level merupakan salah satu peubah yang membentuk model
dasar analisis konjoin. Nilai kegunaan level dapat diperoleh dengan mencari
persamaan regresi peubah boneka seperti pada persamaan (2). Peubah respon
merupakan rating dari kombinasi, sedangkan peubah bebas merupakan tujuh
peubah boneka. Nilai rating yang digunakan untuk persamaan regresi ini adalah
rating yang diberikan oleh masing-masing responden, sehingga akan diperoleh
model persamaan regresi sebanyak 173 persamaan. Salah satu model persamaan
yang terbentuk dari para responden adalah seperti pada persamaan (6) yang
berasal dari responden ke-9. Nilai koefisien determinasi yang dimiliki sebesar
0.88, yang berarti 88% keragaman dapat dijelaskan oleh model, sedangkan
sisanya 12% dijelaskan oleh faktor lain di luar model. Bentuk model pendugaan
parameter yang diperoleh sebagai berikut:
9
� = 4.428 + 0.47 �11 − 0.404 �12 + 1.029 �21 − 0.516 �31 − 0.226 �41 +
�(�)
0.052 �51 + 1.179 �61
(6)
Pada Tabel 2 menampilkan hasil nilai kegunaan level responden ke-9 karena
memiliki nilai koefisien determinasi yang terbesar. Level yang dipentingkan oleh
responden dapat diketahui berdasarkan nilai kegunaan level yang paling besar
dalam setiap atribut. Berdasakan hasil pada Tabel 2 level yang dipentingkan oleh
responden ke-9 adalah instant messenger dapat melakukan panggilan suara,
memiliki kapasitas grup obrolan kurang dari 150 kontak, jumlah karakter pesan
lebih dari 2000 karakter, tidak dapat diakses melalui komputer, memiliki fitur
tambahan berupa emoticon, serta dapat mengirim berkas berupa foto dan video.
Tabel 2 Nilai kegunaan level dan nilai penting relatif
Atribut
Chat tambahan
kapasitas grup
jumlah karakter pesan
diakses pada komputer
fitur tambahan
pengiriman berkas
Level
panggilan suara(call)
panggilan video (video)
panggilan suara + video
< 150
≥ 150
≤ 2000
> 2000
ya
Tidak
Emoticon
stiker + emoticon
foto + video
Dokumen
Utility
0.58
-0.5
-0.08
0.44
-0.44
-0.19
0.19
-0.06
0.06
0.06
-0.06
0.56
-0.56
NPR (%)
29.21%
23.60%
10.11%
3.37%
3.37%
30.34%
Berdasarkan Tabel 2 NPR terbesar terdapat pada atribut pengiriman berkas
sebesar 30.34% yang menjadi atribut paling dipentingkan oleh responden ke-9,
sedangkan atribut yang kurang dipentingkan ada dua yaitu atribut akses pada
komputer dan fitur tambahan dengan NPR sama sebesar 3.37%. Hasil untuk
responden yang lainnya sama bagian-bagiannya seperti pada responden ke-9
tersebut.
Hasil secara keseluruhan responden dapat dilihat pada grafik boxplot NPR
(Gambar 5). Pada Gambar 5 terlihat bahwa responden dalam memilih atribut
memiliki preferensi yang beragam. Keragaman NPR yang besar terjadi pada
atribut chat tambahan, akses komputer, dan pengiriman berkas, sedangkan ketiga
atribut lainnya memiliki keragaman NPR yang lebih kecil. Hal ini dapat dilihat
dari lebar kotak pada boxplot maupun nilai simpangan baku pada Tabel 3.
10
100
NPR(%)
80
60
40
20
0
at
Ch
ha
ba
t am
n
s
pa
Ka
sg
it a
u
ro
p
J
la
um
es
rp
e
t
k
ara
hk
an
pu
om
k
s
se
Ak
te r
u
Fit
r
ba
t am
n
ha
n
Pe
an
rim
gi
e
Fil
Gambar 5 Boxplot nilai penting relatif (NPR) seluruh responden
Boxplot juga dapat melihat data berbentuk simetris atau tidak. Sebaran NPR
semua atribut menjulur ke kanan, terlihat dari garis setelah Q3 yang lebih panjang
dibandingkan garis sebelum Q1, dan adanya beberapa pencilan atas. Hal ini
membuat nilai rata-rata NPR lebih besar daripada median (Tabel 3). Pada atribut
chat tambahan terlihat pencilan yang sangat tinggi yaitu NPR sebesar 100% dan
untuk atribut lainnya memiliki NPR sebesar 0%, yang berarti responden hanya
mementingkan atribut chat tambahan untuk menentukan preferensinya dalam
menggunakan instant messenger.
Tabel 3 Statistik deskriptif NPR
Simpangan
Atribut
Median
Rata-rata
Baku
Minimum Maksimum
Chat tambahan
27.58
27.91
12.99
0
100
Kapasitas grup
11.11
13.02
9.68
0
45
Jumlah karakter pesan 12.50
13.13
9.33
0
50
Akses komputer
18.18
19.53
12.36
0
50
Fitur tambahan
9.09
11.02
8.72
0
42.86
Pengiriman berkas
13.04
15.39
12.56
0
60
Berdasarkan statistik deskriptif NPR dari semua responden (Tabel 3), atribut
chat tambahan merupakan atribut yang paling dipentingkan responden dalam
menggunakan aplikasi instant messenger dengan rata-rata NPR sebesar 27.91%.
Hasil ini memberikan indikasi bahwa mahasiswa menggunakan aplikasi instant
messenger lebih sebagai alat komunikasi antar teman dan orang lain, sehingga
atribut chat tambahan yang berupa panggilan suara dan video menjadi atribut
yang paling dipentingkan oleh responden.
11
Atribut yang kedua yang dipentingkan adalah akses komputer dengan ratarata NPR sebesar 19.53%, diikuti oleh atribut pengiriman berkas (15.39%),
jumlah karakter pesan (13.13%), kapasitas grup obrolan (13.02%). Atribut fitur
tambahan memiliki rata-rata NPR terkecil (11.02%), yang berarti atribut ini paling
tidak dipentingkan oleh responden.
Nilai Kegunaan Kombinasi
Persamaan (6) dapat digunakan untuk mencari nilai kegunaan masingmasing kombinasi. Nilai kegunaan kombinasi juga akan dimiliki oleh masingmasing responden. Nilai kegunaan tiap kombinasi yaitu �, yang bisa diperoleh
dengan mengganti nilai � berupa 1 jika level yang dipilih muncul dan bernilai 0
jika level tidak muncul. Nilai kegunaan kombinasi tertinggi merupakan kombinasi
yang paling disukai.
Salah satu hasil nilai kegunaan kombinasi untuk satu responden dapat
dilihat pada Tabel 4 yang merupakan hasil nilai kegunaan kombinasi dari
responden ke-9. Kombinasi nomer 3 memiliki nilai kegunaan tertinggi yaitu 7.16
yang berarti kombinasi nomer 3 merupakan kombinasi yang paling disukai
responden ke-9. Kombinasi ini terdiri dari chat tambahan berupa panggilan suara,
memiliki kapasitas grup kurang dari 150 kontak , jumlah karakter sekali mengirim
pesan lebih dari 2000 karakter, tidak bisa diakses dari komputer, dapat mengirim
berkas berupa foto dan video, serta memiliki atribut tambahan berupa emoticon.
Nilai kegunaan terkecil adalah kombinasi 11 sebesar 3.91 yang berarti responden
ke-9 paling tidak menyukai kombinasi ini. Kombinasi 11 terdiri dari chat
tambahan berupa panggilan suara dan video, jumlah kapasitas grup lebih dari 150
kontak, jumlah karakter tiap pesan kurang dari 2000 karakter, tidak dapat diakses
melalui komputer, atribut tambahan berupa emoticon dan stiker, serta dapat
mengirim berkas berupa dokumen.
Tabel 4 Nilai kegunaan kombinasi
Kombinasi
1
2
3
4
5
6
7
8
Nilai Kegunaan
5.41
6.08
7.16
5.35
5.14
4.27
5.51
4.74
Kombinasi
9
10
11
12
13
14
15
16
Nilai Kegunaan
4.94
6.42
3.91
6.32
4.16
4.68
5.05
5.85
Nilai kegunaan kombinasi seluruh responden dapat dilihat pada Gambar 6.
Besarnya keragaman seluruh atribut cenderung sama. Keragaman nilai kegunaan
setiap kombinasi cukup besar dengan dilihat selisih antara Q3 dan Q1 mencapai
dua satuan. Nilai kegunaan kombinasi cenderung memusat diantara 5 dan 6.
12
Bentuk data dari masing-masing kombinasi simetris karena median cenderung
berada di tengah-tengah kotak dan grafik masing-masing boxplot menyerupai
grafik sebaran normal, tidak menjulur ke kanan maupun ke kiri. Namun masih
terdapat beberapa pencilan bawah yang muncul karena responden memberikan
nilai rating yang rendah terhadap kombinasi tersebut. Nilai rata-rata tidak kekar
terhadap nilai pencilan, sehingga terlihat bahwa besarnya median dan rata-rata
tidak sama. Terdapat pencilan yang unik yaitu pada kombinasi 16 saja yang
memiliki pencilan atas. Hal ini berarti ada responden yang sangat menyukai
kombinasi 16 karena nilai kegunaannya mendekati 10.
10
Nilai Kegunaan
8
6
4
2
0
m
ko
b_
14
11
_8
_5
16
13
15
_9
10
12
_6
_7
_3
_4
_2
mb omb omb omb omb omb omb omb mb_ mb_ mb_ mb_ mb_ mb_ mb_
o
k
k
k
k
k
k
k
k
ko
ko
ko
ko
ko
ko
ko
1
Gambar 6 Boxplot nilai kegunaan masing-masing kombinasi
Secara lebih jelas, analisis deskriptif untuk nilai kegunaan seluruh
responden dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan rata-rata nilai kegunaan
seluruh responden, kombinasi ke-16 merupakan kombinasi yang paling disukai
oleh responden dengan nilai kegunaan sebesar 6.05. Kombinasi 16 terdiri dari
chat tambahan berupa panggilan suara dan video, memiliki kapasitas grup kurang
dari 150 kontak , jumlah karakter pesan kurang dari 2000 karakter, bisa diakses
dari komputer, dapat mengirim berkas berupa foto dan video, serta memiliki fitur
tambahan stiker dan emoticon.
Kombinasi yang paling tidak disukai responden adalah kombinasi 15
dengan nilai kegunaan sebesar 4.79. Kombinasi ini terdiri dari chat tambahan
berupa video, jumlah kapasitas grup yang kurang dari 150 kontak, jumlah karakter
pesan lebih dari 2000 karakter, tidak dapat diakses pada komputer, memiliki fitur
tambahan berupa stiker dan emoticon, serta pengiriman berkas berupa dokumen.
13
Tabel 4 Statistik deskriptif nilai kegunaan seluruh responden
Kombinasi RataQ1
Q3
Kombinasi RataQ1
rata
rata
1
4.99
4.14
5.88
9
5.62
4.77
2
5.3
4.41
6.27
10
5.88
4.9
3
5.03
3.99
6.14
11
5.46
4.72
4
5.68
4.92
6.59
12
5.7
4.82
5
5.51
4.79
6.37
13
5.96
4.91
6
5.31
4.37
6.35
14
5.47
4.61
7
5.17
4.19
6.12
15
4.79
3.91
8
4.97
3.95
5.98
16
6.05
5.04
Q3
6.5
6.86
6.36
6.62
6.96
6.54
5.79
7.03
SIMPULAN
Preferensi mahasiswa terhadap aplikasi instant messenger dipengaruhi oleh
atribut chat tambahan yang memiliki NPR tertinggi sebesar 27.91%, selanjutnya
atribut akses instant messenger pada komputer dengan NPR 19.53%, sedangkan
atribut yang kurang dipentingkan adalah fitur tambahan dengan NPR sebesar
11.02%. Kombinasi level yang paling disukai oleh responden adalah kombinasi
nomer 16 yaitu chat tambahan berupa panggilan suara dan video, memiliki
kapasitas grup kurang dari 150 kontak, jumlah karakter sekali mengirim pesan
kurang dari 2000 karakter, bisa diakses dari komputer, dapat mengirim berkas
berupa foto dan video, serta memiliki atribut tambahan stiker dan emoticon.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker DA, Kumar V, Day GS. 2001. Marketing Research. Seventh Edition. New
Jersey (US) : John Wiley & Sons.
Adhi AA, Safitri D. 2011. Analisis Konjoin Full-Profile untuk Mengetahui
Feature Telepon Selular yang Ideal Dipasarkan di Kecamatan Banyumanik
Semarang. Prosiding seminar nasional statistika UNDIP. ISBN: 978-979097-142-4.
Arianty D, Rohmana Y. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi
konsumen provider indosat di perguruan tinggi negeri kota Bandung. Jurnal
Sains dan Terapan UPI.7(2):3-4
Bahari BS. 2013. Perkembangan Aplikasi-Aplikasi Instant Messaging. [Internet].
[diunduh
pada
5
Desember
2015].
Tersedia
pada:
14
http://www.hermantolle.com/class/2013/09/perkembangan-aplikasiaplikasi-instant-messaging/
Hair JF, Anderson RE, Tatham RL, Black WC. 2010. Multivariate Data Analysis
A Global Perspective Seventh Edition. New Jersey (USA) : Pearson
Prentice-Hall International.
Malhotra NK. 2004. Marketing Research an Applied Orientation. Ed ke-4. New
Jersey (US) : Pearson Educational International.
Riawan HF. 2010. Perancangan Program Instant Messenger untuk Komunikasi
Administrator dan Pelanggan di Solo Movie Surakarta [Skripsi]. Universitas
Sebelas Maret.
15
Lampiran 1 Kuesioner
Kuesioner penelitian preferensi mahasiswa S1 IPB terhadap fitur-fitur pada
aplikasi instant messenger
Responden yang terhormat, saya Latifah Nur Laila Istiqomah departemen
Statistika angkatan 48 sedang melakukan survei untuk Tugas Akhir yang
berjudul Penerapan Analisis Konjoin terhadap Preferensi Penggunaan Instant
Messenger. Aplikasi Instant messenger seperti Whatsapp, Line, Kakao talk,
BBM, dsb. Namun untuk twitter, instagram, path, dan facebook tidak
termasuk instant messenger. Oleh karena itu, saya mohon kesediaan
Saudara/i untuk mengisi kuesioner di bawah ini dengan sebaik-baiknya dan
sejujur-jujurnya.
KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama
: …………………………………..……..
2. Jenis kelamin
:
3. Departemen/angkatan
: …………………………………………
4. Usia
: …….tahun
5. No telepon
: …………………………………………
6. Uang saku per bulan :
≤ Rp 500.000,00
laki-laki
perempuan
> Rp 500.000,00 - ≤ Rp 1.000.000,00
> Rp 1.000.000,00 - ≤ Rp 1.500.000,00
> Rp 1.500.000,00
7. Sumber pendapatan :
Orang tua
Beasiswa
Penghasilan sendiri
DAFTAR PERTANYAAN
1. Jumlah HP yang anda punya :
1
2
>2
2. Merk HP dan seri yang anda gunakan : …………………………………………
……………………………………………………………………………………..
3. Pilih jenis aplikasi instant messenger yang anda gunakan (boleh lebih dari 1)
Whatsapp
Line
BBM
Kakao talk
WeChat
Viber
Chat On
QQ
FB messenger
Lainnya………..
16
4. Jenis instant messenger yang paling sering anda gunakan yaitu…………….
5. Alasan anda menggunakan aplikasi yang dipilih ……………………………
RATING
6. Berikut adalah kombinasi atribut yang dapat dimiliki oleh suatu aplikasi instant
messenger. Berikan rating dalam skala 1 sampai 10 ( 1=sangat tidak suka ,
hingga 10=sangat suka) terhadap kombinasi atribut tersebut. (berikan tanda
silang, X, pada angka yang anda pilih)
No.
A
B
C
Kombinasi atribut
Chat tambahan : panggilan suara (call)
Kapasitas grup chat : < 150
Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : tidak
Fitur tambahan : Stiker dan emoticon
Pengiriman berkas : dokumen
Chat tambahan : panggilan suara (call)
Kapasitas grup chat : ≥ 150
Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : tidak
Fitur tambahan : Stiker + emoticon
Pengiriman berkas : foto+video
Chat tambahan : panggilan suara (call)
Kapasitas grup chat : < 150
Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : tidak
Fitur tambahan : emoticon
Pengiriman berkas : foto+video
Skala rating
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
D
Chat tambahan : panggilan suara (call)
Kapasitas grup chat : ≥ 150
Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : ya
Fitur tambahan : emoticon
Pengiriman berkas : foto+video
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
E
Chat tambahan : panggilan suara +video
Kapasitas grup chat : ≥ 150
Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : tidak
Fitur tambahan : emoticon
Pengiriman berkas : foto + video
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
17
Skala rating
No.
Kombinasi atribut
F
Chat tambahan : panggilan video
Kapasitas grup chat : < 150
Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : Ya
Fitur tambahan : Stiker + emoticon
Pengiriman berkas : dokumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
G
Chat tambahan : panggilan suara +video
Kapasitas grup chat : < 150
Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : tidak
Fitur tambahan : emoticon
Pengiriman berkas : dokumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
H
Chat tambahan : panggilan video
Kapasitas grup chat : ≥ 150
Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : tidak
Fitur tambahan : emoticon
Pengiriman berkas : foto + video
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I
Chat tambahan : panggilan video
Kapasitas grup chat : ≥ 150
Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : tidak
Fitur tambahan : emoticon
Pengiriman berkas : foto + video
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
J
Chat tambahan : panggilan suara + video
Kapasitas grup chat : < 150
Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : Ya
Fitur tambahan : emoticon
Pengiriman berkas : foto + video
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
K
Chat tambahan : panggilan suara + video
Kapasitas grup chat : ≥ 150
Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : tidak
Fitur tambahan : Stiker + emoticon
Pengiriman berkas : dokumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
L
Chat tambahan : panggilan suara
Kapasitas grup chat : < 150
Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : Ya
Fitur tambahan : Stiker + emoticon
Pengiriman berkas : foto + video
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
18
No.
M
N
Kombinasi atribut
Chat tambahan : panggilan suara + video
Kapasitas grup chat : ≥ 150
Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : ya
Fitur tambahan : Stiker + emoticon
Pengiriman berkas : dokumen
Chat tambahan : panggilan suara (call)
Kapasitas grup chat : ≥ 150
Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : tidak
Fitur tambahan : Stiker + emoticon
Pengiriman berkas : dokumen
Skala rating
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
O
Chat tambahan : panggilan video
Kapasitas grup chat : < 150
Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : tidak
Fitur tambahan : Stiker + emoticon
Pengiriman berkas : dokumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
P
Chat tambahan : panggilan suara + video
Kapasitas grup chat : < 150
Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : ya
Fitur tambahan : Stiker + emoticon
Pengiriman berkas : foto + video
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
19
Lampiran 2 Daftar kombinasi yang terpilih
No
Chat
Kapasitas
grup
Jumlah
karakter pesan
Akses
Pc
1
Call
=150
2000
>2000
=150
2000
>2000
Ya
Ya
15
Video
2000
Tidak
16
Call+video
PREFERENSI PENGGUNAAN INSTANT
MESSENGER
LATIFAH NUR LAILA ISTIQOMAH
DEPARTEMEN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Penerapan analisis
konjoin terhadap penggunaan instant messenger adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, April 2016
Latifah Nur Laila Istiqomah
NIM G14110037
ABSTRAK
LATIFAH NUR LAILA ISTIQOMAH. Penerapan Analisis Konjoin terhadap
Preferensi Penggunaan Instant Messenger. Dibimbing oleh INDAHWATI dan
ITASIA DINA SULVIANTI.
Pesan singkat (instant messenger) merupakan salah satu aplikasi yang
tersedia pada smartphone yang digunakan untuk berkomunikasi. Terdapat
beberapa jenis instant messenger dan fitur yang mendukung penggunanya.
Penelitian ini membahas tentang preferensi penggunaan instant messenger di
kalangan mahasiswa dengan analisis konjoin. Metode yang digunakan adalah
traditional conjoint dengan data numerik berupa rating. Hasil analisis konjoin
menunjukkan bahwa atribut yang paling dipentingkan responden adalah chat
tambahan dengan rata-rata nilai penting relatif (NPR) sebesar 27.91%, hal ini
berarti sebagian besar responden mengutamakan penggunaan instant messenger
sebagai alat komunikasi yang lebih cepat dan mudah. Atribut kedua yang
dipentingkan adalah atribut akses komputer dengan rata-rata NPR sebesar
19.53%. Atribut fitur tambahan merupakan atribut yang paling tidak dipentingkan
dengan rata-rata NPR sebesar 11.02%. Kombinasi level dari atribut yang paling
disukai responden adalah chat tambahan berupa panggilan suara dan video,
kapasitas grup obrolan kurang dari 150 kontak, jumlah karakter pesan kurang dari
2000 karakter, dapat diakses melalui komputer, memiliki fitur tambahan stiker
dan emoticon, serta dapat mengirim berkas berupa foto dan video.
Kata kunci: analisis konjoin, instant messenger, NPR, preferensi, rating
ABSTRACT
LATIFAH NUR LAILA ISTIQOMAH. Application of Conjoint Analysis on
Instant Messenger Usage Preferences. Supervised by INDAHWATI and ITASIA
DINA SULVIANTI.
Instant messenger is one of the applications available in smartphone that is
used for communicating. There are several kinds of instant messenger with
distinctive features that support users. This study discusses about the instant
messenger usage preferences using conjoint analysis. The method used is
traditional conjoint on rating as numerical data. The conjoint analysis results
showed that the most important atribut is additional chat with an average relative
importance of 27.91%, indicating that respondents use instant messenger as a
faster and easier communication tool. The second important attribute is computer
access with an average relative important of 19.53%. Additional feature is the
least important attribute with an average relative important of 11.02%.
Combination level of attributes most favored by respondents is additional chat
such as voice call and video call, group capacity of less than 150 contacts,
maximum text characters less than 2000 characters, supported computer access,
stickers and emoticons as additional feature, and the ability to send photos and
videos.
Keywords: conjoint analysis, instant messenger, preference, rating, relative
important
PENERAPAN ANALISIS KONJOIN TERHADAP
PREFERENSI PENGGUNAAN INSTANT
MESSENGER
LATIFAH NUR LAILA ISTIQOMAH
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Statistika
pada
Departemen Statistika
DEPARTEMEN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang
berjudul “Penerapan Analisis Konjoin terhadap Preferensi Penggunaan Instant
Messenger”. Penyusunan karya ilmiah ini merupakan syarat untuk mendapatkan
gelar sarjana Statistika pada Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Institutut Pertanian Bogor.
Terselesaikannya karya ilmiah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan,
motivasi, saran, dan kerja sama berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr Ir Indahwati,MSi dan Ibu Dra Itasia Dina Sulvianti,MSi selaku dosen
pembimbing, serta Ibu Cici Suhaeni,MSi selaku dosen penguji atas
bimbingan, arahan, saran, nasihat, dan perhatiannya kepada penulis hingga
karya ilmiah ini dapat terselesaikan.
2. Bapak, ibu, adik-adik, dan seluruh keluarga atas dukungan, motivasi, nasihat,
dan kasih sayang serta doa untuk penulis.
3. Seluruh dosen dan staff tata usaha Departemen Statistika IPB atas ilmu yang
telah diberikan dan segala bantuan yang diberikan selama proses penyelesaian
karya ilmiah.
4. Keluarga Perwira 43 dan Ikatan Keluarga Mahasiswa Wonosobo atas
kebersamaan, dukungan, dan doa yang telah diberikan.
5. Keluarga besar KMNU IPB khususnya KMNU 48 dan kakak-kakak alumni
yang telah memberikan kebersamaan, dukungan, semangat dan waktu dalam
membantu penyelesaian karya ilmiah ini.
6. Teman-teman Statistika 48 yang telah bersama-sama berjuang untuk lulus dan
menjadi sarjana statistika.
7. Bapak Ibu donatur Karya Salemba Empat (KSE) yang telah memberikan
beasiswa serta pelatihan selama berkuliah di IPB, serta teman-teman beaswan
KSE yang telah mendukung dan memberikan motivasinya.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
dan membutuhkan.
Bogor, April 2016
Latifah Nur Laila Istiqomah
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan Penelitian
2
METODOLOGI
2
Data
2
Metode
3
HASIL DAN PEMBAHASAN
5
Deskripsi Responden
5
Analisis Konjoin
8
SIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN
15
RIWAYAT HIDUP
21
DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
Daftar atribut dan level
Nilai kegunaan taraf dan nilai penting relatif
Statistik deskriptif NPR
Nilai kegunaan kombinasi
Statistik deskriptif nilai kegunaan seluruh responden
3
9
10
11
13
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
Persentase responden berdasarkan jenis kelamin
Frekuensi pengguna smartphone
Jumlah pengguna instant messenger
Persentase instant messenger yang paling sering digunakan
Boxplot nilai penting relatif (NPR) seluruh responden
Boxplot nilai kegunaan masing-masing kombinasi
6
6
7
7
10
12
DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
Kuesioner
Daftar kombinasi yang terpilih
Daftar peubah boneka
15
19
20
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Aplikasi instant messenger mulai ada sejak tahun 1970 dalam sistem operasi
multi user. Pada awalnya instant messenger digunakan untuk memudahkan
komunikasi antar pengguna mesin yang sama, kemudian dalam suatu jaringan
lokal, dan setelah itu antar internet. Aplikasi instant messenger merupakan
aplikasi yang terhubung dengan jaringan internet yang memungkinkan pengguna
untuk mengirim pesan secara langsung dan dalam waktu bersamaan juga dapat
mengirimkan kepada pengguna lainnya yang terhubung pada jaringan yang sama
(Bahari 2013).
Perkembangan pengiriman pesan instan berbasis GUI (Graphical User
Interface) dimulai ketika penggunaan teknologi internet online pada tahun 1990.
Komunikasi internet yang sangat berkembang pada saat itu adalah e-mail, namun
dirasakan kurang cepat dan efisien dalam mengirim pesan dan tidak bisa diketahui
orang yang dikirimi pesan sedang online atau tidak untuk segera membalas pesan.
Oleh karena itu, diciptakanlah aplikasi instant messenger yang bisa digunakan
melalui telepon genggam yang bisa mengakses internet seperti telepon pintar
(smarthphone) untuk mengatasi masalah tersebut (Riawan 2010).
Saat ini aplikasi instant messenger telah tersedia pada play store
smartphone dengan berbagai macam jenis dan fitur yang diberikan. Beberapa
jenis aplikasi instant messenger yang disediakan oleh smartphone misalnya
Whatsapp (WA), Line, Blackberry Messenger (BBM), Kakao Talk, WeChat,
Viber, dan lain-lain. Fitur yang disediakan oleh aplikasi instant messenger tidak
hanya digunakan untuk mengirim pesan singkat saja, namun dapat mengirimkan
pesan suara, pesan video, stiker, emoticon, dan sebagainya. Fungsi dan fitur dari
masing-masing jenis instant messenger yang telah disebutkan tidak jauh berbeda.
Pengguna tidak jarang menggunakan semua jenis instant messenger yang
disediakan, namun tetap ada satu yang menjadi prioritas untuk sering digunakan.
Preferensi penggunaan terhadap aplikasi instant messenger dapat diperoleh
dengan salah satu metode statistik. Preferensi konsumen adalah tindakan seorang
konsumen dalam memilih suatu produk barang atau jasa yang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan. Menurut Bilson Simamora dalam Arianty (2012)
preferensi dapat terbentuk melalui pola pikir yang didasari oleh pengalaman dan
kepercayaan turun temurun.
Metode analisis yang dapat digunakan untuk masalah tersebut adalah
analisis konjoin. Sejak pertengahan tahun 1970-an, analisis konjoin telah menarik
perhatian sebagai metode yang dapat menggambarkan keputusan konsumen
secara realistis sebagai trade-off dari banyak atribut yang terdapat pada produk
maupun jasa. Menurut Hair et al. (2010) analisis konjoin merupakan analisis
multivariate yang dikembangkan secara khusus untuk mengetahui bagaimana
perkembangan preferensi konsumen terhadap beberapa macam barang seperti
produk, jasa atau ide. Adapun beberapa tujuan analisis konjoin yaitu membantu
memilih fitur/atribut yang ditawarkan sebuah produk baru atau produk yang
2
direvisi ulang, membantu menentukan harga, memprediksi tingkat/level hasil
penjualan atau kegunaannya, dan mencoba menghasilkan sebuah konsep produk
baru (Aaker, Kumar, dan Day 2001).
Prinsip analisis konjoin dihubungkan pada percobaan tradisional yang
memiliki peubah bebas dan tak bebas. Peubah bebas atau faktor dinotasikan
dengan x, dan peubah tak bebasnya dengan y. Skala peubah bebas adalah
kategorik dan peubah tak bebasnya bisa berskala kategorik maupun numerik.
Analisis konjoin memiliki keuntungan yaitu asumsi umum tentang hubungan
antara peubah bebas dan tak bebas tidak dibutuhkan seperti normalitas, linearitas,
dan homoskedastisitas (Hair et al. 2010). Pada analisis konjoin untuk data
numerik responden akan diminta untuk menilai stimuli atau kombinasi atribut
dengan memberikan rating pada masing-masing kombinasi yang terbentuk,
sedangkan untuk data kategorik responden hanya diminta untuk memeringkat atau
me-ranking kombinasi yang ada dari yang paling disukai hingga yang tidak
disukai. Analisis konjoin sendiri memiliki 3 metode pendekatan yang digunakan
untuk mengumpulkan dan menganalisis data, yaitu traditional conjoint, adaptive
conjoint dan choice-based conjoint. Metode pendekatan yang digunakan untuk
analisis konjoin dalam penelitian ini adalah traditional conjoint dengan data yang
digunakan adalah data numerik untuk mengetahui preferensi para pengguna
instant messenger dalam memilih fitur yang ada pada aplikasi instant messenger.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan menerapkan analisis konjoin untuk mengetahui
preferensi penggunaan instant messenger dalam memanfaatkan fitur yang
tersedia.
METODOLOGI
Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang
diperoleh dari hasil survei. Survei dilaksanakan menggunakan kuesioner kepada
responden. Survei dilakukan kepada mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB)
menggunakan metode purposive sampling dengan sebelumnya melakukan
penggerombolan departemen dan angkatan untuk memperoleh unit contoh yang
lebih kecil. Proses penggerombolannya yaitu membuat 108 gerombol yang terdiri
dari 36 departemen di IPB dan tiga angkatan (2012 hingga 2014), lalu dipilih 20
gerombol secara acak dan masing-masing gerombol dipilih 10 responden.
Pemilihan responden dalam satu gerombol dilakukan secara purposive sampling
3
dengan kriteria pengguna smartphone yang menggunakan aplikasi instant
messenger. Ukuran contoh yang ditargetkan dalam penelitian ini sebanyak 200
mahasiswa.
Metode Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini terbagi dalam tiga
bagian yaitu:
A. Perancangan atribut, level, dan kombinasi
1. Atribut yang digunakan merupakan atribut-atribut yang secara umum ada
pada instant messenger seperti WA, Line, BBM, Kakao Talk, WeChat, dan Viber.
Atribut dan level diperoleh dari hasil survei pendahuluan kepada 30 mahasiswa
yang diminta untuk memilih atribut dan level yang paling penting dalam
menggunakan instant messenger. Atribut dan level yang digunakan berdasarkan
hasil survei pendahuluan adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Daftar atribut dan level
No
1.
Atribut
Chat tambahan
2.
Kapasitas grup obrolan
3.
Jumlah karakter pesan
4.
Akses komputer
5.
Fitur tambahan
6.
Pengiriman berkas
a.
b.
c.
a.
b.
a.
b.
a.
b.
a.
b.
a.
b.
Level
Panggilan suara
Panggilan video
Panggilan suara + video
< 150
≥ 150
≤ 2000 karakter
> 2000 karakter
Ya
Tidak
Emoticon
Stiker + emoticon
Foto/gambar + video
Dokumen (word, pdf, dll)
2. Penentuan kombinasi atribut dan level dilakukan oleh software, namun
sebelumnya harus menentukan metode presentasinya. Metode presentasi yang
digunakan adalah full-profile yang dinilai menggunakan rating. Pada metode fullprofile, penyusunan kombinasi melibatkan seluruh atribut yang dipresentasikan
secara terpisah. Metode full-profile ini dapat dinilai menggunakan ranking atau
rating (Adhi 2011). Atribut dan level yang digunakan dalam penelitian ini akan
membentuk sebanyak 96 kombinasi dan akan dinilai menggunakan rating.
Responden akan diminta untuk memberikan rating pada masing-masing
kombinasi, dan tidak mungkin responden bersedia memberikan rating untuk 96
kombinasi. Oleh karena itu diterapkan desain faktorial fraksional. Desain faktorial
fraksional bertujuan untuk meminimumkan jumlah kombinasi perlakuan yang
4
dicobakan. Penggunaan rancangan ini dapat menghilangkan informasi tentang
pengaruh interaksi tingkat tinggi (interaksi tiga faktor atau lebih), tetapi tidak
menghilangkan informasi tentang pengaruh utama dan interaksi tingkat rendah
(interaksi dua faktor) yang merupakan informasi penting dalam percobaan.
Berdasarkan desain, terpilih sebanyak 16 kombinasi yang dapat dilihat pada
Lampiran 2.
B.
Pengumpulan data
1. Pembuatan kuesioner yang terdiri dari karakteristik responden dan jenis
pertanyaan yang sesuai untuk analisis konjoin. Kuesioner yang digunakan dapat
dilihat pada Lampiran 1.
2. Pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa.
Penelitian ini menggunakan metode rating yaitu responden akan memberikan
penilaian berupa rating dari 1 (paling tidak disukai) hingga 10 (paling disukai)
pada masing-masing kombinasi yang tersedia. Metode rating akan menghasilkan
data numerik berupa angka-angka rating yang diberikan responden.
C.
Analisis data
Analisis konjoin dengan metode rating akan mengevaluasi setiap responden
yang ada. Apabila diperoleh 200 responden maka ada 200 hasil preferensi masingmasing responden. Hasil yang diperoleh berupa model persamaan regresi peubah
boneka, nilai kegunaan level, dan nilai penting relatif (NPR) dengan proses yang
dilakukan adalah sebagai berikut (Malhotra 2004):
1. Penentuan model dasar analisis konjoin yaitu:
��
�(�) = ∑�
�=1 ∑�=1 ��� ���
(1)
keterangan:
U(X) = nilai kegunaan total
αij
= nilai kegunaan level ke-j atribut ke-i
ni
= banyaknya level dari atribut ke-i
m
= banyaknya atribut
xij
= 1 jika level ke-j dari atribut ke- i terpilih , 0 jika selainnya.
Nilai kegunaan total dapat diduga melalui persamaan regresi peubah boneka
dengan persamaan sebagai berikut:
�
� = �0 + ∑�
�(�)
�=1 ∑�=1 ��� ���
(2)
dengan D = ni - 1 merupakan banyaknya peubah boneka pada masing-masing
atribut. Persamaan regresi peubah boneka dapat digunakan untuk memperoleh
nilai kombinasi tertinggi seluruh responden.
2. Penentuan nilai kegunaan level (Utility) dengan menduga persamaan
regresi peubah boneka berdasarkan persamaan (1) dan (2). Persamaan (2)
menghasilkan dugaan parameter yaitu b0 dan bik. Koefisien αij pada persamaan (1)
dapat diduga dengan menyelesaikan persamaan (3) dan (4):
α�� − ���� = ���
��
∑�=1
��� = 0
(3)
(4)
5
dengan j,k = 1,2,…,D. Persamaan (4) merupakan kendala tambahan yang
diperlukan agar semua koefisien α�� (i = 1, 2,….,m dan j = 1, 2,…., ni) dapat
diduga.
Misalkan ada dua atribut (m = 2) dengan banyaknya level atribut satu
sebanyak tiga (n1 = 3) dan banyaknya level atribut dua sebanyak 2 (n2 = 2), maka
sesuai persamaan (3) dan (4) atribut satu dengan n1 = 3 akan memiliki tiga
persamaan yaitu:
α11 – α13 = b11
α12 – α13 = b12
α11 + α12 + α13 = 0
Langkah eliminasi dan substitusi yang digunakan untuk menyelesaikan ketiga
persamaan tersebut akan menghasilkan nilai dugaan bagi α11, α12, α13. Untuk
atribut kedua dengan n2 = 2 akan terbentuk dua persamaan sebagai berikut:
α21 – α22 = b21
α21 + α22 = 0
Penyelesaian persamaan tersebut akan menghasilkan nilai dugaan bagi α21, α22 .
Persamaan (3) dan (4) bisa digunakan secara umum untuk berapapun jumlah
atribut dan level.
3. Penentuan NPR menggunakan rumus sebagai berikut:
�
�� = ∑��
�=1 ��
(5)
keterangan:
Wi = nilai relatif penting atribut ke-i
Ii = [max(αij) – min(αij)], untuk setiap atribut ke-i
m = banyaknya atribut
Nilai Ii merupakan selisih nilai kegunaan level (Utility) terbesar dan terkecil dari
masing-masing level.
4. Interpretasi hasil dengan melihat dari nilai NPR dan nilai kegunaan
kombinasi untuk menentukan preferensi responden. Atribut dengan nilai NPR
tertinggi merupakan atribut yang paling dipentingkan oleh responden, begitu pula
dengan nilai kombinasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Responden
Proses pengambilan data menghasilkan 198 responden dengan kriteria
mahasiswa menggunakan smartphone dan instant messenger. Banyaknya
responden laki-laki yang terpilih lebih sedikit dibandingkan perempuan, seperti
6
yang terlihat pada Gambar 1. Responden perempuan sebanyak 110 mahasiswa
atau 57% dan responden laki-laki sebanyak 88 mahasiswa atau 43% dari total
responden yang diperoleh.
laki-laki
43%
perempuan
57%
Gambar 1 Persentase responden berdasarkan jenis kelamin
Frekuensi
Berdasarkan responden yang diperoleh tidak sedikit yang memiliki
smartphone lebih dari satu, bahkan terdapat responden yang memiliki 3 jenis
telepon genggam. Merek-merek smartphone yang saat ini sedang banyak beredar
di pasaran menjadi pilihan para responden seperti Samsung, Asus, Oppo, I-phone,
dan lain-lain. Merek smartphone yang paling banyak digunakan responden adalah
Samsung yaitu 72 responden, Asus 34 responden, dan Nokia 28 responden,
sedangkan merek Xiaomi paling sedikit digunakan yaitu hanya 6 responden,
seperti terlihat pada Gambar 2. Merek Samsung merupakan merek smartphone
yang sedang populer sehingga banyak mahasiswa yang memilih menggunakan
merek ini.
80
70
60
50
40
30
20
10
0
merek smartphone
Gambar 2 Frekuensi pengguna smartphone
Responden tidak hanya menggunakan satu jenis instant messenger yang
tersedia pada smartphone. Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa jenis instant
7
messenger yang banyak digunakan adalah WA, Line, dan BBM. Hampir seluruh
responden menggunakan Line sebanyak 195 responden dan WA sebanyak 176
responden. Jenis instant messenger paling sedikit digunakan oleh responden
adalah Viber dan Chat On yang hanya 4 orang.
250
200
150
100
50
0
Gambar 3 Jumlah pengguna instant messenger
Satu jenis instant messenger yang paling sering digunakan oleh responden
ada 3 macam yaitu Line, WA, dan BBM. Line merupakan yang paling banyak
digunakan dari ketiga jenis tersebut oleh responden dalam berkomunikasi dengan
orang lain yaitu sekitar 64% dari 198 responden atau sebanyak 125 orang.
Banyaknya responden yang paling sering menggunakan Whatsapp ada 56 atau
29%, dan BBM sebanyak 14 responden atau 7%. Salah satu alasan responden
lebih banyak menggunakan Line karena sebagian besar informasi yang diperlukan
dalam hal perkuliahan dan kegiatan organisasi banyak dikomunikasikan melalui
Line.
7%
29%
WA
Line
BBM
64%
Gambar 4 Persentase instant messenger yang paling sering digunakan
Mahasiswa saat ini lebih senang menggunakan instant messenger
dibandingkan pesan biasa atau sms (short message service) sebab biaya yang
dikeluarkan lebih murah. Hal-hal lain yang mempengaruhi penggunaan instant
8
messenger seperti aplikasinya mudah, banyak teman yang menggunakan,
informasi tentang kuliah sebagian besar melalui instant messenger, dan lebih
cepat dalam penggunaannya.
Analisis Konjoin
Input data yang digunakan metode rating berupa data numerik. Responden
lebih suka dan lebih mudah memberikan penilaian atau rating untuk setiap
kombinasi yang tersedia. Rating yang digunakan pada kuesioner menggunakan
skala likert dari paling tidak disukai (1) hingga paling disukai (10), namun pada
proses analisis, rating yang digunakan adalah 1 hingga 9 sehingga responden yang
memilih rating 1 tidak dimasukkan dalam analisis. Nilai rating untuk responden
yang dapat dianalisis diubah menjadi satu angka di bawah rating tersebut seperti
nilai rating 2 diubah menjadi 1, rating 3 diubah menjadi 2, dan seterusnya hingga
rating 10 diubah menjadi rating 9. Banyaknya responden yang terpilih untuk
analisis konjoin adalah 173 mahasiswa, sedangkan sisanya 25 mahasiswa tidak
dapat di analisis karena hasil kuesioner tidak memenuhi syarat, seperti responden
memberikan nilai rating yang sama untuk semua kombinasi dan responden yang
memilih rating 1 untuk salah satu kombinasi.
Malhotra (2004) menjelaskan analisis menggunakan metode rating dapat
mengevaluasi masing-masing responden dan seluruh responden secara langsung.
Evaluasi masing-masing responden tidak terbatas jumlah responden karena satu
respoden saja sudah bisa diinterpretasikan hasilnya. Evaluasi seluruh responden
bisa menggunakan analisis tambahan seperti analisis gerombol. Penelitian ini
menghasilkan sebanyak 173 hasil analisis yang terdiri dari utility, NPR, dan nilai
kegunaan kombinasi, serta satu nilai secara keseluruhan sebagai hasil umum
seluruh responden. Hasil yang ditampilkan merupakan hasil secara umum dan
hasil analisis dari satu responden saja. Sebab akan menjadi tidak efektif bila
menampilkan seluruh hasil analisis dari masing-masing responden.
Nilai Penting Relatif (NPR) dan Nilai Kegunaan Level (Utility)
Nilai kegunaan level merupakan salah satu peubah yang membentuk model
dasar analisis konjoin. Nilai kegunaan level dapat diperoleh dengan mencari
persamaan regresi peubah boneka seperti pada persamaan (2). Peubah respon
merupakan rating dari kombinasi, sedangkan peubah bebas merupakan tujuh
peubah boneka. Nilai rating yang digunakan untuk persamaan regresi ini adalah
rating yang diberikan oleh masing-masing responden, sehingga akan diperoleh
model persamaan regresi sebanyak 173 persamaan. Salah satu model persamaan
yang terbentuk dari para responden adalah seperti pada persamaan (6) yang
berasal dari responden ke-9. Nilai koefisien determinasi yang dimiliki sebesar
0.88, yang berarti 88% keragaman dapat dijelaskan oleh model, sedangkan
sisanya 12% dijelaskan oleh faktor lain di luar model. Bentuk model pendugaan
parameter yang diperoleh sebagai berikut:
9
� = 4.428 + 0.47 �11 − 0.404 �12 + 1.029 �21 − 0.516 �31 − 0.226 �41 +
�(�)
0.052 �51 + 1.179 �61
(6)
Pada Tabel 2 menampilkan hasil nilai kegunaan level responden ke-9 karena
memiliki nilai koefisien determinasi yang terbesar. Level yang dipentingkan oleh
responden dapat diketahui berdasarkan nilai kegunaan level yang paling besar
dalam setiap atribut. Berdasakan hasil pada Tabel 2 level yang dipentingkan oleh
responden ke-9 adalah instant messenger dapat melakukan panggilan suara,
memiliki kapasitas grup obrolan kurang dari 150 kontak, jumlah karakter pesan
lebih dari 2000 karakter, tidak dapat diakses melalui komputer, memiliki fitur
tambahan berupa emoticon, serta dapat mengirim berkas berupa foto dan video.
Tabel 2 Nilai kegunaan level dan nilai penting relatif
Atribut
Chat tambahan
kapasitas grup
jumlah karakter pesan
diakses pada komputer
fitur tambahan
pengiriman berkas
Level
panggilan suara(call)
panggilan video (video)
panggilan suara + video
< 150
≥ 150
≤ 2000
> 2000
ya
Tidak
Emoticon
stiker + emoticon
foto + video
Dokumen
Utility
0.58
-0.5
-0.08
0.44
-0.44
-0.19
0.19
-0.06
0.06
0.06
-0.06
0.56
-0.56
NPR (%)
29.21%
23.60%
10.11%
3.37%
3.37%
30.34%
Berdasarkan Tabel 2 NPR terbesar terdapat pada atribut pengiriman berkas
sebesar 30.34% yang menjadi atribut paling dipentingkan oleh responden ke-9,
sedangkan atribut yang kurang dipentingkan ada dua yaitu atribut akses pada
komputer dan fitur tambahan dengan NPR sama sebesar 3.37%. Hasil untuk
responden yang lainnya sama bagian-bagiannya seperti pada responden ke-9
tersebut.
Hasil secara keseluruhan responden dapat dilihat pada grafik boxplot NPR
(Gambar 5). Pada Gambar 5 terlihat bahwa responden dalam memilih atribut
memiliki preferensi yang beragam. Keragaman NPR yang besar terjadi pada
atribut chat tambahan, akses komputer, dan pengiriman berkas, sedangkan ketiga
atribut lainnya memiliki keragaman NPR yang lebih kecil. Hal ini dapat dilihat
dari lebar kotak pada boxplot maupun nilai simpangan baku pada Tabel 3.
10
100
NPR(%)
80
60
40
20
0
at
Ch
ha
ba
t am
n
s
pa
Ka
sg
it a
u
ro
p
J
la
um
es
rp
e
t
k
ara
hk
an
pu
om
k
s
se
Ak
te r
u
Fit
r
ba
t am
n
ha
n
Pe
an
rim
gi
e
Fil
Gambar 5 Boxplot nilai penting relatif (NPR) seluruh responden
Boxplot juga dapat melihat data berbentuk simetris atau tidak. Sebaran NPR
semua atribut menjulur ke kanan, terlihat dari garis setelah Q3 yang lebih panjang
dibandingkan garis sebelum Q1, dan adanya beberapa pencilan atas. Hal ini
membuat nilai rata-rata NPR lebih besar daripada median (Tabel 3). Pada atribut
chat tambahan terlihat pencilan yang sangat tinggi yaitu NPR sebesar 100% dan
untuk atribut lainnya memiliki NPR sebesar 0%, yang berarti responden hanya
mementingkan atribut chat tambahan untuk menentukan preferensinya dalam
menggunakan instant messenger.
Tabel 3 Statistik deskriptif NPR
Simpangan
Atribut
Median
Rata-rata
Baku
Minimum Maksimum
Chat tambahan
27.58
27.91
12.99
0
100
Kapasitas grup
11.11
13.02
9.68
0
45
Jumlah karakter pesan 12.50
13.13
9.33
0
50
Akses komputer
18.18
19.53
12.36
0
50
Fitur tambahan
9.09
11.02
8.72
0
42.86
Pengiriman berkas
13.04
15.39
12.56
0
60
Berdasarkan statistik deskriptif NPR dari semua responden (Tabel 3), atribut
chat tambahan merupakan atribut yang paling dipentingkan responden dalam
menggunakan aplikasi instant messenger dengan rata-rata NPR sebesar 27.91%.
Hasil ini memberikan indikasi bahwa mahasiswa menggunakan aplikasi instant
messenger lebih sebagai alat komunikasi antar teman dan orang lain, sehingga
atribut chat tambahan yang berupa panggilan suara dan video menjadi atribut
yang paling dipentingkan oleh responden.
11
Atribut yang kedua yang dipentingkan adalah akses komputer dengan ratarata NPR sebesar 19.53%, diikuti oleh atribut pengiriman berkas (15.39%),
jumlah karakter pesan (13.13%), kapasitas grup obrolan (13.02%). Atribut fitur
tambahan memiliki rata-rata NPR terkecil (11.02%), yang berarti atribut ini paling
tidak dipentingkan oleh responden.
Nilai Kegunaan Kombinasi
Persamaan (6) dapat digunakan untuk mencari nilai kegunaan masingmasing kombinasi. Nilai kegunaan kombinasi juga akan dimiliki oleh masingmasing responden. Nilai kegunaan tiap kombinasi yaitu �, yang bisa diperoleh
dengan mengganti nilai � berupa 1 jika level yang dipilih muncul dan bernilai 0
jika level tidak muncul. Nilai kegunaan kombinasi tertinggi merupakan kombinasi
yang paling disukai.
Salah satu hasil nilai kegunaan kombinasi untuk satu responden dapat
dilihat pada Tabel 4 yang merupakan hasil nilai kegunaan kombinasi dari
responden ke-9. Kombinasi nomer 3 memiliki nilai kegunaan tertinggi yaitu 7.16
yang berarti kombinasi nomer 3 merupakan kombinasi yang paling disukai
responden ke-9. Kombinasi ini terdiri dari chat tambahan berupa panggilan suara,
memiliki kapasitas grup kurang dari 150 kontak , jumlah karakter sekali mengirim
pesan lebih dari 2000 karakter, tidak bisa diakses dari komputer, dapat mengirim
berkas berupa foto dan video, serta memiliki atribut tambahan berupa emoticon.
Nilai kegunaan terkecil adalah kombinasi 11 sebesar 3.91 yang berarti responden
ke-9 paling tidak menyukai kombinasi ini. Kombinasi 11 terdiri dari chat
tambahan berupa panggilan suara dan video, jumlah kapasitas grup lebih dari 150
kontak, jumlah karakter tiap pesan kurang dari 2000 karakter, tidak dapat diakses
melalui komputer, atribut tambahan berupa emoticon dan stiker, serta dapat
mengirim berkas berupa dokumen.
Tabel 4 Nilai kegunaan kombinasi
Kombinasi
1
2
3
4
5
6
7
8
Nilai Kegunaan
5.41
6.08
7.16
5.35
5.14
4.27
5.51
4.74
Kombinasi
9
10
11
12
13
14
15
16
Nilai Kegunaan
4.94
6.42
3.91
6.32
4.16
4.68
5.05
5.85
Nilai kegunaan kombinasi seluruh responden dapat dilihat pada Gambar 6.
Besarnya keragaman seluruh atribut cenderung sama. Keragaman nilai kegunaan
setiap kombinasi cukup besar dengan dilihat selisih antara Q3 dan Q1 mencapai
dua satuan. Nilai kegunaan kombinasi cenderung memusat diantara 5 dan 6.
12
Bentuk data dari masing-masing kombinasi simetris karena median cenderung
berada di tengah-tengah kotak dan grafik masing-masing boxplot menyerupai
grafik sebaran normal, tidak menjulur ke kanan maupun ke kiri. Namun masih
terdapat beberapa pencilan bawah yang muncul karena responden memberikan
nilai rating yang rendah terhadap kombinasi tersebut. Nilai rata-rata tidak kekar
terhadap nilai pencilan, sehingga terlihat bahwa besarnya median dan rata-rata
tidak sama. Terdapat pencilan yang unik yaitu pada kombinasi 16 saja yang
memiliki pencilan atas. Hal ini berarti ada responden yang sangat menyukai
kombinasi 16 karena nilai kegunaannya mendekati 10.
10
Nilai Kegunaan
8
6
4
2
0
m
ko
b_
14
11
_8
_5
16
13
15
_9
10
12
_6
_7
_3
_4
_2
mb omb omb omb omb omb omb omb mb_ mb_ mb_ mb_ mb_ mb_ mb_
o
k
k
k
k
k
k
k
k
ko
ko
ko
ko
ko
ko
ko
1
Gambar 6 Boxplot nilai kegunaan masing-masing kombinasi
Secara lebih jelas, analisis deskriptif untuk nilai kegunaan seluruh
responden dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan rata-rata nilai kegunaan
seluruh responden, kombinasi ke-16 merupakan kombinasi yang paling disukai
oleh responden dengan nilai kegunaan sebesar 6.05. Kombinasi 16 terdiri dari
chat tambahan berupa panggilan suara dan video, memiliki kapasitas grup kurang
dari 150 kontak , jumlah karakter pesan kurang dari 2000 karakter, bisa diakses
dari komputer, dapat mengirim berkas berupa foto dan video, serta memiliki fitur
tambahan stiker dan emoticon.
Kombinasi yang paling tidak disukai responden adalah kombinasi 15
dengan nilai kegunaan sebesar 4.79. Kombinasi ini terdiri dari chat tambahan
berupa video, jumlah kapasitas grup yang kurang dari 150 kontak, jumlah karakter
pesan lebih dari 2000 karakter, tidak dapat diakses pada komputer, memiliki fitur
tambahan berupa stiker dan emoticon, serta pengiriman berkas berupa dokumen.
13
Tabel 4 Statistik deskriptif nilai kegunaan seluruh responden
Kombinasi RataQ1
Q3
Kombinasi RataQ1
rata
rata
1
4.99
4.14
5.88
9
5.62
4.77
2
5.3
4.41
6.27
10
5.88
4.9
3
5.03
3.99
6.14
11
5.46
4.72
4
5.68
4.92
6.59
12
5.7
4.82
5
5.51
4.79
6.37
13
5.96
4.91
6
5.31
4.37
6.35
14
5.47
4.61
7
5.17
4.19
6.12
15
4.79
3.91
8
4.97
3.95
5.98
16
6.05
5.04
Q3
6.5
6.86
6.36
6.62
6.96
6.54
5.79
7.03
SIMPULAN
Preferensi mahasiswa terhadap aplikasi instant messenger dipengaruhi oleh
atribut chat tambahan yang memiliki NPR tertinggi sebesar 27.91%, selanjutnya
atribut akses instant messenger pada komputer dengan NPR 19.53%, sedangkan
atribut yang kurang dipentingkan adalah fitur tambahan dengan NPR sebesar
11.02%. Kombinasi level yang paling disukai oleh responden adalah kombinasi
nomer 16 yaitu chat tambahan berupa panggilan suara dan video, memiliki
kapasitas grup kurang dari 150 kontak, jumlah karakter sekali mengirim pesan
kurang dari 2000 karakter, bisa diakses dari komputer, dapat mengirim berkas
berupa foto dan video, serta memiliki atribut tambahan stiker dan emoticon.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker DA, Kumar V, Day GS. 2001. Marketing Research. Seventh Edition. New
Jersey (US) : John Wiley & Sons.
Adhi AA, Safitri D. 2011. Analisis Konjoin Full-Profile untuk Mengetahui
Feature Telepon Selular yang Ideal Dipasarkan di Kecamatan Banyumanik
Semarang. Prosiding seminar nasional statistika UNDIP. ISBN: 978-979097-142-4.
Arianty D, Rohmana Y. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi
konsumen provider indosat di perguruan tinggi negeri kota Bandung. Jurnal
Sains dan Terapan UPI.7(2):3-4
Bahari BS. 2013. Perkembangan Aplikasi-Aplikasi Instant Messaging. [Internet].
[diunduh
pada
5
Desember
2015].
Tersedia
pada:
14
http://www.hermantolle.com/class/2013/09/perkembangan-aplikasiaplikasi-instant-messaging/
Hair JF, Anderson RE, Tatham RL, Black WC. 2010. Multivariate Data Analysis
A Global Perspective Seventh Edition. New Jersey (USA) : Pearson
Prentice-Hall International.
Malhotra NK. 2004. Marketing Research an Applied Orientation. Ed ke-4. New
Jersey (US) : Pearson Educational International.
Riawan HF. 2010. Perancangan Program Instant Messenger untuk Komunikasi
Administrator dan Pelanggan di Solo Movie Surakarta [Skripsi]. Universitas
Sebelas Maret.
15
Lampiran 1 Kuesioner
Kuesioner penelitian preferensi mahasiswa S1 IPB terhadap fitur-fitur pada
aplikasi instant messenger
Responden yang terhormat, saya Latifah Nur Laila Istiqomah departemen
Statistika angkatan 48 sedang melakukan survei untuk Tugas Akhir yang
berjudul Penerapan Analisis Konjoin terhadap Preferensi Penggunaan Instant
Messenger. Aplikasi Instant messenger seperti Whatsapp, Line, Kakao talk,
BBM, dsb. Namun untuk twitter, instagram, path, dan facebook tidak
termasuk instant messenger. Oleh karena itu, saya mohon kesediaan
Saudara/i untuk mengisi kuesioner di bawah ini dengan sebaik-baiknya dan
sejujur-jujurnya.
KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama
: …………………………………..……..
2. Jenis kelamin
:
3. Departemen/angkatan
: …………………………………………
4. Usia
: …….tahun
5. No telepon
: …………………………………………
6. Uang saku per bulan :
≤ Rp 500.000,00
laki-laki
perempuan
> Rp 500.000,00 - ≤ Rp 1.000.000,00
> Rp 1.000.000,00 - ≤ Rp 1.500.000,00
> Rp 1.500.000,00
7. Sumber pendapatan :
Orang tua
Beasiswa
Penghasilan sendiri
DAFTAR PERTANYAAN
1. Jumlah HP yang anda punya :
1
2
>2
2. Merk HP dan seri yang anda gunakan : …………………………………………
……………………………………………………………………………………..
3. Pilih jenis aplikasi instant messenger yang anda gunakan (boleh lebih dari 1)
Line
BBM
Kakao talk
Viber
Chat On
FB messenger
Lainnya………..
16
4. Jenis instant messenger yang paling sering anda gunakan yaitu…………….
5. Alasan anda menggunakan aplikasi yang dipilih ……………………………
RATING
6. Berikut adalah kombinasi atribut yang dapat dimiliki oleh suatu aplikasi instant
messenger. Berikan rating dalam skala 1 sampai 10 ( 1=sangat tidak suka ,
hingga 10=sangat suka) terhadap kombinasi atribut tersebut. (berikan tanda
silang, X, pada angka yang anda pilih)
No.
A
B
C
Kombinasi atribut
Chat tambahan : panggilan suara (call)
Kapasitas grup chat : < 150
Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : tidak
Fitur tambahan : Stiker dan emoticon
Pengiriman berkas : dokumen
Chat tambahan : panggilan suara (call)
Kapasitas grup chat : ≥ 150
Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : tidak
Fitur tambahan : Stiker + emoticon
Pengiriman berkas : foto+video
Chat tambahan : panggilan suara (call)
Kapasitas grup chat : < 150
Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : tidak
Fitur tambahan : emoticon
Pengiriman berkas : foto+video
Skala rating
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
D
Chat tambahan : panggilan suara (call)
Kapasitas grup chat : ≥ 150
Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : ya
Fitur tambahan : emoticon
Pengiriman berkas : foto+video
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
E
Chat tambahan : panggilan suara +video
Kapasitas grup chat : ≥ 150
Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : tidak
Fitur tambahan : emoticon
Pengiriman berkas : foto + video
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
17
Skala rating
No.
Kombinasi atribut
F
Chat tambahan : panggilan video
Kapasitas grup chat : < 150
Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : Ya
Fitur tambahan : Stiker + emoticon
Pengiriman berkas : dokumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
G
Chat tambahan : panggilan suara +video
Kapasitas grup chat : < 150
Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : tidak
Fitur tambahan : emoticon
Pengiriman berkas : dokumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
H
Chat tambahan : panggilan video
Kapasitas grup chat : ≥ 150
Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : tidak
Fitur tambahan : emoticon
Pengiriman berkas : foto + video
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I
Chat tambahan : panggilan video
Kapasitas grup chat : ≥ 150
Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : tidak
Fitur tambahan : emoticon
Pengiriman berkas : foto + video
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
J
Chat tambahan : panggilan suara + video
Kapasitas grup chat : < 150
Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : Ya
Fitur tambahan : emoticon
Pengiriman berkas : foto + video
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
K
Chat tambahan : panggilan suara + video
Kapasitas grup chat : ≥ 150
Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : tidak
Fitur tambahan : Stiker + emoticon
Pengiriman berkas : dokumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
L
Chat tambahan : panggilan suara
Kapasitas grup chat : < 150
Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : Ya
Fitur tambahan : Stiker + emoticon
Pengiriman berkas : foto + video
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
18
No.
M
N
Kombinasi atribut
Chat tambahan : panggilan suara + video
Kapasitas grup chat : ≥ 150
Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : ya
Fitur tambahan : Stiker + emoticon
Pengiriman berkas : dokumen
Chat tambahan : panggilan suara (call)
Kapasitas grup chat : ≥ 150
Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : tidak
Fitur tambahan : Stiker + emoticon
Pengiriman berkas : dokumen
Skala rating
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
O
Chat tambahan : panggilan video
Kapasitas grup chat : < 150
Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : tidak
Fitur tambahan : Stiker + emoticon
Pengiriman berkas : dokumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
P
Chat tambahan : panggilan suara + video
Kapasitas grup chat : < 150
Jumlah karakter pesan : ≤ 2000 karakter
Bisa diakses dari PC : ya
Fitur tambahan : Stiker + emoticon
Pengiriman berkas : foto + video
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
19
Lampiran 2 Daftar kombinasi yang terpilih
No
Chat
Kapasitas
grup
Jumlah
karakter pesan
Akses
Pc
1
Call
=150
2000
>2000
=150
2000
>2000
Ya
Ya
15
Video
2000
Tidak
16
Call+video